Anda di halaman 1dari 2

Nama : Pinka Aurelita Perdamaian

Nim : 7101421216

Kelas : PAP IUP 2021

1. Pertanyaan utamanya, mengapa Pemerintah membubarkan BSNP?


 Karena PP 57/2021 tentang SNP tidak memuat BSNP yang sebelumnya diatur dalam
PP SNP lama (PP Nomor 19 Tahun 2005).
 Lalu dikeluarkannya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Nomor 28 Tahun 2021.
Pasal 334
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 96 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 1335) tentang Badan Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 39 Tahun 2019
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 96
Tahun 2013 tentang Badan Standar Nasional Pendidikan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1177), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
 Digantikannya dengan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan dalam
susunan organisasi Kemendikbud-Ristek.

2. Apa kelebihan dan kekurangan dengan ada dan tidak adanya BSNP?

Kelebihan :

 Adanya keterlibatan publik dalam perumusan kebijakan terkait standar nasional


pendidikan. mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Adanya organisasi kementerian negara yang tepat fungsi, tepat ukuran, dan tepat
proses untuk mendukung efektivitas penyelenggaraan pemerintahan serta bersifat
adaptif dengan dinamika perubahan lingkungan internal dan eksternal.
 Adanya keselarasan dengan penataan tugas dan fungsi Kemdikbudristek, dengan
adanya badan sebagaimana dimaksud pada UU Sisdiknas tersebut adalah badan
akreditasi.

Kekurangan :
 Dibubarkannya BNSP itu dapat memperburuk kualitas pendidikan di Indonesia dan
menyebabkan sistem pendidikan Indonesia kehilangan arah.

Badan pengganti BSNP yang menginduk ke Kemendikbudristek memiliki potensi untuk


membuat standar pendidikan sesuai selera rezim, standar pendidikan nasional bisa saja
diturunkan sehingga membuat target-target dunia pendidikan seakan tercapai.

Seperti contoh, sebelum BNSP dibubarkan, tugasnya pun satu persatu dihilangkan, seperti
dihilangkannya Ujian Nasional. Seharusnya jika hasil Ujian Nasional lebih buruk dari tahun
sebelumnya atau tidak mencapai target itu di perbaiki bukannya dihilangkan. Padahal kualitas
pendidikan yang baik merupakan hak setiap warga negara.

BSNP juga menetapkan standar tenaga kependidikan untuk memastikan bahwa guru-guru
yang mengajar di kelas berkualitas dan kompeten. Sementara yang harus melaksanakan
kewajiban menyediakan guru-guru berkualitas dan sejahtera adalah pemerintah, maka bisa
jadi nanti pendekatan pengembangan guru menjadi tidak menyeluruh seperti yang
dikembangkan.

 Dibubarkannya BNSP dapat berpotensi menimbulkan masalah hukum di kemudian


hari.

Karena banyak persoalan yang belum di-clear-kan baik dari sisi regulasi, fungsi, hingga unsur
akomodasi sebelum BSNP diputuskan untuk dibubarkan.

 Dibubarkannya BNSP akan kian membuat tersentralisasi dan birokratisasi pendidikan


nasional.
 Badan standarisasi yang baru tak mengikat kementerian lain yang juga menangani
pendidikan, yakni Kementerian Agama (Kemenag).

3. Refleksi pembelajaran apa yang bisa didapatkan dari kejadian pembubaran BSNP?

Seharusnya untuk memutuskan permasalah penting seperti ini, pembubaran BSNP harus
dipikirkan lebih matang lagi, jangan mengambil keputusan yang tergesa-gesa, tanpa kajian
yang matang, dan apalagi sampai dianggap melanggar UU Sisdiknas.

Anda mungkin juga menyukai