Anda di halaman 1dari 33

www.hukumonline.

com

PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999


TENTANG PENGELOLAAN LIMBAR BARANG BERBAHAYA DAN BERACUN
(Peraturan Pemerintah RI No. 85 Tahun 1999 tanggal 7 Oktober 1999)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :
a. bahwa lingkungan hidup perlu dijaga kelestariannya sehingga tetap mampu menunjang
pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan;
b. bahwa dengan meningkatnya pembangunan di segala bidang, khususnya pembangunan di
bidang industri, semakin meningkat pula jumlah limbah yang dihasilkan termasuk yang
berbahaya dan beracun yang dapat membahayakan lingkungan hidup dan kesehatan manusia;
c. bahwa untuk mengenali limbah yang dihasilkan secara dini diperlukan identifikasi
berdasarkan uji toksikologi dengan penentuan nilai akut dan atau kronik untuk menentukan
limbah yang dihasilkan termasuk sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun;
d. bahwa sehubungan dengan hal tsb di atas, dipandang perlu mengubah dan menyempurnakan
beberapa ketentuan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun;

Mengingat :
1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (LN RI Tahun
1997 No. 68, TLN No. 3699);
3. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (LN RI Tahun 1999 No. 31, TLN No. 3815);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN.

Pasal I

Mengubah ketentuan Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 8 Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun
1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, sbb. :
1. Ketentuan Pasal 6 diubah, sehingga keseluruhannya berbunyi sbb. :

"Pasal 6
Limbah B3 dapat diidentifikasi menurut sumber dan atau uji karakteristik dan atau uji
toksikologi."
2. Ketentuan Pasal 7 diubah, sehingga keseluruhannya berbunyi sbb. :

"Pasal 7
(1) Jenis limbah B3 menurut sumbernya meliputi :
a. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik;
b. Limbah B3 dari sumber spesifik;
c. Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan, dan buangan
produk yang tidak memenuhi spesifikasi.

www.hukumonline.com 1
www.hukumonline.com

(2) Perincian dari masing2 jenis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seperti tercantum
dalam Lampiran I Peraturan Pemerintah ini.
(3) Uji karakteristik limbah B3 meliputi :
a. mudah meledak;
b. mudah terbakar;
c. bersifat reaktif;
d. beracun;
e. menyebabkan infeksi; dan
f. bersifat korosif.
(4) Pengujian toksikologi untuk menentukan sifat akut dan atau kronik.
(5) Daftar limbah dengan kode limbah D220, D221, D222, dan D223 dapat dinyatakan
limbah B3 setelah dilakukan uji karakteristik dan atau uji toksikologi."
3. Ketentuan Pasal 8 diubah, sehingga keseluruhannya berbunyi sbb. :

"Pasal 8
(1) yang dihasilkan dari kegiatan yang tidak termasuk dalam Lampiran I, Tabel 2 Peraturan
Pemerintah ini, apabila terbukti memenuhi Pasal 7 ayat (3) dan atau ayat (4) maka limbah
tsb merupakan limbah B3.
(2) Limbah B3 dari kegiatan yang tercantum dalam Lampiran I, Tabel 2 Peraturan
Pemerintah ini dapat dikeluarkan dari daftar tsb oleh instansi yang bertanggung jawab,
apabila dapat dibuktikan secara ilmiah bahwa limbah tsb bukan limbah B3 berdasarkan
prosedur yang ditetapkan oleh instansi yang bertanggung jawab setelah berkoordinasi
dengan instansi teknis, lembaga penelitian terkait dan penghasil limbah.
(3) Pembuktian secara limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan berdasarkan
a. Uji karakteristik limbah B3;
b. Uji toksikologi; dan atau
c. Hasil studi yang menyimpulkan bahwa limbah yang dihasilkan tidak menimbulkan
pencemaran dan gangguan kesehatan terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya.
(4) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) akan ditetapkan
oleh instansi yang bertanggung jawab setelah berkoordinasi dengan instansi teknis dan
lembaga penelitian terkait.

Pasal II

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Oktober 1999
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 7 Oktober 1999
MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA RI,
ttd.
MULADI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1999 NOMOR 190


www.hukumonline.com 2
www.hukumonline.com

LAMPIRAN I

TABEL 1. DAFTAR LIMBAH B3 DARI SUMBER YANG TIDAK SPESIFIK


KODE LIMBAH BAHAN PENCEMAR
- Pelarut Terhalogenasi
D1001a Tetrakloroetilen
D1002a Trikloroetilen
D1003a Metilen Klorida
D1004a 1.1.2. Trikloro 1.2.2. trifluoroetana
D1005a Triklorofluorometana
D1006a Orto-diklorobenzena
D1007a Klorobenzena
D1008a Trikoloroetana
D1009a Flurokarbon Terklorinasi
D10010a Karbon Tetraklorida
- Pela rut Yang Tidak Terhalogenasi
D1001b Dimetilbenzena
D1002b Aseton
D1003b Etil Asetat
D1004b Etil Benzena
D1005b Metil Isobutil Keton
D1006b n-Butil Alkohol
D1007b Sikloheksanon
D1008b Metanol
D1009b Toluena
D1010b Metil etil keton
D1011b Karbon disulfida
D1012b Isobutanol
D1013b Piridin
D1014b Benzena
D1015b 2-Etoksietanol
D1016b 2-Nitropropana
D1017b Asam Kresilat
D1018b Nitrobenzana
- Asam/Basa
D1001c Amonium Hidroksida
D1002c Asam Hidrobromat
D1003c Asam hidroklorat
D1004c Asam hidrofluorat
D1005c Asam Nitrat
D1006c Asam Fosfat
D1007c Kalium Hidroksida
D1008c Nastrium Hidroksida
D1009 Asam Suflat
D1010c Asam Klorida

- Yang Tidak Spesifik Lainnya


D1001d PCB’s (Polychlorinated Biphenyls)
D1002d Lead Scrap
D1003d Limbah Minyak Diesel Industri

www.hukumonline.com 3
www.hukumonline.com

D1004d Fiber Asbes


D1005d Pelumas Bekas

TABEL 2. DAFTAR LIMBAH B3 DARI SUMBER YANG SPESIFIK

Kode JenisIndustri/Kegiatan Kode Sumber Pencemaran Asal /Uraian Limbah Pencemaran Utama
Limbah Kegiatan
D201 PUPUK 2412 - proses produksi - katalis bekas - Logam Berat
amonia, urea - sludge proses (terutama AS,
dan/atau asam produksi Hg)
fosfat - limbah laboratorium - Sulfida/senya-
- IPAL yang - sludge dari IPAL wa amonia
mengolah efluen - karbon aktif bekas
dari proses
produksi di atas
D202 PESTISIDA 2421 - MFDP 1 pestisida - Sludge dari IPAL - Bahan aktif
Bahan organik atau - Penyimpanan - Alat pengemasan pestisida
inorganik yang dan pengemasan dan perlengkapan - Hidrokarbon
digunakan untuk pestisida - Produk off-spec2 terhalogenasi
pemberantasan atau - IPAL yang - Residu proses - Pelarut mudah
pengendalian hama mengolah efluen produksi dan terbakar
atau gulma dari proses formulasi - Logam dan
(insektisida, herbisida, produksi - Pelarut bekas logam berat
fungisida, algasida, pestisida - Absorban dan filter (terutama As,
rodensida, defoliant bekas Pb, Hg, Cu, Zn,
- Residu proes Th)
destilasi evaporasi - Senyawa Sn -
- Pengumpulan debu organik
- Limbah laboratori
um
- Residu dan insinera
tor

D203 PROSES KLORO 2411 - proses produksi - sludge dari IPAL - Logam berat
ALKALI 2413 klorin (metoda) - absorban dan filter (terutama Hg)
Umumnya merupakan 2429 elektrolisis bekas - Hidrokarbon
kegiatan yang terkait dengan - alat yang terhalogenasi
dalam produksi menggunakan terkontaminasi Hg
senyawa kimia atau proses sel - sludge hasil proses
produkyang berbahan merkuri) pengawetan
dasar plastik seperti : - pemurnian garam - limbah laboratorium
soda kostik, klorin, - proses produksi
vinylchloride, soda kostik
polyvinyl-chloride, (metoda sel
parafin mengandung merkuri)
klorin, - IPAL yang
clhylenedichloride, mengolah efluen
hypochlorites, asam dari proses
hydrochloric, dll. produksi di atas
D204 RESIN ADESIF 2429 - MFDP resin - Bahan dan produk - Bahan organik
Phenol formaldehide adesif off-spec (terutama
(PF), urea - IPAL yang - Residu dari senyawa fenol)
formaldehide (UF), mengolah efluen kegiatan produksi - Hidrokarbon
melamine dari produksi - Katalis beks terhalogenasi
formaldehide (MF), resin adesif - Pelarut bekas
dll. - Limbah
laboratorium
D205 POLIMER 2413 - MFDP monomer - Monomer/oligomer - Berbagai
Kegiatan produksi, 2430 dan polimer yang tidak bereaksi senyawa
baik khusus ataupun 2520 - IPAL yang - Katalis bekas organik
terintegrasi dalam 2430 mengolah efluen - Residu - Hidrokarbon
manufaktur produk dari produksi produksi/reaksi terhalogenasi
plastik atau serat, polimer polimer absorban - Logam berat
dengan cara (misalnya karbon (terutama Cd,
polimerisasi yang aktif bekas) Pb, Sb, Sn)

