(TOP) Pembahasan IPD Batch 4 (2020)
(TOP) Pembahasan IPD Batch 4 (2020)
IPD 1
Laki-laki usia 46 tahun datang ke poli paru dengan keluhan batuk berdahak disertai darah
sejak 2 bulan lalu, badan sering demam tanpa sebab dan berat badan menurun dalam 2
bulan ini. Sudah periksa dan berobat di puskesmas namun belum membaik. Dokter
berencana melakukan biakan pada dahak pasien. Media yang tepat digunakan oleh dokter
adalah?
A. Agar darah
B. Agar McConkey
C. Agar Lowenstein Jensen
D. Agar eosin/methylen blue
E. Agar Ziehl-Neelsen
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI Tuberkulosis Paru
Laki-laki usia 46 tahun datang ke poli paru dengan keluhan batuk berdahak disertai darah
sejak 2 bulan lalu, badan sering demam tanpa sebab dan berat badan menurun dalam 2
bulan ini. Sudah periksa dan berobat di puskesmas namun belum membaik. Dokter
berencana melakukan biakan pada dahak pasien. Media yang tepat digunakan oleh dokter
adalah?
JAWABAN
Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis
TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru
Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU
TB RR (resistan-
rifampisin)
merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)
Laki-laki usia 46 tahun datang ke poli paru dengan keluhan batuk berdahak disertai darah
sejak 2 bulan lalu, badan sering demam tanpa sebab dan berat badan menurun dalam 2
bulan ini. Sudah periksa dan berobat di puskesmas namun belum membaik. Dokter
berencana melakukan biakan pada dahak pasien. Media yang tepat digunakan oleh dokter
adalah?
JAWABAN
Seorang laki-laki 55 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri pada kaki sebelah
kanan. Nyeri dirasakan saat pasien berjalan jauh sekitar 500m, dan mereda jika
istirahat. Saat ini nyeri sudah muncul walaupun hanya berjalan 100m. Riwayat trauma
(-) Pasien memiliki riwayat diabetes melitus dan kolesterol tinggi. TD 150/90 mmHg,
Nadi 80 x/m, RR 20 x/m. Dari pemeriksaan indeks Ankle-Brachial 0,7. Proses apakah
yang sering ditemukan pada penyakit pasien tersebut
A. Vaskulitis
B. Spasme otot
C. Arteriosklerosis
D. Atherosklerosis
E. Kelemahan saraf
SOAL
Seorang laki-laki 55 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri pada kaki sebelah
kanan. Nyeri dirasakan saat pasien berjalan jauh sekitar 500m, dan mereda jika
istirahat. Saat ini nyeri sudah muncul walaupun hanya berjalan 100m. Riwayat trauma
(-) Pasien memiliki riwayat diabetes melitus dan kolesterol tinggi. TD 150/90 mmHg,
Nadi 80 x/m, RR 20 x/m. Dari pemeriksaan indeks Ankle-Brachial 0,7. Proses apakah
yang sering ditemukan pada penyakit pasien tersebut
JAWABAN
D. Atherosklerosis
DEFINISI PERIPHERAL ARTERY DISEASE (PAD)
Diabetes
Merokok
mellitus
Hipertensi Dislipidemia
Insufisiensi
renal
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PATOLOGI PERIPHERAL ARTERY DISEASE (PAD)
A.Tibial (40%)
Trombus (platelet
dan trombus)
A.Abdominal
(30%)
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
GEJALA PERIPHERAL ARTERY DISEASE (PAD)
Gejala (5P)
Seorang laki-laki 55 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri pada kaki sebelah
kanan. Nyeri dirasakan saat pasien berjalan jauh sekitar 500m, dan mereda jika
istirahat. Saat ini nyeri sudah muncul walaupun hanya berjalan 100m. Riwayat trauma
(-) Pasien memiliki riwayat diabetes melitus dan kolesterol tinggi. TD 150/90 mmHg,
Nadi 80 x/m, RR 20 x/m. Dari pemeriksaan indeks Ankle-Brachial 0,7. Proses apakah
yang sering ditemukan pada penyakit pasien tersebut?
JAWABAN
D. Atherosklerosis
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
JAWABAN
A. Spirometry
DEFINISI ASMA
Gejala tersebut
Sesak nafas Mengi bersifat reversible
Artinya dapat kembali
Sering terjadi ke awal secara
Batuk pada malam spontan atau dengan
hari
pengobatan (inhaler)
Riwayat
alergi/ada
pemicu asma
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PEMERIKSAAN PENUNJANG ASMA
.
KLASIFIKASI DERAJAT ASMA
SERANGAN ASMA
TINGKAT KONTROL ASMA ASMA
JAWABAN
A. Spirometry
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
a. Pneumonia
b. ARDS
c. TB milier
d. Pneumonitis hipersensitif
e. Asma alergika eksaserbasi
SOAL PNEUMONITIS HIPERSENSITIF
JAWABAN
D. Pneumonitis hipersensitif
DEFINISI PNEUMONITIS HIPERSENSITIF
Penurunan berat
badan
DIAGNOSIS PNEUMONITIS HIPERSENSITIF
Rontgen thoraks
• Ditemukan adanya infiltrate pada paru
Pemeriksaan antibodi
• Terdapat antibodi terhadap alergi
PENGOBATAN PNEUMONITIS HIPERSENSITIF
Suplementasi oksigen
JAWABAN
D. Pneumonitis hipersensitif
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
A. INH
B. Etambutol
C. Rifampicin
D. Streptomycin
E. Pirazinamid
SOAL EFEK SAMPING OAT
JAWABAN
B. Etambutol
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS
Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis
TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru
Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU
TB RR (resistan-
rifampisin)
merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)
JAWABAN
B. Etambutol
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan 45 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas
mendadak sejak 6 jam yang lalu. Keluhan berkurang dengan posisi duduk.
Pasien memiliki riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu dan hipertensi
sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan tekanan
darah 140/90 mmHg, denyut nadi 120x/menit, frekuensi napas 30 x/menit,
saturasi oksigen 85%, ronkhi basah di kedua lapang paru. Pada pemeriksaan
thorax ditemukan kesan cardiomegali dengan butterfly appearance. Apakah
tatalaksana awal yang diberikan pada pasien
A. Loop diuretic
B. ACE- inhibitor
C. ARB
D. Nitrat
E. Thiazid
SOAL Acute Decompensated Heart Failure
(ADHF)
A. Loop Diuretic
PEMBAGIAN GAGAL JANTUNG
Pemeriksaan Pemeriksaan
Radiologi
darah hati dan ginjal
Hb,Ht
ESC Heart Failure 2016
Acute Decompensated Heart Failure
PEMERIKSAAN PENUNJANG (ADHF)
• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan NT-proBNP adalah pemeriksaan sensitive pada gagal
jantung. Peningkatan NT-proBNP terjadi peningkatan pada gagal
jantung
• Pemeriksaan radiologis
• Rontgen thoraks dapat ditemukan adanya edema pulmonal. Edema
pulmonal dapat terjadi dalam beberapa tahap
Terjadi sefalisasi vaskular paru Ditemukan Kerley B lines Gambaran Batwing’s appearance
Prinsip
tatalaksana
A. Loop Diuretic
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan 45 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas
mendadak sejak 6 jam yang lalu. Keluhan berkurang dengan posisi duduk.
Pasien memiliki riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu dan hipertensi
sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan tekanan
darah 140/90 mmHg, denyut nadi 120x/menit, frekuensi napas 30 x/menit,
saturasi oksigen 85%, ronkhi basah di kedua lapang paru. Pada pemeriksaan
thorax ditemukan kesan cardiomegali dengan butterfly appearance. Apakah
tatalaksana awal yang diberikan pada pasien
a. O2 4 lpm via nasal canule
b. Furosemide 40 mg bolus IV
c. Spironolakton 100 mg PO
d. Nicardipin 5 mg IV
e. Furosemide 40 mg PO
SOAL Acute Decompensated Heart Failure
(ADHF)
B. Furosemide 40 mg bolus IV
PEMBAGIAN GAGAL JANTUNG
Pemeriksaan Pemeriksaan
Radiologi
darah hati dan ginjal
Hb,Ht
ESC Heart Failure 2016
Acute Decompensated Heart Failure
PEMERIKSAAN PENUNJANG (ADHF)
• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan NT-proBNP adalah pemeriksaan sensitive pada gagal
jantung. Peningkatan NT-proBNP terjadi peningkatan pada gagal
jantung
• Pemeriksaan radiologis
• Rontgen thoraks dapat ditemukan adanya edema pulmonal. Edema
pulmonal dapat terjadi dalam beberapa tahap
Terjadi sefalisasi vaskular paru Ditemukan Kerley B lines Gambaran Batwing’s appearance
Prinsip
tatalaksana
B. Furosemide 40 mg bolus IV
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki 30 tahun mengeluh batuk sudah lebih dari
3 minggu, keringat malam hari, dan BB menurun. Di
puskesmas pasien didiagnosis TB paru dan diberi OAT.
Pasien tidak pernah memiliki riwayat pengobatan TB
sebelumnya. Regimen OAT yang diberikan adalah?
a. 2RHZE/4(RH)3
b. 2RHZES/RHZE/5(RHE)3
c. 2RHZE/6RHE
d. Sesuai dengan uji sensitivitas
e. 2RHZE/4(RH)3 + Kortikosteroid
SOAL TB Paru Kasus Baru
JAWABAN
A. 2 RHZE/ 4 (RH)3
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS
Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis
TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru
Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU
TB RR (resistan-
rifampisin)
merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)
JAWABAN
A. 2 RHZE/ 4 (RH)3
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki 30 tahun mengeluh batuk sudah lebih dari 3 minggu,
keringat malam hari, dan BB menurun. Di puskesmas pasien didiagnosis TB
paru dan diberi OAT. Setelah 2 minggu, kesemutan pada area telapak tangan
dan kaki. Pasien tidak memiliki riwayat diabetes mellitus dan trauma.
Pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kelainan. Terapi pencegahan apa
yang perlu diberikan pada pasien tersebut?
a. Vitamin B6
b. Vitamin B12
c. Vitamin B1
d. Vitamin B3
e. Vitamin B2
SOAL Neuropathy e.c Efek Samping Isoniazid
A. Vitamin B6
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS
Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis
TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru
Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PENGOBATAN EFEK SAMPING Tuberkulosis Paru
OAT
TB RR (resistan-
rifampisin)
merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)
A. Vitamin B6
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki 30 tahun mengeluh batuk sudah lebih dari 3
minggu, keringat malam hari, dan BB menurun. Di puskesmas
pasien didiagnosis TB paru dan diberi OAT. Setelah 2 minggu,
pasien mengeluh mual dan muntah hebat. Didapatkan sklera
ikterik, AST 1200 IU/L, ALT 360 IU/L. Bagaimanakah tindakan yang
tepat dilakukan untuk pasien tersebut?
a. Menghentikan OAT sementara
b. Melanjutkan pemberian OAT
c. Melanjutkan pemberian OAT dan antasida
d. Melanjutkan pemberian OAT dan hepatoprotektor
e. Mengganti regimen OAT kategori 2
SOAL Drug Induced Hepatitis e.c OAT
JAWABAN
Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis
TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru
JAWABAN
JAWABAN
D. OAT Kategori II
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS
Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis
TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru
JAWABAN
D. OAT Kategori II
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke Puskemas dengan
keluhan batuk berdarah sejak 1 minggu. Keluhan ini pernah
dirasakan pasien 2 bulan yang lalu dan sempat membaik. Pasien
pernah menjalani pengobatan TB selama 3 minggu lalu berhenti
karena merasa sembuh. Hasil BTA saat ini +/+. Diagnosis pasien ini
adalah?
a. TB kasus baru
b. TB relapse
c. TB gagal pengobatan
d. TB drop out
e. TB MDR
SOAL TB Paru Kasus Baru
JAWABAN
A. TB Kasus Baru
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS
Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis
TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru
b. TB relapse 🡪 pasien memiliki riwayat minum obat lebih dari 28 hari dan
telah dinyatakan sembuh, namun saat ini mengalami TB kembali
c. TB gagal pengobatan 🡪 pasien memiliki riwayat minum obat lebih dari 28
hari, namun pada hasil pengecekan BTA masih positif pada akhir
pengobatan
d. TB drop out 🡪 pasien memiliki riwayat minum obat lebih dari 28 hari,
namun pasien berhenti minum OAT selama > 2 bulan
e. TB MDR 🡪 TB paru yang resisten terhadap rifampisin dan isoniazid
KESIMPULAN TB Paru Kasus Baru
JAWABAN
A. TB Kasus Baru
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
batuk sejak 3 minggu yang lalu. Batuk disertai mudah lelah, penurunan berat
badan, dan meriang saat malam hari. BMI pasien 17 kg/mm3. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, RR 24x/menit Nadi
90x/menit suhu 37,1°C. Dari auskuktasi didapatkan suara vesikuler pada
kedua paru. Hasil foto thorak didapatkan bercak retikulogranuler yang
tersebar difus di kedua lapang paru. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus
tersebut?
a.PPOK
b. TB milier
c. Bronkitis kronis
d. Bronkiolitis
e. Pneumokoniosis
SOAL TB Milier
B. TB Milier
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS
Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis
TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru
Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU
TB RR (resistan-
rifampisin)
merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)
Gejala
• Dapat menyerupai TB paru
Pemeriksaan penunjang
• Rontgen thoraks ditemukan
gambaran snow-storm appearance
• Snow-storm 🡪 Gambaran bercakan
milier (Retikulogranular) yang
tersebar pada seluruh lapang paru
B. TB Milier
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
batuk sejak 3 minggu yang lalu. Batuk disertai mudah lelah, penurunan berat
badan, dan meriang saat malam hari. BMI pasien 17 kg/cm2. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, RR 24x/menit Nadi
90x/menit suhu 37,1C. Dari auskultasi didapatkan suara vesikuler pada
kedua paru. Hasil foto thorak didapatkan bercak retikulogranuler yang
tersebar difus di kedua lapang paru. Regimen pengobatan yang tepat untuk
pasien ini adalah?
A. 2RHZE/4RH
B. 2RHZES/RHZE/5(RHE)3
C. 2RHZES/RHZE/5(RHE)3 + Kortikosteroid
D. 2RHZE/4RH + Kortikosteroid
D. 2RHZE/4RH + Kortikosteroid
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS
Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis
TB milier
merupakan TB paru
karena terdapat lesi
di parenkim paru
Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU
TB RR (resistan-
rifampisin)
merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)
Gejala
• Dapat menyerupai TB paru
Pemeriksaan penunjang
• Rontgen thoraks ditemukan
gambaran snow-storm appearance
• Snow-storm 🡪 gambaran bercakan
milier (Retikulogranular) yang
tersebar pada seluruh lapang paru
D. 2RHZE/4RH + Kortikosteroid
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 50 tahun sedang dirawat di ruang ICU
menggunakan ventilator selama 3 hari, di hari ke-4 pasien
demam, kemudian di dapatkan rhonki difus di kedua lapang
paru dan WBC 25.000 sel/mm3. Kemungkinan diagnosisnya
adalah?
A. CAP
B. VAP
C. HCAP
D. Pneumonia Aspirasi
E. Pneumonia Atipikal
SOAL Ventilator Associated Pneumonia
JAWABAN
B. VAP
Klasifikasi Pneumonia Ventilator associated pneumonia
Pneumonia
bakterial / viral
Berdasarkan
patogen penyabab
Pneumonia
atipikal
Berdasarkan
Pembagian CAP, HCAP, VAP
terjadinya infeksi
Bronkopneumonia
Berdasarkan luas
infeksi
Pneumonia lobaris
Definisi & Etiologi Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
Kolonisasi
orofaring oleh Aspirasi
bakteri patogen
Pertahanan Mikroaspirasi
respirasi saat intubasi
berkurang endotrakeal
Proses menelan
terganggu
Darah Leukositosis
Ditemukan
Pemeriksaan
Rontgen toraks infiltrate pada
penunjang
lapang paru
Ditemukan
Kultur sputum
bakteri patogen
JAWABAN
B. VAP
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke poliklinik karena lemas
seluruh tubuh sejak 7 hari terakhir. Dari hasil pemeriksaan
ditemukan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 115 x/menit,
frekeunsi nafas 30 x/menit, suhu afebris. Dari hasil pemeriksaan
fisik ditemukan murmur diastolik grade III/VI di apex. Pasien
merupakan mantan pengguna narkoba. Apa patomekanisme yang
menyebabkan kondisi pada pasien ini?
a. Stenosis mitral
b. Insufisiensi mitral
c. Stenosis trikuspid
d. Insufisiensi trikuspid
e. Regurgitasi aorta
SOAL Stenosis mitral
A. Stenosis mitral
DEFINISI Stenosis Mitral
Harrison’s internal medicine 20th ed,Lilly’s Pathophysiology of Heart Disease 5th ed.
ETIOLOGI STENOSIS MITRAL
Rheumatic heart
fever Endokarditis
(umum pada anak- infektif
anak)
Kalsifikasi katup
Kelainan autoimun mitral
(pada orang tua)
Harrison’s internal medicine 20th ed,Lilly’s Pathophysiology of Heart Disease 5th ed.
GEJALA STENOSIS MITRAL
Akibat peningkatan
Sesak nafas tekanan vaskular
paru
Akibat pelebaran
Hemotypsis
vena bronkial
Gejala
Akibat penekanan N.
Suara serak laryngeal rekuren
(Ortner syndrome) oleh Atrium Kiri yang
membesar
Terjadi akibat
Facies mitral kongesti pada area
wajah
GEJALA STENOSIS MITRAL
Murmur
diastolic pada Opening snap terjadi
lokasi mitral akibat regangan
mendadak pada korda
tendinea dan daun
katup mitral saat katup
Opening snap membuka
Harrison’s internal medicine 20th ed, Lilly’s Pathophysiology of Heart Disease 5th ed.
GRADING KELAINAN KATUP
MENENTUKAN KELAINAN
KATUP
2. Mengetahui katup • Saat sistol, katup yang membuka aorta dan pulmonal,
yang membuka atau sedangkan yang menutup mitral dan triskuspid
tertutup saat sistol atau • Saat diastole terjadi sebaliknya
diastol
• Regurgitasi : katup tidak bisa menutup rapat
3. Menentukan kelainan • Stenosis: katup tidak bisa membuka lebar
katup
LOKASI KATUP SAAT
AUSKULTASI
PEMBAHASAN MENENTUKKAN KELAINAN KATUP
Saat diastolic,
Posisi
katup mitral saat
MEMBUKA
posisi apa??
PEMBAHASAN MENENTUKKAN KELAINAN KATUP
Hipertensi
Atrial fibrilasi
pulmonal
Trombosis
pada atrium
kiri
Harrison’s internal medicine 20th ed, Lilly’s pathophysiology of Heart Disease, 5th ed.
TERAPI STENOSIS MITRAL
A. Stenosis mitral
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Perempuan 55 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak
kecoklatan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai nyeri dada
dan demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg,
Nadi 80x/menit, RR 26x/menit, suhu 38,7°C. Didapatkan perkusi
pekak pada lapang tengah paru kanan, rhonki (+), suara amforik
(+). Pemeriksaan foto thorak didapatkan gambaran kavitas dengan
air fluid level. Diagnosis pada pasien adalah?
A. Bronkiektasis
b. Kanker Paru
c. Pneumonia
d. Abses Paru
e. Efusi Pleura
SOAL Abses Paru
D. Abses Paru
DEFINISI ABSES PARU
Kahujda I, et al. Lung abcess-etiology, diagnostic and treatment options. Ann Transl
Med.2015;3(13)183
FAKTOR RISIKO ABSES PARU
Aspirasi sekret
orofaring
Diseminasi
hematogen
Faktor Risiko
Abses paru
Penyakit paru yang
telah ada sebelumnya
(Bronkiektasis)
Immunodefiseinsi
Kahujda I, et al. Lung abcess-etiology, diagnostic and treatment options. Ann Transl Med.2015;3(13)183
ETIOLOGI ABSES PARU
Polibakterial
Fungal
Bakteria
Streptococcus Paragonimus (Blastomyces,
anaerob MRSA
pneumonia westermanii Histoplasma,
(tersering)
Nocardia)
Kahujda I, et al. Lung abcess-etiology, diagnostic and treatment options. Ann Transl
Med.2015;3(13)183
MANIFESTASI KLINIS ABSES PARU
• Demam
Gejala abses • Sesak nafas
paru
• Batuk berdahak/hemoptysis
menyerupai
pneumonia • Keringat malam
• Penurunan berat badan
Kahujda I, et al. Lung abcess-etiology, diagnostic and treatment options. Ann Transl
Med.2015;3(13)183
TERAPI ABSES PARU
• Untuk MRSA
• Linezolid 600 mg IV dalam 12 jam
Linezolid/vancomycin • Vancomycin 15 mg/kgBB dalam 12
jam
Kahujda I, et al. Lung abcess-etiology, diagnostic and treatment options. Ann Transl Med.2015;3(13)183
JAWABAN LAIN? Abses Paru
D. Abses Paru
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 110
x/menit, Pernapasan 32 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Pemeriksaan penunjang apakah yang tepat
dilakukan pada pasien?
a. Foto rontgen thorax
b. Analisa gas darah
c. Spirometri
d. Darah lengkap
e. CRP
SOAL PPOK EKSASERBASI AKUT DENGAN
PNEUMONIA
Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 110
x/menit, Pernapasan 32 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Pemeriksaan penunjang apakah yang tepat
dilakukan pada pasien?
JAWABAN
C. Spirometri
DEFINISI PPOK
Paparan bahan
Infeksi paru
di tempat kerja
Wheezing
Produksi sputum
Retraksi dinding
dada
Dyspnea (diperberat
dengan aktivitas) Clubbing finger
Faktor Tegak
Gejala PPOK + risiko PPOK
= diagnosis
PPOK
MANIFESTASI KLINIS PPOK
Spirometri
• Mengetahui adanya tanda obtruktif
• Ditandai penurunan FEV1 dan FEV1/FVC
• FEV1/FVC < 0.7 (post-bronchodilator) konfirmasi obstruksi udara
Rontgen thoraks
• Paru nampang hiperlusen, celah iga melebar, diafragma mendatar
(menandai hiperinflasi paru)
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DERAJAT KEPARAHAN PPOK
GOLD 2018
DIAGNOSIS BANDING PPOK
GOLD 2018
KOMPLIKASI PPOK
Pneumothorax
(hiperinflasi paru
Pneumonia beririsko tinggi
menyebabkan
pneumothorax)
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK
Tatalaksana Non-farmakologi
• Berhenti merokok !
• Hindari paparan polusi udara, atau bahan pada
lingkungan kerja
• Suplementasi O2 dengan saturasi < 88% (Menjaga
saturasi oksigen > 90%, dan jangan diberikan
berlebihan bisa menyebabkan gagal nafas)
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK
• SABA (Salbutamol)/LABA
(Formoterol, Salmeterol)
Beta2-agonis • Efek samping: Takiaritmia
• Ipratropium bromida
• Bekerja aktivasi reseptor M3 pada
Antimuskarinik saluran nafas
• Efek samping: mulut kering
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK
• Theophylline
• Efek samping: mual, takikardia, tremor
Metilxantin
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK
GOLD 2018
JAWABAN LAIN? PPOK
Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 110
x/menit, Pernapasan 32 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Pemeriksaan penunjang apakah yang tepat
dilakukan pada pasien?
JAWABAN
C. Spirometri
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Laki-laki 70 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas sejak 2 minggu
yang lalu. Keluhan disertai batuk berdahak berwarna putih dan demam naik
turun selama 2 minggu. Nafsu makan berkurang dan kadang keringat dingin.
Tidak ada riwayat minum OAT & merokok. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
auskultasi suara paru vesikuler & terdapat ronkhi di basal. Pada pemeriksaan
radiologi tampak perselubungan homogen di lapang bawah paru kanan yang
menutupi sudut costophrenicus kanan yang menunjukkan gambaran meniscus
sign. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Efusi pleura
b. Pneumonia
c. Bronkopneumonia
d. TB paru
e. Tumor mediastinum
SOAL EFUSI PLEURA E.C TB PARU
A. Efusi pleura
DEFINISI EFUSI PLEURA
Light’s criteria
(salah satu terpenuhi maka eksudatif, bila ketiga
tidak terpenuhi maka transdatif)
Aktivitas
Rasio cairan Rasio LDH
LDH cairan
protein cairan
pleura > 2/3
pleura pleura
batas atas
dengan dengan
nilai normal
serum > 0.5 serum > 0.6
serum
Rontgen thoraks
• Ditemukan meniscus sign
(permukaan berbentuk cekung) dan
penumpulan sinus costophrenicus
• Pada efusi pleura yang sedikit Efusi pleura kecil pada
sisi kanan maka kita
dapat dilakukan rontgen posisi lakukan decubitus
lateral dekubitus lateral kanan, dsb
Meniscus sign 🡪
terdapat permukaan
cekung pada paru
kanan (arah panah
hitam)
Herring Learning Radiology 2016
DIAGNOSIS EFUSI PLEURA
Uji rivalta
• Uji yang sangat sederhana untuk membedak
eksudat/transudat
• Dilakukan pada tabung reaksi yang terisi dengan 8
cc air dengan 1 tetes 98% asam cuka kemudian
teteskan cairan pleura
• Bila hasilnya terlihat tetesan yang mengambang, Rivalta (+)
hasil (+) 🡪 eksudat dsb
Herring Learning Radiology 2016
TATALAKSANA PPOK
Tatalaksana
• Sesuai dengan penyebab yang
mendasarinya
A. Efusi pleura
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
JAWABAN
1. Aterosklerosis (tersering)
2. Takiaritmia
3. Valvular heart disease (stenosis aorta)
4. Malformasi koroner
5. Anemia
6. Hipertiroid
1. Dislipidemia
2. Hipertensi
3. DM
4. Merokok
5. Riwayat keluarga mengalami penyakit kardiovaskular
6. Obesitas
Harrison Principle of Internal Medicine, 20th ed. Lilly Pathophysiology of Heart Disease, 5th ed.
Penyakit Jantung Iskemik
GEJALA (ANGINA STABIL)
GOLD 2018
Penyakit Jantung Iskemik
PEMERIKSAAN FISIK (ANGINA STABIL)
Ditemukan murmur
Dapat ditemukan apabila terdapat
normal komplikasi pada
katup
Laju jantung
meningkat
PEMERIKSAAN PENUNJANG Penyakit Jantung Iskemik
EKG
• Ditemukan adanya perubahan ST-T
• Bila pada EKG normal 🡪 dilakukan pemeriksaan stress testing
Stress testing
• Dapat dilakukan dengan exercise atau farmakologi
(dobutamine)
• Tujuan memicu terjadi ketidakseimbangan suplai darah
miokardium
Echocardiography
• Ditemukan adanya pergerakan miokardium yang lambat
(diskinetik)
Penyakit Jantung Iskemik
PEMERIKSAAN PENUNJANG (ANGINA STABIL)
Chronic
Angina pectoral
coronary artery
stabil
disease (CCAD)
Angina tidak
PJK
NSTE-ACS (Non- stabil
ST segment
Acute coronary elevasi ACS)
NSTEMI
syndrome (ACS)
STEMI
Harrison Principles of Internal Medicine, 20th ed, Lilly Pathophysiology of Heart Disease 5th ed.
PEMBAGIAN LAIN PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
Harrison Principles of Internal Medicine, 20th ed, Lilly Pathophysiology of Heart Disease 5th ed.
PERBEDAAN ANGINA DAN INFARK Penyakit Jantung Iskemik
Angina belum
terjadi kerusakan Enzim jantung (-)
otot jantung
Infark sudah
Enzim jantung
terjadi kerusakan
(++)
otot jantung
PERBEDAAN ANGINA DAN INFARK Penyakit Jantung Iskemik
Enzim - - ++ ++
jantung
Acute Coronary Syndrome (ACS) Penyakit Jantung Iskemik
Terapi
• Beta blocker
• CCB dihidropiridine (amlodipine)
• Antiplatelet (Aspirin dan Clopidogrel)
• Nitrat
PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
TATALAKSANA (ANGINA STABIL)
PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
JAWABAN LAIN? (ANGINA STABIL)
JAWABAN
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri pada tengkuk
leher sejak 3 hari lalu, hasil pemeriksaan TD 150/90 mmHg sudah diperiksa 4
kali pada waktu kontrol yang berbeda. Pasien telah diketahui memiliki
riwayat gagal ginjal sejak 2 tahun yang lalu. Tatalaksana yang paling tepat
pada pasien ini adalah?
JAWABAN
A. Captopril
DEFINISI HIPERTENSI
urgensi
• Disertai dengan
Hipertensi manifestasi keterlibatan
organ seperti retinopati,
emergensi stroke, infark miokard,
epitaksis, HF, AKI
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI
Lilly
Pathophysiology
of Heart Disease Utamanya
disebabkan oleh
1. Peningkatan
simpatis
2. Aktivasi berlebih
angiotensin II dan
aldosteron
PEMBAGIAN HIPERTENSI HIPERTENSI
Hipertensi primer/esensial
• Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
• Terjadi pada 90% kasus
Hipertensi sekunder
• Hipertensi yang didasari oleh penyakit lain (Cushing
syndrome, Pheokromositoma, aldosteronism
primer)
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI
• Usia
• Ras
Tidak dapat • Riwayat keluarga
diubah
• Merokok
• Konsumsi alkohol
• Diabetes
Dapat • Aktivitas sedikit
diubah • Makan tinggi garam
GEJALA HIPERTENSI
Penglihatan
Palpitasi
kabur
Nyeri dada
KOMPLIKASI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI CALCIUM CHANNEL BLOCKER
Verapamil dan Diltiazem bukan obat hipertensi !!!!!!! Namun obat antiaritmia
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI DIURETIC
• Hipotensi
• Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+, Ca2+
Thiazide (HCT) • Hiperglikemia
• Hiperuricemia
• Hiperkolesterol
Loop diuretic •
•
Hipotensi
Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+
(Furosemide, • Peningkatan elektrolit Ca2+
• Ototoksik
asam etakrinat)
• Penggunaan spironolakton dapat menyebabkan
Penghemat kalium ginekomastia dan gangguan hai
• Hiperkalemia
(Spironolakton)
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI Alfa-1 perifer Blokade
ANGIOTENSIN CONVERTING ENZIM
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI INHIBITOR (ACE-i)
Contoh
1.Captopril
2.Ramipri
3.Lisinopril
4.dll
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER (ARB)
IPD UI
TATALAKSANA HIPERTENSI
IPD UI
JAWABAN LAIN? HIPERTENSI
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri pada tengkuk
leher sejak 3 hari lalu, hasil pemeriksaan TD 150/90 mmHg sudah diperiksa 4
kali pada waktu kontrol yang berbeda. Pasien telah diketahui memiliki
riwayat gagal ginjal sejak 2 tahun yang lalu. Tatalaksana yang paling tepat
pada pasien ini adalah?
JAWABAN
A. Captopril
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
JAWABAN
A. Nicardipin IV
DEFINISI HIPERTENSI EMERGENSI
urgensi
• Disertai dengan
Hipertensi manifestasi keterlibatan
organ seperti retinopati,
emergensi stroke, infark miokard,
epitaksis, HF, AKI
TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI
JAWABAN
A. Nicardipin IV
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 65 th, datang dengan keluhan bengkak di
kedua kaki. Pasien riwayat menderita diabetes melitus dan
hipertensi. Pada pemeriksaan fisik BB 68 kg, TD 160/90 mmHg,
edema pitting tungkai, kadar gula darah 110 mg/dL, Hb 7,2 g/dL,
Ureum 70 mg/dL, Kreatinin 3,6 mg/dL. Obat antihipertensi yang
paling sesuai diberikan adalah ?
a. Furosemid
b. Klonidin
c. Thiazid
d. Telmisartan
e. Spironolakton
SOAL HIPERTENSI STAGE II DENGAN CKD
Seorang laki-laki usia 65 th, datang dengan keluhan bengkak di kedua kaki.
Pasien riwayat menderita diabetes melitus dan hipertensi. Pada
pemeriksaan fisik BB 68 kg, TD 160/90 mmHg, edema pitting tungkai, kadar
gula darah 110 mg/dL, Hb 7,2 g/dL, Ureum 70 mg/dL, Kreatinin 3,6 mg/dL.
Obat antihipertensi yang paling sesuai diberikan adalah ?
JAWABAN
D. Telmisartan
DEFINISI HIPERTENSI
urgensi
• Disertai dengan
Hipertensi manifestasi keterlibatan
organ seperti retinopati,
emergensi stroke, infark miokard,
epitaksis, HF, AKI
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI
Lilly
Pathophysiology
of Heart Disease Utamanya
disebabkan oleh
1. Peningkatan
simpatis
2. Aktivasi berlebih
angiotensin II dan
aldosteron
PEMBAGIAN HIPERTENSI HIPERTENSI
Hipertensi primer/esensial
• Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
• Terjadi pada 90% kasus
Hipertensi sekunder
• Hipertensi yang didasari oleh penyakit lain (Cushing
syndrome, Pheokromositoma, aldosteronism
primer)
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI
• Usia
• Ras
Tidak dapat • Riwayat keluarga
diubah
• Merokok
• Konsumsi alkohol
• Diabetes
Dapat • Aktivitas sedikit
diubah • Makan tinggi garam
GEJALA HIPERTENSI
Penglihatan
Palpitasi
kabur
Nyeri dada
KOMPLIKASI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI CALCIUM CHANNEL BLOCKER
Verapamil dan Diltiazem bukan obat hipertensi !!!!!!! Namun obat antiaritmia
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI DIURETIC
• Hipotensi
• Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+, Ca2+
Thiazide (HCT) • Hiperglikemia
• Hiperuricemia
• Hiperkolesterol
Loop diuretic •
•
Hipotensi
Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+
(Furosemide, • Peningkatan elektrolit Ca2+
• Ototoksik
asam etakrinat)
• Penggunaan spironolakton dapat menyebabkan
Penghemat kalium ginekomastia dan gangguan hai
• Hiperkalemia
(Spironolakton)
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI Alfa1-perifer Blokade
ANGIOTENSIN CONVERTING ENZIM
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI INHIBITOR (ACE-i)
Contoh
1.Captopril
2.Ramipri
3.Lisinopril
4.dll
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER (ARB)
IPD UI
TATALAKSANA HIPERTENSI
IPD UI
JAWABAN LAIN HIPERTENSI GRADE II DENGAN CKD
Seorang laki-laki usia 65 th, datang dengan keluhan bengkak di kedua kaki.
Pasien riwayat menderita diabetes melitus dan hipertensi. Pada
pemeriksaan fisik BB 68 kg, TD 160/90 mmHg, edema pitting tungkai, kadar
gula darah 110 mg/dL, Hb 7,2 g/dL, Ureum 70 mg/dL, Kreatinin 3,6 mg/dL.
Obat antihipertensi yang paling sesuai diberikan adalah ?
JAWABAN
D. Telmisartan
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
JAWABAN
1. Aterosklerosis (tersering)
2. Takiaritmia
3. Valvular heart disease (stenosis aorta)
4. Malformasi koroner
5. Anemia
6. Hipertiroid
1. Dislipidemia
2. Hipertensi
3. DM
4. Merokok
5. Riwayat keluarga mengalami penyakit kardiovaskular
6. Obesitas
Harrison Principle of Internal Medicine, 20th ed. Lilly Pathophysiology of Heart Disease, 5th ed.
PEMBAGIAN PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
Chronic
Angina pectoral
coronary artery
stabil
disease (CCAD)
Angina tidak
PJK
NSTE-ACS (Non- stabil
ST segment
Acute coronary elevasi ACS)
NSTEMI
syndrome (ACS)
STEMI
Harrison Principles of Internal Medicine, 20th ed, Lilly Pathophysiology of Heart Disease 5th ed.
GEJALA SINDROM KORONER AKUT
Ditemukan murmur
Dapat ditemukan apabila terdapat
normal komplikasi pada
katup
Laju jantung
meningkat
PEMERIKSAAN PENUNJANG SINDROM KORONER AKUT
EKG
• Ditemukan adanya perubahan ST-T
Enzim Jantung
• Berupa myoglobin, CK-MB, dan cTnI/cTnT
• Spesifik untuk ACS yaitu cTnT/cTnI
Echocardiography
• Ditemukan adanya pergerakan miokardium
yang lambat (diskinetik)
PENINGKATAN ENZIM JANTUNG SINDROM KORONER AKUT
PERBEDAAN ANGINA DAN INFARK SINDROM KORONER AKUT
Angina belum
terjadi kerusakan Enzim jantung (-)
otot jantung
Infark sudah
Enzim jantung
terjadi kerusakan
(++)
otot jantung
PERBEDAAN ANGINA DAN INFARK SINDROM KORONER AKUT
Enzim - - ++ ++
jantung
Acute Coronary Syndrome (ACS) ACS
Lokasi Lead
Inferior II,III, aVF
Lateral I, aVL, V5, V6
Anterior V3-V4
Septal V1-V2
PERUBAHAN EKG PADA STEMI ACS
TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT
Terapi
• Beta blocker
• CCB dihidropiridine (amlodipine)
• Antiplatelet (Aspirin dan Clopidogrel)
• Nitrat
TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT (NSTE-ACS)
Nitrat 🡪 vasodilator
• Berikan nitrat sublingual sebanyak 3 kali dengan selang waktu 5
menit Nitrat
• Bila gejala tidak membaik berikan nitrat IV (5-10 ug/menit) 🡪 dikontraindikasikan pada
bila tidak membaik berikan morfin
1. Gagal jantung kanan
Dual antiplatelet 2. Penggunaan sildenafil
• Aspirin 325 mg loading dose dalam 24 jam
• Clopidogrel 300 mg loading dose 3. Hipotensi (systolic < 90
Statin 🡪 stabilisasi plak mmHg)
• High intensity (Simvastatin 40 mg/Atorvastatin 80 mg)
Beta-blocker
TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT (STEMI)
Terapi medical
awal sama
seperti pada
NSTEMI
KOMPLIKASI SINDROM KORONER AKUT (STEMI)
Ruptur
septum Gagal jantung
interventrikel
Regurgitasi
Edema paru
katup
VT/VF Kematian
JAWABAN LAIN? SINDROM KORONER AKUT
JAWABAN
a. Amlodipin
b. Nicardipin
c. Ramipril
d. Bisoprolol
e. Diltiazem
SOAL CHF DENGAN HIPERTENSI GRADE II
JAWABAN
E. Diltiazem
DEFINISI HIPERTENSI
urgensi
• Disertai dengan
Hipertensi manifestasi keterlibatan
organ seperti retinopati,
emergensi stroke, infark miokard,
epitaksis, HF, AKI
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI
Lilly
Pathophysiology
of Heart Disease Utamanya
disebabkan oleh
1. Peningkatan
simpatis
2. Aktivasi berlebih
angiotensin II dan
aldosteron
PEMBAGIAN HIPERTENSI HIPERTENSI
Hipertensi primer/esensial
• Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
• Terjadi pada 90% kasus
Hipertensi sekunder
• Hipertensi yang didasari oleh penyakit lain (Cushing
syndrome, Pheokromositoma, aldosteronism
primer)
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI
• Usia
• Ras
Tidak dapat • Riwayat keluarga
diubah
• Merokok
• Konsumsi alkohol
• Diabetes
Dapat • Aktivitas sedikit
diubah • Makan tinggi garam
GEJALA HIPERTENSI
Penglihatan
Palpitasi
kabur
Nyeri dada
KOMPLIKASI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI CALCIUM CHANNEL BLOCKER
CCB Non-
dihidropiridine
tidak boleh
diberikan pada CHF
!! Karena
menyebabkan
bradikardi
Verapamil &
Diltiazem 🡪 CCB
Non-dihidropiridine
Verapamil dan Diltiazem bukan obat hipertensi !!!!!!! Namun obat antiaritmia
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI DIURETIC
• Hipotensi
• Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+, Ca2+
Thiazide (HCT) • Hiperglikemia
• Hiperuricemia
• Hiperkolesterol
Loop diuretic •
•
Hipotensi
Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+
(Furosemide, • Peningkatan elektrolit Ca2+
• Ototoksik
asam etakrinat)
• Penggunaan spironolakton dapat menyebabkan
Penghemat kalium ginekomastia dan gangguan hai
• Hiperkalemia
(Spironolakton)
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI Alfa1-perifer Blokade
ANGIOTENSIN CONVERTING ENZIM
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI INHIBITOR (ACE-i)
Contoh
1.Captopril
2.Ramipri
3.Lisinopril
4.dll
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER (ARB)
IPD UI
JAWABAN LAIN CHF DENGAN HIPERTENSI GRADE II
JAWABAN
E. Diltiazem
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
a. Karsinoma paru
b. Bronchiolitis
c. Bronkitis kronik
d. TB miliar
e. Bronkiektasis
SOAL BRONKIEKTASIS
JAWABAN
E. Bronkiektasis
DEFINISI BRONKIEKTASIS
GOLD 2018
ETIOLOGI BRONKIEKTASIS
Bronkiektasis focal
• Perubahan bronkiektasis yang terjadi pada area
terlokalisir dari paru
Bronkiektasis difusa
• Perubahan bronkiektasis yang terjadi pada seluruh paru
dan sering disebabkan oleh proses sistemik atau infeksi
Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th ed
ETIOLOGI BRONKIEKTASIS
Harrison’s Principles of
Internal Medicine 20th ed
PATOGENESIS BRONKIEKTASIS
Batuk produktif
Kadang dapat
kronis dengan
ditemukan sesak
sputum 3 lapis
nafas dan demam
yang kental
Dapat batuk
berdarah
Sindrom Kartagener
Dapat ditemukan
Crackles/Ronchi clubbing of
fingers
Rontgen thoraks
• Gambaran tram tracks (gambaran seperti rel kereta)
• Gambaran honey combing (gambaran seperti sarang tawon)
CT-scan thoraks
• Lebih spesifik
• Dapat ditemukan adanya tram track atau “signet ring sign” 🡪
penebalan dindin bronkus sehingga lebih besar dibanding
arteri pulmonal
Harrison’s Principle of Internal Medicine, 20th ed
PEMERIKSAAN PENUNJANG BRONKIEKTASIS
CT scan thorax.
Arah panah 🡪 signet ring sign. Mata panah 🡪 tram track
Harrison’s Principle of Internal Medicine, 20th ed
TATALAKSANA BRONKIEKTASIS
Pemberian antibiotik
Mukolitik
Anti-inflammatory
Harrison’s Principle of Internal Medicine, 20th ed
TATALAKSANA BRONKIEKTASIS
Hemotypsis (akibat
inflamasi yang berulang)
JAWABAN
E. Bronkiektasis
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
JAWABAN
Pemeriksaan Pemeriksaan
Radiologi
darah hati dan ginjal
Hb,Ht
ESC Heart Failure 2016
PEMERIKSAAN PENUNJANG ACUTE DE NOVO HEART FAILURE
• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan NT-proBNP adalah pemeriksaan sensitive pada gagal
jantung. Peningkatan NT-proBNP terjadi peningkatan pada gagal
jantung
• Pemeriksaan radiologis
• Rontgen thoraks dapat ditemukan adanya edema pulmonal. Edema
pulmonal dapat terjadi dalam beberapa tahap
Terjadi sefalisasi vaskular paru Ditemukan Kerley B lines Gambaran Batwing’s appearance
Prinsip
tatalaksana
Ruptur septum
Gagal jantung
interventrikel
Regurgitasi
katup akibat
Edema paru
rupture
M.papilaris
VT/VF Kematian
ACUTE DE NOVO HEART FAILURE E.C ACS
JAWABAN LAIN? DENGAN REGURGITASI MITRAL
JAWABAN
JAWABAN
A. Pemeriksaan rontgen
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS
Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis
TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru
Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU
TB RR (resistan-
rifampisin)
merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)
JAWABAN
A. Pemeriksaan rontgen
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
JAWABAN
Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis
TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru
Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS
TB RR (resistan-
rifampisin)
merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)
JAWABAN
JAWABAN
Pemeriksaan Pemeriksaan
Radiologi
darah hati dan ginjal
Hb,Ht
ESC Heart Failure 2016
PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE
• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan NT-proBNP adalah pemeriksaan sensitive pada gagal
jantung. Peningkatan NT-proBNP terjadi peningkatan pada gagal
jantung
• Pemeriksaan radiologis
• Rontgen thoraks dapat ditemukan adanya edema pulmonal. Edema
pulmonal dapat terjadi dalam beberapa tahap
Terjadi sefalisasi vaskular paru Ditemukan Kerley B lines Gambaran Batwing’s appearance
Prinsip
tatalaksana
Identifikasi Pencegahan
dan terapi remodeling
faktor pemicu ventrikel
.
TATALAKSANA CHRONIC HEART FAILURE
3. Pemberian ACE-
i/ARB + beta blocker +
2. Pemberian ACE-i/ARB +
spironolakton (bila
1. Pemberian ACE-i/ARB beta blocker (bila gejala
gejala belum membaik
belum membaik)
setelah diterapi 2
obat)
Pada CHF, Diuretik diberikan pada kondisi yang disertai dengan hipertensi
atau adanya kongesti
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI CALCIUM CHANNEL BLOCKER
CCB Non-
dihidropiridine
tidak boleh
diberikan pada CHF
!! Karena
menyebabkan
bradikardi
Verapamil &
Diltiazem 🡪 CCB
Non-dihidropiridine
Verapamil dan Diltiazem bukan obat hipertensi !!!!!!! Namun obat antiaritmia
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI DIURETIC
• Hipotensi
• Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+, Ca2+
Thiazide (HCT) •
•
Hiperglikemia
Hiperuricemia
• Hiperkolesterol
Contoh
1.Captopril
2.Ramipri
3.Lisinopril
4.dll
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER (ARB)
JAWABAN
JAWABAN
C. Rifampisin
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS
Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis
TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru
Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS
JAWABAN
C. Rifampisin
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
a. CHF NYHA I
b. CHF NYHA II
c. CHF NYHA III
d. CHF NYHA IV
e. ADHF
SOAL CHRONIC HEART FAILURE
JAWABAN
B. CHF NYHA II
PEMBAGIAN GAGAL JANTUNG
Pemeriksaan Pemeriksaan
Radiologi
darah hati dan ginjal
Hb,Ht
ESC Heart Failure 2016
PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE
• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan NT-proBNP adalah pemeriksaan sensitive pada gagal
jantung. Peningkatan NT-proBNP terjadi peningkatan pada gagal
jantung
• Pemeriksaan radiologis
• Rontgen thoraks dapat ditemukan adanya edema pulmonal. Edema
pulmonal dapat terjadi dalam beberapa tahap
Terjadi sefalisasi vaskular paru Ditemukan Kerley B lines Gambaran Batwing’s appearance
Prinsip
tatalaksana
Identifikasi Pencegahan
dan terapi remodeling
faktor pemicu ventrikel
.
TATALAKSANA CHRONIC HEART FAILURE
3. Pemberian ACE-
i/ARB + beta blocker +
2. Pemberian ACE-i/ARB +
spironolakton (bila
1. Pemberian ACE-i/ARB beta blocker (bila gejala
gejala belum membaik
belum membaik)
setelah diterapi 2
obat)
Pada CHF, Diuretik diberikan pada kondisi yang disertai dengan hipertensi
atau adanya kongesti
ANGIOTENSIN CONVERTING ENZIM
FARMAKOLOGI OBAT CHF INHIBITOR (ACE-i)
Contoh
1.Captopril
2.Ramipri
3.Lisinopril
4.dll
FARMAKOLOGI OBAT CHF ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER (ARB)
JAWABAN
B. CHF NYHA II
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
JAWABAN
Hemoptysis
Tungkai yang
terkena
edema
Homan’s sign
(+) Nyeri pada betis saat kaki di
dorsofleksi 🡪 Homan’s sign (+)
Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th ed
DIAGNOSIS (WELLS SCORE) UNTUK DEEP VEIN THROMBOSIS
D-dimer
• Hasil degradasi fibrin yang sensitive untuk
diagnosis DVT atau PE
EKG
• Ditemukan takikardi
• Terdapat pembesaran atrium kanan (P
pulmonal) atau ventrikel kanan
Rontgen thorax
• Westermark sign (berkurangnya
vaskularasi di area paru yang yang
mengalami sumbatan)
Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th ed
PEMERIKSAAN PENUNJANG EMBOLI PULMONAL
EKG
• Ditemukan takikardi
• Terdapat pembesaran atrium kanan (P
pulmonal) atau ventrikel kanan
• SIQIIITIII (gelombang S pada lead I, dan
gelombang Q dan inversi T di lead III)
Rontgen thorax
• Westermark sign (berkurangnya vaskularasi Westermark sign
di area paru yang yang mengalami sumbatan)
TATALAKSANA DEEP VEIN THROMBOSIS
JAWABAN
a. Kultur darah
b. Kultur sputum
c. BTA
d. Tes cepat molekuler
e. Foto thoraks
SOAL SUSPEK TB PARU PADA HIV
JAWABAN
Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis
TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru
Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS
TB RR (resistan-
rifampisin)
merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)
JAWABAN
Perempuan 26 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 2 jam lalu.
Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil. Keluhan sesak nafas ini telah
dirasakan pasien 2 kali dalam minggu ini. Setelah dilakukan terapi, keluhan
pasien mereda dan pasien diperbolehkan pulang. Tatalaksana yang tepat
diberikan untuk mencegah serangan pada pasien ini adalah?
a. Salmeterol inhalasi
b. Flutikason inhalasi
c. Dexamethason oral
d. Salbutamol oral
e. Salbutamol inhalasi
SOAL ASMA
JAWABAN
B. Flutikason Inhalasi
DEFINISI ASMA
Gejala tersebut
Sesak nafas Mengi bersifat reversible
Artinya dapat kembali
Sering terjadi ke awal secara
Batuk pada malam spontan atau dengan
hari
pengobatan (inhaler)
Riwayat
alergi/ada
pemicu asma
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PEMERIKSAAN PENUNJANG ASMA
.
