HISTOLOGI JARINGAN
SYARAF
Oleh: Dra. Idiani Dharmawati
Editor : Daffa Adji, Zeny Zahra, dan Rizki Ardianto
Layouter : Rizki Ardiyanto (@hardiyan633)
A. Pendahuluan
• Semua Aktivitas kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari kontrol,
kerja dan berfungsinya jaringan saraf.
• Terganggunya aktivitas jaringan saraf akan berdampak luas terhadap
kerja jaringan atau organ tubuh lainnya.
B. Jaringan Saraf
1. Definisi
Jaringan saraf (Nervous) adalah salah satu dari 4 jaringan dasar
dalam tubuh kita yang disusun oleh sel saraf (neuron) dan sel
penyokong saraf (sel neuroglia) yang berfungsi untuk komunikasi.
Biasanya berisi serat sensorik dan motorik yang dikelilingi oleh
jaringan penunjang. Kelompok serat saraf yang tidak dikelilingi
jaringan penunjang disebut traktus.
2. Fungsi
Jaringan saraf memiliki tiga fungsi
utama yakni sensorik, integrasi, dan
motorik. Sensorik. Jaringan saraf memiliki
fungsi memonitor lingkungan internal dan
eksternal melalui kehadiran reseptor.
1. Penghubung (Interneuron). Jaringan
1
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
3. Klarifikasi
3
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
1.3. Organel
Organel adalah struktur yang terdapat di dalam sitoplasma
yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan dan
menjalankan fungsi-fungsi sel secara keseluruhan. Organel yang
terdapat di sitoplasma adalah:
• Sitoskeleton
• Apparatus (kompleks) Golgi
• Mitokondria
• Badan Nissl (endoplasmik retikulum kasar /
rough endoplasmic reticulum dan ribosom)
2. Dendrit
• Dendrit merupakan taju sitoplasmik yang mengumpulkan pesan-
pesan yang datang dan membawanya menuju soma, jumlahnya
banyak bercabang-cabang
• Menerima stimulus dari lingkungan, sel epitel sensoris, dan sel
neuron lain, mengirimkan impuls ke badan sel saraf, Rangsangan
saraf yg diterima olh dendrit umunya merambat ke arah badan sel
saraf
• Jumlahnya bisa lebih dari satu
• Pangkalnya tebal dan makin ke distal / menjauhi perkarion makin
tipis
• Duri atau tonjolan (spike / gemullae)
• Histologis Dendrit :
- Pangkalnya lebih tebal dan semakin kristal semakin
tipis.
- Tiap dendrit dapat bercabang menjadi cabang primer,
sekunder, tertier dan seterusnya.
5
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
3. Axon
• Akson adalah taju sitoplasmik yang menghantarkan pesan ke sel
target.
• Tidak bercabang
• Membangkitkan dan meneruskan impuls saraf ke sel-sel lain (sel
saraf, sel otot dan sel-sel kelenjar)
• Memiliki sinaps yakni ujung axon yang berhubungan dengan sel
lain
• Jenis akson ada yang berselubung myelin yang dibentuk oleh sel
Schwann dan tidak berselubung yang disebut nodus Ranvier atau
nodus myelinicus (mempercepat penghantaran impuls).
• Selubung myelin ini berperan dalam mengisolasi suatu sel saraf
sehingga impuls suatu neuron tidak mepengaruhi neuron
didekatnya (isolator).
• Histologis akson
- Mempunyai pangkal akson pada perikarion yg disebut
akson Hillock.
- Umumnya lebih tipis (halus) & jauh lbh panjang
daripada dendrit.
- Memiliki sitoplasma → aksoplasma yang diselimuti
oleh membran sel → aksolemma
7
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
S
e
l
g
l
Produksi
Sistem saraf Myelin, Insulasi
Oligodendrosit Ektoderm
pusat listrik
Produksi
Sistem saraf Myelin, Insulasi
Sel Schwann Ektoderm
tepi
listrik
Mendukung
struktur dengan
terlibat dalam
Sistem saraf proses perbaikan
Astrosit Ektoderm
pusat
Pertukaran
metabolik sawar
darah otak
Lapisan rongga
Sistem saraf sistem saraf
Sel Ependimal Ektoderm
pusat
pusat
9
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
pusat makrofag
M
acam-macam sel Glia :
• Pada Sistem saraf pusat (SSP)
1. Mikroglia berasal dari mesoderm
2. Oligodendroglia berasal dari ektoderm
3. Astrosit fibrosa berasal dari ektoderm
4. Astrosit protoplasmatis berasal dari ektoderm
5. Sel ependim berasal dari ektoderm.
• Pada sistem saraf tepi (SST)
1. Sel Schwann di SST
2. Sel Satelit
1. Astrosit
• Astro = bintang
• Berasal dari ektoderm
• Berbentuk bintang degan banyak cabang, memliki berkas filamen
intermedia
• Inti yang paling besar berbentuk avoid atau bulat
• Warna yang pucat oleh karena butir-butir kromatin yang halus &
tersebar.
• Sebagian besar kromatin menempel pada selubung inti sehingga
batas inti menjadi lebih jelas.
• Di dalam intinya kadang-kadang dapat terlihat nukleolus.
• Astrosit mengikat neuron pada kapiler & pia mater,
• Selain sebagai sel penyokong, sel ini berfungsi juga untuk :
- Menyerap kelebihan ion kalsium yang lolos dari sel
saraf selama proses konduksi impuls saraf.
11
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
2. Oligodendrosit
• Oligo = sedikit
• Gambaran histologis
3. Mikrogilia
• Terlibat dalam reaksi
peradangan dan perbaikan
dalam SSP
• Menghasilkan &
13
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
15
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
a. Sel Satelit
- Mensupport ganglia;berada di dekat badan sel (ganglion)
b. Sel Schwann
- Fungsinya sama dengan oligodendrosit
- Terletak di sekitar akson di Sistem Saraf Tepi
- Membentuk mielin di sekeliling satu segmen dari satu akson
AKTIFITAS NEURON
C. JENIS NEURON
Berdasarkan jumlah juluran saraf :
1. Neuron unipolar
- Neuron unipolar masa embrio
2. Neuron bipolar
3. Neuron pseudo-unipolar
4. Neuron multipolar
1. NEURON UNIPOLAR
2. NEURON BIPOLAR
Contoh:
- Ganglion vestibular
- Ganglion koklear
- Neuron olfaktoris
17
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
3. NEURON PSEUDO-UNIPOLAR
Contoh :
4. NEURON MULTIPOLAR
Contoh:
19
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
Fungsi →
D. SINAPS
- Tempat bertemuya satu neuron dengan neuron lain disebut sinaps
- Terdiri dari:
▪ Sel presinaps yg mengirim pesan
▪ Sel pascasinaps yg menerima pesan
▪ Pengantar pesan di sinaps biasanya berupa neurotransmitter
- Penghubung sel saraf dengan sel saraf, atau dengan sel efektor lainnya
(sel otot dan sel kelenjar)
- Mengubah electric signal (presynaptic) menjadi chemical signal (post
synaptic)
- Melepaskan neurotrasmitter selama proses synapsis
21
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
- Tempat transmisi impuls saraf dari satu neuron ke neuron lain atau dari
neuron ke reseptor perifer
- Transmisi impuls saraf :
1. Kimiawi
→ Penerusan impuls saraf lewat senyawa kimia (neurotransmiter)
→ Paling umum
→ Neuron ke otot
2. Listrik
→ Penerusan impuls saraf melalui ion-ion yang melintas bebas
melalui saluran-saluran pada gap junction atau nexus
→ Jarang terdapat pada SSP mammalia
→ Ditemukan di beberapa tempat di batang otak, retina dan
korteks serebrum
23
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
- Jenis Sinaps :
1. Akso-dendritik
➔ Sebuah akson membentuk sinaps dengan dendrit
2. Akso-somatik
➔ Sebuah akson membentuk sinaps dengan badan sel
3. Akso-aksonik
➔ Sebuah akson membentuk sinaps dengan akson
4. Dendro-dendritik
5. Akson-serat otot
- NEUROTRANSMITTER
▪ Disintesa di perikarion atau dekat dengan ujung akson
▪ Macam-macam neurotransmitter :
1. Asetil kolin
2. Norepinefrin
3. Gamma amino butyric acid
4. Enkefalin
▪ Transmisi impuls saraf pada sinaps:
1. Aksi potensial yang tiba di ujung akson → Membuka
kanal ion kalsium.
2. Ion kalsium → Masuk ke dalam ujung akson.
3. Ion natrium, senyawaan kolin & senyawaan asetat →
Masuk ke dalam akson lewat pompa natrium)
4. Senyawa asetat akan di aktivasi menjadi ko-ensim A di
dalam mitokondria.
5. Kolin bersama asetil ko-ensim A (dihasilkan oleh
mitokondria) dan ensim kolin asetil transferase →
membentuk asetil kolin.
25
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
27
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
Systema nervosum :
▪ SUSUNAN SARAF
1. Susunan Saraf Pusat
2. Susunan Saraf Perifer
- Fungsi :
• Menerima, mengintegrasikan, mengolah dan memberi
jawaban terhadap semua rangsang yang diterima baik
yang berasal dari dalam maupun luar tubuh.
• Menyimpan impuls yang diterima sebagai memori
- Dibungkus oleh meninges:
• Duramater
• Pia-arachnoid : Piamater (vaskularisasi >>)
Arachnoid (tidak ada vaskularisasi)
- Makroskopis :
White matter (substansia alba)
Gray Matter (substansia grisea)
- Mikroskopis :
29
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
- Struktur histologis
1. Neuron
Medula Spinalis -------- Kolumna berbentuk huruf H
(Substansia grisea)
Otak ---- Korteks Serebri dan Serebellum (substansia grisea)
dan nukleus
2. Neuroglia
3. Serat saraf – - - - Traktus
4. Struktur tambahan :
- Pembuluh darah
- Likuwor serebrospinal (LCS)
- Selaput otak
MEDULLA SPINALIS
Merupakan bagian SNC yang terdapat di canalis vertebralis
• Terdiri atas:
▪ 8 segmen cervicales
▪ 12 segmen thoracales
▪ 5 segmen lumbales
▪ 5 segmen sacrales
▪ 1 segmen coccygeus
• Terbagi:
a) Subst. alba:
- fun.anterior,
- fun.lateralis
- fun.posterior
b) Subst.grisea:
- columna grisea anterior
- cornu anterius
- columna grisea lateralis
- cornu laterale
- columna grisea anterior
- cornu posterius
- canalis centralis
31
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
•
Di cornu posterius: sel Golgi tipe II dan I ( nuleus
proprius)
• Di basis columna grisea anterior: nucleus dorsalis (Clarke)
➢ Di cornu laterale:
• Nucleus intermedius (sbg nuclei autonom)
• Sel- sel autonom sympathis ( segmen thoracolumbalis)
• Sel- sel autonomy parasympathis ( segmen sacralis 2-4 )
➢ Di cornu anterius:
• Nuclei motoris
- Traktus Spinotektal
- Traktus Posterolateral (Lissauer tract)
- Traktus Spinoretikular
- Traktus Spinoolivary
- Traktus kortikospinal lateral
- Traktus rubrospinal
- Traktus retikulospinal lateral
- Descending autonomic fibers
- Traktus olivospinal
- Traktus Intersegmental lateral
3. Funikulus Anterior
- Traktus Spinothalamikus anterior
- Traktus Kortikospinal anterior
- Traktus Vestibulospinal
- Traktus Tectospinal
- Reticulospinal fibers
- Traktus Intersegmental Anterior
➢ Substansia Grisea
• Perikaryon, neuroglia, pembuluh darah
• Daerah berbentuk huruf H atau kupu-kupu
• Terdiri atas :
1. Kornu Anterior
2. Kornu Posterior
3. Kornu Lateralis
1. Kornu Anterior
Bagian yang paling banyak mengandung neuron
• Sel saraf multipolar Besar :
- Inti bulat besar
- Perikarion dan dendrit mengandung badan Nissl
- Akson hilock dan akson tidak mengandung badan
Nissl
- Akson keluar sebagai serat alfa efferen yang
mempersarafi otot skelet
• Sel saraf multipolar yang lebih kecil
- Akson keluar sebagai gamma efferen yang
mempersarafi serat otot intrafusal Gelendong otot
(Muscle Spindle)
2. Kornu Posterior
• 4 group sel saraf:
- Grup Substansia gelatinosa
Always do your best and let GOD do next
33
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
OTAK
➢ Serebrum
➢ Terdiri atas hemisfer kiri dan kanan
➢ Struktur histologis:
- Substansia grisea (Korteks)------ perikaryon
- Substansia alba (Medula)----- akson bermielin
- Bagian terdalam serebrum (nukleus)---- perikarion
➢ The brain is composed of four parts:
- the brainstem
- the cerebellum
- the diencephalon
- the cerebrum
35
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
➢ Saraf kranial
• Terdapat 12 saraf yang meliputi saraf motorik saraf sensorik
dan saraf sensomotorik (dua duanya)
• Saraf kranial ialah saraf yang masuk ke tempurung kepala,
yang saraf-saraf itu paling banyak dari saraf kepala dan wajah,
• Sedangkan saraf tulang belakang ialah saraf yang membawa
informasi sensorik dan motorik dari tingkat sakrum dan coccyc
(saraf sakral dan koksigeal) ke tingkat leher (saraf serviks atas)
yang nanti juga ke tempurung kepala
1. Cerebrum
➢ Korteks Cerebri terdapat :
i. Neuron, neuroglia, serat saraf dan pembuluh darah
• Sel Piramid
• Sel Stelata
• Sel Fusiform
• Sel Horizontal (Cajal)
• Sel Martinotti
iii. Terdapat 6 lapisan :
- Sel-sel Stellata
- Sel-sel Pyramid
37
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
2. Cerebellum
➢ Korteks cerebelli terdapat :
i. Lapisan Molekular
- Neuroglia
- sel-sel Purkinje
39
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
➢ Medula
i. Serat saraf
iii. Neuroglia
iv. fibrosit
- Lapisan fibrosa
41
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
i. Terdapat di:
- Ruang subarachnoid
- Ventrikel otak
43
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
v. Kandungan CSF
- Air, glukosa, asam-asam amino, mineral, vitamin (vit B,
vit C), asam folat, albumin, globulin
vi. Fungsi
- Mempertahankan lingkungan cairan sesuai untuk otak
4. Plexus khoroideus
5. Villus Subarachnoid
i. Penonjolan lapisan arachnoid menembus lapisan fibrosa
duramater
45
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
➢ Volunter
➢ Terdiri atas :
iii. Efektor
47
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
➢ involunter
i. Otot polos
iii. kelenjar
➢ Terdiri atas
iii. Efektor
- (otot polos, otot jantung, kelenjar)
i. Simpatis
ii. Parasimpatis
i. Sekresi kelenjar
49
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
➢ Ciri khas
i. Serat preganglion
G. Ganglia
➢ Ganglia : kumpulan neuron yang terdapat diluar SSP
➢ Macamnya :
i. Ganglia Kraniospinal
- Simpatis
- parasimpatis
1. Ganglia kraniospinalis
➢ Ganglia kranial
- Jenis neuronnya adalah pseudounipolar
51
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
➢ Ganglia spinal
- Jenis neuronnya pseudounipolar
2. Ganglia Autonom
➢ Jenisnya
i. Simpatis (adrenergik)
➢ Karakteristik
iii. Multipolar
3. Ganglia Simpatis
➢ Ganglia
- Ganglia paravertebralis
• C1-S2-3
- Ganglia prevertebra
• Pleksus abdominalis
53
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
- Ganglia terminalis
4. Ganglia Parasimpatis
➢ Ganglion terletak dekat dengan organ sasaran
➢ Ciri khas :
1. Selabung Mielin
➢ Lapisan
- Melingkari akson
➢ MC
Always do your best and let GOD do next
55
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
➢ ME
57
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
2. Selubung Schwann
➢ Membungkus seluruh serat saraf tepi bermielin atau tanpa
mielin
➢ Sel Schwann
➢ Terdapat 3 lapisan :
i. Endoneurium
ii. Perineurium
iii. Epineurium
59
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
I. Ujung Saraf
➢ 3 kelompok ujung saraf
a. Polarisasi
b. Ada Rangsangan
c. Depolarisasi
61
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 HISTOLOGI JARINGAN SARAF
63
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 ANATOMI SISTEM SARAF
Editor : M Fathurrohman S
Kategori Neuron
1. Neuron Sensoris
• Membawa informasi dari tepi menuju pusat
2. Neuron Motoris
• Neuron yang mempunyai sel sasaran berupa sel otot
3. Neuron Relay
• Neuron yang distimulasi oleh neuron lain dan sel
sasarannya adalah neuron juga
Neuron
Terdiri atas:
Processus Protosplasmatis
Terdiri atas :
1. DENDRIT
• Membawa informasi kearah soma sel.
2. NEURIT
• Disebut juga axon.
• membawa informasi meninggalkan soma.
2. Bundle of Axons
• TRACT, A bundle of axons of a specific
• FASCICULUS, populations of functionally related
fibers(pl. fasciculi)
• LEMNISCUS(pl. lemnisci)
• SYSTEM FUNICULUS (pl. funiculi)/(pl. lemnisci)
Dalam SNC
Terdapat :
Otak (Enchephalon)
Perkiraan :
Meninges
Terdiri dari 3 lapisan :
Spatium/Ruang
Sistem Ventricular
Darirostral :
• Ventriculus lateralis
• Ventriculus tertius
• Aqueductus cerebri(menghubungkan ventriculus III dan
ventriculus IV)
• Ventriculus quartus
• Canalis centralis medulla spinalis
Hemisperum Cerebri
2. tersier
3. sekunder
Lobus Limbicus
1. Hippocampus
2. Memory consolidation
3. Potentiation of memory (short –longterm memory)
4. Amigdala (Emotion centre, has connection with
hipothalamus, olphactory pathway, endocrine andvisceral
function.
Thalamus
Hypothalamus
• Region in the forebrain
• Contains hormone secreting cells.
• Interacts with pituitary (pea-size gland at base of hypothalamus).
• Fasciculus arcuatus
(berkas menghubungkan kedua area tsb.)
SARAF SENSORIS
Oleh: dr. Ikhlas M. Jenie
RESEPTOR
Reseptor dapat dianggap sebagai struktur yang menangkap
rangsangan sensorik. Dari reseptor, muncul saraf sensorik aferen yang
akhirnya mencapai SSP. Dengan demikian, reseptor adalah struktur
pertama di jalur sensorik. Ini bisa menjadi struktur khusus (seperti
corpuscle Pacinian) atau Terminal saraf telanjang (untuk nyeri).
• Termoreseptor
▪ Hangat dan dingin reseptor di kulit
▪ Themperature-sensing hipotalamus neuron di SSP
• Nociseptor
Mendeteksi adanya kerusakan fisik atau kimia reseptor atau
jaringan segera sekitarnya ujung saraf bebas
• Photoreseptor
Pada sel batang dan kerucut retina. Warna visi tergantung
pada sensitivitas spektral dari tiga jenis kerucut
• Chermoreseptor
Reseptor rasa dimodifikasi sel epitel, dan reseptor
penciuman adalah neuron. Hipothalamic osmoreceptors, dan
karotis tubuh O2 reseptor yang ditemukan di kulit And
viscera. Glucostat di hipotalamus
Histologi Reseptor
Beberapa reseptor yang dienkapasi struktur dalam
kebohongan awal dari saraf aferen (meissner's corpuscles,
pacinian corpuscle). Beberapa struktur diperluas yang
membentuk awal dari saraf sensorik aferen (Merkel disc, organ
akhir Ruffini). Beberapa orang lain adalah ujung saraf bebas
Reseptor Sensorik
Reseptor sensorik mungkin menjadi bagian dari neuron atau sel khusus
yang menghasilkan potensi tindakan di neuron
Karakteristik Reseptor:
• Kekhususan respon
• Hukum Weber-Fechner
• Adaptasi
• Potensi Generato
Generasi Impuls
Pacinian Corpuscles
Generator Potensial
-Dinilai
-Dapat summated
-Non-propagated
• Potensial Aksi
-Pada serat sensorik saraf
-Tidak dinilai
-Tidak summated
-Disebarkan
Doktrin Spesifik
Stimulus Adequete
Tekanan pada bola mata akan merangsang batang dan kerucut tapi
ambang reseptor ini untuk tekanan jauh lebih tinggi daripada ambang
reseptor tekanan di kulit.
Hukum Proyeksi
Unit Sensorik
Istilah "unit sensorik " diterapkan pada Akon sensorik tunggal dan
semua cabang periferal. Cabang ini bervariasi jumlahnya, bidang reseptif
unit sensoris adalah area dimana stimulus menghasilkan respons dalam
unit tersebut. Lebih kecil bidang reseptif-lebih tepat informasi misalnya
jari, lebih besar bidang reseptif-kurang tepat informasi misalnya lengan,
kaki. Area yang disediakan oleh satu unit tumpang tindih dengan area
yang disediakan oleh orang lain
Intensitas Stimulus
R = k log S
dimana:
k = konstanta
S = intensitas stimulus
Misalkan: Intensitas stimulus pada reseptor adalah 10 unit dan rasa yang
dirasakan adalah 1 unit. Sekarang, jika intensitas rangsangan meningkat
menjadi 100 unit (sepuluh lipat increment), intensitas persepsi akan
hanya dua kali lipat (log10 dari 100 adalah 2), bukan sepuluh kali lipat.
Demikian pula, peningkatan 1000 kali lipat dalam intensitas stimulus
akan meningkat, intensitas persepsi hanya 3 kali lipat (log10 1000 = 3).
Hukum ini memastikan bahwa sementara tubuh kita dapat merasakan
rasa karena intensitas rendah stimulus, stimulus yang parah tidak akan
menyebabkan cedera
Durasi
Inhibisi Lateral
Merkel disk (diperluas reseptor taktil ujung): sentuhan terus menerus dari objek
terhadap kulit
Ruffini end organ: keadaan terus menerus dari deformasi, termasuk tingkat rotasi
Pacinian corpuscles: getaran jaringan atau perubahan cepat lainnya dalam keadaan
mekanis dari jaringan
Stereogenesis
Neuron afferen utama memiliki tubuh sel mereka di ganglia dorsal akar
atau ganglia setara dalam saraf kranial. Mereka memasuki sumsum
tulang belakang di tanduk dorsal atau batang otak dan membuat koneksi
mekanoreseptor.
Alternative Klasifikasi
Grup IA
Kelompok IB
Kelompok II
Serat dari reseptor taktil kulit yang paling diskrit dan dari akhiran bunga-
semprot dari spindel otot
Kelompok III
Kelompok IV
Serat tanpa myelinasi membawa rasa sakit, gatal, suhu, dan sensasi
sentuhan kasar
Jalur sensorik
Neuron orde kedua berada di sumsum tulang belakang atau batang otak
dan mengirimkan informasi yang diterima dari neuron utama aferen ke
thalamus, biasanya melintasi garis tengah dalam inti relay di sumsum
tulang belakang
Sistem Somatosensori
Perbedaan:
Sistem lemniscal
1. rasa sakit
2. sensasi termal, termasuk kehangatan dan sensasi dingin
3. kasar sentuhan dan tekanan sensasi hanya mampu lokalisasi mentah
kemampuan pada permukaan sekali
4. menggelitik dan sensasi gatal
5. sensasi seksual
Penyusun Somatotropic
1. Dorsal column
2. Medulla oblongata
3. Medial lemniscus
• Inhibisi lateral
• Sensasi proprioseptif
Dorsal Column
Membawa rasa sakit, sentuhan dan sensasi suhu dari ekstremitas menuju
traktus
• awalnya grup III dan IV akar serabut dorsal masuk ke sumsum tulang
belakang dan sinaps di penandukan dorsal
Division:
Representasi Cortical
Sensory Homunculus
• Lokasi yang lebih detail: tungkai pada bagian atas dan kepala ada
di bagian bawah dari gyrus
• Area yang sangat besar dengan impuls dari tangan dan bagian
mulut berhubungan dengan ucapan/aktivitas berbicara
Fungsi thalamus:
Sinyal Corticofugal
Dermatomes
Gerbang
Pain
SARAF MOTORIK
Oleh : dr. Ikhlas M. Jenie
Tujuan
Cakupan materi
• Korteks motorik
• Tractus corticospinal atau tractus piramidal
• Unit motor
• Upper and lower motor neuron
• Refleks spinal myotatic dan refleks spinal lainnya ke otot rangka
GERAKAN VOLUNTEER
• Terjadi secara sadar, contoh peristiwa :
➢ Saya pikir saya bisa melakukannya, Jika saya mau
➢ Misalnya, saya ingin mengambil buku dari meja.
➢ Aksi (mengambil buku) adalah tindakan sukarela tidak peduli
apakah saya dapat melakukannya atau tidak..
➢ Di sisi lain, sentakan lutut, yang mengikuti gerakan ligamen
patella bukanlah tindakan volunatry karena saya tidak
memanjangkan lutut saya secara sadar.
GERAKAN INVOLUNTEER
• Nada, postur, dan pengaturan keseimbangan tubuh dicapai tanpa
partisipasi dari kehendak (kemauan)
• Oleh karena itu, gerakan involunteer adalah gerakan yang tidak
dapat dikendalikan oleh kemauan kita meskipun mereka dapat
dimediasi melalui otot rangka / lurik
• Impuls pada Gerakan involunter disampaikan dari otak oleh
sistem ekstrapiramidal
• Sistem piramidal
• Cerebellum
• Ganglia basal
• Asal Tractus piramidal
➢ Area 4 (30%)
➢ Area 6 (30%)
➢ Lobus parietal (40%)
UNIT MOTOR
• Unit motor terdiri atas satu motoneuron dan serat otot yang
dinervasi
• Motoneuron pool adalah kelompok motoneuron yang
menginervasi serabut pada otot yang sama
• Kekuatan kontraksi otot tergantung pada ketegangan yang
dihasilkan dan jumlah unit motor yang ada.
• Semakin besar motorneuron, semakin besar jumlah serat otot
yang diinervasi dan semakin besar kekuatan otot yang dihasilkan.
MEDULA SPINALIS
• Di dalam sumsum tulang belakang, substansia grisea terletak di
pusat dalam bentuk menyerupai kupu-kupu dan mengandung
badan sel neuron, dendritnya, dan bagian proksimal akson
• Substansia alba mengelilingi subtansia
grisea dan berisi bundel akson yang secara
fungsional mirip atau disebut fasciculus
REFLEKS OTOT
• Refleks peregangan otot (myotatic)
• Refleks penarikan fleksor (withdrawal)
• Refleks peregangan otot terbalik
Spinal shock
Paraplegia
CEREBELLUM
• terletak ekor ke lobus oksipital dan terlibat dalam perencanaan
dan penyetelan kontraksi otot rangka
• Lapisan molekuler
• Lapisan Purkinje
• Lapisan granular
Lapisan molekuler
Lapisan Purkinje
Lapisan granular
• lapisan terdalam dan terdiri dari sel Golgi tipe II, sel granul, dan
glomeruli
• Setiap glomerulus memiliki sel granula, yang merupakan satu-
satunya neuron perangsang di korteks cerebellar
• Memanjat serabut
• Serabut berlumut
Serat memanjat
Serabut berlumut
Lesi cerebellar
GANGLIA BASALIS
FUNGSI : pembawa pesan, mengirimkan sinyal ke seluruh sistem saraf.
Komponen:
• striatum
• inti berekor
• putamen
• globus pallidus
• substantia nigra
• inti subthalamic
• nucleus lentiformis, yang terdiri dari putamen dan globus pallidus
A. Fungsi Luhur
Fungsi luhur adalah fungsi yang memungkinkan manusia dapat
memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani sesuai dengan nilai
moral yang berlaku. Fungsi luhur terdiri atas:
• Kognisi
• Memori
• Bahasa
• Emosi
• Visuospatial
B. Fungsi kognisi
Proses mental untuk mendapatkan pemahaman dan pengertian
terhadap suatu hal hingga melahirkan tindakan. Proses kognisi
diantaranya:
• Sensasi
• Persepsi
• Asosiasi
• Pikiran
• Perhatian
• Pertimbangan
• Memori
C. Fungsi Bahasa
Ada dua jenis Bahasa, yaitu:
a) Bahasa verbal
Hasil pemikiran/konsep/opini dengan menggunakan simbol
bahasa dan tata bahasa melalui bentuk lisan maupun tulisan.
b) Bahasa non-verbal
Ekspresi emosi untuk memperjelas bahasa verbal dengan
intonasi, gerakan mata, kepala, badan, isyarat, body language/
bahasa isyarat.
Area-area bahasa:
a) Area RESEPTIF :
• Area Wernicke (area 22) untuk bahasa yang didengar
• Area Girus angularis (area 39) untuk bahasa yang
dilihat
b) Area EKSPRESIF
• Area Broca (area 44)
D.Fungsi Memori
Memungkinkan manusia untuk mengingat kejadian yang telah
terjadi
Sensory
input
E. Fungsi Emosi
Struktur anatomi yang digunaan dalam fungsi emosi adalah
system limbik (diantara diensefalon dan batang otak dengan
cerebrum). Sistem limbik terdiri dari:
• Amigdala;
• Septum (dinding)
• Hipokampus
• Girus singulatus
• Thalamus anterior dan hipotalamus
• Hipokampus
• Amigdala
• Corpus mamilare
• Nuclei anterior thalamus
• Girus singulatus
F. Fungsi Visuospatial
Fungsi visuospatial atau fungsi hemisfer kanan, berhubungan
dengan fungsi:
• Pengamatan
• Perlindungan diri dan lingkungan
• Gangguan persepsi visual
Contoh:
- Hemispatial neglect (pengabaian ruang)
Gangguan dimana manusia merasa bagian tubuhnya di salah
satu sisinya adalah milik orang lain / tidak dianggap.
- Anosognosia
Keadaan di mana seseorang tidak menyadari atau tidak
mengakui kecacatan yang ada pada dirinya. Misal: pada orang
lumpuh yang di perintahkan untuk mengambil bolpen, Ia
mengatakan bahwa ia telah memberikan bolpen tersebut ke
dokter, padahal pasien tersebut tetap lumpuh dan tidak
bergerak sedikitpun.
• Gangguan gerakan visual (integrasi visuo-motor)
• Gangguan konstruksi (apraksia konstruksional)
• Gangguan berpakaian (apraksia berpakaian)
G. Kognisi
Kognisi atau pola berfikir adalah menggambarkan proses mental
yang memungkinkan seseorang menampilkan fungsi-fungsi sehari-
hari, misalnya melakukan atensi/perhatian, mengingat, memecahkan
masalah.
• Jenis kognisi
(2)
(1) Buttom-up
(2) Top-Down
(1)
• Domain kognisi
a) Atensi
b) Memori
c) Fungsi eksekutif
H.Neurotransmitter
Neurotransmitterm merupakan zat kimia yang berkomunikasi dan
memberi informasi dari satu sel ke sel yang lain. Terdapat lebih dari
100 berbagai neurotransmitter yang telah dikenali yang ditemukan di
daerah otak yang berbeda-beda. Neurotransmitter berfungsi
membedakan fungsi dari berbagai jaringan otak.
1. Dopamin (DA)
2. Norepinefrin (NE)
3. Serotonin (5-hidroksi-triptamin/5-HT)
1. Dopamine (DA)
Berlokasi di CNS dan diproduksi dalam substantia nigra.
Dopamine (DA) dipindahkan dari celah synaptic oleh enzim MAO.
Fungsi Utama Dopamine (DA) adalah mengatur fungsi pikiran,
pengambilan keputusan, perilaku dan berperan dalam
mengintegrasikan kognisi.
Ringan: Ringan:
2. Norepinphrine
Memiliki konsentrasi tinggi di dalam locus ceruleus serta dalam
konsentrasi sekunder dalam hippocampus, amygdala, dan kortex
cerebral. Selain itu ditemukan juga dalam konsentrasi tinggi di saraf
simpatis. Dipindahkan dari celah synaptic dan kembali ke
penyimpanan melalui proses reuptake aktif.
• Ketumpulan • Anxietas
• Kurang energi • kesiagaan berlebih
(Fatique) • Penurunan rasa awas
• Depresi • Paranoia
• Kurang napsu makan.
• Paranoia
3. Serotonin (5HT)
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis
gangguan jiwa yang mencakup ansietas, depresi, psikosis, migren,
gangguan fungsi seksual, tidur, kognitif, dan gangguan makan.
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan
jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut.
