Tersebutlah Ray Kroc, seorang salesman mesin milk shake yang tidak
begitu sukses dalam pekerjaannya, akhirnya terpikat pada konsep
McDonald’s. Dia mengusulkan kerja sama dengan Mac dan Dick.
Franchise McDonald’s sukses, namun komisi yang diterima Ray begitu
kecil. Pertemuannya dengan seorang ahli keuangan menghasilkan sebuah
konsep baru yang menghasilkan lebih banyak uang lagi bagi Ray.
Singkat cerita, Ray semakin kuat sampai-sampai Mac dan Dick harus
melepas merek McDonald’s seharga satu juta tigaratus limapuluh ribu
dollar saja.
Jadi, kalau kita lihat profil perusahaan McDonald’s, jangan terkejut kalau
menemui nama Ray Kroc sebagai pendirinya. Bukan Mac dan Dick
McDonald’s.
Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, mungkin dia tidak jahat. Dia ambisius, itu
jelas terlihat. Serakah? Mungkin, tapi siapa sih pebisnis yang nggak ingin
terus menerus melebarkan sayap demi keuntungan yang lebih besar?
Kalau nggak ada Ray, mungkin kita tidak bisa menikmati burger
McDonald’s yang khas itu. Mungkin Mac dan Dick hanya popular di kota
asalnya, tanpa sempat mendunia. Atau mungkin perusahaan lain mencuri
konsep mereka dan mendunia.
Film “The Founder” ini layak ditonton bagi mereka yang sedang mencari
inspirasi dalam berusaha. Banyak pelajaran dan pesan moral yang
terkandung di film ini. Misalnya: