Anda di halaman 1dari 4

KLIPING

PERISTIWA KEMERDEKAAN INDONESIA

A. Peristiwa Rengesdengklok

Di setiap momen peringatan kemerdekaan Republik Indonesia, kita diingatkan


lagi oleh satu peristiwa yang mengawali proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
yaitu Peristiwa Rengasdengklok. 
Rapat tersebut dipimpin oleh Chaerul Saleh yang menghasilkan keputusan
tuntutan-tuntutan golongan muda yang menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia
adalah hal dan soal rakyat Indonesia sendiri, tidak dapat digantungkan kepada bangsa
lain. Segala ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan harus diputus, dan sebaliknya
perlu mengadakan perundingan dengan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta agar
kelompok pemuda diikutsertakan dalam menyatakan proklamasi.

Usaha mempersiapkan proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Tadashi


Maeda, seorang perwira Angkatan Laut Jepang. Mengapa di rumah Maeda ? ada dua
alasan :

1. Laksamana Maeda mendukung perjuangan Bangsa


Indonesia
2. Faktor Keamanan : Hak prerogatif  kekuasaan wilayah
militer angkatan laut yang tidak dapat diganggu gugat
oleh angkatan Darat.

B. Perumusan Teks Proklamasi

Dalam proses penyusunan naskah proklamasi, ada tiga tokoh yang terlibat
yaitu :
1. Ir. Soekarno
2. Mohammad Hatta
3. Ahmad Subardjo
Ketiga tokoh bermusyawarah tentang naskah proklamasi yang akan disusun
untuk dibacakan keesokan harinya. Ada dinamika yang berkembang dalam
musyawarah itu terkait dengan redaksional naskah proklamasi yaitu :

 Ahmad Subardjo mengusulkan kalimat yang ada di alinea pertama proklamasi yang
intinya kemerdekaan Indonesia adalah kemauan  Bangsa  Indonesia  untuk  merdeka
dan  menentukan nasib  sendiri

 Drs. Muhammad Hatta mengusulkan kalimat untuk alinea kedua yang berkisar pada
masalah pengalihan/pemindahan kekuasaan

Teks Naskah Setelah Pengetikan

Tulisan tangan Soekarno


Oleh Sukarno, kedua usul itu kemudian dirangkai dalam sebuah tulisan tangan yang
kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Namun antara tulisan tangan dan ketikan ada
sedikit perbedaan yaitu :

1. Kata “tempoh” diubah menjadi “tempo”
2. Kata “wakil-wakil bangsa indonesia” pada  bagian akhir diganti menjadi“atas
nama bangsa indonesia”.
3. Cara menulis tanggal “djakarta, 17-8-05” diganti menjadi “djakarta, hari 17
boelan 8 tahoen 05”. 

C. Pembacaan Teks Proklamasi

Pada pagi hari 17 Agustus 1945 barisan pemuda datang ke Lapangan Ikada
yang telah dijaga pasukan Jepang bersenjata lengkap. Para pemuda datang karena
informasi dari kawan-kawannya bahwa Proklamasi dilaksanakan di Lapangan Ikada.
Mereka tidak mengetahui perubahan rencana lokasi penyelenggaraan Proklamasi dari
Lapangan Ikada ke halaman rumah Sukarno jalan Pegangsaan Timur No. 56.

Anda mungkin juga menyukai