4. Memori
Memori merupakan suatu proses yang menghasilkan perubahan
permanen pada perilaku. Perilaku merupakan hasil interaksi antara
factor genetik dan lingkungan. Lingkungan dapat berpengaruh pada
perilaku melalui pembelajaran dan memori. Pembelajaran merupakan
proses dimana pengetahuan yang dipelajari disimpan dan digunakan
kembali pada waktu yang akan dating (Kandel et al., 2000; Lynch,
2004; Purves et al., 2004; Bear et al., 2007).
Jenis-jenis memori:
❖ Memori episodic
❖ Memori sematic
Memori mengenai fakta, pengetahuan mengenai kata, objek dan
konsep.
2. Konsolidasi (Consolidation)
Proses yang mengubah informs yang baru disimpan dan
masih labil menuju penyimpanan jangka panjang yang lebih
stabil. Proses ini melibatkan ekspresi gen, sintesis protein dan
perubahan structural.
3. Penyimpanan (storage)
Penyimpanan jangka panjang mempunyai kapasitas yang
tidak terbatas, sedangkan penyimpanan jangka pendek
memori kerja memiliki kapasitas yang sangat terbatas.
J. Hippocampus
Merupakan daerah otak yang berperan vital dalam fungsi kognitif
termasuk learning dan memory (Guyton & Hall, 2007).
Hippocampus bertahan pada posisi sentral pengembangan teori
tentang memori pada manusia maupun hewan normal maupun
abnormal sejak M Nestor Schmajuk (1984) memberikan kajian
komprehensif tentang fungsi hippocampus.
• Memori spasial
Hippocampus penting bagi penyusunan memori spasial, sebagai
pengorganisir sehingga informasi yang diperoleh dapat disimpan
menjadi memori jangka panjang. Daerah di otak yang berperan
dalam penyimpanan dan pemanggilan kembali memori spasial
adalah cortex cingulum prefrontal dan anterior
• Konsolidasi
Hippocampus berperan dalam mentransfer memori untuk
disimpan menjadi memori jangka panjang. Proses ini disebut
konsolidasi. Konsolidasi terdapat di cortex. Pada awal proses
konsolidasi, memori berada di hippocampus. Setelah proses
konsolidasi, memori akan berada di cortex yang ditambahkan secara
perlahan agar tidak mengganggu memori sebelumnya. Memori
dengan jejas yang kuat dapat diungkap kembali dengan mudah,
sedangkan memori dengan jejas yang lemah lebih sulit diungkap
kembali. Yang terlibat dalam konsoliodasi memori bersama
hippocampus adalah cortex parietal dan retrospenial. Penyimpanan
memori jangka panjang di dalam neocortex ditandai dengan adanya
perubahan struktur, termassuk di dalamnya adalah sinaptogenesis dan
reorganisasi laminar, bersamaan dengan pelepasan fungsional dari
hippocampus dan cotex cingulum posterior.
❖ Depolarisasipost-sinaptik.
❖ aktivasi reseptor NMDA (N-methyl-D-aspartate.
❖ influx Ca2+ , dan aktivasi beberapa sistem second-messenger
di post-sinaptik oleh Ca2+.
• Fase LTP
❖ LTP awal (Early LTP)
Dihasilkan oleh suatu stimulus yang diberikan pada latihan,
bersifat segera, jangka pendek, berakhir setelah 1-3 jam.
Fase ini tidak membutuhkan suatu sintesis protein baru, tidak
terjadi perubahan jumlah sinaps, jumlah zona yang aktif (spina
dendritik), dan tidak terjadi perubahan jumlah vesikel yang
dilepaskan pada tiap potensial aksi.
Fase ini merupakan perubahan fungsional, dengan
peningkatan pelepasan nurotransmitter, tanpa ada perubahan
struktural.
❖ LTP Lanjut (Late LTP)
Dihasilkan oleh stimulasi yang diberikan dalam empat atau
lebih latihan, bersifat lebih jangka panjang, berakhir lebih dari 24
jam.
A.Pengertian
Saraf otonom merupakan sistem saraf yang bekerjanya
tergantung dari sistem saraf pusat dan antara keduanya dihubungkan
oleh serabut saraf aferen dan eferen.
Ciri ciri:
1. Bekerja tanpa pengaruh sistem saraf pusat
2. Mengatur kerja otot polos dan kelenjar secara involunteer
3. Dibagi menjadi saraf simpatik dan parasimpatik
4. Pada beberapa aktivitas beelawanan antara simpatik dan
parasimpatik
D. Aktivasi Simpatis
➢ Aktivasi berkepanjangan respon stimulus ini dapat memicu
pelepasan adrenalin dari kelenjar adrenal (khususnya medula
adrenal). • Sekali dirilis, mengikat ne dan adrenalin ke
reseptor adrenergik pada berbagai jaringan, sehingga
menghasilkan efek karakteristik “melawan-atau-lari“
I. Kontrol Otonom
1. Sistem limbik : sistem limbik terdiri dari hipotalamus, amydala,
hipokampus dan daerah lain di dekatnya. Struktur ini terletak di
kedua sisi talamus, tepat di bawah otak besar.
2. Sel-sel Hipotalamus yang mendorong sistem saraf otonom terletak
di medulla lateral. Hipotalamus bekerja ke daerah ini, yang
meliputi inti vagal parasimpatis, dan juga untuk sekelompok sel
yang mengarah pada sistem simpatis di medulla spinalis pada
tulang belakang. Dengan berinteraksi dengan sistem ini,
hipotalamus mengendalikan pencernaan, detak jantung, berkeringat
dan fungsi lainnya.
3. Batang otak – batang otak bertindak sebagai penghubung antara
medulla spinalis dan otak besar. Neuron sensorik dan motorik
berjalan melalui batang otak, menyampaikan pesan antara otak dan
medulla spinalis. Batang otak mengontrol banyak fungsi otonom
dari sistem saraf parasimpatik, termasuk respirasi, denyut jantung
dan tekanan darah.
4. Medulla Spinalis di daerah tulang belakang- dua rantai ganglia
yang terletak di kedua sisi tulang belakang. Rantai luar membentuk
sistem saraf parasimpatik, sedangkan rantai paling dekat dengan
tulang belakang membentuk unsur simpatik
ANATOMI ENDOKRIN
Oleh : dr. Mahendra Priya Adhi Kusuma
B. Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin adalah kelenjar
tanpa saluran yang menyekresi hormon ke
dalam darah secara langsung.
e. Infundibulum
f. Pars nervosa
d. Hubungan:
▪ Superior: chiasma opticum, diafragma sellae, a.
communicans anterior, lantai ventriculus tertius.
▪ Inferior : fossa hypophysialis dan sinus sphenoidalis
▪ Anterior - sinus intercavernosus anterior
▪ Posterior - sinus intercavernosus posterior
▪ Lateral - sinus cavernosus
e. Arteri
❖ Arteri berasal dari a. carotis interna.
1. A. hypophysialis superior.
➢ pars tuberalis & infundibulum
➢ Bentuk dasar kapiler plexus di bagian tengah
2. A. hypophysialis posterior
➢ Lobus posterior
❖ Vena Portal Hipofisis
Plexus capillaria primaria (di eminentia mediana)
Melewati infundibulum
c.
c. Hubungan Kelenjar Tiroid
Lobus mempunyai 3 bagian, yaitu: Lateral, Medial,
Posterolateral.
❖ Bagian Lateral: m.sternothyroid, sternohyoid, m.
omohyoid, m. sternocleidomastoideus.
❖ Bagian Medial: Trakea, oesophagus, m. constrictor
pharynx inferior , m. cricothyroid, n. laryngeus recurens.
❖ Bagian Posterolateral: a. carotis communis & vagina
carotica
3 pasang vena:
• v. thyroidea superior
• v. thyroidea medialis
• v. thyroid inferior
3. Kelenjar Paratiroid
a. Terdapat 2 pasang, di bagian posterior kelenjar tiroid.
b. Ukuran nya 6x4x2 mm. Beratnya sekitar 50 mg.
c. Identifikasinya yaitu dekat dengan anastomosis superior
dan inferior arteri tiroid.
d. Pasokan darah : a. thyroidea inferior
e. Vena dan limfe: berasosiasi dengan kelenjar tiroid
4. Kelenjar Adrenal
Berada pada bagian superomedial dari ginjal. Kelenjar
adrenal sebelah kanan berbentuk piramida dan kelenjar adrenal
sebelah kiri berbentuk semilunaris. Masing - masing kelenjar
Hubungan
Bagian kanan kelenjar adrenal berbentuk piramida.
Bagian dasarnya bergantung pada kutub atas dari ginjal kanan.
Bagian anterior berhubungan dengan hati secara lateralis, vena
cava inferior secara medialis, dan terkadang duodenum secara
inferior. Bagian posterior berhubungan dengan crus kanan di
diafragma.
b. Hormon
❖ Adrenal cortex menyekresi:
1. Glucokortikoid : Kortisol
2. Mineralokortikoid : Aldosteron
3. Steroid sex : Testosteron
❖ Adrenal medulla menguraikan: epinefrin dan norepinefrin
SINAPS
Oleh: DR. dr. Ikhlas Muhammad Jenie, M.Med.Sc.
A.Sinaps Kimiawi
B. Sinaps Elektrik
Meneruskan impuls sarafnya melalui ion-ion yang melintas bebas
melalui saluran-saluran pada gap junction atau nexus. Gap
junction terdapat pada otot jantung, sebagian otot polos dan pada
area otak (batang otak, retina, dan korteks cerebrum). Terjadinya
transmisi impuls secara 2 arah.
D.Tipe Sinaps
E. Transmisi Sinaps
1. Aksi potensial yang tiba di ujung akson akan membuka kanal
ion kalsium
2. Ion kalsium kemudian akan masuk ke dalam ujung akson
3. Bersamaan dengan itu, ion natrium dan senyawaan kolin serta
senyawaan asetat juga akan masuk kedalam akson lewat pompa
natrium
4. Senyawa asetat akan di aktivasi menjadi ko-enzim A didalam
mitokondria
5. Kolin bersama asetil ko-enzim A (yg dihasilkan oleh
mitokondria) dan enzim asetilkolin transferase akan membentuk
asetil kolin
6. Asetil kolin kemudian akan di bungkus oleh membran vesikel
sinaps yang di internalisasi kembali lewat proses endositosis
membentuk vesikel sinaps. Kedalam vesikel ini juga dimasukkan
ATP sebagai sumber energi
7. Vesikel sinaps lalu bergerak ke membran akson terminal
(bouton terminaux), menyatu dengan membran akson. Proses ini
distimulus oleh ion kalsium
8. Neurotransmitter akhirnya akan dikeluarkan ke dalam celah
sinaps lewat proses eksositosis
9. Asetilkolin kemudian akan dibungkus oleh membran vesikel
sinaps yang diinternalisasi kembali lewat proses endositosis
membentuk vesikel sinaps. Kedalam vesikel ini juga dimasukkan
ATP sebagai sumber energi
F. Potensial Sinapsis
Excitatory post synaptic potential (EPSP) dan Inhibitory post
synaptic potential (IPSP).
G.Bagian Sinaps
➢ DELAY
a. Agar transmisi sinapsis terjadi, membutuhkan waktu terentu
untuk lewat, hal ini disebut synaptic delay.
➢ BLOCKING
Transmisi kimiawi dapat dihambat oleh macam-macam
zat. Hemikolinilum menghalangi transport dari kolin dan
botulinum menghambat perpecahan vesikel.
H. Penghambat Sinaps
Transmisi pada sinaps dapat diatur oleh mekanisme yang ada di
dalam tubuh secara alami. Jenis penghambat sinaps:
e. Presynaptic inhibition
J. Terminasi Sinaps
Neurotransmitter dapat tersebar jauh, membuatnya dapat
dipecah secara metabolik di luar neuron atau akan diserap
kembali. Enzim di dalam membran sub-sinaps dapat menjadi
tidak aktif/memetabolis neurotransmitter. Memompa kembali
dengan cepat dapat mengaktifkan pemompaan neurotransmitter
kembali ke akson terminal presinaps untuk diproses kembali dan
dikeluarkan kembali mengikuti potensial aksi selanjutnya.
K.Plastisitas Sinaps
➢ HABITUATION (Desensitisasi)
➢ SENSITIZATION/POTENTIATION/EXAGGERATION
Stimulus yang hebat dapat menyebabkan kuantitas ion
Ca2+ masuk ke dalam sel post-sinapsis secara besar-besaran.
Disebabkan karena kelebihan jumlah ion Ca2+ yang bebas di
dalam sel dan membutuhkan waktu yang sangat panjang
untuk penghilangan tersebut.
L. Asetilkolin
Disekresi di dalam :
(1) Autonomic ganglia
Reseptor berupa subtipe nikotinic, dapat dihambat oleh
penghambat ganglion.
(2) Neuromuscular junction
Reseptor subtipe: nicotinik, blockers: curare
(3) Saraf parasimpatis akhir di bagian post ganglionik
Reseptor subtipe: muskarinik, antagonis: atropin, pirenzepin
(4) Sinapsis dan neuroterminal otak
Reseptor subtipe: M2
(5) Serabut simpatis yang menyuplai kelenjar keringat di bagian
post ganglionik
(6) Vasodilator simpatis
Proses di Neuromuscular Junction
1. Potensial aksi saraf merambat menuruni akson menuju
membran pre-sinaps
2. Potensial aksi, di bagian akhir akson membuka chanel Ca2+
M. Katekolamin
Substansi yang berkaitan:
(1) Adrenaline atau epinefrin
(2) Noradrenalin atau norepinefrin
Terjadi secara berlimpah di:
a. sebagian besar serat simpatis post ganglionik, dengan subtipe
reseptor adalah reseptor adrenergik α dan β
b. neuron noradrenergik juga terjadi di otak dan berperan dalam:
peningkatan suasana hati, jika kekurangan bisa menyebabkan
depresi, kurang tidur, ovulasi & lonjakan LH
(3) Dopamin
Neuron dopaminergik juga terjadi secara berlimpah di otak,
terutama di: Jalur Nigrostriatal -> Parkinson
Saluran dari otak tengah ke nucleus accumbens -> Skizofrenia
Saluran berasal dari hipotalamus ke hipofisis anterior -> sekresi
Prolaktin
N. Serotonin
Neuron serotoninergik ada di dalam pleksus Auerbach
(sel-sel enterochromaffin dari crypts Lieberkuhn juga
mengandung 5HT). Neuron dan sinapsis serotoninergik juga ada
di batang otak, di mana mereka memainkan peran penting dalam
penghambatan rasa sakit dan dalam etiologi penyakit skizofrenia.
Dua tipe reseptor utama adalah 5HT1 dan 5HT2. Namun,
belakangan ini banyak subvarietas 5HT1 telah ditemukan (5HT1A
5HT1B 5HTC).
O.Histamin
Histamin disekresikan oleh basofil darah dan sel mast. Di
otak, ada banyak neuron histaminergik dan sinapsis, terutama di
hipotalamus. Histamin asal sel mast memiliki dua subtipe
reseptor, H1 dan H2. Reseptor subtipe H1 ditemukan pada otot
bronkial dan otot arteriolar sementara reseptor H2 ditemukan
dalam sel parietal. Reseptor histaminergik hipotalamus juga dari
tipe H1 atau H2.
P. Opioid Peptida
Di otak kita, ada beberapa peptida yang terjadi secara
alami, yang secara farmakologis berperilaku seperti opium
alkaloid, karena mereka dapat bertindak sebagai pembunuh rasa
sakit dan penginduksi tidur. Contohnya adalah enchephaline &
endorfin
Q.GABA
Gamma aminobutyric acid (GABA) adalah penghambat
dan didistribusikan secara luas dalam CNS (kabel otak & medulla
spinalis). Di sumsum tulang belakang, GABA memainkan peran
penting dalam penghambatan presinaptik. Kurangnya GABA
menyebabkan peningkatan rangsangan otak dan kejang. Obat
benzodiazepin digunakan untuk mempotensiasi aksi GABA ->
ansiolitik / transquilizer, sedatif dan antikonvulsan.
GABA bertindak pada saluran ligan yang terjaga
keamanannya. GABA berikatan dengan reseptor pada membran
sel, yaitu saluran (dua subtipe reseptor GABA: GABAA dan
GABAB). Setelah pengikatan, saluran terbuka dan
memungkinkan Cl- untuk masuk dari ECF ke ICF (karena
R. Substansi P
Ada reseptor zat P di otot polos. Zat P menyebabkan dilatasi
arteriol tetapi juga bronkokonstriksi. Zat P juga bertindak sebagai
penghambat di CNS(Central Nervous System), pada tingkat
substantia gelatinosa Rolansi (SGR). Zat P juga merupakan
neurotransmitter dalam tubuh karotis.
SINTESIS
NEUROTRANSMITTER
Oleh: dr. Ardi Pramono
Pengertian Neurotransmitter
• Merupakan senyawa kimia yang berfungsi membawa pesan
sinyal antar neuron dan sel-sel lain dalam tubuh.
• Berasal dari neuron, sel targetnya neuron post sinaps
• Banyak berasal dari asam amino: glutamat, glisin, tyrosin, dan
triptofan
1. Amine
• Monoamines
• quartenary amines
o asetikolin
Struktur Neurotransmitter
• neurotransmitter yang mengandung nitrogen dalam jumlah
sedikit/kecil:
• Neuropeptides:
Jenis-Jenis Neurotransmitter
• Neurotransmitter eksitator : Glutamat, epinephrine dan
norepinephrine, aspartat
• Neurotransmitter inhibitor : serotonin, GABA, glisin
Sintesis Neurotransmitter
(1) GABA
Perhatikan dari glukosa dapat menjadi glisin, glutamat dan GABA
(melalui siklus krebs). Perhatikan gambar!
(2) DOPA
Dibentuk dari tyrosin dengan enzim tyrosin hydroxilase. Perhatikan
gambar!
(3) Epinephrine
Dari DOPA dapat dibentuk dopamin→norepinephrin→epinephrin.
Perhatikan gambar!
• Degradasi norepinephrine
(4) Serotonin
• Berasal dari tryptophan membentuk serotonin (5-hydroxytrypta-
mine)
• Untuk vasoconstrictor dan stimulator kontraksi otot polos.
(5) Asetikolin
Berasal dari asetil KoA +
Kolin
FISIOLOGI SISTEM
PERSARAFAN
Editor : M Fathurrohman S
A.Pengertian
Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan
semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan
tangan mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari
jutaan serabut sel saraf (neuron) yang berkumpul membentuk suatu
berkas (faskulum). Neuron adalah komponen utama dalam sistem saraf.
Fungsi
Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3
(tiga) fungsi utama yaitu:
C. Sistem Saraf
Berdasarkan letak kerjanya Sistem Saraf terdiri atas 3 bagian yaitu :
a. Otak
Otak terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Otak besar (Cerebrum)
2. Otak kecil (Cerebellum)
- Pelindung otak
1. Tengkorak.
2. Ruas-ruas tulang belakang.
3. Tiga Lapisan Otak (Meningen).
• Durameter : Bersatu dengan tengkorak (melekat pada
tulang)
• Arachnoid : Bantalan untuk melindungi otak dari bahaya
kerusakan mekanik, berisi cairan serobrospinal (cairan
limfa)
• Piameter : Penuh dengan pembuluh darah, di permukaan
otak, suplai oksigen dan nutrisi, mengangkut sisa
metabolisme.
ANATOMI ENDOKRIN
Oleh : dr. Mahendra Priya Adhi Kusuma
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 ANATOMI ENDOKRIN
B. Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin adalah kelenjar
tanpa saluran yang menyekresi hormon ke
dalam darah secara langsung.
▪ Kelenjar endokrin adalah :
- Kelenjar Pituitari
- Kelenjar Tiroid
- Kelenjar Paratiroid
- Kelenjar Adrenal
- Kelenjar Pineal
- Pulau-pulau kecil dari pankreas
▪ Testis dan ovarium dianggap sebagai bagian dari kelenjar
endokrin.
1. Kelenjar Pituitari
a. Lokasi: Berada di fossa hypophysialis, di bagian sella turcica
dari os sphenoid. Dibatasi oleh dura mater dan dibungkus oleh
sebagian dura mater, diafragma sellae.
b. Pars intermedia
c. Pars tuberalis
2. Neurohypophysis (Pituitari Posterior):
d. Eminentia mediana
e. Infundibulum
f. Pars nervosa
d. Hubungan:
▪ Superior: chiasma opticum, diafragma sellae, a.
communicans anterior, lantai ventriculus tertius.
▪ Inferior : fossa hypophysialis dan sinus sphenoidalis
▪ Anterior - sinus intercavernosus anterior
▪ Posterior - sinus intercavernosus posterior
▪ Lateral - sinus cavernosus
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 ANATOMI ENDOKRIN
e. Arteri
❖ Arteri berasal dari a. carotis interna.
1. A. hypophysialis superior.
➢ pars tuberalis & infundibulum
➢ Bentuk dasar kapiler plexus di bagian tengah
2. A. hypophysialis posterior
➢ Lobus posterior
❖ Vena Portal Hipofisis
Plexus capillaria primaria (di eminentia mediana)
Melewati infundibulum
c.
c. Hubungan Kelenjar Tiroid
Lobus mempunyai 3 bagian, yaitu: Lateral, Medial,
Posterolateral.
❖ Bagian Lateral: m.sternothyroid, sternohyoid, m.
omohyoid, m. sternocleidomastoideus.
❖ Bagian Medial: Trakea, oesophagus, m. constrictor pharynx
inferior , m. cricothyroid, n. laryngeus recurens.
❖ Bagian Posterolateral: a. carotis communis & vagina
carotica
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 ANATOMI ENDOKRIN
3 pasang vena:
• v. thyroidea superior
• v. thyroidea medialis
• v. thyroid inferior
3. Kelenjar Paratiroid
a. Terdapat 2 pasang, di bagian posterior kelenjar tiroid.
b. Ukuran nya 6x4x2 mm. Beratnya sekitar 50 mg.
c. Identifikasinya yaitu dekat dengan anastomosis superior dan
inferior arteri tiroid.
d. Pasokan darah : a. thyroidea inferior
e. Vena dan limfe: berasosiasi dengan kelenjar tiroid
4. Kelenjar Adrenal
Berada pada bagian superomedial dari ginjal. Kelenjar adrenal
sebelah kanan berbentuk piramida dan kelenjar adrenal sebelah kiri
berbentuk semilunaris. Masing - masing kelenjar terdiri dari 2
bagian, yaitu bagian cortex di luarnya dan medulla di dalamnya.
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 ANATOMI ENDOKRIN
Hubungan
Bagian kanan kelenjar adrenal berbentuk piramida. Bagian
dasarnya bergantung pada kutub atas dari ginjal kanan. Bagian
anterior berhubungan dengan hati secara lateralis, vena cava
inferior secara medialis, dan terkadang duodenum secara
inferior. Bagian posterior berhubungan dengan crus kanan di
diafragma.
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 ANATOMI ENDOKRIN
b. Hormon
❖ Adrenal cortex menyekresi:
1. Glucokortikoid : Kortisol
2. Mineralokortikoid : Aldosteron
3. Steroid sex : Testosteron
❖ Adrenal medulla menguraikan: epinefrin dan norepinefrin
SINTESIS HORMON
Oleh: dr. Ardi Pramono
Editor : Khoiruddin
A. Pengertian hormon
Senyawa kimia pembawa pesan yang disekresi oleh kelenjar
endokrin. Disebut sebagai endokrin karena hasil sekresinya tidak
dibuang keluar tubuh tetapi masuk ke dalam aliran darah. Sedangkan
eksokrin hasil sekresinya dibuang keluar tubuh. Contoh :kelenjar ludah,
keringat, urine. Lebih kurang 50 hormon merupakan produk sel dari sistem
endokrin
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 SINTESIS HORMON
C. Klasifikasi hormon
• Berdasarkan mekanisme aksi
E. Fungsi hormon
Mengontrol/ mengkoordinasikan aktivitas berbagai organ tubuh,
dengan cara :
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 SINTESIS HORMON
F. Sintesis hormone
➢ Insulin
• Terbentuk dari beberapa
asam amino yang
berangkai.
• Biru muda merupakan
insulin aktif.
• Ketika dibentuk
rangkaian warna putih
akan dipotong sehingga
menghasilkan insulin.
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 SINTESIS HORMON
➢ Somatostatin
• Terbentuk dari 14
asam amino
• Inhibisi pelepasan
insulin dan GH
• Disekresi dari
hipotalamus,
prankeas, usus, lambung, dan sel mucus duodenal
➢ Katekolamin
• Terbentuk dari tyrosin.
• Merupakan produk sistem simpatoadrenal, terdiri dari:
o Epinefrin (80-85%) terutama disintesis di sel medula
adrenalis
o Nor-epinefrin (15-20%) disintesis di SSP, med. Adrenalis,
akhiran saraf adrenergik
o Dopamin (sebagai neurotransmitter)
➢ Kortisol
Merupakan hormon steroid:
Kolesterol → pregnenolon* → Progesteron** → Cortisol
*pregnenolon → Androstenedion→ Testosteron→ Estradiol
**progesteron→ Aldosteron
➢ Hormon thyroid
Berasal dari thyrosin :
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 SINTESIS HORMON
➢ Paratyroid
➢ Sintesis progesteron
Berasal dari kolesterol
➢ Sintesis estrogen
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 SINTESIS HORMON
a) Hipofisa
Kelenjar hipofisa disebut master gland karena dpt menghasilkan
hormon & hormon yang dihasilkan dapat merangsang kelenjar lain untuk
menghasilkan hormon lain
➢ Hipofisa Anterior
Menghasilkan :
1. Growth hormon
• Hormon ini bekerja pd tulang, otot, rawan, kulit &
bekerjanya sangat terbatas
• Pada pria → lhr - 21 thn → pertmbuhan drastis 13-16 thn
• Pada wanita → lhr - 18 thn → pertumbuhan drastis 9-12 thn
• GH sangat dipengaruhi kadar glukosa dlm drh
• Bila selesai makan kadar gula dlm darah akan meningkat
→ gh tdk bekerja
• Bila kadar gula dlm darah menurun → gh bekerja secara
maksimal
• Bila gh bekerja normal tbh akan normal
• Bila hipersekresi manusia raksasa (giant)
• Bila hiposekresi manusia kerdil/cebol
2. Thyrotropic Hormone/ Thyrosomatotropic Hormone = TSH
➢ Hipofisa Medulla
• Menghasilkan msh = melanocyte stimulating hormone → akan
menghasilkan pigmen melanin untuk warna kulit
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 SINTESIS HORMON
c) Kelenjar Adrenal
• disebut kelenjar suprarenalis
• ada bagian korteks (tepi) & medulla (tengah)
- Bagian korteks mempunyai 3 (tiga) kelompok besar:
1. Glukokortikoid
Menghasilkan kortison & hidrokortison → untuk
pembentukan gula bila tubuh kekurangan gula
2. Mineralokortiod
Menghasilkan aldosteron keseimbangan
cairan tubuh antara ion na & ion k
3. Gonadokortikoid
Pembentukan hormon pd wanita (estrone &
progestrone) & pd pria (testrone)
- Bagian adrenal medula (tengah):
Menghasilkan adrenalin & epinephrin serta
derivatnya yaitu: noradrenalin & norepinephrin
d) Kelenjar Prankeas
• Bagian pulau-2 langerhans (daerah pankreas yang mengandung
sel-sel endokrin (penghasil hormon)) :
1. Sel a / alpha
Menghasilkan glukagon → menghasilkan gula bila tubuh
kekurangan gula
2. Sel b/ beta
Menghasilkan insulin → menguraikan gula bila berlebihan
menjadi glikogen dalam otot
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 SINTESIS HORMON
3. Sel d/ delta
Menghasilkan somatostatin → tergantung dr kebutuhan
tubuh → membantu sel a bila kekurangan gula & membantu
sel b bila kelebihan gula
4. Sel f
Menghasilkan pankreopeptida → membantu dalam proses
pencernaan makanan terutama protein
e) Kelenjar Lambung
• Menghasilkan gastrin
• Membantu dalam proses gerak peristaltik yang teratur pada
lambung
• Membentuk makanan yang padat menjadi lunak atau dalam bentuk
cair (khime) sehingga mudah dicerna oleh usus halus
f) Kelenjar Duodenum
• Menghasilkan sekretin
• Membantu dalam proses gerak peristaltik dalam usus halus mulai
dari duodenum, jejenum kemudian ke ileum ke usus kasar/besar
• Mempercepat pengantaran nutrisi ke jaringan dan sel-sel setelah
dalam bentuk khime
g) Kelenjar Thymus
• Menghasilkan thymosin
• Berfungsi untuk kekebalan tubuh manusia
• Kekebalan ada 2 (dua) macam:
2. kekebalan seluler
Kekebalan yang diberikan pd saat kita dalam
kandungan ibu → ibu makan protein atau disuntik → akan
terbentuk antibodi yang akan diberikan ke anak shg anak
menjadi kebal
3. Kekebalan humoral
Kekebalan yang diberikan setelah anak dilahirkan
melalui vaksinasi/imunisasi bcg; dpt , polio, campak,
rubella, hepatitis
h) Kelenjar Ovarium
Menghasilkan estrogen & progesteron
i) Kelenjar Testis
Menghasilkan hormon testosteron
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 EMOSI, DAYA INGAT DAN KECERDASAN
Pemikiran Emosional
• Bereaksi segera
• Tidak mempertimbangkan
• konsekuensi
• Cara kerjanya cepat
• Menangkap tanda bahaya seketika
• Pembuat penilaian seketika
• Bisa salah karena mengor-
• bankan akurasi (asal cepat)
• Reaksinya berbentuk emosi
• yang sangat kuat
• Membenarkan diri
• Bisa memunculkan emosi masa lalu
Emosi memiliki :
• Pemikiran
• Reaksi
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 EMOSI, DAYA INGAT DAN KECERDASAN
• Memori sendiri-sendiri
Seberapa pentingkah mengenali emosi
Kecerdasan Emosi
Rosul berpesan sepulang dari perang uhud bahwa setelah ini akan
dihadapi perang yang jauh lebih besar yaitu perang melawan hawa nafsu.
• Kesadaran diri
• Mengidentifikasi perasaan
• Mengekspresikan perasaan
• Mengelola perasaan
• Mengendalikan impuls
• Tidak cepat merasa puas
• Menangani stress dan anxietas
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 EMOSI, DAYA INGAT DAN KECERDASAN
Pengendalian Impuls
Islam mengajarkan agar kita seimbang antara rasa takut & optimis
kepada Allah(tawazun antara khouf wa raja’)QS 6:6 ”Sesungguhnya
Tuhanmu sangat cepat siksanya dan disamping itu sangat pengampun dan
penyayang”
- Marah
• ” Laa taghdhab walakal jannah ” yang artinya Janganlah kamu
suka marah maka bagimu surga. (Hadits)
• Saat marah dalam kondisi berdiri dituntunkan agar duduk, jika
duduk dianjurkan berbaring.
• Berwudhu saat marah, agar mereda
yang artinya orang yang cerdas adalah orang yang bisa mengendalikan
nafsunya dan beramal untuk hari setelah kematiaannya, sedangkan
orang yang bodoh adalah orang yang memperturutkan nafsunya.
(Hadits)
- Cinta
Mencintai adalah : melakukan apa-apa yang disukai oleh yang kita
cintai dan menjauhi apa-apa yang dibenci oleh yang kita cintai
M I S C 2 0 1 9
BLOK 3 EMOSI, DAYA INGAT DAN KECERDASAN
- Bahagia
1. Rate/ angka.
Rate memenuhi unsur-unsur :
a. Pembilang adalah jumlah kasus penyakit atau
orang yang terkena masalah kesehatan yang
terdapat pada suatu populasi atau dalam bag suatu
populasi
b. Penyebut adalah populasi atau bag dr populasi
yang mempunyai risiko (suscept untuk terancam
penyakit(population at riskible) atau masalah kes
yang bersangkutan
c. Waktu, misalnya jam, hari, bulan dan tahun
Rumus umum pengukuran angka :
(Jumlah kejadian dalam periode tertentu/ populasi
berisiko terhadap kejadian dalam periode
tertentu) x K
Keterangan: / = dibagi, X = dikali
Contoh:
➢ Kejadian TBC paru di kota X pada tahun 2000 adalah 12.
