Arti Khutbatu-l-lftitah
atau Khutbatu-l’Arsh
atau Khutbah Perkenalan
atau khutbah Perpeloncoan
Telah menjadi sunnah Pondok Modern Gontor, setiap awal tahun ajaran diadakan
Khutbatul-’Arsh, atau Khutbah Perkenalan atau Khutbah Perpeloncoan.
Dinamakan demikian, karena menyimpulkan atau menggambarkan segala sesuatu yang
akan dihadapi dalam tahun yang akan datang.
Jadi mirip dengan pidato pembukaan tahun dalam 1 suatu organisasi atau pemerintah.
Yang pokok isinya, tiga masalah :
I. Perkenalan (kedalam, keluar, meluas, dan menyeluruh)
II. Perpeloncoan,
III. Jangka-jangka dan program-program.
PERKENALAN
Supaya jangan salah pengertian.
Sebelum berkecimpung dalam ”Darussalam" Pondok Modem, para siswa harus kenal benar-
benar:
Apa Pondok Modern itu ?
Siapa yang punya ?
Amanat dari siapa ?
Apa isinya ?
Apa partainya?
Hendak kemana ia?
Bagaimana cara hidup di dalamnya?
Mengapa demikian ?
Apa yang harus diambil dari padanya?
Apa yang diminta?
Apa yang dicari?
Hal-hal yang sedemikian itu semuanya amat penting supaya jangan salah addres, jangan
salah Wissel dan jangan salah pengertian.
Jangan seperti orang buta meraba gajah.
Jangan seperti kera makan manggis.
Jangan hanya melihat dari satu sudut.
Jangan hanya ambil cabainya saja, atau garamnya saja dalam mencoba masakan.
Jangan seperti pengikut Columbus yang kurang percaya
Jangan seperti orang yang belum tahu cara naik kereta api, teriak-teriak ketika kereta
sedang lansir
Jangan seperti orang yang mengikuti orang lain (makmum) dengan tidak mengetahui
kemana yang diikuti itu. Dekatkah atau jauhkah tujuannya ? Apa yang dicari ? dan
dengan apa kita ikut ? bagaimana caranya mencari ?
Jangan seperti orang yang melihat hutan, tertutup oleh sebatang pohon.
Mungkin juga diantara para siswa dan orang tuanya ada yang menyerah masa bodoh. Tetapi
para siswa dan orang tua sedikitnya harus tahu hendak dijadikan apakah ia.
Adanya perkenalan inipun berdasarkan atas pengalaman bahwa banyak orang yang salah
pandanganya terhadap Pondok Modern, sehingga berakibat salah paham yang mendalam dan
meluas, serta berakhir dengan penyesalannya sendiri.
Ada yang mengira bahwa :
Pondok Modern lebih modern dari seluruh kaum muda dalam masalah agama.
Pondok Modern hanya mementingkan pelajaran agama dan kurang mementingkan
pelajaran umum.
Pondok Modern hanya mementingkan pelajaran umum dan kurang mementingkan
agamanya. Pondok Modern hanya mementingkan budi pekerti saja (hanya tepat untuk
latihan budi).
Hanya bahasanya di Pondok Modern itu yang hidup. Teratur benar Pondok Modern
ini................ bangunannya
Pondok Modern hanya jembatan ke Universitas dan keluar negeri
Bulan puasa di Pondok Modern itulah inti isi Pondok Modern dan lain sebagainya.
Semuanya itu tidaklah dapat kita katakan salah seluruhnya, atau benar seluruhnya. Semua itu
baru penilaian dari satu sudut, baru sebagian, baru kulitnya, baru dari sepihak. belum mengenal
inti tujuan pokoknya.
Dalam pada itu tidaklah mustahil, kalau ada orang yang memndang dan menilai Pondok
Modern, menurut kaca matanya sendiri, sehingga mengira dan memperhitungkan bahwa Pondok
Modern merupakan alat unuk mencari keuntungan kebendaan bagi pimpinan-pimpinan
Na'udzubiilah ....................
Padahal telah jelas dengan mudah diketahui, bagi yang mau tahu, bahwa Pondok Modern
selama 50 tahun lebih (setengah abad lebih), adalah tempat bera’mal, tempat berkorban, bahkan
suatu ketika merupakan tempat berkorban sampai setingkat berjibaku.
Pimpinan Pondok Modern Gontor, dari semula sampai saat ini masih terus menerus
berkorban, dan ingin masih terus dapat berkorban sebanyak mungkin, sampai husnul khatimah,
demi meninggikan agama Allah.
Maka untuk mengenal, mengerti dan menyadari apa dan bagaimana Pondok Modern
Gontor itu, pelajarilah terus sampai mengerti pula arti "PIAGAM' (Piagam Penyerahan hak milik
pendiri atau Trimurti untuk dijadikan wakaf) dan sampai sadar mengapa sampai banyak orang
yang ikhlas ikut membantu.
