Anda di halaman 1dari 13

PELAYANAN FARMASI TENTANG SELEKSI OBAT HIGH

ALERT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0012 / SPO / PKU- 1/1
PWR / 02 / 2016
Ditetapkan
Tanggal terbit
Direktur,
SPO 1 Februari 2016

dr.R Inten Sylvia Dewi


Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari
meninjau masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit, identifikasi
Pengertian pemilihan terapi, bentuk dan dosis, menentukan kriteria pemilihan
dengan memprioritaskan obat esensial, standarisassi sampai menjaga
dan memperbaharui standar obat.
Untuk memilih obat-obat yang memiliki resiko tinggi dalam
pemakaian pengobatan di RSU PKU Muhammadiyah Purworejo
Tujuan
menurut resiko yg dimiliki, LASA,NORUM oleh Tim Formularium ,
Tim komite medik .
Mengacu pada SK Direktur no. 0004 / SK / PKU-PWR / 02 / 2016
Kebijakan
tentang Kebijakan Obat High Alert Medications
SMF Farmasi , Tim formularium , Komite medik membuat
kesepakatan tentang macam obat high alert yg di pakai di RSU PKU
Prosedur
Muhammadiyah Purworejo yg di setujui oleh direktur di RSU PKU
Muhammadiyah Purworejo.
• Petugas Instalasi Farmasi
• SMF Farmasi
Unit terkait
• Tim Formularium
• Komite Medik

PELAYANAN FARMASI TENTANG PERENCANAAN DAN


PEMESANAN OBAT HIGH ALERT
No. Dokumen
0013 / SPO / PKU-
PWR / 02 / 2016 No. Revisi Halaman
1/1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Direktur,
SPO 1 Februari 2016

dr.R Inten Sylvia Dewi


Suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyusun daftar
kebutuhan obat yang berkaitan dengan suatu pedoman atas dasar
konsep kegiatan yang sistematis dengan urutan yang logis dalam
mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Proses
Pengertian perencanaan terdiri dari perkiraan kebutuhan, menetapkan sasaran dan
menentukan strategi, tanggung jawab dan sumber yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan. Perencanaan dilakukan secara optimal
sehingga perbekalan farmasi dapat digunakan secara efektif dan
efisien.
untuk menyusun kebutuhan perbekalan farmasi yang tepat sesuai
kebutuhan, mencegah terjadinya kekosongan / kekurangan barang
Tujuan
farmasi , mendukung / meningkatkan penggunaan perbekalan farmasi
yang efektif dan efisien
Mengacu pada SK Direktur no. 0004 / SK / PKU-PWR / 02 / 2016
Kebijakan
tentang Kebijakan Obat High Alert Medications
1. Pemesanan obat dilakukan pada penyedia besar farmasi (PBF)
yang resmi
2. Pemesanan obat menggunakan Surat Pesanan (SP) rangkap 2,
lembar yang asli diberikan kepada sales sedang salinannya
disimpan sebagai arsip
Prosedur
3. Untuk pemesanan obat-obat narkotika dan psikotropika
menggunakan SP khusus
4. Jumlah dan jenis obat yang dipesan harus disesuaikan dengan
kebutuhan
5.  SP ditandatangani oleh Apoteker dan diberi stempel IFRS
Unit terkait Instalasi farmasi, PBF

PELAYANAN FARMASI TENTANG


PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT
No. Dokumen
0030 / SPO / PKU-
PWR / 02 / 2016 No. Revisi Halaman
1/1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Direktur,
SPO 1 Februari 2016

