Anda di halaman 1dari 69

QUALITY

BASIC MINDSET

QA / QC TOOLS METHOD
UNDERSTANDING

FATIH KHAMDANI

28 Sept 2022
FATIH KHAMDANI
Education Knowledge & Skill

2007 - 2012 Core Tools


Mechanical Engineering, Diponegoro University MiniTab for quality data processing
Strategy Map for Manufacturing Company
Casting, Machining, Painting Process
Experiences

2013 – 2022 Trainer Experiences


Quality Engineer
PT. Yamaha Motor Parts Mfg Indonesia • In House Training FMEA Implementation, Departement 2021
PP DC YPMI
Job Scope Achievement • FMEA for Manufacturing Excellent, Expert Club 2022
Indonesia
Customer Claim & Organize & report weekly • Strategy Map for Automotive Manufacturing in Digital 2022
Internal Defect meetings consistently Transformation Era, Expert Club Indonesia
QMS • E-FMEA closed & growth up
Implementation • Internal trainer
Contact
Quality improvement • Zero claim in QC process
• Level up of final inspector
0813 5511 1616 Cibitung, Bekasi
‘fatihkhamdani17@gmail.com https://linkedin.com/in/ fatihkhamdani
2013 – 2022
Incoming Quality Control
Perusahaan Global Produsen Alat Kesehatan

Job Scope Achievement


Supplier Development On progress
IQC Improvement On progress
TUJUAN PELATIHAN

❖ Mengetahui filososofi dasar mutu

❖ Memahami tugas dan tanggung-jawab QA / QC

❖ Mengenal metode pengecekan mutu produk

❖ Memahami cara dalam mengnalisa customer complaint

❖ Mengenal teknik pengambilan sample

❖ Pengenalan dasar FMEA sebagai core tools Quality


Management System dalam mencegah kegagalan
produk
OUTLINE

01 QUALITY BASIC MINDSET


• Pengertian Mutu
• Evolusi Mutu

QA - QC
02 - Perbedaan
- Jobdesc
- Skills

03 QUALITY TOOLS & METODOLOGI

04 TEKNIK SAMPLING
BRAINSTORMING
BRAINSTORMING

Aktivitas apa yang dilakukan?

Apa tujuan melakukan aktivitas tersebut?

Apa key point aktivitas tersebut?


BRAINSTORMING
Pengertian Inspeksi

Inspeksi adalah pemeriksaan yang melibatkan


tes, dan pengukuran yang dilakukan
berdasarkan karakteristik tertentu yang
sehubungan dengan objek inspeksi. Inspeksi
dilakukan untuk memeriksa objek untuk
memastikan bahwa objek memenuhi standar
tertentu. Saat inspeksi dilakukan, perlu dipastikan
bahwa tidak ada yang salah ataupun melanggar
hukum.
BRAINSTORMING
Pengertian Kontrol Kualitas

Kontrol kualitas (QC) adalah sistem yang


sangat efektif yang mengintegrasikan
berbagai kegiatan dalam mempertahankan
dan mengembangkan kualitas organisasi
untuk mendapatkan produksi dan layanan di
tingkat yang paling ekonomis dan
memuaskan konsumen.
BRAINSTORMING
Alur Proses
Quality In Charge
IPQC
Supplier

Material Material
Supplier IQC Proses 1
Control Control
QA/
QC

Incoming QC
Internal Process QC
Outgoing QC
Final
Proses 2 Inspe OGI Packing Delivery
ction

Prod
uctio
Customer n
IPQC
BRAINSTORMING
IQC
Incoming Quality Control (IQC) mengacu pada
konfirmasi kualitas dan verifikasi bahan baku,
komponen atau produk yang dibeli, yaitu, ketika
pemasok mengirimkan bahan baku atau
komponen, kualitas diperiksa dengan
pengambilan sampel, dan akhirnya dinilai apakah
batch/lot produk diterima atau ditolak.

Faktor yang Memengaruhi Kualitas


IQC adalah gerbang kontrol kualitas pertama pemasok Produk
sebelum produksi. Jika produk yang tidak memenuhi
syarat dimasukkan ke dalam proses manufaktur, itu akan 5%
20% 25%
menyebabkan proses manufaktur atau produk akhir yang
tidak memenuhi syarat dan menyebabkan kerugian
besar. IQC tidak hanya mempengaruhi kualitas produk 50%
akhir perusahaan tetapi juga mempengaruhi berbagai
biaya langsung atau tidak langsung.
Design Material Proses Penyimpanan & Transportasi
BRAINSTORMING
IPQC