Untuk mengetahui bagaimana yang sebenarnya, ikutilah suasana Khutbatu-l-'Arsh,
Khutbatu-l-lftitah . (Khutbah perkenalan) ini, dengan segala programnya, mulai dari
pertandingan-pertandingan olah raganya, gerakan kepanduannya, sampai kepada hiburan-
hiburannya.
Pandanglah Pondok Modern dengan pandangan yang baru, seakan-akan seperti orang
yang baru datang hari ini. Juga bagi siswa lama.
Hanya yang jelas, yang sudah kami ikrarkan ialah : Bahwa segala sesuatu di Pondok
Modern ini adalah untuk perbaikan dan pendidikan.
IN URIDU ILLA -L-ISHLAH. Kami hanya menghendaki perbaikan; perbaikan pelajaran
dan cara belajar, perbaikan akhlaq mental.
Segala sesuatu sedapat mungkin harus berisi pen didikan latihan-latihan dan pelajaran.
Segala pendidikan dan pelajaran di Pondok Modern itu senantiasa mengingatkan hajat ummat,
hajat masyarakat, 10 tahun, 20 tahun dan seterusnya di masa yang akan datang.
Dan semua itu dengan pertanggungan jawab terhadap amanat ummat bahkan sampai
sekarang ini menginjak tahun ini menjadi amanat ummat se dunia.
Menjadi sorotan secara menyeluruh ummat dalam negeri segala partai segala golongan
sampai luar negeri
Kepada Allah SWT kita berbakti
Kepada Allah SWT pula kita memohon pertolongan
PONDOK
Pondok Modern adalah Pondok Pesantren.
Jadi sekalipun modern namun ia tetap Pesantren.
PENDIDIKAN PONDOK
Ajaran atau didikan yang utama di dalam pondok/pesantren ialah()اإلعتماد على النفس, dalam
bahasa Belanda Zelp Help, tidak menggantungkan din kepada orang lain. Dengan kata-kata lain,
belajar mencukupi atau menolong diri sendiri.
Pemuda-pemuda yang terdidik menolong diri sendiri, dapat menghadapi masa depan
dengan penuh harapan, jalan hidup terbentang luas dimukanya. Sebaliknya, pemuda yang tidak
percaya kepada dirinya, dia senantiasa was-was dan ragu-ragu, serta tidak akan mendapat
kepercayaan dari masyarakat, sedang dia sendiri tidak percaya kepada dirinya.
Pondok adalah tempat berlatih agar menjadi orang yang suka pandai menolong bukan
yang hanya selalu minta tolong.
Maka dari itu disini dilatih mengurus diri sendiri, pegang keuangan sendiri, cuci sendiri,
tanggung jawab kamar dan alat-alatnya sendiri.
Dengan didikan yang beginilah, maka para ahli pendidikan yang terkemuka, seperti Dr.
Sutomo, Dr. Kihajar Dewantara, sangat mementingkan didikan Pondok. Dan didikan ini pulalah
yang ditanamkan oleh Bapak-bapak kita kepada kita sekalian, agar kita menjadi orang yang
dapat menolong diri sendiri, bukan selalu menggantungkan diri kepada orang lain.
Selain dari itu, pondok juga berisi didikan kebebasan.
Tetapi pondok-pondok yang dulu-dulu terlalu bebas, sehingga tidak ada pengawasan dan
tidak ada peringatan. Dengan demikian, akhirnya santri-santri itu terlalu bebas.
Dengan tidak adanya pengawasan, belajarnya pun seenaknya pula, sehingga waktu yang
terpakai tidak seimbang dengan ilmu yang didapat. Dan memang pemuda kita belum boleh terus
diberi kebebasan yang terlalu luas.
Sebaliknya, I n t e r n a a t.
lntenaat atau asrama di zaman jajahan, terlalu terikat, tidak bebas, sehingga segala gerak-
geriknya harus menanti perintah. Makannya menanti perintah, mandinya menanti perintah.
Akhirnya pemuda yang begini ini, hidupnya terbiasa diperintah oleh orang lain, hanya
selalu menanti perintah.
Sekeluarnya dari sekolah itu, ia akan menjadi pegawai atau alat yang mati, tidak dinamis,
tidak ada inisiatif. Jiwanya tidak hidup, tidak ada semangat, hanya selalu menjadi alat orang lain,
tidak bekerja kalau tidak ada perintah.
Kehidupan dalam Pondok Pesantren dijiwai oleh suasana-suasana yang dapat kita
simpulkan dalam PANCA JIWA sebagai berikut :
1. JIWA KEIKHLASAN :
Sepi ing pamrih (tidak karena didorong oleh keinginan memperoleh keuntungan-
keuntungan tertentu), sema-mata karena untuk IBADAH. Hal ini meliputi segenap suasana
kehidupan di Pondek-Pesantren. Kiyai ikhlas dalam mengajar, para santri ikhlas dalam belajar,
lurah pondok ikhlas dalam membantu (asistensi).
Segala gerak-gerik dalam Pondok Pesantren berjalan dalam suasana keikhlasan yang
mendalam.
Dengan demikian, terdapatlah suasana hidup yang harmonis antara KIYAI YANG
DlSEGANI dan SANTRI YANG TAAT dan penuh cinta serta hormat dengan segala
keikhlasannya.
Dengan demikian, maka seorang santri atau setiap santri mengerti dan menyadari arti
LILLAH, arti BERAMAL, arti TAQWA dan arti IKHLAS.
Sebagai seorang muslim, tentunya dimana saja akan berda'wah. Maka santri merupakan
persiapan kearah itu, dimana ada kesempatan. Maka mudah dikatakan bahwa Pondok Pesantren
adalah obor yang akan membawa cahaya penerangan Islam.
2. JIWA KESEDERHANAAN
Kehidupan dalam Pondok diliputi suasana kesederhanaan, tetapi agung. Sederhana bukan
berarti pasif (bahasa jawa = narimo) dan bukanlah artinya itu karena kemelaratan atau
kemiskinau, bukan! Tetapi mengandung unsur kekuatan atau ketabahan hati, penguasaan diri
dalam menghadapi perjuangan hidup dengan segala kesulitan. Maka dibalik kesederhanaan itu
terpancarlah jiwa besar, berani maju terus dalam menghadapi Perjuangan hidup, dan pantang
mundur dalam segala keadaan. Bahkan disinilah hidup tumbuhnya mental/karakter yang kuat
menjadi syarat bagi suksesnya perjuangan dalam Segala segi kehidupan.
5. J IWA BEBAS
Bebas dalam berfikir dan berbuat, bebas dalam menentukan masa depannya, dalam
memilih jalan hidup dalam masyarakat kelak bagi para santri, dengan berjiwa besar dan optimis
dalam menghadapi kehidupan. Kebebasan itu bahkan sampai kepada bebas dari pengaruh
asing/kolonial. (Di sinilah harus dicari Sejarah Pondok Pesantren yang mengisolir dari kehidupan
ala barat yang dibawa oleh penjajah).
Hanya saja dalam kebebasan ini seringkali kita temui unsur-unsur negatif, yaitu apabila
kebebasan itu disalahgunakan, sehingga terlalu bebas (liberal), sehingga kehilangan arah dan
tujuan atau prinsip. Sebaliknya ada pula yang terlalu bebas (untuk dipengaruhi), berpegang teguh
kepada tradisi yang dianggap paling baik sendiri yang telah pernah menguntungkan pada
zamannya: sehingga tidak hendak menoleh ke arah keadaan sekitarnya dengan perobahan
zamannya, dan tidak memperhitungkan masa depannya. Akhirnya tidak bebas lagi, karena
mengikatkan diri kepada yang diketahui itu saja.
Maka kebebasan ini harus dikembalikan kepada aslinya, yaitu di dalam garis-garis
DISIPLIN YANG POSITIF, dengan penuh tanggung jawab, baik di dalam kehidupan pondok
pesantren itu sendiri maupun dalam kehidupan masyarakat.
Jiwa yang menguasai suasana kehidupan Pondok Pesantren itulah yang dibawa oleh
santri sebagai bekal pokok dalam kehidupannya di dalam masyarakat. Dan Jiwa pondok
pesantren inilah yang harus senantiasa dihidupkan, dipelihara dan dikembangkan sebaik-baiknya.
Pondok Pesantren Baitul Hikmah mementingkan pendidikan daripada pengajaran. Arah dan
tujuan pendidikan di Pondok ini ialah :
1. Kemasyarakatan
2. Hidup sederhana
3. Tidak berpartai
4. Tujuan pokoknya “Ibadah talabu-l-‘ilmi”, bukan menjadi pegawai
1. KEMASYARAKATAN
Segala apa yang sekira akan dialami oleh anak kita dimasyarakat, itulah yang dididikkan
oleh pondok kepada mereka.
Segala tindakan dari pelajaran, bahkan segala gerak-gerik yang ada di pondok semuanya
akan ditemui dalam perjuangan hidup atau dalam masyarakat.
Tegasnya tidak terlalu mementingkan atau mengingat apa yang harus dipelajari di
Perguruan Tinggi kelak, tetapi selalu mengingat apa yang akan ditemui dalam masyarakat kelak.
Dengan pengharapan, apabila kita (anak didik kita) nanti masuk ke dalam masyarakat tidak akan
terlalu canggung untuk menjadi guru pada Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah
Menengah, Tsanawiyah, baik mengajar dalam mata pelajaran agama atau pelajaran umum. Tidak
pula canggung untuk menjadi pengurus organisasi, muballigh, imam, pegawai dan lain-lain.
Disamping itu, kita tidak boleh pula segan menghadapi kenyataan yang ada dalam
masyarakat perekonomian, seperti dalam perusahaan, pertanian dan lain sebagainya. Mengingat
bakat masing-masing, serta situasi dan kondisi yang ada pada masing-masing; sebagaimana yang
telah dialami oleh bapak-bapak kita keluaran Pondok yang dulu-dulu.
Jadi harus kita hidupkan dan kita semangatkan jiwa KEWlRASWASTAAN .
Hanya saja, setelah kita tamat, dan ternyata masih kuat, semangat masih ada, orang tua
masih sanggup, persiapan Otak masih segar dan tidak/belum terpengaruh "ingin lekas tua", dapat
juga mencoba masuk Perguruan Tinggi di dalam maupun di luar negeri, dan banyak pula yang
telah mencapai kesarjanaannya, atau menyelesaikan studinya.
Tetapi sekali lagi harus diingat, kita adalah untuk masyarakat, jangan sampai seakan-akan
menjauhi masyarakat. Masyarakat menanti kedatangan kita, mengharap Pimpinan kita, dan
akhirnya masyarakat pulayang akan menilai sampai dimana nilai pribadi kita dan amalan kita.
2. HIDUP SEDERHANA
Mengingat beberapa faktor pendidikan jasmani dan rohani, maka penting sekali kita
semua ini dibiasakan dididik hidup sederhana, makan, tidur, pakaian, hiburan, semuanya harus
dapat kita laksanakan dengan sederhana, yang tidak mengganggu kesehatan jasmani dan rohani
kita.
Sederhana tidak berarti miskin, dan tidak berarti mendidik atau mengajarkan miskin
bahkan sebaliknya.
Sederhana adalah pokok keberuntungan; ia dapat memudahkan penghidupan yang jujur
serta bersih.
Sebaliknya hidup mewah, yang tidak mengenai batas, mudah terpengaruh ajakan setan
dan iblis yang senantiasa mengajak ke arah jalan kejahatan dan menyebabkan orang lupa kepada
rasa kemanusiaan, rasa tanggung jawab dan rasa syukur.
Itulah sebabnya maka kita semua di Pondak ini dididik hidup sederhana, sehingga ongkos
dapat semurah-murahnya.
Biasakanlah hidup sederhana, niscaya kita akan hidup bahagia, dan dapat menghadapi
masa depan dengan kepala tegak, tidak ada rasa cemas atau takut.
Diantara kesederhanaan itu ialah:
MAKANANNYA
Pemuda-pemuda yang berada didaerah panas, makan daging banyak, tidur banyak di
kasur yang hangat pula .......... akan terbakar, tidak tenang, terlalu panas ......... mudah
menimbulkan tekanan darah tinggi. Walhasil tidak baik bagi kesehatan jasmani dan rohani.
PAKAIAN N YA
Pakaiannya harus sederhana; biar pakaian yang lama (usang), asal bersih, janganlah
memakai pakaian yang model-model (aneh-aneh), kotak-kotak, lurik-lurik, warna-warni yang
tidak pantas sebagai seorang pelajar. Insya Allah disini hanya akan ditertawakan orang. Pakaian
Cow Boy dan Napoleon sudah masuk museum tanda ketingggalan zaman. Kita tidak mau
kembali kezaman Jahiliyah, tapi pemuda sekarang harus melihat ke depan dengan penuh
pengharapan serta berperasaan (dhamir) lagi tahu kesopanan.
RAMBUTNYA
Rambutnya tidak usah terlalu panjang, apalagi gondrong, paling lamasatu bulan sudah
harus dipotong kembali, asal ujung rambut sampai menyentuh daun telinga, apalagi kerah baju,
itu berarti minta potong.
3. TIDAK BERPARTAI
Pelajaran di Pondok Pesantren sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan suatu partai
atau golongan, Pengasuh dan Direktur sekolahnya tidak berpartai.
Itulah sebabnya para pelajar terdiri dari putra-putra pemimpin bermacam-maam partai
dan golongan.
Hal ini senantiasa tetap berjalan mengikuti semboyan Pondok Pesantren Baitul Hikmah
dalam mendidik, agar supaya para siswa BERFIKlRAN BEBAS, perekat ummat, di atas dan
untuk segala golongn.
