TERUS MAJU
LAPORAN PRAKTIKUM
METODE KUANTITATIF
Disusun Oleh:
A. Pengantar
Sayuran merupakan salah satu yang cukup sering dibeli atau dikonsumsi
oleh masyarakat. Sayur merupakan salah satu bahan pokok yang banyak dijual di
pasar tradisional maupun di pasar modern, sehingga membuat komoditas ini
mudah sekali untuk di dapatkan. Selain itu sayur mengandung banyak vitamin
seperti A, B1, dan C, serta mengandung mineral dan kalium yang cukup tinggi
membuat masyarakat sadar untuk mengonsumsi sayur sebagai salah satu
kebutuhan serat yang dibutuhkan oleh tubuh. Mendapatkan sayur berkualitas baik
dan bermutu bagus memerlukan penanganan dan budidaya yang baik dimulai dari
penyiapan bibit sampai pasca panen, sehingga petani memperoleh keuntungan
yang lebih banyak dari usahatani sayur.
Desa Terus Maju adalah salah satu pusat penghasil tanaman sayuran dengan
lokasi tepat di bawah kaki gunung merapi dan mempunyai suhu yang sesuai
untuk membudidayakan tanaman hortikultura dan keadaan ph tanah yang
memenuhi untuk budidaya tanaman sayur. Petani Desa Terus Maju ini
membudidayakan empat macam sayuran dalam satu lahan yaitu sayur pachoi,
kembang kol, tomat, dan cabai.
B. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis pendapatan pada usahatani sayuran di Desa Maju Mundur
2. Menganalisis kelayakan pada usahatani sayur di Desa Maju Mundur
3. Menganalisis Faktor factor yang berpengaruh terhadap produksi tanaman
sayuran
3
Usahatani sayur
Input
Lahan Proses Produksi Produksi Harga
Benih
Tenaga kerja
Pupuk Harga
Pestisida
Penerimaan
Keuntungan
R/C
Produktivitas Modal
Produktivitas TK
4
METODE PENELITIAN
Keterangan :
5
Dengan ketentuan :
a) Usahatani sayuran dapat dikatakan layak untuk diusahakan jika R/C >1.
b) Usahatani sayuran dapat dikatakan tidak layak untuk diusahakan jika R/C < 1.
c) Usahatani sayuran dapat dikatakan impas jika R/C = 1.
b. Produktivitas Modal
Produktivitas Modal =
NR −NSLS−Biaya TKDK
X 100 %
TEC
Keterangan :
NR = Pendapatan
NSLS = Nilai Sewa Lahan Sendiri
Biaya TKDK = Biaya Tenaga Kerja Dalam Keluarga
TEC = Total Explicit Cost
Jika produktivitas modal lebih besar dari tingkat bunga pinjaman maka
usaha tersebut layak untuk diusahakan dan apabila produktivitas modal lebih
rendah dari tingkat bunga pinjaman, maka usaha tersebut tidak layak diusahakan.
c. Produktivitas Tenaga Kerja
NR−NSLS−Bunga Modal
Produktivitas Tenaga Kerja =
Total TKDK ( HKO)
Keterangan :
NR = Pendapatan
6
Jika produktivitas tenaga kerja lebih besar dari upah hari/kerja orang (HKO)
setempat maka usaha tersebut layak diusahakan dan jika produktivitas tenaga
kerja lebih rendah dari upah harian kerja orang (HKO) setempat maka usaha
tersebut tidak layak diusahakan.
7
I. HASIL PEMBAHASAN
A. Identitas Petani
Identitas petani digunakan untuk mengetahui gambaran secara umum
tentang keadaan atau kondisi petani yang berpengaruh dalam keberhasilan
usahatani petani tersebut. Dalam penelitian kali ini variabel yang digunakan
untuk mengidentifikasi identitas para petani meliputi umur, pendidikan,
pengalaman usahatani, dan jumlah anggota keluarga.
