Anda di halaman 1dari 36

KURIKULUM

PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR


BAGI TENAGA KESEHATAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya peningkatan profesionalisme sumber daya manusia kesehatan
untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan professional yang bermutu dan
terjangkau bagi seluruh masyarakat, memerlukan kemampuan tenaga kesehatan
yang siap bertugas secara penuh termasuk dalam penanganan pasien kegawat
daruratan yang memerlukan bantuan hidup dasar.
Pelatihan Bantuan hidup dasar adalah diklat keahlian yang pelaksanaan
pembelajaran secara bertahap untuk meningkatkan kemampuan teknis tenaga
pelayan masyarakat baik dokter, perawat, bidan maupun petugas lainnya yang
memiliki kewenangan dalam melaksanakan bantuan hidup dasar dengan materi
meliputi: Kebijakan dan strategi Pembangunan di Bidang Kesehatan dan JKN,
Kebijakan Penanggulangan Kegawatdaruratan, Konsep Bantuan Hidup Dasar,
Identifikasi korban , Identifikasi alur pertolongan korban , Teknik Bantuan Hidup
Dasar, Teknik stabilisasi, evakuasi dan mobilisasi pada korban.
Sebagai salah satu persyaratan dalam meningkatkan kompetensi
tenaga klinisi di unit pelayanan kesehatan khususnya bagi petugas public service
community dibidang kesehatan yang memberikan tatalaksana awal dalam
kegawatdaruratan kesehatan maupun kecelakaan adalah melalui pendidikan
dan pelatihan bagi tenaga kesehatan tersebut. Sehingga dalam hal menjawab
kebutuhan tersebut maka sesuai standar kompetensi profesinya dengan tujuan
untuk mempersiapkan tenaga pelayan kesehatan yang mampu dan trampil
dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pelayan kesehatan di garda
terdepan melalui layanan kesehatan terpadu, maka RSUP Sanglah Denpasar
melaksanakan pelatihan bantuan hidup dasar bagi tenaga pelayan kesehatan.
B. FILOSOFI PELATIHAN
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Bagi Tenaga Kesehatan ,diselenggarakan
dengan memperhatikan:
1. Berbasis kompetensi yang memungkinkan peserta untuk:
a. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam memperoleh
kompetensi yang diharapkan
b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mencapai kompetensi
yang diharapkan pada akhir pelatihan
2. Berorientasi kepada peserta , peserta berhak:
a. Mendapatkan kurikulum dan modul pelatihan
b. Mendapatkan pelatih professional yang dapat memfasilitasi dengan
berbagai metode, melakukan umpan balik dan menguasai materi pelatihan
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki , baik cara menyampaikan
(visual), bahasa yang digunakan (auditorial), maupun gerak (kinestetik)
d. Belajar dengan model pengetahuan yang dimiliki masing-masing
e. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka
f. Melakukan evaluasi (terhadap pemeriksa maupun fasilitator) dan
dievaluasi tingkat pemahaman dan kemampuannya
3. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk
1. Berkesempatan melakukan eksperimentasi dari materi pelatihan dengan
berbagai kasus yang ada dilapangan dengan menggunakan metode
pembelajaran antara lain diskus kelompok, studi kasus, stimulus, role play,
dan latihan (exercise) baik secara individu maupun kelompok
2. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu dengan
bimbingan fasilitator.
BAB II
PERAN, FUNSI DAN KOMPETENSI

A. PERAN
Setelah mengikuti pelatihan, peserta memiliki peran sebagai tenaga kesehatan
yang dapat memberikan pertolongan pertama saat kejadian berupa bantuan
hidup dasar pada korban.
B. FUNGSI
Dalam melaksanakan perannya peserta memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Mampu menjelaskan Konsep Bantuan Hidup Dasar
2. Mampu melakukan identifikasi korban
3. Mampu melakukan identifikasi alur pertolongan korban
4. Mampu melakukan Teknik Bantuan Hidup Dasar
5. Mampu melakukan Teknik Stabilisasi , evakuasi, dan mobilisasi pada korban
C. KOMPETENSI
Untuk menjalankan fungsinya, peserta memiliki kompetensi dalam
1. Mampu menjelaskan Konsep Bantuan Hidup Dasar
2. Mampu melakukan identifikasi korban
3. Mampu melakukan identifikasi alur pertolongan korban
4. Mampu melakukan Teknik Bantuan Hidup Dasar
5. Mampu melakukan Teknik Stabilisasi , evakuasi, dan mobilisasi pada korban
BAB III
TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu memberikan pertolongan pertama
saat kejadian pada korban yang mengalami sakit, cedera atau kecelakaan yang
membutuhkan bantuan hidup dasar.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu:
a. Mampu menjelaskan Konsep Bantuan Hidup Dasar
b. Mampu melakukan Identifikasi korban
c. Mampu melakukan Identifikasi alur pertolongan korban
d. Mampu melakukan teknik Bantuan Hidup Dasar
e. Mampu melakukan teknik stabilisasi, evakuasi dan mobilisasi pada korban
BAB IV
STRUKTUR PROGRAM

