Anda di halaman 1dari 10

Mengenal Ragam Istilah Populer di Bisnis Properti

Silahkan isi dan berikan penjelasan daftar istilah di bawah ini:

(Semua item yang saya tulis merupakan ragam istilah yang digunakan oleh stake holder dan share holder
bisnis properti dalam keseharian ---yang tidak harus sesuai pengertian ilmiah. Ada beberapa istilah
yang memiliki pengertian sama satu sama lain, pun demikian anda harus tetap mengisinya supaya benar-
benar paham dan nyambung saat melayani konsumen).

A. Istilah Umum
A1. Letak Lokasi Properti
- Lokasi strategis
Lokasi dekat:
 Jalan Raya
 Kantor-kantor Pemerintah Daerah
 Rumah Sakit, Puskesmas
 Pasar, Minimarket, Toko Swalayan
 Fasilitas umum (Tempat Ibadah, ATM-ATM, Bank, Pom Bensin)
 Fasilitas Pendidikan (SD, SMP, SMA, Kampus)

- Lingkungan nyaman
 One Gate System
 Satpam 24 Jam
 Air Bersih
 Jalan Lingkungan minimal 6 meter
 Air Selokan/Parit Mengalir Lancar dan Bersih

- Lingkungan aman
 Satpam 24 Jam
 Tembok Tinggi Keliling
 Aman Terhadap Tindak Kriminal Kejahatan

- Akses bagus
 Dari Jalan Raya Hanya 100 Meter
 Akses Jalan Mobil Bisa Simpangan
 Jalan Lingkungan Lebar 10 Meter

- Lokasi di daerah berkembang: daerah yang perekonomiannya mulai meningkat,


pembangunan-pembangunan infrastruktur umum.
- Prospek Pertumbuhan Lokasi: akan dibangun fasilitas umum (sarana transportasi, rumah
sakit, Hotel, dll)
- Zona Kelas 1:
- Zona Kelas 2
- Zona Kelas 3
- Lokasi Premium: lokasi yang penghuninya kalangan atas, fasilitasnya sangat bagus.
- dll.

A2. Harga Properti


- Harga murah: bandingkan dengan pasaran jika harga lebih rendah, bisa juga dikatakan
murah jika properti tersebut efektif artinya tidak banyak membuang biaya agar properti
tersebut siap untuk dimanfaatkan dan nilai ke depan akan sangat meningkat secara
signifikan.
- Harga mahal: harga diatas pasaran, banyak biaya tambahan lain-lain untuk properti tersebut
agar bisa segera dimanfaatkan.
- Harga di bawah pasar: lebih murah dibanding harga pasar sekitaran.
- Harga di atas pasar: lebih mahal dibanding harga pasar sekitaran.
- Harga kompetitif: harga bersaing dengan properti sekitarnya.
- Harga perolehan rendah: harga beli sangat murah, artinya harga jual kembali dengan untung
standar developer masih bisa sama dengan harga pasar sekitar lokasi.
- Harga perolehan HPP: harga yang sudah di kurangi biaya-biaya untuk fasilitas umum
(membuat jalan lingkungan), kepengurusan legalitas, dan biaya lain yang terkait dengan
properti tersebut.
- dll.

A3. Kualitas Bangunan Properti


- Bangunan bagus: desain bangunan, struktur bangunan terlihat rapi.
- Bangunan berkualitas: bahan bangunan dipilih yang paling bagus dan berkualitas.
- Bangunan Layak huni: bangunan masih bagus, layak atau pantas untuk ditempati.
- Bangunan Siap huni: bangunan yang siap untuk ditempati atau dihuni.
- Bangunan Siap pakai: bangunan yang sudah ada isinya atau perabotan rumah, sehingga
langsung bisa digunakan.
- Ready Stock: bangunan/properti yang tersedia atau yang belum terjual.
- Nyaman di tinggali: terpenuhinya kebutuhan dasar penghuninya akibat beberapa faktor
kondisi lingkungan yang baik pada properti tersebut.
- Ruangan nyaman: ruangan pada bangunan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar
penghuninya.
- dll.
A4. Model Bangunan
- Langgam arsitektur:
- Model bangunan bagus: desain bangunan rapi dan menarik.
- Model bangunan minimalis: model bangunan kecil, simpel.
- Model bangunan klasik: desain bangunan masih menggunakan jaman dulu.
- Bangunan Mewah: bangunan yang erat kaitannya dengan segala sesuatu yang gemerlap,
mahal, dan lain sebagainya.
- Bangunan Megah: bangunan tinggi, besar, dan luas.
- Bangunan enak di lihat: bangunan yang desainnya, strukturnya rapi, warna cat serasi.
- Bangunan Ciamik: desain bangunan bagus dan terlihat mewah.
- dll.

