Anda di halaman 1dari 15

IMPACT JET

Dasar Teori

Impact jet merupakan suatu percobaan untuk menentukan gaya-gaya yang


dihasilkan oleh sebuah jet air diatas permukaan suatu plat. Jet cairan menumbuk
sebuah plat atau pembelok maka akan mengalami perubahan
kecepatan yang sebanding dengan perubahan momentum dimana
merupakan penerapan dari Hukum Newton II mengenai gerakan.

Pada percobaan ini dapat digunakan bentuk bidang tumbuk yaitu plat. Gaya yang
bekerja pada sebuah mesin impact jet dapat berupa gaya normal dan gaya reaksi.
m
Kecepatan dari Jet
s
Luasan Jet :
A1 dengan diameter 5 mm
adalah :
d 2

=
4
2

= (0,005)
4

= 1,9634 10-5 m2
A2 dengan diameter 8 mm
adalah :
d 2

=
4
2
= (0,008)
4

= 5,0265 10-5 m2
Alat-Alat Praktikum :

1. Impact of Jet dengan ukuran :


Panjang = 225 mm Massa = 3 kg
Lebar = 160 mm Tinggi = 450 mm
2. Nozel dengan ukuran 5 mm dan 8 mm
Vane type : - Plat
Skema Percobaan :
Keterangan :
1. Beban pembalans berupa butiran-butiran timah
2. Bidang tumbukan yang dapat diganti-ganti (dalam hal ini datar)
3. Nozzel yang dapat diganti-ganti (diameter 5 mm dan 8 mm )
4. Bak penampung air yang jatuh dari nozzle
5. Tabung kaca yang berisi sekala untuk membaca jumlah air yang
keluar dari nozzle yang ditampung di bak penampung ( liter )
6. Bak sumber air
7. Tekanan inlet ( bar )
8. Pompa
9. Tekanan Outlet ( bar )
10. Tabung kaca
11. Tiang penyeimbang antara semperotan air dengan beban
pembalans
12. Katup berupa keran
Langkah Kerja :
1. Susunlah peralatan dengan nozel jet 5 mm dan plat datar yang telah dilengkapi talam yang beisi massa yang telah
ditentukan. Jarak antara nozel dengan permukaan bidang tumbuk diatur sedemikian rupa pada posisi pengambilan
data.
2. Hidupkan pompa.
3. Bukalah katup pengontrol aliran sehingga diperoleh kondisi kesetimbangan antara gaya aksi jet air dengan gaya
reaksi massa pemberat diatas talam.
4. Perhatikan bentuk dari jet air yang dibelokkan diatas permukaan bidang tumbuk

5. Catat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai volume 10 liter.


6. Kurangi massa diatas talam, atur kembali katup pengontrol aliran, lakukan kembali kegiatan No.4 sampai No.5.
7. Ulangi kegiatan No.6 sebanyak 4 kali percobaan.
8. Tutuplah katup pengontrol, matikan pompa.
Pembahasan
Menentukan kecepatan dari jet (m/s)
Untuk menentukan kecepatan jet yaitu dengan cara mengalikan besar aliran air tiap menit dengan nilai tertentu.
Untuk Luasan Jet :
A1 dengan diameter 5 mm
adalah :
.d 2
A1
4
3,14 x(0,005) 2
=
4
= 1,963 10-5 m2
Kapasitas Aliran dan Kecepatan Dari Jet
Untuk Nozzle 5 mm - Datar
Kapasitas Aliran
Q4 = 10 lt / t4
Q1 = 10 lt / t1 = 10 / 55
= 10 / 65 = 0,182 lt/s 3
5 m

= 0,153 lt/s = 18,2 x10 s


5 m3
= 15,3 x10 s Q5 = 10 lt / t5
Q2 = 10 lt / t2 = 10 / 50
= 10 /60 = 0,2 lt/s 5 3
= 0,166 lt/s = 20 x10 m s
5 m3
= 16,6 x10 s
Q3 = 10 lt / t3
= 10 / 59
= 0,169 lt/s 3
= 16,9x10 m s
5
Kecepatan dari Jet untuk A1 adalah :

Q1 Q4
v1 v4
A1 A1

= 7,79 m s = 9,27 m
s

Q2
v2 Q5
A1 v5
A1
m
= 8,45 s = 10,2 m
s

Q3
v3
A1

m
= 8,60 s
Menentukan Gaya (Newton)
Untuk menghitung gaya yang dihasilkan oleh jet air
dapat dihitung dengan perumusan berikut ini :
Dengan perhitungan, F = 2 AV2 ( N )

Untuk Nozel dengan diameter 5 mm - Datar, maka :


F = 2AV2 ( Newton )
k = 2A
Asumsi : = 1000 kg/m3

k 2 1000 kg 3 1 . 963 10 5 2
m
m
Maka akan didapat k = 0,04
Jadi, F1 = k V12 Berat
Pembalance
= 0,04V12 = 0,04x (7,79)2 = 2,42 N
W = m.g (N) Flow (Q) Velocity Force (N)
No
F2 = k V22 m 3
m

sekon s
= 0,04V22 = 0,04x (8,45)2 = 2,85 N 5 7,79 2,42
1 0,19 15,3x10
F3 = k V32 8,45 2,85
2 0,29
5
16,3 x10
= 0,04V3 = 0,04x (8,60) = 2,95 N
2 2
8,60 2,95
3 0,34
5
16,7 x10
F4 = k V42
9,27 3,43
5
= 0,04V4 = 0,04x (9,27) = 3,43 N
2 2 4 0,49 17,2 x10

10,2 4,16
F5 = k V52 5 0,54 18,2 x10
5

= 0,04V52 = 0,04x (10,2)2 = 4,16 N


Grafik Perbandingan Gaya Dengan Kecepatan dapat dinalisis hubungan kecepatan jet dengan gaya jet
adalah berbanding lurus. Semakin tinggi kecepatan aliran pada

4.5
nosel maka akan semakin besar gaya tumbukan yang dihasilkan
4
3.5 untuk mengangkat beban sampai posisi stabil.
3
2.5
F (N)
F (N) Secara teoritis, unuk mencapai kesetimbangan maka besarnya
2
1.5
1
gaya yang dihasilkan oleh semburan nosel adalah sama dengan
0.5
0
gaya berat. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, gaya berat
7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5
yang dimasukan hanya masa dari pembalance saja, sedangkan
V (m/s)
masa dari tempat/wadah serta kedudukan tempat pembalance
tidak dimasukan sehingga diperoleh nilai yang berbeda antara
gaya nosel dengan gaya berat yang dihitung.
Selain itu, ada beberapa hal yang menyebabkan nilai yang jauh berbeda diantaranya :
1.Peralatan praktikum yang sudah kurang berfungsi dengan baik
2.Pengaturan debit aliran secara manual sehingga kurang terkontrol
3.Kurang ketelitian dalam mencatat parameter-parameter yang mempengaruhi
proses praktikum
4.Kondisi lingkungan sekitar
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai