Anda di halaman 1dari 39

1

KULIAH MINGGU 5
MATEMATIKA DASAR

TURUNAN DAN APLIKASINYA

Jenis-Jenis Fungsi:
1. Turunan dan Laju Perubahan

2. Turunan Tingkat Tinggi


3. Turunan Implisit
2

Turunan dan Laju Perubahan

Terdapat dua jenis laju perubahan


1. laju perubahan rata-rata
2. laju perubahan sesaat

Laju perubahan rata-rata


Sebuah mobil memerlukan waktu 7 jam untuk menempuh perjananan dari Purwokerto ke
Bandung. Misalkan jarak kedua kota adalah 350 km. Laju perubahan rata-rata mobil
selama 7 jam adalah

s perubahan jarak 350 km


   50 km/jam
t perubahan waktu 7 jam
3

Definisi (Laju Perubahan Rata-Rata)

Laju perubahan rata-rata fungsi y  f x  dalam selang tertutup a, a  x adalah

f x  f a  x   f a  f a  x   f a 
 
x a  x   a x

Pada kenyataannya, untuk menempuh jarak Purwokerto Bandung, laju perubahannya tidak
sama. Misalkan, dalam 1 jam pertama, mobil berjalan dengan laju 70 km/jam. Pada 1 jam
berikutnya, mobil berjalan dengan laju 60 km/jam. Selama 2 jam berikutnya, mobil
berjalan dengan laju 50 km/jam. Selama 3 jam terakhir, mobil berjalan dengan laju 40
km/jam. Jadi, selama 7 jam perjalanan Purwokerto Bandung, mobil tersebut berjalan
dengan laju yang berbeda-beda.

Pengukuran perjalanan mobil dengan laju perubahan rata-rata menjadi tidak tepat.
Dirumuskan laju perubahan sesaat.
4

Laju perubahan sesaat


Perhatikan tabel berikut

f
Interval Waktu t Laju Perubahan
t
1 , 2 34
1 , 1.15 30
1 , 1.25 28
1 , 1.10 26,8
1 , 1 26
0.99 , 1 25,92
0.9 , 1 25,2
0.75 , 1 24
5

Dalam tabel tersebut, laju perubahan sesaatnya adalah 26 km/jam.


Laju perubahan sesaat (disebut kecepatan sesaat atau kecepatan saja) diperoleh melalui
proses limit dengan t  0 atau dalam tabel tersebut t  1 baik dari arah kiri atau arah
kanan.

Definisi (Laju Perubahan Sesaat)

Misalkan fungsi y  f x  didefinisikan di sekitar x  t .

Laju perubahan sesaat pada saat x  t adalah

f x  f t  x   f t  f t  x   f t 
lim  lim  lim
x 0 x x 0 t  x   t x 0 x
6

Contoh 1:

Mobil posisi mobil pada saat t adalah f t   8t  10t .


2

Tentukan kecepatan sesaat mobil tersebut pada saat t  1 !

Penyelesaian:
Kecepatan sesaat

f t  f t  t   f t 
lim  lim
t 0 t t 0 t

 lim
8t  t   10t  t  8t
2 2
 10t 
t 0 t

 lim
  
8 t 2  2tt  t 2  10t  10t   8t 2  10t 
t 0 t
7

lim
f t 
 lim
 
8t 2  16tt  8t 2  10t  10t  8t 2  10t 
t 0 t t 0 t
16tt  8t 2  10t
 lim
t 0 t
 lim 16t  8t  10 
t 0
 16t  10
Jadi, kecepatan sesaat mobil pada saat t  1 adalah 16 1  10  26 km/jam.
Hasil yang sama dengan tabel di atas.

Laju perubahan sesaat atau kecepatan sesaat tidak lain adalah turunan.
8

Definisi Turunan

Misalkan fungsi y  f x  didefinisikan pada titik x  t .

Turunan fungsi y  f x  di titik x  t adalah

f t  x   f t 
f ' t   lim jika limit ini ada
x 0 x
9

Contoh 2:

Mobil posisi mobil pada saat t adalah f t   8t  10t .


2

Tentukan kecepatan sesaat mobil tersebut pada saat t  1 !

Penyelesaian:

Kecepatan sesaat adalah turunan fungsi f t   8t  10t pada saat t  1


2

f t   8t 2  10t
f ' t   16t  10
f ' 1  16  1  10  26
10

Contoh 3:

Posisi partikel pada saat t detik adalah st   t  6t  9t (dalam meter)


3 2

a. Tentukan kecepatan partikel pada saat t detik!

b. Tentukan kecepatan sesaat partikel pada saat t  2 detik!


c. Kapan partikel berhenti?

Penyelesaian:

a. kecepatan partikel pada saat t detik adalah turunan dari fungsi st   t  6t  9t
3 2

st   t 3  6t 2  9t
s ' t   vt   3t 2  12t  9
11

b. kecepatan sesaat partikel pada saat t  2 detik adalah

vt   3t 2  12t  9
v2  3  2 2  12  2  9  3 m/s

c. partikel berhenti ketika kecepatan sesaatnya 0

vt   3t 2  12t  9
vt   0
t  1 atau t  3
Jadi, partikel berhenti setelah 1 detik atau setelah 3 detik.
12

Apakah setiap fungsi mempunyai turunan?


Secara matematis: apakah setiap fungsi terdiferensialkan di setiap titik? Jawabnya: tidak!

Fungsi y  f x  dikatakan terdiferensialkan (punya turunan) di titik x  a apabila limit


berikut ada
f a  x   f a 
f ' a   lim
x 0 a  x   a ada
ada artinya hasil limitnya berupa bilangan real, dan bukan  )

Fungsi y  f x  dikatakan tidak terdiferensialkan di titik x  a

1. Fungsi y  f x  tidak kontinu di titik x  a

2. Fungsi y  f x  mempunyai sudut yang tajam di titik x  a

3. Fungsi y  f x  mempunyai garis singgung tegak di titik x  a


13

Notasi untuk turunan y  f x  terhadap x

dy df df x 
y '
f '
f x 
'
Dx y
dx dx dx

Notasi untuk turunan y  f x  terhadap x di titik x  c

dy df df c 
f c  '
dx x c dx x c dx
14

Aturan Turunan
1. Turunan fungsi konstan
2. Turunan fungsi identitas
3. Turunan fungsi pangkat
4. Turunan kelipatan kosntanta
5. Turunan penjumlahan dan pengurangan
6. Turunan hasil kali
7. Turunan hasil bagi
8. Turunan fungsi eksponensial
9. Turunan fungsi logaritma
10. Aturan rantai
15

1. Turunan fungsi konstan

f x   k dengan k konstan, maka f ' x   0

2. Turunan fungsi identitas

f x  x , maka f ' x   1

3. Turunan fungsi pangkat

f x   x n , maka f ' x   n  x n1

4. Turunan kelipatan kosntanta

hx  k  f x dengan k konstan, maka h' x   k  f ' x 


16

5. Turunan penjumlahan dan pengurangan

hx  f x  g x , maka h' x   f ' x   g ' x 


6. Turunan hasil kali

hx  f x  g x , maka h' x  f ' x  g x   f x   g ' x 


7. Turunan hasil bagi

f x  f ' x   g x   f x   g ' x 
h x   h x  
g x  , maka g x 2
8. Turunan fungsi eksponensial

f x   a x ; a  0 dan a  1 , maka f ' x   a x ln a

f x   e x , maka f ' x   e x ln e  e x
17

9. Turunan fungsi logaritma

f x  log x , maka
a f '
 x  
1
x ln a

f x  log x  ln x , maka
e f '
 x  
1

1
x ln e x
10. Aturan rantai

Misalkan y  f u  dan u  g x menentukan fungsi komposit

y  f u   f g x   f  g x

Jika g x  punya turunan di x dan f punya turunan di u  g x  , maka  f  g x

punya turunan di x dan

 f  g ' x   f ' g x   g ' x 


18

Contoh 4:

5 x3 10 x 2 3
Turunan dari g x   2   6 x adalah g x    3  
'
3x 9 3x 3 x

Turunan dari 
g  y   2 y  9  y 2  6  adalah g  y   6 y
' 2
 18 y  12

t2
2
 2t
ht   h'
t  
2t
Turunan dari
2t  1 adalah 2t  12
19

Contoh 5:
Data hasil tanaman jagung (dalam satuan berat, missal kg) akibat pemberian dosis pupuk
yang berbeda-beda diberikan pada dua tabel berikut ini:
a. buatlah grafik dari data tersebut dengan sumbu- x sebagai dosis pupuk
b. tentukan laju pertumbuhan rata-rata akibat penambahan pupuk dari 10 menjadi 25.
Tabel 1
Dosis pupuk 0 5 10 15 20 25

Hasil 45,4 46,5 47,6 48,7 49,8 50,9

Tabel 2
Dosis pupuk 0 5 10 15 20 25

Hasil 45,4 46,6 48,1 48,2 47,5 47,4


20

Tabel 2
laju pertumbuhan rata-rata akibat penambahan pupuk dari 10 menjadi 25

f  x  f a  x   f a 

x x
f 25  f 10 47 ,4  48,1
   0,0467
25  10 15

Tabel 1
laju pertumbuhan rata-rata akibat penambahan pupuk dari 10 menjadi 25

f  x  f 25  f 10 50,9  47 ,6


   0,22
x 25  10 15
21

Data pada tabel 1 jika dibuat plotnya akan diperoleh grafik berupa garis lurus yang naik,
sehingga fungsinya merupakan fungsi linier (polinom derajat 1). Gradien

y 46,5  45,4 1,1


m    0,22
x 50 5
Persamaan fungsinya:

y  y1  m x  x1 
y  45,4  0 ,22   x  0 
y  0 ,22 x  45,4

Data pada tabel 2 jika dibuat plotnya akan diperoleh grafik mirip fungsi kuadrat, tetapi
bukan fungsi kuadrat. Tidak juga dapat disebut fungsi linier. Untuk data seperti itu, yang
kita perlukan adalah statistika bukan matematika. Statistika akan menyatakan data tersebut
sebagai regresi linier yang grafiknya berupa garis lurus namun titik-titiknnya tidak berada
22

pada garis tersebut, terletak di atas atau di bawah garis meskipun ada juga titik-titik yang
terletak pada garis regresi linier. Persamaan regresi liniernya adalah

ŷ  ax  b

(perhatikan bahwa y pakai topi karena bukan nilai y yang sesungguhnya, tapi ŷ adalah
taksiran dari nilai y yang sesungguhnya)
Beda antara garis linier dalam matematika dengan regresi linier dalam statistika adalah
pada garis linier seluruh titik akan terletak pada garis lurus sedangkan pada regresi linier
tidak semua titik terletak pada garis lurus.

Untuk mencari a dan b pada persamaan regresi ŷ  ax  b digunakan rumus di


bawah ini, dengan b0  b dan b1  a serta x , y masing-masing adalah rata-rata dari
data kedua variabel, dan n banyaknya pasangan data.
23
24

xi yi xi  yi xi2
0 45,4 0 0
5 46,6 233 25
10 48,1 481 100
15 48,2 723 225
20 47,5 950 400
25 47,4 1185 625
 xi  75  yi  283,2  xi  yi  3572  xi2  1375
x =12,5 y =47,2

n xi yi   xi  yi  6  3572  75  283,2 192


a  b1     0,073
n xi2   xi 2 6 1375  75 2
2625

b  b0  y  b1  x  47,2  0,073 12,5  46,2875


25

Persamaan regresi:

ŷ  ax  b
ŷ  0,073x  46,2875
xi yi ŷi  0,073xi 46,2875
0 45,4 46,2875
5 46,6 46,6525
10 48,1 47,0175
15 48,2 47,3825
20 47,5 47,7475
25 47,4 48,1125
26

Contoh 5:
Misalkan kadar polusi pada suatu danau setelah x tahun dapat dirumuskan dengan

K t   
4
8t  1 
3

a. hitung laju perubahan rata-rata kadar polusi dalam selang waktu [2 , 4]!
b. hitung laju perubahan sesaat kadar polusi setelah 3 tahun!

Laju perubahan rata-rata pada selang waktu [2 , 4]!


3 3
K t  K 4  K 2 33 4  17 4 13,77  8,37 5,4
     2,7
t 42 2 2 2
27

Laju perubahan sesaat pada saat x  t adalah


f x  f t  x   f t 
lim  lim
x 0 x x 0 x

Laju perubahan sesaat pada saat x  t  3 tidak lain adalah turunan K t   


4
3
8t  1 pada
t  3 , yaitu

K t   4

8t  1  8t  1
3 3
4

3 6
K t    88t  1 4  68t  1 4 
' 1 1

8t  14
1
4
6 6 6
K 3 
'
   2,68.
8  3  14 254 2,24
1 1

Perhatikan bahwa laju perubahan rata-rata pada interval [2 , 4] adalah 2,7 dan laju
perubahan sesaat pada t  3 adalah 2,68. Kedua angka tersebut hampir sama.
28

Contoh 6:
Dalam kondisi tertentu, berita hoaks menyebar menurut persamaan

pt  
1
1  aek t

dengan pt  menyatakan proporsi populasi yang mengetahui verita hoaks pada saat t ,
sedangkan a, t konstanta positif. Tentukan laju penyebaran berita hoaks tersebut!

f t 
Pandang fungsi di atas sebagai pt   dengan
g t 
29

f t   1  f ' t   0 dan

g t   1  a  e  kt  g ' t   a  k  e  kt  ln e  a  k  e  kt

Laju penyebaran berita hoaks adalah turunan dari fungsi di atas adalah turunannya:

f ' t   g t   f t   g ' t  ake kt


p t  
'

g t 
2
1  ae 
 kt 2

ake kt ake kt 1
   kt
1  ae  2 kt  2ae  kt  1   kt
ae  kt   kt  e  kt  2  ae  e  2
 ae 
1


e kt a  e  2 kt  2 
30

Contoh 7:
Pada kolam budidaya ikan, sejumlah ikan dimasukkan ke kolam untuk dibudidayakan, dan
kemudian dipanen secara reguler. Model untuk laju perubahan populasi ikan tersebut
diberikan oleh persamaan

 Pt  
 Pt   Pt 
dP
 r0 1 
dt  Pc 

dengan r0 adalah laju kelahiran ikan, Pc adalah populasi maksimum yang dapat
ditampung dalam kolam ikan, dan  adalah laju pemanenan (persentase dari populasi ikan
yang dipanen).
dP
a. berapakah nilai
dt untuk populasi yang stabil?
b. jika kolam ikan mampu menampung maksimum 10.000 ikan, laju kelahiran
sebesar 5% dan laju pemanenan sebesar 4%, carilah tingkat populasi yang stabil!
c. apa yang terjadi jika laju pemanenan meningkat menjadi 5%?
31

Populasi yang stabil apabila dP  0 diperoleh


dt

 Pt    
r0 1   Pt   Pt   0  Pt   Pc 1  
 Pc   r0 

Diketahui: Pc = 10.000 r0 = 0,05   0,04


   0,04 
Pt   Pc 1    10.0001    2.000
 r0  0 ,05 

Diketahui: Pc = 10.000 r0 = 0,05   0,05


   0 ,05 
Pt   Pc 1    10.0001    10.000
 r0  0 ,05 

Jika   r0 terjadi pertumbuhan negatif (penyusutan)


  r0 terjadi pertumbuhan positif
  r0 terjadi pertumbuhan konstan
32

Turunan Tingkat Tinggi


Misalkan y  f x  terdiferensialkan dan turunannya yaitu y'  f '  x  disebut turunan
pertama dari fungsi y  f x . Selanjutnya, dapat ditentukan turuan kedua, ketiga dst.

Contoh 8:
Diberikan y  x5 maka

y'  5x 4
y''  20x3
y'''  60x 2
y 4   120 x
y 5  120
y 6   0
y n   0 n  6,7 ,8,.....
33

Contoh 9:
Reaksi tubuh terhadap dosis obat yang disuntikkan diberikan oleh persamaan

F
1
3

KM 2  M 3 
dengan K adalah konstanta positif, dan M adalah banyaknya dosis obat yang diserap
dF
dalam darah. Turunan dari F yaitu S  merupakan ukuran kesensitifan tubuh terhadap
dM
dS d 2 F
obat. Carilah S dan  dan tafsirkan hasilnya.
dM dM 2

Diketahui:

F
1
3
 1
 1
KM 2  M 3  KM 2  M 3
3 3
dF 2
S  KM  M 2
dM 3
34

dS d 2 F 2
  K  2M
dM dM 2 3

F : reaksi tubuh terhadap dosis obat yang disuntikkan


M : banyaknya dosis obat yang diserap dalam darah
K : konstanta positif K 0
dF
S : ukuran kesensitifan tubuh terhadap obat
dM
dS d 2 F
 : percepatan dari laju reaksi
dM dM 2
Diawali dari reaksi tubuh terhadap obat, turunan dari reaksi tubuh adalah laju reaksi yang
disebut laju sensitifitas tubuh terhadap obat, dan turunan dari laju sensitivitas adalah
percepatan dari laju reaksi. Bayangkan: jarak, kecepatan dan percepatan.
35

Turunan Implisit
Fungsi y  f x  menyatakan y sebagai fungsi eksplisit dari x . Misalnya
y  2x  1

Fungsi f x , y   0 menyatakan y sebagai fungsi implisit dari x . Misalnya

y2  2x  2  0

Fungsi y 2  2 x  2  0 tidak dapat dinyatakan sebagai fungsi implisit secara sekaligus. Kita
bisa memperolehnya dalam bentuk
y  2x  2
y   2 x  2 atau
y   2x  2
Artinya, kita tidak memperoleh sebuah fungsi eksplisit, namun dua buah.
36

Turunan fungsi eksplisit dicari dengan aturan-aturan penurunan fungsi atau aturan rantai.
Sedangkan turunan fungsi implisit harus dicari dulu fungsi implisitnya baru ditentukan
turunannya.

Ada dua cara mencari turunan fungsi implisit.


Cara 1:
a. anggap y sebagai konstanta, carilah f x  yaitu turunan fungsi f x , y   0 terhadap x
b. anggap x sebagai konstanta, carilah f  y  yaitu turunan fungsi f x , y   0 terhadap y
c. turunan dari y terhadap x adalah
dy f x 

dx f y
37

Cara 2:
Peubah y dipikirkan sebagai fungsi dari x kemudian persamaan implisit tersebut

diturunkan terhadap x sehingga diperoleh penyelesaian untuk y'

Contoh 10:
Carilah y' untuk x 2  y 2  25 di x  3

Cara 1:
x 2  y 2  25  x 2  y 2  25  0

f  x , y   x 2  y 2  25

f x   2 x dan f x   2 y
dy f x  2x x
  
dx f y 2y y
38

Jika x  3 maka y  4 . Jadi, kita punya dua buah titik yaitu 3,4  dan 3,4
dy 3
Pada titik 3,4  diperoleh 
dx 4
dy 3
Pada titik 3,4 diperoleh 
dx 4

Cara 2:
x 2  y 2  25

dx
 
d 2 d 2
x 
dx
 
y  25
d
dx
dy
2x  2 y  0
dx
dy 2x x
 
dx 2y y
39

Soal-Soal Latihan
1. Kurva dengan persamaan y 2  5 x 4  x 2 disebut Kampyle of Eudoxus. Carilah persamaan
garis singgung pada kurva tersebut di titik 1,2 !

2. Kurva dengan persamaan y 2  x3  3x 2 disebut Tschirngausen cubic. Carilah persamaan


garis singgung pada kurva tersebut di titik 1,2 ! Kapankah kurva mempunyai garis
singgung mendatar?
3. Carilah persamaan garis singgung pada titik 0,0 menyinggung kurva
x2  4x  y 2  3  0 !

4. Carilah nilai a dan b pada kurva x 2 y  ay 2  b apabila titik 1,1 terletak pad kurva dan
garis singgung kurva di titik tersebut adalah 4 x  4 y  7 !

Anda mungkin juga menyukai