A5. Legalitas Properti


- Legalitas aman: legalitas yang terdaftar di BPN dan tidak ada sengketa dengan yang lain.
- Legalitas lengkap: Sertifikat Hak Milik dan IMB.
- Legalitas terjamin: legalitas yang bisa dipastikan aman.
- Legalitas sah: ada tanda tangan dari kepala BPN setempat dan Cap BPN
- Ijin Lengkap: diketahui perangkat desa, dan kepala dinas perijinan setempat.
- Sesuai Aturan Pemda: mengikuti aturan-aturan yang dikeluarkan pemda.
- Sesuai Tata Kota: mengikuti aturan yang berlaku di Dinas Pekerjaan Umum.
- dll.

A6. Nilai Ekonomi dan Nilai Investasi Properti


- Investasi Aman: investasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
- Investasi Menguntungkan: naiknya nilai properti secara drastis.
- Kenaikan Nilai Aset: naiknya persediaan properti karena terjadi perubahan waktu maupun
harga jual.
- Kenaikan Nilai Investasi: naiknya harga properti berdasarkan isu yang terjadi di sekitar
lokasi.
- Prospek Pertumbuhan Tinggi: daerah yang dekat dengan pembangunan-pembangunan
fasilitas publik, dekat dengan infrastruktur-infrastruktur masyarakat.
- Kenaikan diatas Suku Bunga Deposito: kenaikan harga properti diatas suku bunga deposito,
misalnya tanah kavling wates bergaransi 25% tahun kedua sedangkan bunga deposito hanya
6% per tahun.
- Kenaikan diatas Suku Bunga Bank: naiknya harga properti diatas suku bunga yang diberikan
oleh bank.
- Menabung Aset: menyimpan harta yang dimiliki,yang bisa menghasilkan uang.
- Hedging Aset
- Paper Aset: aset yang berbentuk kertas, seperti saham, reksana, deposito, ORI, polis
asuransi.
- dll.