Quality Control in Process (IPQC) adalah bagian


dari sub departemen QC yang bertugas untuk
melakukan pengecekan kualitas produk yang
berada dalam proses produksi (produk
setengah jadi). Dalam tanggung-jawabnya,
IPQC hanya bertanggung-jawab pada
pengecekan produk work in process. Upaya ini
bertujuan untuk mencegah terjadinya cacat
sedini mungkin sebelum produk tersebut
mengalir ke proses berikutnya.
BRAINSTORMING
OGI

Outgoing inspection merupakan QC terakhir falam


proses manufaktur sebuah produk.
Karyawan yang bertugas sebagi inspector OGI akan
melakukan pengecekan pada produk jadi yang siap
untuk dikirim ke saluran-saluran distribusi seperti
pusat grosir, atau bahkan pelanggan akhir (end
users).
OGI bertanggung jawab terhadap kualitas produk
akhir. Produk-produk tersebut harus sesuai dengan
standar yang diharapkan, sehingga tidak timbul
komplain dari pelanggan mengenai masalah kualitas.
BRAINSTORMING
Perbedaan IQC, IPQC, dan OGI

ITEM IQC IPQC OGI


Posisi dalam alur proses Awal Proses Akhir
Produk
Produk jadi
Obyek Inspeksi Single part setengah jadi
(finish good)
(WIP)
100% & 100% &
Frekuensi cek Sekuensial
sampling sampling
Proses IQC
Supplier IQC
sebelum Produksi

Stakeholder Produksi
OGI
Proses OGI Customer / End
Customer / End
sesudah Customer / End Marker
Marker
Marker
Komplain
Internal
Output aktivitas kepada Customer claim
feedback
Supplier
KUIS 1

Latihan menentukan proses inspeksi IQC, IPQC, OGI pada proses berikut:
QUALITY BASIC
MINDSET
QUALITY BASIC MINDSET
Pengertian Mutu

“tingkat keseragaman dan ketergantungan yang dapat diprediksi dengan


biaya rendah, sesuai dengan keinginan pasar”
----Edward Deming, Quality tools TQM

“kesesuaian untuk digunakan, seperti yang dinilai oleh Pelanggan”.


---- Joseph M. Juran - TQM

“kesesuaian dengan persyaratan”


--- Philip B. Crossby - TQM

“ Kepuasan Pelanggan ” Mutu adalah pemenuhan kebutuhan dan


---- Armand V. Feigenbaum harapan dari pelanggan pada karakteristik mutu
Presiden ASQ yang pelanggan inginkan pada produk atau
ASQ - President
pelayanannya.
QUALITY BASIC MINDSET
Karakteristik Mutu

Karakteristik mutu yaitu parameter / acuan dalam mendefinisikan Mutu

1. Kegunaan (Spesifikasi) :
• berjalan sesuai fungsinya, bermanfaat, mempermudah penggunanya.

2. Ketahanan (reliability) :
• Berfungsi dalam waktu yang lama, tahan terhadap kondisi lingkungan (panas, kelembaban,
goncangan)

3. Keamanan (Safety produk):


• Tidak membahayakan, tidak mengandung racun, tidak mencelakakan,tidak menyebabkan
polusi.

4. Kesenangan:
• Kepuasan panca indra. (rancangan, warna, sentuhan, suara, bau)

5. Harga (Price):
• Harga beli, biaya pemasangan, biaya pemeliharaan (biaya listrik, biaya pelayanan dan biaya
penggantian spare part)
QUALITY BASIC MINDSET
Mutu = Harapan Pelanggan
Pelanggan ialah orang yang menggunakan hasil kerja / jasa yaitu proses setelahnya

Harapan Pelanggan (QCDSME)


Quality
Sesuai dengana permintaan dan harapan Pelanggan

Cost:
harga yang lebih competitive

Delivery
Pengiriman/ penyajian Tepat Waktu

Safety
Produck/jasa dengan persyaratan keselamatan & kesehatan Customer dan
Produsen serta pihak terkait

Morale
Produk / jasa di sajikan dengan memperhatikan kaidah-kaidah sosial dan budaya

Environment
Produk dan jasa di sajikan dengan persyaratan lingkungan /ramah llingkungan
QUALITY BASIC MINDSET
Quality In Charge
Urgensi Hanya Mengirimkan Produk OK

Prod
Supplier uctio QA
n

Alur Proses Produk OK

Final
Material
Supplier IQC Sub Assy Main Assy Prod Packing OGI Delivery Customer
Control
uksi

Alur Proses Produk NG

Final
Material
Supplier IQC Sub Assy Main Assy Prod Packing OGI Delivery Customer
Control
uksi

Cost Up..! Cost Up..! Cost Up..! Cost Up..!


