Anda di halaman 1dari 4

Laporan Auditor dengan pendapatan tidak wajar

Laporan Auditor Independen

No. : L.09 – 3263 – 10/II.01.002

Pemegang Saham,
Dewan Komisari dan Direksi.
PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk

Kami telah mengaudit neraca PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (“Perseroan”) tanggal 31 Desember 2009, serta
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perseroan. Tanggung jawab kami terletak pada
pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan institut Akuntan Publik Indonesia. Standar
tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa
laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip
akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Sebagaimana telah dijelaskan dalam Catatan X atas laporan keuangan, Perusahaan mencantumkan akun mesin dan
ekuipmen pada nilai yang ditetapkan oleh manajemen, dan menghitung penyusutannya berdasarkan nilai tersebut. Prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan penyajian aktiva tetap pada kos atau nilai revaluasi berdasarkan
peraturan perundang-undangan, dikurangi dengan penyusutan akumulasian yang dihitung berdasarkan nilai tersebut.

Karena penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia seperti yang diuraikan di atas, pada tanggal
31 Desember 2009, saldo sediaan lebih tinggi sebesar Rp 8.145.461.741 dengan diperhitungkannya biaya penyusutan ke
dalam biaya overhead pabrik dibandingkan jika disajikan atas dasar kosnya; dan aktiva tetap dikurangi penyusutan
akumulasiannya disajikan lebih tinggi Rp 4.177.448.874 dibandingkan jika disajikan atas dasar kosnya.

Menurut pendapat kami, karena dampak hal yang kami uraikan dalam paragraf di atas, laporan keuangan yang kami sebut
di atas tidak menyajikan secara wajar, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, posisi keuangan
PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk tanggal 31 Desember 2009, atau hasil usaha, atau arus kas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut.

Kantor Akuntan Publik


Siddharta & Widjaja

ttd

Kusumaningsih Angkawijaya, CPA


Izin Akuntan Publik No. 04.1.0951

Jakarta, 1 Pebruari 2010


Laporan Auditor Disclaimer

Laporan Auditor lndependen

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bahtera Adimina Samudra Tbk.

Kami telah membuat perikatan untuk mengaudit laporan keuangan PT Bahtera Adimina Samudra, Tbk ("Perusahaan") yang
terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2013, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan
ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi
signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan ini sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dinggap perlu oleh manajemen untuk
memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditor

Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan opini atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan
audit berdasarkan Standar Perikatan Audit. Namun, oleh karena hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk Opini Tidak
Menyatakan Pendapat, kami tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menyediakan basis bagi
opini audit.

Basis untuk Opini Tidak Menyatakan Pendapat

Seperti yang dijelaskan dalam catatan 7 atas laporan keuangan, pada tanggal 31 Desember 2013 Perusahaan melakukan
penjualan 10 kapal besi (scrab) yang merupakan jaminan dari utan obligasi, serta jaminan dari utang bank kepada Potomac
International Corporation senilai Rp4.200.000.000,00

Atas penjualan kapa pinjaman Bank dan U gas e ebut, kami belum memperoleh data perse ; an dari pihak kreditor, dan
data hasil penilaian harga dari pihak independen sebagai pembanding untuk menilai kewajaran harga jual.

Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 10, Perusahaan memiliki hutang obligasi yang telah direstrukturisasi sebesar
Rp75.000.000.000. Perusahaan gagal dalam memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan dalam perjanjian restrukturisasi.
Perusahaan tidak dapat melunasi bunga sejak 5 September 2006 dan denda atas keterlambatan pembayaran bunga
sebelumnya. Hal tersebut mengakibatkan hutang obligasi tersebut menjadi jatuh tempo seketika. Pada tanggal 27
Desember 2013, Perusahaan telah melakukan penyelesaian Obligasi secara Business to Business sebagai akibat tidak
terpenuhinya persyaratan kuorum dari penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Obligasi Bahtera Adimina Samudera I
Tahun 2000 yang diadakan pada tanggal 23 Desember 2013. Penyelesaian Obligasi BAS I Tahun 2000 dengan jumlah
sebesar Rp61.500.000.000 dengan nilai transaksi sebesar Rp1.952.000.000, sehingga perusahaan mengakui laba sebesar
Rp59.548.000.000. Atas penyelesaian tersebut, kami tidak dapat melakukan konfirmasi kepada pemegang obligasi dan
tidak dapat melakukan prosedur audit lain untuk memperoleh keyakinan memadai atas saldo dan nilai transaksi.

Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 9, Perusahaan memiliki hutang ke PT Bank Negara Indonesia Tbk yang telah jatuh
tempo dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar USD8,86 juta setara dengan Rp108,09 miliar per 31 Desember 2013.
Sejak tahun 2004 Perusahaan tidak dapat melunasi kewajiban pembayaran pokok dan bunga seperti yang dijadwalkan
sehingga Bank sesuai dengan perjanjian kredit memiliki hak untuk menagih seluruh piutangnya seketika, baik yang telah
jatuh tempo maupun yang belum jatuh tempo. Sampai tanggal laporan ini hutang tersebut masih dalam proses
restrukturisasi, serta atas saldo h tang tersebut sampai dengan tanggal berakhim •a pemeriksaan lapangan, kami tidak me
pe- e jawaban konfirmasi dari pihak bank.
Laporan keuangan perusahaan belum menghitung penerapan PSAK No.50 (Revisi 2006) , “Instrumen Keuangan Penyajian
dan Pengungkapkan”, dan PSAK No.55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.

Seperti yang dijelaskan dalam Catalan 15, Laporan keuangan perusahaan tidak menghitung pencadangan tambahan atas
beban manfaat imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013. Sebagaimana yang ditentukan
dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 tanggal 25 Maret 2003 tentang "Penyelesaian Pemutusan Hubungan
Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan" dan mengacu pada
PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang lmbalan Kerja.

Laporan keuangan terlampir telah disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan akan melanjutkan usahanya secara
berkesinambungan. Catalan 27 atas laporan keuangan berisi pengungkapan dampak memburuknya kondisi industri
perikanan terhadap Perusahaan, serta tindakan dan rencana yang dibuat oleh manajemen Perusahaan untuk menghadapi
kondisi tersebut.

Seperti yang dijelaskan dalam Catalan 27, dari 34 kapal besi penangkap ikan dan 8 kapal kayu penangkap ikan milik
Perusahaan sejak tahun 2007 tidak beroperasi seluruhnya. Sampai dengan 31 Desember 2013, Perusahaan telah
melakukan penjualan alas seluruh kapal-kapal tersebut.

Kondisi tersebut mempunyai dampak signifikan terhadap tingkat pendapatan, hasil usaha dan modal kerja Perusahaan
serta kelangsungan usaha perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan memiliki akumulasi rugi
masingmasing sebesar Rp 482,76 miliar dan Rp 497,34 miliar. Faktor-faktor tersebut menimbulkan ketidakpastian
signifikan yang mungkin mempengaruhi operasi Perusahaan di masa yang akan datang, tentang apakah Perusahaan dapat
merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban pada saat jatuh tempo. Hasil akhir dari hal-hal yang diuraikan di atas
belum dapat ditentukan saat ini.

Laporan keuangan terlampir tidak mencakup penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian ini.

Opini Tidak Menyatakan Pendapat

Menurut Opini kami, karena signifikannya hal-hal yang kami uraikan dalam paragraf diatas, maka keadaan tersebut tidak
memungkinkan kami menyatakan, dan kami tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan Perusahaan untuk tahun
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Drs. Sugandi. Ak-na Suhri

Nomor lzin Akuntan Publik No. AP.0199

17 Maret2014
Laporan audit dengan pendapat wajar dengan pengecualian karena adanya
pengungkapan yang tidak cukup.

Laporan Audit Independen

Kepada Yth.

Direksi dan Dewan Komisaris

PT. GUNADARMA

Jl. Margonda Raya No 100

Pondok Cina Depok

Kami telah mengaudit neraca PT. GUNADARMA per 31 Desember 2001 serta laporan rugi
laba, laporan perubahan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung
jawab kami adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar
kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-
jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar
akkuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian
terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami
memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Perusahaan menolak menyajikan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 2001. Penyajian laporan yang meringkas kegiatan operasi, investasi, dan pembelanjaan
perusahaan tersebut diharuskan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK).

Menurut pendapat kami, kecuali tidak disajikannya laporan arus kas yang mengakibatkan
tidak lengkapnya penyajian seperti yang diuraikan dalam paragraph di atas, laporan keuangan
yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan PT. GUNADARMA per 31 Desember 2001, dan hasil usaha, untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Kantor akuntan

Eliya Isfaatun, SE., MMSI

(Eliya Isfaatun, SE., MMSI)

Reg. Neg-D110369

Tanggal, 13 Maret 2002

Anda mungkin juga menyukai