dr.R Inten Sylvia Dewi


Obat – obatan yang perlu di waspadai ( high- alert medication) adalah
obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan/ kesalahan serius
(sentinel event), obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang
tidak diinginkan (adverse outcome) seperti obat-obatan yang terlihat
Pengertian
mirip atau obatobatan yang kedengaranya mirip ( Nama Obat Rupa
dan Ucapan mirip/NORUM atau Look Alike Sound Alike/LASA).
Obat yang sering mendapat perhatian adalah sediaan cairan konsentrat
tinggi dan obat LASA.
1. Untuk memenuhi kebutuhan perbekalan Farmasi yang dan
harganya terjangkau oleh lapisan masyarakat
Tujuan 2. Untuk menghindari kesalahan pemberian obat
3. Menjadikan pedoman petugas farmasi ketika menerima obat-
obatan High Alert.
Mengacu pada SK Direktur no. 0004 / SK / PKU-PWR / 02 / 2016
Kebijakan
tentang Kebijakan Obat High Alert Medications
1. Terima perbekalan farmasi sesuai dengan protap penerimaan
perbekalan farmasi.
Prosedur
2. Pisahkan obat high alert dari perbekalan yang lain.
3. Beri label High Alert dan LASA.
Unit terkait Instalasi Farmasi, PBF

PELAYANAN FARMASI TENTANG


PELABELAN OBAT HIGH ALERT
No. Dokumen
0014 / SPO / PKU-
PWR / 02 / 2016 No. Revisi Halaman
1/1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Direktur,
SPO 1 Februari 2016

dr.R Inten Sylvia Dewi


Pemberian label khusus pada obat-obat yang sering menyebabkan
terjadinya kesalahan / kesalahan serius (sentinel event), obat yang
beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse
Pengertian
outcome) seperti obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya
mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip / NORUM), atau Look
Alike Sound Alike / LASA).
1. Untuk keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (high alert
Tujuan medications)
2. Untuk menghindari kesalahan pemberian obat
Mengacu pada SK Direktur no. 0004 / SK / PKU-PWR / 02 / 2016
Kebijakan
tentang Kebijakan Obat High Alert Medications
1. Memberi label “LASA” warna merah pada kumpulan obat-obat
yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa
dan Ucapan Mirip / NORUM), atau Look Alike Sound Alike /
Prosedur LASA).
2. Memberi label “obat high alert” pada obat-obat sitostatika
3. Memberi label “obat high alert” obat-obat konsentrat tinggi
4. Kebijakan dan atau prosedur tersebut dipantau pelaksanaannya.
instalasi farmasi, instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi
Unit terkait
gawat darurat, instalasi bedah sentral, ICU.

PELAYANAN FARMASI TENTANG PENCATATAN


OBAT - OBAT HIGH ALERT
No. Dokumen
0031 / SPO / PKU-
PWR / 02 / 2016 No. Revisi Halaman
1/1

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
SPO
1 Februari 2016
dr.R Inten Sylvia Dewi
Merupakan rangkaian kegiatan dalam pencatatan data pasien mengenai
Pengertian
penggunaan obat – obat high alert di RS.
Untuk menjamin keamanan dan efisiensi penggunaan obat serta dalam
rangka meningkatkan penggunaan obat yang rasional. Tanggung jawab
farmasis dalam memberikan pelayanan farmasi klinik pada satelit
farmasi ialah :
Tujuan 1. Monitoring ketepatan terapi obat, interaksi antar obat serta reaksi
samping obat yang tidak diinginkan (adverse drug reaction).
2. Sebagai pusat informasi obat bagi dokter, perawat dan pasien.
3. Mengidentifikasi, mencegah, dan memecahkan masalah yang
berkaitan denga nobat.
Mengacu pada SK Direktur no. 0004 / SK / PKU-PWR / 02 / 2016
Kebijakan
tentang Kebijakan Obat High Alert Medications
1. Obat High Alert yang tersedia dalam lemari penyimpan bertanda
khusus sebagai persediaan stok buku (dalam jumlah terbatas),
dilakukan pencatatan pada stok obat secara benar dan lengkap
pada kolom isian kartu stok obat :
a. Tanggal pengambilan

Prosedur b. Jumlah yang diambil


c. Nama pasien yang menggunakan
d. Nama dan paraf petugas yang mengambil
e. Jumlah sisa stok akhir obat
2. Mencatat obat-obat High Alert yang digunakan pada rekam medik
pasien.