QUALITY BASIC MINDSET
Quality costs increase over time

Liability costs

Failure Costs
Failure found by customer
Field repair costs

Failure found at installation

Failure found at final inspection


Failure found at onset of manufacture
Failure found during design phase
Prevention Costs

Time when failure found


Cost of Quality
QUALITY BASIC MINDSET
Hidden Costs of Poor Quality

Reprocessing
Customer returns
Rejects
Warranty expenses

Lost sales Loss of goodwill


Overtime to correct errors
Process downtime
Extra inventory Delays

Premium freight costs Extra process capacity

Extra inventory
QUALITY BASIC MINDSET
Apa langkah yang perlu
dilakukan?

Perbaikan mutu

ERA 1 ERA 2 ERA 3 ERA 4


Fokus Produksi Pengecekan Produk Tindakan Perbaikan Tindakan Pencegahan

EVOLUSI MUTU

Perusahaan Anda berada di era mana?


QUALITY BASIC MINDSET

Era 1 – Fokus Produksi


Customer tidak penting, barang reject tidak mempengaruhi penjualan

Customer tidak
ada pilihan,
terpaksa menerima
produk apa adanya

Order Buat Kirim


QUALITY BASIC MINDSET
Era 2 – Pengecekan Produk
Customer mulai dirasa penting, karena adanya persaingan.
Perusahaan mulai menerapkan inspeksi

Customer punya
pilihan, produk
jelek ditinggalkan,
Customer mencari
perusahaan lain

OK
Order Buat Inspeksi Kirim
QUALITY BASIC MINDSET
Dampak Negatif Awal Era Pengecekan Produk
Awal pelaksanaan inspeksi
Dari 100% Cek ➔ banyak reject

Siapa yang menanggung biaya reject


Perusahaan atau Customer ?
Biaya tinggi ➔ harga jual naik ➔ Perusahaan tidak kompetitif
QUALITY BASIC MINDSET
Era 3 – Tindakan Perbaikan
Pelaksanaan tindakan perbaikan ketika terjadi masalah

Ada Inspeksi
dan Tindakan
Perbaikan

OK
Order Buat Inspeksi Kirim

Tindakan Perbaikan
QUALITY BASIC MINDSET
Kelemahan Sistem Inspeksi Produk dan Tindakan Perbaikan

Inspeksi menemukan reject


Ketika reject tinggi Manajemen teriak
➔semua fokus untuk menyelesaikan
masalah sehingga masalah turun
(memadamkan api)

Inspeksi sudah terlambat,


defect sudah terjadi ➔
Tindakan dilakukan setelah
ada masalah (Manajemen
Pemadam Kebakaran)
QUALITY BASIC MINDSET
Era 4 – Tindakan Pencegahan
Beralih dari kontrol output ke kontrol penyebab defect

Kontrol Penyebab Defect Kontrol Output


Process control:
-Test pattern dari spray setiap awal produksi
Machine/ Tools dan setelah istirahat
-pengontrolan termperatur
-pengontrolan tekanan
Kepala spray
rusak

Spray head tersumbat, karena


Bagian dari program preventive temperatur dan tekanan
maintenance, Pelapisan cat kurang dibagian
Item check list di maintenance tengah cast wheel
sudah ditambahkan pengecekan
spray head Waktu spray kurang

Spray head Kontrol produk :


kurang masuk -Lot sampling (10 pcs/ shift) untuk
mengecek pelapisan cat pada area kritis
-Visual check setiap jam
Material Method -Pengecekan ketebalan cat 1/ shift

Dikendalikan dengan Dikendalikan dengan


penggunaan timer penggunaan stopper
QUALITY BASIC MINDSET

Tradisional Perencanaan Mutu Yang Baik


Konsep : Nanti Bagaimana
Konsep : Bagaimana nanti
Mengatasi potensi masalah, melakukan tindakan
Mengatasi masalah setelah masalah muncul
pencegahan sebelum masalah timbul
Ciri-ciri:
Ciri-ciri:
• Fokus pada perencanaan, mempertimbangkan
• Fokus pada aktifitas, lemah pada sistem
banyak faktor dalam menyusun suatu
perencanaan.
perencanaan (quality risk analysis → tools
• Tidak memiliki goals yang jelas untuk project.
dengan FMEA)
• Dikarenakan lemah dalam perencanaan,
• Memiliki goals yang jelas untuk project, target
maka, lemah pula dalam proses monitoring
waktu, target penjualan, target quality,dll
project. Fokus pada saat awal dan akhir dari
• Pelaksanaan monitoring pada tiap tahapan
project
project, tidak hanya fokus pada awal dan akhir
• Perencanaan berubah-ubah, ketika schedule
project
tidak tercapai, schedule direvisi
• Schedule tidak berubah, keterlambatan pada
• Dikarenakan tidak adanya setting goals
tiap tahapan proses dikontrol, sehingga tidak
bersama dan lemahnya perencanaan dan
banyak mundur dari schedule awal.
kontrol, maka Team work menjadi rendah,
• Team work lebih baik, semua mengacu pada
masing-masing sibuk dengan goals individu
setting goals yang sama.
QUALITY BASIC MINDSET
Keterkaitan Quality Mindset terhadap Cost

Tradisional FMEA Tahap Awal

FMEA Tahap Lanut


QA / QC
QA / QC
Evolusi Inspeksi

Tujuan untuk peningkatan berkesinambungan


Total Quality Management Melibatkan pemasok dan pelanggan Melibatkan semua
operasi .
(Manajemen Mutu Total) QMS, Dokumenatasi SOP, WS, WI dan record. Internal Audit,
Audit Pihak ke -3. Keterlibatan mgt .

tahun 1990
Quality Assurance Mengelola keterlibatan dan partisipasi fungsi 2 dari end to end
(Jaminan Mutu) terhadap kesadaran kualitas, Keterlibatan management dan
Stake holder
Manual mutu yang komprehenshif - Penggunaan biaya mutu,
tahun 1980 Control Plan dan FMEA (Antisipatif)- Dokumentasi

Kualitas dikendalikan selama produksi dan end produk hanya


Quality control di lakukan sampling.
Pengendalian proses dgn menetapkan CTQ pada process dan
tahun 1940 sub-process.
QCC Pengembangan manual mutu dan Data kinerja proses
Inspeksi mandiri -testing produk-Perencanaan mutu dasar
Penggunaan statistik dasar -Pengendalian dokumen

Inspectio
Pemeriksaan “End” Produk sesuai dengan Spesifikasi.
n Pemilahan, pengelompokan Perbaikan Identifikasi sumber
kesalahan
Dimulai tahun 1920.
QA / QC
Quality Control Quality Assurance

Definisi Quality Control merupakan aktifitas Quality Assurance merupakan suatu


pengendalian kualitas merupakan pendekatan yang berbasis
bagian dari QA yang tujuan proses (process base approach) yang
mengendalikan produk , mencegah tujuan utamanya adalah mencegah
produk cacat pada proses proses produk cacat mulai dari tahap
tertentuk yang telah di tetapkan dalam perencanaan (planning) hingga
rangakain penjamin kualitas tahap pengiriman produk ke
pelanggan sehingga menghindari
terjadi pengerjaan
ulang (rework) dan keluhan
pelanggan yang akan merugikan
reputasi perusahaan serta pengeluaran
biaya-biaya akibat kualitas yang buruk.
QA / QC
Quality Control Quality Assurance

Definisi QC terfokus terhadap pengendalian QA terfokus pada pemberian


produk / jasa memenuhi persyaratan jaminan/keyakinan bahwa persyaratan
mutu. mutu akan dapat dipenuhi.

Quality control (QC) adalah kegiatan (QA) adalah tindakan yang


pengendalian kualitas yang sehari- direncanakan sistematis diperlukan
hari dilakukan seperti: untuk memberikan keyakinan yang
operasional teknik dan kegiatan yang memadai terhadap pelanggan bahwa
digunakan untuk memenuhi suatu produk atau jasa akan memenuhi
persyaratan kualitas. persyaratan untuk kualitas yang
diberikan
QA / QC
Quality Control Quality Assurance

Job Desc • Verikasi CTQ yang telah ditetapkan • Memastikan keterlibatan semua fungsi terhadap
aktifitas kualitas.
• Pemeriksaan dan analisa hasil pengukuran
parameter Process (CTQ). • Awareness dan Training QMS untuk semua key
(person) process.
• Mengukur ratio observasi pelaksanaan
(Standard observation ratio). • Manage activity Internal Audit, Fup Finding
dan management Review
• Mengukur kinerja process (Cp, CpK, Sigma
level) dan fup the worst process. • Manage External Audit and F/up finding
external audit.
• Rekomendasi Action plan to Quality Improve.
• Skill up Quality Problem Solving’s semua
• Fup dan update Quality plan and FMEA process terkait.

• Verifikasi Sistem pengukuran • Customer relationship and Customer retention

• Rekondasi improve sistem pengukuran • Supplier management


QA / QC
Quality Control Quality Assurance

Skills • Mamahami & menguasai Basic Quality Tools • Mamahami & menguasai Advance Quality Tools
dan problem solving tools (DELTA) dan problem solving tools (DELTA)

• LSS- Green belt • LSS- black belt / MBB

• Kemampuan untuk menganalisa kualitas dan • Bisa menterjemahkan VOC to VOB dan VOE
atau kinerja
• Kemampuan untuk menganalisa kualitas dan
• Memahami & menguasai analisa statistik atau kinerja
dasar.
• Memahami & menguasai analisa statistik
• Memahami QMS advanced

• Memahami Project Management • Memahami QMS

• Bisa melakukan Coaching and Training • menguasai Project Management

• Teamwork dan komunikatif • Bisa melakukan Coaching and Training

• Teamwork dan komunikatif


KUIS 2

Apakah Anda berbakat menjadi seorang inspector?


QUALITY
TOOLS & METODOLOGI
QUALITY TOOLS & METODOLOGI

Perbaikan berkelanjutan
Continual improvement
QUALITY LEVEL

- Total Quality
PLAN DO

- SCM Oriented
produk
ACTION CHECK STRATEGY
PROCESS
STRATEGY &
- System Oriented
QUALITY CONTROL
ASSESMENT
MANAGERIAL
ASPECT
- Process Oriented
QUALITY PLAN
- Produk Oriented
TIME/ waktu
QUALITY TOOLS & METODOLOGI

1.
1 Menentukan Tema Masalah
2.
2 Menetapkan Baseline & Target /analisa data
3.
3 Mencari Sebab Akar Masalah
4.
4 Menentukan Rencana Perbaikan
5.
5 Melaksanakan Rencana Perbaikan
6.
6 Evaluasi Hasil Perbaikan
7.
7 Standarisasi & Monitoring Hasil
8.
8 Menentukan Perbaikan Selanjutnya
QUALITY TOOLS & METODOLOGI
QC 7 Tools
7-QC TOOLS KEGUNAAN PADA 8 LANGKAH PERBAIKAN
8 STEPS
No Check Item Pengukuran Metode
Pemeriksaan
Tanggal
1 2 3
Pengumpulan 1. Menemukan Peluang/ tema Perbaikan
Data
1 CHECKSHEET
1 Control
Panel
Tegangan Dengan mata
telanjang

= Baik = Rata-rata = Buruk


Pemeriksaan 6. Memeriksa Hasil
PENJUAL A B C D E F TOTAL
JENIS
Pengelompokan 1. Menentukan Tema Perbaikan
2 STRATIFIKASI
I
II
125
50
100
100
50
25
75
25
100
50
50
50
500
300

TOTAL
III
200
25 25
225
-
75
25
125 175
25 50
150
150
950
Klasifikasi

150
Pareto Chart for Part

100 Prioritas (hukum 1. Menemukan Peluang/ tema Perbaikan


80

20:80) 3. Menemukan sumber/akar penyebabnya


3 PARETO
100

Percent
60

Count
40
50

0
Comp
resso
r
Lain-l
ain
Damp
er
20

0 Perbandingan 6. Memeriksa Hasil


suatu masalah
er
Defect Tim Lamp Fuse

Count
Percent
Cum %
54
34.8
34.8
41
26.5
61.3
28
18.1
79.4
12
7.7
87.1
11
7.1
94.2
9
5.8
100.0
8. Menyusun rencana berikutnya
Freq
30 N=100
Melihat distribusi/ 1. Menentukan Peluang/ tema Perbaikan
4 HISTOGRAM
20

10
penyebaran data
=
X = 101 (banyak) 6. Memeriksa Hasil
0 74.5 79.5 84.5 89.5 94.5 99.5 104.5 109.5 114.5 119.5 124.5

SCATTER Korelasi dua 3. Menemukan sumber/akar penyebabnya


5 kelompok data
DIAGRAM X

GRAPH & GRAPH : penyaji


UCL
data secara visual 1. Menemukan Peluang/ tema Perbaikan
6 CONTROL X
C/CHART : visual 3. Menemukan sumber/akar penyebabnya
CHART LCL
control 6. Memeriksa Hasil
MAN MACHINE MONEY Mencari akar
FISHBONE permasalahan 3. Menganalisa Sebab-sebab dari
7 PROBLEM
dari hub. sebab peluang perbaikan
DIAGRAM METHOD MATERIAL ENVIRONEMENT akibat
QUALITY TOOLS & METODOLOGI
QC Tools

Basic Advance Expert


1. Check sheet 1. Affinity Diagram 1. 5R
2. Stratifikasi 2. Relations Diagram 2. QFD
3. Fishbone 3. Tree Diagram 3. Graphical Tools
4. Pareto chart 4. Matrix Diagram 4. Kano Analysis
5. Histogram 5. Matrix Data Analysis Chart 5. VSM
6. Scatter Diagram 6. Arrow Diagram 6. Capability Analysis (Cp,CpK,Pp,PpK)
7. Graph and Control Chart 7. Process Decision Program Chart 7. Stat .Hypotesis Test (t-test, Ftest, P-
(PDPC) test)
8. Brainstroming 8. Anova, Manova
Core Tools 9. Affinity Diagram 9. Chi-Sqrt test
10. Team decision Tool (MV, NGT) 10. TPM
1. APQP 11. DOE - RSM
2. PPAP 12. SMED
3. FMEA 13. PokaYoke
4. Control Plan
5. SPC
6. MSA (Gage R&R and AAA)
TEKNIK SAMPLING
TEKNIK SAMPLING
Populasi : keseluruhan dari subjek penelitian,.
Sample : Sampel adalah sebagian dari populasi tersebut yang di ambil secara independen
Sampling : Metode pengambilan sample

Populasi A

3 EA sample dari
x x populasi
A x x
x x

x x x
x
x x
TEKNIK SAMPLING
Kelebihan dan Kelemahan dari Populasi dan Sampel

Populasi :

Kelebihan : Data dijamin lebih lengkap


Pengambilan kesimpulan/generalisasi lebih akurat

Kelemahan : Membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu)


Tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata/dilacak di lapangan

Sampel :

Kelebihan : Efisien penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu)


Sampel lebih mudah didata/dilacak di lapangan

Kelemahan : Membutuhkan ketelitian dalam menentukan sampel


Pengambilan kesimpulan/generalisasi perlu analisis yang teliti dan dilakukan secara hati-hati
TEKNIK SAMPLING
Tujuan Teknik Sampling

Mengurangi tingkat kesalahan dalam mengambil keputusan berdasarkan metode sampling. Maksudnya adalah metode
pengambilan sample dari populasi dimana sample yang diambil benar-benar mewakili kondisi populasi yang ada.

Contoh ;
Kondisi populasi yang sebenarnya

OK NG
Keterangan ;
Kondisi A dan D adalah
A B Pengambilan keputusan
yang benar
OK Keputusan Keputusan
Keputusan benar salah Kondisi b dan c adalah
Pengambilan keputusan
oleh inspektor
yang salah
OK atau NG C D Akibatnya ;
B ; claim dari customer
NG Keputusan Keputusan C ; loss bagi produksi kita
salah benar
TEKNIK SAMPLING
Contoh pengambilan sample dari populasi dengan ukuran sample 3 ea ;

3 EA sample dari
x
A x
x x
x
x x

x
x populasi

x Hasil keputusan ;
x Populasi A terdiri dari dan x
x Populasi A
Actual populasi adalah x

Jadi pengambilan keputusan SALAH

A x
x
x x x
Hasil keputusan ;
populasi A terdiri dari, dan x
x Actual populasi adalah x
x x x
x
x x
Jadi pengambilan keputusan BENAR
TEKNIK SAMPLING
Penggunaan sampel statistic untuk mengestimasi parameter
populasi

samples size n
Sample x1, x2, xn

Population
, 
(biasanya sulit Sample Mean:
ditentukan) _ 1
x= xi
n

Estimate Sample Standard Deviation:



s=  (xi - x)2
n-1
TEKNIK SAMPLING
Kerepresentatifan sampel

Kerepresantifan sampel yaitu kecenderungan sampel yang mendekati keadaan identik populasi yang dipengaruhi:

• Homogenitas populasi
Kesamaan populasi - stratifikasi populasi

• Jumlah sampel yang dipilih :


o Jumlah Sampel (Number of sample) : Jumlah kelompok (f) sample yang akan di ambil dalam populasi (f)
o Besar Anggota Sampel (Sample Size) : Jumlah n sample yang dimabil setiap kali sample (n)

• Banyaknya karakteristik subjek


Banyaknya karakter dalam populasi

• Teknik pengambilan sampel


Metode pelaksanaan penganbilan sample
TEKNIK SAMPLING
Teknik Sampling

Probability sampling
Yaitu teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas •Random sampling
probabilitas bahwa setiap unit sampling memiliki •Systematic
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. •Stratified
•Cluster
•Multistage
•Area sampling

Non - Probability sampling

Yaitu teknik pengambilan sampel yang besarnya peluang •Snowball


anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel tidak •Quota
diketahui. •Sequential
•Purposive
TEKNIK SAMPLING
• Simple Random Sampling (Pengambilan Sampel Acak Sederhana)

Sample yang dipilih secara acak, cara ini dapat diambil bila analisa penelitian cenderung bersifat deskriptif atau bersifat
umum. Setiap unsur populasi harus memilik kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.

• Systematic Random Sampling (Pengambilan Sampel Acak Sistematis

Jika ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat pengambil data secara random. memilih unsur populasi secara
sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang “telah di tentukan secar asistematis “.

• Stratified Random Sampling (Pengambilan Sampel Acak Berstrata)

Dimana populasi terbagi kedalam sub populasi (strata), karena mempunyai karakteristik yang heterogen dan heterogenitas
tersebut mempunyai arti yang signifikan terhadap pencapaian tujuan penelitian, maka penelitian dapat mengambil
dengan cara ini.

• Cluster Random Sampling (Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area atau Gugus

Pengambilan sampel dengan cara gugus. Populasi dibagi keadalam satuan-satuan sampling yang besar yang disebut
cluster. Berbeda dengan pembentukan strata, satuan sampling yang ada dalam tiap kluster harus relatif heterogen.

• Area Random Sampling (Pengambilan Sampel Acak Berdasar Wilayah)

Dipakai ketika peneliti dihadapkan pada situasi bahwa populasi penelitiannya tersebar di berbagai wilayah.
TEKNIK SAMPLING
• Convenience Sampling (Sampel Yang Dipilih Dengan Pertimbangan Kemudahan)
Merupakan teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan
kemudahan saja. Oleh karena itu ada beberapa menggunakan istilah accidental sampling – tidak disengaja
– atau juga captive sample .

• Snowball Sampling (Sampel Bola Salju)


Merupakan teknik sampling yang banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi
penelitiannya. Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk
menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel. Satuan sampling dipilih atau ditentukan
berdasarkan informasi dari responden sebelumnya.

• Purposive Sampling (Judgment Sampling)


Merupakan teknik sampling yang Satuan samplingnya dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan
tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik atau kriteria yang dikehendaki dalam
pengambilan sampel. Jadi, judment sampling umumnya memilih sesuatu atau seseorang menjadi sampel
karena mereka mempunyai “information rich”.

• Haphazard Sampling
Merupakan teknik sampling dimana satuan sampling dipilih sembarangan atau seadanya, tanpa
perhitungan apapun.
TEKNIK SAMPLING
Pengertian AQL

AQL adalah Acceptance Quality Level

AQL adalah tingkat kualitas yang ditentukan untuk setiap lot populasi sehingga rencana
pengambilan sampel (sampling plan) akan menerima persentase yang dikehendaki produsen
AQL mendefinisikan berapa banyak cacat yang diperbolehkan dalam suatu populasi

Berdasarkan jenis data :

Data Attribute → AQL ANZI Z1.4


Data Variable → AQL ANZI Z1.9
TEKNIK SAMPLING
Prosedur umum menggunakan ANSI Z1.4

1. Tentukan angka AQL.


2. Tentukan level inspeksi.
3. Tentukan lot size.
4. Cari kode sample size pada Tabel I standar ANSI Z1.4.
5. Tentukan jenis sampling plan (single, double, atau multiple).
6. Tentukan accepted number (Ac) dan rejected number (Re) berdasarkan angka AQL
dan sample size pada Tabel Master standar ANSI Z1.4.
7. Terapkan switching rule.
TEKNIK SAMPLING
Penetapan AQL mengacu pada mengklasifikasikan cacat produk ke dalam
tiga kategori utama: Hi Cost Lo/MID Cost
produk produk

• Minor, untuk cacat kecil yang tidak mempengaruhi fungsi atau bentuk produk (tidak AQL 2.0 AQL 4.0
signifikan berbeda dengan spesifikasi konsumen).

• Major, untuk cacat yang lebih serius dari cacat minor yang mempengaruhi fungsi, kinerja, AQL 1.0 AQL 2.5
atau penampilan produk (berbeda secara signifikan dengan spesifikasi konsumen).

• Critical, untuk cacat yang sangat serius sehingga produk benar-benar tidak bisa digunakan AQL 0.0 AQL 0.0
atau berbahaya bagi penggunanya atau orang disekitarnya.
TEKNIK SAMPLING
TEKNIK SAMPLING
LOT size Level Inspeksi
AQL Level
(Tipe : S dan G)

Tingkat Inspeksi
TEKNIK SAMPLING

Standar ANSI Z1.4 (2008, p. 5) menyarankan menggunakan level inspeksi G-II jika tidak ada “ketentuan lain”
Level inspeksi G-II paling sering dipilih karena dipandang cukup “aman” (risiko sampling kecil) dengan biaya
inspeksi yang rendah
TEKNIK SAMPLING
G2 jika tidak ada “ketentuan lain

Ketentuan Lain Ketentuan lain pertimbangan

G1 • Waktu dan anggaran untuk inspeksi terbatas.


• Untuk produk promo atau produk yang minim risiko bahaya (safety issues)
• Produsen mampu menerapkan QMS berbasis ISO 9001 dan mempunyai reputasi yang
panjang dan konsisten dalam menghasilkan produk yang berkualitas.

• Produsen mempunyai reputasi kualitas yang buruk.


G3
• Order/ kontrak pertama dengan produsen.
• Rilis pertama dari produk yang baru dikembangkan.
• Produk bernilai sangat tinggi (barang mewah) atau memiliki risiko sangat tinggi
(misal peralatan medis).

S1, S2, • jika diperlukan sample size yang relatif lebih kecil dan jika risiko sampling yang besar
dapat ditoleransi.
S3, S4
TEKNIK SAMPLING
Contoh pemilihan Level Inspeksi :

GII : Pemeriksaan Fungsi produk : Test Fungsi Rem pada kendaraan


S4 : Pengukuran dimensi penting produk : Berat Timbangan pada makaan Kemasan
S3 : Testing (destructive) – kekuatan produk – drop test
S1 : Pemeriksaan dan test visual dan minor pronlem - Check barcode
TEKNIK SAMPLING
TEKNIK SAMPLING
PENGENALAN
FMEA
(additional)
PENGANTAR FMEA
PENGERTIAN FMEA

Failure Mode Effect Analysis


Suatu teknik engineering yang
digunakan untuk menetapkan,
mengidentifikasi, dan menghilangkan
kegagalan yang diketahui dan atau

F M E A potensi kegagalan, problem, error, dari


sistem, design, proses, service
sebelum kegagalan tersebut sampai ke
tangan pelanggan. (Omdahl 1988;
ASQC 1983)
Potensi, Jenis Efek negatif Menganalisa
kegagalan pada proses risiko
yang diteliti
PENGANTAR FMEA
PFMEA Severity Evaluation Criteria
(source: FM EA 4 th edition, AIAG)

Criteria: Criteria:
Effect Severity of Effect on Product Rank Effect Severity of Effect on Process
(Customer Effect) (Manufacturing/Assembly Effect)

Potential failure mode affects safe vehicle


May endanger operator (machine or assembly)
operation and/or involves noncompliance 10
Failure to Meet with government regulation without warning. Failure to Meet without warning
Safety and/or Safety and/or
Regulatory Regulatory
requirements Potential failure mode affects safe vehicle requirements May endanger operator (machine or assembly) with
operation and/or involves noncompliance 9
warning
with government regulation with warning.

Loss of primary function (vehicle inoprable, 100% of product may have to be scrapped line
Loss or does not affect safe vehicle operation 8 Major Disruption shutdown or stop ship.
Degradation of
Primary Degradation of primary function (vehicle A portion of the production run may have to be
Significan
Function operable, but at reduced level of 7 serapped, Deviation from promary process
Disruption
performance) including decreased line speed or added manpower
Loss of secondary function (vehicle
100% of production run may have to be reworked
operable, but comfort / convenience 6
Loss or off line and accepted
functions inoprable
Degradation of Moderate
Secondary Degradation of secondary function (vehicle Disruption
Function A portion of the production run may have to be
operable, but comfort / convenience 5
reworked off line and accepted
functions at reduced level of performance)

Appearance or Audible Noise, vehicle


100% of production run may have to be reworked in
operable, item does not conform and 4
station before it is processed.
noticed by most customers (>75%) Moderate
Appearance or Audible Noise, vehicle Disruption
A portion of the production run may have to be
operable, item does not conform and 3
Annoyance reworked in-station before it is processed.
noticed by many customers (>50%)

Appearance or Audible Noise, vehicle


Slight inconvenience in process, operation, or
operable, item does not conform and 2 Minor Disruption
operator
noticed by discriminating Customers (>25%)

No effect No discernible effect 1 No effect No discernible effect


PENGANTAR FMEA
Kriteria Tingkat Kejadian Penyebab Kegagalan (PFMEA) K r i t e r i a D e t e k s i I n s p e k s i ( F M E A)
(sumber: FMEA 4th edition, AIAG)

Penghitungan RPN Process-FMEA


• Severity x Occurrence x Detection
• Contoh: RPN = 7 (severity) x 8 (occurrence) x 5 (detection) = 280
PENGANTAR FMEA
Kalkulasi total risiko (risk priority number = RPN). Alternatif perhitungan RPN :

• Severity x Occurrence x Detection


Paling umum
• Contoh: RPN = 7 (severity) x 8 (occurrence) x 5 digunakan
(detection) = 280

• SOD
• Contoh: RPN = 7 (severity); 8 (occurrence); 5
(detection) = 785

• SD
• Contoh: RPN = 7 (severity); 5 (detection) = 75
Diskusi
Thank You

Anda mungkin juga menyukai