KLASIFIKASI DERAJAT ASMA
SERANGAN ASMA
TINGKAT KONTROL ASMA ASMA
• SABA (Salbutamol)/LABA
(Formoterol, Salmeterol)
Beta2-agonis • Efek samping: Takiaritmia
• Ipratropium bromida
• Bekerja aktivasi reseptor M3 pada
Antimuskarinik saluran nafas
• Efek samping: mulut kering
GOLD 2018
TATALAKSANA ASMA
• Theophylline
• Efek samping: mual, takikardia, tremor
Metilxantin
GOLD 2018
TATALAKSANA ASMA
Anti- • Montelukast,
leukotrien Zafirlucast
• Omalizumab
Anti-IgE
GOLD 2018
INDIKASI RUJUK ASMA
JAWABAN
B. Flutikason inhalasi
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 100
x/menit, Pernapasan 28 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Apa diagnosis pada pasien ini?
a. Karsinoma paru
b. Pneumokoniasis
c. Tuberkulosis paru
d. Asma Bronkiale
e. PPOK eksaserbasi akut
SOAL PPOK EKSASERBASI AKUT
Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 100
x/menit, Pernapasan 28 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Apa diagnosis pada pasien ini?
JAWABAN
Paparan bahan
Infeksi paru
di tempat kerja
Wheezing
Produksi sputum
Retraksi dinding
dada
Dyspnea (diperberat
dengan aktivitas) Clubbing finger
Faktor Tegak
Gejala PPOK + risiko PPOK
= diagnosis
PPOK
MANIFESTASI KLINIS PPOK
Spirometri
• Mengetahui adanya tanda obtruktif
• Ditandai penurunan FEV1 dan FEV1/FVC
• FEV1/FVC < 0.7 (post-bronchodilator) konfirmasi obstruksi udara
Rontgen thoraks
• Paru nampang hiperlusen, celah iga melebar, diafragma mendatar
(menandai hiperinflasi paru)
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DERAJAT KEPARAHAN PPOK
GOLD 2018
DIAGNOSIS BANDING PPOK
GOLD 2018
KOMPLIKASI PPOK
Pneumothorax
(hiperinflasi paru
Pneumonia beririsko tinggi
menyebabkan
pneumothorax)
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK
Tatalaksana Non-farmakologi
• Berhenti merokok !
• Hindari paparan polusi udara, atau bahan pada
lingkungan kerja
• Suplementasi O2 dengan saturasi < 88% (Menjaga
saturasi oksigen > 90%, dan jangan diberikan
berlebihan bisa menyebabkan gagal nafas)
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK
• SABA (Salbutamol)/LABA
(Formoterol, Salmeterol)
Beta2-agonis • Efek samping: Takiaritmia
• Ipratropium bromida
• Bekerja aktivasi reseptor M3 pada
Antimuskarinik saluran nafas
• Efek samping: mulut kering
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK
• Theophylline
• Efek samping: mual, takikardia, tremor
Metilxantin
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK
GOLD 2018
JAWABAN LAIN ?? PPOK
Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 100
x/menit, Pernapasan 28 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Apa diagnosis pada pasien ini?
JAWABAN
Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 100
x/menit, Pernapasan 28 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah?
a. Albuterol
b. Budesonide
c. Metilprednisolone
d. Flutikason
e. Salmeterol
SOAL PPOK EKSASERBASI AKUT
Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 100
x/menit, Pernapasan 28 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah?
JAWABAN
A. Albuterol
DEFINISI PPOK
Paparan bahan
Infeksi paru
di tempat kerja
Wheezing
Produksi sputum
Retraksi dinding
dada
Dyspnea (diperberat
dengan aktivitas) Clubbing finger
Faktor Tegak
Gejala PPOK + risiko PPOK
= diagnosis
PPOK
MANIFESTASI KLINIS PPOK
Spirometri
• Mengetahui adanya tanda obtruktif
• Ditandai penurunan FEV1 dan FEV1/FVC
• FEV1/FVC < 0.7 (post-bronchodilator) konfirmasi obstruksi udara
Rontgen thoraks
• Paru nampang hiperlusen, celah iga melebar, diafragma mendatar
(menandai hiperinflasi paru)
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DERAJAT KEPARAHAN PPOK
GOLD 2018
DIAGNOSIS BANDING PPOK
GOLD 2018
KOMPLIKASI PPOK
Pneumothorax
(hiperinflasi paru
Pneumonia beririsko tinggi
menyebabkan
pneumothorax)
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK
Tatalaksana Non-farmakologi
• Berhenti merokok !
• Hindari paparan polusi udara, atau bahan pada
lingkungan kerja
• Suplementasi O2 dengan saturasi < 88% (Menjaga
saturasi oksigen > 90%, dan jangan diberikan
berlebihan bisa menyebabkan gagal nafas)
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK
• SABA (Salbutamol)/LABA
(Formoterol, Salmeterol)
Beta2-agonis • Efek samping: Takiaritmia
• Ipratropium bromida
• Bekerja aktivasi reseptor M3 pada
Antimuskarinik saluran nafas
• Efek samping: mulut kering
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK
• Theophylline
• Efek samping: mual, takikardia, tremor
Metilxantin
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK Eksaserbasi Akut
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK Eksaserbasi Akut
LABA (Long-acting
beta-2 agonist)
1. Salmeterol
2. Formoterol
3. Arformoterol
GOLD 2018
JAWABAN LAIN ?? PPOK
Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 100
x/menit, Pernapasan 28 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah?
JAWABAN
A. Albuterol
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Laki-laki 56 tahun datang ke IGD RS karena keluhan kedua kaki bengkak sejak
mengonsumsi obat hipertensi yang baru diberikan 3 hari yang lalu. Pasien
mengalami riwayat hipertensi sejak dengan 1 tahun dan baru 1 bulan
menjalani pengobatan dengan obat hipertensi sebelumnya namun tidak
cocok karena pasien terbatuk-batuk. Obat yang menyebabkan keluhan
pasien saat ini
JAWABAN
D. Amlodipine
DEFINISI HIPERTENSI
urgensi
• Disertai dengan
Hipertensi manifestasi keterlibatan
organ seperti retinopati,
emergensi stroke, infark miokard,
epitaksis, HF, AKI
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI
Lilly
Pathophysiology
of Heart Disease Utamanya
disebabkan oleh
1. Peningkatan
simpatis
2. Aktivasi berlebih
angiotensin II dan
aldosteron
PEMBAGIAN HIPERTENSI HIPERTENSI
Hipertensi primer/esensial
• Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
• Terjadi pada 90% kasus
Hipertensi sekunder
• Hipertensi yang didasari oleh penyakit lain (Cushing
syndrome, Pheokromositoma, aldosteronism
primer)
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI
• Usia
• Ras
Tidak dapat • Riwayat keluarga
diubah
• Merokok
• Konsumsi alkohol
• Diabetes
Dapat • Aktivitas sedikit
diubah • Makan tinggi garam
GEJALA HIPERTENSI
Penglihatan
Palpitasi
kabur
Nyeri dada
KOMPLIKASI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI CALCIUM CHANNEL BLOCKER
CCB Non-
dihidropiridine
tidak boleh
diberikan pada CHF
!! Karena
menyebabkan
bradikardi
Verapamil &
Diltiazem 🡪 CCB
Non-dihidropiridine
Verapamil dan Diltiazem bukan obat hipertensi !!!!!!! Namun obat antiaritmia
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI DIURETIC
• Hipotensi
• Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+, Ca2+
Thiazide (HCT) • Hiperglikemia
• Hiperuricemia
• Hiperkolesterol
Loop diuretic •
•
Hipotensi
Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+
(Furosemide, • Peningkatan elektrolit Ca2+
• Ototoksik
asam etakrinat)
• Penggunaan spironolakton dapat menyebabkan
Penghemat kalium ginekomastia dan gangguan hai
• Hiperkalemia
(Spironolakton)
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI Alfa1-perifer Blokade
ANGIOTENSIN CONVERTING ENZIM
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI INHIBITOR (ACE-i)
Contoh
1.Captopril
2.Ramipri
3.Lisinopril
4.dll
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER (ARB)
IPD UI
JAWABAN LAIN? HIPERTENSI
JAWABAN
D. Amlodipine
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
JAWABAN
Pemeriksaan Pemeriksaan
Radiologi
darah hati dan ginjal
Hb,Ht
ESC Heart Failure 2016
PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE
• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan NT-proBNP adalah pemeriksaan sensitive pada gagal
jantung. Peningkatan NT-proBNP terjadi peningkatan pada gagal
jantung
• Pemeriksaan radiologis
• Rontgen thoraks dapat ditemukan adanya edema pulmonal. Edema
pulmonal dapat terjadi dalam beberapa tahap
Terjadi sefalisasi vaskular paru Ditemukan Kerley B lines Gambaran Batwing’s appearance
Pembesaran ruang
jantung
.
PEMBESARAN RUANG JANTUNG PADA
PEMBESARAN ATRIUM KIRI GAGAL JANTUNG KRONIS
JAWABAN
JAWABAN
Pemeriksaan Pemeriksaan
Radiologi
darah hati dan ginjal
Hb,Ht
ESC Heart Failure 2016
PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE
• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan NT-proBNP adalah pemeriksaan sensitive pada gagal
jantung. Peningkatan NT-proBNP terjadi peningkatan pada gagal
jantung
• Pemeriksaan radiologis
• Rontgen thoraks dapat ditemukan adanya edema pulmonal. Edema
pulmonal dapat terjadi dalam beberapa tahap
Terjadi sefalisasi vaskular paru Ditemukan Kerley B lines Gambaran Batwing’s appearance
Prinsip
tatalaksana
Identifikasi Pencegahan
dan terapi remodeling
faktor pemicu ventrikel
.
TATALAKSANA CHRONIC HEART FAILURE
3. Pemberian ACE-
i/ARB + beta blocker +
2. Pemberian ACE-i/ARB +
spironolakton (bila
1. Pemberian ACE-i/ARB beta blocker (bila gejala
gejala belum membaik
belum membaik)
setelah diterapi 2
obat)
Pada CHF, Diuretik diberikan pada kondisi yang disertai dengan hipertensi
atau adanya kongesti
ANGIOTENSIN CONVERTING ENZIM
FARMAKOLOGI OBAT CHF INHIBITOR (ACE-i)
Contoh
1.Captopril
2.Ramipri
3.Lisinopril
4.dll
FARMAKOLOGI OBAT CHF ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER (ARB)
JAWABAN
JAWABAN
B. Mobitz 2
DEFINISI AV BLOCK
Obat-obatan (agen
Proses degenerasi
parasimpatmimetik)
Inflamasi pada
Iskemia pada AV jantung
node (endocarditis/mioka
rditis)
Fibrosis pada AV
node
KLASIFIKASI AV BLOCK
Interval PR normal
berkisar 3-5 kotak
kecil
KLASIFIKASI AV BLOCK
AV Block Derajat 1
• Pemanjang interval PR yang
sama diantar siklusnya
KLASIFIKASI AV BLOCK
KLASIFIKASI AV BLOCK DERAJAT I
JAWABAN
B. Mobitz 2
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Perempuan 22 tahun datang ke Puskemas karena batuk dan sesak sejak 2
bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan demam dan keringat dingin pada
malam hari. Pasien sedang hamil trimester kedua. Pasien tinggal bersama
mertua yang sedang pengobatan TB paru. Dokter memeriksaan dahak
pasien dengan hasil BTA +/-. Obat yang tidak boleh diberikan pada pasien ini
adalah?
a. Etambutol
b. Rifampisin
c. Streptomisin
d. INH
e. Pirazinamid
SOAL TB PARU PADA KEHAMILAN
JAWABAN
C. Streptomisin
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS
Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis
TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru
Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS
TB RR (resistan-
rifampisin)
merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)
JAWABAN
C. Streptomisin
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang pasien laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang
sudah dialami sejak 2 hari yang lalu, sesak disertai dengan demam tinggi dan
batuk berdahak selama 3 minggu terakhir ini. Pada pemeriksaan tanda vital
TD 120/70 mmHg, Nadi 90 kali/menit, RR 30 kali/menit, suhu 40°C. Perkusi
redup pada lapang paru kanan dan didapatkan rhonki basah. Pada foto
thorax didapatkan perkabutan di basal paru kanan. WBC 20.000 sel/mm3.
Apakah diagnosis pada pasien ini?
a. Pneumonia
b. TB
c. Efusi pleura
d. Pneumothoraks
e. Asma bronkiale
SOAL Pneumonia
Seorang pasien laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang
sudah dialami sejak 2 hari yang lalu, sesak disertai dengan demam tinggi dan
batuk berdahak selama 3 minggu terakhir ini. Pada pemeriksaan tanda vital
TD 120/70 mmHg, Nadi 90 kali/menit, RR 30 kali/menit, suhu 40°C. Perkusi
redup pada lapang paru kanan dan didapatkan rhonki basah. Pada foto
thorax didapatkan perkabutan di basal paru kanan. WBC 20.000 sel/mm3.
Apakah diagnosis pada pasien ini?
JAWABAN
A. Pneumonia
Klasifikasi Pneumonia Pneumonia
Pneumonia
bakterial / viral
Berdasarkan
patogen penyabab
Pneumonia
atipikal
Berdasarkan
Pembagian CAP, HCAP, VAP
terjadinya infeksi
Bronkopneumonia
Berdasarkan luas
infeksi
Pneumonia lobaris
Definisi & Etiologi Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
Kolonisasi
orofaring oleh Aspirasi
bakteri patogen
Pertahanan Mikroaspirasi
respirasi saat intubasi
berkurang endotrakeal
Proses menelan
terganggu
Pemeriksaan fisik
• Ditemukan ronki pada area paru yang terkena
atau ditemukan daerah pekak saat perkusi
Harrison’s internal medicine 20th ed
Diagnosis Pneumonia
Darah Leukositosis
Ditemukan
Pemeriksaan
Rontgen toraks infiltrate pada
penunjang
lapang paru
Ditemukan
Kultur sputum
bakteri patogen
1.
Menentukan
CURB-65
Terapi empiris adalah terapi
sebelum diketahui patogen
penybabnya
2. Pilih terapi
obat
empirisnya
Harrison’s internal medicine 20th ed.
TATALAKSANA EMPIRIS PNEUMONIA
TATALAKSANA SPESIFIK PNEUMONIA
JAWABAN LAIN? PNEUMONIA
b. TB 🡪 tidak tepat
c. Efusi pleura 🡪 tidak tepat
d. Pneumothoraks 🡪 tidak tepat
e. Asma bronkiale 🡪 tidak tepat
KESIMPULAN Pneumonia
Seorang pasien laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang
sudah dialami sejak 2 hari yang lalu, sesak disertai dengan demam tinggi dan
batuk berdahak selama 3 minggu terakhir ini. Pada pemeriksaan tanda vital
TD 120/70 mmHg, Nadi 90 kali/menit, RR 30 kali/menit, suhu 40°C. Perkusi
redup pada lapang paru kanan dan didapatkan rhonki basah. Pada foto
thorax didapatkan perkabutan di basal paru kanan. WBC 20.000 sel/mm3.
Apakah diagnosis pada pasien ini?
JAWABAN
A. Pneumonia
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan usia 70 tahun datang dengan keluhan demam,
batuk berdahak, dan sesak napas yang sudah dialami sejak 1
minggu. Pada pemeriksaan tanda vital TD 110/70 mmHg, Nadi 100
kali/menit, RR 36 kali/menit suhu 39°C. Perkusi redup dan rhonki
kasar di kedua lapang paru. Didapatkan infiltrat bilateral pada foto
thoraks. Apakah tatalaksana yang tepat?
a. Rawat jalan, Azitromisin PO
b. Rawat jalan, Levofloksasin PO
c. Rawat jalan, Amoksiklav PO
d. Rawat inap, Levofloxacin IV
e. Rawat inap, Ampisilin IV
SOAL Pneumonia
JAWABAN
Pneumonia
bakterial / viral
Berdasarkan
patogen penyabab
Pneumonia
atipikal
Berdasarkan
Pembagian CAP, HCAP, VAP
terjadinya infeksi
Bronkopneumonia
Berdasarkan luas
infeksi
Pneumonia lobaris
Definisi & Etiologi Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
Kolonisasi
orofaring oleh Aspirasi
bakteri patogen
Pertahanan Mikroaspirasi
respirasi saat intubasi
berkurang endotrakeal
Proses menelan
terganggu
Pemeriksaan fisik
• Ditemukan ronki pada area paru yang terkena
atau ditemukan daerah pekak saat perkusi
Harrison’s internal medicine 20th ed
Diagnosis Pneumonia
Darah Leukositosis
Ditemukan
Pemeriksaan
Rontgen toraks infiltrate pada
penunjang
lapang paru
Ditemukan
Kultur sputum
bakteri patogen
1.
Menentukan
CURB-65
Terapi empiris adalah terapi
sebelum diketahui patogen
penybabnya
2. Pilih terapi
obat
empirisnya
Harrison’s internal medicine 20th ed.
TATALAKSANA EMPIRIS PNEUMONIA
TATALAKSANA SPESIFIK PNEUMONIA
JAWABAN LAIN? PNEUMONIA
b. TB 🡪 tidak tepat
c. Efusi pleura 🡪 tidak tepat
d. Pneumothoraks 🡪 tidak tepat
e. Asma bronkiale 🡪 tidak tepat
KESIMPULAN Pneumonia
JAWABAN
A. Pneumonia
TATALAKSANA PPOK
JAWABAN
a. CRP
b. CKMB
c. Troponin
d. Myoglobin
e. BNP
SOAL Pneumonia
Laki-laki 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan mudah lelah dan sesak
nafas sejak 1 minggu terakhir. Pasien mempunyai riwayat hipertensi dan
diabetes. Kesadaran compos mentis, TD 150/80 mmHg, Nadi 90 x/m, RR 20
x/m Dari EKG didapatkan ST depresi dan T inversi sadapan lateral.
Pemeriksaan penunjang yang tepat untuk mendiagnosa kasus tersebut
adalah?
JAWABAN
C. Troponin
DEFINISI Sindrom Koroner Akut
1. Aterosklerosis (tersering)
2. Takiaritmia
3. Valvular heart disease (stenosis aorta)
4. Malformasi koroner
5. Anemia
6. Hipertiroid
1. Dislipidemia
2. Hipertensi
3. DM
4. Merokok
5. Riwayat keluarga mengalami penyakit kardiovaskular
6. Obesitas
Harrison Principle of Internal Medicine, 20th ed. Lilly Pathophysiology of Heart Disease, 5th ed.
PEMBAGIAN PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
Chronic
Angina pectoral
coronary artery
stabil
disease (CCAD)
Angina tidak
PJK
NSTE-ACS (Non- stabil
ST segment
Acute coronary elevasi ACS)
NSTEMI
syndrome (ACS)
STEMI
Harrison Principles of Internal Medicine, 20th ed, Lilly Pathophysiology of Heart Disease 5th ed.
GEJALA SINDROM KORONER AKUT
Ditemukan murmur
Dapat ditemukan apabila terdapat
normal komplikasi pada
katup
Laju jantung
meningkat
PEMERIKSAAN PENUNJANG SINDROM KORONER AKUT
EKG
• Ditemukan adanya perubahan ST-T
Enzim Jantung
• Berupa myoglobin, CK-MB, dan cTnI/cTnT
• Spesifik untuk ACS yaitu cTnT/cTnI
• Paling awal naik yaitu mioglobin
Echocardiography
• Ditemukan adanya pergerakan miokardium yang
lambat (diskinetik)
PENINGKATAN ENZIM JANTUNG SINDROM KORONER AKUT
PERBEDAAN ANGINA DAN INFARK SINDROM KORONER AKUT
Angina belum
terjadi kerusakan Enzim jantung (-)
otot jantung
Infark sudah
Enzim jantung
terjadi kerusakan
(++)
otot jantung
PERBEDAAN ANGINA DAN INFARK SINDROM KORONER AKUT
Enzim - - ++ ++
jantung
Acute Coronary Syndrome (ACS) ACS
Lokasi Lead
Inferior II,III, aVF
Lateral I, aVL, V5, V6
Anterior V3-V4
Septal V1-V2
PERUBAHAN EKG PADA STEMI ACS
TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT
Terapi
• Beta blocker
• CCB dihidropiridine (amlodipine)
• Antiplatelet (Aspirin dan Clopidogrel)
• Nitrat
TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT (NSTE-ACS)
Nitrat 🡪 vasodilator
• Berikan nitrat sublingual sebanyak 3 kali dengan selang waktu 5
menit Nitrat
• Bila gejala tidak membaik berikan nitrat IV (5-10 ug/menit) 🡪 dikontraindikasikan pada
bila tidak membaik berikan morfin
1. Gagal jantung kanan
Dual antiplatelet 2. Penggunaan sildenafil
• Aspirin 325 mg loading dose dalam 24 jam
• Clopidogrel 300 mg loading dose 3. Hipotensi (systolic < 90
Statin 🡪 stabilisasi plak mmHg)
• High intensity (Simvastatin 40 mg/Atorvastatin 80 mg)
Beta-blocker
TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT (STEMI)
Terapi medical
awal sama
seperti pada
NSTEMI
KOMPLIKASI SINDROM KORONER AKUT (STEMI)
Ruptur
septum Gagal jantung
interventrikel
Regurgitasi
Edema paru
katup
VT/VF Kematian
JAWABAN LAIN? ACUTE CORONARY SYNDROME
Laki-laki 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan mudah lelah dan sesak
nafas sejak 1 minggu terakhir. Pasien mempunyai riwayat hipertensi dan
diabetes. Kesadaran compos mentis, TD 150/80 mmHg, Nadi 90 x/m, RR 20
x/m Dari EKG didapatkan ST depresi dan T inversi sadapan lateral.
Pemeriksaan penunjang yang tepat untuk mendiagnosa kasus tersebut
adalah?
JAWABAN
C. Troponin
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke Puskemas dengan keluhan
batuk sejak 1 bulan. Keluhan disertai nafsu makan menurun serta pasien
merasa bertambah kurus. Pasien memiliki riwayat TB 1 tahun yang lalu,
namun hanya berobat selama 3 bulan dan berhenti sendiri. Hasil TCM positif
M. tuberculosis. Diagnosis pasien ini adalah?
a. TB kasus baru
b. TB relapse
c. TB gagal pengobatan
d. TB default
e. TB MDR
SOAL KASUS TB PUTUS OBAT
JAWABAN
Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis
TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru
Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS
TB RR (resistan-
rifampisin)
merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)
JAWABAN
JAWABAN
B. TB RR
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS
Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis
TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru
Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS
TB RR (resistan-
rifampisin)
merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)
JAWABAN
B. TB RR
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan demam, batuk, dan
sesak napas sejak 5 hari. Dahak berwarna kehijauan dan kadang disertai
darah. Pasien tidak memiliki riwayat HT maupun DM. Pada pemeriksaan
tanda vital TD 140/80 mmHg, Nadi 100 kali/menit, RR 28 kali/menit suhu
38,8°C. Perkusi paru redup dan rhonki kasar di lapang paru kanan.
Didapatkan infiltrat di basal paru kanan. Apakah tatalaksana yang tepat?
a. Eritromisin
b. Levofloxacin
c. Amoksisilin
d. Amoksiklav
e. Cefixime
SOAL Pneumonia
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan demam, batuk, dan
sesak napas sejak 5 hari. Dahak berwarna kehijauan dan kadang disertai
darah. Pasien tidak memiliki riwayat HT maupun DM. Pada pemeriksaan
tanda vital TD 140/80 mmHg, Nadi 100 kali/menit, RR 28 kali/menit suhu
38,8°C. Perkusi paru redup dan rhonki kasar di lapang paru kanan.
Didapatkan infiltrat di basal paru kanan. Apakah tatalaksana yang tepat?
JAWABAN
A. Eritromisin
Klasifikasi Pneumonia Pneumonia
Pneumonia
bakterial / viral
Berdasarkan
patogen penyabab
Pneumonia
atipikal
Berdasarkan
Pembagian CAP, HCAP, VAP
terjadinya infeksi
Bronkopneumonia
Berdasarkan luas
infeksi
Pneumonia lobaris
Definisi & Etiologi Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
Kolonisasi
orofaring oleh Aspirasi
bakteri patogen
Pertahanan Mikroaspirasi
respirasi saat intubasi
berkurang endotrakeal
Proses menelan
terganggu
Pemeriksaan fisik
• Ditemukan ronki pada area paru yang terkena
atau ditemukan daerah pekak saat perkusi
Harrison’s internal medicine 20th ed
Diagnosis Pneumonia
Darah Leukositosis
Ditemukan
Pemeriksaan
Rontgen toraks infiltrate pada
penunjang
lapang paru
Ditemukan
Kultur sputum
bakteri patogen
1.
Menentukan
CURB-65
Terapi empiris adalah terapi
sebelum diketahui patogen
penybabnya
2. Pilih terapi
obat
empirisnya
Harrison’s internal medicine 20th ed.
TATALAKSANA EMPIRIS PNEUMONIA
CURB-65 = 0
TATALAKSANA EMPIRIS PNEUMONIA
Karena score
CURB-65 = 0 & pasien
tidak memiliki
komorbid
TATALAKSANA SPESIFIK PNEUMONIA
JAWABAN LAIN? PNEUMONIA
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan demam, batuk, dan
sesak napas sejak 5 hari. Dahak berwarna kehijauan dan kadang disertai
darah. Pasien tidak memiliki riwayat HT maupun DM. Pada pemeriksaan
tanda vital TD 140/80 mmHg, Nadi 100 kali/menit, RR 28 kali/menit suhu
38,8°C. Perkusi paru redup dan rhonki kasar di lapang paru kanan.
Didapatkan infiltrat di basal paru kanan. Apakah tatalaksana yang tepat?
JAWABAN
A. Eritromisin
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Perempuan 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri di
tungkai kiri sejak 1 bulan terakhir. Nyeri terutama dirasakan saat
pasien sedang bekerja di kantor. Diketahui pasien bekerja di
ruangan ber-AC. Tanda vital dalam batas normal. Dari pemeriksaan
fisik pulsasi arteri dorsalis pedis normal. Diagnosis yang tepat pada
pasien ini adalah?
a. PAD
b. DVT
c. Insufisiensi vena kronik
d. Raynaud disease
e. Buerger disease
SOAL Raynaud disease
JAWABAN
D. Raynaud disease
DEFINISI RAYNAUD DISEASE
Lingkunga
n dingin
Stress
psikis
Harrison’s Principles of Internal Medicine, 20th ed
KLASIFIKASI RAYNAUD DISEASE
Terjadinya vasospasme
disebabkan oleh
aktivasi simpatis yang
berlebihan pada kondisi
dingin atau stress
Harrison’s Principles of Internal Medicine, 20th ed
GEJALA RAYNAUD DISEASE
Triphasic color
respone terdiri dari 3
fase
Hindari paparan
dingin
Dapat diberikan
obat vasodilator
(CCB)
Harrison’s Principles of Internal Medicine, 20th ed
JAWABAN LAIN RAYNAUD DISEASE
JAWABAN
D. Raynaud disease
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 65 tahun datang dengan keluhan sesak napas sejak 1
minggu. Keluhan disertai batuk dan dahak berwarna kehijauan. Pada
pemeriksaan tanda vital TD 100/60 mmHg, Nadi 100 kali/menit, RR 32
kali/menit suhu 39°C. Didapatkan infiltrat di lapang paru bilateral. Setelah
rawat inap selama 4 hari dengan antibiotik Levofloxacin, dokter berencana
memulangkan pasien. Antibiotik apakah yang tepat diberikan pada pasien?
a. Azitromisin
b. Levofloxacin
c. Amoksisilin
d. Amoksiklav
e. Cefixime
SOAL Pneumonia
Seorang laki-laki usia 65 tahun datang dengan keluhan sesak napas sejak 1
minggu. Keluhan disertai batuk dan dahak berwarna kehijauan. Pada
pemeriksaan tanda vital TD 100/60 mmHg, Nadi 100 kali/menit, RR 32
kali/menit suhu 39°C. Didapatkan infiltrat di lapang paru bilateral. Setelah
rawat inap selama 4 hari dengan antibiotik Levofloxacin, dokter berencana
memulangkan pasien. Antibiotik apakah yang tepat diberikan pada pasien?
JAWABAN
A. Azitromisin
Klasifikasi Pneumonia Pneumonia
Pneumonia
bakterial / viral
Berdasarkan
patogen penyabab
Pneumonia
atipikal
Berdasarkan
Pembagian CAP, HCAP, VAP
terjadinya infeksi
Bronkopneumonia
Berdasarkan luas
infeksi
Pneumonia lobaris
Definisi & Etiologi Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
Kolonisasi
orofaring oleh Aspirasi
bakteri patogen
Pertahanan Mikroaspirasi
respirasi saat intubasi
berkurang endotrakeal
Proses menelan
terganggu
Pemeriksaan fisik
• Ditemukan ronki pada area paru yang terkena
atau ditemukan daerah pekak saat perkusi
Harrison’s internal medicine 20th ed
Diagnosis Pneumonia
Darah Leukositosis
Ditemukan
Pemeriksaan
Rontgen toraks infiltrate pada
penunjang
lapang paru
Ditemukan
Kultur sputum
bakteri patogen
1.
Menentukan
CURB-65
Terapi empiris adalah terapi
sebelum diketahui patogen
penybabnya
2. Pilih terapi
obat
empirisnya
Harrison’s internal medicine 20th ed.
TATALAKSANA EMPIRIS PNEUMONIA
CURB-65 = 0
TATALAKSANA EMPIRIS PNEUMONIA
Seorang laki-laki usia 65 tahun datang dengan keluhan sesak napas sejak 1
minggu. Keluhan disertai batuk dan dahak berwarna kehijauan. Pada
pemeriksaan tanda vital TD 100/60 mmHg, Nadi 100 kali/menit, RR 32
kali/menit suhu 39°C. Didapatkan infiltrat di lapang paru bilateral. Setelah
rawat inap selama 4 hari dengan antibiotik Levofloxacin, dokter berencana
memulangkan pasien. Antibiotik apakah yang tepat diberikan pada pasien?
JAWABAN
A. Azitromisin
PEMBAHASAN SOAL UKMPPD
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Perempuan berusia 27 tahun datang dengan keluhan nyeri pada sendi-sendi kedua
tangan disertai kaku pada pagi hari 30 menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tampak tangan swan neck. Terapi yang tepat untuk pasien adalah...
A. Kortikosteroid
B. MTX
C. Aspirin
D. Meloxicam
E. Paracetamol
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI RHEUMATOID ARTHRITIS
Perempuan berusia 27 tahun datang dengan keluhan nyeri pada sendi-sendi kedua
tangan disertai kaku pada pagi hari 30 menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tampak tangan swan neck. Terapi yang tepat untuk pasien adalah...
JAWABAN
B. MTX
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI RHEUMATOID ARTHRITIS
Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit autoimun yang etiologinya belum diketahui dan ditandai
oleh sinovitis erosif yang simetris dan pada beberapa kasus disertai keterlibatan jaringan
ekstraartikular.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
RHEUMATOID ARTHRITIS
DIAGNOSIS
Perempuan berusia 27 tahun datang dengan keluhan nyeri pada sendi-sendi kedua
tangan disertai kaku pada pagi hari 30 menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tampak tangan swan neck. Terapi yang tepat untuk pasien adalah...
JAWABAN
B. MTX
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Pasien laki laki usia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri, bengkak, dan merah pada
ibu jari kaki kiri tiba-tiba 2 sejak jam sebelumnya. Pasien memiliki riwayat hipertensi 10
tahun dan pasien mengkonsumsi diuretik untuk pengobatan hipertensinya.
Pemeriksaan asam urat darah 10.7 mg/dl. Tata laksana yang paling tepat untuk pasien
saat ini adalah...
A. NSAID + Paracetamol
B. MTX + NSAID
C. Allupurinol + Kolkiksin + NSAID
D. Kolkiksin + NSAID
E. Paracetamol + Kolkiksin + NSAID
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
Pasien laki laki usia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri, bengkak, dan merah pada
ibu jari kaki kiri tiba-tiba sejak 2 jam sebelumnya. Pasien memiliki riwayat hipertensi 10
tahun dan pasien mengkonsumsi diuretik untuk pengobatan hipertensinya.
Pemeriksaan asam urat darah 10.7 mg/dl. Tata laksana yang paling tepat untuk pasien
saat ini adalah...
JAWABAN
D. Kolkisin + NSAID
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
● Hiperurisemia : Kadar asam urat serum > 6.8 mg/dl tanpa gejala
klinis
● Podagra : Serangan artritis gout akut yang pertama paling sering
mengenai sendi metatarsophalangeal (MTP) 1
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
GOUT
GOUT
PSEUDO
PSEUDO GOUT
GOUT
DIAGNOSIS KERJA:
DD GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
● Gout akut
○ Untuk serangan gout akut dengan onset < 12 jam, kolkisin 1 mg diikuti 0.5 mg
1 jam kemudian
○ Jika onset > 12 jam, boleh diberikan NSAID / kortikosteroid.
○ Obat penurun asam urat seperti allopurinol dimulai 2 minggu setelah serangan
akut reda, dengan indikasi mulai terapi adalah :
■ Pasien dengan serangan gout > 2x dalam 1 tahun
■ Pasien dengan serangan gout pertama dengan kadar asam urat > 8 atau dengan usia >
40 tahun
■ Riwayat urolithiasis
■ CKD stage II
■ Terdapat tofus pada pemeriksaan fisik atau pencitraan
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
Pasien laki laki usia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri, bengkak, dan merah pada
ibu jari kaki kiri tiba-tiba sejak 2 jam sebelumnya. Pasien memiliki riwayat hipertensi 10
tahun dan pasien mengkonsumsi diuretik untuk pengobatan hipertensinya.
Pemeriksaan asam urat darah 10.7 mg/dl. Tata laksana yang paling tepat untuk pasien
saat ini adalah...
JAWABAN
D. Kolkisin + NSAID
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang wanita usia 45 tahun mengeluh lutut kanan bengkak, nyeri dan teraba agak panas
sejak 3 hari yll. Riwayat trauma atau sakit dengan keluhan yang sama sebelumnya
disangkal. Tidak terdapat keluhan pada sendi yang lain. Dikatakan bahwa pasien memiliki
riwayat DM sejak 10 tahun yll. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan BB 80 kg, TB 150 cm, dan
kesan adanya cairan sendi di lutu kanan. Hasil laboratorium asam urat 7,1 mg/dl, titer
ASTO < 200 IU/mL. jumlah sel dalam cairan sendi 100.000/m3 dengan PMN 85%. Rontgen
lutut kanan dalam batas normal. Penanganan yang tepat pada pasien ini adalah…
A. Penicilin
B. MTX
C. Asam Mefenamat
D. Paracetamol
E. Na Diclofenac
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI SEPTIC ARTHRITIS
Seorang wanita usia 45 tahun mengeluh lutut kanan bengkak, nyeri dan teraba agak panas
sejak 3 hari yll. Riwayat trauma atau sakit dengan keluhan yang sama sebelumnya
disangkal. Tidak terdapat keluhan pada sendi yang lain. Dikatakan bahwa pasien memiliki
riwayat DM sejak 10 tahun yll. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan BB 80 kg, TB 150 cm, dan
kesan adanya cairan sendi di lutut kanan. Hasil laboratorium asam urat 7,1 mg/dl, titer
ASTO < 200 IU/mL. jumlah sel dalam cairan sendi 100.000/m3 dengan PMN 85%. Rontgen
lutut kanan dalam batas normal. Penanganan yang tepat pada pasien ini adalah…
JAWABAN
A. Penicilin
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SEPTIC ARTHRITIS
Kuman penyebab yang paling banyak adalah Staphylococcus aureus disusul oleh
Streptococcus pneumoniae, Streptococcus pyogenes
Faktor risiko :
● Usia ekstrim
● Artritis rheumatoid
● Diabetes melitus
● Pemakaian obat imunosupresi
● Penyakit hati, alkoholisme, penyakit hati kronik
● Malignansi
● Penyakit ginjal kronik
● Memakai obat suntik
● Hemodialisis
● Transplantasi organ
● Faktor lokal seperti sendi prostetik, infeksi kulit, operasi sendi, trauma sendi,osteoartritis
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SEPTIC ARTHRITIS
● Anamnesis:
○ Gejala klasik artritis septik adalah demam yang mendadak, malaise, nyeri lokal pada
sendi yang terinfeksi (terjadi saat istirahat maupun dengan gerakan aktif maupun
pasif), pembengkakan sendi, dan penurunan kemampuan ruang lingkup gerak sendi.
○ Sumber bakterimia yang transien atau menetap (infeksi kulit, pneumonia, infeksi
saluran kemih, adanya tindakan invasif, pemakai obat suntik, dll)
○ Sendi lutut merupakan sendi yang paling sering terkena pada dewasa maupun anak-
anak berkisar 45%- 56%, diikuti oleh sendi panggul 16-38%.
● Pemeriksaan fisik :
○ Eritema
○ Pembengkakan (90% kasus)
○ Hangat
○ Nyeri tekan
○ Efusi biasanya sangat jelas/banyak, dan berhubungan dengan keterbatasan ruang
lingkup gerak sendi baik aktif maupun pasif
DIAGNOSIS KERJA:
PP SEPTIC ARTHRITIS
● X-ray
○ Hari ke-1 : normal
○ Minggu ke-1 : osteoporosis
periartikular
○ Minggu 1-2 : penyempitan ruang
sendi difus, erosi
● USG
○ Sangat sensitif untuk cairan sendi
minimal (1-2 mL)
○ Cairan sendi hiperekoik
○ Penebalan kapsula sendi
● CT / MRI
○ Untuk deteksi luasnya tulang /
jaringan yang mengalami infeksi
DIAGNOSIS KERJA:
PP SEPTIC ARTHRITIS
● Artritis terinduksi-kristal
● Artrhitis reaktif
● Artritis traumatik
● Artritis viral.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SEPTIC ARTHRITIS
● Non farmakologi
○ Fase akut dan supuratif ⇒ mempertahankan posisi fleksi ringan
sampai sedang yang biasanya cenderung membuat kontraktur
○ Pemasangan bidai kadang perlu untuk mempertahankan posisi
dengan fungsi optimal; sendi lutut dengan posisi ekstensi, sendi
panggul seimbang posisi ekstensi dan rotasi netral, siku fleksi 90
derajat, dan pergelangan tangan posisi netral sampai sedikit
ekstensi
● Drainase cairan sendi
○ Drainase dilakukan sesering yang diperlukan pada kasus efusi
berulang
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? SEPTIC ARTHRITIS
A. Penicilin
B. MTX : tidak dibutuhkan DMARDS untuk artritis septik
C. Asam Mefenamat : hanya mengurangi inflamasi namun bukan tatalaksana utama
D. Paracetamol : hanya mengurangi nyeri namun bukan tatalaksana utama
E. Na Diclofenac : hanya mengurangi inflamasi namun bukan tatalaksana utama
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN SEPTIC ARTHRITIS
Seorang wanita usia 45 tahun mengeluh lutut kanan bengkak, nyeri dan teraba agak panas
sejak 3 hari yll. Riwayat trauma atau sakit dengan keluhan yang sama sebelumnya
disangkal. Tidak terdapat keluhan pada sendi yang lain. Dikatakan bahwa pasien memiliki
riwayat DM sejak 10 tahun yll. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan BB 80 kg, TB 150 cm, dan
kesan adanya cairan sendi di lutut kanan. Hasil laboratorium asam urat 7,1 mg/dl, titer
ASTO < 200 IU/mL. jumlah sel dalam cairan sendi 100.000/m3 dengan PMN 85%. Rontgen
lutut kanan dalam batas normal. Penanganan yang tepat pada pasien ini adalah…
JAWABAN
A. Penicilin
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
JAWABAN
● Hiperurisemia : Kadar asam urat serum > 6.8 mg/dl tanpa gejala
klinis
● Podagra : Serangan artritis gout akut yang pertama paling sering
mengenai sendi metatarsophalangeal (MTP) 1
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI GOUT ARTHRITIS
GOUT ARTHRITIS
FASE INTERKRITIKAL
FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS GOUT ARTHRITIS
GOUT ARTHRITIS
FASE INTERKRITIKAL
FASE AKUT
GOUT
GOUT
PSEUDO
PSEUDO GOUT
GOUT
DIAGNOSIS KERJA:
DD GOUT ARTHRITIS
GOUT ARTHRITIS
FASE INTERKRITIKAL
FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS
GOUT ARTHRITIS
FASE INTERKRITIKAL
FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS
GOUT ARTHRITIS
FASE INTERKRITIKAL
FASE AKUT
● Gout akut
○ Untuk serangan gout akut dengan onset < 12 jam, kolkisin 1 mg diikuti 0.5 mg 1 jam
kemudian
○ Jika onset > 12 jam, boleh diberikan NSAID / kortikosteroid.
○ Obat penurun asam urat seperti allopurinol dimulai 2 minggu setelah serangan akut
reda, dengan indikasi mulai terapi adalah :
■ Pasien dengan serangan gout > 2x dalam 1 tahun
■ Pasien dengan serangan gout pertama dengan kadar asam urat > 8 atau dengan usia
> 40 tahun
■ Riwayat urolithiasis
■ CKD stage II
■ Terdapat tofus pada pemeriksaan fisik atau pencitraan
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS
GOUT ARTHRITIS
FASE INTERKRITIKAL
FASE AKUT
JAWABAN
SOAL NOMOR:
SOAL
JAWABAN
D. Meloksikam
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI RHEUMATOID ARTHRITIS
Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit autoimun yang etiologinya belum diketahui dan ditandai
oleh sinovitis erosif yang simetris dan pada beberapa kasus disertai keterlibatan jaringan
ekstraartikular.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
RHEUMATOID ARTHRITIS
DIAGNOSIS
JAWABAN
D. Meloksikam
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Wanita, 28 thn, datang dengan keuhan nyeri kedua lutut memberat jika
berjalan, nyeri pada pagi hari. Pasien mengatakan terkadang lututnya berbunyi
ketika digerakan. BB pasien 88 kg, TB 160 cm. Terapi non-farmakologi?
Wanita, 28 thn, datang dengan keuhan nyeri kedua lutut memberat jika
berjalan, nyeri pada pagi hari. Pasien mengatakan terkadang lututnya berbunyi
ketika digerakan. BB pasien 88 kg, TB 160 cm. Terapi non-farmakologi?
JAWABAN
A. kompres dingin dan hangat jika nyeri : untuk peradangan, disarankan untuk
kompres dingin
B. turunkan berat badan
C. Analgetik : bukan terapi non
farmakologi
D. Imobilisasi : pada pasien ini, lebih
dianjurkan untuk mengurangi BB. Selain itu, level of evidence untuk imobilsasi lebih
rendah jika dibandingkan dengan penurunan BB
E. Diatermi : pemanasan akan
memperparah kondisi peradangan, dan tidak disarankan pada OA
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN OSTEORTHRITIS
Wanita, 28 thn, datang dengan keuhan nyeri kedua lutut memberat jika
berjalan, nyeri pada pagi hari. Pasien mengatakan terkadang lututnya berbunyi
ketika digerakan. BB pasien 88 kg, TB 160 cm. Terapi non-farmakologi?
JAWABAN
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang wanita 30 tahun mengeluhkan nyeri sendi tangan kanan dan kiri kumat-
kumatan sejak 3 bulan. Pasien juga menderita sariawan yang tak kunjung sembuh sejak
2 bulan. Dari pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal, konjuctiva pucat. Laboratorium
Hb 8 mg/dl, Ur 120 mg/dl dan Cr 2.5 mg/dl. UL proteinuria (++) dan hematuria (+).
Terdapar ruam kemerahan di pipi pasien. Apa pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan
pada pasien ini?
A. USG ginjal
B. ANA test
C. dsDnA test
D. Photo x ray manus
E. ASTO
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Seorang wanita 30 tahun mengeluhkan nyeri sendi tangan kanan dan kiri kumat-
kumatan sejak 3 bulan. Pasien juga menderita sariawan yang tak kunjung sembuh sejak
2 bulan. Dari pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal, konjuctiva pucat. Laboratorium
Hb 8 mg/dl, Ur 120 mg/dl dan Cr 2.5 mg/dl. UL proteinuria (++) dan hematuria (+).
Terdapar ruam kemerahan di pipi pasien. Apa pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan
pada pasien ini?
JAWABAN
B. ANA test
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Diagnosis
SLE jika
terpenuhi
4 dari 11
kriteria
KRITERIA DIAGNOSIS KERJA:
DIAGNOSIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DIAGNOSIS KERJA:
PP SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Pemeriksaan penunjang minimal yang harus dilakukan untuk diagnosis dan monitor :
● Hemoglobin, leukosit, hitung jenis sel, laju endap darah (LED)
● Urin rutin dan mikroskopik, protein kuantitatif 24 jam, dan bila diperlukan kreatinin urin
● Kimia darah (ureum, kreatinin, fungsi hati, pro•il lipid)
○ Setiap 3-6 bulan bila pasien stabil
● PT, aPTT pada sindroma antifosfolipid
● Serologi ANA
○ pemeriksaan hanya untuk awal diagnosis, tidak diperlukan untuk monitoring
● anti-dsDNA, komplemen (C3,C4)
○ Setiap 3-6 bulan pada pasien dengan penyakit ginjal aktif.
● Foto polos thorax
Tes imunologik awal yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis SLE adalah tes ANA
DIAGNOSIS KERJA:
DD SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Seorang wanita 30 tahun mengeluhkan nyeri sendi tangan kanan dan kiri kumat-
kumatan sejak 3 bulan. Pasien juga menderita sariawan yang tak kunjung sembuh sejak
2 bulan. Dari pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal, konjuctiva pucat. Laboratorium
Hb 8 mg/dl, Ur 120 mg/dl dan Cr 2.5 mg/dl. UL proteinuria (++) dan hematuria (+).
Terdapar ruam kemerahan di pipi pasien. Apa pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan
pada pasien ini?
JAWABAN
B. ANA test
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang wanita, usia 40 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada persendian
pergelangan tangan, siku, lutut dan pergelangan kaki sejak kurang lebih 6 bulan lalu.
Keluhan disertai mudah lelah dan lemas. Pada wajah tampak sedikit bercak kemerahan
di pipi dan ulkus multiple pada rongga mulut. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70
mmHg, nadi 88x/menit, RR 18x/menit. Suplementasi mikronutrien yang paling tepat
diberikan untuk pasien adalah?
Seorang wanita, usia 40 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada persendian
pergelangan tangan, siku, lutut dan pergelangan kaki sejak kurang lebih 6 bulan lalu.
Keluhan disertai mudah lelah dan lemas. Pada wajah tampak sedikit bercak kemerahan
di pipi dan ulkus multiple pada rongga mulut. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70
mmHg, nadi 88x/menit, RR 18x/menit. Suplementasi mikronutrien yang paling tepat
diberikan untuk pasien adalah?
JAWABAN
D. Calcitriol (vit D)
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Diagnosis
SLE jika
terpenuhi
4 dari 11
kriteria
KRITERIA DIAGNOSIS KERJA:
DIAGNOSIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DIAGNOSIS KERJA:
PP SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Pemeriksaan penunjang minimal yang harus dilakukan untuk diagnosis dan monitor :
● Hemoglobin, leukosit, hitung jenis sel, laju endap darah (LED)
● Urin rutin dan mikroskopik, protein kuantitatif 24 jam, dan bila diperlukan kreatinin urin
● Kimia darah (ureum, kreatinin, fungsi hati, pro•il lipid)
○ Setiap 3-6 bulan bila pasien stabil
● PT, aPTT pada sindroma antifosfolipid
● Serologi ANA
○ pemeriksaan hanya untuk awal diagnosis, tidak diperlukan untuk monitoring
● anti-dsDNA, komplemen (C3,C4)
○ Setiap 3-6 bulan pada pasien dengan penyakit ginjal aktif.
● Foto polos thorax
Tes imunologik awal yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis SLE adalah tes ANA
DIAGNOSIS KERJA:
DD SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Seorang wanita, usia 40 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada persendian
pergelangan tangan, siku, lutut dan pergelangan kaki sejak kurang lebih 6 bulan lalu.
Keluhan disertai mudah lelah dan lemas. Pada wajah tampak sedikit bercak kemerahan
di pipi dan ulkus multiple pada rongga mulut. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70
mmHg, nadi 88x/menit, RR 18x/menit. Suplementasi mikronutrien yang paling tepat
diberikan untuk pasien adalah?
JAWABAN
D. Calcitriol (vit D)
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang wanita 45 tahun datang ke UGD dengan fraktur kollum femoris dextra paska
terjatuh dari kamar mandi. Dari hasil pemeriksaa radiologi tambak tulang femur
porotik. Pasien merupakan seorang penderita AIHA sejak 20 tahun. Dari hasil anamnesa
pasien masih dalam keadaan aktif menstruasi dan mengkonsumsi KB pil. Apa diagnose
yang tepat untuk pasien saat ini?
A. Osteoarthritis primer
B. Osteoporosis primer
C. Osteoporosis sekunder
D. Osteoporosis senilis
E. Osteoarthritis sekunder
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI OSTEOPOROSIS SEKUNDER
Seorang wanita 45 tahun datang ke UGD dengan fraktur kollum femoris dextra pasca
terjatuh dari kamar mandi. Dari hasil pemeriksaan radiologi tambak tulang femur
porotik. Pasien merupakan seorang penderita AIHA sejak 20 tahun. Dari hasil anamnesa
pasien masih dalam keadaan aktif menstruasi dan mengkonsumsi KB pil. Apa diagnose
yang tepat untuk pasien saat ini?
JAWABAN
C. Osteoporosis sekunder
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI OSTEOPOROSIS
Clinically, osteoporosis can be diagnosed if there is a low-trauma (i.e., fragility) fracture in the
absence of other metabolic bone disease, independent of the BMD (T-score) value.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEOPOROSIS
Seorang wanita 45 tahun datang ke UGD dengan fraktur kollum femoris dextra pasca
terjatuh dari kamar mandi. Dari hasil pemeriksaan radiologi tambak tulang femur
porotik. Pasien merupakan seorang penderita AIHA sejak 20 tahun. Dari hasil anamnesa
pasien masih dalam keadaan aktif menstruasi dan mengkonsumsi KB pil. Apa diagnose
yang tepat untuk pasien saat ini?