Untuk mencapai tujuan pelatihan yang telah ditetapkan tersebut maka disusun
materi pelatihan sesuai struktur program dengan jumlah keseluruhan jam
pelajaran (JP) sebanyak 40 (empat puluh) sebagai berikut:

NO MATERI WAKTU [ JPL]

T P PL JML

A MATERI DASAR 4 0 0 4

1. Kebijakan Pelatihan SDM Kesehatan 2 0 0 2

2. Kebijakan Penanggulangan Kegawatdaruratan 2 0 0 2

B MATERI INTI 10 20 0 30

1. 1 Konsep Bantuan Hidup Dasar 2 0 0 2

2. Identifikasi korban 2 2 0 4

3 Identifikasi alur pertolongan korban 2 4 0 6

4. Teknik Bantuan Hidup Dasar 2 6 0 8

Teknik stabilisasi, evakuasi dan mobilisasi pada 0


5 korban 2 8 10

C MATERI PENUNJANG 2 4 0 6

1 Building Learning Commitment 0 2 0 2

2 Rencana Tindak lanjut (RTL) 0 2 0 2

3 Anti Korupsi 2 0 0 2

JUMLAH 16 24 0 40

Keterangan :
T = Teori, P=Penugasan/Praktek Kelas, PL = Praktek Lapangan,1 jpl @ 45 unit
BAB V
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

Nomor : MD.1
Materi : KEBIJAKAN PELATIHAN SDM KESEHATAN
Waktu : 2 jpl ( T= 2jpl, P= 0 , PL= 0 )
Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah mengikuti materi ini peserta mampu menjelaskan Kebijakan Pelatihan SDM Kesehatan

POKOK BAHASAN/
TPK METODE ALAT BANTU REFERENSI
SUB POKOK BAHASAN
Setelah proses - CTJ - Bahan 1. Undang-undang Nomor 36
pembelajaran peserta - Curah Tayang Tahun 2009 tentang
pelatihan mampu: pendapat - LCD Kesehatan
1. Menjelaskan dasar - Laptop 2. Peraturan Pemerintah
hukum Dasar hokum tentang - White Nomor 79 Tahun 2012
penyelenggaraan penyelenggaraan pelatihan board tentang Pelaksanaan
pelatihan Kesehatan: Undang-undang Nomor 13
a. Undang-undang Nomor Tahun 2008 tentang
36 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Ibadah
Kesehatan
Haji
b. Undang-undang Nomor
3. Peraturan Menteri
36 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Kesehatan Nomor 25 Tahun
c. Keputusan Menteri 2013 Tentang Pedoman
Kesehatan Nomor Rekrutmen Petugas
725/Menkes/SK/V/2003 Kesehatan Haji
2. Menjelaskan tentang Pedoman 4. Keputusan Menteri
Kebijakan Penyelenggaraan Kesehatan Nomor
Peningkatan diklat Pelatihan bIdang 725/Menkes/SK/V/2003
aparatur dalam Kesehatan tentang Pedoman
pembangunan Kebijakan peningkatan Penyelenggaraan Pelatihan
kesehatan. diklat aparatur dalam bIdang Kesehatan
pembangunan kesehatan.
Nomor : MD.2
Materi : KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEGAWATDARURATAN
Waktu : 2 jpl ( T= 2jpl, P= 0 , PL= 0 )
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu menjelaskan kebijakan penanggulangan
kegawatdaruratan

POKOK BAHASAN/
TPK METODE ALAT BANTU REFERENSI
SUB POKOK BAHASAN
Setelah proses - CTJ - Bahan 1. Sistem Penanggulangan
pembelajaran peserta - Curah Tayang Gawat Darurat Terhadap
pelatihan mampu: pendapat - LCD (SPGDT) Direktorat Jendral
1. Menjelaskan Kebijakan 1. Kebijakan Kementerian - Laptop Pelayanan Medik
dalam Penanganan Kesehatan Dalam - White Kementerian Kesehatan
Kegawatdaruratan Penanganan board 2006
Kegawatdaruratan 2. Peraturan Menteri
2. Menjelaskan pengertian 2. Pengertian Kesehatan RI Nomor 64
kegawatdaruratan Kegawatdaruratan Tahun 2013 Tentang
3. Menjelaskan peraturan 3. 3. Peraturan Perundang- Penanggulangan Krisis
perundang-undangan undangan Penanganan Kesehatan
penanganan Kegawatdaruratan
kegawatdaruratan
4. Menjelaskan 4. Kegawatdaruratan Pra RS
kegawatdaruratan Pra (SPGOT)Pra RS)
RS (SPGOT)Pra RS)
5. Menjelaskan kebijakan 5. Kebijakan
pemberdayaran pemberdayaran
masyarakat dalam masyarakat dalam
penanganan penanganan
kegawatdaruratan Pra kegawatdaruratan Pra RS
RS
6. Menjelaskan Safe 6. 6. Safe Community
Community
Nomor : MI.1
Materi : Konsep Bantuan Hidup Dasar
Waktu : 2 jpl ( T= 2jpl, P= 0 , PL= 0 )
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu menjelaskan Konsep Bantuan Hidup Dasar