www.hukumonline.com 4
www.hukumonline.com

menghasilkan produk - Limbah laboratori - Sludge


seperti misalnya : um terkontaminasi
Polyvinyl chloride - Sludge dari IPAL Zn dari proses
(PVC), Polyvinyl - Sisa dan bekas produksi
acetate (PVA), stabiliser (misalnya rayon/resinakri
polyethylene (PE), dalam produksi lik
polypropilene (PP), PVC: Cd. Zn. As)
acrylonitrile butadiene - Fire retardant
styrene (ABS), (misalnya Sb dan
acrylonitrile styrene senyawa bromin
(AS), synthetic resin organik)
(alkyd, amino, epoxy, - Senyawa Sn
phenolic, polyester, organik
polyurethane, vinyl - Residu dari proses
acrylic), phthalate destilasi
(PH), polystyrene
(PS), polyethylene
terephthalate (PLI),
polystyrene
(PS), styrene butadiene
rubber
(SBR).
D206 PETROKIMIA 2320 - MFDP produk - sludge proses - Organik
Industri yang 2411 petrokimia produksi dan - Hidrokarbon
menghasilkan produk 2413 - IPAL yang fasilitas terhalogenasi
organik dari proses 2429 mengolah efluen penyimpanan - Logam berat
pemecahan fraksi proses - katalis bekas (terutama Cr,
minyak bumi atau gas - Pengolahan - tar (residu Ni, Sb)
alam, termasuk produk limbah produksi/reaksi - Hidrokarbon
turunan yang - absorban (misalnya aromatis
dihasilkan langsung karbon aktif) bekas
dari produk dasarnya. dan filter bekas
Misalnya : parafin, - limbah laboratorium
olefin, naftan dan - sludge dari IPAL
Hidrokarbon aromatis - residu/ash proses
(metana, etana, spray drying
propana, etilen, - pelarut bekas
propilen, butana,
sikloheksana, benzena,
toluen, naftalen,
asetilen, asam asetat,
xilene) dan seluruh
produk turunanya
D207 PENGAWETAN 2010 - Proses - sludge dari proses - fenol
KAYU pengawetan kayu pengawetan kayu terklorinasi
- IPAL yang dan fasilitas (misalnya
mengolah efluen penyimpanan pentak
proses - sludge dari alat Ilorofenol)
pengawetan kayu pengolahan - hidrokarbon
pengawetan kayu terhalogenasi
- produk off-spec dan - senyawa
produk left -over organometal
- pelarut bekas
- kemasan bekas
- sludge dari IPAL
D208 PELEBURAN/PENG 2710 - Proses peleburan - Ash, dross, slag dari - Logam berat
OLAHAN BESI DAN 2731 besi/baja furnace (terutama As,
BAJA 2891 - Proses besi/baja : - Debu, residu Cr, Pb, Ni, Cd,
rolling, drawing, dan/atau sludge dari Th, dan Zn)
sheeting fasilitas pengendali - Organik
- Coke manufactu pencemaran udara (fenolic,
ring - Sludge dari IPAL naftalen)
- IPAL yang - Pasir foundry dari - Sianida
mengolah efluen debu cupola - Limbah minyak
dari coke - Smulsi minyak dari
oven/blast pendingin/pelumas
furnace - Sludge ammonia
still lime
- Sludge dari proses
rolling

www.hukumonline.com 5
www.hukumonline.com

D209 OPERASI 2710 - Penyempurnaan - Larutan asam/alkali - Logam berat


PENYEMPURNAAN 2731 dan pemrosesan bekas dan residunya (terutama As,
BAJA baja - Residu Cr, Pb, Ni, Cd,
- Steel surface terkontaminasi Th, Zn)
treatment sianida (hot metal - Larutan asam
(pickling, treatment dan alkali
passivation, - Slag dan residu lain - Nitrat
cleaning) yang terkontaminasi - Fluorida
logam berat - Sianida
- Sludge dari proses (kompleks)
pengolahan residu
- Larutan pengolah
bekas
- Fluxing agent bekas
D210 PELEBURAN 2710 - Proses peleburan - sludge dari fasilitas - Logam berat
TIMAH HITAM (Pb) 2732 timah sekunder proses peleburan (terutama As,
3720 dan/atau primer - debu dan/atau Pb, Zn, Th)
- IPAL yang sludge dari fasilitas - Larutan asam
mengolah effluen pengendali
dari proses pencemaran udara
peleburan timah - Ash, slag dan dross
yang merupakan
residu dari proses
peleburan
- Limbah dari proses
skimming
- Larutan asam bekas
- Sludge dari IPAL
D211 PELEBURAN DAN 2720 - Proses primer - Sludge dari fasilitas - logam berat
PEMURNIAN 2732 dan sekunder proses peleburan (terutama Cu,
TEMBAGA 3720 peleburan dan dan penyempurnaan Pb, Cd, Th)
penyempurnaan - Debu dan/atau - Larutan asam
tembaga sludge dari fasilitas
- Peleburan pengendali
dengan electric pencemaran udara
arch furnace - Larutan asam bekas
- Pabrik asam - Residu dari proses
(acid plant) penyempurnaan
- IPAL yang secara elektrolitis
mengolah efluen - Sludge dari IPAL
dari proses - Sludge dari Acid
peleburan plant blowdown
tembaga Ash, slag dan dross
yang merupakan
residu dari proses
peleburan
D212 TINTA 2221 - MFDP tinta - Sludge dari proses - Organik (binder
Kegiatan yang 2102 - Proses deinking produksi dan dan resin)
menggunakan tinta 2109 pada pabrik penyimpanannya - Hidrokarbon
seperti percetakan 2422 bubur kertas - Sludge terhalogenasi
pada kertas, plastik, 2520 - IPAL yang terkontaminasi tinta - Senyawa
tekstil, dll, termasuk 2211 mengolah effluen - Pelarut bekas organometal
proses denking pada dari proses yang - Sludge dari IPAL - Pelarut mudah
pabrik bubur kertas berhubungan - Residu dari proses terbakar
dengan tinta pencucian - Logam berat
- Kemasan bekas (terutama Cr,
tinta Pb)
- Produk off-spec dan - Pigmen dan zat
kadaluwarsa warna
- Deterjen
- Calico printing-
As
D213 TEKSTIL 1711/1712 - Proses finishing - Sludge dari IPAL - Logam berat
1721/1722 tekstil mengandung logam (terutama As,
1723/1729 - Proses dyeing berat Cd, Cr, Pb, Cu,
1810/1820 bahan tekstil - Pelarut bekas Zn)
- Proses printing (cleaning) - Hiddrokarbon
bahan tekstil - Fire retardant terhalogenasi
- IPAL yang (Sb/senyawa brom (dari proses
mengolah efluen organik) dressing &

www.hukumonline.com 6
www.hukumonline.com

proses kegiatan finishing


di atas - Pigmen, zat
warna dan
pelarut organik
- Tensioactive
(surfactant)
D214 ELEKTROPLATING 2813/2912 - Seluruh proses - Sludge proses - Logam dan
DAN GALVANIS 2913/2915 yang produksi logam berat
Mencakup manufaktur 2927/3110 berhubungan - Pelarut bekas (terutama As,
dan perakitan 3410/3420 fabrikasi dan (cleaning) Ba, Cd, Cr, Pb,
kendaraan bermotor, 3430/3530 finishing logam, - Fire retardant Ag, Hg, Cu, Ni,
sepeda, kapal, pesawat 3591/3592 manufaktur (Sb/senyawa brom Zn, Se, Sn)
terbang, traktor, alat2 mesin dan suku organik) - Nitrat
berat, generator, cadang dan - Residu cat
mesin2 produksi dll. perakit an, - Minyak dan
Termasuk pembuatan termasuk gemuk
suku cadang dan kegiatan yang - Senyawa
asesori dan rangka. terkait dengan amonia
D215 dan D216 - Pelarut mudah
- IPAL yang terbakar
mengolah efluen - Asbestos
dari proses di - Larutan asam
atas
D215 ELEKTROPLATING 2892 - Semua proses - Sludge pengolahan - Logam dam
DAN GALVANIS 2710/2720 yang berkaitan dan pencucian logam berat
Mencakup kegiatan 2811/2812 dengan kegiatan - Larutan pengolah (terutama Cd,
pelapisan logam pada 2891/2893 pelapisan logam bekas Cr, Cu, Pb, As,
permukaan logam atau 2899/2911 termasuk proses - Larutan asam Ba, Hg, Se, Ag,
plastik dengan proses 2912/2915 perlakuan : (pickling) Ni, Zn, Sn)
elektris 2919/2922 phosphating, - Dross, slag - Sianida
2924/2925 etching, - Pelarut bekas - Senyawa
2926/2927 polishing, (terklorinasi) amonia
2930/3110 chemical - Larutan bekas - Fluorida
3120/3190 conversion proses degreasing - Fenol
3210/3220 coating, - Sludge IPAL - Nitrat
3230/3410 anodising - Residu dari larutan
3420/3430 - Pre-treatment : batch
3530/3591 pickling,
3592/3610 degreasing,
3699/4520 stripping,
cleaning,
grinding, sand
blasting,
weldclcaning,
depainting
- IPAL yang
mengolah effluen
proses
elektroplating
dan galvanis
D216 CAT 2422 - MFPD cat - Sludge cat - Bahan organik
Termasuk varnish dan 2029/2811 - IPAL yang - Pelarut bekas (resin)
bahan pelapis lain 2812/2892 mengolah efluen - Sludge dari IPAL - Hidrokarbon
2893/2899 proses yang - Filter bekas terhalogenasi
2911/2912 berkaitan dengan - Produk off-spec - Caustic sludge
2915/2919 cat - Residu proses - Pelarut mudah
2922/2924 destilasi meledak
2925/2926 - Cat anti korosi (Pb, - Pigmen
2927/2930 Cr) - Logam dan
3110/3120 - Debu dan/atau logam berat
3190/3150 sludge dari unit (terutama As,
3210/3220 pengendalian Ba, Cd, Cr, Pb,
3230 pencemaran udara Hg, Se, Ag, Zn)
3410 - Sludge proses dip - Senyawa Sn
3420/3430 painting organik
3530/3591
3592/3610
3699/4520
3511/3694
3699

www.hukumonline.com 7
www.hukumonline.com

D217 BATERE SEL 3140 - MFDP batere sel - Sludge proses - Logam berat
KERING kering produksi (terutama Cd,
- IP AL yang - Residu proses Pb, Ni, Zn, Hg)
mengolah effluen produksi - Residu padat
proses produksi - Batere bekas, off- mengandung
batere spec dan logam
kadaluwarsa
- Sludge dari IPAL
- Metal powder
- Dust, slag, ash
D218 BATERE SEL 3140 - MFPD batere sel - sludge proses - logam berat
BASAH basah produksi (terutama Cd,
- IPAL yang - batere bekas, Pb, Ni, Zn, Sb)
mengolah effluen kadaluwarsa dan - asam/ alkali
proses produksi off-spec - sel mengan
batere - sludge dari IPAL dung litium
- Larutan asam/alkali
D219 KOMPONEN 3110/3120 - Manufaktur dan - Sludge proses - Logam dan
ELEKTRONIK/PERA 3150/3190 perakitan produksi logam berat
LATAN 3210/3220 komponen dan - Pelarut bekas (terutama As,
ELEKTRONIK 3230/3320 peralatan - Mercury Ba, Cd, Cr, Pb,
elektronik contsotor/swi tch Ag, Cu, Ni, Zn,
- IPAL yag - Lampu flueroresens Se, Sn, Sb)
mengolah efluen (Hg) - Nitrat
proses - Coated glass - Fluenda
- Larutan etching - Residu cat
untuk prunted - Bahan organik
circuit - Larutan
- Caustic strapping alkali/asam
(photoresist) - Pelarut
- Residu ssolder dan terhalogenasi
flux-nya - Residu proses
- Limbah pengecatan etching (PeCl3 )
D220 EKSPLORASI DAN 1110 - Ekplorasi dan - Slop minyak - Bahan organik
PRODUKSI 1120 produksi - Lumpur bor - Bahan
MINYAK, GAS DAN - Pemeliharaan (drilling mud) bekas terkontaminasi
PANAS BUMI fasilitas produksi - Sludge minyak minyak
- Pemeliharaan - Karbon aktif dan - Logam berat
fasilitas absorban bekas - Merkuri (pada
penyimpanan - Sludge dari IPAL karbon aktif,
- IP AL yang - Cutting pemboran molecular sieve
mengolah effluen - Residu dasar tanki dll)
pemrosessan (yang memiliki
minyak dan gas kontaminan di atas
alam standar dan
- Tanki memiliki
penyimpanan karakteristik limbah
B3)
D221 KILANG MINYAK 2320 - Proses - Sludge minyak - Bahan organik
DAN GAS BUMI pengolahan - Katalis bekas - Bahan
- IPAL yang - Karbon aktif bekas terkontaminasi
mengolah effluen - Sludge dari IPAL minyak
proses - Filter bekas - Logam dan
pengolahan - Residu dasar tanki logam berat
- Unit Dissolved - (yang memiliki (terutama Ba,
Air Flotation kontaminan diatas Cr, Pb, Ni)
(DAF) standar dan - Sulfida
- Pembersihan heat memiliki - Tensicative
exchanger karakteristik limbah (surfactant, dll)
- Tanki B3)
penyimpanan - limbah laboratorium
- limbah PCB1
D222 PERTAMBANGAN 1320 - Kegiatan - Sludge - Logam berat
1020 pertambangan pertambangan - Residu pelarut
yang berpotensi terkontaminasi - Sianida
untuk logam berat,
menghasilkan Flotation
limbah B3 Sludge/tailling
seperti - (yang memiliki

www.hukumonline.com 8
www.hukumonline.com

penambang an kontaminan diatas


tembaga,emas, standar dan
batubara, timah, memiliki
dll. karakteristik limbah
B3)
- pelarut bekas
- Limbah laboratori-
um
- Limbah PCB
D223 POTO YANG 4010 - Pembakaran batu - Fly ash - Logam berat
MENGGUNAKAN bara yang digunakan - Bottom ash - Bahan organik
BAHAN BAKAR untuk pembangkit - (yang memiliki (PNA
BATUBARA listrik kontaminan diatas polymuclear
standar dan aromatics)
memiliki
karakteristik limbah
B3)
- Limbah PCB
D224 PENYAMAKAN 1911 - Proses tanning - Sludge dari proses - Logam berat
KULIT 1912 dan finishing tenning dan (terutama Cr,
1920 - Proses finishing Pb)
timming/shaving/ - Pelarut bekas - Pelarut organik
buffing - Sludge dari IPAL - Larutan asam
- IPAL yang - Asam kromat bekas
mengolah efluen
dari proses diatas
D225 ZAT WARNA DAN 2422 - MFDP zat warna dan - Sludge proses - Bahan organik
PIGMEN 2429 pigmen IPAL yang produksi dari - Hidrokarbon
2411 mengolah efluen fasilitas penyimpan- terhalogenasi
proses yang berkaitan an - Logam dan
dengan zat warna dan - Pelarut bekas logam berat
pigmen - Sludge dari IPAL (terutama Cr,
- Residu Zn, Pb, Hg, Ni,
produksi/reaksi Sn, Cu, Sb, Ba)
- Absorban dan filter - Senyawa
bekas organometal
- Produk off-spec - Sianida
- Nitrat
- Fluorida,
sulfida
- Asam
D226 FARMASI 2423 - MFDP produk - Sludge dari fasilitas - Bahan organik
farmasi produksi - Hidrokarbon
- IPAL yang - Pelarut bekas - Terhalogenasi
mengolah effluen - Produk off-spec, - Pelarut mudah
proses kadaluarsa dan sisa meledak
manufaktur dan - Sludge dari IPAL - Logam berat
produksi farmasi - Peralatan dan (terutama As)
kemasan bekas - Bahan aktif
- Residu proses
produksi dan
formulasi
- Absorban dan filter
(karbon aktif)
- Residu proses
destilasi, evaporasi
dan reaksi
- Limbah
laboratorium
- Residu dari proses
insinerasi
D227 RUMAH SAKIT 7511 - Seluruh RS dan - Limbah klinis - Limbah
9309 laboratorium - Produk farmasi terin feksi
klinis kadaluarsa - Residu produk
- Peralatan lab farmasi
terkontaminasi - Bahan-bahan
- Kemasan produk kimia
farmasi
- Limbah
laboratorium

www.hukumonline.com 9
www.hukumonline.com

- Residu dari proses


insinerasi
D228 LABORATORIUM 7310 - seluruh jenis - Pelarut - Bahan kimia (murni
RISET DAN 7422 laboratorium - Bahan kimia atau terkonsentrasi)
KOMERSIAL kecuali yang kadaluarsa dan larutan kimia
Beberapa industri termasuk D227 - Residu sampel berbahaya atau
memiliki laboratorium, beracun
misalnya : tekstil,
makanan, pulp&paper,
penyempurnaan, bahan
kimia, cat, karet, dll.
D229 FOTOGRAFI 2211/2221 - MFDP bidang - Larutan developer, - Perak
2222/2429 fotografi fixer, bleach bekas - Pelarut organik
- Pelarut beks - Senyawa
- Off-set Cr pengoksidasi
D230 PENGOLAHAN 2310 - Proses produksi - Residu proses - Hidrokarbon
BATUBARA - IPAL yang produksi (tar) oraganik (PNA)
DENGAN FIROLISIS mengolah efluen - Residu minyak - Residu minyak
Cokes produktions dari proses
D231 DAUR ULANG 9000 - proses purifikasi - Filter dan absorban - Material
MINYAK PELUMAS dan regenerasi bekas terkontaminasi
BEKAS - Residu proses minyak
destilasi dan - Logam berat
evaporasi (tar (terutama Zn,
- Residu minyak/ Pb, Cr)
emisi/sludge (DAF/ - Sludge minyak
dasar tanki) - Hidrokarbon
terhalogenasi
D232 SABUN DETERJEN/ 2424 - Proses - Residu produksi - Bahan organik
PRODUK manufaktur dan dan konsentrat - Hidrokarbon
PEMBERSIH formulasi produk - Filter dan absorban terhalogenasi
DESINPEKTAN/ bekas - Logam berat
KOSMETIK - Pelarut bekas (Zn)
- Keonsentrat off- - Fluorida
spec dan kadaluarsa - Nitrat
- Limbah laboratori- - Tensioctive
um kuat
- Residu asam
D233 PENGOLAHAN 1514 - Manufaktur dan - Residu filtrasi - Logam berat
LEMAK HEWANI/ formulasi produk - Sludge (terutama Cr,
NABATI DAN lemak nabati/hewani minyak/lemak Ni, Zn)
DERIVATNYA dan turunannya - Limbah laboratori- - Residu minyak
um - Residu asam
- Residu proses
destilasi
- Katalis bekas (Cr)
D234 ALLUMUNIUM 2720 - Proses peleburan - Manufaktur anoda - - Logam dan
THERMAL 2732 dan tar & residu karbon logam berat
METALLURGY Penyempurnaan - Proses skiming (terutama Cr)
ALLUMUNIUM (primer & - Spent pot lining - Residu asam
CHEMICAL sekunder) (katoda) - Sianida (proses
CONVERSION - Pelapisan - Residu proses cryolite)
COATING Alumunium peleburan (slag dan
- IPAL yang dross)
mengolah efluen - Sludge dari IPAL
dari proses - Anodizing sludge
coating

D235 PELEBURAN DAN 2720 - Seng - Sludge proses - Logam berat


PENYEMPURNAAN terelektrolisis peleburan dan (terutama Zn,
SENG – Zn dalam proses fasilitas pemurnian Cr, Pb, Th)
peleburan dan udara - Residu asam
Penyempurnaan - Debu/sludge dari
- Pyrometallurgica peralatan
zinc peleburan & pengendali pence-
penyempurnaan maran udara)
- IPAL yang - Slag dan dross
mengolah effluen (residu proses
- Proses peleburan peleburan)

www.hukumonline.com 10
www.hukumonline.com

dan penyempur - - Proses skimming


naan - Sludge dari IPAL
- Sludge dari Acid
Plant
- Blowdown
- Electrolytic anoda
slum/sludge

D236 PROSES LOGAM - Proses cold rolling, - Larutan oksalat dan - Logam berat
NON-FERRO drawing, sheeting, dan sludgenya (terutama As,
finishing logam non- - Larutan permanga - Ba, Cd, Cr, Ni,
ferro (misalnya Cu, Al, nat (pickling) Pb)
Zn, alloy) - Residu asam - Nitrat, fluorida
pickling - Asam borat dan
- Larutan pembersih oksalat
alkali - Larutan asam/
- Minyak emulsi alkali
pendingin/pelumas - Limbah minyak
D237 METAL 2710/2720 - Seluruh proses - Sludge - Logam dan
HARDENING 2811/2812 pegolahan - Pelarut bekas logam berat
289I/2892 - (misalnya: nitri- (terutama Ba,
2899/2911 ding,carburizing) Cr, Mn)
2912/2915 - IPAL yang - Sianida
2919/2922 mengolah effluen
2924/2926 proses
2927/3110
3120/3190
3430/3530
D238 METAL/PLASTIC 2710/2720 - Semua proses - Emulsi minyak - Logam dan
SHAPING 2731/2732 yang berkaitan (misalnya cairan logam berat
2811/2812 - Termasuk : cutting dan minyak - Emulsi minyak
2891/2893 grunding, pendingin) - Hidrokarbon
2899/2911 cutting, rolling, - Sludge dari proses terhalogenasi
2912/2915 drawing, filling shaping - Fluorida nitrat
2919/1922 dll - Pelarut bekas
2924/2925
2926/2927
2930/3110
3120/3130
3410/3420
3430/3511
3530/3591
3592/4520
D239 LAUNDRY DAN 9301 - Proses cleaning - Pelarut bekas - Pelarut organik
DRY CLEANING dan degreasing - Larutan kostik - Hidrokarbon
yang memakai bekas terhalogenasi
pelarut organik - Sludge proses - Lemak dan
dan pelarut cleaning dan gemuk
kostik kuat degreasing

D240 IPAL INDUSTRI - Sludge IPAL - Logam dan


Fasilitas pengolahan logam berat
limbah cait terpadu (terutama As,
dari kegiatan-kegiatan Cd, Cr, Pb, Hg,
yang termasuk dalam Se, Ag, Cu, Ni)
tabel ini - Hidrokarbon
terhalogenasi
- Bahan organik
- Amonia
- Sulfida
- Fluerida
D241 PENGOPERASIAN - Proses Insinerasi - Fly ash - Hidrokarbon
INSINERATOR limbah - Slag/bottom ash terhalogenasi
LIMBAH - Residu pengolahan - Bahan organik
flue gas - Residu alkali
- Residu proses - Logam berat
destilasi dan
evaporasi
- Filter dan absorban
beks

www.hukumonline.com 11
www.hukumonline.com

- Limbah carbide-
residu
- Katalis (reformer/
desulfurizer) bekas
D242 DAUR ULANG 9000 - Recycle/regenera - Residu proses - Hidrokarbon
PELARUT BEKAS si/purifikasi pela destilasi dan terhalogenasi
rut organik bekas evaporasi
- Filter dan absorban - Bahan organik
bekas
D243 GAS INDUSTRI 4020 - Manufaktur dan - Limbah carbide- - residu alkali
formulasi gas industri residu - Logam berat
(acetylene, hidrogen) - Katalis (reformer/
desulfurizer) bekas
D244 GELAS KERAMIK/ 2610 - Manufaktur dan - Bubuk gelas- - Logam berat
ENAMEL formulasi produk terlapisi logam (terutama Pb,
gelas dan - Emulsi minyak Cd, Cr, Co, Ni,
keramik/enamel - Residu dari proses Ba)
etching - Limbah minyak
- Hg (glass switchest) - Fluorida
- Debu/sludge dari
peralatan pengenda-
li pencemaran udara
- Residu Opal glass –
As
- Bronzing &
decolorizing agent-
As
D245 SEAL, GASKET, 3699 - Manufaktur dan - Sisa asbestos - Asbestos
PACKING formulasi produk - Adhesive coating - Logam berat
seal, gasket, dan (terutama Pb,
packing Hg, Zn)

D246 PRODUK KERTAS 2102 - Manufaktur dan - Adesif/perakat sisa - Pelarut organik
formulasi produk dan kadaluarsa - Logam berat
kertas - Residu pencetakan dari tinta/
- Kegiatan (tinta/pewarna) pewarna
pencetakan dan - Pelarut bekas
pewarnaan - Sludge dari IPAL
D247 CHEMICAL/INDUS 4520 - degreasing, - Alkali , pelarut - Larutan asam/
TRIAL CLEANING 9309 descaling, asam dan/atau alkali
phosphating, larutan oksidator
derusting, yang terkontaminasi
passivation, logam, minyak,
refinishing, dll gemuk
- Residu dari kegiat-
an pembersihan
D248 FOTOKOPI 5150 - Pemeliharaan - Toner bekas - Logam berat
2429 peralatan (t erutama Se)
- MFDP toner
D249 SEMUA JENIS - Proses - Limbah PCB - PCB
INDUSTRI YANG replacement,
MENGHASILKAN/ refilling,
MENGGUNAKAN reconditioning
LISTRIK atau retrofitting
dari transformer
dan capasitor

D250 SEMUA JENIS - Penggantian - Asbestos - Asbestos


INDUSTRI fireproof
KONSTRUKSI insulation (ac),
atap, insulation

D251 BENGKEL - Pemeliharaan mobil, - Pelumas bekas - Limbah minyak


PEMELIHARAAN motor, kereta api, - Pelarut (cleaning, - Pelarut mudah
KENDARAAN pesawat, termasuk degreasing) terbakar
body repair - Limbah cat - Asam
- Asam - Logam berat
- Batere bekas

www.hukumonline.com 12
www.hukumonline.com

TABEL
DAFTAR LIMBAH DARI BAHAN KIMIA KADALUARSA, TUMPAHAN, SISA
KEMASAN, ATAU BUANGAN PRODUK YANG TIDAK MEMENUHI SPESIFIKASI.
KODE LIMBAH BAHAN PENCEMAR

D3001 Asetaldehida
D3002 Asetamida
D3003 Asamasclat, garam-garamnya dan ester-esternya
D3004 Aseton
D3005 Asetonitril
D3006 Asetilklorida
D3007 Akrolein
D3008 Aktilamida
D3009 Akrilonitril
D3010 Aldrin
D3011 Aluminium Alkil dan Turunannya
D3012 Aluminium fosfat
D3013 Amonium Pikrat
D3014 Amonium Vanadat
D3015 Anilina
D3016 Arsen dan senyawanya
D3017 Arsen Oksida, Tri-, Penta-
D3018 Arsen Disulfida, Arsen Triklorida
D3019 Dictilarsina
D3020 Barium dan senyawanya
D3021 Chromated Copper Arsenat
D3022 Benzena
D3023 Klorobenzena
D3024 1,3- Diisosianatometil-Benzena
D3025 Dictilbenzena
D3026 Heksahidrobenzena
D3027 Benzenasulfonat Asam Klorida
D3028 Benzenasulfonil Klorida
D3029 Berilium dan senyawanya
D3030 Bis (Klorometil) Eter
D3031 Bromoform
D3032 1,1,2,3,4,4 – Heksakloro-1,3-Butadiena
D3033 n-Butil Alkohol
D3034 Butana

D3035 Butilaldehida
D3036 Kadmium dan senyawanya
D3037 Kalsium kromat
D3038 Anoniacal Copper Arsenat
D3039 Dikloro karbonat
D3940 Karbon disulfida
D3041 Karbon tetraklorida
D3042 Kloroasetaldehida
D3043 Klorodama, Isomer Alfa dan Beta

www.hukumonline.com 13
www.hukumonline.com

D3044 Kloroctana (Etil Klorida)


D3045 Kloroctena (Vinil Klorida)
D3046 Klorobromometana
D3047 Kloroform
D3048 p-kloroanilina
D3049 2-Kloroctil Vinil Eter
D3050 klorometil Metil Eter
D3051 asam kromat
D3052 kromium dan senyawa-senyawanya
D3053 sianida dan senyawa-senyawanya
D3054 kreosot
D3055 kumena
D3056 sikloheksana
D3057 2,4-D, garam-garam dan ensternya
D3058 DDD
D3059 DDT
D3060 1,2-Diklorobenzena
D3061 1,3-Diklorobenzena
D3062 1,2-Dikloroetana
D3063 1,1-Dikloroetana
D3064 1,2-Dikloropropena
D3065 1,3-Dikloropropena
D3066 Dieldrin
D3067 Dimetil Malat
D3068 Dimetil sulfat
D3069 2,4-Dinitritoluen
D3070 2,6-Dinitritoluen
D3071 endrin dan senyawa metabolitnya
D3072 epiklorohidrin
D3073 2-Etoksi Etanol

D3074 I-Penil Etanon


D3075 Etil akrilat
D3076 Etil aselat
D3077 Etilbenzena
D3078 Etil karbonat (uretan)
D3079 Etil eter
D3080 Asam etilen bisditiokarbonat dan turunannya
D3081 Etilen dibromida
D3082 Etilen diklorida
D3083 Etilen glikon (Monoetil Eter)
D3084 Etilen oksida (oksirana)
D3085 Pluorin
D3086 Pluoroasetamida
D3087 Asam pluoroasetat dan garam sodiumnya
D3088 Formaldehida
D3089 Asam pormiat
D3090 Puran
D3091 Heptaklor
D3092 Heksaklorobenzena
D3093 Heksaklorobutadiena
www.hukumonline.com 14
www.hukumonline.com

D3094 Heksakloroetana
D3095 Hidrogen sianida
D3096 Hidrazina
D3097 Asam fosfat
D3098 Asam plourat
D3099 Asam pluorida
D3100 Asam sulfida
D3101 Hidroksibenzena (penol)
D3102 Hidroksitoluen (kresol)
D3103 Isobutil alkohol (isobutanol)
D3104 Timbal asetat
D3105 Timbal kromat
D3106 Timbal nitrat
D3107 Timbal oksida
D3108 Timbal fosfat
D3109 Bindana
D3110 Maleat anhidrida
D3111 Maleat hidrazida

D3112 Merkuri dan senyawa-senyawanya


D3113 Metil hidrazina
D3114 Metil paration
D3115 Tetraklorometana
D3116 Tribronometana
D3117 Triklorometana
D3118 Triklorofluorometana
D3119 Metanol (metil alkohol)
D3120 Metoksiklor
D3121 Metil bromida
D3122 Metil klorida
D3123 Metil klorofoun
D3124 Metilen bromida
D3125 Metil isobutil keton
D3126 Metil etil keton
D3127 Metil etil keton peroksida
D3128 Metil benzena (toluen)
D3129 Metil lodida
D3130 Naftalena
D3131 Nitrat oksida
D3132 Nitrobenzena
D3133 Nitrogliserin
D3134 Oksirana
D3135 Paration
D3136 Paraldehida
D3137 Pentaklorobenzena
D3138 Pentakloroetana
D3139 Pentakloronitrobenzena
D3140 Pentaklorofenol
D3141 Pentaklorotilen
D3142 Penil tiourea
D3143 Fosgen
www.hukumonline.com 15
www.hukumonline.com

D3144 Fosfin
D3145 Posfor sulfida
D3146 Fosfor pentasulfida
D3147 Malat anhidrida
D3148 1-Bromo,2-Propanon
D3149 2-Nitropropana

D3150 n-propitamina
D3151 Propiten diklorida
D3152 Pirena
D3153 Puidin
D3154 Selenium dan senyawanya
D3155 Selenium dioksida
D3156 Selenium sulfida
D3157 Perak sianida
D3158 2,4,5-TP (silvex)
D3159 natrium azida
D3160 striknidin-10-satu dan garam-garamnya
D3161 asam sulfat, dimetil ester sulfat
D3162 sulfur posfit
D3163 2,4,5-T
D3164 1,2,4,5-tetraklorobenzena
D3165 1,1,1,2-Tetrakloroetana
D3166 1,1,2,2-Tetrakloroetana
D3167 2,3,4,6-Tetraklofenol
D3168 Tetraklorometana
D3169 Tetraetil timbal
D3170 2,4,5-Triklorofenol
D3171 2,4,6-Triklorofenol
D3172 1,3,5-Trimitrobenzena
D3173 Vanadium oksida
D3174 Vanadium pentaoksida
D3175 Vinil klorida
D3176 Warfarin
D3177 Dimetilbenzena
D3178 Seng fosfit

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


Ttd

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

www.hukumonline.com 16
www.hukumonline.com

LAMPIRAN II

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR : 85 TAHUN 1999
TANGGAL : 7 OKTOBER 1999

BAKU MUTU TCLP ZAT PENCEMAR DALAM LIMBAH UNTUK PENENTUAN


KARAKTERISTIK SIFAT RACUN

KODE PARAMETER KONSENTRASI DALAM


LIMBAH EKSTRAKSI LIMBAH (MG/L)
D4001 Aldrin + Dieldrin 0,07
D4002 Arsen 5,0
D4003 Barium 100,0
D4004 Benzena 0,5
D4005 Boron 500,0
D4006 Cadmium 1,0
D4007 Carbon tetrachloride 0,5
D4008 Chloridane 0,03
D4009 Chlorobenzena 100,0
D4010 Chloroforin 6,0
D4011 Chromium 5,0
D4012 Copper 10,0
D4013 o-cresol 200,0
D4014 m-cresol 200,0
D4015 p-cresol 200,0
D4016 Total cresol 200,0
D4017 Cyanide (free) 20,0
D4018 2,4-D 10,0
D4019 1,4-Dichlorobenzena 7,5
D4020 1,2-dichloroethane 0,5
D4021 1,1-dichloroethylene 0,7
D4022 2,4-dinitrotoluene 0,13
D4023 Endrin 0,02
D4024 Plurides 150,0
D4025 Heptachlor + heptachlor epoxide 0,008
D4026 Hexachlorobenzena 0,13
D4027 Hexachlorobutadiene 0,5
D4028 Hexachloroethane 3,0
D4029 Lead 5,0
D4030 Lindane 0,4
D4031 Mercury 0,2
D4032 Methoxychlor 10,0
D4033 Methyl ethyl ketone 200,0
D4034 Methyl parathion 0,7
D4035 Nitrate + Nitrite 1,000,0
D4036 Nitrite 100,0
D4037 Nitrobenzena 2,0
D4038 Nitrilotriacetic acid 5,0

www.hukumonline.com 17
www.hukumonline.com

D4039 Pentachlorophenol 100,0


D4040 Pyridine 5,0
D4041 Parathio 3,5
D4042 PCB3 0,3
D4043 Selenium 1,0
D4044 Silver 5,0
D4045 Tetrachloroethylene (PCE) 0,7
D4046 Toxaphene 0,5
D4047 Trichloroethylene (PCE) 0,5
D4048 Trihalomethanes 35,0
D4049 2,4,5-Trichlorophenol 400,0
D4050 2,4,6-trichlorophenol 2,0
D4051 2,4,5-TP (silvex) 1,0
D4052 Vynil chloride 0,2
D4053 Zine 50,0

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


Ttd
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

LAMPIRAN III

DAFTAR ZAT PENCEMAR DALAM LIMBAH YANG BERSIFAT KRONIS

KODE NAMA UMUM


LIMBAH
D5001 Acetonitrile
D5002 Acetophenone
D5003 2-Acetylaminefluorene
D5004 Acetyl chloride
D5005 1-Acethyl-2-thiourea
D5006 Acidie solutions or acid in solid form
D5007 Acrolein
D5008 Arylamide
D5009 Acrylonitrile
D5010 Aflatixins
D5011 Aldicab
D5012 Aldicarb sulfone
D5013 Aldrin
D5014 Allyl alcohol
D5015 Allyl chloride
D5016 Aluminium phosphide
D5017 4-Aminobiphenyl
D5018 5 (Aminomethyl) 3-isoxazolol
D5019 4-Aminopyridine
D5020 Amitrole
D5021 Ammonium vanadate

www.hukumonline.com 18
www.hukumonline.com

D5022 Aniline
D5023 Antimony
D5024 Antimony compounds, NOS
D5025 Any congenor polychlorinated dibenzo-furan
D5026 Any congenor polychlorinated dibenzo-p-dioxin
D5027 Aramite
D5028 Arsenic
D5029 Arsenic compounds, NOS
D5030 Arsenic acid
D5031 Arsenic pentoxide
D5032 Arsenic trioxide
D5033 Asbestos (dust & fibres)
D5034 Auramine
D5035 Azaserine
D5036 Barban
D5037 Barium
D5038 Barium compounds, NOS
D5039 Barium cyanide
D5040 Basic solutions or bases in solid form
D5041 Bendiocarb
D5042 Bendiocarb-phenol
D5043 Benomyl
D5044 Benz(c)acridine
D5045 Benz(a)anthracene
D5046 Benzal chloride
D5047 Benzene
D5048 Benzenearsonic acid
D5049 Bencidine
D5050 Benzo(b)fluoranthene
D5051 Benzo(j)fluoranthene
D5052 Benzo(k)fluoranthene
D5053 Benzp(a)pyrene
D5054 p-benzoquinone
D5055 Benzohichloride
D5056 Benzyl chloride
D5057 Beryllium powder
D5058 Beryllium compounds, NOS
D5059 Bis (pentamethylene)-thiuram tetrasulfide
D5060 Bromoaceton
D5061 Bromoform
D5062 4-bromophenyl phenyl ether
D5063 Brucine
D5064 Butyl benzyl phtalate
D5065 Cacodylic acid
D5066 Cadmium
D5067 Cadmium compounds, NOS
D5068 Calcium chromate
D5069 Calcium cyanide
D5070 Carbaryl
www.hukumonline.com 19
www.hukumonline.com

D5071 Carbendazim
D5072 Carbofuran
D5073 Carbofuran phenol
D5074 Carbon disulfide
D5075 Carbon oxyfluoride
D5076 Carbon tetrachloride
D5077 Carbosulfan
D5078 Chloral
D5079 Chlorambucil
D5080 Chlordane
D5081 Chlordane (alpha and gamma isomers)
D5082 Chlorinated benzenes, NOS
D5083 Chlorinated ethane, NOS
D5084 Chlorinated fluorocarbons, NOS
D5085 Chlorinated naphtalene, NOS
D5086 Chlorinated phenol, NOS
D5087 Chlornaphazine
D5088 Chloroacetaldehyde
D5089 Chloroalkyl ethers, NOS
D5090 p-chloromniline
D5091 Chlorobenzene
D5092 Chlorobenzilate
D5093 p-chloro-m-cresol
D5094 z-chloroethyl methyl ether
D5095 Chloroform
D5096 Chloromethyl vinyl ether
D5097 Beta-chloronaphtalene
D5098 o-chlorophenol
D5099 1-(o-chlorophenyl)thiourea
D5100 Chloroprene
D5101 3-chloropiopionitrile
D5102 Chromium
D5103 Chromium compounds, NOS
D5104 Chrysene
D5105 Citrus red no.2
D5106 Coat tal creosole
D5107 Copper cyanide
D5108 Cicosole
D5109 Cresol (cresilic acid)
D5110 Crotonaldehyde
D5111 m-cumenyl methyl carbamate
D5112 Cyanides (soluble salt & complexes), NOS
D5113 Cyanogen
D5114 Cyanogen chloride
D5115 Cyanogen chloride
D5116 Cycasin
D5117 Cycloate
D5118 2-cyclohexyl-4,6-dinitrophenol
D5119 Cyclophosphamide
www.hukumonline.com 20
www.hukumonline.com

D5120 2,4-D
D5121 2,4-D,salt, esters
D5122 Daunomycin
D5123 Dazomet
D5124 DDD
D5125 DDE
D5126 DDT
D5127 Diallate
D5128 Dibenza (a,h)acridine
D5129 Dibenza(a,j)acridine
D5130 Debenza(a,h)anthracene
D5131 711-1Dibenzo(c,g) carbazole
D5132 Dibenzo(a,c)pyrene
D5133 Dibenzo(a,h)pyrene
D5134 Dibenzo(a,l)pyrene
D5135 1,2-Dibromo-3-chloropropane
D5136 Dibutyl pthalate
D5137 o-Dichlorobenzene
D5138 m-Dichlorobenzene
D5139 p-Dichlorobenzene
D5140 Dichlorobenzene, NOS
D5141 3,3-Dichlorobenzidine
D5142 1,4-Dichloro-2-butene
D5143 Dichlorodifluoromethane
D5144 Dichloroethylene, NOS
D5145 1,1-Dichloroethylene
D5146 1,2-dichloroethylene
D5147 Dichloroethyl ether
D5148 Dichloroisopropyl ether
D5149 Dichloromethoxy ethane
D5150 Dichloromethyl ether
D5151 2,4-dichlorophenol
D5152 2,6-dichlorophenol
D5153 Dichorophenylarsine
D5154 Dichloropropane, NOS
D5155 Dichloropropanol,NOS
D5156 Dichloropropane, NOS
D5157 1,3-Dichloropropene
D5158 Dieldrin
D5159 1,2,3,4-diepoxybutane
D5160 Diethylarsine
D5161 1,4-Diethyleneoxyde
D5162 Diethylhexyl phatalate
D5163 N,N-Diethylhydinzine
D5164 O,O-Diethyl O-methyl dithiophosphate
D5165 Diethyl-p-nitrophenyl phosphate
D5166 Diethyl phtalate
D5167 O,O-Diethyl O-pyrazinyl phosporothioate
D5168 Diethylene glycol, dicarbamate
www.hukumonline.com 21
www.hukumonline.com

D5169 Diethylstillbesterol
D5170 Dihydrosafrole
D5171 Diisopropylfluorophosphate (DIP)
D5172 Dimethoate
D5173 3,3’dimethoxibenzidine
D5174 p-dimethylaminoazobenzene
D5175 7,12-dimethylbenz(a)anthracene
D5176 3,3’dimethylbenzidine
D5177 Dimethylcarbamoyl chloride
D5178 1,1-dimethylhydrazine
D5179 1,2-dimethylhydrazine
D5180 Alpha-alpha-dimenthylphenethylamine
D5181 2,4-dimethylphenol
D5182 Dimethyl phtalate
D5183 Dimethyl sulfate
D5184 Dimetilen
D5185 Dinitrobenzene, NOS
D5186 4,6-Dinitro-o-cresol
D5187 4,6-Dinitro-0-cresol salts
D5188 2,4-dinitrophenol
D5189 2,4-dinitrotoluene
D5190 2,6-dinitrotoluene
D5191 Dinoseb
D5192 Di-n-octylphtalate
D5193 Diphenylamine
D5194 1,2-diphenylhydrazine
D5195 Di-n-propylnitrosamine
D5196 Disulfiram
D5197 Disulfoton
D5198 Dithiobiuret
D5199 Endosulfan
D5200 Endothall
D5201 Endrin
D5202 Endrin metabolites
D5203 Epichlotohydrin
D5204 Epinephrine
D5205 EPTC
D5206 Ethyl carbamate (urethane)
D5207 Ethers
D5208 Ethyl cyanide
D5209 Ethylenebisdithiocaibamic acid
D5210 Ethylenebisdithiocarbamic acid, salts & esters
D5211 Ethylene dibromide
D5212 Ethylene dichloride
D5213 Ethylene glicol monoethyl ether
D5214 Ethyleneimine
D5215 Ethylene oxyde
D5216 Ethylenethiourca
D5217 Ethylidene dichloride
www.hukumonline.com 22
www.hukumonline.com

D5218 Ethylmethacrylate
D5219 Ethyl methanesulfonate
D5220 Ethylziram
D5221 Pamphur
D5222 Perbam
D5223 Pluoranthene
D5224 Pluorine
D5225 Pluoronclamide
D5226 Pluoroacetic acid, sodium salt
D5227 Pormaldehyde
D5228 Pormetanate hydrochloride
D5229 Pormic acid
D5230 Pormparanate
D5231 Glycidylaldehyde
D5232 Halogenated organic solvents
D5233 Halomethanes, NOS
D5234 Heptachlor
D5235 Heptachlor Epoxide
D5236 Heptachlor Epoxide (alpha, beta, & hamma isomers)
D5237 Heptachlorodibenzofurans
D5238 Heptachlorodibenzo-p-dioxin
D5239 Hexachlorobenzene
D5240 Hexachlorobutadiene
D5241 Hexachlorocyclopentadiene
D5242 Hexachlorodibenzo-p-dioxin
D5243 Hexachlorodibenzofurans
D5244 Hexachloroethane
D5245 Hexachlorophene
D5246 Hexachloropropene
D5247 Hexacthyl tetraphosphate
D5248 Hexavalent chromium compounds
D5249 Hydrazine
D5250 Hydrogen cyanide
D5251 Hydrogen fluoride
D5252 Hydrogen sulfide
D5253 Indeno(1,2,3-cd)pyrene
D5254 3-lodo-2-propynyl-n-butylenibamate
D5255 Inorganic cyanides
D5256 Inorganic fluorine compounds
D5257 Isobutyl alcohol
D5258 Isodrin
D5259 Isolan
D5260 Isosafrote
D5261 Kepone
D5262 Lasiocarpine
D5263 Lead
D5264 Lead compounds, NOS
D5265 Lead acetate
D5266 Lead phosphate
www.hukumonline.com 23
www.hukumonline.com

D5267 Lead subacetate


D5268 Lindane
D5269 Malcic anhydride
D5270 Malcic hydrazine
D5271 Malononitrile
D5272 Manganese dimethyldithio-carbamate
D5273 Melphalan
D5274 Mercury
D5275 Mercury compounds, NOS
D5276 Mercury fulminate
D5277 Metal carbonyl
D5278 Metam sodium
D5279 Methacrylonitrile
D5280 Methapyrilene
D5281 Methiocarb
D5282 Methomyl
D5283 Methoxychlor
D5284 Methryl biomide
D5285 Methyl chloride
D5286 Methyl chlorocarbonate
D5287 Methyl chloroform
D5288 3-methylcholanthrene
D5289 4,4-methylenebis(2-chloroaniline)
D5290 Methylene bromide
D5291 Methylene chloride
D5292 Methyl ethyl ketone (MEK)
D5293 Methyl ethyl ketone peroxide
D5294 Methyl hydrazine
D5295 Methyl iodide
D5296 Methyl isocyanate
D5297 2-methyllactonitrile
D5298 Methyl methacrylate
D5299 Methyl methanesulfonate
D5300 Methyl parathion
D5301 Methylthiouracil
D5302 Metolcarb
D5303 Mitomycin C
D5304 MNNG
D5305 Molinate
D5306 Mustard gas
D5307 Naphtalene
D5308 1,4-Naphloquinone
D5309 Alpha-naphtylamine
D5310 Beta-naphtylamine
D5311 Alpha-naphtylthiourca
D5312 Nickel
D5313 Nickel compounds, NOS
D5314 Nickel carbonyl
D5315 Nickel cyanide
www.hukumonline.com 24
www.hukumonline.com

D5316 Nicotine
D5317 Nicotine salts
D5318 Nitric oxide
D5319 p-nitroaniline
D5320 Nitrobenzene
D5321 Nitrogen dioxide
D5322 Nitrogen mustard
D5323 Nitrogen mustard, hydrochloric salts
D5324 Nitrogen mustard N-oxides
D5325 Nitrogen mustard, N-oxide, hydrochloride salt
D5326 Nitroglycerin
D5327 p-nitrophenol
D5328 2-nitropropane
D5329 Nitrosamines, NOS
D5330 N-Nitrosodi-n-butylamine
D5331 N-Nitrosodiethanolamine
D5332 N-Nitrosodiethylamine
D5333 N-Nitrosodimethylamine
D5334 N-Nitroso-N-ethylurea
D5335 N-Nitrosomethylethylamine
D5336 N-Nitroso-N-methylurethane
D5337 N-Nitroso-N-methylurethane
D5338 N-Nitrosomethylvinylamine
D5339 N-Nitrosomorpholine
D5340 N-Nitrosonornicotine
D5341 N-Nitrosopiperidine
D5342 N-Nitrosopirrolydine
D5343 N-Nitrososarcosine
D5344 5-Nitro-o-tohridine
D5345 Octamethylpyrophosphoramide
D5346 Organic cyanides
D5347 Organic phosphorous
D5348 Organic solvents
D5349 Organohalogen compounds
D5350 Osmium tetroxide
D5351 Oxamyl
D5352 Paraldehide
D5353 Parathion
D5354 Pebulate
D5355 Pentachlorobenzene
D5356 Pentachlorodibenzo-p-dioxin
D5357 Pentachlorodibenzofurans
D5358 Pentachloroethane
D5359 Pentachloronitrobenzene (PCNB)
D5360 Pentachlorophenol
D5361 Phenacetin
D5362 Phenol
D5363 Phenylenediamine
D5364 Phenylmercury acclate
www.hukumonline.com 25
www.hukumonline.com

D5365 Phenylthiourea
D5366 Phosgene
D5367 PHOSphin
D5368 Phorate
D5369 Phtalic acid esters, NOS
D5370 Phtalic anhydride
D5371 Physostigmine
D5372 Physostigmine salicylate
D5373 2-Picoline
D5374 Polychlorinated biphenyls, NOS
D5375 Poltasium cyanide
D5376 Poltasium dimethyldithiocarbamate
D5377 Potasium-n-hydroxymethyl-n-methyl-dithiocarbamate
D5378 Poltasium-n-methyldithiocaibamate
D5379 Poltasium pentachlorophenate
D5380 Poltasium silver cyanide
D5381 Promecarb
D5382 Pronamide
D5383 1,3-propane sultone
D5384 Propham
D5385 Propoxur
D5386 n-propylamine
D5387 Propargyl alcohol
D5388 Propylene dichloride
D5389 1,2-propylenimine
D5390 Propylthiouracil
D5391 Prosulfoenib
D5392 Pyridine
D5393 Reserpine
D5394 Resoreinol
D5395 Saccharin
D5396 Saccharin salts
D5397 Safiole
D5398 Selenium
D5399 Selenium compounds, NOS
D5400 Selenium dioxide
D5401 Selenium sulfide
D5402 Selenium, tetrakis (dimethyldithiocarbamate)
D5403 Selenourca
D5404 Silver
D5405 Silver compounds, NOS
D5406 Silvre cyanide
D5407 Silvex (2,4,5-TP)
D5408 Sodium syanide
D5409 Sodium dibutyldithiocnibamate
D5410 Sodium diethyldithiocnibamate
D5411 Sodium diethyldithiocnibamate
D5412 Sodium pentachlorophenate
D5413 Streptozotocin
www.hukumonline.com 26
www.hukumonline.com

D5414 Strycluninc
D5415 Strychnine salts
D5416 Sufallate
D5417 TCDD
D5418 Tetrabuthylthiuram monosulfide
D5419 1,2,4,5-tetrachlorobenzene
D5420 Tetrachlorodibenzo-p-dioxine
D5421 Tetrachlorodibenzo-p-furans
D5422 Tetrachlorocthane, NOS
D5423 1,1,1,2-tetrachlorocthane
D5424 1,1,2,2 tetrachlorocthane, NOS
D5425 Tetrachloroethylene
D5426 2,3,4,6-tetrachlorophenol
D5427 2,3,4,6-tetrachlorophenol, potassium salt
D5428 2,3,4,6-tetrachlorophenol, sodium salt
D5429 Tetracthyldithiopyrophosphate
D5430 Tetracthyl lend
D5431 Tetracthyl pyrophosphate
D5432 Tetranitromethane
D5433 Thallium
D5434 Thallium compounds, NOS
D5435 Thallic oxide
D5436 Thallium (1) acclate
D5437 Thallium (1) carbonate
D5438 Thallium (1) chloride
D5439 Thallium (1) nitrate
D5440 Thallium selenite
D5441 Thallium (1) sulfate
D5442 Thioacetamide
D5443 Thiodicarb
D5444 Thiofanox
D5445 Thiomethanol
D5446 Thiophanate-methyl
D5447 Thiophenol
D5448 Thiosemicarbazide
D5449 Thiourca
D5450 Thiram
D5451 Tirpate
D5452 Tellurium; tellinium compounds
D5453 Toluene
D5454 Toluenediamine
D5455 Toluene-2,4-diamine
D5456 Toluene-2,6-diamine
D5457 Toluene-3,4-diamine
D5458 Toluene diisocyanate
D5459 o-toluidine
D5460 o-toluidine hydrochloride
D5461 p-toluidine
D5462 Toxaphene
www.hukumonline.com 27
www.hukumonline.com

D5463 Triallate
D5464 2,4,6-Tribromophenol
D5465 1,2,4-trichlorobenzena
D5466 1,1,2-trichloroethane
D5467 Trichloroethylene
D5468 Trichloromethanethiol
D5469 Trichloromonofluoromethane
D5470 2,4,5-trichlorophenol
D5471 2,4,6-trichlorophenol
D5472 2,4,5-T
D5473 Trichloropropane, NOS
D5474 1,2,3-Trichloropropane
D5475 O,o,o-Truethyl phosphorothioate
D5476 Trietylamine
D5477 1,3,5-trinitrobenzene
D5478 Tris(1-aziridinyl) phosphine sulfide
D5479 Tris (2,3,-dibromepropy) phoshate
D5480 Trypan blue
D5481 Uracil mustard
D5482 Vanadium pentoxide
D5483 Vinyl chloride
D5484 Warfarin, pada konsentrasi lebih kecil dari 0,3%
D5485 Warfarin, pada konsentrasilebih besar dari 0,3%
D5486 Warfarin salt, pada konsentrasi lebih kecil dari 0,3%
D5487 Warfarin salt, pada keonsentrasi lebih besar dari 0,3%
D5488 Zinc cyanide
D5489 Zinc phosphide, pada konsentrasi lebih besar dari 10%
5490 Zinc phosphide, pada konsentrasi lebih kecil atau sama dengan 10%
D5491 Ziram

Singkatan NOS (Not Othenrise Specified)menunjukkan bahwa anggota dari kelompok tsb tidak
terdaftar dengan nama secara spesifik dalam Lampiran III.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


Ttd
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

www.hukumonline.com 28
www.hukumonline.com

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 85 TAHUN 1999
TENTANG
PERUBAHAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999
TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN

UMUM
Kegiatan pembangunan bertujuan meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat yang
dilaksanakan melalui rencana pembangunan jangka panjang yang bertumpu pada pembangunan
di bidang industri.
Pembangunan di bidang industri tsb di satu pihak akan menghasilkan barang yang
bermanfaat bagi kesejahteraan hidup rakyat, dan di lain pihak industri itu juga akan menghasilkan
limbah. Di antara limbah yang dihasilkan oleh kegiatan industri tsb terdapat limbah bahan
berbahaya beracun (limbah B3).
Untuk mengindentifikasi limbah sebagai limbah B3 diperlukan uji karakteristik dan uji
toksikologi atas limbah tsb. Pengujian ini meliputi karakterisasi limbah atas sifat2 mudah
meledak dan atau mudah terbakar dan atau bersifat reaktif, dan atau beracun dan atau
menyebabkan infeksi, dan atau bersifat korosif. Sedangkan uji toksikologi digunakan untuk
mengetahui nilai akut dan atau kronik limbah. Penentuan sifat akut limbah dilakukan dengan uji
hayati untuk mengetahui hubungan dosis-respon antara limbah dengan kematian hewan uji untuk
menetapkan nilai LD50. Sedangkan sifat kronis limbah B3 ditentukan dengan cara mengevaluasi
sifat zat pencemar yang terdapat dalam limbah dengan menggunakan metodelogi tertentu.
Apabila suatu limbah tidak tercantum dalam Lampiran I Peraturan Pemerintah ini, lolos
uji karakteristik limbah B3, lolos uji LD50, dan tidak bersifat kronis maka limbah tsb bukan
limbah B3, namun pengelolaannya harus memenuhi ketentuan.
Limbah B3 yang dibuag langsung ke dalam lingkungan dapat menimbulkan bahaya
terhadap lingkungan dan kesehatan manusia serta makhluk hidup lainnya. Mengingat resiko tsb,
perlu diupayakan agar setiap kegiatan industri dapat meminimalkan limbah B3 yang dihasilkan
dan mencegah masuknya limbah B3 dari luar Wilayah Indonesia. Pemerintah Indonesia dalam
pengawasan perpindahan lintas batas limbah B3 telah meratifikasi Konvensi Basel pada tanggal
12 Juli 1993 dengan Keputusan Presiden No. 61 Tahun 1993.
Untuk menghilangkan atau mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dari limbah B3
yang dihasilkan maka limbah B3 yang telah dihasilkan perlu dikelola secara khusus. Pengelolaan
limbah B3 merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mencakup penyimpanan, pengumpulan,
pemanfaatan, pengangkutan, dan pengolahan limbah B3 termasuk penimbunan hasil pengolahan
tsb. Dalam rangkaian kegiatan tsb terkait beberapa pihak yang masing2 merupakan mata rantai
dalam pengelolaan limbah B3, yaitu :
a. Penghasil Limbah B3: d. Pemanfaat Limbah B3;
b. Pengumpul Limbah B3: e. Pengolah Limbah B3:
c. Pengangkut Limbah B3: f. Penimbun Limbah B3.

Dengan pengolahan limbah sebagaimana tsb di atas, maka mata rantai siklus perjalanan
limbah B3 sejak dihasilkan oleh penghasil limbah B3 sampai penimbunan akhir oleh pengolah
limbah B3 dapat diawasi. Setiap mata rantai perlu diatur, sedangkan perjalanan limbah B3
dikendalikan dengan sistem manifest berupa dokumen limbah B3. Dengan sistem manifest dapat
diketahui berapa jumlah B3 yang dihasilkan dan berapa yang telah dimasukkan ke dalam proses
pengolahan dan penimbunan tahap akhir yang telah memiliki persyaratan lingkungan.
www.hukumonline.com 29
www.hukumonline.com

Dalam mela kukan pengelolaan limbah B3 perlu diperhatikan hirarki pengelolaan limbah
B3 antara lain dengan mengupayakan reduksi pada sumber, pengolahan bahan, substitusi bahan,
pengaturan operasi kegiatan, dan digunakannya teknologi bersih. Bilamana masih dihasilkan
limbah B3 maka diupayakan pemanfaatan limbah B3.
Pemanfaatan limbah B3, yang mencakup kegiatan daur ulang (recycling) perolehan
kembali (recovery/dan penggunaan kembali (reuse) merupakan satu mata rantai penting dalam
pengelolaan limbah B3. Dengan teknologi pemanfaatan limbah B3 di satu pihak dapat dikurangi
jumlah limbah B3 sehingga biaya pengolahan limbah B3 juga dapat ditekan dan di lain pihak
akan dapat meningkatkan kemanfaatan bahan baku. Hal ini pada giIirannya akan mengurangi
kecepatan pengurasan sumber daya alam.

PASAL DEMI PASAL

Pasal I
Angka 1

Pasal 6
Langkah pertama yang dilakukan dalam pengelolaan limbah B3 adalah
mengidentifikasikan limbah dari penghasil tsb apakah termasuk limbah B3 atau tidak.
Mengidentifikasikan limbah ini akan memudahkan pihak penghasil, pengumpul,
pengangkut, pemanfaat, pengolah, atau penimbun dalam mengenali limbah B3 tsb sedini
mungkin.
Mengidentifikasi limbah sebagai limbah B3 dilakukan melalui tahapan sbb. :
a. Mencocokkan jenis limbah dengan daftar jenis limbah B3 sebagaimana pada Lampiran I
Peraturan Pemerintah ini, dan apabila cocok dengan daftar jenis limbah B3 tsb, maka limbah
tsb termasuk limbah B3;
b. Apabila tidak cocok dengan daftar jenis limbah B3 sebagaimana pada Lampiran I Peraturan
Pemerintah ini maka diperiksa apakah limbah tsb memiliki karakteristik : mudah meledak,
dan atau mudah terbakar, dan atau beracun, dan atau bersifat reaktif, dan atau menyebabkan
infeksi, dan atau bersifat korosif.
c. Apabila kedua tahapan tsb sudah dilakukan dan tidak memenuhi ketentuan limbah B3, maka
dilakukan uji toksikologi.
Angka 2

Pasal 7
Ayat (1)
Huruf a
Limbah B3 dari sumber tidak spesifik adalah limbah B3 yang pada umumnya berasal
bukan dari proses utamanya, tetapi berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pencurian, pence
gahan korosi (inhibitor korosi), pelarutan kerak, pengemasan, dan lain2.
Huruf b
Limbah B3 dari sumber spesifik adalah limbah B3 sisa proses suatu industri atau kegiatan
yang secara spesifik dapat ditentukan berdasarkan kajian limbah.
Huruf c
Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk
yang tidak memenuhi spesifikasi, karena tidak memenuhi spesifikasi yang ditentukan atau tidak
dapat dimanfaatkan kembali, maka suatu produk menjadi limbah B3 yang memerlukan
pengelolaan seperti limbah B3 lainnya. Hal yang sama juga berlaku untuk sisa kemasan limbah
B3 dan bahan2 kimia yang kadaluarsa.
Ayat (2)
Cukup jelas.
www.hukumonline.com 30
www.hukumonline.com

Ayat (3)
Pengujian karakteristik limbah dilakukan sebelum limbah tsb mendapat perlakuan
pengolahan. Limbah diidentifikasi sebagai limbah B3 apabila memenuhi salah satu atau lebih
karakteristik limbah B3.
Dalam ketentuan yang dimaksud dengan :
a. Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan, standar (25°C, 750
mmHg) dapat meledak atau mela lui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.
b. Limbah mudah terbakar adalah limbah2 yang mempunyai salah satu sifat2 sbb. :
1) Limbah yang berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan atau
pada titik nyala tidak lebih dari 60 °C (140°F) akan menyala apabila terjadi kontak
dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg.
2) Limbah yang bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar (25°C, 760
mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau
perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang
terus menerus.
3) Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.
4) Merupakan limbah pengoksidasi.
c. Limbah yang bersifat reaktif adalah limbah2 yang mempunyai salah satu sifat2 sbb. :
1) Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa
peledakan.
2) Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air.
3) Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan,
menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi
kesehatan manusia dan lingkungan.
4) Merupakan limbah Sianida, Sulfida atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan
12,5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan
kesehatan manusia dan lingkungan.
5) Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (25°C,
760 mmHg).
6) Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau
limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
d. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia
atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke
dalam tubuh melalui pernafasan kulit atau mulut.
Penentuan sifat racun untuk identifikasi limbah ini dapat menggunakan baku mutu
konsentrasi TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) pencemar organik dan
anorganik dalam limbah sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran II Peraturan
Pemerintah ini.
Apabila limbah mengandung salah satu pencemar yang terdapat dalam Lampiran II Peraturan
Pemerintah ini, dengan konsentrasi sama atau lebih besar dari nilai dalam Lampiran II
Peraturan Pemerintah ini, maka limbah tsb merupakan limbah B3. Bila nilai konsentrasi zat
pencemar lebih kecil dari nilai ambang batas pada Lampiran II Peraturan Pemerintah ini
maka dilakukan uji toksikologi.
e. Limbah yang menyebabkan infeksi yaitu bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan
dari tubuh manusia yang terkena infeksi, limbah dari laboratorium atau limbah lainnya yang
terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular. Limbah ini berbahaya karena mengandung
kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera yang ditularkan pada pekerja, pembersih jalan
dan masyarakat di sekitar lokasi pembuangan limbah.
f. Limbah bersifat korosif adalah limbah yang mempunyai salah satu sifat sbb. :
1) Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.
www.hukumonline.com 31
www.hukumonline.com

2) Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi
lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55°C.
3) Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau lebih
besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
Ayat (4)
Penentuan sifat akut limbah dilakukan dengan uji hayati untuk mengukur hubungan
dosis-respons antara limbah dengan kematian hewan uji, untuk menetapkan nilai LD50.
Yang dimaksud dengan LD50 (Lethal Dose fifty) adalah dosis limbah yang
menghasilkan 50% respons kematian pada populasi hewan uji. Nilai tsb diperoleh dari analisis
data secara grafts dan atau statistik terhadap hasil uji hayati tsb. Metodologi dan cara penentuan
nilai LD50 ditetapkan oleh instansi yang bertanggung jawab.
Apabila nilai LD50 secara oral lebih besar dari 50 mg/kg berat badan, maka terhadap
limbah yang mengandung salah satu zat pencemar pada Lampiran III Peraturan Pemerintah ini
dilakukan evaluasi sifat kronis.
Sifat kronis limbah (toksik, mutagenik, karsinogenik,teratogenik dan lain2) ditentukan
dengan cara mencocokkan zat pencemar yang ada dalam limbah tsb dengan Lampiran III Peratu
ran Pemerintah ini. Apabila limbah tsb mengandung salah satu dan atau lebih zat pencemar yang
terdapat dalam Lampiran III Peraturan Pemerintah ini, maka limbah tsb merupakan limbah B3
setelah mempertimbangkan faktor2 di bawah ini :
1) Sifat racun alami yang dipaparkan oleh zat pencemar;
2) Konsentrasi dari zat pencemar;
3) Potensi bermigrasinya zat pencemar dari limbah ke lingkungan bilamana tidak dikelola
dengan baik;
4) Sifat persisten zat pencemar atau produk degradasi racun pada zat pencemar;
5) Potensi dari zat pencemar atau turunan/degradasi produk senyawa toksik untuk berubah
menjadi tidak berbahaya;
6) Tingkat dimana zat pencemar atau produk degradasi zat pencemar terbioakumulasi di
ekosistem;
7) Jenis limbah yang tidak dikelola sesuai ketentuan yang ada yang berpotensi mencemari
lingkungan;
8) Jumlah limbah yang dihasilkan pada satu tempat atau secara regional atau secara nasional
berjumlah besar;
9) Dampak kesehatan dan pencemaran/kerusakan lingkungan akibat pembuangan limbah yang
mengandung zat pencemar pada lokasi yang tidak memenuhi persyaratan;
10) Kebijaksanaan yang diambil oleh instansi Pemerintah lainnya atau program peraturan
perundang-undangan lainnya berdasarkan dampak pada kesehatan dan lingkungan yang
diakibatkan oleh limbah atau zat pencemarnya;
11) Faktor-faktor lain yang dapat dipertanggungjawabkan merupakan limbah B3.
Metodologi untuk evaluasi Lampiran III Peraturan Pemerintah ini ditetapkan oleh instansi
yang bertanggung jawab setelah berkoordinasi dengan instansi teknis dan lembaga penelitian
terkait.
Apabila setelah dilakukan uji penentuan toksisitas baik akut maupun kronis dan tidak
memenuhi ketentuan di atas, maka limbah tsb dapat dinyatakan sebagai limbah non B3, dan
pengelolaannya dilakukan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang bertanggung
jawab setelah berkoordinasi dengan instansi teknis terkait.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Angka 3
Pasal 8
Cukup jelas.

www.hukumonline.com 32
www.hukumonline.com

Pasal II
Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3910

www.hukumonline.com 33

Anda mungkin juga menyukai