BASIC MINDSET
QA / QC TOOLS METHOD
UNDERSTANDING
FATIH KHAMDANI
28 Sept 2022
FATIH KHAMDANI
Education Knowledge & Skill
QA - QC
02 - Perbedaan
- Jobdesc
- Skills
04 TEKNIK SAMPLING
BRAINSTORMING
BRAINSTORMING
Material Material
Supplier IQC Proses 1
Control Control
QA/
QC
Incoming QC
Internal Process QC
Outgoing QC
Final
Proses 2 Inspe OGI Packing Delivery
ction
Prod
uctio
Customer n
IPQC
BRAINSTORMING
IQC
Incoming Quality Control (IQC) mengacu pada
konfirmasi kualitas dan verifikasi bahan baku,
komponen atau produk yang dibeli, yaitu, ketika
pemasok mengirimkan bahan baku atau
komponen, kualitas diperiksa dengan
pengambilan sampel, dan akhirnya dinilai apakah
batch/lot produk diterima atau ditolak.
Stakeholder Produksi
OGI
Proses OGI Customer / End
Customer / End
sesudah Customer / End Marker
Marker
Marker
Komplain
Internal
Output aktivitas kepada Customer claim
feedback
Supplier
KUIS 1
Latihan menentukan proses inspeksi IQC, IPQC, OGI pada proses berikut:
QUALITY BASIC
MINDSET
QUALITY BASIC MINDSET
Pengertian Mutu
1. Kegunaan (Spesifikasi) :
• berjalan sesuai fungsinya, bermanfaat, mempermudah penggunanya.
2. Ketahanan (reliability) :
• Berfungsi dalam waktu yang lama, tahan terhadap kondisi lingkungan (panas, kelembaban,
goncangan)
4. Kesenangan:
• Kepuasan panca indra. (rancangan, warna, sentuhan, suara, bau)
5. Harga (Price):
• Harga beli, biaya pemasangan, biaya pemeliharaan (biaya listrik, biaya pelayanan dan biaya
penggantian spare part)
QUALITY BASIC MINDSET
Mutu = Harapan Pelanggan
Pelanggan ialah orang yang menggunakan hasil kerja / jasa yaitu proses setelahnya
Cost:
harga yang lebih competitive
Delivery
Pengiriman/ penyajian Tepat Waktu
Safety
Produck/jasa dengan persyaratan keselamatan & kesehatan Customer dan
Produsen serta pihak terkait
Morale
Produk / jasa di sajikan dengan memperhatikan kaidah-kaidah sosial dan budaya
Environment
Produk dan jasa di sajikan dengan persyaratan lingkungan /ramah llingkungan
QUALITY BASIC MINDSET
Quality In Charge
Urgensi Hanya Mengirimkan Produk OK
Prod
Supplier uctio QA
n
Final
Material
Supplier IQC Sub Assy Main Assy Prod Packing OGI Delivery Customer
Control
uksi
Final
Material
Supplier IQC Sub Assy Main Assy Prod Packing OGI Delivery Customer
Control
uksi
Liability costs
Failure Costs
Failure found by customer
Field repair costs
Reprocessing
Customer returns
Rejects
Warranty expenses
Extra inventory
QUALITY BASIC MINDSET
Apa langkah yang perlu
dilakukan?
Perbaikan mutu
EVOLUSI MUTU
Customer tidak
ada pilihan,
terpaksa menerima
produk apa adanya
Customer punya
pilihan, produk
jelek ditinggalkan,
Customer mencari
perusahaan lain
OK
Order Buat Inspeksi Kirim
QUALITY BASIC MINDSET
Dampak Negatif Awal Era Pengecekan Produk
Awal pelaksanaan inspeksi
Dari 100% Cek ➔ banyak reject
Ada Inspeksi
dan Tindakan
Perbaikan
OK
Order Buat Inspeksi Kirim
Tindakan Perbaikan
QUALITY BASIC MINDSET
Kelemahan Sistem Inspeksi Produk dan Tindakan Perbaikan
tahun 1990
Quality Assurance Mengelola keterlibatan dan partisipasi fungsi 2 dari end to end
(Jaminan Mutu) terhadap kesadaran kualitas, Keterlibatan management dan
Stake holder
Manual mutu yang komprehenshif - Penggunaan biaya mutu,
tahun 1980 Control Plan dan FMEA (Antisipatif)- Dokumentasi
Inspectio
Pemeriksaan “End” Produk sesuai dengan Spesifikasi.
n Pemilahan, pengelompokan Perbaikan Identifikasi sumber
kesalahan
Dimulai tahun 1920.
QA / QC
Quality Control Quality Assurance
Job Desc • Verikasi CTQ yang telah ditetapkan • Memastikan keterlibatan semua fungsi terhadap
aktifitas kualitas.
• Pemeriksaan dan analisa hasil pengukuran
parameter Process (CTQ). • Awareness dan Training QMS untuk semua key
(person) process.