B. Detail Istilah Legalitas


B.1. Perikatan dan Perjanjian
- Subyek Hukum: segala sesuatu yang dapat mempunyai hak dan kewajiban untuk bertindak
dalam hukum.
- Obyek Hukum: segala sesuatu yang menjadi sasaran pengaturan hukum dimana segala
hak dan kewajiban serta kekuasan subjek hukum berkaitan di dalamnya.
- Mekanisme Hukum: rakaian kerja sebuah peraturan yang digunakan dalam menyelesaikan
sebuah masalah yang berkaitan denagn proses kerja.
- Sah Secara Hukum: sesuai dengan aturan yang berlaku.
- Cacat Hukum: suatu perjanjian, kebijakan atau prosedur yang tidak sesuai dengan hukum
yang berlaku.
- Cakap Hukum: kecakapan seseorang untuk melakukan perbuatan hukum di lapangan, dan
karenanya mampu untuk mempertanggungjawabkan akibat hukumnya.
- Masih di bawah Umur: dibawah 17 tahun.
- SPSJB: Surat Perjanjian Sebelum Jual Beli, digunakan saat tanda jadi pembelian properti
untuk mengikat tanggal transaksi jual beli properti.
- PPJB: Perikatan Perjanjian Jual Beli, digunakan saat transaksi sebelum Akad Jual Beli,
biasanya saat masuk DP 1 atau DP 2.
- PPJB Lunas: Perikatan Perjanjian Jual Beli masuk DP 80% atau 90% pembayaran dan
dibayarkan 1 X.
- PPJB Bertahap: Perikatan Perjanjian Jual Beli yang dilakukan lebih dari 1 X dalam satu
transaksi jual beli.
- Balik Nama: proses pergantian nama dari pemilik ke pembeli.
- Surat Kuasa Jual: surat yang dibuat oleh notaris, yang digunakan untuk menyerahkan
propertinya dijual oleh yang dikuasakan.
- Surat Kuasa Pembelian: surat yang dibuat oleh pembeli yang dikuasakan ke seseorang untuk
membeli properti.
- Surat Persetujuan Menjual: surat yang dibuat guna persetujuan bahwa properti tersebut akan
dijual.
- AJB: Akta Jual Beli, merupakan transaksi yang dilakukan antara penjual dan pembeli yang
disaksikan oleh notaris sehingga transaksi tersebut sudah sah menjadi milik pembeli.
- Notariel Jual Beli: akta yang dibuat oleh notaris dan ditandatangani di depan Notaris, isi akta
merupakan keinginan para pihak terkait, sebagai pejabat umum Notaris bertanggung jawab
penuh atas isi akta tersebut mengenai kebenaran dan ketentuan-ketentuan yang ada di
dalamnya.
- Waarmerking: dokumen yang dibuat di bawah tangan dan ditandatangani di hadapan
Notaris, setelah dokumen tersebut dijelaskan oleh Notaris yang bersangkutan. Sehingga
tanggal dokumen yang bersangkutan sama dengan tanggal legalisasi dari Notaris.
- Perjanjian dinotariskan: segala proses jual beli yang dilakukan dan ditandatangani di
Notaris.
- Turun Waris: memindahnamakan kepemilikan tanah dalam sertifikat dari pewaris ke ahli
waris.
- Surat Keterangan Turun Waris: dokumen yang dikeluarkan oleh pihak terkait, setelah
melalui proses yang ditentukan oleh BPN.
- Perjanjian Ahli Waris: perjanjian yang dilakukan oleh ahli waris yang masih hidup.
- Surat Keterangan Kematian: surat yang dikeluarkan oleh dinas kependudukan setempat,
guna memberikan keterangan atas kematian warga tersebut.
- Surat Perwalian dari Pengadilan: surat yang dikeluarkan oleh pengadilan untuk menetapkan
siapa yang akan dijadikan wali.
- Surat Keterangan Hibah: surat yang dibuat oleh pemilik properti, untuk diberikan secara
cuma-Cuma.
- Pelepasan Hak Sertifikat: proses melepaskan segala hak atas properti supaya properti
tersebut menjadi milik negara.
- Blokir BPN: pihak yang terkait (BPN) melakukan tindakan untuk menutup akses bagi
pemilik properti atau pembeli properti untuk tidak dapat memperjual-belikan properti
tersebut.
- Diblokir di Pengadilan: tidak disetujui oleh pengadilan karena cacat hukum.
- Perjanjian Backdated: surat yang dibuat setelah perjanjiannya dilakukan beberapa waktu
lalu.
- dll.

B.2. Legalitas Sertifikat dan Perijinan


- Penggabungan Sertifikat: penggabungan dua atau lebih sertifikat menjadi satu sertifikat.
- Splitzing Sertifikat: metode untuk melakukan proses pemecahan sertifikat.
- Pecah Sertifikat: proses pemecahan sertifikat/tanah yang disesuaikan oleh siteplan yang
direncanakan pemilik tanah.
- Sertifikat Induk: sertifikat atas keseluruhan luasan tanah yang belum selesai proses pecah.
- SHM Induk: Sertifikat Hak Milik atas keseluruhan luasan tanah yang belum selesai proses
pecah.
- SHM Pecah: Sertifikat Hak Milik yang sudah pecah dari sertifikat induk.
- HGB Induk: Sertifikat Hak Guna Bangunan, atas nama pengembang.
- HGB Pecah: Sertifikat Hak Guna Bangunan, yang sudah atas nama pemilik properti yang
membeli dari pengembang.
- Pelepasan Sertifikat: pemilik properti yang tidak memiliki sertifikat secara sah, sehingga
harus melakukan pelepasan sertifikat yang dimiliki.
- Pelepasan Jalan: Pemilik properti yang merelakan sebagian tanahnya untuk digunakan
sebagai jalan.
- Jalan Terbit di Sertifikat: gambar situasi pada sertifikat, bahwa pada gambar tersebut
terdapat jalan pada tanah tersebut.
- IMB: Ijin sah mendirikan sebuah bangunan, dalam IMB tercantum detail bangunan, mulai
dari peruntukan, detail teknis, luas bangunan.
- SKTBL: Permohonan panduan rancang bangun suatu kawasan untuk mengendalikan
pemanfaatan ruang yang memuat rencana program bangunan dan lingkungan, rencana
umum, dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan
pedoman pengendalian pelaksanaan.
- IMB Induk: ijin mendirikan bangunan masih jadi satu di pengembang atau developer.
- IMB Pecah: ijin mendirikan bangunan sudah pecah setiap bangunan.
- Resi Pendaftaran IMB: dokumen/formulir untuk pembuatan IMB.
- Resi Pendaftaran IPT: dokumen/formulir untuk pendaftaran IPT.
- IPT/IPL: Ijin pemanfaatan tanah yang dikeluarkan oleh dinas terkait, guna memanfaatkan
tanah tersebut digunakan untuk kepentingan bisnis.
- Ijin Site Plan: proses pengajuan ijin siteplan ke BPN sehingga siteplan sesuai yang
direncanakan bisa diterbitkan.
- Ijin Lingkungan: ijin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha atau
kegiatan yang wajib AMDAL dalam rangka perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup
sebagai syarat memperoleh ijin usaha atau kegiatan.
- Ijin Persetujuan Lingkungan
- Sosialisasi Lingkungan: pertemuan dengan warga sekitatar bahwa ke depan lokasi akan
dijadikan usaha pengembangan properti.
- Advise Planning: desain dan letak bangunan yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan
Wilayah Kota.
- Ijin AMDAL: surat ijin lingkungan yang dikeluarkan oleh dinas terkait guna melalukan
kegiatan usaha.
- UKL-UPL
- BPMT2T: badan penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu yang memiliki fungsi
sebagai wadah atau tempat untuk melaporkan perkembangan usaha investor.
- BPPD: Badan Pengelola Perbatasan di Daerah, perangkat daerah provinsi dan
kabupaten/kota yang mempunyai tugas dalam bidang pengelolaan batas wilayah negara dan
kawasan perbatasan.
- Cover Note: surat keterangan yang diberikan oleh notaris kepada pihak bank yang berisi
keterangan telah dilaksanalan penandatanganan Akta Perjanjian Kredit dan Akta Pemberian
Jaminan antara pihak Debitor dan pihak Bank, dan keterangan lainnya.
- dll.

B.3. Legalitas KPR Perbankan


- Akad Kredit: rangkaian dari proses Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dimana setelah melalui
proses pemeriksaan dokumen-dukemen persyaratan kredit yang anda serahkan sebelumnya,
dan kemudian setelah itu dilakukan analisis resikokredit dan survey penilaian properti yang
menjadi agunan/jaminan telah di nilai
- Akad di Notaris: peristiwa jual beli yang dilakukan penjual dan pembeli properti yang
diketahui dan ditandatangani oleh notaris.
- HT/APHT: Akta Pemberian Hak Tanggungan ("APHT") mengatur persyaratan dan
ketentuan mengenai pemberian Hak Tanggungan dari debitor kepada kreditor sehubungan
dengan hutang yang dijaminkan dengan Hak Tanggungan. Pemberian hak ini dimaksudkan
untuk memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor.
- SKMHT: Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan adalah surat kuasa yang diberikan
oleh pemberi jaminan kepada pihak lain (biasanya diberikan kepada bank) untuk
membebankan hak tanggungan (menandatangani Akta Pemberian Hak Tanggungan atau
APHT).
- Perjanjian Buy Back Guarantee: perjanjian yang menyatakan akan melakukan pembelian
kembali sebagai garansi atas pembelian properti
- PKS: pernjanjian yang dilakukan oleh pengembang atau developer dengan pihak bank.
- Biaya Akad: biaya timbul akibat dari suatu proses transaksi jual beli suatu properti.
- Biaya KPR: biaya dari bank yang timbul karena terjadinya proses transaksi jual beli
menggunakan akad kredit.
- Provisi: biaya balas jasa ke bank karena disetujuinya pinjaman.
- Pinalti: kewajiban yang harus diselesaikan akibat kelalalian dalam perjanjian atau terjadi
tunggakan.
- Asuransi: istilah dimana nasabah mengikatkan diri kepada suatu bank dengan menerima
suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu
peristiwa.
- Biaya Notaris: biaya yang timbul karena proses terjadinya transaksi jual beli di notaris.
- Back to Back (Deposito): pembiayaan dengan tujuan multiguna yang diberikan oleh bank
kepada debitur perorangan dengan jaminan berupa Agunan Kas (Giro/Tabungan/Deposito).
Persyaratan : Copy KTP Pemohon dan pasangan. Copy NPWP
- Colateral Avalis: barang atau benda yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap
kredit yang diterimanya
- KPR: proses pembayaran bertahap yang di lakukan dengan bantuan bank yang telah
melakukan survey dan pengecekan kepada calon nasabah
- KPR Inden: proses pembayaran bertahap yang di lakukan dengan bantuan bank yang telah
melakukan survey dan pengecakan kepada calon nasabah untuk rumah yang belum
terbangun
- KPR Ready Stock: proses pembayaran bertahap yang di lakukan dengan bantuan bank yang
telah melakukan survey dan pengecakan kepada calon nasabah untuk rumah yang sudah siap
- KYG: Pemohon kredit yasa griya/kredit kontruksi (KYG) adalah badan usaha yang
berbadan hukum dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT., PT. Tbk.). Bisa juga dalam bentuk
Koperasi yang mempunyai tempat kedudukan yang jelas dalam wilayah Negara Republik
Indonesia.
- Grace Periode Pembayaran: penundaan pembayaran utang pokok ataupun bunga, biasanya
antara 10 -- 15 han setelah tanggal jatuh tempo pembayaran yang diperjanjikan
- Progres Pencairan: Update tentang waktu atau proses yang sudah terjadi untuk pencairan
- Pencairan Bertahap: proses pencairan yang dilakukan secara berkala
- Pencairan Bersyarat: proses pencairan yang mengharuskan untuk melengkapi semua surat-
surat atau kelengkapan sebelum dapat dilakukan pencairan.
- Kredit Investasi (KI): merupakan kredit jangka panjang (lebih dari satu tahun) dengan
jangka waktu dan angsuran yang disesuaikan dengan kemampuan arus kas perusahaan, yang
dapat digunakan untuk membiayai pembangunan atau perluasan gedung perusahaan.
- KMK: Kredit Modal Kerja (KMK) adalah fasilitas kredit modal kerja yang diberikan baik
dalam rupiah maupun valuta asing untuk memenuhi modal kerja yang habis dalam satu
siklus usaha dengan jangka waktu maksimal 1 tahun.
- Kredit Konstruksi: kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah untuk membantu
pembangunan rumah.
- KPT: Kredit Pemilikan Tanah, kredit di bank untuk membeli tanah/kavling, yakni dengan
menggunakan fasilitas Kredit Pemilikan Tanah (KPT).
- Kredit Multi Guna: salah satu produk perbankan yang memberikan fasilitas pinjaman
dimana peminjam (debitur) diharuskan untuk memberikan agunan atau jaminan. Dengan
begitu, besarnya pinjaman yang dapat diperoleh disesuaikan dengan taksiran harga
barang/properti yang dijadikan jaminan tersebut.
- Rekening Koran: laporan yang diberikan bank kepada pemilik rekening. Rekening
koran berisi informasi tentang transaksi yang dilakukan oleh bank
terhadap rekening tersebut beserta saldo kasnya yang berada di bank.
- Standing Instruction (SI): Nasabah dapat menggunakan layanan transaksi pemindahbukuan
(transfer) antar rekening bank, pembayaran cicilan pinjaman di perusahaan pembiayaan/
lembaga Keuangan non-bank (“Perusahaan Pembiayaan”).
- Tenor Kredit: Jangka waktu kredit yang diajukan atau lamanya angsuran kredit, biasanya
bank akan menyesuaikan dengan masa pensiun atau sesuai lain. Angsuran : Besarnya
pembayaran kredit yang dilakukan dengan cara dicicil dalam jangka waktu tertentu, nilainya
sudah termasuk angsuran pokok kredit dan bunga.
- Suku Bunga Flat: perhitungan bunga yang paling mudah. Tiap bulan angsurannya sama,
bunganya sama, cicilan pokoknya sama. Biasanya perhitungan bunga ini dipakai pada KTA
(Kredit Tanpa Agunan).
- Suku Bunga Menurun: besarnya bunga yang dihitung menggunakan metode ini semakin
menurun setiap bulannya, karena faktor pengali yang digunakan bukan jumlah total
pinjaman awal melainkan jumlah pinjaman setelah dikurangi cicilan setiap bulannya (saldo
pokok bulan berjalan). Karena saldo pokok yang digunakan sebagai dasar semakin menurun,
maka suku bunganya biasanya dikenakan memiliki nilai lebih besar dari suku bunga tetap,
akan tetapi bukan berarti jumlah total bunga yang Anda bayar akan lebih besar daripada
suku bunga tetap.
- Suku Bunga efektif: sama dengan suku bunga menurun
- Suku Bunga Anuitas: Kredit bunga anuitas adalah modifikasi dari perhitungan
kredit bunga efektif. Modifikasi ini dilakukan untuk mempermudah nasabah dalam
membayar per bulannya, karena angsuran tiap bulannya sama. Dalam kredit dengan bunga
anuitas, angsuran bulanannya tetap.
- Angsuran Bunga Tetap: Tiap bulan angsurannya sama, bunganya sama, cicilan pokoknya
sama. Biasanya perhitungan bunga ini dipakai pada KTA (Kredit Tanpa Agunan). Dalam
kredit bunga flat atau bunga tetap
- Jatuh Tempo: merupakan Jangka waktu yang diberikan kreditur terhadap debitur untuk
melunasi hutangnya telah habis.Sementara debitur tidak dapat melunasi cicilan hutangnya,
Sehingga kita bisa mengatakan telah jatuh tempo.
- BI Cecking: yaitu laporan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang berisi riwayat
kredit/pinjaman seorang nasabah kepada bank atau lembaga keuangan non bank. BI
Checking juga dapat melihat masalah kelancaran pembayaran pinjaman Anda atau sering
disebut kolektibilitas.
- Call 1: bayar tagihan kredit lancar
- Call 2: pembayaran kredit telah menunggak 1 hari- 1 bulan
- Call 3: kredit menunggak 1- 3 bulan
- Kredit Macet: tidak dapat melakukan kredit sesuai dan tepat waktu
- Masuk Lelang: aset yang sedang di kredit tidak sanggup di bayarkan lagi sehingga harus di
jual lagi dengan penawaran tertinggi dan dijual secara umum
- Didaftarkan Lelang: di daftarkan untuk dilakukan penjualan dengan cara penawaran
tertinggi
- KPKNL: Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) adalah instansi vertikal
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang
salah satu tugasnya menyelenggarakan lelang eksekusi, lelang non-eksekusi wajib serta
lelang sukarela
- Pengumuman Lelang: pemberitahuan kepada masyarakat tentang akan adanya Lelang
dengan maksud untuk menghimpun peminat lelang dan pemberitahuan kepada pihak yang
berkepentingan
- Sita Jaminan: menyita barang yang di jaminkan karena tidak dapat melakukan kewajiban
- Didaftarkan Sita Jaminan: dimasukkan kedalam daftar barang jaminan yang akan disita
akibat tidak dapat melakukan kewajiban
- dll.

B.4. Komponen Biaya Pajak


- BPHTB: Pajak yang harus dibayarkan oleh pembeli atas property yang dibeli. Cara
penghitungan BPHTB adalah (Jumlah harga-60 jt*5%)
- Subsidi BPHTB:
- BPHTB untuk FLPP: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
menyelenggarakan program KPR bersubsidi, atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan (FLPP). KPR FLPP memang ditujukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR) berpenghasilan tetap maupun tak tetap.
- BBN: Bea balik nama.
- PPH: Pajak Penghasilan (PPh) Pajak penghasilan sesuai dengan pasal 1 Undang
Undang pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas
penghasilan yang diterima dalam tahun pajak. ... Dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan,
subyek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan disebut sebagai Wajib Pajak
- PPH Final: pajak yang dikenakan dengan tarif dan dasar pengenaan pajak tertentu atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh selama tahun berjalan. ... Begitu juga, PPh yang
sudah dipotong atau dibayar tersebut juga bukan merupakan kredit pajak di SPT Tahunan.
- Biaya Notaris: Biaya yang dikeluarkan untuk proses Akad jual beli
- PNPB: seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan
- PPN: pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam
peredarannya dari produsen ke konsumen.Merupakan jenis pajak konsumsi yang dalam
bahasa Inggris disebut Value Added Tax (VAT) atau Goods and Services Tax (GST).
- Pajak Progresif: tarif pemungutan pajak dengan persentase yang naik dengan semakin
besarnya jumlah yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak, dan kenaikan persentase
untuk setiap jumlah tertentu setiap kali naik. ... Untuk lapisan penghasilan kena pajak (PKP)
sampai dengan Rp 50 juta, tarif pajaknya 5%
- Biaya Surat Kuasa Jual: Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan surat
kuasa jual dari penjual lahan. Surat kuasa jual diperlukan ketika pembeli (pengembang)
melakukan transaksi jual beli dengan pihak ketiga (konsumen)
- Biaya Notariel Jual Beli: Pembuat AJB adalah PPAT (Pejabat Pembuat akta tanah).
Besarnya harga AJB (Akta jual beli) di PPAT itu berbeda-beda pada tiap-tiap daerah,
Namun harga AJB tersebut tidak boleh lebih dari 1% dari harga transaksi yang tertera dalam
Akta. Biaya AJB ini biasanya ditanggung oleh kedua belah pihak baik penjual maupun
pembeli rumah, hal tersebut tentu harus sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan
pembeli rumah.
- Biaya AJB: sejumlah uang yang dikeluarkan untuk keperluan dalam pembuatan akta jual
beli
- Validasi Pajak: Pajak yang dibayarkan baik oleh penjual dan pembeli sesuai dengan harga
yang disetujui oleh dinas perpajakan
- Pengecekan Lapangan: pejabat terkait melakukan kunjungan ke lokasi sebagai syarat untuk
melakukan keputusan
- Lolos Validasi Pajak: telah di verfikasi Pembuktian pembayaran Pajak Penghasilan ke Kas
Negara kepada pejabat yang berwenang yang dilakukan oleh Wajib Pajak dengan
menyerahkan foto kopi Surat Setoran Pajak atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah
dan/atau bangunan yang telah diteliti oleh Kantor Pelayanan Pajak dengan menunjukkan asli
Surat Setoran .
- Penyanggahan Nilai Bayar Pajak:
- Tagihan Kekurangan Pajak: surat yang dikeluarkan direktorat pajak karena pembayaran
pajak yang kurang bisa di akibatkan salah penulisan atau memang salah bayar
- Restitusi: ganti kerugian atau pembayaran kembali
- Kelebihan Bayar Pajak: Pengembalian kelebihan pembayaran pajak (restitusi) terjadi
apabila jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada
jumlahpajak yang terutang atau telah dilakukan pembayaran pajak yang tidak seharusnya
terutang, dengan catatan WP tidak punya hutang pajak lain.
- Dispenda: Dinas pendapatan daerah memiliki tanggung jawab dalam pemungutan
pendapatan daerah melalui pengkoordinasian dan pemungutan pajak, retribusi,
- KPP Pratama: Wilayah kerja KPP Pratama biasanya satu kecamatan jenis pajak yang
ditangani adalah sebagai berikut PPh (Pajak Penghasilan), PPN (Pajak Pertambahan Nilai),
PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) serta BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan)
- dll.

C. Detail Istilah Perencanaan Arsitektur


D. Detail Istilah Teknis Konstruksi
E. Detail Istilah Nilai Ekonomis Properti
F. Detail Istilah Kelayakan Investasi Properti

Anda mungkin juga menyukai