POKOK BAHASAN/
TPK METODE ALAT BANTU REFERENSI
SUB POKOK BAHASAN
Setelah proses - CTJ 1. 1. Bahan Ambulan Satu Satu Delapan
pembelajaran peserta - Curah Tayang (2015) Basic Trauma Life
pelatihan mampu: pendapat 2. LCD Support And Basic Cardiac
3. Laptop Life Support. Keenam. Diedit
1. Menjelaskan Konsep Konsep Bantuan Hidup 4. White oleh I. Pusponegoro,
Bantuan Hidup Dasar Dasar: board Soedarmo, Suhartono.
1. Definisi Jakarta: Perpustakaan
2. 2. Tujuan Nasional.
3. Prinsip-prinsip
4. Manfaat American Heart Association
(2015) High Light For The
2015 American Heart
Association Guide Line up
date for CPR & ECC. USA
HIPGABI BALI (2018) Modul
Bantuan Hidup Dasar (BHD).
Pertama. Di edit oleh. Sukma.
Jakarta
Fanny, Bantuan Hidup Dasar
(BHD).
https://www.academia.edu/818
8003 diakses tanggal 16
Desember 2019.
Melda (2017) Tujuan Bantuan
Hidup
Dasar.https://id.scribd.com/doc
ument/352034878/ di akses
tanggal 16 Desember 2019
Rosidawati, Penanganan
Obstruksi Jalan Napas.
https://www.academia.edu/334
73555/ di akses tanggal 22
Desember 2019
Nomor : MI 2
Materi : IDENTIFIKASI KORBAN
Waktu : 4 jpl ( T= 2, P=2, PL= 0 )
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan Identifikasi Korban

POKOK BAHASAN/
TPK METODE ALAT BANTU REFERENSI
SUB POKOK BAHASAN
Setelah proses Ambulan Satu Satu Delapan
pembelajaran peserta (2015) Basic Trauma Life
pelatihan mampu: Support And Basic Cardiac
1. Menjelaskan jenis dan - CTJ - Bahan Life Support. Keenam. Diedit
1. Menjelaskan jenis dan factor risiko kejadian - Curah Tayang oleh I. Pusponegoro,
factor risiko kejadian sakit, cedera, Pendapat - LCD Soedarmo, Suhartono.
sakit, cedera, kecelakaan yang sering - Kasus - Laptop Jakarta: Perpustakaan
kecelakaan yang terjadi di masyarakat: - Panduan Nasional.
sering terjadi di Kasus
a. Sakit - Menequin American Heart Association
masyarakat b. Cedera manusia (2015) High Light For The
c. Kecelakaan lengkap 2015 American Heart
Association Guide Line up
2. Menjelaskan gejala 2. Tanda dan gejala date for CPR & ECC. USA
dan tanda kejadian setiap jenis kejadian HIPGABI BALI (2018) Modul
sakit, cedera, sakit, cedera dan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
kecelakaan yang kecelakaan yang sering Pertama. Di edit oleh.
sering terjadi di terjadi di masyarakat Sukma. Jakarta
masyarakat Fanny, Bantuan Hidup Dasar
(BHD).
3. Melakukan identifikasi https://www.academia.edu/81
3. Identifikasi setiap jenis 88003 diakses tanggal 16
kejadian sakit, cedera, kejadian sakit, cedera Desember 2019.
kecelakaan yang dan kecelakaan yang
sering terjadi di sering terjadi di Melda (2017) Tujuan
masyarakat masyarakat Bantuan Hidup
a. Penilaian awal setiap Dasar.https://id.scribd.com/d
kejadian sakit, ocument/352034878/ di
cedera dan akses tanggal 16 Desember
kecelakaan yang 2019
membutuhkan Rosidawati, Penanganan
penanganan segera Obstruksi Jalan Napas.
https://www.academia.edu/33
b. Pemeriksaan fisik
473555/ di akses tanggal 22
sederhana Desember 2019
Nomor : MI.3
Materi : IDENTIFIKASI ALUR PERTOLONGAN KORBAN
Waktu : 6 JPL ( T: 2 JPL, P: 4 JPL, PL: 0 JPL).
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan identifikasi alur pertolongan korban sesuai
dengan prinsip kegawatdaruratan