1. Umur petani
2. Tingkat Pendidikan
3. Pengalaman Usahatani
5. Luas Lahan
Tabel 5. Rata-rata Luas Lahan Petani Sayur di Desa Maju Mundur
K Luas
o Lahan
m (m2)
o
d
it
a
s
P 2.291,99
a
k
c
o
y
C 1.945,65
a
b
ai
T 2.242,88
o
m
at
K 1.692,11
e
m
b
a
n
g
k
ol
J 8.172,63
u
m
la
h
10
a) Bibit
Tabel 6. Biaya Penggunaan Bibit Usahatani Sayur di Desa Maju Mundur per
2.000m2
Pe Jumla H Bia
ng
gu (buah)
na
an
Bi
bit
Ke 7.720, 11 802.4
mb 6,9 08,05
an 3
g
kol
Ju 291.18 37 2.214
ml 5,3 .754,
ah 1
b) Pupuk.
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman
berproduksi dengan baik. Material pupuk merupakan bahan organik maupun non
organik (material) pupuk yang mengandung bahan baku yang diperlukan untuk
metabolism tanaman.
Tabel 7. Biaya Penggunaan Pupuk Usahatani Sayur di Desa Maju Mundur per
2.000m2
Jumlah (Kg) Biaya (Rp)
Pupuk Kandang
(ayam
Pupuk Kandang
(sapi)
Pupuk NPK
Pupuk T
Pupuk Urea
Pupuk ZA
Pupuk HNO
Pupuk KCL
Pupuk Kal
Bioko
Pupuk GF
Pupuk GDM
Supermes
Pupuk Super
Grow
Ghandasil
Supermax
Agroen
Jumlah
c) Pestisida
12
dengan cepat dan pengaplikasiannya juga mudah. Selain itu, pestisida juga dapat
Jumlah
Biaya (Rp)
(Kg)
Kembang kol
Wendry
Manteb
Bion
Agroni
Dithane 13.112.700,92
Bazoka
13.120.567,88 1.046.026,90
Tabel 8. Biaya Penggunaan Pestisida Bubuk Usahatani Sayur di Desa Maju
Mundur per 2.000m2.
Tabel 9. Biaya Penggunaan Pestisida Cair Usahatani Sayur di Desa Maju Mundur
per 2.000m2
Jumlah Biaya (Rp)
(ml)
Abacel
Curacron
Du
Rizotin
Iguana
Ap
Stick pol
Superup
d. Tenaga Kerja
Tenaga adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan
sanggup bekerja jika ada permintaan kerja.Tenaga kerja usaha tani dapat
dibedakan atas tenaga kerja pria dan tenaga kerja wanita. Tenaga kerja usaha tani
dapat diperoleh dari tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar keluarga.
Tenaga kerja luar keluarga diperoleh dengan mengeluarkan upah. Tenaga kerja
13
upah ini umumnya terdapat pada usahatani dalam skala luas. Kebutuhan akan
penggunaan tenaga kerja meliputi keterampilan dan keahlian yang dimiliki tenaga
kerja. Semakin banyak penggunaan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas
Tabel 10. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Kelurga Usahatani Sayur di
Desa Maju Mundur per 2000 m2.
Jumlah
Biaya (Rp)
Jenis kegiatan HKO
Kembang k
Pembibitan
Pengolahan
lahan
Penanaman
Pemupukan
Pember
lahan
Penyemprotan
pe
Pemanenan
Tabel 11. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga Usahatani Sayur di
Desa Maju Mundur per 2000 m2
Jumlah HKO Biaya (Rp)
Jenis kegiatan
Kembang k
Pembibitan
Pengolahan
Lahan
Penanaman
Pemupukan
Pember
Lahan
Penyemprotan
pe
Pemanenan
Tabel 12. Biaya Penyusutan Alat pada Usahatani Sayur di Desa Maju Mundur
14
PakcoyCabai
Angkon 1.739,13
g
Gembor 5.347,83 11.420,05
Jumlah 315.444, 451.191,09 680.283,71 383.320,48
f. Biaya Eksplisit
Biaya eksplisit adalah semua biaya yang secara nyata dikeluarkan oleh
eksplisit merupakan biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang atau
barang yang dikeluarkan secara langsung dalam kegiatan usahatani seperti biaya
tenaga kerja luar keluarga (TKLK), pembelian saprodi, penyusutan alat, bunga
Tabel 13. Biaya Eksplisit Usahatani Sayur di Desa Maju Mundur per 2000m2
Biaya (Rp)
Uraian
Pakcoy Cabai Tomat Kembang kol
Sarana Produksi
- Bibit 365.814,75 523.528,74 523.003,02 802.408,05
- Pupuk 1.121.746,50 1.313.346,01 889.524,93 681.639,63
- Pestisida 13.215.958,10 282.265,70 319.705,64 1.166.096,77
TKLK 727.550,27 806.900,09 263.574,57 668.491,68
15
Tabel 14. Biaya Bunga Modal Sendiri Usahatani Sayur di Desa Maju Mundur per
2000m2.
U
r
ai
a
n
B 16.411.003,3 3.794.144,17 3.219.079,1 4.128.662,80
ia
y
a
E
k
s
pl
is
it
(
R
p)
B
u
n
g
a
pi
nj
a
m
a
n
(
%
)
J 16.095,40
u
m
la
h
16
h. Biaya Implisit.
Tabel 15. Biaya Implisit Usahatani Sayur di Desa Maju Mundur per 2000m2
Biaya (Rp)
Uraian
Pakcoy Cabai Tomat Kembang kol
TKDK 1.368.220,86 1.888.382,37 1.934.930,24 1.395.263,62
Bunga Modal Sendiri 82.055,02 18.970,72 16.095,40 20.643,31
Sewa Lahan Sendiri 576.081,83 424.869,20 452.597,97 484.322,13
Jumlah 2.026.357,71 2.336.918,97 2.403.623,60 1.900.229,07
Tabel 16. Total Biaya Usahatani Sayur di Desa Maju Mundur per 2000m2
U Biaya (Rp)
r
a
i
a
n
B
i
17
a
y
a
E
k
s
p
li
s
it
B 365.814,75 523.528,74 523.003,02 802.408,05
i
b
it
P 1.121.746,50 1.313.346,01 889.524,93 681.639,63
u
p
u
k
P 13.215.958,1 282.265,70 319.705,64 1.166.096,77
e
s
ti
s
i
d
a
T 727.550,27 806.900,09 263.574,57 668.491,68
K
L
K
P 315.444,31 451.928,86 680.283,71 383.320,48
e
n
y
u
s
u
t
a
n
B 664.489,39 416.174,76 542.987,27 426.706,19
i
a
y
a
l
a
i
n
-
l
a
i
n
T 16.411.003,3 3.794.144,17 3.219.079,14 4.128.662,80
o
t
18
a
l
B
i
a
y
a
E
k
s
p
li
s
it
B
i
a
y
a
I
m
p
li
s
it
T 1.368.220,86 1.888.382,37 1.934.930,24 1.395.263,62
K
D
K
S
e
w
a
L
a
h
a
n
S
e
n
d
ir
i
B 576.081,83 424.869,20 452.597,97 484.322,13
u
n
g
a
M
o
d
a
l
S
e
n
d
19
ir
i
T 2.026.357,71 2.336.918,97 2.403.623,60 1.900.229,07
o
t
a
l
B
i
a
y
a
i
m
p
li
s
it
T 18.437.361,0 6.131.063,14 5.622.702,74 6.028.891,86
o
t
a
l
B
i
a
y
a
j. Penerimaan
harga jual produk tersebut. Penerimaan didapat dari total produksi (Q) dikali
dengan harga jual (P). Harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas
suatu produk atau jasa, atau nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat
Tabel 17. Penerimaan Usahatani Sayur di Desa Maju Mundur per 2000m2
Ur Kembang kol
ai
an
Ju 2.693,89
ml
ah
Pr
od
uk
si
(K
20
g)
Ha
rg
a
ju
al
(R
p)
k. Pendapatan
Ekplis
it
Penda 134.618.40 18.332.056, 39.901.887,
patan 5.130.404,0
(Rp)
l. Keuntungan
penjualan produk atau jasa yang dikurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan
antara penerimaan total dan biaya biaya (Biaya Eksplisit dan Biaya Implisit).
