Anda di halaman 1dari 5

KEMONOTONAN DAN KECEKUNGAN KURVA

Pada bagian ini penggunaan turunan akan di titik beratkan untuk mengetahui
sifat-sifat yang dimiliki suatu kurva antara lain kemonotonan, kecekungan, nilai
ekstrim , titik belok dan asymtot. Hal ini ditekankan agar kita mudah dalam
menganalisa dan menggambarkan grafik fungsi. Pada bagian akhir dari sub bab
penggunaan turunan ini, akan dijelaskan tentang dalil De lhospital untuk
menghitung limit fungsi baik limit di suatu titik, limit di tak hingga maupun
limit tak hingga.

Definisi : Fungsi Monoton

Grafik fungsi f(x) dikatakan naik pada selang I bila f ( x 1 )> f ( x 2 ) untuk

X 1> X 2 ; X 1, X 2 ∈ I. Fungsi naik atau turun disebut fungsi monoton.


Dalam menentukan selang fungsi monoton naik atau turun digunakan
pengertian berikut. Gradien dari suatu garis didefinisikan sebagai tangen
sudut (α )yang dibentuk oleh garis tersebut dengan sumbu X positif, m = tan α
. Bila sudut lancip (α < ½ π) maka m > 0 dan m < 0 untuk α>½. Karena gradien
garis singgung suatu kurva y = f(x) di titik ( x,y ) diberikan dengan m = f ‘ ( x )
dan selang fungsi naik atau turun berturut-turut ditentukan dari nilai
gradiennya, maka selang atau selang dimana fungsi monoton diberikan berikut :

1. Fungsi f(x) naik bila f ' ( x ) >0

2. Fungsi f(x) turun bila f ' ( x ) <0

contoh :
Tentukan selang fungsi naik dan fungsi turun dari fungsi f ( x )=x 4 + 2 x 3+ x 2 – 5

Jawab :
Turunan pertama, f ' ( x )=4 x3 + 6 x 2+ 2x

1
Untuk f ' ( x )=4 x3 + 6 x 2+ 2x > 0, maka fungsi naik pada −1 < x < − 2 atau x > 0 dan
1
fungsi turun pada x < -1 atau − 2 < x < 0.
Definisi : Kecekungan Fungsi

Fungsi f(x) dikatakan cekung ke atas pada selang 1 bila f ' ( x ) naik pada selang I
Sedang f(x) dikatakan cekung ke bawah bila f ' ( x )turun pada selang I. Oleh karena
itu dapat disimpulkan :
1. Bila f } left (x right ) >0, x∈I maka f left (x right ) cekung ke atas pada I dan ¿
2. Bila f } left (x right ) <0, x∈I maka f left (x right ) cekung ke bawah pada ¿

Contoh :
1+ x2
Tentukan selang kecekungan dari fungsi f ( x ) =
1+ x

Jawab:
x 2+ 2 x−1
Turunan pertama, f ( x )=
(1+ x) 2

Turunan kedua f } left (x right ) = {4} over {(1+x) {} ^ {3} ¿

Cekung ke atas , f } left (x right ) > ¿ pada selang x > −1 dan cekung ke bawah pada selang x
< −1

NILAI EKSTRIM
Misal diberikan kurva f(x) dan titik (a,b) merupakan titik puncak (titik
maksimum atau minimum). Maka garis singgung kurva di titik (a,b) akan sejajar
sumbu X atau mempunyai gradien m = 0 [ f '(a) = 0] . Titik (a,b) disebut titik
ekstrim, nilai x = a disebut nilai stasioner, sedangkan nilai y = b disebut nilai
ekstrim.

Definisi : Nilai Maksimum dan Nilai Minimum


Nilai f(a) disebut nilai (ekstrim) maksimum pada selang I bila f(a) > f(x) untuk
setiap x Î I. Sedangkan nilai f(a) disebut nilai (ekstrim) minimum pada selang I
bila f(a) < f(x) untuk setiap x Î I.

Untuk menentukan jenis nilai ekstrim (maksimum atau minimum) dari fungsi f(x)
dapat dilakukan dengan Uji turunan kedua sebagai berikut :
1. Tentukan turunan pertama dan kedua, f '(x)dan f "(x)
2. Tentukan titik stasioner yaitu pembuat nol dari turunan pertama ( f ' (x) = 0 ),
misalkan nilai stasioner adalah x = a
3. Nilai f(a) merupakan nilai maksimum bila f "(a) < 0 , sedangkan nilai f (a)
merupakan nilaiminimum bila f "(a) > 0 .

Contoh :
Tentukan nilai ekstrim dan jenisnya dari fungsi f (x) = x4 + 2x3 + x2 – 5

Jawab :
Dari pembahasan pada contoh di sub bab sebelumnya didapatkan nilai stasioner
fungsi adalah x = -1, x = - ½ dan x = 0. Turunan kedua, f "(x) = 12 x 2 +12x + 2 .
Untuk x = -1, f "(-1) = 2 dan fungsi mencapai minimum dengan nilai minimum f ( -1
) = -5.
1
Untuk x = - ½ , f "(− 2 ) = −1
15
dan fungsi mencapai maksimum dengan nilai maksimum f ¿ ) = −4 16

Untuk x = 0, f "(0)=2 dan fungsi mencapai minimum dengan nilai minimum f (0) = -5

ASYMTOT
Asymtot suatu grafik fungsi didefinisikan sebagai garis yang didekati oleh suatu
kurva.
Asymtot dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Asymtot mendatar
2. Asymtot tegak
3. Asymtot miring
Misal diberikan kurva y = f ( x ). Maka garis y = b disebut asymtot mendatar
dari y = f ( x ) bila : lim
x→ ∞
f ( x )=b atau lim f ( x ) =b . Sedangkan garis x = a disebut
x→−∞

asymtot
tegak bila berlaku salah satu dari :

1. lim ¿
+¿
x→ a f ( x ) =∞ ¿

2. lim ¿
+¿
x→ a f ( x ) =−∞ ¿

3. lim ¿
−¿
x→ a f ( x ) =∞ ¿

4. lim ¿
−¿
x→ a f ( x ) =−∞ ¿

Contoh :
−x 2
Carilah asymtot datar dan asymtot tegak dari fungsi f(x) = 2
x −1

Jawab :
− x2 lim f ( x ) =¿ −1
Asymtot datar, y = -1 sebab lim f ( x )= lim 2
=−1 atau x→−∞
x→ ∞ x →∞ x −1

lim ¿ lim ¿
Asymtot tegak, x = -1 dan x = 1 sebab +¿
x→−1 f ( x ) = lim
x →−1
+¿ −x
2
=∞
¿¿¿ dan +¿
x→ 1 f ( x ) =
x →1
lim
+¿ −x
2
=−∞
¿¿¿
2 2
x −1 x −1

Garis y = a x + b dikatakan sebagai asymtot miring dari y = f ( x ) bila berlaku


lim [ f ( x )− ( a x +b ) ]=0 atau lim [ f ( x )− ( a x+b ) ] =0 . Untuk mendapatkan asymtot miring
x→ ∞ x→−∞
P ( x)
dari fungsi rasional f ( x )= Q( x ) [ pangkat P(x) =1+ pangkat Q(x)] dilakukan dengan
cara membagi P(x) dan Q(x) sehingga hasil bagi yang didapatkan merupakan
asymtot miring dari f(x)

Contoh :
x 2 – 2 x−3
Carilah asymtot dari fungsi f x =
( )
x−1

Jawab :
Asymtot datar tidak ada sebab lim
x→ ∞
f ( x )=∞ atau lim f ( x ) =−∞
x→−∞

f ( x )=lim ⁡
Asymtot tegak, x = 1 sebab lim x →1⁡ −¿
¿ x→1
x 2 – 2 x−3
−¿
=∞ ¿
x−1

2 lim −4
Asymtot miring, y = x – 1 sebab lim ¿ [ x – 2 x−3 – (x−1) ] = x →∞ =0
x→ ∞
x−1 x−1

Anda mungkin juga menyukai