Jika jumlah penduduk kota X adalah 120 maka angka/rate
TB C di kota x tahun 2000 adalah 12/120 atau 1/10 atau
0,1
2. Ratio
➢ Menunjukkan hubungan antar 2 angka dengan atau tanpa
karakteristik
Rumus: (Jumlah orang yang terkena penyakit atau
masalah kesehatan pada periode tertentu / jumlah orang
yang tak terkena pemyakit pada saat tertentu) X k
atau = X/Y x k
➢ Contoh:
Fetal death ratio = (jumlah kematian fetus dalam 1
tahun / Jumlah lahir hidup dalam 1 tahun)
➢ Soal: Pada tahun 2000 kematian bayi di kota Z adalah
50 , sedangkan pada tahun tersebut jumlah kelahiran
hidup di kota Z adalah 1000. maka fetal death
rationya adalah 50 /1000 atau lima puluh kematian
bayi tiap seribu kelahiran hidup.
3. Proporsi/proportio
➢ Merupakan bentuk spesifik dari rasio dimana dalam
notasi pembilang termasuk dalam penyebut dan nilai
resultan dinyatakan dalam persentase.
➢ Rumus umum: (Jumlah orang yang sakit periode
tertentu : Jumlah orang sakit dan sehat pada periode
yang sama ) X k, atau : (X/(X + Y)) x k
➢ Proportional mortality rate = (Jumlah kematian oleh
penyakit x dalam 1 bln / Jumlah seluruh kematian dalam
bulan yang sama), yang itu berarti pada jumlah seluruh
kematian itu termasuk kematian oleh karena penyakit x.
➢ Contoh : Dalam satu kelas perawatan terdapat 10 pasien, 6
pasien laki-laki dan sisanya perempuan, maka angka
proporsi pasien laki-laki adalah 0,6 atau 60% dan proporsi
pasien perempuan ada 0,4 atau 40%
Prevalence / Prevalensi
➢ Angka prevalensi yaitu jumlah kasus baru dan lama dari
suatu penyakit pada periode waktu tertentu. Ada dua
macam angka prevalensi yaitu point prevalence (prevalensi
titik) dan periode prevalence (periode prevalence).
1. Fraksi (proporsi) dari sekelompok orang yang memiliki
kondisi klinis atau hasil pada titik waktu tertentu
2. Survei populasi tertentu yang berisi orang-orang
dengan dan tanpa syarat minat, pada satu irisan waktu
3. Titik prevalensi: diukur pada saat survei untuk setiap
orang
4. Prevalensi periode: kasus yang hadir kapan saja selama
periode waktu tertentu
Insidensi
1. Fraksi (proporsi) sekelompok orang pada awalnya
bebas dari kondisi yang mengembangkannya selama
periode waktu tertentu. (Sebelumnya: memiliki
kondisi atau hasil klinis pada titik waktu tertentu)
Angka Insidensi
➢ Pembilang ( X ) = Jumlah kasus baru penyakit tertentu
disuatu wiaktu dalam periode waktu tertentu.
➢ Penyebut (Y) = Populasi yang beresiko terkena
penyakit pada wilayah dan periode waktu yang sama .
➢ Konstanta (K) = 10, 100, 1000, 100.000.
➢ Manfaat
1. Potret maslah penyakit tertentu.
2.Angka beberapa periode dapat digunakan untuk
memperkirakan kecenderungan dan fluktuasi
penyakit.
3.Pemantauan evaluasi upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit.
4. Perbandingan angka insidensi antar wilayah dan
antar waktu
➢ Interprestasi = Makin besar angka insidensi berarti makin
besar masalah penyakit tsb.
Angka prevalensi
➢ Pembilang (X): Jumlah kasus lama dan baru penyakit
tertentu di wilayah tertentu pada periode tertentu.
➢ Penyebut (Y): Jumlah penduduk beresiko di wilayah
tertentu pada periode tertentu.
➢ Konstanta (K): 10, 100, 1000, 100.000
➢ Manfaat: Untuk mengetahui tingkat keganasan, durasi
penyakit.
➢ Interpretasi :
1. Semakin tinggi prevalensi suatu penyakit, berarti
penyakit tidak ganas.
2. Semakin rendah durasi penyakit semakin rendah
angka prevalensi.
Attack rate (A R)
➢ Pembilang (X) = Jumlah kasus penyakit sejak
ditemukannya kasus penyakit pertama sampai dengan
berakhirnya masa inkubasi kasus terakhir penyakit
tersebut dalam kelompok masyarakat terancam di
wilayah tertentu.
➢ Penyebut (Y) = Jumlah penduduk yang terancam di
wilayah dan pada periode waktu yang sama.
➢ Konstanta (K) = 10, 100, 1000, 100.000
➢ Manfaat
1. Untuk mengetahui kecepatan dan jangkauan
penyebaran suatu penyakit di suatu wilayah pada
suatu wabah
2. Untuk mengetahui Keberhasilan upaya
pencegahan dan penanggulangan wabah.
Pengukuran Mortalitas
➢ Angka mortalitas menunjukkan insidensi kematian dalam suatu
populasi selama periode waktu tertentu.
Terdapat empat macam pengukuran kematian:
1. Angka kematian kasar
2. Angka kematian sebab spesifik
3. Angka kematian umur spesifik
4. Angka kematian proporsi
SOAL NO.1
1. Di sebuah desa selama setaun ini terjadi 32 kasus digigit monyet
liar. Terdapat 5 orang yang demam, namun 1 orang dari 5 orang
tersebut kemudian mengalami kejang-kejang dan setelah dirawat 3
hari di RSUD lalu meninggal. Berapa case fatality rate kasus ini?
a. 1/32
b. 1/5
c. 1/27
d. 5/32
e. 5/27
PEMBAHASAN
CFR (Case Fatality Rate):
= 1/32
PEMBAHASAN
Attack Rate (AR):
4
= ---
10
ENDOKRINOLOGI
drh. Zulkhah Noor
• Endokrin ( Hormon )
• Hormone ( berasal dari homaein ) berarti yang memacu zat
kimia pembawa pesan seperti neurotransmitter saraf.
• Endokrin berarti sekresi hormon ke dalam ( ke dalam
pembuluh darah ).
• Sistem Saraf
▪ Sistem saraf melakukan kontrol dari titik ke titik dengan serabut
saraf, mirip seperti mengirimkan pesan melalui telepon
konvensional. Kontrol sinyal listrik saraf alami dan cepat.
• EICOSANOID :
PROSTAGLANDIN , TROMBOKSAN, LEUKOTRIEN
Eicosanoid merupakan salah satu pengatur fungsi sel paling kuat di
alam dan dihasilkan oleh hampir setiap sel tubuh.
1. Prostaglandin memerantarai peradangan, nyeri, memicu tidur,
mengatur koagulasi darah dan reproduksi.
2. Tromboksan berperan dalam pembekuan darah.
3. Leukotrien berefek dalam konstraksi otot.
Kelompok
Kelompok Insulin Kelompok POMC
Glikoprotein
2. Sintesis Hormon
• Berbeda sturuktur hormone
• Peptida dan Glikoprotein : mRNA → Retikulum endoplasma :
→ Preprohormon → Prohormon → Aparatus golgi : Prohormon
→ Hormon dalam vesikel ( disimpan )
• Macam-macam hormone
1. Hormon Amin
Kelenjar/Jaringan Hormon
• Hipotalamus • Dopamin
• Tiroid • T3, T4
• Medula Adrenaal • NE, EPI
• Ada dua kelompok hormon yang berasal dari asam amino tyrosin
2. Hormon Tiroid
3. Hormon catecholamine
Katekolamin merupakan neurohormon dan neurotransmiter.
Keduanya adalah epinefrin dan norepinefrin yang diproduksi oleh medul
adrenal, keduanya larut air, dan disekresikan seperti hormone peptide.
• Sintesis catecholamines
• Hormon Steroid
• Semua hormon steroid berasal dari kolesterol dan hanya
berbeda dalam struktur cincin dan sisi rantai yang melekat
padanya.
• Semua hormon steroid yang larut lipid
• Steroid hormones
• Tidak dikemas, tetapi disintesis dan segera dirilis
Hormon Hipofisiotropik
1. TRH (Thyroid Releasing Hormone)
2. GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone)
3. CRH (Corticotropic Releasing Hormone)
4. GHRH (Growth Hormone Releasing Hormone)
5. Somatostatin
6. Dopamin
Lokalisasi
Kerja pada
Hormon Hipotalamus Struktur
Hipofisis Anterior
Utama
1 2
3 4
pertumbuhan
Perangsang Penghambat
• Gambaran Klinis
1. Efek tumor local
↑ hipofisis, berkurangnya lapang pandang, sakit kepala
2. Sistem Somatik
Pembesaran akral, prognatisme, sindrom terowongan karpal
3. Sistem kardiovaskular
Hipertrofi ventrikel, kardiomiopati, Hipertensi, Gagal Jantung
4. Sistem Pulmonal
Gangguan Tidur, apnea waktu tidur
5. Pembesaran organ visera
Lidah, kelenjar tiroid, hepar, limpa, ginjal, prostat
6. Metabolik
Resistensi insulin, hiperglikemia pada saat puasa
• HORMON PARATIROID
• Vitamin D
• Riketsia-Osteomalasia
• Defisiensi Vitamin D
- Diet
- Kekurangan sintesis
• Gangguan GI
• Herediter
- Riketsia karena defisiensi semu vitamin D atau riketsia bergantung
vitamin D tipe I ( 1–OHase)
- Riketsia karena defisiensi semu vitamin D atau riketsia bergantung
vitamin D tipe II ( 1,25-(OH)2-reseptor)
• PANKREAS
Sel Pankreas:
1. Sel A ( alfa ) : mensekresi glukagon
2. Sel B ( beta ) : mensekresi insulin
3. Sel D (delta):mensekresi somatostatin
• INSULIN
• Polipeptida 51 asam amino, BM :5808,
• Sekresi : dewasa,normal : 40–50 U/hari ; puasa (basal) : 10
U/ml ; setelah makan : 100 U/ml ;
• Kadar insulin mulai naik 8 – 10 menit setelah makan, puncaknya
pada 35 – 45 menit, dan kembali semula pada 90 – 120 menit.
• Second messenger : inositol monofosfat, glukosamin, diasil
gliserol (DAG) →Protein
• kinase C →fosforilasi
• EFEK INSULIN
1. Efek parakrin : menghambat sekresiglukagon oleh sel A
2. Efek endokrin :
A. HATI
- Anabolik : glikogenesis, sintesis trigliserida, kolesterol,
VLDL, protein, dan glikolisis
- Antikatabolik : menghambat glikogenolisis, ketogenesis, dan
glukoneogenesis
B. OTOT
1. transport asam amino,stimulasi ribosom → sintesis
protein
2. transport glukosa dan aktivitas glikogen sintase serta
menghambat aktivitas glikogen fosforilase →sintesis
glikogen
C. LEMAK
Meningkatkan simpanan trigliserida melalui :
1. Induksi lipoprotein lipase →absorbsi asam lemak ke sel
adiposa
2. Peningkatan transport glukosa di sel adiposa
3. Menghambat lipolisis intraseluler
• GLUKAGON
• Polipeptida rantai tunggal, 29 asam amino, BM : 3485
• Kontrol Sekresi
- Dihambat oleh: glukosa ( efek parakrin )
- Ditingkatkan oleh : katekolamin, kolesistokinin, gastrin,
glukokortikoid, neuron (stimulasi vagal)
• Second messenger : cAMP → protein kinase A → enzim
fosforilasi
• GLUKAGON
• TARGET ORGAN : hati (terutama), otot sel adiposa
• EFEK : berlawanan dengan insulin (counterregulatory hormon)
→ mempertahankan kadar glukosa darah melalui: glikogenolisis,
glukoneogenesis, oksidasi asam lemak, pengambilan asam amino
oleh hati.
• DIABETES MELITUS
1. Tipe Insulin Dependent (IDDM), TIPE I, JOUVENIL
2. Tipe Non-insulin Dependent (NIDDM), TIPE II, MATUR
a. Non obese
b. Obese
3. Malnutrition-related diabetes melitus (MRDM), Pancreatic
Diabetes
4. Peningkatan hormon counterregulatory insulin, karena berbagai
sebab.
• PATOFISIOLOGI
Kadar rendah insulin menyebabkan :
1. Pemakaian glukosa berkurang ( glukosa sedikit masuk ke dalam
sel), konsentrasi glukosa darah meningkat, GLUKOSURIA,
DEHIDRASI, KEHILANGAN ELEKTROLIT. Nilai ambang
glukosa darah 180 mg/dl.
2. Mobilisasi lemak dari jaringan adiposa meningkat → metabolisme
lemak secara abnormal, deposisi lemak pada dinding pembuluh
darah → ATEROSKLEROSIS. Selain itu, kadar asam aseto-
• HIPERINSULINEMIA
Kadar insulin yang tinggi → kadar glukosa darah menjadi rendah →
otak kekurangan glukosa → peningkatan aktivitas listrik saraf →
halusinasi, nervous, gemetar, kejang klonik, hilang kesadaran.
• ADRENAL
• HORMON ADRENAL
PENGATUR ANATOMI PRODUK
Renin-Angiotensin Aldosteron
Z. Glomerulosa
Cortikotropin ( ACTH ) (Minerarokortikoid)
Cortikotropin ( ACRH )
Z. Reticularis Hormon Seks, Kortisol
Hipotalamus
• MEKANISME KERJA
Stres , emosional ( rasa takut, kawatir, gelisah ), perlukaan ( injury )
badan ( pembedahan ), hipoglikemia → memacu sekresi CRH →
ACTH → cAMP → aktivasi enzim-enzim → perubahan kolesterol
menjadi steroid.
• Hypothalamopituitary adrenal (HPA) axis: Negative
Feedback
• GLUKOKORTIKOID (KORTISOL,
KORTIKOSTERON)
• Efek fisiologis :
1. Hati : Sintetik : meningkatkan glukoneogenesis, sintesis
glikogen & penyimpanan, aktivitas glukosa-6 fosfatase, kadar
glukosa darah
2. Otot : Katabolik : menghambat pengambilan glukosa dan
metabolisme, penurunan sintesis protein, meningkatkan
pelepasan asam amino, asam laktat
3. Lemak : Lipolitik : memacu lipolisis, meningkatkan pelepasan
FFA dan gliserol
4. Sistem imun: supresan lekosit, anti inflamasi,
5. Kardiovasculer : meningkatkan cardiac output dan tonus
pembuluh darah perifer.
6. Ginjal : Meningkatkan filtrasi glomerulus, menjaga
keseimbangan air & elektrolit.
7. Lain-lain : antagonis terhadap insulin (meningkatkan glukosa
darah), meningkatkan ketahanan terhadap stress
• MINERALOKORTIKOID
• Aldosteron (utama), deoksikortikosteron
a. Renin-Angiotensin sistem
Sekresi renin dikontrol oleh ritme sirkadian (meningkat pada
pagi hari) dan oleh penurunan volume darah (hipovolemia) ,
dehidrasi, hiperosmotik.
b. ACTH
Efek ACTH terhadap sekresi aldosteron bersifat sementara
c. Kadar elektrolit plasma
Na +
rendah / K+ tinggi → merangsang zona glomerularis→
sekresi aldosteron → Na +
tinggi / K+ rendah→ sekresi
aldosteron dihambat (feed back negatif)
• Mekanisme kerja aldosteron :
Steroid-Reseptor kompleks → inti → transkripsi DNA →
produksi mRNA → memacu sintesis protein oleh ribosom →
protein enzim untuk transport aktif Na + /K+ (Na + /K+ATPase)
• Target Organ
• MEDULA ADRENAL
• HORMON SEKS
• PRIA (UTAMA)
1. FSH
2. LH
3. Testosteron
• WANITA (UTAMA)
1. FSH
2. LH
3. Estrogen (estrin, estron, estradiol)
4. Progesteron
5. Relaksin
• Hormon lain yang ikut berperan :
hCG, prolaktin, GH, inhibin, tiroksin, dll.
• GONADOTROPIN
GnRH ( hipotalamus ) → FSH dan LH ( hipofisis anterior )
• Pada laki-laki disekresikan secara tonik ( kontinyu ), pada
perempuan disekresikan secara siklik sehingga ada siklus
menstruasi
• SIKLUS MENSTRUASI
• ANDROGEN(TESTOSTERON, DIHIDROTESTOSTERON)
• Efek Umum :pertumbuhan dan pematangan permatogenesis
,Anabolik : peningkatan sistesis protein (terutama protein
kontraktil otot), penurunan pemecahan protein
• FUNGSI ESTROGEN
1. Perkembangan karakteristik seks sekunder normal pada anak
perempuan menjadi dewasa, meliputi genitalia interna ( vagina,
uterus, ovarium), dan genitalia eksterna.rambut, kulit, distribusi
lemak tubuh ( akumulasi di pinggul dan payudara) sehingga
membentuk kontur tubuh khas perempuan.
2. Metabolisme:
• Antagonis paratiroid hormon
• menjaga struktur mormal kulit dan pembuluh darah
• mengurangi motilitas saluran cerna, sehingga meningkatkan
absorbsi
• Dihati : meningkatkan sintesis protein.
3. Faktor pembeku darah : meningkatkan faktor II, VII, IX, X. ,
menurunkan daya lekat trombosit.
4. Meningkatkan kadar HDL, menurunkan LDL dan kolesterol.
5. Menimbulkan libido.
• FUNGSI PROGESTERON
1. Perkembangan gland. mamae dan endometrium, hingga mampu
sekresi. Sangat penting dalam proses kehamilan , meliputi
peningkatan metabolisme , penurunan potensial istirahat otot
A.Kelenjar Hipofisis
a. Adenohipofisis (Hipofisis Anterior)
Disusun oleh : 75% pars distalis
Komponen utama : sel epitel & fibroblast (menopang sel penghasil
hormon)
Fibroblast :
- Kromofil : sitoplasma granula sekretorik
Berdasar afinitas pewarnaan (HE) :
o Asidofil (asam) :
▪ Sitoplasma merah/orange
▪ Terdiri dari : sel somatotropik (GH) &
mammotropik (prolaktin)
o Basophil (basa) :
▪ Sitoplasma kebiruan
▪ Terdiri dari : sel gonadotropik (FSH, LH), sel
kortikotropik (ACTH), triotropik (TSH)
- Kromofob : tidak menyerap warna
- Tangkai infundibulum
D. Kelenjar Tiroid
- 2 lobus (kanan & kiri)
- Isthmus : penghubung 2 lobus
- Terdapat regio servikal & anterior laring
- Dilapisi capsula fibrosa
- Septa terjulur ke parenkim, membagi menjadi lobulus diantara
jaringan ikat retikuler
- Parenkim : terdiri dari jutaan folikel bulat (folikel tiroid)
o Folikel tiroid dilapisi sepitel kuboid selapis dengan
lumen terisi gelatinosa (masa koloid)
Masa koloid berfungsi untuk pematangan hormone
tiroksin
o Bentuk folikel bervariasi, menyesuaikan aktifitas
fungsional
Kelenjar yang aktif dengan kolumner rendah (kuboid)
o Terdapat sel parafolikuler (di antara folikel/dalam
lamina basal epitel
Fungsi : sekresi kalsitonin yang menekan resorpsi
tulang oleh osteoklas
- Fungsi : produksi hormon tiroid
o Tiroksin
o Triiodotironin (T3)
o Tetraiodotironin (T4)
E. Kelenjar Paratiroid
• Terdapat 4 masa oval kecil di belakangnya (satu masing-
masing kutub atas dan bawah)
• 2 jenis sel paratiroid :
1. Sel principal (chief cell)
- Poligonal kecil
- Inti bulat
- Sitoplasma pucat
- Mengandung granula sekretoris (polipeptida hormon
PTH)
- Menghasilkan PTH
2. Sel oksifil
- Lebih kecil & berkelompok
- Ukuran lebih besar dari chief cell
- Sintesis PTH rendah (derifat transisional dari chief cell)
DINAMIKA KELUARGA
Oleh: dr. Oryzati Hilman
•Family Structure
•Family Dynamics
•Family Assessment Tools
Suami, istri, anak anak kandung, sanak saudara: baik vertikal maupun
horizontal
3. Blended family (keluargacampuran):
Suami, istri, anak-anak kandung dan tiri
4. Common law family (kelmenuruthukumumum/sipil):
Pria& wanita terikat hukum sipil, dan anak anak mereka
5. Single parent family (kelorang tuatunggal):
Karena cerai, berpisah, ditinggal mati, tidak pernah menikah, dan anak
anak mereka
6. Commune family (kelhidupbersama):
•Bentuk poligami:
1) Poligini merupakan sistem perkawinan yang membolehkan seorang
pria memiliki beberapa wanita sebagai istrinya dalam waktu yang
bersamaan.
2) Poliandri adalah sistem perkawinan yang membolehkan seorang
wanita mempunyai suami lebih dari satu orang dalam waktu yang
bersamaan.
Family Dynamics(1)
Five basic functions of families
Family dynamics
(Gohet al, 2004; Rakel, 1998)
● Interaksi dan hubungan di antara anggota individu keluarga yang
mencerminkan dan pengaruh kesehatan fisik, mental dan spiritual
individu dalam keluarga.Tantangan perkembangan atau adaptasi itu
menghadapi keluarga (misal kelahiran anak, mengatasi kehilangan fungsi
karena sakit dan cedera)
¤Kombinasi sumber daya yang unik dari keluarga dan beban (misal
status pendidikan dan ekonomi, dukungan dan kerentanan yang tersedia)
1. Family Genogram:
Representasi grafis keluarga
struktur / anatomi, termasuk: silsilah keluarga,
bagan fungsional, penyakit / riwayat keluarga)
2. Family life cycle:
Merupakan gabungan dari individu perubahan perkembangan anggota
keluarga, menunjukkan evolusi hubungan perkawinan dan hadiah
Legenda :
COVER BELAKANG