Tabel 19. Keuntungan Usahatani Sayur di Desa Maju Mundur per 2000m2.
Urai Kembang
an
Pene 11.280.599,23 138.412.54 21.551.135 44.030.550
rima
an
(Rp)
Total 18.437.361,03 6.131.063, 5.622.702, 6.028.891,
Biay
a
(Rp)
Keu -7.156.761,80 132.281.48 15.928.433 38.001.658
ntun
gan
(Rp)
dikeluarkan oleh petani lebih tinggi dibandingkan penerimaan yang diterima oleh
petani.
Kriteria layak tidaknya dapat diketahui apabila nilai R/C lebih dari 1, maka
usahatani tersebut layak diusahakan. Sedangkan, jika nilai R/C kurang dari 1,
maka usahatani tersebut tidak layak untuk diusahakan. Semakin tinggi nilai R/C
maka semakin tinggi pula keuntungan yang akan didapat.
Tabel 20. Nilai R/C Usahatani Sayur di Desa Maju Mundur per 2000m2
Uraia Kembang
Nilai
R/C
Berdasarkan Tabel 20 dapat diketahui bahwa nilai R/C Rasio pada usahatani
cabai, tomat, dan kembang kol >1. Artinya, nilai R/C Rasio menunjukkan bahwa
setiap 1 rupiah biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar
nilai R/C Rasio. Sehingga dilihat dari analisis R/C Ratio bahwa tiga usahatani
tersebut layak untuk diusahakan, karena nilai R/C Rasio lebih dari 1 (satu).
Sedangkan usahatani pakcoy memiliki nilai R/C rasio <1 yang berarti usahatani
tidak layak untuk diusahakan.
23
b. Produktivitas Lahan
lahan lebih besar dari sewa lahan, maka usahatani tersebut layak diusahakan.
Sedangkan, jika produktivitas lahan lebih kecil dari sewa lahan, maka usahatani
Tabel 21. Produktivitas Lahan Usahatani Sayur di Desa Maju Mundur per
2000m2
Uraian Pakcoy Cabai Tomat Kembang kol
Pendapatan (Rp) - 5.130.404,09 134.618.402,44 18.332.056,85 39.901.887,67
Biaya TKDK 1.368.220,86 1.888.382,37 1.934.930,24 1.395.263,62
Bunga Modal Sendiri (Rp) 576.081,83 424.869,20 452.597,97 484.322,13
Luas Lahan (m2) 0,97 1,15 0,85 1,12
Produktivitas lahan (Rp) -7.320.311,35 600.131.601,36 42.381.952,40 190.934.133,89
c. Produktivitas Modal
Modal merupakan salah satu unsur pokok yang penting bagu pengusaha
kecil sehingga produktivitas modal yang digunakan oleh pengusaha harus benar-
benar diperhitungkan. Produktivitas modal merupakan hasil dari perbandingan
24
antara total pendapatan yang dimana pendapatan ini telah dikurangi dengan nilai
lahan milik sendiri dan nilai tenaga kerja dalam keluarga dengan total biaya
eksplisit. Rumus mencari produktivitas modal sebagai berikut
NR −NSLS−Nilai TKDK
Produktivitas Tenaga Kerja = x 100 %
Total Biaya Eksplisit
Tabel 2. Produktivitas Modal Usahatani Sayur di Desa Maju Mundur per 2000m2
Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dan
perlu diperhatikan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup bukan
hanya dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi juga jualitas dan macam tenaga
kerja yang perlu diperhatikan. Produktivitas tenaga kerja merupakan
perbandingan antara total pendapatan yang dimana pendapatan ini dikurangi
25
dengan nilai sewa lahan milik sendiri dan modal sendiri dengan penggunaan
tenaga kerja dalam keluarga (Rp/HKSP). Rumus mencari produktivitas tenaga
sebagai berikut
NR−NSLS−BMS
Produktivitas Tenaga Kerja =
T . HKSP . DK
1. Pengujian Hipotesis
Hipotesis
Hasil Analisis
Group Statistics
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Sig.
Difference
(2- Mean Std. Error
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
Pendapatan Equal
-.89 -
Rata-rata variances 2.162 .147 61 .377 -37.02734 41.58286 46.12273
0 120.17742
assumed
Equal
variances -.72 -
26.185 .473 -37.02734 50.82523 67.40950
not 9 141.46418
assumed
2. Analisis pengaruh luas lahan (x1), Bibit (x2), Pupuk Kandang (ayam)(x3), Tenaga
Luar Keluarga (x4), berpengaruh terhadap produksi cabai.
Interpetasi Hasil
Ln b0 = 2,443
b0 = 11,507
𝑌𝑒𝑠𝑡= 11,507 𝑋10,116𝑋2-0,500X3-0,067 𝑋4-0,002
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
Model Summary
Koefisien determinasi
R2 = 0,127 artinya variable luas lahan (x1), bibit (x2), pupuk kandang (ayam)(x3),
tenaga luar keluarga (x4) dapat menjelaskan variable produksi cabai sebesar
12,7%, sedangkan 87,3% dapat dijelaskan oleh variable lain yang tidak digunakan
dalam model.
28
ANOVAb
Total 99.961 72
Uji F
H0 : b0 = b1 = b2 = b3 = 0
Ha : b0 ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0
p(sig) ≤ α (0,05) ----- Ho ditolak dan Ha diterima atau Signifikan
p (sig) = 0,053 > 0,05 artinya variabel luas lahan (x1), bibit (x2), pupuk kandang
(ayam)(x3), tenaga luar keluarga (x4) secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap variable produksi cabai
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Ln b0 = 2,443
b0 = 11,507
𝑌𝑒𝑠𝑡= 11,507 𝑋10,116𝑋2-0,500X3-0,067 𝑋4-0,002
29
Uji t
p(sig) < α ----- Ho ditolak atau Signifikan
p(sig) > α ----- Ho diterima atau Tidak Signifikan
H0 : b0 = 0
Ha : b0 ≠ 0
b0 = 2,443 tidak signifikan (2,443>0,05) artinya apabila semua variable
independent yang berpengaruh sama dengan 0 maka variable dependent sebesar
nilai b0 (2,443)
H0 : b1 = 0
Ha : b1 ≠ 0
b1 = koefisien regresi variable luas lahan = 0,116 tidak signifikan pada tingkat
kesalahan 5% (0,343>0,05) artinya benih tidak berpengaruh terhadap produksi
cabai.
H0 : b2 = 0
Ha : b2 ≠ 0
b2 = koefisien regresi variable bibit = -0,500 signifikan pada tingkat kesalahan
5% (0,004 ≤ 0,05) artinya bibit berpengaruh secara signifikan terhadap produksi
cabai, apabila bibit ditambah sebesar satu satuan dan faktor produksi lain
dianggap tetap maka produksi cabai akan turun sebesar 0,500.
H0 : b3 = 0
Ha : b3 ≠ 0
b3 = koefisien regresi variable pupuk Kandang (ayam) = -0,067 tidak signifikan
(p= 0,543 > α=0,05) artinya secara statistik penggunaan pupuk kandang (ayam) tidak
berpengaruh terhadap produksi cabai.
H0 : b4 = 0
Ha : b4 ≠ 0
b4 = koefisien regresi variable TKLK = -0,002 tidak signifikan (p= 0,988 > α=0,05)
artinya secara statistik penggunaan tenaga kerja luar tidak berpengaruh terhadap
produksi cabai.