POKOK BAHASAN/ ALAT


TPK METODE REFERENSI
SUB POKOK BAHASAN BANTU
Setelah proses pembelajaran
peserta pelatihan mampu:
Ambulan Satu Satu
1. Menjelaskan alur pertolongan 1. Alur pertolongan - CTJ - LCD Delapan (2015) Basic
korban pada kondisi sakit, korban pada kondisi - Curah - Laptop Trauma Life Support And
cedera atau kecelakaan pada sakit, cedera atau Pendapat - Bahan Basic Cardiac Life
setiap kejadian kecelakaan pada - Simulasi Tayang Support. Keenam. Diedit
setiap kejadian - Studi - Penuntun oleh I. Pusponegoro,
kasus belajar Soedarmo, Suhartono.
- Lembar Jakarta: Perpustakaan
2. Melakukan alur pertolongan 2.alur pertolongan Kasus Nasional.
sesuai dengan prinsip alur sesuai dengan prinsip - Panduan
kegawatdaruratan alur kegawatdaruratan Simulasi American Heart
Association (2015) High
Light For The 2015
American Heart
Association Guide Line up
date for CPR & ECC. USA
HIPGABI BALI (2018)
Modul Bantuan Hidup
Dasar (BHD). Pertama. Di
edit oleh. Sukma. Jakarta
Fanny, Bantuan Hidup
Dasar (BHD).
https://www.academia.edu/
8188003 diakses tanggal
16 Desember 2019.
Melda (2017) Tujuan
Bantuan Hidup
Dasar.https://id.scribd.com
/document/352034878/ di
akses tanggal 16
Desember 2019
Rosidawati, Penanganan
Obstruksi Jalan Napas.
https://www.academia.edu/
33473555/ di akses
tanggal 22 Desember 2019
Nomor ` : MI.4
Materi : TEKNIK BANTUAN HIDUP DASAR
Waktu : 8 JPL (T =2 JPL, P= 6 JPL, PL=0 JPL).
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan teknik bantuan hidup dasar

POKOK
TPK BAHASAN/SUB METODE ALAT BANTU REFERENSI
POKOK BAHASAN
Setelah proses Ambulan Satu Satu Delapan (2015) Basic
pembelajaran Trauma Life Support And Basic Cardiac Life
peserta pelatihan  CTJ Support. Keenam. Diedit oleh I. Pusponegoro,
mampu: - LCD Soedarmo, Suhartono. Jakarta: Perpustakaan
 Diskusi
1. Jenis-jenis teknik  Simulasi - Laptop Nasional.
1. Menjelaskan - Bahan
Bantuan Hidup
jenis-jenis Tayang American Heart Association (2015) High Light For
Dasar berdasarkan - Penuntun The 2015 American Heart Association Guide Line
teknik kondisi:
Bantuan belajar up date for CPR & ECC. USA
a. Sakit - Lembar HIPGABI BALI (2018) Modul Bantuan Hidup
Hidup Dasar b. Cedera Kasus Dasar (BHD). Pertama. Di edit oleh. Sukma.
berdasarkan c. Kecelakaan - Panduan Jakarta
kondisi Simulasi Fanny, Bantuan Hidup Dasar (BHD).
- Daftar Tilik https://www.academia.edu/8188003 diakses
Evaluasi tanggal 16 Desember 2019.
2. Praktik teknik 1.
2. Melakukan Bantuan Hidup Melda (2017) Tujuan Bantuan Hidup
teknik Dasar berdasarkan Dasar.https://id.scribd.com/document/352034878/
Bantuan kondisi: di akses tanggal 16 Desember 2019
Hidup Dasar a. Sakit Rosidawati, Penanganan Obstruksi Jalan Napas.
berdasarkan b. Cedera https://www.academia.edu/33473555/ di akses
kondisi c. Kecelakaan tanggal 22 Desember 2019
Nomor : MI.5
Materi : TEKNIK STABILISASI, EVAKUASI DAN MOBILISASI PADA KORBAN
Waktu : 10 jpl ( T= 2 jpl , P= 8, PL= 0 )
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan teknik stabilisasi, evakuasi dan
mobilisasi pada korban

POKOK BAHASAN/SUB ALAT


TPK METODE REFERENSI
POKOK BAHASAN BANTU
Setelah proses Ambulan Satu Satu Delapan (2015) Basic
pembelajaran peserta - CTJ - White Trauma Life Support And Basic Cardiac Life
pelatihan mampu: - Praktek Board. Support. Keenam. Diedit oleh I. Pusponegoro,
- Flip Chart Soedarmo, Suhartono. Jakarta: Perpustakaan
1. Melakukan teknik 1. Teknik stabilisasi Nasional.
- LCD
stabilisasi pada pada setiap Projector.
setiap kejadian kejadian American Heart Association (2015) High Light For
- Laptop. The 2015 American Heart Association Guide Line
- Spidol up date for CPR & ECC. USA
- Bidai HIPGABI BALI (2018) Modul Bantuan Hidup
2. Melakukan teknik - Tandu Dasar (BHD). Pertama. Di edit oleh. Sukma.
evakuasi pada 2. Teknik evakuasi - Mitella Jakarta
setiap kejadian pada setiap Fanny, Bantuan Hidup Dasar (BHD).
- Spail 3
kejadian https://www.academia.edu/8188003 diakses
buah
- -Collar neck tanggal 16 Desember 2019.
3. Melakukan teknik
mobilisasi pada Melda (2017) Tujuan Bantuan Hidup
setiap kejadian 3. Teknik mobilisasi Dasar.https://id.scribd.com/document/352034878/
paa setiap kejadian di akses tanggal 16 Desember 2019
Rosidawati, Penanganan Obstruksi Jalan Napas.
https://www.academia.edu/33473555/ di akses
tanggal 22 Desember 2019
Nomor : MP. 1
Materi : MEMBANGUN KOMITMEN PEMBELAJARAN
Waktu : 2 jpl ( T= 0 jpl , P= 2, PL= 0 )
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu berperilaku positif dan berkomitmen dalam proses belajar

POKOK BAHASAN/SUB ALAT


TPK METODE REFERENSI
POKOK BAHASAN BANTU
Setelah mengikuti
materi/sesi ini peserta latih
mampu: 1. Perkenalan seluruh - Curah - Bahan Agustinus Susanta.
1. Mengenal diantara individu yang terlibat Pendapat Tayang Merancang Outbond Training
warga pelatihan dalam pelatihan - Dialogs - LCD Profesional Penerbit Andi,
Bantuan Hidup Dasar - Hubungan - Laptop
Jakarta 2008
saling - Game
2. Menyiapkan diri untuk 2. Penyiapan diri silang
belajar bersama secara (mental) - Games Dr. Juni Pranoto, M.Pd& Dra
aktif dalam suasana - Simulasi Wahyu Suprapti, MM.
yang kondusif Membangun Kerjasama Tim
(Team Building) LAN RI.
3. Merumuskan harapan- 3. Harapan dan Jakarta, 2009
harapan yang kekhawatiran
ingindicapai bersam bersama Jhon Davis, dkk.Succesfull
baik dalam proses team Building. Alih Bahasa
pembelajaransuatu Kristadi. PT Gramedia Pustaka
materi maupun hasil Utama Jakarta, 1997
yang ingin di capai di
akhir pelatihan
4. Norma kelas Robbert B Maddux, Team
4. Merumuskan Building Terampil Membangun
kesepakatan norma Kerjasama Tim Handal, Edisi
kelas yang harus dianut kedua, P.T. Airlangga,
oleh seluruh warga 5. Kontrol Kelas Surabaya, 2001
pebelajar selama (punishment)
pelatihan berlangsung.
5. Merumuskan
kesepakatan bersama
tentang control kolektif
dalam pelaksanaan
norma kelas selama
pelatihan berlangsung.
Nomor : MP. 2
Materi : RENCANA TINDAK LANJUT
Waktu : 2 jpl ( T= 0 jpl , P= 2, PL= 0 )
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu berperilaku positif dan berkomitmen dalam proses belajar

POKOK BAHASAN/SUB ALAT


TPK METODE REFERENSI
POKOK BAHASAN BANTU
Setelah mengikuti - CTJ - Bahan - Pusdiklat Departemen
materi/sesi ini peserta latih - Diskusi Tayang Kesehatan RI, 2001:
mampu: 1. Pengertian dan Ruang - Penugasan - LCD Membangun Komitmen
1. Menjelaskan pengertian Lingkup RTL - Laptop Belajar
dan tujuan Rencana - Form RTL
Tindak Lanjut 2. Langkah-langkah
2. Mampu menjelaskan Penyusunan RTL
langkah-langkah dalam
menyusun Rencana
Tindak Lanjut 3. Formulir isian RTL dan
3. Menyusun Rencana bagan Gantl (Gantl chart)
Tindak Lanjut dan
Ganti Chairtuntuk
kegiatan yang akan
dilakukan
Nomor : MP. 3
Materi : ANTI KORUPSI
Waktu : 2 jpl ( T= 2 jpl , P= 0, PL= 0 )
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu berperilaku positif dan berkomitmen dalam proses
belajar

POKOK BAHASAN/SUB ALAT


TPK METODE REFERENSI
POKOK BAHASAN BANTU
Setelah mengikuti - CTJ - Bahan - Undang-undang Nomor 20
materi/sesi ini peserta latih - Curah Tayang Tahun 2001 tentang
mampu: 1. Konsep Korupsi: pendapat - LCD Perubahan Atas Undang-
1. Menjelaskan Konsep a. Definisi Korupsi - Latihan - Laptop undang N0 31 Tahun 1999
Korupsi b. Ciri-ciri korupsi kasus - Modul tentang Pemberantasan
c. Bentuk/jenis korupsi
d. Tingkatan korupsi
Tindak Pidana Korupsi
e. Dasar hokum tentang - Instruksi Presiden No 1
korupsi Tahun 2013
- Keputusan Menteri
2. Konsep anti korupsi Kesehatan Nomor
2. Konsep Anti Korupsi a. Definisi anti korupsi 232/MENKES/SK/VI/2013
b. Nilai-nilai anti korupsi tentang Strategi Komunikasi
c. Prisip-prinsip anti Pekerjaan dan Budaya Anti
korupsu Korupsi
3. Upaya pencegahan 3. Upaya pencegahan
korupsi dan korupsi dan pemberantasa
pemberantasa korupsi korupsi
a. Upaya pencegahan
b. Upaya pemberantasan
korupsi
c. Strategi komunikasi
pemberantasan korupsi
(PK)