Unit terkait Apoteker, IFRS, PERAWAT

PELAYANAN FARMASI TENTANG PERSIAPAN


DAN PEMBERIAN
OBAT - OBAT HIGH ALERT
No. Dokumen
0032 / SPO / PKU-
PWR / 02 / 2016 No. Revisi Halaman
1/4

Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
SPO
1 Februari 2016

dr.R Inten Sylvia Dewi


Pengertian Proses memastikan bahwa obat high alert diberikan secara rasional.
Identifikasi obat-obatan yang memerlukan verifikasi atau pengecekan
ganda oleh petugas kesehatan lainnya (sebagai orang kedua)sebelum
Tujuan
memberikan obat dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan
akurasi.
Mengacu pada SK Direktur no. 0004 / SK / PKU-PWR / 02 / 2016
Kebijakan
tentang Kebijakan Obat High Alert Medications
 Untuk dosis inisial atau inisiasi infuse baru
1. Petugas kesehatan mempersiapkan obat dan hal-hal di bawah
ini untuk menjalani pengecekan ganda oleh petugas kedua
a. Obat-obatan pasien dengan label yang masih intak
b. Rekam medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien,
atau resep / instruksi tertulis dokter
c. Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya
2. Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikuti ni:
a. Perawat pasien harus memverifikasi bahwa obat yang
hendak diberikan telah sesuai dengan instruksi dokter.
Prosedur
b. Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi
c. Obat memenuhi 5 persyaratan.
d. Perawat untuk memverifikasi kelima persyaratan ini:
 Obat tepat
 Dosis atau kecepatannya tepat, termasuk pengecekan
ganda mengenai penghitungan dan verifikasi pompa infuse
 Rute pemberian tepat
 Frekuensi / interval tepat
 Diberikan kepada pasien yang tepat
PELAYANAN FARMASI TENTANG PERSIAPAN
DAN PEMBERIAN
OBAT - OBAT HIGH ALERT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0032 / SPO / PKU- 0 2/4
PWR / 02 / 2016
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
SPO
1 Februari 2016

dr.R Inten Sylvia Dewi


3. Pada beberapa kasus, harus tersedia juga kemasan / vial obat
untuk memastikan bahw aobat yang disiapkan adalah obat yang
benar, misalnya: dosis insulin
4. Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekan
ganda dan kedua petugas puas bahwa obat telah
sesuai,lakukanlah pencatatan pada rekam medis / catatan
pemberian medikasi pasien.
5. Petugas kedua harus menulis ‘dicekoleh:’ dan diisi dengan
nama pengecek.
6. Pengecekan ganda akan dilakukan sebelum obat diberikan
kepada pasien
7. Pastikan infuse obat berada pada jalur / selang yang benar dan
Prosedur lakukan pengecekan selang infuse mulai dari larutan /cairan
infuse, pompa, hingga tempat insersi selang
8. Pastikan pompa infuse terprogram dengan kecepatan pemberian
yang tepat, termasuk ketepatan data berat badan pasien.
9. Untuk pengecekan saat pergantian jaga Perawat atau transfer
pasien Petugas kedua akan memastikan hal-halberikutini:
a. Obat yang diberikan harus memenuhi kelima
persyaratan.
b. Perawat berikutnya akan membaca label dengan lantang
kepada Perawat sebelumnya untuk memverifikasi
kelima persyaratan (seperti yang telah disebutkan di
atas).
PELAYANAN FARMASI TENTANG PERSIAPAN
DAN PEMBERIAN
OBAT - OBAT HIGH ALERT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0032 / SPO / PKU- 3/4
PWR / 02 / 2016
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
SPO
1 Februari 2016

dr.R Inten Sylvia Dewi


10. Saat pengecekan telah selesai dan kedua Perawat yakin bahwa
obat telah sesuai, lakukanlah pencatatan pada bagian
pengecekan oleh Perawat di rekam medis pasien.
11. Sesaat sebelum memberikan obat, Perawat mengecek nama
pasien, memberitahukan kepada pasien mengenai nama obat
yang diberikan, dosis, dan tujuannya (pasien dapat juga
berperan sebagai pengecek, jika menungkinkan).
12. Semua pemberian high alert medications intravena dan bersifat
kontinu harus diberikan melalui pompa infus IV. Pengecualian
dapat diberikan pada pasien di Ruang Rawat Intensif Neonatus
(Neonates Intensive Care Unit – NICU), atau pada pasien risiko
tinggi mengalami kelebihan cairan (volume over-load). Setiap

