Anda di halaman 1dari 3

Pemasaran (Pengayaan) Muhamad Alvin Ariq Ramadhan 02411640000083

Essay Pemasaran Terkait dengan Film The Founder (2016)

The Founder (2016) Merupakan film mengenai suatu keberhasilan yang


didapatkan dari pemanfaatan keberadaan peluang suatu produk yang dipasarkan secara
tepat. Film ini merupakan film yang menceritakan mengenai awal mula terbentuknya
bisnis waralaba restoran cepat saji terbesar didunia, “McDonalds” yang disebabkan oleh
Raymond (Ray) Kroc, seorang peniaga alat mixer diusianya yang sudah menyentuh
setengah abad, tetapi pantang menyerah dan selalu memperkirakan peluang, suatu hari
mendapatkan kabar mengenai suatu bisnis kedai makan siap saji yang tengah tenar di
kawasan San Bernardino memesan alat mixer tersebut untuk membuat milkshake. Ray
Kroc yang gigih atas penjualannya mendatangi kedai makan tersebut dan melihat
keunikan inovasi yang dijual oleh kedai makan tersebut, seperti ketiadaan tempat makan,
kemasan yang ramping dan minimalis ketimbang alat makan konvensional seperti piring,
sendok dan garpu. Pada masa itulah Ray Kroc menemui dua bersaudara Mac Mcdonald
dan Dick Mcdonald yang merupakan pemilik dari kedai makanan siap saji tersebut, Mac
menjelaskan secara rinci mengenai proses bisnis daripada kedai makan tersebut yang
sangat efisien pada zamannya dengan implementasi sistem Speedee yang kemudian
diceritakan oleh Dick Mcdonald pada suatu ajang makan malam bersama saudaranya dan
Ray Kroc yang penuh rasa ingin tahu mengenai inovasi yang diadakan oleh kedai makan
tersebut, dimana disimpulkan bahwa inovasi yang dilakukan dengan membuat pengadaan
makanan yang lebih ramping, kemudahan produksi makanan serta waktu proses yang
diminimalisir agar dapat meminimalisir dampak antrian ,dengan merampingkan menu
makanan pada pasar yang esensial untuk dijual yaitu pasar makanan burger dan kentang,
kemudian membuat sistem speedee yang merupakan lini pembuatan burger dan kentang
goreng terpadu yang disesuaikan dengan standard kualitas dan waktu tertentu agar dapat
diproduksi secara tepat dan cepat serta dengan perampingan kemasan menjadi kemasan
makanan yang menarik dan mudah untuk dikemas sehingga menghemat waktu. Hal ini
menjadikan akal yang terputar pada pikiran Ray Kroc sebagai peniaga yang
berpengalaman lama dalam dunia peralatan proses makanan untuk memberikan ide agar
Mcdonald bersaudara mewaralabakan kedai makanan cepat saji mereka.

Dengan adanya bujukan yang persuasif dengan didasari pada sistem pemasaran untuk
membujuk individu agar tertarik dengan sesuatu yang dibujukkan, berdasar pada peluang
usaha, filosofi serta visi yang menarik, Ray Kroc berhasil membujuk Mcdonald
bersaudara untuk mewaralabakan gerai makanan cepat saji tersebut, salah satu poin yang
ditangkap disini adalah dengan membuat McDonald seakan seperti gereja dan pengadilan
yang ada disetiap kota dengan ikon masing-masing yakni salib dan timbangan, dengan
memanfaatkan filosofi golden arc, Ray menjadikan itu sebagai ikon dari gerai Mcdonald
dan menjadikan gerai tersebut sebagai gerai yang terdapat pada setiap kota. Dengan Ray
dijadikan sebagai pemasar strategis dari waralaba yang dibuat, menjadikan waralaba
McDonald sebagai peluang bisnis yang serius, banyak yang dikorbankan oleh Ray Kroc
dalam mewujudkan visinya termasuk menggadaikan akta rumahnya kepada bank, Ray
memulai cabang dari McDonald dibeberapa kawasan yang strategis dengan adanya
kerjasama bersama pemodal pemodal yang tertarik setelah produk waralaba ini dijelaskan
secara rinci manfaatnya oleh Ray Kroc, disini dapat diperhatikan kemampuan Ray Kroc
untuk meraih peluang bisnis dalam memasarkan produk pada segmen tertentu dengan
menyasar pada tempat dimana pelanggan dari segmen produk tersebut biasa berkerumun,
yakni pada klub golf . Pada mulanya terdapat permasalahan pada keseragaman kualitas,
hal ini dapat diakali dengan penempatan sumber daya manusia yang berkompeten dan
mampu diandalkan dalam pengawasan keseragaman standard kualitas dan mutu produk
yang dijual, hal ini dapat dinyatakan sebagai bagian dari pemenuhan standard kualitas
produk yang dipasarkan dan dapat digunakan sebagai poin positif untuk memasarkan
produk dimasa depan.

Dengan semakin gencarnya promosi yang dilakukan, Ray Kroc mendapatkan


pemahaman serta filosofi baru bagi pemasaran jaringan waralaba McDonald, tetapi
dengan adanya klausa klausa yang mengikat beberapa manfaat untuk Ray serta
kekurangan pembagian keuntungan akibat dari terus berjalannya ekspansi jaringan
waralaba McDonald, ditambah dengan ketidakmampuan McDonald bersaudara dalam
memahami situasi, Ray Kroc diambang kejatuhan dikala ekspansi besar-besarannya dan
hampir kehilangan hak atas rumahnya, Ray Kroc mendapat bantuan dari Harry
Sonneborn, seorang bankir yang menjadi penyelamat bisnis ekspansi gerai McDonald
dan memperbesarnya lagi dengan melihat adanya peluang untuk menjadikan gerai
McDonald dibeberapa kawasan strategis yang akan dibuka sebagai objek properti yang
dimiliki secara langsung oleh perusahaan yang secara tidak langsung menjadikan
waralaba McDonald sebagai bisnis real-estate, hal ini mengundang kontra dari pihak
McDonald bersaudara yang pada akhirnya termakan oleh ketidak terbukanya mereka
pada peluang dan sistem bisnis yang berjalan, berakhir pada perjanjian senilai 1 Juta USD
dengan McDonald bersaudara yang menyebabkan jatuhnya hak atas McDonald secara
seluruhnya termasuk pada ikon Golden arch dan Speedee system, karena kelengahan
mereka dalam melihat peluang dan ketidak seriusan mereka dalam menghadapi skala
bisnis yang lebih besar.

Dapat dipahami dengan keseriusan serta kerja keras, kesuksesan diusia yang bukan
muda lagi bukanlah tidak mungkin, hal ini disebabkan oleh peluang yang dimanfaatkan
untuk mengubah skala bisnis dari penjualan biasa menjadi pemasaran hingga skala besar,
ditambah dengan filosofi bisnis serta visi yang dijangkakan dapat menjadikan kesuksesan
dalam pemasaran terutama dalam proses misi usaha tersebut yakni proses pemenuhan visi
dari usaha tersebut, terlebih apabila keseriusan, sikap rasa ingin tahu serta inovasi
menjadi daya tarik kunci dalam menciptakan sistem pemasaran yang mudah diterima dan
membesar dikemudian hari sebagai contoh menjadikan gerai McDonald dari gerai kecil
yang inovatif tapi takut berusaha, menjadi usaha raksasa berskala global yang dimiliki
bukan oleh pemilik aslinya karena kurangnya keseriusan dan keberanian dalam merubah
sistem dari penjualan menjadi pemasaran dengan skala kecil menjadi skala besar

Anda mungkin juga menyukai