• Mengukur ratio observasi pelaksanaan
(Standard observation ratio). • Manage activity Internal Audit, Fup Finding
dan management Review
• Mengukur kinerja process (Cp, CpK, Sigma
level) dan fup the worst process. • Manage External Audit and F/up finding
external audit.
• Rekomendasi Action plan to Quality Improve.
• Skill up Quality Problem Solving’s semua
• Fup dan update Quality plan and FMEA process terkait.
Skills • Mamahami & menguasai Basic Quality Tools • Mamahami & menguasai Advance Quality Tools
dan problem solving tools (DELTA) dan problem solving tools (DELTA)
• Kemampuan untuk menganalisa kualitas dan • Bisa menterjemahkan VOC to VOB dan VOE
atau kinerja
• Kemampuan untuk menganalisa kualitas dan
• Memahami & menguasai analisa statistik atau kinerja
dasar.
• Memahami & menguasai analisa statistik
• Memahami QMS advanced
Perbaikan berkelanjutan
Continual improvement
QUALITY LEVEL
- Total Quality
PLAN DO
- SCM Oriented
produk
ACTION CHECK STRATEGY
PROCESS
STRATEGY &
- System Oriented
QUALITY CONTROL
ASSESMENT
MANAGERIAL
ASPECT
- Process Oriented
QUALITY PLAN
- Produk Oriented
TIME/ waktu
QUALITY TOOLS & METODOLOGI
1.
1 Menentukan Tema Masalah
2.
2 Menetapkan Baseline & Target /analisa data
3.
3 Mencari Sebab Akar Masalah
4.
4 Menentukan Rencana Perbaikan
5.
5 Melaksanakan Rencana Perbaikan
6.
6 Evaluasi Hasil Perbaikan
7.
7 Standarisasi & Monitoring Hasil
8.
8 Menentukan Perbaikan Selanjutnya
QUALITY TOOLS & METODOLOGI
QC 7 Tools
7-QC TOOLS KEGUNAAN PADA 8 LANGKAH PERBAIKAN
8 STEPS
No Check Item Pengukuran Metode
Pemeriksaan
Tanggal
1 2 3
Pengumpulan 1. Menemukan Peluang/ tema Perbaikan
Data
1 CHECKSHEET
1 Control
Panel
Tegangan Dengan mata
telanjang
TOTAL
III
200
25 25
225
-
75
25
125 175
25 50
150
150
950
Klasifikasi
150
Pareto Chart for Part
Percent
60
Count
40
50
0
Comp
resso
r
Lain-l
ain
Damp
er
20
Count
Percent
Cum %
54
34.8
34.8
41
26.5
61.3
28
18.1
79.4
12
7.7
87.1
11
7.1
94.2
9
5.8
100.0
8. Menyusun rencana berikutnya
Freq
30 N=100
Melihat distribusi/ 1. Menentukan Peluang/ tema Perbaikan
4 HISTOGRAM
20
10
penyebaran data
=
X = 101 (banyak) 6. Memeriksa Hasil
0 74.5 79.5 84.5 89.5 94.5 99.5 104.5 109.5 114.5 119.5 124.5
Populasi A
3 EA sample dari
x x populasi
A x x
x x
x x x
x
x x
TEKNIK SAMPLING
Kelebihan dan Kelemahan dari Populasi dan Sampel
Populasi :
Sampel :
Mengurangi tingkat kesalahan dalam mengambil keputusan berdasarkan metode sampling. Maksudnya adalah metode
pengambilan sample dari populasi dimana sample yang diambil benar-benar mewakili kondisi populasi yang ada.
Contoh ;
Kondisi populasi yang sebenarnya
OK NG
Keterangan ;
Kondisi A dan D adalah
A B Pengambilan keputusan
yang benar
OK Keputusan Keputusan
Keputusan benar salah Kondisi b dan c adalah
Pengambilan keputusan
oleh inspektor
yang salah
OK atau NG C D Akibatnya ;
B ; claim dari customer
NG Keputusan Keputusan C ; loss bagi produksi kita
salah benar
TEKNIK SAMPLING
Contoh pengambilan sample dari populasi dengan ukuran sample 3 ea ;
3 EA sample dari
x
A x
x x
x
x x
x
x populasi
x Hasil keputusan ;
x Populasi A terdiri dari dan x
x Populasi A
Actual populasi adalah x
A x
x
x x x
Hasil keputusan ;
populasi A terdiri dari, dan x
x Actual populasi adalah x
x x x
x
x x
Jadi pengambilan keputusan BENAR
TEKNIK SAMPLING
Penggunaan sampel statistic untuk mengestimasi parameter
populasi
samples size n
Sample x1, x2, xn
Population
,
(biasanya sulit Sample Mean:
ditentukan) _ 1
x= xi
n
−
s= (xi - x)2
n-1
TEKNIK SAMPLING
Kerepresentatifan sampel
Kerepresantifan sampel yaitu kecenderungan sampel yang mendekati keadaan identik populasi yang dipengaruhi:
• Homogenitas populasi
Kesamaan populasi - stratifikasi populasi
Probability sampling
Yaitu teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas •Random sampling
probabilitas bahwa setiap unit sampling memiliki •Systematic
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. •Stratified
•Cluster
•Multistage
•Area sampling
Sample yang dipilih secara acak, cara ini dapat diambil bila analisa penelitian cenderung bersifat deskriptif atau bersifat
umum. Setiap unsur populasi harus memilik kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.
Jika ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat pengambil data secara random. memilih unsur populasi secara
sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang “telah di tentukan secar asistematis “.
Dimana populasi terbagi kedalam sub populasi (strata), karena mempunyai karakteristik yang heterogen dan heterogenitas
tersebut mempunyai arti yang signifikan terhadap pencapaian tujuan penelitian, maka penelitian dapat mengambil
dengan cara ini.
• Cluster Random Sampling (Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area atau Gugus
Pengambilan sampel dengan cara gugus. Populasi dibagi keadalam satuan-satuan sampling yang besar yang disebut
cluster. Berbeda dengan pembentukan strata, satuan sampling yang ada dalam tiap kluster harus relatif heterogen.
Dipakai ketika peneliti dihadapkan pada situasi bahwa populasi penelitiannya tersebar di berbagai wilayah.
TEKNIK SAMPLING
• Convenience Sampling (Sampel Yang Dipilih Dengan Pertimbangan Kemudahan)
Merupakan teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan
kemudahan saja. Oleh karena itu ada beberapa menggunakan istilah accidental sampling – tidak disengaja
– atau juga captive sample .
• Haphazard Sampling
Merupakan teknik sampling dimana satuan sampling dipilih sembarangan atau seadanya, tanpa
perhitungan apapun.
TEKNIK SAMPLING
Pengertian AQL
AQL adalah tingkat kualitas yang ditentukan untuk setiap lot populasi sehingga rencana
pengambilan sampel (sampling plan) akan menerima persentase yang dikehendaki produsen
AQL mendefinisikan berapa banyak cacat yang diperbolehkan dalam suatu populasi
• Minor, untuk cacat kecil yang tidak mempengaruhi fungsi atau bentuk produk (tidak AQL 2.0 AQL 4.0
signifikan berbeda dengan spesifikasi konsumen).
• Major, untuk cacat yang lebih serius dari cacat minor yang mempengaruhi fungsi, kinerja, AQL 1.0 AQL 2.5
atau penampilan produk (berbeda secara signifikan dengan spesifikasi konsumen).
• Critical, untuk cacat yang sangat serius sehingga produk benar-benar tidak bisa digunakan AQL 0.0 AQL 0.0
atau berbahaya bagi penggunanya atau orang disekitarnya.
TEKNIK SAMPLING
TEKNIK SAMPLING
LOT size Level Inspeksi
AQL Level
(Tipe : S dan G)
Tingkat Inspeksi
TEKNIK SAMPLING
Standar ANSI Z1.4 (2008, p. 5) menyarankan menggunakan level inspeksi G-II jika tidak ada “ketentuan lain”
Level inspeksi G-II paling sering dipilih karena dipandang cukup “aman” (risiko sampling kecil) dengan biaya
inspeksi yang rendah
TEKNIK SAMPLING
G2 jika tidak ada “ketentuan lain
S1, S2, • jika diperlukan sample size yang relatif lebih kecil dan jika risiko sampling yang besar
dapat ditoleransi.
S3, S4
TEKNIK SAMPLING
Contoh pemilihan Level Inspeksi :
Criteria: Criteria:
Effect Severity of Effect on Product Rank Effect Severity of Effect on Process
(Customer Effect) (Manufacturing/Assembly Effect)
Loss of primary function (vehicle inoprable, 100% of product may have to be scrapped line
Loss or does not affect safe vehicle operation 8 Major Disruption shutdown or stop ship.
Degradation of
Primary Degradation of primary function (vehicle A portion of the production run may have to be
Significan
Function operable, but at reduced level of 7 serapped, Deviation from promary process
Disruption
performance) including decreased line speed or added manpower
Loss of secondary function (vehicle
100% of production run may have to be reworked
operable, but comfort / convenience 6
Loss or off line and accepted
functions inoprable
Degradation of Moderate
Secondary Degradation of secondary function (vehicle Disruption
Function A portion of the production run may have to be
operable, but comfort / convenience 5
reworked off line and accepted
functions at reduced level of performance)
• SOD
• Contoh: RPN = 7 (severity); 8 (occurrence); 5
(detection) = 785
• SD
• Contoh: RPN = 7 (severity); 5 (detection) = 75
Diskusi
Thank You