Prosedur selang infus harus diberi label dengan nama obat yang
diberikan di ujung distal selang dan pada pintu masuk pompa
(untuk mempermudah verifikasi dan meminimalkan kesalahan)
13. Pada situasi emergensi, di mana pelabelan dan prosedur
pengecekan ganda dapat menghambat / menunda
penatalaksanaan dan berdampak negatif terhadap pasien,
Perawat atau dokter pertama-tama harus menentukan dan
memastikan bahwa kondisi klinis pasien benar-benar bersifat
emergensi dan perlu ditatalaksana segerase demikian rupa
sehingga pengecekan ganda dapat ditunda. Petugas yang
memberikan obat harus menyebutkan dengan lantang semua
terapi obat yang diberikan sebelum memberikannya kepada
pasien.
PELAYANAN FARMASI TENTANG PERSIAPAN
DAN PEMBERIAN
OBAT - OBAT HIGH ALERT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0032 / SPO / PKU- 4/4
PWR / 02 / 2016
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur,
SPO
1 Februari 2016

dr.R Inten Sylvia Dewi


14. Obat yang tidak digunakan dikembalikan kepada farmasi /
apotek, dan dilakukan peninjauan ulang oleh Ahli Farmasi atau

Prosedur Apoteker apakah terjadi kesalahan obat yang belum diberikan.


15. Dosis ekstra yang digunakan ditinjau ulang oleh Apoteker
untuk mengetahui indikasi penggunaan dosis ekstra.

Unit terkait Instalasi Farmasi, Bidang Keperawatan, Dokter


PELAYANAN FARMASI TENTANG
PENDOKUMENTASIAN OBAT - OBAT HIGH ALERT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0033 / SPO / PKU- 1/1
PWR / 02 / 2016
Ditetapkan
Tanggal terbit
Direktur,
SPO 1 Februari 2016

dr.R Inten Sylvia Dewi


Merupakan rangkaian kegiatan dalam pengumpulan data pasien
Pengertian
mengenai penggunaan Obat High Alert di rumah sakit.
Sebagai pedoman petugas dalam melakukan pemantauan penggunaan
Tujuan
Obat High Alert dalam terapi pengobatan pasien.
Mengacu pada SK Direktur no. 0004 / SK / PKU-PWR / 02 / 2016
Kebijakan
tentang Kebijakan Obat High Alert Medications
1. Data Obat High Alert yang diterima dari PBF dan faktur
pembeliannya didokumentasikan.
2. Dokumentasi juga dilakukan dengan mengumpulkan catatan
penggunaan Obat High Alert dari kartu stok obat yang terdapat
Prosedur
pada lemari penyimpanan di IFRS ataupun pada Troly Emergency.
3. Dokumentasi Obat High Alert juga dilakukan dengan mencatat
obat yang akan diberikan kepada pasien beradasarkan peresepan
pada rekam medik
1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
Unit terkait 4. Intensive Care Unit (ICU)
5. IGD (Instalasi Gawat Darurat)
6. Kamar Operasi

PELAYANAN FARMASI TENTANG


PENDISTRIBUSIAN/PENYALURAN OBAT - OBAT HIGH
ALERT
No. Dokumen
0034 / SPO / PKU-
PWR / 02 / 2016 No. Revisi Halaman
1/2

Ditetapkan
Tanggal terbit
Direktur,
SPO 1 Februari 2016

dr.R Inten Sylvia Dewi


Merupakan tatanan kegiatan pengantaran sediaan obat oleh apoteker
sesuai dengan yang ditulis pada order/resep atas nama penderita,
Pengertian rawat, tinggal, tertentu melalui perawat ke ruang penderita tersebut.
Dalam sistem ini obat diberikan kepada pasien berdasarkan resep yang
ditulis oleh dokter.
untuk memberikan perbekalan farmasi yang tepat dan aman pada
Tujuan
waktu dibutuhkan oleh pasien.
Mengacu pada SK Direktur no. 0004 / SK / PKU-PWR / 02 / 2016
Kebijakan
tentang Kebijakan Obat High Alert Medications
1. Penerimaan Resep
A. Pemeriksaan Resep (Skrining Resep)
a. Memeriksa keabsahan resep, meliputi nama dan alamat
dokter, no SIP, serta tanda tangan / paraf dokter
b. Memeriksa kelengkapan resep, meliputi tanggal resep,
nama dan alamat pasien, umur serta berat badan
c. Analisa rasionalitas resep, meliputi nama obat, potensi,
dosis dan jumlah yang diminta, cara pembuatan serta

Prosedur aturan pakai. Bila kurang jelas atau ragu-ragu, maka


perlu dikonfirmasikan dengan penulis resep
B. Pemeriksaan Ketersediaan Obat
a. Untuk resep racikan, hitung dahulu jumlah obat yang
dibutuhkan Jika obat tidak tersedia / habis, maka
hendaknya pasien diberi alternative dengan obat yang
mempunyai kandungan yang sama dengan nama dagang
yang berbeda
C. Pemberian Harga

PELAYANAN FARMASI TENTANG


PENDISTRIBUSIAN/PENYALURAN OBAT - OBAT HIGH
ALERT
No. Dokumen
0034 / SPO / PKU-
PWR / 02 / 2016 No. Revisi Halaman
2/2

Ditetapkan
Tanggal terbit
Direktur,
SPO 1 Februari 2016

dr.R Inten Sylvia Dewi

2. Peracikan Resep
A. Resep diteliti sekali lagi untuk memastikan bahwa
perhitungan dosis sudah benar
B. Obat dipersiapkan dan diracik sesuai dengan permintaan
yang tertulis di resep Setelah diracik, beri etiket dan
bungkus dengan plastik
C. Buatlah copi resep jika memang diperlukan atau pasien

Prosedur memintanya

3. Penyerahan Resep
Sebelum diserahkan, dilakukan pemeriksaan sekali lagi untuk
memastikan obat dan etiket yang diberikan telah sesuai dengan
resep Obat diserahkan kepada pasien dengan menjelaskan tentang
aturan pemakaian dan kegunaannya serta hal-hal lain yang
dianggap perlu Resep yang sudah dikerjakan kemudian diparaf
dan dan disimpan

1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
Unit terkait 4. Intensive Care Unit (ICU)
5. IGD (Instalasi Gawat Darurat)
6. Kamar Operasi
PELAYANAN FARMASI TENTANG
PEMANTAUAN OBAT - OBAT HIGH ALERT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0035 / SPO / PKU- 1/1
PWR / 02 / 2016
Ditetapkan
Tanggal terbit
Direktur,
SPO 1 Februari 2016

dr.R Inten Sylvia Dewi


Merupakan rangkaian kegiatan dalam pemantauan mengenai
Pengertian
penggunaan Obat High Alert di rumah sakit.
Sebagai pedoman petugas dalam melakukan pemantauan penggunaan
Tujuan
Obat High Alert dalam terapi pengobatan pasien.
Mengacu pada SK Direktur no. 0004 / SK / PKU-PWR / 02 / 2016
Kebijakan
tentang Kebijakan Obat High Alert Medications
1. Data Obat High Alert yang diterima dari PBF dan faktur
pembeliannya didokumentasikan.
2. Pemantauan juga dilakukan dengan mengumpulkan catatan
penggunaan Obat High Alert dari kartu stok obat yang terdapat
Prosedur pada lemari penyimpanan di IFRS ataupun pada Troly Emergency.
3. Pemantauan Obat High Alert juga dilakukan dengan mencatat obat
yang akan diberikan kepada pasien beradasarkan peresepan pada
rekam medik

1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
Unit terkait 4. Intensive Care Unit (ICU)
5. IGD (Instalasi Gawat Darurat)
6. Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai