Anda di halaman 1dari 4

SISTEM WARD-LEONARD DENGAN UMPAN BALIK (FEEDBACK)

gambar (a) : Sistem Fisik dari Sistem Ward-Leonard dengan Umpan Balik.

Dimana :

Ra = Tahanan jangkar (Ohm)

Rf = Tahanan kumparan medan(Ohm)

Rt = Tahanan total (Ohm)

Lt = Induktansi total (Ohm)

ia = Arus kumparan jangkar(Ampere)

if = Arus kumparan medan(Ampere)

eb = Gaya gerak listrik balik(Volt)

ef = Tegangan medan terpasang(Volt)

eg = Tegangan pada generator(Volt)

φo = Perpindahan sudut dari poros motor(rad)

ωo = Kecepatan sudut tanpa beban(rad/dt)

Lf = Induktansi kumparan medan generator(Henry)


Lm = Induktansi kumparan medan pada motor(Henry)

J = Momen inersia beban(kg.m 2)

B = Koefisien gesek viskos(N -m/rad

SISTEMATIKA RUMUS

sistem tersebut kita dapat analogkan dengan hukum KIRCHOFF (KVL)


sehingga didapat rumus seperti berikut :

Dimana :

Kg = konstanta penguat pada generator

Fluks g = fluksi celah udara

ᶿ g = konstan
Sistem Ward-leonard yaitu suatu konfigurasi generator DC yang
mengendalikan armature controlled DC motor yang dikopel dengan beban dengan
diberi feedback. Pada sistem tersebut kita akan mencari model matematis yang
dinyatakan dalam transfer function dengan penyederhanaan diagram blok.

Sistem kendali motor Ward Leonard yang memanfaatkan putaran motor


dengan cara meng-kopling sebuah generator dimana hasil tegangan yang di
hasilkan dimanfaatkan untuk menggerakkan motor. Namun konsep awal dari
sisitem kendali motor Ward Leonard masih memiliki kekurangan. Melalui
pengendalian sistem, diharapkan dapat dicapai optimasi untuk tegangan yang
dibangkitkan oleh generator, maupun putaran motor dengan sumber tegangan dari
generator

Pengaturan Kecepatan pada Motor DC Shunt dengan Metode Ward Leonard

1. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi
mengubah tenaga listrik arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga
gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak tersebut berupa
putaran dari pada rotor. Antara motor DC dan generator DC tak ada
perbedaan konstruksi.Pada prinsipnya, motor DC bisa dipakai sebagai
generator DC, sebaliknya generator DC dapat dipakai sebagai motor
DC
2. Pada mesin arus searah terdapat kumparan medan yang berbentuk
kutub sepatu merupakan stator (bagian yang tidak berputar) dan
kumparan jangkar yang merupakan rotor (bagian yang berputar)
3. Motor arus searah bekerja berdasarkan prinsip yang menyatakan
bahwa ketika kumparan yang membawa arus ditempatkan dalam
medan magnet, maka kumparan mengalami gaya mekanik. Gaya
mekanik ini akan menimbulkan torsi yang akan membuat jangkar
berputar

Motor DC bekerja berdasarkan prinsip interaksi antara dua fluksi magnetic,


Ketika kumparan medan dan kumparan jangkar dihubungkan dengan suatu sumber
tegangan DC maka pada kumparan medan akan mengalir arus medan (If) sehingga
menghasilkan fluksi magnet yang arahnya dari kutub utara menuju kutub selatan.
Sedangkan pada kumparan jangkar menghasilkan arus jangkar (Ia), sehingga pada
konduktor jangkar timbul fluksi magnet yang melingkar. Fluksi jangkar ini akan
memotong fluksi dari kumparan medan sehingga menyebabkan perubahan
kerapatan fluksi dari medan utama. Sesuai dengan hukum Lorentz, interaksi antara
kedua fluksi magnet ini akan menimbulkan suatu gaya mekanik pada konduktor
jangkar yang disebut
gaya Lorentz.

Besar gaya ini sesuai dengan persamaan


F = B .i .l

Dimana :
F = gaya yang bekerja pada konduktor (N)
B = kerapatan fluks magnetic (Wb/m2)
i = arus yang mengalir pada konduktor (A)
l = panjang konduktor (m)

Anda mungkin juga menyukai