SCIE6057
Chemistry and Biology
Week 1
Pendahuluan
Otak kita merupakan bagian tubuh yang terpenting. Otak mengatur segala sesuatu yang
kita lakukan, yaitu gerakan, pikiran, dan ingatan kita. Kerap kali otak tidak melakukan hal ini
secara langsung. Misalnya, otak mengatur sejumlah kecil zat-zat kimia yang terdapat dalam
darah dan selanjutnya membawa pengaruh besar pada bagian tubuh lain. Otak merupakan
sejumlah besar massa sel saraf pada hewan yang memiliki fungsi koordinasi sentral. Pada
vertebrata terdapat di bagian anterior tubuh, terlindung oleh tengkorak (kranium) dan
dihubungkan dengan tubuh melalui sumsum tulang belakang dengan saraf-saraf spinalnya atau
secara langsung berhubungan dengan saraf yang disebut saraf kranial antara lain, saraf mata,
saraf dengar. Otak manusia mengandung jutaan sel saraf yang secara terus menerus menerima
dan mengirim impuls-impuls saraf. Sifat yang menakjubkan dari otak adalah bahwa organ
tersebut menerjemahkan impuls-impuls listrik sedemikian rupa hingga stimulus-stimulus dari
lingkungan seperti bunyi dan cahaya ditelaah sehingga penerima stimulus dapat mengadakan
respond dan penyesuaian diri dengan cara yang paling baik. Otak juga mengkoordinasi
kegiatan tubuh sehingga dapat berlangsung dengan efisien dan menyimpan informasi sehingga
perilaku dapat disesuaikan dengan pengalaman.
Otak manusia terdiri dari dua belahan atau hemisfer yaitu hemisfer kiri dan hemisfer
kanan. Hemisfer kiri dan kanan terhubung dengan sisi lawan tubuh (kontralateral) kecuali
tubuh atas dan otot muka yang terhubung dengan kedua hemisfer. Peran utama hemisfer kiri
adalah pada kemampuan berbicara.
Hemisfer kiri dan kanan bertukar informasi melalui bundel akson yang dikenal sebagai
korpus kalosum (corpus callosum) serta melalui komisura anterior (anterior commisure) yang
menghubungkan hemisfer di bagian anterior korteks serebral, komisura hipokampal
(hippocampal commisure) yang menghubungkan hemisfer kiri dan hemisfer kanan, dan
beberapa sambungan kecil lainnya.
Tanpa korpus kalosum, hemisfer kiri hanya bisa bereaksi terhadap informasi yang
datang dari sisi kanan tubuh dan begitu pula hemisfer kanan hanya bisa berekasi terhadap
informasi dati sisi kiri tubuh saja. Artinya, korpus kalosum memungkinkan setiap hemisfer
untuk menerima informasi dari kedua sisi tubuh.
Hemisfer kiri dan kanan bukan merupakan mirror images dari satu sama lain
(bentuknya tidak persis sama). Setiap hemisfer memiliki fungsi yang berbeda, perbedaan
spesialisasi fungsi antara hemisfer kiri dan kanan dikenal sebagai lateralisasi (lateralization).
kesadaran, yaitu suatu kewaspadaan yang dimiliki manusia terhadap dunia luar,
persepsi, gambaran, pikiran, memori, serta perasaan mereka. Sehingga dari definisi tersebut
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kesadaran meliputi persepsi terhadap dunia luar,
gambaran visual, obrolan dengan diri sendiri, ingatan mengenai kejadian, keyakinan tentang
dunia luar, rencana kegiatan esok hari, dan sikap terhadap orang lain
Seperti kita ketahui bahwa kesadaran dapat berubah akibat perubahan pada struktur atau
kimia otak, sehingga dapat dibuat suatu hipotesis bahwa kesadaran adalah fungsi fisiologis,
seperti juga perilaku. Manusia memiliki kemampuan dalam berkomunikasi, mengungkapkan
niat kepada satu sama lainnya dengan mengajukan permintaan kepada sesamanya.
Blindsight
Kasus-kasus seperti ini menunjukan bahwa setelah sistem visual mamalia rusak,
manusia masih dapat menggunakan sistem visual primitif otak mereka untuk memandu
pergerakan tangan menuju objek walaupun tidak dapat melihat benda yang diraihnya.
Fenomena blindsight menunjukan bahwa ‘kesadaran bukanlah sifat umum seluruh bagian
otak’; sejumlah bagian otak memainkan peran khusus dalam kesadaran, sementara bagian-
bagian yang lain tidak
Split brain
Operasi split brain merupakan bedah otak yang kadang dilakukan untuk mengobati
epilepsi; ahli bedah memotong korpus kalosum, yang menghubungkan kedua belahan otak.
Beberapa orang terpaksa memotong korpus kalosumnya sebagai pengobatan untuk
serangan epilepsi. Umumnya epilepsi dapat diobati dengan obat, akan tetapi untuk beberapa
kasus dimana beberapa individu gagal dalam merespon obat-obatan antipireptik atau obat
epilepsi. Ketika kejang-kejang pada pasien sangat sering dan dapat membahayakan nyawa
pasien, maka dokter atau ahli bedah akan mencoba segala cara untuk menyelamatkannya. Pada
beberapa kasus, ahli bedah atau dokter terpaksa memotong korpus kalosum dengan harapan
serangan epilepsi akan berkurang karena impuls saraf tidak dapat terus menerus memantul
antara hemisfer kiri dan kanan sehingga serangan hanya akan menyerang setengah bagian saja.
Pengabaian unilateral adalah sindrom dimana orang mengabaikan objek yang terletak
ke arah sisi kiri dan kiri mereka dari objek yang terletak di mana saja; paling sering disebabkan
oleh kerusakan pada bagian tertentu sisi kanan otak: korteks lobus parietal. Lobus parietal
menerima informasi dari kulit, otot, sandi, organ internal, dan bagian telinga dalam yang
bertanggung jawab terhadap keseimbangan. Korteks parietal juga menerima informasi
auditoris dan visual. Fungsinya yang paling penting adalah menyatukan informasi mengenai
pergerakan dan lokasi bagian tubuh dengan objek di ruang sekeliling.
Informasi dalam bentuk sinar, gelombang suara, bau, rasa atau sentuhan dengan objek,
dikumpulkan dari lingkungan oleh sel-sel khusus yang disebut neuron-neuron sensoris.
Pergerakan dapat terjadi karena kontraksi otot yang dikendalikan oleh neuron-neuron motorik.
Di antara neuron-neuron sensoris dan motorik, terdapat interneuron, yaitu neuron-neuron yang
sepenuhnya terletak dalam sistem saraf pusat.
Soma
Soma (badan sel) berisikan nucleus dan sebagian besar mekanisme yang menjalankan
proses-proses kehidupan sel.
Dendrit
Dendrit adalah neuron yang mirip dengan pohon. Neuron-neuron berkomunikasi satu
sama lain. Dendrit berperan sebagai penerima penting pesan-pesan ini. Pesan-pesan diteruskan
dari neuron ke neuron dipancarkan melintasi sinapsis (sambungan antar kenop ujung akson dan
membran neuron lain).
Akson
Akson merupakan tabung panjang dan ramping. Sering kali dilapisi oleh selubung
mylin. Akson membawa informasi dari badan sel ke kenop-kenop ujung. Pesan mendasar yang
dibawa oleh akson disebut potensial aksi. Potensial aksi adalah peritiwa listrik/kimiawi singkat
yang dimulai di ujung akson yang berada tepat di sebelah badan sel dan berjalan ke arah kenop-
kenop ujung.
Tiga jenis utama neuron digolongkan berdasarkan cara akson dan dendrit mereka
meniggalkan soma. Jenis pertama adalah neuron multipolar. Pada neuron jenis ini, hanya ada
satu akson pada membrane somatic, tapi memiliki banyak pohon dendrit. Jenis yang kedua
adalah neuron bipolar, neuron ini bersifat sensoris, artinya dendrit mendeteksi peristiwa yang
terjadi dilingkungan dan menyampaikan informasi mengenai peristiwa yang terjadi ke sistem
saraf pusat. Neuron bipolar memiliki satu akson dan satu pohon dendrit pada ujung yang
besebrangan dengan soma. Jenis yang ketiga adalah neuron unipolar. Pada neuron ini
somanya dilekati oleh satu akson, akson itu kemudian membelah, satu cabangnya menerima
informasi indrawi dan satu cabangnya lagi mengirimkan informasi ke sistem saraf pusat.
Kenop ujung / terminal buttons / bouton merupakan pucuk di ujung cabang suatu akson;
membentuk sinapsis dengan neuron lain, mengirimkan informasi ke neuron tersebut. Kenop-
kenop ujung memiliki fungsi yang amat istimewa: sewaktu potensial aksi yang merambat
melalui akson mencapai kenop-kenop itu, mereka mensekresikan zat kimia yang disebut
neurotransmitter. Zat kimia ini dapat merangsang ataupun menghambat sel penerima dan
karenanya membantu menentukan apakah potensial aksi terjadi di akson tersebut.
Sel-sel penyokong
Glia
Sel penyokong paling penting di sistem saraf pusat adalah neuroglia atau lem saraf.
Glia (disebut juga sel-sel glial) memang melekatkan sistem saraf pusat / SSP bagaikan lem.
Glia melindungi neuron-neuron hidup, menjaga secara fisik maupun kimiawi dari bagian-
bagian tubuh lain.
Terdapat tiga jenis glia yang paling penting, yaitu: astrosit, oligodendrosit dan
mikroglia. Astrosit merupakan glia yang memberikan sokongan fisik kepada neuron di saraf
pusat, artinya astrosit berperan sebagai matriks dan menahan neuron di tempatnya, astrosit inni
juga mengelilingi dan mengisolasi sinapsis, membatasi penyebaran neurotransmitter yang
dilepaskan oleh kenop-kenop ujung. Astrosit juga berfungsi membersihkan kepingan sampah
di dalam otak, ketika sel-sel saraf pusat mati, astrosit dari jenis tertentu menjalankan tugasnya
membersihkan, astrosit dapat berpindah di sekeliling sistem saraf pusat kemudian menjulurkan
pseudopodia dan bergerak seperti amuba dan memfagositosis sel yang mati. Astrosit juga
menghasilkan sejumlah zat kimia yang dibutuhkan neuron untuk melaksanakan fungsinya.
Fungsi lain dari astrosit adalah membantu meregulasi komposisi kimia cairan ekstraselular
serta menyediakan nutrien bagi neuron. Dalam menyediakan nutrien, astrosit menerima
glukosa dari kapiler dan memecahnya menjadi laktat, zat kimia yang dihasilkan dalam langkah
pertama metabolisme glukosa yang kemudian dilepaskan ke dalam cairan ekstraselular yang
mengelilingi neuron, laktat ini diangkut oleh neuron ke mitokondria dan digunakan sebagai
energi. Astrosit juga menyimpan sejumlah kecil karbohidrat yang disebut glikogen, glikogen
ini akan diuraikan menjadi glukosa dan kemudian menjadi laktat saat tingkat metabolisme
neuron di sekitar mereka tinggi.
Perintang darah-otak
Darah merupakan organ elektrokimiawi yang sangat selaras, yang dapat mengalami
gangguan berat oleh adanya introduksi jenis-jenis bahan kimia tertentu. Untungnya, ada
mekanisme yang menghalangi masuknya banyak substansi toksik (beracun) dari darah ke
dalam otak yang disebut blood-brain barrier (perintang darah-otak). Perintang darah-otak
adalah perintang semipermeable antara darah dan otak yang dihasilkan oleh sel-sel di dinding
kapiler otak. Pada tubuh, sel-sel yang menyusun dinding-dinding pembuluh darah mempunyai
materi pembungkus (packing) yang longgar; akibatnya, sebagian besar molekul dapat dengan
mudah melewatinya dan masuk ke dalam jaringan di sekitarnya. Akan tetapi, di dalam otak,
dinding sel-sel pembuluh darah itu mempunyai packing yang rapat, sehingga membentuk
penghalang bagi masuknya banyak molekul. Penghalang atau printang darah-otak tidak
menghalangi lewatnya semua molekul berukuran berukuran besar. Beberapa molekul
berukuran besar yang sangat penting bagi fungsi normal otak (misalnya, glukosa)
ditransportasikan secara aktif melalui dinding kapiler oleh protein-protein khusus, sementara
transporter-transporter lain menyingkirkan produk buangan atau toksik dari otak. Namun
perintang darah-otak tidak seragam di seluruh sistem saraf. Pada beberapa tempat,
perintangnya relatif permeable sehingga memungkinkan zat-zat lain melewatinya yang
ditempat lain tidak bias dilewati zat tersebut.
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas: komunikasi di dalam neuron yang mencakup
resting potential / potensial istirahat dan konduksi potensial aksi serta komunikasi di antara
neuron dengan pembahasan mengenai struktur sinapsis dan pelepasan neurotransmitter.
Akson raksasa cumi-cumi bisa 100 sampai 1000 kali lebih besar dari akson mamalia.
Akson raksasa menyokong otot mantel cumi. Otot-otot ini digunakan untuk mendorong cumi
melalui air. Banyak dari apa yang kita ketahui tentang bagaimana neuron bekerja berasal dari
percobaan pada akson raksasa cumi-cumi. Seberapa besarkah raksasa akson ini? Ini bisa
sampai 1 mm diameter - mudah untuk melihat dengan mata telanjang. Untuk mempelajari
potensial aksi dan resting potential digunakan akson raksasa dari cumi-cumi dengan
menggunakan osiloskop, alat ini seperti voltmeter, mengukur voltase, tetapi juga menghasilkan
catatan voltase dalam bentuk grafik sebagai fungsi waktu. Adapun yang perlu diperhatikan
dalam hal ini hiperpolarisasi dan depolarisasi. Hiperpolarisasi adalah peningkatan potensial
membrane sel, relative terhadap potensial istirahat normal, sedangkan depolarisasi adalah
pengurangan (ke arah nol) potensial membrane sel dari potensial istirahat normal.
Resting potential
Potensial membran adalah perbedaan muatan listrik antara bagian dalam dan bagian luar sel.
Ketika kedua ujung elektroda dalam cairan ekstraselular, perbedaan tegangan antara mereka
adalah nol. Namun, ketika ujung elektroda intraseluler dimasukkan ke neuron, potensi stabil
sekitar 70 mV.
Potensial aksi
Resting potential / potensi istirahat bercerita tentang apa yang terjadi ketika neuron beristirahat.
Cara potensial aksi dikirimkan dari badan sel melalui akson menuju kenop ujung,
memberitahukan kenop untuk melepaskan neurotransmitter. Potensial aksi adalah ledakan
aktivitas listrik yang dibuat oleh arus depolarisasi. Ini berarti bahwa beberapa cara (stimulus)
menyebabkan potensi istirahat untuk bergerak menuju 0 mV. Ketika depolarisasi mencapai
sekitar -55 mV neuron akan menembakan potential. Tindakan ini adalah ambang batas /
threshold. Jika neuron tidak mencapai ambang batas kritis ini, maka tidak ada potensial aksi
yang akan menembak. Potensial aksi terdiri dari serangkaian perubahan pada membran akson
yang memungkinkan beberapa zat bergerak di antara bagian dalam akson dan cairan yang
mengelilinginya. Perubahan-perubahan ini menghasilkan arus listrik. Seperti yang kita ketahui
bahwa Potensial aksi adalah peritiwa listrik/kimiawi singkat yang dimulai di ujung akson yang
berada tepat di sebelah badan sel dan berjalan ke arah kenop-kenop ujung. Potensial aksi seperti
denyut singkat; di akson mana pun, potensial aksi selalu sama besar dan lamanya. Sewaktu
mencapai titik di mana akson bercabang, potensial aksi memisah, tetapi besarnya tidak
berkurang. Setiap cabang menerima potensial aksi berkekuatan penuh.
Sturuktur sinapsis
Sinapsis adalah sambungan antara ujung di ujung cabang-cabang akson salah satu neuron dan
membrane neuron lainnya. Sinapsis dapat ditemukan di tiga tempat: pada dendrit (sinapsis
aksodendritik), pada soma (sinapsis aksosomatik) dan pada akson lain (aksoaksonik). Sinapsis
aksodendritik dapat ditemukan pada permukaan mulus dendrit ataupun pada duri dendrit
(dendritic spine), penonjolan kecil yang menghiasi dendrit sejumlah jenis neuron besar di otak
Sinapsis Axodendritic dapat terjadi pada permukaan halus dari dendrite (a) atau Duri dendritik (b). sinapsis
Axosomatic terjadi pada membran somatik (c). Axoaxonic sinapsis terdiri dari sinapsis antara dua tombol
terminal (d).
Gambar “Detail sinapsis” menggambarkan suatu sinapsis, membrane prasinapsis yang terletak
di ujung kenop ujung menghadap ke membrane pascasinapsis di neuron penerima pesan. Celah
sinapsis berada diantaranya.
Pelepasan neurotransmitter
Pelepasan neurotransmitter dapat terjadi ketika seseorang yang sedang memakan coklat yang
mengandung banyak dopamine karena dopamine merupakan neurotransmitter yang dapat
membangkitkan atau memperbaiki mood, demikian juga ketika seseorang sedang jatuh cinta,
ketika si wanita memukul, orang yang sedang jatuh cinta tidak merasakan sakit tapi senang.
Lantas bagaimana proses potensial aksi menyebabkan vesikel-vesikel sinapsis pelepasan
neurotransmitter? Proses ini terjadi ketika sekumpulan vesikel sinapsis menjadi tergalang
menempel ke membrane prasinapsis, ketika ini terjadi, neurotransmitter siap dilepaskan ke
dalam celah sinapsis. Ketika gugus-gugus molekul protein melekat ke molekul-molekul
lainnya yang terdapat dalam membrane prasinapsis, penggalangan tuntas. Pelepasan
neurotransmitter terjadi ketika potensial aksi membuka saluran-saluran ion kalsium, kalsium
masuk dan berikatan dengan protein yang tertanam dalam membrane vesikel sinapsis yang
tergalang di zona pelepasan. Pori-pori fusi terbuka dan neurotransmitter di lepaskan ke dalam
celah sinapsis.
Sel penyokong paling penting di sistem saraf pusat adalah neuroglia atau lem saraf.
Terdapat tiga jenis glia yang paling penting, yaitu: astrosit, oligodendrosit dan mikroglia.