JAWABAN
C. Osteoporosis sekunder
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Laki - laki 60 tahun mengeluh nyeri sendi pada pergelangan tangan dan kedua
kaki. Pasien memiliki riwayat DM dan ulkus peptikum. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan inflamasi pada MTP 2-4. Obat anti inflamasi apa yang aman?
A. Asam mefenamat
B. Diclofenac
C. Indometacine
D. Meloxicam
E. Aspirin
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI RHEUMATOID ARTHRITIS
Laki - laki 60 tahun mengeluh nyeri sendi pada pergelangan tangan dan kedua
kaki. Pasien memiliki riwayat DM dan ulkus peptikum. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan inflamasi pada MTP 2-4. Obat anti inflamasi apa yang aman?
JAWABAN
D. Meloxicam
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI RHEUMATOID ARTHRITIS
Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit autoimun yang etiologinya belum diketahui dan ditandai
oleh sinovitis erosif yang simetris dan pada beberapa kasus disertai keterlibatan jaringan
ekstraartikular.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
RHEUMATOID ARTHRITIS
DIAGNOSIS
Laki - laki 60 tahun mengeluh nyeri sendi pada pergelangan tangan dan kedua
kaki. Pasien memiliki riwayat DM dan ulkus peptikum. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan inflamasi pada MTP 2-4. Obat anti inflamasi apa yang aman?
JAWABAN
D. Meloxicam
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Laki – laki 38 tahun datang ke puskesmas dengan riwayat keluhan nyeri pada jempol kaki kiri
sejak tadi pagi secara tiba-tiba disertai bengkak dan merah 2 bulan yang lalu. Pasien diketahui
sebelumnya menghadiri acara pesta bersama keluarganya dan banyank mengkonsumsi
makanan lemak serta jeroan, udang , kepiting. Setelah melakukan pemeriksaan didapatkan
keluhan sekarang sudah membaik dan asam urat 8 gr/mL kemudian dokter memberikan obat
penurunun asam urat darah. Bagaimanakah mekanisme kerja dari obat tersebut?
Laki – laki 38 tahun datang ke puskesmas dengan riwayat keluhan nyeri pada jempol kaki kiri
sejak tadi pagi secara tiba-tiba disertai bengkak dan merah 2 bulan yang lalu. Pasien diketahui
sebelumnya menghadiri acara pesta bersama keluarganya dan banyak mengkonsumsi makanan
lemak serta jeroan, udang , kepiting. Setelah melakukan pemeriksaan didapatkan keluhan
sekarang sudah membaik dan asam urat 8 gr/mL kemudian dokter memberikan obat penurun
asam urat darah. Bagaimanakah mekanisme kerja dari obat tersebut?
JAWABAN
● Hiperurisemia : Kadar asam urat serum > 6.8 mg/dl tanpa gejala
klinis
● Podagra : Serangan artritis gout akut yang pertama paling sering
mengenai sendi metatarsophalangeal (MTP) 1
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
GOUT
GOUT
PSEUDO
PSEUDO GOUT
GOUT
DIAGNOSIS KERJA:
DD GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
● Gout akut
○ Untuk serangan gout akut dengan onset < 12 jam, kolkisin 1 mg diikuti 0.5 mg
1 jam kemudian
○ Jika onset > 12 jam, boleh diberikan NSAID / kortikosteroid.
○ Obat penurun asam urat seperti allopurinol dimulai 2 minggu setelah serangan
akut reda, dengan indikasi mulai terapi adalah :
■ Pasien dengan serangan gout > 2x dalam 1 tahun
■ Pasien dengan serangan gout pertama dengan kadar asam urat > 8 atau dengan usia >
40 tahun
■ Riwayat urolithiasis
■ CKD stage II
■ Terdapat tofus pada pemeriksaan fisik atau pencitraan
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
A. Menurunkan asam urat secara lokal pada daerah nyeri : kerja obat asam urat
secara sistemik
B. Menghambat kerja enzim alkali fosfatase : obat yang
dapat menurunkan ALP adalah arsenicals, xianua, florua, nitrofurantoin, oksalat dan
zinc salt
C. Menghambat kerja enzim xanthin oxidase
D. Menghambat kerja enzim siklooksigenase 2 : obat
NSAID
E. Menghambat kerja enzim monoamine oksidase : digunakan
untuk obat- obatan anti depresan
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN GOUT ARTHRITIS
Laki – laki 38 tahun datang ke puskesmas dengan riwayat keluhan nyeri pada jempol kaki kiri
sejak tadi pagi secara tiba-tiba disertai bengkak dan merah 2 bulan yang lalu. Pasien diketahui
sebelumnya menghadiri acara pesta bersama keluarganya dan banyak mengkonsumsi makanan
lemak serta jeroan, udang , kepiting. Setelah melakukan pemeriksaan didapatkan keluhan
sekarang sudah membaik dan asam urat 8 gr/mL kemudian dokter memberikan obat penurun
asam urat darah. Bagaimanakah mekanisme kerja dari obat tersebut?
JAWABAN
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan usia 70 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan nyeri
pada lutut kiri, kemerahan, bengkak dan nyeri bertambah jika digunakan untuk berjalan.
Pada pemeriksaan didapatkan kedaan umum baik, pemeriksaan vital didapatkan TD 100/70
mmHg, HR 100x/m, RR 16x/m, dan suhu 37oC. Pada pemeriksaan pada genu dextra
didapatkan nyeri tekan, bengkak dan kemerahan. Pasien disarankan untuk foto rontgen.
Apa hasil yang didapatkan pada pemeriksaan tersebut ?
A. Osteofit
B. Fracture
C. Sklerosis ujung ujung tulah
D. Penebalan kapsul sendi
E. Malunion
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI OSTEOARTHRITIS
Seorang perempuan usia 70 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan nyeri
pada lutut kiri, kemerahan, bengkak dan nyeri bertambah jika digunakan untuk berjalan.
Pada pemeriksaan didapatkan kedaan umum baik, pemeriksaan vital didapatkan TD 100/70
mmHg, HR 100x/m, RR 16x/m, dan suhu 37oC. Pada pemeriksaan pada genu dextra
didapatkan nyeri tekan, bengkak dan kemerahan. Pasien disarankan untuk foto rontgen.
Apa hasil yang didapatkan pada pemeriksaan tersebut ?
JAWABAN
A. Osteofit
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI OSTEORTHRITIS
A. Osteofit
B. Fracture : pada OA jarang ditemukan fraktur
C. Sklerosis ujung ujung tulah : bukan temuan pada OA
D. Penebalan kapsul sendi : mekanisme pada frozen shoulder
E. Malunion : biasanya terjadi pada fraktur yang
tidak ditatalaksana dengan baik
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN OSTEOARTHRITIS
Seorang perempuan usia 70 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan nyeri
pada lutut kiri, kemerahan, bengkak dan nyeri bertambah jika digunakan untuk berjalan.
Pada pemeriksaan didapatkan kedaan umum baik, pemeriksaan vital didapatkan TD 100/70
mmHg, HR 100x/m, RR 16x/m, dan suhu 37oC. Pada pemeriksaan pada genu dextra
didapatkan nyeri tekan, bengkak dan kemerahan. Pasien disarankan untuk foto rontgen.
Apa hasil yang didapatkan pada pemeriksaan tersebut ?
JAWABAN
A. Osteofit
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan nyeri sendi lutut kiri sejak 2 bulan yang lalu
hilang timbul. Nyeri terutama timbul jika dibuat naik turun tangga. Dari hasil pemeriksaan
fisik tampak sendi genu kiri sedikit bengkak dan krepitasi (+). Dari hasil pemeriksaan
radiologi didapatkan penyempitan celah sendi dan osteofit (+). BMI pasien 20 kg/m2 dan
pasien adalah seorang atlet bulutangkis. Pasien sering meminum asam mefenamat untuk
menghilangkan nyerinya. Kemungkinan diagnose pasien saat ini adalah?
A. OA primer
B. OA sekunder e.c obesitas
C. OA sekunder e.c overuse
D. OA sekunder e.c malformasi tulang
E. Osteoporosis sekunder e.c penggunaan NSAID
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI OSTEOARTHRITIS
Laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan nyeri sendi lutut kiri sejak 2 bulan yang lalu
hilang timbul. Nyeri terutama timbul jika dibuat naik turun tangga. Dari hasil pemeriksaan
fisik tampak sendi genu kiri sedikit bengkak dan krepitasi (+). Dari hasil pemeriksaan
radiologi didapatkan penyempitan celah sendi dan osteofit (+). BMI pasien 20 kg/m2 dan
pasien adalah seorang atlet bulutangkis. Pasien sering meminum asam mefenamat untuk
menghilangkan nyerinya. Kemungkinan diagnosis pasien saat ini adalah?
JAWABAN
C. OA Sekunder ec Overuse
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI OSTEORTHRITIS
A. OA primer :
seharusnya tidak ada aktivitas yang memicu terjadinya keluhan dan gambaran OA
B. OA sekunder e.c obesitas : pasien tidak
obesitas
C. OA sekunder e.c overuse
D. OA sekunder e.c malformasi tulang : pasien tidak
mengalami kelainan tulang
E. Osteoporosis sekunder e.c penggunaan NSAID : asam mefenamat tidak menginduksi
OA
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN OSTEOARTHRITIS
Laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan nyeri sendi lutut kiri sejak 2 bulan yang lalu
hilang timbul. Nyeri terutama timbul jika dibuat naik turun tangga. Dari hasil pemeriksaan
fisik tampak sendi genu kiri sedikit bengkak dan krepitasi (+). Dari hasil pemeriksaan
radiologi didapatkan penyempitan celah sendi dan osteofit (+). BMI pasien 20 kg/m2 dan
pasien adalah seorang atlet bulutangkis. Pasien sering meminum asam mefenamat untuk
menghilangkan nyerinya. Kemungkinan diagnosis pasien saat ini adalah?
JAWABAN
C. OA Sekunder ec Overuse
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan, usia 65 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada
panggul kanan setelah terjatuh di WC 3 jam yang lalu. Sebelumnya pasien sering merasa
nyeri pada bagian panggul dan pasien sudah tidak mens sejak 10 tahun yang lalu. Ibu
pasien memiliki keluhan serupa. Pasien selama ini memiliki pola hidup sedentary activities.
Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal, didapatkan krepitasi pada sendi panggul dextra.
Pada foto didapatkan fraktur os coxae dextra. Terapi yang dapat digunakan untuk menekan
aktivitas osteoklas daN merangsang osteoblas adalah?
A. Suplementasi kalsium
B. Osteocalcin
C. Alendronate
D. Vit D
E. Calcitriol
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI FRAKTUR COXAE EC OSTEOPOROSIS
Seorang perempuan, usia 65 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada
panggul kanan setelah terjatuh di WC 3 jam yang lalu. Sebelumnya pasien sering merasa
nyeri pada bagian panggul dan pasien sudah tidak mens sejak 10 tahun yang lalu. Ibu
pasien memiliki keluhan serupa. Pasien selama ini memiliki pola hidup sedentary activities.
Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal, didapatkan krepitasi pada sendi panggul dextra.
Pada foto didapatkan fraktur os coxae dextra. Terapi yang dapat digunakan untuk menekan
aktivitas osteoklas dan merangsang osteoblas adalah?
JAWABAN
C. Alendronate
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI OSTEOPOROSIS
Clinically, osteoporosis can be diagnosed if there is a low-trauma (i.e., fragility) fracture in the
absence of other metabolic bone disease, independent of the BMD (T-score) value.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEOPOROSIS
Seorang perempuan, usia 65 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada
panggul kanan setelah terjatuh di WC 3 jam yang lalu. Sebelumnya pasien sering merasa
nyeri pada bagian panggul dan pasien sudah tidak mens sejak 10 tahun yang lalu. Ibu
pasien memiliki keluhan serupa. Pasien selama ini memiliki pola hidup sedentary activities.
Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal, didapatkan krepitasi pada sendi panggul dextra.
Pada foto didapatkan fraktur os coxae dextra. Terapi yang dapat digunakan untuk menekan
aktivitas osteoklas dan merangsang osteoblas adalah?
JAWABAN
C. Alendronate
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang wanita usia 30 tahun pergi ke dokter karena mengeluh nyeri persendian di
seluruh tubuh disertai sariawan yang kumat-kumatan. Dari hasil pemeriksaan fisik TTV
dalam batas normal. Terdapat ruam malar di kedua pipi. Dari hasil pemeriksaan lab UL
proteinuria (+++), Ur 50 mg/dl Cr 2.5 mg/dl. Apa terapi induksi yang tepat untuk pasien
tersebut?
Seorang wanita usia 30 tahun pergi ke dokter karena mengeluh nyeri persendian di
seluruh tubuh disertai sariawan yang kumat-kumatan. Dari hasil pemeriksaan fisik TTV
dalam batas normal. Terdapat ruam malar di kedua pipi. Dari hasil pemeriksaan lab UL
proteinuria (+++), Ur 50 mg/dl Cr 2.5 mg/dl. Apa terapi induksi yang tepat untuk pasien
tersebut?
JAWABAN
C. Metilprednisolon IV + Siklofosfamid
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Diagnosis
SLE jika
terpenuhi
4 dari 11
kriteria
KRITERIA DIAGNOSIS KERJA:
DIAGNOSIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DIAGNOSIS KERJA:
PP SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Pemeriksaan penunjang minimal yang harus dilakukan untuk diagnosis dan monitor :
● Hemoglobin, leukosit, hitung jenis sel, laju endap darah (LED)
● Urin rutin dan mikroskopik, protein kuantitatif 24 jam, dan bila diperlukan kreatinin urin
● Kimia darah (ureum, kreatinin, fungsi hati, pro•il lipid)
○ Setiap 3-6 bulan bila pasien stabil
● PT, aPTT pada sindroma antifosfolipid
● Serologi ANA
○ pemeriksaan hanya untuk awal diagnosis, tidak diperlukan untuk monitoring
● anti-dsDNA, komplemen (C3,C4)
○ Setiap 3-6 bulan pada pasien dengan penyakit ginjal aktif.
● Foto polos thorax
Tes imunologik awal yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis SLE adalah tes ANA
DIAGNOSIS KERJA:
DD SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
A. Metrotexate + steroid dosis rendah : steroid yang diberikan harus dosis tinggi
selama 3 bulan (termasuk fase tapper off)
B. Metilprednisolon iv + steroid oral : steroid harus IV, dan tidak perlu
double kortikosteroid
C. Metilprednisolon iv + siklofosfamid
D. Dexametasone : tidak lengkap
E. Siklosporin iv : dibarengi dengan
steroid IV
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN SLE + LUPUS NEPHRITIS
Seorang wanita usia 30 tahun pergi ke dokter karena mengeluh nyeri persendian di
seluruh tubuh disertai sariawan yang kumat-kumatan. Dari hasil pemeriksaan fisik TTV
dalam batas normal. Terdapat ruam malar di kedua pipi. Dari hasil pemeriksaan lab UL
proteinuria (+++), Ur 50 mg/dl Cr 2.5 mg/dl. Apa terapi induksi yang tepat untuk pasien
tersebut?
JAWABAN
C. Metilprednisolon IV + Siklofosfamid
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang wanita usia 56 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung bagian
bawah hilang timbul. Pasien sudah melakukan pemeriksaan di RS dan dilakukan
pemeriksaan BMD, didapatkan T score -2.5, apa saran yang anda berikan ke
pasien
A. Menganjurkan pasien rekreasi
B. Menganjurkan pasien berenang
C. Menganjurkan pasien melakukan aerobik
D. Menganjurkan pasien jalan sehat
E. Menganjurkan pasien lari marathon
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI OSTEOPOROSIS
Seorang wanita usia 56 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung bagian
bawah hilang timbul. Pasien sudah melakukan pemeriksaan di RS dan dilakukan
pemeriksaan BMD, didapatkan T score -2.5, apa saran yang anda berikan ke
pasien
JAWABAN
Clinically, osteoporosis can be diagnosed if there is a low-trauma (i.e., fragility) fracture in the
absence of other metabolic bone disease, independent of the BMD (T-score) value.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEOPOROSIS
Seorang wanita usia 56 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung bagian
bawah hilang timbul. Pasien sudah melakukan pemeriksaan di RS dan dilakukan
pemeriksaan BMD, didapatkan T score -2.5, apa saran yang anda berikan ke
pasien
JAWABAN
SOAL NOMOR:
SOAL
A. Metotrexate
B. Dexamethasone
C. Siklofosfamid
D. Sulfasalazin
E. Siklosporin
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI RHEUMATOID ARTHRITIS
JAWABAN
D. Sulfasalazine
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI RHEUMATOID ARTHRITIS
Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit autoimun yang etiologinya belum diketahui dan ditandai
oleh sinovitis erosif yang simetris dan pada beberapa kasus disertai keterlibatan jaringan
ekstraartikular.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
RHEUMATOID ARTHRITIS
DIAGNOSIS
JAWABAN
D. Sulfasalazine
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Pasien laki laki usia 60 tahun datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan jempol
kaki kanannya sejak 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada MTP 1
dextra teraba hangat, kemerahan dan bengkak serta terdapat benjolan. Sebelumnya
pasien memiliki riwayat Hipertensi dan gagal jantung sehingga rutin meminum obat
furosemid. Pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan pada pasien tersebut adalah..
A. Leukosit darah
B. Foto rontgen pedis
C. Pemeriksaan kristal monosodium uric pada cairan sendi
D. Pemeriksaan asam urat darah
E. Pemeriksaan asam urat urine 24 jam
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI GOUT ARTHRITIS
Pasien laki laki usia 60 tahun datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan jempol
kaki kanannya sejak 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada MTP 1
dextra teraba hangat, kemerahan dan bengkak serta terdapat benjolan. Sebelumnya
pasien memiliki riwayat Hipertensi dan gagal jantung sehingga rutin meminum obat
furosemid. Pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan pada pasien tersebut adalah..
JAWABAN
● Hiperurisemia : Kadar asam urat serum > 6.8 mg/dl tanpa gejala
klinis
● Podagra : Serangan artritis gout akut yang pertama paling sering
mengenai sendi metatarsophalangeal (MTP) 1
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
GOUT
GOUT
PSEUDO
PSEUDO GOUT
GOUT
DIAGNOSIS KERJA:
DD GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
● Gout akut
○ Untuk serangan gout akut dengan onset < 12 jam, kolkisin 1 mg diikuti 0.5 mg
1 jam kemudian
○ Jika onset > 12 jam, boleh diberikan NSAID / kortikosteroid.
○ Obat penurun asam urat seperti allopurinol dimulai 2 minggu setelah serangan
akut reda, dengan indikasi mulai terapi adalah :
■ Pasien dengan serangan gout > 2x dalam 1 tahun
■ Pasien dengan serangan gout pertama dengan kadar asam urat > 8 atau dengan usia >
40 tahun
■ Riwayat urolithiasis
■ CKD stage II
■ Terdapat tofus pada pemeriksaan fisik atau pencitraan
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
A. Leukosit darah
: tidak spesifik untuk gout
B. Foto rontgen pedis
: tidak spesifik untuk gout
C. Pemeriksaan kristal monosodium uric pada cairan sendi
D. Pemeriksaan asam urat darah :
tidak spesifik untuk gout, namun spesifik untuk hiperurisemua
E. Pemeriksaan asam urat urine 24 jam :
tidak spesifik untuk gout
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN GOUT ARTHRITIS
Pasien laki laki usia 60 tahun datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan jempol
kaki kanannya sejak 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada MTP 1
dextra teraba hangat, kemerahan dan bengkak serta terdapat benjolan. Sebelumnya
pasien memiliki riwayat Hipertensi dan gagal jantung sehingga rutin meminum obat
furosemid. Pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan pada pasien tersebut adalah..
JAWABAN
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki 40 tahun mengeluhkan nyeri sendi hebat di area lutut sejak 3 hari yang
lalu disertai demam. Pasien menderita DM sejak 5 tahun dan tidak terkontrol. TTV TD
110/70 mmgh, RR 20x/menit HR 100x/menit dan Tax 39C. Status lokalis ditemukan
lutut kiri hiperemi, edema, dan sulit digerakan. DL Leukosit 18.000. kemungkinan
diagnosa pasien adalah ?
A. OA genu
B. Rheumatoid arthritis
C. Arthritis septik genu
D. Demam rematik
E. Gout arthritis genu
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ARTHRITIS SEPTIK GENU
Seorang laki-laki 40 tahun mengeluhkan nyeri sendi hebat di area lutut sejak 3 hari yang
lalu disertai demam. Pasien menderita DM sejak 5 tahun dan tidak terkontrol. TTV TD
110/70 mmgh, RR 20x/menit HR 100x/menit dan Tax 39C. Status lokalis ditemukan
lutut kiri hiperemi, edema, dan sulit digerakan. DL Leukosit 18.000. kemungkinan
diagnosa pasien adalah ?
JAWABAN
Kuman penyebab yang paling banyak adalah Staphylococcus aureus disusul oleh
Streptococcus pneumoniae, Streptococcus pyogenes
Faktor risiko :
● Usia ekstrim
● Artritis rheumatoid
● Diabetes melitus
● Pemakaian obat imunosupresi
● Penyakit hati, alkoholisme, penyakit hati kronik
● Malignansi
● Penyakit ginjal kronik
● Memakai obat suntik
● Hemodialisis
● Transplantasi organ
● Faktor lokal seperti sendi prostetik, infeksi kulit, operasi sendi, trauma sendi,osteoartritis
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SEPTIC ARTHRITIS
● Anamnesis:
○ Gejala klasik artritis septik adalah demam yang mendadak, malaise, nyeri lokal pada
sendi yang terinfeksi (terjadi saat istirahat maupun dengan gerakan aktif maupun
pasif), pembengkakan sendi, dan penurunan kemampuan ruang lingkup gerak sendi.
○ Sumber bakterimia yang transien atau menetap (infeksi kulit, pneumonia, infeksi
saluran kemih, adanya tindakan invasif, pemakai obat suntik, dll)
○ Sendi lutut merupakan sendi yang paling sering terkena pada dewasa maupun anak-
anak berkisar 45%- 56%, diikuti oleh sendi panggul 16-38%.
● Pemeriksaan fisik :
○ Eritema
○ Pembengkakan (90% kasus)
○ Hangat
○ Nyeri tekan
○ Efusi biasanya sangat jelas/banyak, dan berhubungan dengan keterbatasan ruang
lingkup gerak sendi baik aktif maupun pasif
DIAGNOSIS KERJA:
PP SEPTIC ARTHRITIS
● X-ray
○ Hari ke-1 : normal
○ Minggu ke-1 : osteoporosis
periartikular
○ Minggu 1-2 : penyempitan ruang
sendi difus, erosi
● USG
○ Sangat sensitif untuk cairan sendi
minimal (1-2 mL)
○ Cairan sendi hiperekoik
○ Penebalan kapsula sendi
● CT / MRI
○ Untuk deteksi luasnya tulang /
jaringan yang mengalami infeksi
DIAGNOSIS KERJA:
PP SEPTIC ARTHRITIS
● Artritis terinduksi-kristal
● Artrhitis reaktif
● Artritis traumatik
● Artritis viral.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SEPTIC ARTHRITIS
● Non farmakologi
○ Fase akut dan supuratif ⇒ mempertahankan posisi fleksi ringan
sampai sedang yang biasanya cenderung membuat kontraktur
○ Pemasangan bidai kadang perlu untuk mempertahankan posisi
dengan fungsi optimal; sendi lutut dengan posisi ekstensi, sendi
panggul seimbang posisi ekstensi dan rotasi netral, siku fleksi 90
derajat, dan pergelangan tangan posisi netral sampai sedikit
ekstensi
● Drainase cairan sendi
○ Drainase dilakukan sesering yang diperlukan pada kasus efusi
berulang
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ARTHRITIS SEPTIK GENU
Seorang laki-laki 40 tahun mengeluhkan nyeri sendi hebat di area lutut sejak 3 hari yang
lalu disertai demam. Pasien menderita DM sejak 5 tahun dan tidak terkontrol. TTV TD
110/70 mmgh, RR 20x/menit HR 100x/menit dan Tax 39C. Status lokalis ditemukan
lutut kiri hiperemi, edema, dan sulit digerakan. DL Leukosit 18.000. kemungkinan
diagnosa pasien adalah ?
JAWABAN
SOAL NOMOR:
SOAL
Wanita usia 65 tahun di bawa ke UGD setelah terjatuh dari kamar mandi pagi tadi.
Pasien mengatakan tidak mampu berjalan dan mengeluh kesakitan pada daerah
pinggul. Ketika dilakukan pemeriksaan rontgen, didapatkan fraktur pada daerah colum
femur dextra. Pasien dikatakan sudah menopause sejak 10 tahun yang lalu. Gold
standar pemeriksaan penunjang pada kasus di atas adalah....
A. Rheumatoid factor
B. DXA
C. BMD
D. Aspirasi cairan sendi
E. Kalsitonin
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI FRAKTUR FEMUR EC OSTEOPOROSIS
PRIMER TIPE 1
Wanita usia 65 tahun di bawa ke UGD setelah terjatuh dari kamar mandi pagi tadi.
Pasien mengatakan tidak mampu berjalan dan mengeluh kesakitan pada daerah
pinggul. Ketika dilakukan pemeriksaan rontgen, didapatkan fraktur pada daerah colum
femur dextra. Pasien dikatakan sudah menopause sejak 10 tahun yang lalu. Gold
standar pemeriksaan penunjang pada kasus di atas adalah....
JAWABAN
B. DXA
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI OSTEOPOROSIS
Clinically, osteoporosis can be diagnosed if there is a low-trauma (i.e., fragility) fracture in the
absence of other metabolic bone disease, independent of the BMD (T-score) value.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEOPOROSIS
Wanita usia 65 tahun di bawa ke UGD setelah terjatuh dari kamar mandi pagi tadi.
Pasien mengatakan tidak mampu berjalan dan mengeluh kesakitan pada daerah
pinggul. Ketika dilakukan pemeriksaan rontgen, didapatkan fraktur pada daerah colum
femur dextra. Pasien dikatakan sudah menopause sejak 10 tahun yang lalu. Gold
standar pemeriksaan penunjang pada kasus di atas adalah....
JAWABAN
B. DXA
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa orang tuanya ke rumah sakit
dengan keluhan bengkak pada wajah dan mata sejak 7 hari yang lalu. Bengkak
terutama muncul pagi hari dan menghilang sore hari. Pada pemeriksaan fisik
diperoleh kesadaran komposmentis, edema anasarka (+). Hasil pemeriksaan
laboratorium darah menunjukkan ureum 20 mg/dL, kreatinin 0,6 mg/dL,
urinalisis: proteinuria (+4). Apakah diagnosa yang paling mungkin ?
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa orang tuanya ke rumah sakit
dengan keluhan bengkak pada wajah dan mata sejak 7 hari yang lalu. Bengkak
terutama muncul pagi hari dan menghilang sore hari. Pada pemeriksaan fisik
diperoleh kesadaran komposmentis, edema anasarka (+). Hasil pemeriksaan
laboratorium darah menunjukkan ureum 20 mg/dL, kreatinin 0,6 mg/dL,
urinalisis: proteinuria (+4). Apakah diagnosa yang paling mungkin ?
JAWABAN
E. Sindrom nefrotik
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI SINDROM NEFROTIK
● Urinalisis.
○ Biakan urin hanya dilakukan bila didapatkan gejala klinis yang mengarah kepada
infeksi saluran kemih.
● Protein urin kuantitatif, dapat menggunakan urin 24 jam atau rasio
protein/kreatinin pada urin pertama pagi hari
● Pemeriksaan darah
○ Darah tepi lengkap (hemoglobin, leukosit, hitung jenis leukosit, trombosit, hematokrit,
LED)
○ Albumin dan kolesterol serum
○ Ureum, kreatinin serta klirens kreatinin dengan cara klasik atau dengan rumus Schwartz
○ Kadar komplemen C3; bila dicurigai lupus eritematosus sistemik pemeriksaan ditambah
dengan komplemen C4, ANA (anti nuclear antibody), dan anti ds-DNA
DIAGNOSIS KERJA:
PP SINDROM NEFROTIK
A. Gagal ginjal kronik eksaserbasi akut : seharusnya ada tanda- tanda gagal
ginjal kronik (berlangsung minimal 3 bulan, anemia, dll) disertai tanda gagal ginjal
akut seperti overload cairan, oliguria, dan peningkatan Ur/Cr
B. Acute tubular necrosis : seharusnya ditandai dengan
gejala gagal ginjal akut, dan ada riwayat paparan dengan obat nefrotoksin / kondisi
yang menyebabkan nekrosis tubular seperti sepsis, dll
C. Gagal ginjal akut : Ur/Cr seharusnya
meningkat
D. Sindrom nefritik akut : tidak ada hematuria,
hipertensi, dan azotemia
E. Sindrom nefrotik
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN SINDROM NEFROTIK
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa orang tuanya ke rumah sakit
dengan keluhan bengkak pada wajah dan mata sejak 7 hari yang lalu. Bengkak
terutama muncul pagi hari dan menghilang sore hari. Pada pemeriksaan fisik
diperoleh kesadaran komposmentis, edema anasarka (+). Hasil pemeriksaan
laboratorium darah menunjukkan ureum 20 mg/dL, kreatinin 0,6 mg/dL,
urinalisis: proteinuria (+4). Apakah diagnosa yang paling mungkin ?
JAWABAN
E. Sindrom nefrotik
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang bayi usia 7 hari dirawat di RS dengan diagnosa infeksi saluran nafas dan
telah diberikan ampicillin 40 mg/kgBB serta gentamicin 8 mg/KgBB selama 15
hari. Saat ini pasien dikeluhkan oliguria dengan kreatinin meningkat dan ureum
60. Diagnosis yang paling tepat untuk pasien tersebut adalah…
A. Drug induced oliguria
B. IgA nefrotik
C. Gagal ginjal kronik
D. Gagal ginjal akut
E. Tubular nekrosis akut
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI TUBULAR NEKROSIS AKUT
Seorang bayi usia 7 hari dirawat di RS dengan diagnosa infeksi saluran nafas dan
telah diberikan ampicillin 40 mg/kgBB serta gentamicin 8 mg/KgBB selama 15
hari. Saat ini pasien dikeluhkan oliguria dengan kreatinin meningkat dan ureum
60. Diagnosis yang paling tepat untuk pasien tersebut adalah…
JAWABAN
● Major causes :
○ Renal hypoperfusion, most often caused by hypotension or sepsis (ischemic
ATN; most common, especially in patients in an intensive care unit)
○ Nephrotoxins
○ Major surgery (often due to multiple factors)
● Other causes :
○ Third-degree burns covering > 15% of body surface area
○ The heme pigments myoglobin and hemoglobin (caused by either
rhabdomyolysis or massive hemolysis)
○ Other endogenous toxins, resulting from disorders such as tumor lysis or
multiple myeloma
○ Poisons, such as ethylene glycol
○ Herbal and folk remedie
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOPATOFISIOLOGI
TUBULAR NEKROSIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS TUBULAR NEKROSIS AKUT
● Events such as diarrhea, vomiting, sepsis, dehydration, or bleeding that leads to tissue
hypoxia can indicate a risk of acute tubular necrosis.
● Hospitalized patients with events such as hypotension, sepsis, intraoperative events, use
of nephrotoxic agents such as radiocontrast media or a nephrotoxic antibiotic help in
identifying the clinical picture causing AKI and acute tubular necrosis.
● Physical findings such as tachycardia, dry mucous membrane, decreased skin turgor, and
cool extremities are findings that can be present in patients with volume depletion and
hypotension.
● Fever and hypotension are common manifestations of sepsis.
● Muscle tenderness is present in the setting of rhabdomyolysis.
● Intraabdominal hypertension that causes abdominal distension due to abdominal
compartment syndrome also impedes renal perfusion and raises the concern for acute
tubular necrosis.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBULAR NEKROSIS AKUT
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA:
PP TUBULAR NEKROSIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
DD TUBULAR NEKROSIS AKUT
Seorang bayi usia 7 hari dirawat di RS dengan diagnosa infeksi saluran nafas dan
telah diberikan ampicillin 40 mg/kgBB serta gentamicin 8 mg/KgBB selama 15
hari. Saat ini pasien dikeluhkan oliguria dengan kreatinin meningkat dan ureum
60. Diagnosis yang paling tepat untuk pasien tersebut adalah…
JAWABAN
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang anak usia 6 tahun datang dibawa orang tuanya dengan keluhan kencing
berwarna seperti teh dan buang air kecil sedikit. Pasien memiliki riwayat sakit
tenggorokan serta demam 1 minggu yang lalu namun sudah berobat ke dokter.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/110 mmHg. Hasil pemeriksaan
penunjang didapatkan azotemia, hematuria dan proteinuria. Pemeriksaan yang
dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab keadaan diatas ?
A. Biopsi ginjal
B. Swab tenggorokan
C. ASTO
D. Urin lengkap
E. Mikroskopik urin
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI GNAPS
Seorang anak usia 6 tahun datang dibawa orang tuanya dengan keluhan kencing
berwarna seperti teh dan buang air kecil sedikit. Pasien memiliki riwayat sakit
tenggorokan serta demam 1 minggu yang lalu namun sudah berobat ke dokter.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/110 mmHg. Hasil pemeriksaan
penunjang didapatkan azotemia, hematuria dan proteinuria. Pemeriksaan yang
dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab keadaan diatas ?
JAWABAN
C. ASTO
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI GNAPS
Bakteri streptpcoccus
beta hemolitikus grup
A yang biasanya
didapatkan melalui
infeksi saluran
pernafasan / infeksi
kulit sebelumnya
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS GNAPS
GEJALA
SINDROMA
NEFRITIK :
1. Hematuria
2. Hipertensi
3. Edema
4. Azotemia
5. Oliguria
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
GNAPS
DIAGNOSIS
● Urinalisis
○ Proteinuria
■ Secara kualitatif proteinuria berkisar antara negatif sampai dengan ++, jarang terjadi sampai
dengan +++. Secara kuantitatif proteinuria biasanya kurang dari 2 gram/m2 LPB/24 jam, tetapi
pada keadaan tertentu dapat melebihi 2 gram/m2 LPB/24 jam.
○ Hematuria
● Darah
○ Serologis
■ ASTO
● Produk-produk ekstraselular streptokokus, sehingga timbul antibodi yang titernya dapat
diukur, seperti antistreptolisin O (ASO), antihialuronidase (AH ase) dan
antideoksiribonuklease (AD Nase-B)
● Kenaikan titer ini dimulai pada hari ke-10 hingga 14 sesudah infeksi streptokokus dan
mencapai puncaknya pada minggu ke- 3 hingga 5
○ Komplemen
■ Komplemen C3 (B1C globulin) yang paling sering diperiksa kadarnya karena cara
pengukurannya mudah ⇒ kadarnya menurun
○ LED
DIAGNOSIS KERJA:
DD GNAPS
● Penyakit sistemik
○ HSP, endokarditis bakterial subakut
○ Menyebabkan gejala sindroma nefritik namun apusan tenggorok dan
ASTO normal
● Penyakit infeksi
○ Gejala GNA dapat terjadi setelah infeksi lain seperti virus morbil,
parotitis, varicella, virus ECHO
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? GNAPS
Seorang anak usia 6 tahun datang dibawa orang tuanya dengan keluhan kencing
berwarna seperti teh dan buang air kecil sedikit. Pasien memiliki riwayat sakit
tenggorokan serta demam 1 minggu yang lalu namun sudah berobat ke dokter.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/110 mmHg. Hasil pemeriksaan
penunjang didapatkan azotemia, hematuria dan proteinuria. Pemeriksaan yang
dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab keadaan diatas ?
JAWABAN
C. ASTO
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Laki-laki 30 tahun dengan keluhan lemas, sesak, dan nyeri dada memberat saat tarik nafas
sejak 2 minggu yang lalu. Terdapat riwayat nyeri tenggorokan 2 minggu yang lalu, namun
hanya diobati parasetamol. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 160/95. dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 8,5, BUN/Cr: 1620/15. ASTO (-). Pada
immunofluorensi hasil biopsy didapatkan 4-6 glomeruli sclerosis per bagian . Pada area
mesangial IgA(2-3+), C3 (2+), kappa (1+0), rantai cahaya lambda (3+). Apakah diagnosa
yang tepat?
A. GNAPS
B. Rapidly progressive GN
C. Sindroma Nefritik
D. Nefropati IgA
E. Acute renal failure
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI NEFROPATI IG A
Laki-laki 30 tahun dengan keluhan lemas, sesak, dan nyeri dada memberat saat tarik nafas
sejak 2 minggu yang lalu. Terdapat riwayat nyeri tenggorokan 2 minggu yang lalu, namun
hanya diobati parasetamol. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 160/95. dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 8,5, BUN/Cr: 1620/15. ASTO (-). Pada
immunofluorensi hasil biopsy didapatkan 4-6 glomeruli sclerosis per bagian . Pada area
mesangial IgA(2-3+), C3 (2+), kappa (1+0), rantai cahaya lambda (3+). Apakah diagnosa
yang tepat?
JAWABAN
D. Nefropati IgA
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI NEFROPATI IG A
● Genetik
● Penyakit liver (sirosis / hepatitis B / hepatitis C)
● Celiac disease
● Dermatitis herpetiformis
● Infeksi (HIV / bakteri)
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS NEFROPATI IG A
DIAGNOSIS KERJA:
PP NEFROPATI IG A
Laki-laki 30 tahun dengan keluhan lemas, sesak, dan nyeri dada memberat saat tarik nafas
sejak 2 minggu yang lalu. Terdapat riwayat nyeri tenggorokan 2 minggu yang lalu, namun
hanya diobati parasetamol. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 160/95. dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 8,5, BUN/Cr: 1620/15. ASTO (-). Pada
immunofluorensi hasil biopsy didapatkan 4-6 glomeruli sclerosis per bagian . Pada area
mesangial IgA(2-3+), C3 (2+), kappa (1+0), rantai cahaya lambda (3+). Apakah diagnosa
yang tepat?
JAWABAN
D. Nefropati IgA
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan berusia 62 tahun dibawa ke unit gawat darurat RS oleh keluarganya
dengan keluhan demam tinggi sejak 3 hari sebelumnya. Keluhan demam disertai menggigil,
mual muntah dan nyeri pinggang kanan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak
sakit berat, tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi napas 28x/menit, denyut nadi
110x/menit, suhu 39C. Terdapat nyeri ketok regio kostovertebralis dekstra.
Hasil laboratorium leukosit 30.000/uL, ureum 30 mg/dL, kreatinin 0,8 mg/dL. Pada
urinalisis ditemukan protein dan sediaan leukosit penuh. Apakah diagnosa yang paling
mungkin ?
A. Sistitis
B. Ureterolitiasis
C. Vesikolitiasis
D. Glomerulonefritis akut
E. Pielonefritis akut
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI PYELONEFRITIS AKUT
Seorang perempuan berusia 62 tahun dibawa ke unit gawat darurat RS oleh keluarganya
dengan keluhan demam tinggi sejak 3 hari sebelumnya. Keluhan demam disertai menggigil,
mual muntah dan nyeri pinggang kanan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak
sakit berat, tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi napas 28x/menit, denyut nadi
110x/menit, suhu 39C. Terdapat nyeri ketok regio kostovertebralis dekstra.
Hasil laboratorium leukosit 30.000/uL, ureum 30 mg/dL, kreatinin 0,8 mg/dL. Pada
urinalisis ditemukan protein dan sediaan leukosit penuh. Apakah diagnosa yang paling
mungkin ?
JAWABAN
E. Pyelonefritis akut
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI PYELONEFRITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI PYELONEFRITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI PYELONEFRITIS AKUT
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
PYELONEFRITIS AKUT
DIAGNOSIS
Pyelonephritis is suggested by :
● Fever (> 38°C)
● Chills
● Flank pain
● Nausea, vomiting
● Costovertebral angle tenderness
● With or without the typical symptoms of cystitis
DIAGNOSIS KERJA:
PP PYELONEFRITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI PYELONEFRITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI PYELONEFRITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? PYELONEFRITIS AKUT
Seorang perempuan berusia 62 tahun dibawa ke unit gawat darurat RS oleh keluarganya
dengan keluhan demam tinggi sejak 3 hari sebelumnya. Keluhan demam disertai menggigil,
mual muntah dan nyeri pinggang kanan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak
sakit berat, tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi napas 28x/menit, denyut nadi
110x/menit, suhu 39C. Terdapat nyeri ketok regio kostovertebralis dekstra.
Hasil laboratorium leukosit 30.000/uL, ureum 30 mg/dL, kreatinin 0,8 mg/dL. Pada
urinalisis ditemukan protein dan sediaan leukosit penuh. Apakah diagnosa yang paling
mungkin ?
JAWABAN
E. Pyelonefritis akut
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Laki-laki usia 48 tahun datang ke UGD dengan muntah dan sesak. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD 170/110, HR 100x/menit, RR 32x/menit. Didapatkan
edema tungkai kanan kiri, rales di kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 7.2, MCV dan MCHC normal, Ur 220, Cr 38, BB = 60 kg. Dari pemeriksaan
USG didapatkan ginjal tampak mengecil, densitas korteks meningkat, batas korteks dan
medulla memudar. Diagnosis yang paling tepat adalah...
A. CKD st 1
B. CKD st 2
C. CKD st 3
D. CKD st 4
E. CKD st 5
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI CKD ST 5
Laki-laki usia 48 tahun datang ke UGD dengan muntah dan sesak. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD 170/110, HR 100x/menit, RR 32x/menit. Didapatkan
edema tungkai kanan kiri, rales di kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 7.2, MCV dan MCHC normal, Ur 220, Cr 38. Dari pemeriksaan USG
didapatkan ginjal tampak mengecil, densitas korteks meningkat, batas korteks dan
medulla memudar. Diagnosis yang paling tepat adalah...
JAWABAN
E. CKD st 5
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI CKD ST 5
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI CKD ST 5
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS CKD ST 5
DIAGNOSIS KERJA:
INDIKASI HD CITO CKD ST 5
● A
○ Asidosis
○ pH < 7
● I
○ Intoksikasi
○ Methanol, lithium, salisilat
● U
○ Uremia
○ Ur > 200, perikarditis, ensefalopati, disfungsi trombosit, neuropati
● E
○ Electrolyte imbalance
○ K > 6.5, Na < 120 / > 155
● O
○ Overload
○ Edema paru
DIAGNOSIS KERJA:
PP CKD ST 5
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI CKD ST 5
Laki-laki usia 48 tahun datang ke UGD dengan muntah dan sesak. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD 170/110, HR 100x/menit, RR 32x/menit. Didapatkan
edema tungkai kanan kiri, rales di kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 7.2, MCV dan MCHC normal, Ur 220, Cr 38. Dari pemeriksaan USG
didapatkan ginjal tampak mengecil, densitas korteks meningkat, batas korteks dan
medulla memudar. Diagnosis yang paling tepat adalah...
JAWABAN
E. CKD st 5
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa orangtuanya ke UGD RS dengan keluhan
utama bengkak pada kelopak mata sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai bengkak
pada tungkai, nyeri kepala, mata berkunang-kunang dan urin berwarna gelap. Empat
minggu sebelum bengkak pasien mengalami borok bernanah yang bekasnya masih
tampak hingga saat ini. Pasien baru pertama kali sakit seperti ini. Apakah pengobatan
yang paling tepat?
A. Steroid
B. Penicillin
C. ACE inhibitor
D. Antihistamin
E. Diuretik
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI GNAPS
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa orangtuanya ke UGD RS dengan keluhan
utama bengkak pada kelopak mata sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai bengkak
pada tungkai, nyeri kepala, mata berkunang-kunang dan urin berwarna gelap. Empat
minggu sebelum bengkak pasien mengalami borok bernanah yang bekasnya masih
tampak hingga saat ini. Pasien baru pertama kali sakit seperti ini. Apakah pengobatan
yang paling tepat?
JAWABAN
B. Penicilin
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI GNAPS
Bakteri streptpcoccus
beta hemolitikus grup
A yang biasanya
didapatkan melalui
infeksi saluran
pernafasan / infeksi
kulit sebelumnya
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS GNAPS
GEJALA
SINDROMA
NEFRITIK :
1. Hematuria
2. Hipertensi
3. Edema
4. Azotemia
5. Oliguria
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
GNAPS
DIAGNOSIS
● Urinalisis
○ Proteinuria
■ Secara kualitatif proteinuria berkisar antara negatif sampai dengan ++, jarang terjadi sampai
dengan +++. Secara kuantitatif proteinuria biasanya kurang dari 2 gram/m2 LPB/24 jam, tetapi
pada keadaan tertentu dapat melebihi 2 gram/m2 LPB/24 jam.
○ Hematuria
● Darah
○ Serologis
■ ASTO
● Produk-produk ekstraselular streptokokus, sehingga timbul antibodi yang titernya dapat
diukur, seperti antistreptolisin O (ASO), antihialuronidase (AH ase) dan
antideoksiribonuklease (AD Nase-B)
● Kenaikan titer ini dimulai pada hari ke-10 hingga 14 sesudah infeksi streptokokus dan
mencapai puncaknya pada minggu ke- 3 hingga 5
○ Komplemen
■ Komplemen C3 (B1C globulin) yang paling sering diperiksa kadarnya karena cara
pengukurannya mudah ⇒ kadarnya menurun
○ LED
DIAGNOSIS KERJA:
DD GNAPS
● Penyakit sistemik
○ HSP, endokarditis bakterial subakut
○ Menyebabkan gejala sindroma nefritik namun apusan tenggorok dan
ASTO normal
● Penyakit infeksi
○ Gejala GNA dapat terjadi setelah infeksi lain seperti virus morbil,
parotitis, varicella, virus ECHO
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? GNAPS
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa orangtuanya ke UGD RS dengan keluhan
utama bengkak pada kelopak mata sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai bengkak
pada tungkai, nyeri kepala, mata berkunang-kunang dan urin berwarna gelap. Empat
minggu sebelum bengkak pasien mengalami borok bernanah yang bekasnya masih
tampak hingga saat ini. Pasien baru pertama kali sakit seperti ini. Apakah pengobatan
yang paling tepat?
JAWABAN
B. Penicilin
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki 22 tahun datang dengan edema pada orbita, tungkai, bengkak
pada mata terutama pagi hari berkurang disore hari. TD 130/70 Edema (+),
ascites (+), proteinuria ++++, tungkai bengkak. Pemeriksaan penunjang
selanjutnya yang dilakukan pada pasien tersebut adalah...
A. USG abdomen
B. Foto polos abdomen
C. IVU/BNO
D. Protein eshbach
E. CT scan abdomen
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI SINDROM NEFROTIK
Seorang laki-laki 22 tahun datang dengan edema pada orbita, tungkai, bengkak
pada mata terutama pagi hari berkurang disore hari. TD 130/70 Edema (+),
ascites (+), proteinuria ++++, tungkai bengkak. Pemeriksaan penunjang
selanjutnya yang dilakukan pada pasien tersebut adalah...
JAWABAN
D. Protein esbach
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI SINDROM NEFROTIK
● Urinalisis.
○ Biakan urin hanya dilakukan bila didapatkan gejala klinis yang mengarah kepada
infeksi saluran kemih.
● Protein urin kuantitatif, dapat menggunakan urin 24 jam atau rasio
protein/kreatinin pada urin pertama pagi hari
● Pemeriksaan darah
○ Darah tepi lengkap (hemoglobin, leukosit, hitung jenis leukosit, trombosit, hematokrit,
LED)
○ Albumin dan kolesterol serum
○ Ureum, kreatinin serta klirens kreatinin dengan cara klasik atau dengan rumus Schwartz
○ Kadar komplemen C3; bila dicurigai lupus eritematosus sistemik pemeriksaan ditambah
dengan komplemen C4, ANA (anti nuclear antibody), dan anti ds-DNA
DIAGNOSIS KERJA:
PP SINDROM NEFROTIK
Seorang laki-laki 22 tahun datang dengan edema pada orbita, tungkai, bengkak
pada mata terutama pagi hari berkurang disore hari. TD 130/70 Edema (+),
ascites (+), proteinuria ++++, tungkai bengkak. Pemeriksaan penunjang
selanjutnya yang dilakukan pada pasien tersebut adalah...
JAWABAN
D. Protein esbach
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang wanita usia 69 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan urin berwarna
gelap dan tubuh terasa lemas. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan peningkatan
tekanan darah menjadi 200/110 mmHg, serta terdapat edema pada wajah dan kaki.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan proteinuria (++) dengan hematuria positif. Hasil
pemeriksaan biokimia didapatkan kreatinin 25 mg/dL, ureum 380 mg/dL, albumin 3.5
g/dL. Berdasarkan kasus diatas pasien diduga menderita ?
A. Uretritis akut
B. Pielonefritis
C. Hipoalbuminemia
D. Nefrolitiasis
E. Glomerulonefritis
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI GLOMERULONEFRITIS
Seorang wanita usia 69 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan urin berwarna
gelap dan tubuh terasa lemas. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan peningkatan
tekanan darah menjadi 200/110 mmHg, serta terdapat edema pada wajah dan kaki.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan proteinuria (++) dengan hematuria positif. Hasil
pemeriksaan biokimia didapatkan kreatinin 25 mg/dL, ureum 380 mg/dL, albumin 3.5
g/dL. Berdasarkan kasus diatas pasien diduga menderita ?
JAWABAN
E. Glomerulonefritis
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI GNAPS
Bakteri streptpcoccus
beta hemolitikus grup
A yang biasanya
didapatkan melalui
infeksi saluran
pernafasan / infeksi
kulit sebelumnya
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS GNAPS
GEJALA
SINDROMA
NEFRITIK :
1. Hematuria
2. Hipertensi
3. Edema
4. Azotemia
5. Oliguria
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
GNAPS
DIAGNOSIS
● Urinalisis
○ Proteinuria
■ Secara kualitatif proteinuria berkisar antara negatif sampai dengan ++, jarang terjadi sampai
dengan +++. Secara kuantitatif proteinuria biasanya kurang dari 2 gram/m2 LPB/24 jam, tetapi
pada keadaan tertentu dapat melebihi 2 gram/m2 LPB/24 jam.
○ Hematuria
● Darah
○ Serologis
■ ASTO
● Produk-produk ekstraselular streptokokus, sehingga timbul antibodi yang titernya dapat
diukur, seperti antistreptolisin O (ASO), antihialuronidase (AH ase) dan
antideoksiribonuklease (AD Nase-B)
● Kenaikan titer ini dimulai pada hari ke-10 hingga 14 sesudah infeksi streptokokus dan
mencapai puncaknya pada minggu ke- 3 hingga 5
○ Komplemen
■ Komplemen C3 (B1C globulin) yang paling sering diperiksa kadarnya karena cara
pengukurannya mudah ⇒ kadarnya menurun
○ LED
DIAGNOSIS KERJA:
DD GNAPS
● Penyakit sistemik
○ HSP, endokarditis bakterial subakut
○ Menyebabkan gejala sindroma nefritik namun apusan tenggorok dan
ASTO normal
● Penyakit infeksi
○ Gejala GNA dapat terjadi setelah infeksi lain seperti virus morbil,
parotitis, varicella, virus ECHO
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? GLOMERULONEFRITIS
Seorang wanita usia 69 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan urin berwarna
gelap dan tubuh terasa lemas. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan peningkatan
tekanan darah menjadi 200/110 mmHg, serta terdapat edema pada wajah dan kaki.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan proteinuria (++) dengan hematuria positif. Hasil
pemeriksaan biokimia didapatkan kreatinin 25 mg/dL, ureum 380 mg/dL, albumin 3.5
g/dL. Berdasarkan kasus diatas pasien diduga menderita ?
JAWABAN
E. Glomerulonefritis
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Wanita 34 tahun datang dengan keluhan nyeri saat berkemih sejak 2 hari lalu, keluhan
disertai perasaan ingin berkemih terus-menerus. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/70 mmhg, denyut nadi 90x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu 37,5C.
Pemeriksaan urine didapatkan lekosit esterase (+), nitrit (+), lekosit 40- 50/LPB, eritrosit
0-5/LPB. Apakah diagnose yang paling mungkin pada kasus ini?
A. Sistitis akut
B. Pielonefritis akut
C. Glomerulonefritis akut
D. Gagal ginjal akut
E. Glomerulonefritis pasca streptokokus
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI SISITITIS AKUT
Wanita 34 tahun datang dengan keluhan nyeri saat berkemih sejak 2 hari lalu, keluhan
disertai perasaan ingin berkemih terus-menerus. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/70 mmhg, denyut nadi 90x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu 37,5C.
Pemeriksaan urine didapatkan lekosit esterase (+), nitrit (+), lekosit 40- 50/LPB, eritrosit
0-5/LPB. Apakah diagnose yang paling mungkin pada kasus ini?
JAWABAN
A. Sistitis akut
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SISTITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI PYELONEFRITIS
SISTITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI PYELONEFRITIS
SISTITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SISTITIS AKUT
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
SISTITIS AKUT
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA:
PP SISTITIS AKUT
● Urinalisis dilakukan untuk menentukan dua parameter penting : leukosit dan bakteri. Pemeriksaan
rutin lainnya : warna, berat jenis dan pH, konsentrasi glukosa, protein, keton, darah dan bilirubin.
● Pemeriksaan dipstick. Untuk mengetahui leukosituri, dipstik akan bereaksi dengan leucocyte esterase
(suatu enzim yang terdapat dalam granul primer netrofil). Sedangkan untuk mengetahui bakteri,
dipstik akan bereaksi dengan nitrit (yang merupakan hasil perubahan nitrat oleh enzym nitrate
reductase pada bakteri)
● Kultur urin. Untuk melihat jenis dan jumlah bakteri
○ ≥103 cfu/mL uropatogen dalam sebuah urin sampel tengah dalam acute unkomplikata cystitis
pada wanita
○ ≥104 cfu/mL uropathogen dalam sebuah MSU dalam acute unkomplikata pyelonephritis pada
wanita
○ ≥105 cfu/mL uropathogen dalam sebuah MSU pada wanita, atau ≥104 cfu/mL uropatogen dalam
sebuah MSU pada pria, atau pada straight catheter urine pada wanita, dalam sebuah komplikata
ISK.
DIAGNOSIS KERJA:
DD SISTITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SISTITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? SISTITIS AKUT
A. Sistitis akut
B. Pielonefritis akut : disertai demam
tinggi, mual muntah, dan pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri ketok CVA (+)
C. Glomerulonefritis akut : disertai manifestasi sindroma
nefritik
D. Gagal ginjal akut : tidak ada gangguan
Ur/Cr dan pencetus AKI tidak dijelaskan
E. Glomerulonefritis pasca streptokokus : tidak ada riwayat infeksi saluran nafas/kulit
yang disebabkan bakteri Streptococcus grup A beta hemolitikus, ASTO (-)
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN SISTITIS AKUT
Wanita 34 tahun datang dengan keluhan nyeri saat berkemih sejak 2 hari lalu, keluhan
disertai perasaan ingin berkemih terus-menerus. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/70 mmhg, denyut nadi 90x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu 37,5C.
Pemeriksaan urine didapatkan lekosit esterase (+), nitrit (+), lekosit 40- 50/LPB, eritrosit
0-5/LPB. Apakah diagnose yang paling mungkin pada kasus ini?
JAWABAN
A. Sistitis akut
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Laki-laki 56 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak. Setelah dilakukan anamnesis
dan pemeriksaan didapatkan diagnosa pasien gagal jantung. Setelah dilakukan
pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya peningkatan kadar ureum dan kreatinin
serum dalam darah. Pasien mengatakan baru pertama kali mengalami hal seperti ini,
riwayat hipertensi dan diabetes mellitus sebelumnya disangkal. Kemungkinan diagnosa
sekunder pada kasus ini adalah ?
A. CKD
B. AKI ec prerenal
C. AKI ec renal
D. DKD
E. AKI ec postrenal
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI AKI pre renal ec CHF
Laki-laki 56 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak. Setelah dilakukan anamnesis
dan pemeriksaan didapatkan diagnosa pasien gagal jantung. Setelah dilakukan
pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya peningkatan kadar ureum dan kreatinin
serum dalam darah. Pasien mengatakan baru pertama kali mengalami hal seperti ini,
riwayat hipertensi dan diabetes mellitus sebelumnya disangkal. Kemungkinan diagnosa
sekunder pada kasus ini adalah ?
JAWABAN
Laki-laki 56 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak. Setelah dilakukan anamnesis
dan pemeriksaan didapatkan diagnosa pasien gagal jantung. Setelah dilakukan
pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya peningkatan kadar ureum dan kreatinin
serum dalam darah. Pasien mengatakan baru pertama kali mengalami hal seperti ini,
riwayat hipertensi dan diabetes mellitus sebelumnya disangkal. Kemungkinan diagnosa
sekunder pada kasus ini adalah ?
JAWABAN
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 40 thn, datang ke UGD dengan keluhan badan lemah, mual
muntah dan kencing berbusa sejak 1 bulan lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
TD 150/100 mmHg, denyut nadi 98x/menit, laju pernapasan 18x/menit, dan suhu
36,3C. Pemeriksaan penunjang didapatkan azotemia renal disertai dengan
proteinuria dan hematuria. Pada pemeriksaan biopsi ginjal ditemukan gambaran
proliferasi sel epitel dan migrasi monosit/makrofag ke kapsul Bowman seperti
gambar dibawah ini. Kemungkinan diagnosa pada kasus ini ?
A. Glomerulosklerosis focal segmental
B. Sindroma nefrotik
C. IgA nefropati
D. Rapidly progressive glomerulonefritis
E. Glomerulonefritis pasca streptokokus
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI RPGN
Seorang laki-laki usia 40 thn, datang ke UGD dengan keluhan badan lemah, mual
muntah dan kencing berbusa sejak 1 bulan lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
TD 150/100 mmHg, denyut nadi 98x/menit, laju pernapasan 18x/menit, dan suhu
36,3C. Pemeriksaan penunjang didapatkan azotemia renal disertai dengan
proteinuria dan hematuria. Pada pemeriksaan biopsi ginjal ditemukan gambaran
proliferasi sel epitel dan migrasi monosit/makrofag ke kapsul Bowman seperti
gambar dibawah ini. Kemungkinan diagnosa pada kasus ini ?
JAWABAN
● Urinalisis
○ Hematuria
○ Proteinurian (dapat lebih dari 3g/24jam)
○ Silinder urin (+)
● Peningkatan Ur/Cr
● Analisis serum
○ Antibodi anti GBM ⇒ RPGN tipe I
○ ANA test (+) ⇒ SLE + RPGN tipe II
○ ANCA test (+) ⇒ RGN tipe III
● Biopsi ginjal
○ Pembentukan crescent (proliferasi sel
parietal, migrasi sel monosit dan makrofag
ke dalam glomerulus)
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI RPGN
Seorang laki-laki usia 40 thn, datang ke UGD dengan keluhan badan lemah, mual
muntah dan kencing berbusa sejak 1 bulan lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
TD 150/100 mmHg, denyut nadi 98x/menit, laju pernapasan 18x/menit, dan suhu
36,3C. Pemeriksaan penunjang didapatkan azotemia renal disertai dengan
proteinuria dan hematuria. Pada pemeriksaan biopsi ginjal ditemukan gambaran
proliferasi sel epitel dan migrasi monosit/makrofag ke kapsul Bowman seperti
gambar dibawah ini. Kemungkinan diagnosa pada kasus ini ?
JAWABAN
SOAL NOMOR:
SOAL
Wanita usia 70 tahun, dibawa ke UGD karena penurunan kesadaran sejak 2 jam
sebelumnya. Pasien riwayat mual muntah sudah 3 hari. Pemeriksaan fisik: GCS 345, TB 150
cm, BB 48 kg, TD 130/80, nadi 124 x/menit reguler isi kurang, RR 30 x/menit dalam, t 36C.
Ronki basah di kedua lapang paru, peristaltik meningkat, turgor kurang, akral dingin,
edema di kedua tungkai. Pemeriksaan laboratorium Hb 8.2; leukosit 11.000; hematokrit 52;
trombosit 364.000; ureum 210; kreatinin 5.4. Diagnosa yang paling mungkin adalah:
A. Ensefalopati uremikum
B. Chronic kidney disease
C. Acute kidney injury
D. Acute renal failure
E. Sindroma nefritik
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ENSEFALOPATI UREMIKUM
Wanita usia 70 tahun, dibawa ke UGD karena penurunan kesadaran sejak 2 jam
sebelumnya. Pasien riwayat mual muntah sudah 3 hari. Pemeriksaan fisik: GCS 345, TB 150
cm, BB 48 kg, TD 130/80, nadi 124 x/menit reguler isi kurang, RR 30 x/menit dalam, t 36C.
Ronki basah di kedua lapang paru, peristaltik meningkat, turgor kurang, akral dingin,
edema di kedua tungkai. Pemeriksaan laboratorium Hb 8.2; leukosit 11.000; hematokrit 52;
trombosit 364.000; ureum 210; kreatinin 5.4. Diagnosa yang paling mungkin adalah:
JAWABAN
A. Ensefalopati uremikum
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI ENSEFALOPATI UREMIKUM
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI ENSEFALOPATI UREMIKUM
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI ENSEFALOPATI UREMIKUM
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS ENSEFALOPATI UREMIKUM
A. Ensefalopati uremikum
B. Chronic kidney disease : tidak menyebabkan gangguan kesadaran
C. Acute kidney injury : tidak menyebabkan gangguan kesadaran
D. Acute renal failure : tidak menyebabkan gangguan kesadaran.
Serta terminologi ini tidak lagi digunakan, dan sudah digantikan dengan AKI
E. Sindroma nefritik : tidak menyebabkan gangguan kesadaran
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN ENSEFALOPATI UREMIKUM
Wanita usia 70 tahun, dibawa ke UGD karena penurunan kesadaran sejak 2 jam
sebelumnya. Pasien riwayat mual muntah sudah 3 hari. Pemeriksaan fisik: GCS 345, TB 150
cm, BB 48 kg, TD 130/80, nadi 124 x/menit reguler isi kurang, RR 30 x/menit dalam, t 36C.
Ronki basah di kedua lapang paru, peristaltik meningkat, turgor kurang, akral dingin,
edema di kedua tungkai. Pemeriksaan laboratorium Hb 8.2; leukosit 11.000; hematokrit 52;
trombosit 364.000; ureum 210; kreatinin 5.4. Diagnosa yang paling mungkin adalah:
JAWABAN
A. Ensefalopati uremikum
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki 19 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan bengkak pada seluruh
tubuh. Bengkak diawali pada kelopak mata dan kemudian berlanjut pada badan dan
kedua tungkai. Pada pemeriksaan urine didapatkan proteinuria ++++, oval fat bodies
(+). Apakah mekanisme yang menyebabkan keluhan pasien?
A. Malnutrisi
B. Autoimun
C. Hipoalbuminemia
D. Dislipidemia
E. Obstruktif
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI SINDROM NEFROTIK
Seorang laki-laki 19 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan bengkak pada seluruh
tubuh. Bengkak diawali pada kelopak mata dan kemudian berlanjut pada badan dan
kedua tungkai. Pada pemeriksaan urine didapatkan proteinuria ++++, oval fat bodies
(+). Apakah mekanisme yang menyebabkan keluhan pasien?
JAWABAN
C. Hipoalbuminemia
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI SINDROM NEFROTIK
● Urinalisis.
○ Biakan urin hanya dilakukan bila didapatkan gejala klinis yang mengarah kepada
infeksi saluran kemih.
● Protein urin kuantitatif, dapat menggunakan urin 24 jam atau rasio
protein/kreatinin pada urin pertama pagi hari
● Pemeriksaan darah
○ Darah tepi lengkap (hemoglobin, leukosit, hitung jenis leukosit, trombosit, hematokrit,
LED)
○ Albumin dan kolesterol serum
○ Ureum, kreatinin serta klirens kreatinin dengan cara klasik atau dengan rumus Schwartz
○ Kadar komplemen C3; bila dicurigai lupus eritematosus sistemik pemeriksaan ditambah
dengan komplemen C4, ANA (anti nuclear antibody), dan anti ds-DNA
DIAGNOSIS KERJA:
PP SINDROM NEFROTIK
Seorang laki-laki 19 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan bengkak pada seluruh
tubuh. Bengkak diawali pada kelopak mata dan kemudian berlanjut pada badan dan
kedua tungkai. Pada pemeriksaan urine didapatkan proteinuria ++++, oval fat bodies
(+). Apakah mekanisme yang menyebabkan keluhan pasien?
JAWABAN
C. Hipoalbuminemia
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Laki-laki usia 60 tahun ke UGD RS keluhan buang air kecil sedikit sejak 5 hari yang lalu
disertai badan lemas dan nyeri pinggang sejak 6 bulan yang lalu. Sebelumnya pasien
pernah mengalami keluhan serupa dan didiagnosa dengan batu ginjal. Pemeriksaan
fisik tanda vital tekanan darah 190/100 mmHg, denyut nadi 90x/m, laju pernapasan
20 x/m. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,9 g/dl. Pemeriksaan penunjang
yang tepat untuk menegakkan diagnosa?
A. Globulin
B. BUN/kreatinin
C. Albumin
D. Gamma GT
E. SGOT/ SGPT
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ACKD
Laki-laki usia 60 tahun ke UGD RS keluhan buang air kecil sedikit sejak 5 hari yang lalu
disertai badan lemas dan nyeri pinggang sejak 6 bulan yang lalu. Sebelumnya pasien
pernah mengalami keluhan serupa dan didiagnosa dengan batu ginjal. Pemeriksaan
fisik tanda vital tekanan darah 190/100 mmHg, denyut nadi 90x/m, laju pernapasan
20 x/m. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,9 g/dl. Pemeriksaan penunjang
yang tepat untuk menegakkan diagnosa?
JAWABAN
B. BUN / Kreatinin
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI ACKD
Anamnesis :
● Any recent acute illness
● Symptoms suggestive of outflow obstruction such as prostate symptoms
or abdominal pain in acute obstruction
● A history of abdominal or pelvic malignancy causing obstruction or
myeloma causing intrinsic injury from heavy proteinuria
● Systemic symptoms, such as a rash, joint or muscle pain suggesting an
underlying systemic disease or vasculitis
● Current prescribed and over-the-counter medicine use or recent contrast
radiology
● Pre-existing conditions or a family history of renal disease
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
ACKD
DIAGNOSIS
BUN/Cr ratio
bisa digunakan
untuk
membedakan
AKI dan CKD
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI ACKD
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ACKD
Laki-laki usia 60 tahun ke UGD RS keluhan buang air kecil sedikit sejak 5 hari yang lalu
disertai badan lemas dan nyeri pinggang sejak 6 bulan yang lalu. Sebelumnya pasien
pernah mengalami keluhan serupa dan didiagnosa dengan batu ginjal. Pemeriksaan
fisik tanda vital tekanan darah 190/100 mmHg, denyut nadi 90x/m, laju pernapasan
20 x/m. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,9 g/dl. Pemeriksaan penunjang
yang tepat untuk menegakkan diagnosa?
JAWABAN
B. BUN / Kreatinin
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Wanita 70 tahun ke UGD RSUD dengan keluhan muntah-muntah sudah 3 hari. keluhan
disertai diare lebih dari 5 kali dan BAK berkurang menjadi sedikit sejak kemarin. tidak
nyeri dan tidak panas saat BAK. Kesadaran compos mentis, TB 156 cm, BB 53 kg, TD
120/60 mmHg, N 124 x/menit reguler isi kurang, RR 34 x/menit dalam, t 36
C. pupil isokor, reflek cahaya +/+, kaku kuduk (-) paru ronki (-) bunyi jantung normal,
peristaltik meningkat, turgor kurang. lab: Hb 14.2, leukosit 11.000, hematokrit 52,
trombosit 364.000, ureum 62, kreatinin 1,4. Diagnosa pada kasus ini ?
A. ensefalopati uremikum
B. penyakit ginjal kronis
C. acute kidney injury
D. acute renal failure
E. ISK
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ACUTE KIDNEY INJURY
Wanita 70 tahun ke UGD RSUD dengan keluhan muntah-muntah sudah 3 hari. keluhan
disertai diare lebih dari 5 kali dan BAK berkurang menjadi sedikit sejak kemarin. tidak
nyeri dan tidak panas saat BAK. Kesadaran compos mentis, TB 156 cm, BB 53 kg, TD
120/60 mmHg, N 124 x/menit reguler isi kurang, RR 34 x/menit dalam, t 36
C. pupil isokor, reflek cahaya +/+, kaku kuduk (-) paru ronki (-) bunyi jantung normal,
peristaltik meningkat, turgor kurang. lab: Hb 14.2, leukosit 11.000, hematokrit 52,
trombosit 364.000, ureum 62, kreatinin 1,4. Diagnosa pada kasus ini ?
JAWABAN
Wanita 70 tahun ke UGD RSUD dengan keluhan muntah-muntah sudah 3 hari. keluhan
disertai diare lebih dari 5 kali dan BAK berkurang menjadi sedikit sejak kemarin. tidak
nyeri dan tidak panas saat BAK. Kesadaran compos mentis, TB 156 cm, BB 53 kg, TD
120/60 mmHg, N 124 x/menit reguler isi kurang, RR 34 x/menit dalam, t 36
C. pupil isokor, reflek cahaya +/+, kaku kuduk (-) paru ronki (-) bunyi jantung normal,
peristaltik meningkat, turgor kurang. lab: Hb 14.2, leukosit 11.000, hematokrit 52,
trombosit 364.000, ureum 62, kreatinin 1,4. Diagnosa pada kasus ini ?
JAWABAN
SOAL NOMOR:
DIAGNOSIS KERJA:
SOAL LUPUS NEPHRITIS
Perempuan 22 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan lemas dan nyeri sendi
hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital
dalam batas normal, alopecia (+), discoid rash (+), sendi-sendi tangan bengkak. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8.3 g/dL, hematokrit 39%, eritrosit 3.1
juta/mm3, leukosit 7.000/mm3, trombosit 200.000/mm3, proteinuria (+++) Ur 100 Cr
2.4. Apakah diagnosis yang paling mungkin saat ini?
A. Leukimia akut
B. Pericarditis lupus
C. Acute cutaneous lupus
D. Lupus nefritis
E. Rheumatoid arthritis
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ACUTE
LUPUS
KIDNEY
NEPHRITIS
INJURY
Perempuan 22 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan lemas dan nyeri sendi
hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital
dalam batas normal, alopecia (+), discoid rash (+), sendi-sendi tangan bengkak. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8.3 g/dL, hematokrit 39%, eritrosit 3.1
juta/mm3, leukosit 7.000/mm3, trombosit 200.000/mm3, proteinuria (+++) Ur 100 Cr
2.4. Apakah diagnosis yang paling mungkin saat ini?
JAWABAN
D. Lupus nefritis
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Diagnosis
SLE jika
terpenuhi
4 dari 11
kriteria
KRITERIA DIAGNOSIS KERJA:
DIAGNOSIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DIAGNOSIS KERJA:
PP SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Pemeriksaan penunjang minimal yang harus dilakukan untuk diagnosis dan monitor :
● Hemoglobin, leukosit, hitung jenis sel, laju endap darah (LED)
● Urin rutin dan mikroskopik, protein kuantitatif 24 jam, dan bila diperlukan kreatinin urin
● Kimia darah (ureum, kreatinin, fungsi hati, pro•il lipid)
○ Setiap 3-6 bulan bila pasien stabil
● PT, aPTT pada sindroma antifosfolipid
● Serologi ANA
○ pemeriksaan hanya untuk awal diagnosis, tidak diperlukan untuk monitoring
● anti-dsDNA, komplemen (C3,C4)
○ Setiap 3-6 bulan pada pasien dengan penyakit ginjal aktif.
● Foto polos thorax
Tes imunologik awal yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis SLE adalah tes ANA
DIAGNOSIS KERJA:
DD SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Perempuan 22 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan lemas dan nyeri sendi
hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital
dalam batas normal, alopecia (+), discoid rash (+), sendi-sendi tangan bengkak. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8.3 g/dL, hematokrit 39%, eritrosit 3.1
juta/mm3, leukosit 7.000/mm3, trombosit 200.000/mm3, proteinuria (+++) Ur 100 Cr
2.4. Apakah diagnosis yang paling mungkin saat ini?
JAWABAN
D. Lupus nefritis
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 63 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas yang makin
memberat. Keluarga pasien mengaku BAK pasien sedikit sekali dan sering gatal di seluruh tubuh.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/110, HR 100x/menit, RR 30x/menit, konjungtiva anemis,
didapatkan edema tungkai kanan kiri, rhonki di kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 6.6 g/dL, Hct 19.6%, MCV 83 fl, MCH 28.1 pg, leukosit 11.100/µL, trombosit
188.000/µL, ureum 236 mg/dL, kreatinin 14 mg/dL, Natrium 136, Kalium 5,0. Apakah diagnosa yang
tepat pada pasien tersebut?
A. ensefalopati uremikum
B. chronic kidney disease
C. chronic heart failure
D. acute renal failure
E. Acute on chronic kidney disease
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ACKD
Seorang laki-laki usia 63 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas yang makin
memberat. Keluarga pasien mengaku BAK pasien sedikit sekali dan sering gatal di seluruh tubuh.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/110, HR 100x/menit, RR 30x/menit, konjungtiva anemis,
didapatkan edema tungkai kanan kiri, rhonki di kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 6.6 g/dL, Hct 19.6%, MCV 83 fl, MCH 28.1 pg, leukosit 11.100/µL, trombosit
188.000/µL, ureum 236 mg/dL, kreatinin 14 mg/dL, Natrium 136, Kalium 5,0. Apakah diagnosa yang
tepat pada pasien tersebut?
JAWABAN
Anamnesis :
● Any recent acute illness
● Symptoms suggestive of outflow obstruction such as prostate symptoms
or abdominal pain in acute obstruction
● A history of abdominal or pelvic malignancy causing obstruction or
myeloma causing intrinsic injury from heavy proteinuria
● Systemic symptoms, such as a rash, joint or muscle pain suggesting an
underlying systemic disease or vasculitis
● Current prescribed and over-the-counter medicine use or recent contrast
radiology
● Pre-existing conditions or a family history of renal disease
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
ACKD
DIAGNOSIS
BUN/Cr ratio
bisa digunakan
untuk
membedakan
AKI dan CKD
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI ACKD
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ACKD
Seorang laki-laki usia 63 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas yang makin
memberat. Keluarga pasien mengaku BAK pasien sedikit sekali dan sering gatal di seluruh tubuh.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/110, HR 100x/menit, RR 30x/menit, konjungtiva anemis,
didapatkan edema tungkai kanan kiri, rhonki di kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 6.6 g/dL, Hct 19.6%, MCV 83 fl, MCH 28.1 pg, leukosit 11.100/µL, trombosit
188.000/µL, ureum 236 mg/dL, kreatinin 14 mg/dL, Natrium 136, Kalium 5,0. Apakah diagnosa yang
tepat pada pasien tersebut?
JAWABAN
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 63 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas yang makin
memberat. Keluarga pasien mengaku BAK pasien sedikit sekali dan sering gatal di seluruh
tubuh. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/110, HR 100x/menit, RR 30x/menit, konjungtiva
anemis, didapatkan edema tungkai kanan kiri, rhonki di kedua basal paru. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 6.6 g/dL, Hct 19.6%, MCV 83 fl, MCH 28.1 pg, leukosit 11.100/µL,
trombosit 188.000/µL, ureum 236 mg/dL, kreatinin 14 mg/dL, Natrium 136, Kalium 4,2.
Tatalaksana awal yang tepat pada pasien tersebut?
Seorang laki-laki usia 63 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas yang makin
memberat. Keluarga pasien mengaku BAK pasien sedikit sekali dan sering gatal di seluruh tubuh.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/110, HR 100x/menit, RR 30x/menit, konjungtiva anemis,
didapatkan edema tungkai kanan kiri, rhonki di kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 6.6 g/dL, Hct 19.6%, MCV 83 fl, MCH 28.1 pg, leukosit 11.100/µL, trombosit
188.000/µL, ureum 236 mg/dL, kreatinin 14 mg/dL, Natrium 136, Kalium 5,0. Apakah
tatalaksanayang tepat pada pasien tersebut?
JAWABAN
Anamnesis :
● Any recent acute illness
● Symptoms suggestive of outflow obstruction such as prostate symptoms
or abdominal pain in acute obstruction
● A history of abdominal or pelvic malignancy causing obstruction or
myeloma causing intrinsic injury from heavy proteinuria
● Systemic symptoms, such as a rash, joint or muscle pain suggesting an
underlying systemic disease or vasculitis
● Current prescribed and over-the-counter medicine use or recent contrast
radiology
● Pre-existing conditions or a family history of renal disease
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
ACKD
DIAGNOSIS
BUN/Cr ratio
bisa digunakan
untuk
membedakan
AKI dan CKD
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI ACKD
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ACKD
A. Kombinasi insulin dan dextrose intravena untuk menurunkan kalium : kalium 5 belum perlu koreksi
B. Nebulizer beta adrenergik untuk mengurangi sesak : bukan tatalaksana utama, karena pasien sesak
akibat overload, bukan karena bronkospasme
C. Hemodialisa untuk mengatasi sindrom uremikum
D. Diuretik untuk mengatasi overload cairan : diuretik tidak efektif lagi karena kondisi ginjal yang sudah
tidak baik
E. ACE inhibitor untuk menurunkan tekanan darah : bukan tatalaksana utama
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN ACKD
Seorang laki-laki usia 63 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas yang makin
memberat. Keluarga pasien mengaku BAK pasien sedikit sekali dan sering gatal di seluruh tubuh.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/110, HR 100x/menit, RR 30x/menit, konjungtiva anemis,
didapatkan edema tungkai kanan kiri, rhonki di kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 6.6 g/dL, Hct 19.6%, MCV 83 fl, MCH 28.1 pg, leukosit 11.100/µL, trombosit
188.000/µL, ureum 236 mg/dL, kreatinin 14 mg/dL, Natrium 136, Kalium 5,0. Apakah tatalaksana
yang tepat pada pasien tersebut?
JAWABAN
SOAL NOMOR:
SOAL
Pasien laki-laki 16 tahun, dibawa dengan keluhan bengkak seluruh tubuh. Pada awalnya pasien
mengalami bengkak pada kemaluan dan buah zakar sejak 3 hari yang lalu tanpa disertai nyeri atau
gangguan berkemih, kemudian saat bangun tidur keesokan harinya, pasien terlihat bengkak seluruh
tubuh. Pasien mempunyai riwayat keluhan yang sama berulang 3 kali sejak pertama kali 2 tahun yang
lalu, terakhir kambuh sekitar 6 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/60, denyut nadi
96x/menit, suhu 36C. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 11,7 g/dL, lekosit 5400/uL, trombosit
250.000, kolesterol total 730 mg, albumin 1,38 g/dl, ureum 36 mg/dL, kreatinin 0,8 mg/dL, proteinuria
+4. Diagnosa yang tepat pada kasus ini ?
Pasien laki-laki 16 tahun, dibawa dengan keluhan bengkak seluruh tubuh. Pada awalnya pasien
mengalami bengkak pada kemaluan dan buah zakar sejak 3 hari yang lalu tanpa disertai nyeri atau
gangguan berkemih, kemudian saat bangun tidur keesokan harinya, pasien terlihat bengkak seluruh
tubuh. Pasien mempunyai riwayat keluhan yang sama berulang 3 kali sejak pertama kali 2 tahun yang
lalu, terakhir kambuh sekitar 6 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/60, denyut nadi
96x/menit, suhu 36C. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 11,7 g/dL, lekosit 5400/uL, trombosit
250.000, kolesterol total 730 mg, albumin 1,38 g/dl, ureum 36 mg/dL, kreatinin 0,8 mg/dL, proteinuria
+4. Diagnosa yang tepat pada kasus ini ?
JAWABAN
● Urinalisis.
○ Biakan urin hanya dilakukan bila didapatkan gejala klinis yang mengarah kepada
infeksi saluran kemih.
● Protein urin kuantitatif, dapat menggunakan urin 24 jam atau rasio
protein/kreatinin pada urin pertama pagi hari
● Pemeriksaan darah
○ Darah tepi lengkap (hemoglobin, leukosit, hitung jenis leukosit, trombosit, hematokrit,
LED)
○ Albumin dan kolesterol serum
○ Ureum, kreatinin serta klirens kreatinin dengan cara klasik atau dengan rumus Schwartz
○ Kadar komplemen C3; bila dicurigai lupus eritematosus sistemik pemeriksaan ditambah
dengan komplemen C4, ANA (anti nuclear antibody), dan anti ds-DNA
DIAGNOSIS KERJA:
PP SINDROM NEFROTIK
Pasien laki-laki 16 tahun, dibawa dengan keluhan bengkak seluruh tubuh. Pada awalnya pasien
mengalami bengkak pada kemaluan dan buah zakar sejak 3 hari yang lalu tanpa disertai nyeri atau
gangguan berkemih, kemudian saat bangun tidur keesokan harinya, pasien terlihat bengkak seluruh
tubuh. Pasien mempunyai riwayat keluhan yang sama berulang 3 kali sejak pertama kali 2 tahun yang
lalu, terakhir kambuh sekitar 6 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/60, denyut nadi
96x/menit, suhu 36C. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 11,7 g/dL, lekosit 5400/uL, trombosit
250.000, kolesterol total 730 mg, albumin 1,38 g/dl, ureum 36 mg/dL, kreatinin 0,8 mg/dL, proteinuria
+4. Diagnosa yang tepat pada kasus ini ?
JAWABAN
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri di ulu hati tembus
ke belakang sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan mual (+) dan perut
yang terasa penuh. Pasien memiliki riwayat mengkonsumsi jamu-jamuan untuk
menghilangkan pegal linu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80, HR
80x/menit, RR 18x/menit, Tax 36, bising usus meningkat, nyeri tekan ulu hati (+).
Pengobatan yang paling tepat diberikan pada pasien adalah...
A. Ranitidin
B. Antasida
C. Omeprazole
D. Domperidon
E. Sucralfat
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI DYSPEPSIA
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri di ulu hati tembus
ke belakang sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan mual (+) dan perut
yang terasa penuh. Pasien memiliki riwayat mengkonsumsi jamu-jamuan untuk
menghilangkan pegal linu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80, HR
80x/menit, RR 18x/menit, Tax 36, bising usus meningkat, nyeri tekan ulu hati (+).
Pengobatan yang paling tepat diberikan pada pasien adalah...
JAWABAN
C. Omeprazol
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI DYSPEPSIA
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri di ulu hati tembus
ke belakang sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan mual (+) dan perut
yang terasa penuh. Pasien memiliki riwayat mengkonsumsi jamu-jamuan untuk
menghilangkan pegal linu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80, HR
80x/menit, RR 18x/menit, Tax 36, bising usus meningkat, nyeri tekan ulu hati (+).
Pengobatan yang paling tepat diberikan pada pasien adalah...
JAWABAN
C. Omeprazol
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang wanita usia 25 tahun datang dengan keluhan BAB cair berbau busuk disertai
lendir-darah sejak 1 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat sering jajan sembarangan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, HR 88x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.8,
bising usus meningkat (+). Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran massa bulat
berinti dua. Kemungkinan diagnosa yang paling tepat adalah...
A. Disentri basiler
B. Shigellosis
C. Balantidiasis
D. Kolera
E. Amoebiasis
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI DISENTRI AMOEBA
Seorang wanita usia 25 tahun datang dengan keluhan BAB cair berbau busuk disertai
lendir-darah sejak 1 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat sering jajan sembarangan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, HR 88x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.8,
bising usus meningkat (+). Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran massa bulat
berinti dua. Kemungkinan diagnosa yang paling tepat adalah...
JAWABAN
C. Balantidiasis
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI DISENTRI AMOEBA
E. coli
Trophozoites memiliki macronucleus
baik dan micronucleus, dan keduanya
biasanya terlihat. macronucleus yang
besar dan berbentuk sosis sementara
micronucleus kurang menonjol.
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS DISENTRI AMOEBA
Metronidazol 3x500 mg
selama 10 hari (dewasa)
Metronidazol 15
mg/kgBB/hari dalam 3
dosis, selama 10 hari (anak)
Metronidazol 50
mg/kg/hari dalam 3 dosis
selama 10 hari (anak
dengan amebiasis hati)
TATALAKSANA DISENTRI BASILAR (SHIGELLOSIS)
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? DISENTRI AMOEBA
A. Disentri basiler : biasanya feses tidak bau busuk, serta pemeriksaan definitif
dengan pemeriksaan Gram
B. Shigellosis : sama dengan disentri basilar
C. Balantidiasis
D. Kolera : manifestasi klinis tidak sesuai, dan gambaran
parasit juga tidak sesuai
E. Amoebiasis : gambaran bukan parasit berinti 2
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN DISENTRI AMOEBA
Seorang wanita usia 25 tahun datang dengan keluhan BAB cair berbau busuk disertai
lendir-darah sejak 1 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat sering jajan sembarangan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, HR 88x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.8,
bising usus meningkat (+). Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran massa bulat
berinti dua. Kemungkinan diagnosa yang paling tepat adalah...
JAWABAN
E.Amoebiasis
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang wanita usia 25 tahun datang dengan keluhan BAB cair berbau busuk disertai
lendir-darah sejak 1 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat sering jajan sembarangan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, HR 88x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.8,
bising usus meningkat (+). Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran massa bulat
berinti dua. Terapi yang paling tepat adalah...
A. Ciprofloxacin 2x500mg
B. Kotrimoksasol 2x480mg
C. Tetrasiklin 4x500mg
D. Metronidazole 3x500mg
E. Kotrimoksasol 2x960mg
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI DISENTRI AMOEBA
Seorang wanita usia 25 tahun datang dengan keluhan BAB cair berbau busuk disertai
lendir-darah sejak 1 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat sering jajan sembarangan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, HR 88x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.8,
bising usus meningkat (+). Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran massa bulat
berinti dua. Kemungkinan diagnosa yang paling tepat adalah...
JAWABAN
D. Metronidazol 3x500 mg
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI DISENTRI AMOEBA
E. coli
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS DISENTRI AMOEBA
Metronidazol 3x500 mg
selama 10 hari (dewasa)
Metronidazol 15
mg/kgBB/hari dalam 3
dosis, selama 10 hari (anak)
Metronidazol 50
mg/kg/hari dalam 3 dosis
selama 10 hari (anak
dengan amebiasis hati)
TATALAKSANA DISENTRI BASILAR (SHIGELLOSIS)
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? DISENTRI AMOEBA
Seorang wanita usia 25 tahun datang dengan keluhan BAB cair berbau busuk disertai
lendir-darah sejak 1 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat sering jajan sembarangan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, HR 88x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.8,
bising usus meningkat (+). Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran massa bulat
berinti dua. Kemungkinan diagnosa yang paling tepat adalah...
JAWABAN
D. Metronidazol 3x500 mg
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang wanita usia 30 tahun datang dengan keluhan BAB disertai lendir dan lemak.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 84x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.6,
bising usus meningkat. Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran sebagai berikut.
Terapi yang paling tepat adalah...
A. Metronidazole 3x500mg
B. Ciprofloxacin 2x500mg
C. Levofloxacin 1x500mg
D. Kotrimoksasol 2x480mg
E. Amoxicillin 3x500mg
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI GIARDIASIS
Seorang wanita usia 30 tahun datang dengan keluhan BAB disertai lendir dan lemak.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 84x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.6,
bising usus meningkat. Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran sebagai berikut.
Terapi yang paling tepat adalah...
JAWABAN
A. Metronidazol 3x500 mg
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI GIARDIASIS
Giardia intestinal
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS GIARDIASIS
Gejala :
● Nyeri abdomen
● Mual, anoreksia, muntah
● Diare, flatus
● Demam, menggigil
● Sakit kepala
● Urtikaria
● Penurunan berat badan dan malabsorbsi
● Pada diare kronis terjadi feses dengan lemak (steatore) diselingi sakit
perut, nyeri ulu hati dan perut kembung. Tinja dapat berisi lendir dan
lemak tetapi tidak mengandung darah
DIAGNOSIS KERJA:
PP GIARDIASIS
● Darah rutin :
○ Biasanya normal. Bisa didapati anemia dan leukositosis ringan
● Pemeriksaan feses :
○ Pemeriksaan standar untuk menemukan kista / trofozoit
○ Dilakukan 3x pengumpulans ampel
● Pemeriksaan serologis :
○ ELISA / IF untuk mendeteksi antigen G. lamblia pada feses serum
● Pemeriksaan cairan usus :
○ Untuk pasien simptomatis tetapi pemeriksaan feses serial
menunjukkan hasil negatif.
○ Diambil dari duodenum / jejunum
● Biopsi usus halus
DIAGNOSIS KERJA:
DD GIARDIASIS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GIARDIASIS
● Metronidazole
○ Dewasa 250-500 mg x 3 perhari selama 5 - 7 hari
○ Anak-anak 15 mg/kg BB perhari dalam dosis terbagi
selama 5 hari.
● Tinidazole
○ Dewasa dosis tunggal 2 gr
○ Anak-anak 25 – 50 mg/kg BB sebagai dosis tunggal
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? GIARDIASIS
A. Metronidazole 3x500mg
B. Ciprofloxacin 2x500mg : bukan tatalaksana giardiasis
C. Levofloxacin 1x500mg : bukan tatalaksana giardiasis
D. Kotrimoksasol 2x480mg : bukan tatalaksana giardiasis
E. Amoxicillin 3x500mg : bukan tatalaksana giardiasis
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN GIARDIASIS
Seorang wanita usia 30 tahun datang dengan keluhan BAB disertai lendir dan lemak.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 84x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.6,
bising usus meningkat. Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran sebagai berikut.
Terapi yang paling tepat adalah...
JAWABAN
A. Metronidazol 3x500 mg
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan mual dan cepat
lelah sejak 1 minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat sakit kuning saat usia kanak-
kanak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, sklera ikterik, dan
hepatomegali. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10g/dL, leukosit 12.000,
trombosit 300.000, OT/PT 36/65 U/L, alkali- phosphatase 456 U/L, HbsAg (+), antiHBc
(+), HbeAg (+), UL proteinuria (-), bilirubin urin (-). Diagnosa yang paling mungkin pada
pasien adalah...
A. Hepatitis B akut
B. Hepatitis A
C. Hepatitis B kronik
D. Hepatitis C
E. Fatty liver
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI HEPATITIS
HEPATITIS
HEPATITIS
B KRONIK
B AKUT
B
Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan mual dan cepat
lelah sejak 1 minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat sakit kuning saat usia kanak-
kanak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, sklera ikterik, dan
hepatomegali. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10g/dL, leukosit 12.000,
trombosit 300.000, OT/PT 36/65 U/L, alkali- phosphatase 456 U/L, HbsAg (+), antiHBc
(+), HbeAg (+), UL proteinuria (-), bilirubin urin (-). Diagnosa yang paling mungkin pada
pasien adalah...
JAWABAN
C. Hepatitis B kronik
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI HEPATITIS
HEPATITIS
B KRONIK
B AKUT
Jika HbeAg
(+) :
morbiditas
dan
mortalitas
lebih tinggi
DIAGNOSIS KERJA:
HEPATITIS B KRONIK
DIAGNOSIS KERJA:
HEPATITIS B KRONIK
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
HEPATITIS
HEPATITIS
B KRONIK
B AKUT
DIAGNOSIS
Pada soal, hasil serologis dapat diartikan sebagai infeksi akut MAUPUN
kronis, namun karena hasil ALP 456 dan OT/PT 36/65, maka
ALP (n) = 20-140
Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan mual dan cepat
lelah sejak 1 minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat sakit kuning saat usia kanak-
kanak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, sklera ikterik, dan
hepatomegali. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10g/dL, leukosit 12.000,
trombosit 300.000, OT/PT 36/65 U/L, alkali- phosphatase 456 U/L, HbsAg (+), antiHBc
(+), HbeAg (+), UL proteinuria (-), bilirubin urin (-). Diagnosa yang paling mungkin pada
pasien adalah...
JAWABAN
C. Hepatitis B kronik
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 18 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan mata tampak
kuning dan buang air kecil berwarna seperti teh sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
didahului lemas, mual, dan muntah sejak 5 hari sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/80, HR 84x/menit, RR 18x/menit, Tax 37.5, sklera ikterik,
hepatomegali (+). Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar bilirubin total 4.3
mg/dL, bilirubin indirek 2.0 mg/dL, gamma GT 96 U/L, OT/PT 346/624 U/L. Pemeriksaan
laboratorium lain yang dianjurkan adalah...
A. Carcinoembryonic antigen
B. Ureum dan kreatinin
C. HbA1C
D. Alfa feto protein
E. Penanda hepatitis virus akut A, B, dan C
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI HEPATITIS VIRUS
Seorang laki-laki usia 18 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan mata tampak
kuning dan buang air kecil berwarna seperti teh sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
didahului lemas, mual, dan muntah sejak 5 hari sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/80, HR 84x/menit, RR 18x/menit, Tax 37.5, sklera ikterik,
hepatomegali (+). Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar bilirubin total 4.3
mg/dL, bilirubin indirek 2.0 mg/dL, gamma GT 96 U/L, OT/PT 346/624 U/L. Pemeriksaan
laboratorium lain yang dianjurkan adalah... Bil indirek (n) : 0.2 - 0.8
AST : ALT ratio (de mg/dL
Ritis ratio) < 1 ⇒ Bil tot (n) : 0.1 - 1.2 mg/dL
Gama GT (n) : 0-51
JAWABAN acute viral infection
Gejala berupa :
● Penurunan nafsu makan
● Merasa tidak enak badan
● Mual muntah
● Demam.
● Nyeri sendi dan timbul biduran (gatal-gatal kulit), terutama jika penyebabnya adalah
infeksi oleh virus hepatitis B.
● Urin warnanya berubah menjadi lebih gelap dan timbul kuning (jaundice). Pada saat
ini gejala lainnya menghilang dan penderita merasa lebih baik, meskipun sakit kuning
semakin memburuk.
● Bisa timbul gejala dari kolestasis yang berupa tinja yang berwarna pucat dan gatal di
seluruh tubuh.
● Jaundice biasanya mencapai puncaknya pada minggu ke 1 – 2, kemudian menghilang
pada minggu ke 2 – 4.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
HEPATITIS VIRUS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA:
DD HEPATITIS VIRUS
Seorang laki-laki usia 18 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan mata tampak
kuning dan buang air kecil berwarna seperti teh sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
didahului lemas, mual, dan muntah sejak 5 hari sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/80, HR 84x/menit, RR 18x/menit, Tax 37.5, sklera ikterik,
hepatomegali (+). Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar bilirubin total 4.3
mg/dL, bilirubin indirek 2.0 mg/dL, gamma GT 96 U/L, OT/PT 346/624 U/L. Pemeriksaan
laboratorium lain yang dianjurkan adalah...
JAWABAN
SOAL NOMOR:
SOAL
JAWABAN
E. Bacillus anthracis
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI ANTRAKS
Bacillus anthracis :
Gram-positive, rod-
shaped bacteria
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS ANTRAKS
DIAGNOSIS KERJA:
PP ANTRAKS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI ANTRAKS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ANTRAKS
JAWABAN
E. Bacillus anthracis
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan terdapat luka di
lengan bawah kanan sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai demam, lemah badan dan
nyeri kepala. Pasien adalah peternak kambing. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/80, HR 80x/menit, RR 18x/menit, Tax 37.5, terdapat ulkus berwarna merah
kehitaman di lengan bawah kanan. Hasil pemeriksaan dengan pewarnaan Gram
didapatkan kuman streptobasil gram (+). Terapi yang paling tepat adalah...
A. Tetrasiklin 4x500mg
B. Doksisiklin 2x200mg
C. Ciprofloxacin 3x500mg
D. Metronidazole 3x500mg
E. Kotrimoksasol 2x480mg
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ANTRAKS
JAWABAN
A. Tetrasiklin 4x500 mg
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI ANTRAKS
Bacillus anthracis :
Gram-positive, rod-
shaped bacteria
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS ANTRAKS
DIAGNOSIS KERJA:
PP ANTRAKS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI ANTRAKS
JAWABAN LAIN ?
A. Tetrasiklin 4x500mg
B. Doksisiklin 2x200mg
C. Ciprofloxacin 3x500mg
D. Metronidazole 3x500mg
E. Kotrimoksasol 2x480mg
JAWABAN
A. Tetrasiklin 4x500 mg
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 25 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan muntah darah sejak 1
hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri perut dan perut kembung. Pasien mengaku sering
mengalami nyeri perut yang diperberat dengan makan. Pasien memiliki riwayat
konsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri sejak 2 tahun yang lalu untuk keluhan
nyeri sendi lutut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 88x/menit, RR
18x/menit, Tax 36, abdomen cembung, nyeri tekan di perut kiri atas. Diagnosa yang
paling tepat pada kasus di atas adalah...
A. Gastritis akut
B. Gastritis kronis
C. Ulkus gaster
D. Ulkus duodenum
E. GERD
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ULKUS GASTER
Seorang laki-laki usia 25 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan muntah darah sejak 1
hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri perut dan perut kembung. Pasien mengaku sering
mengalami nyeri perut yang diperberat dengan makan. Pasien memiliki riwayat
konsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri sejak 2 tahun yang lalu untuk keluhan
nyeri sendi lutut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 88x/menit, RR
18x/menit, Tax 36, abdomen cembung, nyeri tekan di perut kiri atas. Diagnosa yang
paling tepat pada kasus di atas adalah...
JAWABAN
C. Ulkus gaster
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI ULKUS GASTER
Seorang laki-laki usia 25 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan muntah darah sejak 1
hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri perut dan perut kembung. Pasien mengaku sering
mengalami nyeri perut yang diperberat dengan makan. Pasien memiliki riwayat
konsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri sejak 2 tahun yang lalu untuk keluhan
nyeri sendi lutut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 88x/menit, RR
18x/menit, Tax 36, abdomen cembung, nyeri tekan di perut kiri atas. Diagnosa yang
paling tepat pada kasus di atas adalah...
JAWABAN
C. Ulkus gaster
IPD 2
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 25 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan muntah darah sejak 1
hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri perut dan perut kembung. Pasien mengaku sering
mengalami nyeri perut yang diperberat dengan makan. Pasien memiliki riwayat
konsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri sejak 2 tahun yang lalu untuk keluhan
nyeri sendi lutut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 88x/menit, RR
18x/menit, Tax 36, abdomen cembung, nyeri tekan di perut kiri atas. Terapi yang paling
tepat pada kasus di atas adalah...
A. Sucralfat, klorpromazin, skopolamin, repulsit
B. Famotidin,asetaminofen, ondansentron, papaverin
C. Sukralfat,ranitidin,antasid, paracetamol
D. Cimetidine,metoclopramide, paracetamol, dimenhidrinat
E. Esomeprazole, sucralfat, ranitidin, domperidon
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ULKUS GASTER
Seorang laki-laki usia 25 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan muntah darah sejak 1
hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri perut dan perut kembung. Pasien mengaku sering
mengalami nyeri perut yang diperberat dengan makan. Pasien memiliki riwayat
konsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri sejak 2 tahun yang lalu untuk keluhan
nyeri sendi lutut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 88x/menit, RR
18x/menit, Tax 36, abdomen cembung, nyeri tekan di perut kiri atas. Terapi yang paling
tepat pada kasus di atas adalah...
JAWABAN
● PPI
○ memblokir kerja enzim KH ATPase yang akan memecah KH ATP dan nantinya
menghasilkan energi yang digunakan untuk mengeluarkan asam dari kanalikuli serta
parietal ke dalam lumen lambung
● H2RA
○ mengurangi sekresi asam lambung dengan cara berkompetisi dengan histamin untuk
berikatan dengan reseptor H2 pada sel parietal lambung
● Sukralfat
○ menghambat hidrolisis protein mukosa oleh pepsin, sulkrafat juga memiliki efek
sitoprotektif tambahan, yakni stimulasi produksi lokal prostagladin dan faktor
pertumbuhan epidermal
● Bismuth
○ sitoprotektif membentuk lapisan bersama protein pada dasar tukak dan melindungi
terhadap rangsangan pepsin dan asam.
● Misoprostol
● Antasida
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ULKUS GASTER