Dengan jalan demikian, sekeluar anak dari didikan Pondok Pesantren Baitul Hikmah,
mereka bebas memilih faham/aliran. Tanpa mengurangi prinsipnya sebagai seorang mukmin,
muslim. Dan fakta/kenyataan, sekrang banyak diantara mereka menjadi pengurus dan atau
tokoh-tokoh Partai Serikat Islam Indonesia. Muhammadiyah, Nahdatu-l-Ulama', PII, Gerakan
Pemuda Anshar, Golkar dan lain-iain.
Kata-kata "PONDOK PESANTREN DIATAS DAN UNTUK SEGALA GOLONGAN”
ini sudah menjadi kenyataan yang meluas, bukan sekedar semboyan.
Yang menarik, membawa-bawa, mempengaruhi, menonjol-nonjolkan, ambisius,
intimidasi, Pondok Pesantren ditarik ke golongannya itu henat-benar sesat dan berkhianat
kepada amanat.
PELAJARAN
DI PONDOK MODERN GONTOR
A P A yang dicari.........?
Perlu diinsyafi oleh setiap pelajar. bahkan tiap tiap siswa sewaktu-waktu hams bertanya
kepada diri sendiri : Datang ke sini mencari apa ? dan untuk apa ? Apakah datang ke sini untuk
mencari enaknya saja ? Apa kah hanya untuk mencari teman ? Ataukah hanya untuk mencari
keIas?. nama? ‘
Kalau datang kesini hanya akan mencari teman, cari keramaian. disini bukan tempatnya.
Dipasar dan bioskop teman lebih banyak dan lebih ramai.
Kalau datang ke sini cari kelas, di sini juga tidak kena. Karena kalau kita berada dikota.
masuk ke sekolah swasta. akan mudah dan bebas memilih kelas dengan semau nya.
jadi datang ke cari apa ?
Kalau siswa menjawab : ”Saya datang ke sini, semata' mata untuk mencari ilmu dan
pendidikan", inilah jawaban yang tepat.
Makan tidak enak, tidur tidak enak, tidak menjadi soal, kalau benar-benar yang dicari
ilmu, kecakapan dan“ pendidikan.
Duduk di kelas 1 sejajar dengan anak-anak kecil tidak menjadi soal. Kamu datang ke sini
bukan untuk mencari kelas, tetapi mencari ilmu.Bukankah yang diwajibkan Nabi kepada kita
adalah' TALABU-L-ILMI( )طلب العلمbukan TALABU-L-FASLI))طلب الفصل. ? Mencari ilmu bukan
mencari kelas. ’
Juga tidak tepat apabila yang dicari itu hanya ilmu umum saja, atau hanya ilmu agama
saja. atau hanya bahasa Arab saja atau hanya bahasa Inggris saja. Di sini harus mengikuti
rencana di sini.
Maka dari itu, perlu diinsyafi agarjangan salah addres atau sélah wesel, agar tidak
menyesal kemudian. Masih seialu harus diingat pertanyaan : 'APA YANG DICARI ?" ini'
kadang kadang pernah terjadi:
- Hanya terpesona sesuatu yang bukan tujuan .. Iupa…lari“... pindah...
- Hanya kalah bermain olah raga, kecewa-..... tidak kerasan.
- Hanya kalah pengaruh dengan kawan dala'm kepandaian...”
- Hanya dapat tepuk tangan di luar Pondok dalam berpidato...‘..... mabuk, lupa ......pulang.
Tergesa-gesamenjadi tua.
- Hanya karena dipuja puja temannya ...... lupa tujuan
- Hanya terjebak bujukan kawan/setan dajjal....lari pindah.......
- Hanya kabetulan kawam akrab ada yang pulang.... ikut-ikutan pulang juga. Katanya …
setia kawan. Hanya ketika pulang sementara dalam liburan .... terpesona sesuatu, atau
terpengaruh (me'ndapat penyakit) ....... akhirnya lupa tujuan....';.... 'patah belajamya.
lni semua harus selalu diingat, agar tidak mudah tergoda/terkena penyakit.
Ingatlah selalu yang sebenarnya Yang kita cari.
- Berjalan sampai ke batas …(tutug)
- Berlayar sampai kepulau.
' DISIPLIN
Mau atau tidak mau, manusia terpaksa pasti berdisiplin atau terkena disipiin.
Orang hidup, juga segala yang hidup, bahkan segala sesuatu, tidak akan dapat terlepas
dari disiplin peraturan. Ada disiplin rumali tangga; disiplin perkumpulan, disiplin partai,disiplin
negara, juga disipiin dalam berjalan di jalan besar,disiplin diri sendiri disiplin kesehatan.“ .....
sampai di hutanpun tetap ada disiplin.
Barang siapa tidak mengikuti, tentu akan terkena akibatnya. Binatang di hutan
belantarapun selalu ‘ terkena disiplin/peraturan. Yakni disiplin iklim, disipiin teman temannya,
disiplin dari keadaan tempatnya. .