4. Tata cara pelaporan 4. Tata cara pelaporan


dugaan pelanggaran dugaan pelanggaran tindak
tindak pidana korupsi pidana korupsi (TPK)
a. Laporan
b. Penyelesaian hasil
penanganan pengaduan
masyarakat
c. Pengaduan
d. Tata cara penyampaian
pengaduan
e. Tim penanganan
pengaduan masyarakat
terpadu di lingkungasn
kemenkes
f. Pencatatan pengaduan

5. Gratifikasi 5. Gratifikasi
a. Pengertian Gratifikasi
b. Aspek hokum
c. Gratifikasi dikatakan
sebagai Tindak Pidana
Korupsi (TPK)
d. Contoh gratifikasi
e. Sanksi gratifikasi
BAB VI
DIAGRAM ALUR PROSES PELATIHAN

A. PROSES PEMBELAJARAN

Pembukaan

Pre Test

Building Learning Commitment


Metode: Games, Disko, Pleno

WAWASAN Pembekalan Kemampuan


Materi Dasar Mata Pelatihan Inti
E 1. Kebijakan 1. Konsep Bantuan Hidup Dasar
V Pelatihan SDM 2. Identifikasi korban
A Kesehatan JKN 3. Identifikasi alur pertolongan
L 2. Kebijakan korban
U Penanggulangan 4. Teknik Bantuan Hidup Dasar
A Kegawatdaruratan 5. Teknik stabilisasi, evakuasi dan mobilisasi
pada korban
S Metode : CTJ, curah
Metode : CTJ, Curah pendapat, diskusi,
I pendapat
studi kasus, Role Play, demonstrasi,
praktek

Rencana Tindak Lanjut (RTL)

PENUTUPAN POST TEST & EVALUASI PENYELENGGARAAN

Proses pembelajaran dimulai dari Pengarahan Program kemudian dilaksanakan


beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Dinamisasi dan penggalian harapan peserta serta membangun komitmen


belajar diantara peserta.

2. Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang mempunyai pengaruh


terhadap perubahan perilaku dalam menciptakan iklim yang kondusif dalam
melaksanakan tugas.
3. Penjajagan awal peserta dengan memberikan pre-test.

4. Pembahasan materi.

5. Praktik dalam bentuk penugasan-penugasan.

6. Penjajagan akhir peserta dengan memberikan post test dan ujian skill

Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta dilibatkan secara aktif baik dalam
teori maupun penugasan, dimana:

1. Fasilitator mempersiapkan peserta untuk siap mengikuti proses pembelajaran.


2. Fasilitator menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
setiap materi.
3. Fasilitator dapat mengawali proses pembelajaran dengan:
a. Penggalian pengalaman peserta.
b. Penjelasan singkat tentang isi materi yang akan disampaikan.
c. Penugasan dalam bentuk individual atau kelompok.
4. Setelah semua materi disampaikan, fasilitator dan atau peserta dapat
memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi yang diberikan.
5. Sebelum pemberian materi berakhir, fasilitator dan peserta dapat merangkum
atau melakukan pembulatan.

3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran ini berdasarkan pada prinsip:

1. Orientasi kepada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan harapan


yang terkait dengan tugas yang dilaksanakan.

2. Peran serta aktif peserta sesuai dengan pendekatan pembelajaran.

3. Pembinaan iklim yang demokratis dandinamis untuk terciptanya komunikasi


dari dan ke berbagai arah.

Oleh karena itu metode yang digunakan selama proses pembelajaran


diantaranya adalah:

1. Ceramah singkat dan tanya jawab.


2. Curah pendapat, untuk penjajagan pengetahuan dan pengalaman peserta
terkait dengan materi yang diberikan.

3. Penugasan berupa: latihan/exercise, dan diskusi kelompok.

4. Study Kasus

5. Simulasi

6. Demonstrasi

7. Praktik

C. Rincian rangkaian alur proses pelatihan sebagai berikut:


1. Pembukaan

Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:

a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.

b. Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang latar belakang


perlunya pelatihan.

2. Pengarahan Program

Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti


proses pelatihan

Kegiatan antara lain:

a. Penjelasan

2. Evaluasi awal (Pre-test)

Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan penjajakan kemampuan peserta


terhadap materi yang akan disampaikan selama proses pelatihan. Hasil
penjajakan awal dijadikan dasar untuk penentuan pendalaman materi.

3. Membangun komitmen belajar

Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti


proses pelatihan.

Kegiatannya antara lain:


a. Penjelasan oleh fasilitator tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan
yang akan dilakukan dalam materi membangun komitmen belajar.
b. Perkenalan antara peserta dan para fasilitator dan panitia
penyelenggara pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama peserta.
Kegiatan perkenalan dilakukan dengan permainan, dimana seluruh
peserta terlibat secara aktif.
c. Mengemukakan kebutuhan/harapan, kekuatiran dan komitmen masing-
masing peserta selama pelatihan.

d. Kesepakatan antara para fasilitator, penyelenggara pelatihan dan


peserta dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi:
pengorganisasian kelas, kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan
yang lainnya.

4. Pengisian pengetahuan/wawasan

Setelah materi Membangun Komitmen Belajar, kegiatan dilanjutkan


dengan memberikan materi sebagai dasar pengetahuan/wawasan
yang sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini, yaitu: Kebijakan
Permenkes 971/2009; Kebijakan Diklat Aparatur

5. Pemberian ketrampilan

Pemberian materi ketrampilan dari proses pelatihan mengarah pada


kompetensi keterampilan yang akan dicapai oleh peserta.
Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan berbagai
metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan serta aktif
dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu metode tanya jawab, curah
pendapat, bermain peran, diskusi kasus, demonstrasi dan praktik
lapangan.

6. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Masing-masing peserta menyusun rencana tindak lanjut tentang


pengembangan kapasitas ditempat tugas masing masing.

7. Evaluasi
Evaluasi dilakukan tiap hari dengan cara mereview kegiatan
kegiatan proses pembelajaran yang sudah berlangsung, ini sebagai
umpan balik untuk menyempurnakan proses pembelajaran
selanjutnya. Di samping itu juga dilakukan proses umpan balik dari
pelatih ke peserta berdasarkan penilaian penampilan peserta, baik di
kelas maupun di lapangan.

Diakhir proses pembelajaran, dilakukan post-test untuk


mengetahui pengetahuan dan keterampilan peserta setelah
mendapatkan materi secara penuh.

8. Penutupan

Acara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya untuk


mendapatkan masukan dari peserta ke penyelenggara dan fasilitator
untuk perbaikan pelatihan yang akan datang.
BAB VII
PESERTA dan PELATIH
A. PESERTA
1. Kriteria peserta
Mahasiswa kesehatan/Tenaga Kesehatan yang memiliki minat mengikuti
pelatihan Bantuan Hidup Dasar.

2. Jumlah peserta
Jumlah peserta dalam satu kelas minimal 20 orang dan maximal 25 orang

B. PELATIH/FASILITATOR
1. Pejabat Struktural Bidang Keperawatan RSUP Sanglah Denpasar
2. Perawat yang telah mengikuti pelatihan TOT Bantuan Hidup Dasar
3. Staf Teknis RSUP Sanglah yang telah mengikuti TOT Bantuan Hidup Dasar
BAB VIII
PENYELENGGARAAN DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

A. Penyelenggara
a. Institusi Penyelenggara Pelatihan : Diklat RSUP Sanglah Denpasar
b. Tenaga Pengelola Diklat yang telah mengikuti TOC : 1 orang
c. Ada tenaga yang menjadi MOT (Master of Training) : 1 orang
(SK Penyelenggaraan / Surat Tugas sebagai MOT).
d. Waktu/lama penyelenggaraan pelatihan 40 jam pelajaran (Jpl)
B. Tempat penyelenggaraan
Tempat penyelenggaraan Gedung Diklat lantai 4 ( Gedung Skill Lab FK UNUD/RSUP
Sanglah ), Jalan P Lombok no 15, Denpasar
BAB IX
EVALAUSI

Evaluasi yang dilakukan dalam proses pelatihan, yaitu:


1) Instrumen evaluasi belajar peserta ( pre dan post test terlampir)
2) Instrumen Evaluasi Pelatih (instrument terlampir)
3) Instrumen Evaluasi Penyelenggaraan (instrument terlampir)

1. Evaluasi terhadap peserta

Yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap peserta pelatihan melalui:

a. Penjajakan awal melalui pre test.

b. Pemahaman pembelajaran terhadap materi yang telah diterima (post test).

2. Evaluasi terhadap fasilitator

Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang


menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan
pelatih/fasilitator dalam menyampaikan pengetahuan dan atau ketrampilan
kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap oleh peserta,
meliputi:

a. Penguasaan materi

b. Ketepatan waktu

c. Sistematika penyajian

d. Penggunaan metode dan alat Bantu diklat

e. Empati, gaya dan sikap terhadap peserta

f. Penggunaan bahasa dan volume suara

g. Pemberian motivasi belajar kepada peserta

h. Pencapaian TIU

i. Kesempatan Tanya jawab


3. Evaluasi terhadap penyelenggara

Evaluasi dilakukan oleh peserta pelatihan terhadap penyelenggara pelatihan.


Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, meliputi:

a. Tujuan pelatihan.

b. Relevansi program pelatihan dengan tugas.

c. Manfaat setiap materi pembelajaran bagi pelaksanaan tugas.

d. Manfaat pelatihan bagi instansi.

e. Mekanisme pelaksanaan pelatihan.

f. Hubungan peserta dengan penyelenggara pelatihan.

g. Pelayanan kesekretariatan terhadap peserta.

h. Pelayanan akomodasi dan lain-lain.

i. Pelayanan konsumsi.

j. Pelayanan kesehatan.

k. Pelayanan kepustakaan.

l. Pelayanan komunikasi dan informasi


BAB VIII

SERTIFIKAT

Setiap peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran ini


minimal 95% dari keseluruhan jumlah jam pelajaran akan diberikan sertifikat
yang ditandatangani oleh Direktur Utama, atas nama Menteri Kesehatan RI
dan oleh panitia penyelenggara. Apabila kehadiran kurang dari kehadiran dari
95%, peserta akan diberikan surat keterangan telah mengikuti pelatihan yang
ditandatangani oleh Ketua Panitia Penyelenggara Pelatihan.
BAB IX
PENUTUP

Kurikulum ini merupakan acuan dalam penyelenggaraan pelatihan Bantuan


Hidup Dasar. Dengan adanya kurikulum ini diharapkan penyelenggara dapat
melaksanakan pelatihan yang efektif dan terencana sehingga dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
EVALUASI PENYELENGGARAAN
PELATIHAN ...............
DENPASAR, .... s/d ..........

Petunjuk Umum :
Berikan tanda √ pada kolom berikut ini sesuai dengan penilaian Saudara

NILAI
NO ASPEK YG DINILAI
55 60 65 70 75 80 85 90 95 100

1 Efektifitas penyelenggaraan
Relevansi program diklat dengan
2
pelaksanaan tugas
3 Persiapan dan ketersediaan sarana diklat
Hubungan peserta dengan penyelenggara
4
pelatihan
5 Hubungan antar peserta

6 Pelayanan kesekretariatan

7 Kebersihan dan kenyamanan ruang kelas

8 Kebersihan dan kenyamanan auditorium

9 Kebersihan dan kenyamanan ruang makan

10 Kebersihan dan kenyamanan asrama

11 Kebersihan toilet
12 Kebersihan halaman
13 Pelayanan petugas resepsionis
14 Pelayanan petugas ruang kelas
15 Pelayanan petugas auditorium
16 Pelayanan petugas ruang makan
17 Pelayanan petugas asrama
18 Pelayanan petugas keamanan
Ketersediaan fasilitas olah raga, ibadah,
19
kesehatan

1
Saran/komentar terhadap :

1. Fasilitator :

2. Penyelenggara/pelayanan panitia :

3. Pengendali Diklat :

4. Sarana dan prasarana :

5. Yang dirasakan menghambat :

6. Yang dirasakan membantu :

7. Materi yang paling relevan :

8. Materi yang kurang relevan :

2
PENILAIAN TERHADAP PELATIH/FASILITATOR

Nama diklat : Pelatihan Bantuan Hidup Dasar


Nama fasilitator :
Materi :
Hari/Tanggal :
Waktu/Jam :

Tulislah tanda centang (v) penilaian Saudara pada kolom yang sesuai

NILAI 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
a. Penguasaan materi
b. Ketepatan waktu
c. Sistematika penyajian
d. Penggunaan metode dan alat bantu diklat
e. Empati, gaya dan sikap terhadap peserta
f. Penggunaan bahasa dan volume suara
g. Pemberian motivasi belajar kepada peserta
h. Pencapaian TIU
i. Kesempatan tanya jawab
j. Kemampuan menyajikan
k. Kerapihan pakaian
l. Kerjasama antar itm pengajar
Keterangan : 50-60 : Sangat Kurang; 65-70 : Kurang; 75-85 : Baik; 90-100 sangat baik.
Saran :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
PENILAIAN TERHADAP PELATIH/FASILITATOR

Nama diklat :
Nama fasilitator :
Materi :
Hari/Tanggal :
Waktu/Jam :

Tulislah tanda centang (v) penilaian Saudara pada kolom yang sesuai.

NILAI 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
a. Penguasaan materi
b. Ketepatan waktu
c. Sistematika penyajian
d. Penggunaan metode dan alat bantu
diklat
e. Empati, gaya dan sikap terhadap peserta
f. Penggunaan bahasa dan volume suara
g. Pemberian motivasi belajar kepada
peserta
h. Pencapaian TIU
i. Kesempatan tanya jawab
j. Kemampuan menyajikan
k. Kerapihan pakaian
l. Kerjasama antar tim pengajar
Keterangan : 45-55 : Kurang; 56-75 : Sedang; 76-85 : baik; 86 keatas sangat baik.
Saran :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai