Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
akut, kronik, difus atau lokal. Menurut penelitian sebagian besar gastritis
2.1.2 Klasifikasi
1. Gastritis Akut
pelapisan lambung).
9
10
2. Gastritis Kronis
hemoragik.
2.1.3 Etiologi
berikut :
11
2. Konsumsi alkohol
4. Uremia
lambung.
6. Infeksi sistemik
Konsumsi asam maupun basa yang kuat seperti etanol, thiner, obat-
obatan serangga dan hama tanaman, jenis kimia ini dapat merusak
perdarahan.
9. Trauma mekanik
Lusiabah, 2010).
1. Gastritis Akut
pasca perdarahan.
2. Gastritis Kronis
2.1.5 Patofisiologi
dalam mucus dan menyebabkan lika pada pembuluh yang kecil, dan
intrinsiknya hilang. Vitamin B12 tidak dapat terbentuk lebih lama, dan
mungkin terjadi setelah satu episode gastritis akut atau dengan luka
16
2010).
gastritis meliputi :
feses.
pylori.
lambung.
2.1.7 Komplikasi
lain :
medis.
17
2.1.8 Pencegahan
(2009) , yaitu :
1. Makan secara teratur, mulai makan pagi pukul 07.00 WIB. Atur
tiga kali makan makanan lengkap dan tiga kali makan makanan
ringan.
lambung.
untuk dicerna.
18
dan cuka.
teh kental.
8. Menghindari rokok.
2.1.9 Penatalaksanaan
vagus.
ulkus diusus.
stress.
21
2.1.10 Pathway
Helycobacter pylori Zat-zat korosif Stress
Hormon gastrin
2.2.1 Pengkajian
(data primer), keluarga (data sekunder), dan catatan yang ada (data
2015).
2. Keluhan Utama
23
yang diderita klien saat ini. Pada beberapa keadaan apakah ada
24
6. Riwayat Psikososial
7. Genogram
a. Pola Nutrisi
b. Pola Eliminasi
d. Pola Aktivitas/Latihan
menurun.
e. Pola Kognisi-Perceptual
anggota keluarga.
9. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Tanda-tanda vital
29
postural)
(vasokonstriksi).
2) Kesadaran
2) Mata
4) Abdomen
nyeri.
setelah perdarahan.
usus meningkat).
(Doengoes, 2014).
5) Integumen
1. Endoscopy
2. Pemeriksaan Histopatologi
3. Pemeriksaan Laboratorium
albumin.
4. Analisa Gaster
menurun.
5. Gastrocopy
untuk biopsi.
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
LILA, IMT.
abnormal.
anemis/tidak.
cerna.
(Nursalam, 2008).
Kebutuhan Tubuh
pertumbuhan
dan
perkembangan
13) Monitor pucat,
kemerahan,
dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
14) Monitor kalori
dan intake
nutrisi
15) Catat adanya
edema,
hiperemik,
hipertonik
papila lidah
dan cavitas
oral
16) Catat jika
lidah berwarna
magenta,
scarlet
Sumber : Bulecheck, Gloria, dkk (2016), Moorhead, Sue, dkk
(2016), Herdman, T. H ; Kamitsuru Shigemi (2016)
dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
muntah, memonitor kadar albumin, total protein, Hb, dan Ht, serta
respon klien pada tujuan khusus dan umum yang telah ditentukan
2008) :
39
a. S (Subjektif)
b. O (Objektif)
c. A (Assasment/Analisis)
d. P (Planning)