Anda di halaman 1dari 2

Museum Kereta

Museum Kareta Karaton merupakan salah satu destinasi wisata edukasi di


wilayah Yogyakarta. Di era new normal, Museum Kareta Karaton telah menerapkan
protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, diantaranya pengunjung diwajibkan
mencuci tangan sebelum memasuki Museum dan memakai masker.
Musem ini terletak di Jl. Rotowijayan, Yogyakarta. Cukup dengan Rp. 5000,-
kamu sudah bisa masuk ke Museum ini. Kalu kamu ingin hunting foto di dalam
museum, kamu cukup menambah Rp. 1000,- saja. Museum ini buka setiap hari lho, dari
pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore.
Bila kamu ingin menambah wawasan mengenai sejarah kereta kuda Keraton
Yogyakarta, Museum Kereta Keraton bisa menjadi pilihan untuk dikunjungi.
Museum ini menyimpan berbagai kereta kuda Keraton Kesultanan Yogyakarta yang
digunakan baik untuk kepentingan keraton maupun untuk kepentingan pribadi.
Museum yang telah berdiri sejak masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono
VII ini memiliki berbagai kereta kuda yang umurnya mencapai ratusan tahun seperti
kereta Kyai Jongwiyat dan kereta Kyai Puspoko Manik. Selain itu, juga ada kereta
kuda yang pernah dipakai oleh Pangeran Diponegoro yaitu kereta Mondro Juwolo.
Kereta-kereta koleksi museum ini beberapa masih ada yang digunakan untuk
kepentingan upacara-upacara kebesaran keraton.

Jika kamu berkunjung ke Museum Kereta Keraton, kamu akan disajikan


berbagai bentuk kereta kuda kesultanan. Ada tiga jenis kereta keraton yang disimpan
di sini. Pertama, kereta atap terbuka dan beroda dua. Kedua, kereta atap terbuka dan
beroda empat. Yang terakhir, kereta atap tertutup dan beroda empat. Setiap kereta
yang berada di Museum Kereta Keraton menjadi benda pusaka milik keraton.
Artinya, kereta-kereta ini akan mendapat penghormatan berupa sebuah ritual, yang
biasa dikenal dengan nama jamasan. Jamasan yang dilakukan meliputi kegiatan
memandikan, memberi ‘persembahan’ dengan sesajian, dan mendoakan.
Ritual jamasan selalu diadakan tiap Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon pertama di
Bulan Suro. Jamasan diadakan di dua tempat, yaitu di Gedong Pusaka dan di
Museum Kereta Keraton Yogyakarta. 

Objek paling menarik dari musim ini adalah kereta Garuda Yeksa. Kereta ini ditarik oleh
delapan ekor kuda, kereta ini dinamakan juga dengan kereta Kencana atau kereta emas.
Pada kereta ini juga terdapat lambang burung garuda yang terbuat dari emas 18 karat
seberat 20 kg. Pada kereta ini juga sudah ada teknologi dimana terdapat tangga turun
otomatis saat pintu kereta terbuka layaknya pintu pesawat terbang.
Selain itu terdapat kereta Nyai Jimad, kereta ini merupakan kereta paling tua kereta ini
merupakan buatan Belanda tahun 1750-an yang merupakan kereta pemberian dari
gubernur Jendral Jacob Mossel. Kereta ini juga ditarik oleh delapan kuda. Saat ini,
kondisi dari keseluruhan kereta masih sangat otentik, jadi buat kamu yang penasaran
bagaimana wujud dari koleksi kereta di museum ini, langsung saja berkunjung. Oh iya
jangan lupa melihat koleksi kuda milik Kraton yang berada di samping museum juga ya!

Anda mungkin juga menyukai