Anda di halaman 1dari 4

Tugas Auditing

Nama: Alya Trinandya


NPM: 0119101105

1. Berdasarkan hasil pengujian subtantif atas akun penjualan terdapat penjualan kredit fiktif tanpa di
dukung faktur penjualan langkah selanjutnya yang akan saya lakukan adalah meminta dan
memeriksa dokumen lainnya untuk mengkonfirmasi hasil tersebut.
a. Mengecek informasi pada pencatatan penjualan
b. Mengecek file induk piutang usaha untuk mengecek nama pelanggan apakah fiktif atau
nonfiktif
c. Analisis penagihan piutang setelah tanggal neraca
d. Mencari surat order pembelian karena nominal pembelian yang besar biasa pelanggan
membuat permintaan pembelian secara kredit dengan tertulis
e. Menelusuri bukti pengiriman barang
f. Memeriksa daftar jumlah stok barang dan mengecek ke gudang apakah terjadi
penggelapan barang (perhitungan fisik)
Jurnal penyesuaian atas salah saji penjualan kredit fiktif :
14/02/2020
Dr. Penjualan Rp. 2.100.000.000
Cr. Piutang Usaha Rp. 2.100.000.000
14/02/2020
Dr. Persediaan Rp. xxx
Cr. Harga Pokok Penjualan Rp. Xxx
2. Opini
a. Jurnal penyesuaian diterima klien Klien membuat jurnal penyesuaian sehingga salah saji
pendapatan piutang usaha Rp.2.100.000.000 hilang. Dampaknya terhadap laporan keuangan
adalah nilai penjualan menurun, namun laporan telah mencerminkan kinerja aktual
perusahaan.
Basis untuk opini wajar tanpa pengecualian
Penjualan piutang Perusahaan pada tahun 2019 dicatat pada tanggal 16/06/2019 sebesar Rp.
2.100.000.000. Kami tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat atas transaksi
tersebut karena tidak didukung oleh dokumen transaksi yang memadai. Sebagai koreksinya,
perusahaan telah melakukan penyesuaian terhadap angka-angka tersebut di atas.
Opini wajar tanpa pengecualian
Menurut opini saya, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan PT XYZ tanggal 31 Desember 2019, serta kinerja keuangan
dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia.
Standar Audit (SA)
Laporan keuangan disalahsajikan secara material ada 2 istilah yang dijelaskan ISA 450.4
yakni salah saji (misstatement) dan salah saji yang tidak dikoreksi (uncorrected
Misstatement).
Opini ini diterbitkan ketika auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan telah disusun,
dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
(ISA 700).
b. Jurnal penyesuaian ditolak klien
Klien tidak membuat jurnal penyesuaian sehingga salah saji pendapatan piutang usaha
Rp.2.100.000.000 masih ada. Dampaknya terhadap laporan keuangan penjualan kredit fiktif
untuk meningkatkan nilai penjualan agar mendapatkan insentif bonus yang besar sehingga
menyebabkan piutang usaha perusahaan besar yang tidak mencerminkan kinerja aktual
perusahaan.
Basis untuk opini wajar dengan pengecualian penjualan piutang perusahaan pada tahun 2019
dicatat pada tanggal 16/06/2019 sebesar Rp. 2.100.000.000. Kami tidak dapat memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat atas transaksi tersebut karena tidak didukung oleh dokumen
transaksi yang memadai. Sebagai akibatnya, kami tidak dapat menentukan apakah diperlukan
penyesuaian terhadap angka-angka tersebut di atas.
Opini wajar dengan pengecualian
Menurut opini saya, kecuali untuk dampak hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk
opini wajar dengan pengecualian, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan dari PT XYZ tanggal 31 Desember 2019,
serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia.
Standar Audit (SA)
Laporan keuangan disalahsajikan secara material ada 2 istilah yang dijelaskan ISA 450.4
yakni salah saji (misstatement) dan salah saji yang tidak dikoreksi (uncorrected
Misstatement).
Auditor harus memodifikasi opini ketika auditor menyimpulkan bahwa berdasarkan bukti
audit yang diperoleh, laporan keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari salah saji
material, atau auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian
material. (ISA 705).
c. Laporan audit untuk poin b
Nomor: 17/02/xxx/01/KAP-07/B/20
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi PT XYZ
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT XYZ terlampir, yang terdiri dari laporan posisi
keuangan tanggal 31 Desember 2019, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian
internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan
keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut
berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami
untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk
memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari
kesalahan penyajian material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-
angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada
pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam
laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam
melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang
relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang
prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan
opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas, serta mempertimbangkan hasil
pengujian atas kepatuhan terhadap pasal tertentu peraturan perundang-undangan dan kontrak
perjanjian. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi
yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta
pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk
menyediakan suatu basis bagi opini wajar dengan pengecualian kami.
Basis untuk opini wajar dengan pengecualian Penjualan piutang Perusahaan pada tahun 2019
dicatat pada tanggal 16/06/2019 sebesar Rp. 2.100.000.000. Kami tidak dapat memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat atas transaksi tersebut karena tidak didukung oleh dokumen
transaksi yang memadai. Sebagai akibatnya, kami tidak dapat menentukan apakah diperlukan
penyesuaian terhadap angka-angka tersebut di atas.
Opini wajar dengan pengecualian Menurut opini kami, kecuali untuk dampak hal yang
dijelaskan dalam paragraf Basis untuk Opini Wajar dengan Pengecualian, laporan keuangan
terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT XYZ
tanggal 31 Desember 2019, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku
umum di Indonesia.
Utama & Rekan
Kantor Akuntan Publik

Sumber
AUDIT II: AUDIT ATAS PENJUALAN DAN PIUTANG (ikapertiwi09.blogspot.com)
Langkah-langkah Auditor Ketika Mengidentifikasi Adanya Kesalahan Penyajian Dalam
Laporan Keuangan - Drs. J. Tanzil & Associates (jtanzilco.com)
IAPI - Home

Anda mungkin juga menyukai