- Akun Rill (Tetap), akun yang dilaporkan dalam neraca, dimana saldo
akunnya terbawa dari satu periode ke period berikutnya. Tiga kelompok
Akun Rill yaitu : Harta, Kewajiban, dan Ekuitas
- Akun Nominal (Sementara), akun yang disajikan dalam laporan laba rugi.
Dua kelompok Akun Nominal yaitu : Pendapatan dan Beban.
* Aktiva dalam neraca terdiri dari : Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar.
* Pasiva dalam neraca terdiri dari : Kewajiban dan Ekuitas.
Kisi-Kisi SIDANG KOMPRE
AUDITING (buku Soekrisno Agus, Edisi Kedua Jilid 1 LPFE UI Auditing
oleh KAP).
Jenis-Jenis Biaya :
1. Biaya Produksi :
− Biaya bahan baku (langsung & tidak langsung)
− Biaya tenaga kerja (langsung & tidak langsung)
− Biaya overhead pabrik (BB tidak langsung & BTK tidak langsung /
yg berkaitan dgn produksi).
2. Biaya Non Produksi :
− Biaya pemasaran
− Biaya administrasi dan umum
3. Biaya Langsung, berkaitan dengan obyek biaya tertentu dan dapat
ditelusuri ke obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi
(efektif-biaya). contoh; biaya kaleng atau botol untuk produk teh botol.
4. Biaya Tidak Langsung, berkaitan dengan obyek biaya tertentu namun
tidak dapat ditelusuri ke obyek biaya tersebut dengan cara yang layak
secara ekonomi (efektif-biaya). Contoh; biaya gaji supervisor.
5. Biaya Tetap, merupakan biaya yang tidak akan berubah secara total
selama periode waktu tertentu, sekalipun terjadi perubahan yang besar atas
tingkat aktivitas atau volume terkait.
6. Biaya Variabel, merupakan biaya secara total berubah seiring dengan
perubahan tingkat aktivitas atau volume yang terkait.
7. Biaya Semi fixed, Biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi
tertentu.
8. Biaya Semi variabel, Biaya yang berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya ini mengandung unsur biaya tetap dan
biaya variabel.
9. Biaya Berdasarkan Waktu Manfaatnya,
a) Pengeluaran modal (capital expenditure) Biaya yang mempunyai
manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pada saat terjadinya dibebankan
sebagai harga pokok aktiva.
b) Pengeluaran investasi (revenue expenditure) Biaya yang hanya
mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran
tersebut.
Beban atau expense adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan
sekarang telah habis. Beban ini dimasukkan ke dalam Laba/Rugi, sebagai
pengurangan dari pendapatan. Contoh : • Beban penyusutan. • Beban
pemasaran. • Beban yang tergolong sebagai biaya operasi.
Membedakan Biaya dan Beban (kalau biaya masuk kedalam neraca)
1. Pembelian mesin, nilai yang dikeluarkan untuk memperoleh mesin
tersebut merupakan biaya, tetapi setelah dipakai akan
menimbulkan penyusutan terhadap mesin yang akan menjadi
beban.
2. Perlengkapan kantor yang masih sisa digolongkan sebagai biaya,
sedangkan yang sudah terpakai digolongkan sebagai beban.
3. Persediaan bahan, persediaan produk dalam proses, produk selesai
yang masih sisa dan belum terjual digolongkan sebagai biaya,
sedangkan yang sudah terjual akan membentuk harga pokok
penjualan dan digolongkan sebagai beban.
1. Mikro :
a. Masalah Ekonomi dan Analisis Ekonomi
− Apakah barang dan jasa yang harus diproduksikan? Semua
barang yg dibutuhkan oleh masyarakat.
Masalah yang pertama ini adalah akibat langsung dari pada
ketidakmampuan sumber-sumber daya yang tersedia untuk
memproduksikan semua barang yang dibutuhkan masyarakat.
Analisisnya (menentukan keinginan masyarakat yg harus
dipenuhi) adalah masyarakat harus menentukan keinginan mana yang
harus dipenuhi dan keinginan mana yang harus dikorbankan atau
ditunda untuk memenuhinya. Penentuan tersebut akan menentukan
penggunaan faktor-faktor produksi. Makin banyak sesuatu jenis barang
yang akan dihasilkan, semakin banyak faktor produksi yang akan
digunakan dikegiatan tersebut. Untuk tujuan itu faktor-faktor produksi
yang digunakan disektor lain harus dikurangi, maka produksi disektor
yang belakangan ini akan berkurang.
2. Makro :
a. Tinjauan ringkasan mengenai teori, masalah dan kebijakan makro
ekonomi.
Ilmu Ekonomi Makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara
agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain:
pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah
uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca
pembayaran international.
Ilmu Ekonomi Makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama
sebagai berikut:
− Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan didalam
kegiatan ekonomi.
− Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya
stabilitas dibidang moneter. Apabila nilai uang cenderung
menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi.
Sebaliknya terjadi deflasi.
− Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan.
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
C = Rumah Tangga
I = Perusahaan Swasta
G = Campur Tangan Pemerintah
S=Y–C
Y=C+I/C+S
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam
rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi
lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan
moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan
fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja
pemerintah.
Instrument Kebijakan Fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran
pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak.
Kebijakan Anggaran/ Politik Anggaran:
− Anggaran defisit/fiskal ekspansif, kebijakan– pengeluaran >
pemasukan jika keadaan ekonomi sedang resesif.
− Anggaran surplus/kebijakan fiskal kontraktif >>
pemasukannya > pengeluarannya. Saat kondisi yang
ekspansi mulai memanas (overheating) untuk menurunkan
tekanan permintaan.
− Anggaran berimbang (balanced budget), pengeluaran =
pemasukan. Tujuan terjadinya kepastian anggaran serta
meningkatkan disiplin.
Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa
moneter (Bank Indonesia) untuk mempengaruhi jumlah uang yang
beredar dan kredit yang pada akhirnya akan mempengaruhi
kegiatan ekonomi masyarakat.
Kebijakan Moneter Bertujuan untuk mencapai stabilisasi
ekonomi yang dapat diukur dengan:
− Kesempatan Kerja, semakin besar gairah untuk berusaha, maka
akan mengakibatkan peningkatan produksi. Peningkatan
produksi ini akan diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini
berarti akan terjadinya peningkatan kesempatan kerja dan
kesejahteraan masyarakat.
− Kestabilan Harga, apabila kestabilan harga tercapai maka akan
menimbulkan kepercayaan dimasyarakat. Masyarakat percaya
bahwa barang yang mereka beli sekarang akan sama dengan
harga yang akan masa depan.
− Neraca Pembayaran International, neraca pembayaran
international yang seimbang menunjukkan stabilisasi ekonomi
disuatu Negara. Agar neraca pembayaran international
seimbang, maka pemerintah sering melakukan kebijakan-
kebijakan moneter.