GASTRITIS
OLEH:
NIM. 2301100388
PROFESI NERS
2023-2024
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPRAWATAN GERONTIK
Oleh:
ENDRI TEGUH PRATAMA
NIM. 2301100388
Tangga :
l
Tempat : Griya Asih
Lawang
2013).
1. Gastritis Akut
8
9
2. Gastritis Kronis
perbedaan yaitu:
hemoragik.
berikut:
3. Konsumsi alkohol
5. Uremia
lambung.
7. Infeksi sistemik
9. Trauma mekanik
lapar dulu, baru makan dan saat makan langsung makan banyak.
a. Gastritis Akut
pasca perdarahan.
b. Gastritis Kronis
Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nause dan
Setelah barier ini rusak terjadilah perlukaan mukosa yang dibentuk dan
14
HCl dapat berdifusi balik ke dalam mucus dan menyebabkan luka pada
intrinsiknya hilang. Vitamin B12 tidak dapat terbentuk lebih lama, dan
pada sel utama dan parietal sekresi asam lambung menurun secara
atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel parietal dan sel chief. Karena
sel parietal dan sel chief hilang maka produksi HCl, pepsin dan fungsi
intrinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis
serta mukosanya rata. Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi
PATHWAY
17
medis
(Sukarmin, 2012):
gastritis.
kelas lain obat untuk nyeri. Walaupun PPI dapat digunakan untuk
gastritis, meliputi:
anemia.
feses.
lambung.
20
Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2017), Nyeri akut adalah
bulan.
21
Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (201), penyebab nyeri akut,
yaitu:
berlebihan).
mayor Subjektif:
Objektif:
(3) Gelisah
minor Subjektif:
(tidak tersedia)
Objektif:
(7) Disforesis
keparahan nyeri yang objektif. Skala ini juga disebut sebagai skala
garis yang terdiri tiga sampai lima kata pendeskripsian yang tersusun
dari “tidak terasa nyeri” sampai “nyeri tak tertahankan”, dan pasien
Sumber :Mubarak, W. I., Indrawati, L., & Susanto, J. (2015). Buku Ajar Ilmu
Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika.
10.Titik 0 berarti tidak nyeri, 5 nyeri sedang, dan 10 adalah nyeri berat
berbagai perubahan pada skala nyeri, dan juga menilai respon turunnya
Sumber :Mubarak, W. I., Indrawati, L., & Susanto, J. (2015). Buku Ajar Ilmu
Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika.
nyeri (anak tenang) kedua sedikit nyeri dan selanjutnya lebih nyeri dan
gambar paling akhir, adalah orang dengan ekspresi nyeri yang sangat
berat. Setelah itu, pasien disuruh menunjuk gambar yang cocok dengan
2015).
24
Sumber :Mubarak, W. I., Indrawati, L., & Susanto, J. (2015). Buku Ajar Ilmu
Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika.
Sumber :Mubarak, W. I., Indrawati, L., & Susanto, J. (2015). Buku Ajar Ilmu
Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika.
b. Manajemen Farmakologi
2.3.1 Pengkajian
a. Data Umum
6. Tipe keluarga
7. Suku Bangsa
8. Agama
keluarga inti.
pelayanan kesehatan.
27
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
mempengaruhi kesehatan.
d. Struktur keluarga
3) Struktur peran
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi efektif
2) Fungsi sosialisasi
perilaku.
4) Fungsi reproduksi
keluarga?
5) Fungsi ekonomi
dan papan?
keluarga?
a) Jangka pendek:
enam bulan.
b) Jangka panjang:
bulan.
g. Pemeriksaan fisik
1. B1 (breath) : takhipnea
2. B2 (blood) : takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer
lemah, pengisian perifer lambat, warna kulit pucat.
3. B3 (brain) : sakit kepala, kelemahan, tingkat
kesadaran dapat terganggu, disorientasi, nyeri epigastrium.
4. B4 (bladder) : oliguria, gangguan keseimbangan cairan.
5. B5 (bowel) : anemia, anorexia, mual, muntah, nyeri
ulu hati, tidak toleran terhadap makanan pedas.
6. B6 (bone) : kelelahan, kelemahan
31
h. Harapan keluarga
lain:
untuk makan
muntah
No
Diagnosa Luaran
Intervensi 1.
Tingkat Nyeri
Tanda dan gejala : Manajemen Nyeri
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian
No
Luaran Intervensi
1.
:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2
x 24 jam didapatkan status nutrisi terpenuhi
1. Berat badan menurun minimal dengan kriteria hasil :
10% di bawah rentang ideal
2. Cepat kenyang setelah makan 1. Porsi makanan yang dihabiskan meningkat
3. Kram/nyeri abdomen 2. Penyiapan dari penyimpanan makanan yang
4. Nafsu makan menurun aman meningkat
5. Bising usus hiperaktif 3. Perasaan cepat kenyang menuruan
6. Otot pengunyah lemah 4. Nyeri abdomen menurun
7. Oto menelan lemah 5. Frekuensi makan membaik
8. Membran mukosa pucat 6. Nafsu makan membaik
9. Sariawan
10. Serum albumin turun
11. Rambut rontok berlebihan
12. Diare
1. Stroke
2. Parkinson
3. Mobius syndrome
4. Cerebral palsy
5. Celft lip
6. Cleft palate
7. Amyotropic lateral sclerosis
8. Kerusakan neuromuskular
9. Luka bakar
10. Kanker
11. Infeksi
12. AIDS
13. Penyakit Crohn’s
2.3.4 Implementasi Keperawatan
dan tindakan berhasil dengan baik. Evaluasi terbagi atas dua jenis, yaitu
dengan istilah SOAP, yakni subjektif (data berupa keluhan pasien), objektif
(data hasil pemeriksaan), analisis data (pembandingan data dengan teori), dan