Anda di halaman 1dari 2

1.

Jenis-jenis elastisitas:
 Elastis, yaitu elastisitas yang menunjukkan koefisien E>1, yaitu terjadi apabila
persentase perubahan permintaan lebih besar dari persentase perubahan dari harga.
Dengan kata lain, perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah
yang diminta lebih dari 1%. Contoh barang yang bersifat elastis yaitu barang mewah, seperti
emas, mobil, dan tas branded.
 Inelastis, yaitu elastisitas yang menunjukkan koefisien E<1, yaitu terjadi apabila
persentase perubahan permintaan lebih kecil dari persentase perubahan pada harga
artinya pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka terhadap perubahan harga. Jadi,
meskipun harga naik atau turun, masyarakat akan tetap membelinya. Contoh barang yang
bersifat inelastis yaitu barang kebutuhan barang primer/pokok, seperti kebutuhan sandang
(pakaian), pangan (beras dan jagung ), dan kebutuhan papan (untuk tempat tinggal seperti
semen dan kayu untuk membangun rumah)
 Elastis Uniter, yaitu elastisitas yang menunjukkan koefisien E=1, yaitu terjadi bila
persentase perubahan kuantitas sama dengan persentase perubahan harga. Dengan
kata lain perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah
barang yang diminta sebesar 1%. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat
disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara
permintaan elastis dan inelastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan
memiliki permintaan elastis uniter
 Elastis sempurna, yaitu elastisitas yang menunjukkan koefisien E= ∞, yaitu terjadi
jika persentase perubahan kuantitas sebesar A% tetapi persentase perubahan harga
sebesar 0% (tidak ada perubahan) dengan kata lain meskipun harga tidak berubah,
permintaan mengalami perubahan sebesar X%. Dengan demikian, pada harga tertentu
jumlah yang diminta konsumen mencapai tidak terhingga atau berapa pun persediaan
barang/jasa yang ada akan habis diminta oleh konsumen. Contoh barang yang bersifat elastis
sempurna yaitu BBM (Bahan Bakar Minyak) seperti bensin dan minyak tanah.
 Inelastis sempurna, yaitu elastisitas yang menunjukkan koefisien E=0, yaitu terjadi
jika persentase perubahan permintaan sebesar 0% sedang persentase perubahan harga
sebesar A%, dengan kata lain untuk barang yang penting sekali (kebutuhan yang
sangat pokok), berapa pun perubahan harga tidak akan memengaruhi jumlah barang
yang diminta. Contoh barang yang bersifat Inelastis sempurna yaitu bumbu-bumbu
dapur seperti bawang merah, bawang putih, dan garam.
2. Melalui Pasar, dapat tercipta alokasi sumber daya secara efisien yaitu dimana harga sama
dengan biaya marjinal. Harga mewakili kesediaan konsumen untuk membayar barang atau
jasa. Sementara itu, biaya marjinal adalah biaya tambahan dengan memproduksi satu unit
tambahan produk atau layanan. Ketika pasar mengalokasikan sumber daya secara tidak
efisien, ada kegagalan pasar, yang mana dapat disebabkan oleh informasi yang tidak
sempurna, diferensiasi produk maupun kekuatan pasar oleh penjual atau konsumen.
Dalam struktur pasar monopoli misalnya, produsen memiliki kekuatan pasar untuk
menaikkan harga dengan mengurangi surplus konsumen. Sehingga, pasar tidak
mengalokasikan barang dan jasa secara efisien. Alokasi sumber daya muncul karena
sumber daya kita terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas. Dengan demikian, kita
harus mengalokasikan sumber daya tersebut pada alternatif terbaik untuk memenuhi
kebutuhan kita. Perusahaan menggunakan kombinasi input untuk memaksimalkan output
dengan biaya terendah. Sementara itu, rumah tangga berupaya mendapatkan utilitas
maksimal dari kombinasi produk yang mereka konsumsi. Beberapa kombinasi lebih baik
daripada kombinasi lainnya. Kombinasi terbaik adalah yang kita sebut optimal karena
memberi kita nilai maksimum. Dengan kata lain, sumber daya dialokasikan secara optimal
ketika mereka digunakan pada nilai tertinggi. Pasar yang bersaing sempurna dianggap
sebagai struktur pasar yang ideal untuk mengoptimalkan sumber daya ekonomi.
Alasannya adalah bahwa tidak ada peluang bagi perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan ekonomi dalam jangka panjang. Di pasar ini, pemasok dan pelanggan
mendapatkan apa yang mereka inginkan karena harganya sama dengan biaya marjinal.
Contoh pengalokasian sumber daya manusia secara efisien dimana ada kalimat “The Right
Man On The Right Place” yaitu penempatan orang atau pembagian kerja sesuai
keahliannya melalui spesialisasi. Dengan adanya spesialisasi maka sumber daya manusia
yang ada dapat terpakai secara efisien. Dimana orang bekerja sesuai keahlian atau
bidangnya sehingga pekerjaan dapat terlaksana dengan baik dan benar sehingga
terciptanya pengalokasian sumber daya secara efiisen dalam hal ini sumber daya manusia.

Anda mungkin juga menyukai