Maka dari ini orang tidak akan dapat bebas 100% dari bermacam macam disipiin.....
sampai sesudah matipun akan masih terkena disiplin, mau tidak mau, berat atau ringan.
Agama Islam mengandung pelajaran yang amat penting tentang disiplin dan self disiplin.
Ingatlah 'sembahyang dengan pembagian waktunya, puasa dcngan self-disiplinnya, dan seterus-
nya.
Maka kita tidak boleh salah mengartikan kata~katta bebas dan merdeka. Bebas bukan
betarti tidak berdisiplin, tetapi sebenamya bebas ialah kebebasan fikiran dalam memilih disipiin
yang akan ditaati.
Jangan terlalu rendah berfikir, seperti halnya orang yang mengartikan merdeka dengan
dengan tidak membayar pajak, atau merdeka dengan naik kereta api tidak usah membayar.
Menjalankam disiplin amat ringan sekali, apalagi bila niat/mau berdisiplin. Tetapi amat
sangat beratnya
apabila dikerjakan dengan serba paksaan.
Rasanya tepat sebagaimana diterangkan dalam A1 Qur’ an tentang disiplin sembahyang,
yang dikatakan betat bagi orang paksaan, tetapi ringan bagi orang yang tahu arti sembahyang;
"INNAHA LAKABIRATUN ILLA’ ALA L KHASI IN"( sesungguhnya sembahyang itu berat,
kecuali bagi orang orang yang khushu’)
Di Pondok Modern Baitul Hikmah tidak ada paksaan. Sewaktu-waktu pintu terbuka.
Hanya mungkin ada perintah pemerintah mirip sebagai paksaan kepada anak-anak kecil yang
masih lemah lambat jiwanya atau kepada anak-anak beSar yang masih berjiwa lemah seperti
anak kecil. Sebagai per tolongan bagi anak yang kurang kuat menguasai dirinya.
Maka dengan ini saya ingin minta ketegasan dan menganjurkan kepada anak-anak untuk
memilih; ”MAUKAH BERNIAT BENAR-BENAR MENGIKUTI DISIPLIN PONDOK
MODERN BAITUL HIKMAH?"
Kami tidak memaksa untuk mau. Inilah a‘rtinya tidak ada paksaan.
Yang memang mulai sekarang sudah bemiat akan tidak mau berdisiplin ...... silahkan
turun dari kapal kami; kapal akan berjalan terus. Pagi-pagilah turun !. supaya jangan tercampak,
terpelanting di tengah laut, supaya jangan menyesal.
Yang memang tidak kuat, tentu akan turun atau diturunkan. Adapun yang kuat, insya-
Allah akan jadilah ia RADIYATAN MARDIYAH ([ )را ضية مرضةpuas ‘ dan memuaskan). [a
akan puas, teman-temannyapun puas. Pondok Modern Gontor pun puas, orang tuanya akan lebih
puas lagi.
Adapun anak yang dipulangkan, yang terpaksa angkat kaki/angkat koper, bukan karena
dibenci, bukan untuk merusakkan dia. Bahkan (justru) hal itu akan menjadi pelajaran baginya
dan akan menjadi lebih baik di lain tempat. Atau mungkin kerusakan itu karena ia berada di sini.
Mungkin apabila ia jauh dari sini akan menjadi baik sebagaimana mestinya.
Dan yang terpenting, hal itu ialah untuk keselamatan dan kebaikan anak yang tinggal,
yang jumlahnya lebih besar, dan insya-Allah keadaannya lebih berarti.
BAHASA
lnginkah pandai berbicara lancar, berpidato lancar dalam bahasa Arab/Inggris ? Dan
akhimya menguasai dua bahasa itu ?
Perhatikanlah anjuran ini sebaik-baiknya
MINIMUM
Untuk beberapa kepentingan pendidikan dan kemajuan pelajaran syarat paling minimum
tinggalkan bahasa daerah sama sekali. Kalau terpaksa, boieh . berbisik-bisik dalam bahasa
Indonesia.
JALANNYA
Untuk mémasakkan bahasa dasar ini, tak ada jalan yang Iebih baik dan termodern selain
dari cara dipraktekkan, dipakai sebanyak-banyaknya sepanjang hari, dimana dan kapan saja.
Bahasa dasar ini tidak banyak, dalam bahasa Inggris hanya 500 perkataan (IihatTHE
STUDENT’S GUIDE 'halaman 158).
Tetapi memasakkan 500 ini'harus memakai cara yang terbaik, tidak akan dapat dengan
cara menghafalkan kamus
Untuk mempraktekkan ini amat mudah sekali apabila tahu rahasianya.
Rahasia yang terpenting ialah : HARUS BERANI MEMBUANG RASA SEGAN/MALU
DAN TIDAK KHAWATIR SALAH ' .
Ingat. '
I. Jika tidak berani berkorban dengan membuang malu/segan pada permulaan, selama
lamanya tidak akan dapat. .
II. Tidak ada orang yang berbicara dengan tidak bersalah. ,
III. Orang Indonesia yang ke Makkah, yang bergerombol gerombol dengan tidak memakai
disiplin bahasa meskipun sudah 10 tahun atau lebih, setelah pulang, tetap tidak tahu
bahasa Arab. Atau tahu sedikit, tetapi . bahasa pasaran ’amiyah atau suqiyah).
IV. Orang-orang Indonesia yang pergi belajar ke negeri 'Arab. Disana diantara mereka itu ada
Yang senang -bergaul dengan teman sekampung saja, dan berbicara dengan bahasa
bahasanya, bahasa kampungnya, kurang berani bergaul dengan orang sana..; ....... tidak
ada disiplin ...... akhimya seteiah pulang ...... tetap tidak cakap berbahasa Aréb
sebagaimana yang kita harapkan.
V. Sebaiknyaanak-anak kita yang di Baitul Hikmah ini dengan ,keberanian dan disipiin yang
kuat. ...dalam beberapa .bulan, syukur beberapa tahun. ...... dapat lancar berbicara.
Sehingga mendapat silnpati dari masyarakat. Kemudian dapat menulis dan membaca
kitab dalam bahasa Arab.
VI. Sampai banyak orang'yang menanyakan dan ingin mencarijalan.... apa faktor dan
bagaimana cara melancarkan bahasa-bahasa asing di Gontor itu.
Demikian itulah bukti-bukti kemanjuran cara Pondok Modern Baitul Hikmah. Dan
memang itulah cara yang termodern di dunia ini, dalam mempelajari bahasa asing
Barang siapa yang lekas-lekas berani mulai, dan selalu berdisiplin sambil berusaha
bagaimana ia berbicara sefasih-fasihnya ...... dialah yang paling beruntung dan paling maju. '
Keberanian + disiplin = untung
Malu/segan + tidak disiplin = buntung
Bahkan akan mendapat akibat pahitnya.
Sebesar keinsyafalimu, sebesar' itu pula keuntungan. mu. '
Hal bahasa ini lebih utama pula untuk kelas yang lebih tinggi. Pelajar-pelajar kelas
tertinggi jangan mengira disiplin sudah tidak perlu. Bahkan di kelas yang tertinggi, disiplin harus
lebih kuat, dan bahasanya harus lebih luas dan susuna kata-katanya, harus lebih tinggi. Harus
memiliki banyak kata-kata (mufradat) dan dapat memakainya, dan hams memiliki banyak
macam-macam, susunan.
Merasa beruntung itu'baik, tetapi merasa télah pandai berarti 'Jahil murakkab', yakni
suatu kesesatan.
Kelas VI jangan malu atau takut salah berbicara dengan keias .V. IV, III, II, I. Anak kelas
V, jangan malu atau takut salah berbicara dengan kelas VI, IV, 111, II, I, demikian seterusnya.
Ingat, akibat tidak berdisipiin, akan tetap dirasakan oleh yang bersangkutan. '
Setiap tahun selalu ada .anak ‘yang menjadi korban tidak berdisiplin.
Berkorbanlah,dan jangan“menjadi korban;
Sebab yang terpenting dari kemunduran ummat islam, kemunduran pemuda islam,
tercecernya pemuda islam dari masyarakat luas. adalah kurangnya atau tidak adanya ilmu
pengetahuan umum dan organisasiyang baik.
Karena kekurangan itu, mereka selalu ketinggalan dan hanya selalu sebagai penonton.
Karena kekurangannya itu, ia selalu melihat orang orang lain ( yang bukan islam) yang
cakap, yang dapat mempengamhi massa (orang banyak).
Karena kekurangannya itu, mereka merasa rendah, merasa kurang, padahal mereka itu
mu’ min, mereka itu beriman.
Maka dari itu mulailah umat islam berlomba-lomba bangun hendak mencari ilmu
pengetahuan umum katanya .Tetapi sayang, banyak diantara mereka itu kurang tepat Jalannya
dalam mencari ilmu pengetahuan itu. Mereka ingin menjadi intelek berpengetahuan'umum, tetapi
kurang tepat rabaannya tentang apa yang harus diperbuat untuk men
Jadikan mereka intelek, terpelajar dan berpengetahuan umum.
Banyak yang hanya menjadi intelek pakaian, karena itu jalan yang paling mudah, dengan
model-model pantalon, kemeja, sampai model-model rok dengan rok mininya. Ada pula yang
mengira bahwa kalau sudah bersekolah dinas, negeri, dikota, pandai nonton bioskop, pandai
membicarakan bintang-bintang film, dan sebagainya, sudah menjamin ia menjadi intelek,
berpengetahuan, jadi "orang kota yang jajah" Ada pula yang mengira bahwa pengetahuan umum
yang paling utama pada sangkaannya ialah pasti.
Sampai terjadi beratus-ratus anak kyai, anak pemimpin islam masuk sekolah kristen yang
mendapat didikan kristen. Dan benar-benar ada yang terlanjur menjadi Muballig Kristen.
Segala kesalahan-kesalahan itu tidak terlalu kita bebankan kepada orang-orang tua dan
pemuda-pemudanya. ' Memang ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka salah
pandangan.
Hanya saja kita insyaf akan kesalahan itu, cepat-cepat mengejar jangan sampai terlanjur
sesat terlunta-lunta.
Ketahuilah bahwa dua masalah ilmu pengetahuan umum yang amat sangat erat
hubungannya dengan kehidupan ummat, khususnya dengan masyarakat-masyarakat, lebih
khusus lagi gerakan pemudanya, ialah soal KEPANDUAN dan OLAH RAGA.
Inilah yang amat sangat penting dalam masyarakat.
Pemuda yang cakap dalam hal ini, pasti akan ter kemuka dalam masyarakatnya, ia akan
dapat” mempenga ruhi dan memimpin masyarakatnya dengan mudah. Selain ini, pemuda kita
hanya menjadi sasaran operasi pihak lain menjadi penonton dan pengagum kepada pihak lain.
Dimana ada gerakan ,olah raga, sepakbola, atletik Volly ball, badminton dan lain
sebagainya, beserta per tandingan-pertandingan dan kompetisinya, juga soal juri wasitnya.
pemuda kita hendaknya tampil kemuka, dapa maju, dapat mengatur, dapat memimpin dan dapat
terkemuka.
Inilah ilmu pengetahuan umum yang jelas-jelas ber manfaat langsung, didunia dan
akherat, insya-Allah. Pemuda islam tidak boleh lagi hanya menjadi penonton yang silau, kagum,
minderwaarding sampai hanya dipimpin dalam semua itu. Ingat dongeng Imam Ghazali dalam
perlombaan berenang, beliau menghendaki agar anak didiknya cakap dan dapat menggondol
kemenangan dalam' perlombaan itu.
Di Pondok Modern Baitul Hikmah, di sini tempat berlatih ke panduan dan olah raga
sebaik-baiknya dan sekomplit mungkin. Kami sudah lama sadar.Maka ketika kongres PII di
Semarang dan ketika kongres GP Ansar di Surabaya, dengan resmi anak-anak dari Pondok
Modern Gontor diminta untuk memimpin pertandingan olah raganya.
Tentang teori dan peraturan-peraturan internasional ada, dan boleh panggil ahli olahraga
keluarga kita yang telah merintis kemajuan olah raga di Pondok Modern Gontor ini. Rasanya
susah mencari tempat sekomplit dan semudah ini dilain tempat. Ikutilah, sertailah, berlatihlah,
bahkan berlatihlah untuk memimpinnya.
Demikian juga dalam hal pepanduan/kepramukaan. Kepramukaan di Pondok Modern
Baitul Hikmah lebih dari pada ditempat lain. Karena berisi maksud membentuk kader. untuk
menjadi pemimpin pandu/pramuka, nanti sepulangnya dari_Pondok Modern Baitul Hikmah.
Maka dalam latihan pramuka, jangan hanya sekedar latihan. Dalam berlatih harus. berisi
niat "bagaimana saya nanti memimpin pandu Pramuka" Sedang menurut perhitungan, semangat
képramukaan/ kepanduan di masa yang akan datang akan terus maju seluas-luasnya. Apabila
pada waktu ini semua pelajar belum menjadi Pandu pramuka, maka nanti akan datang masanya
di Indonesia, bahwa semua murid sekolah apa saja akan jadi Pandu Pramuka.
Ingat akan apa yang terjadi di negeri-negeri lain seperti Malaysia. Dan Pondok Modern
Baitul Hikmah telah lama menjalankan tradisinya, bahwa semua pelajar dengan tidak ada yang
ter kecuali harus menjadi pandu.
Adapun kepentingan pendidikan kepanduan, rasanya tidak akan sukar dipahami, kecuali
bagi orang yang terlal tolol dalam pendidikan. Segenap pemimpin Indonesia menguatkan ini.
Kepanduan di Pondok Modern Gontor seakan-akan. merupakan kader untuk bermacam-
macam kepanduan yang ada di Indonesia. Maka sepulangnya mereka dari Pondok Modern, akan
tetap merdeka, bebas, untuk masuk dalam segala organisasi kepanduan kepramukaan (kalau
masih ada bermacam macam).
Ringkasnya pelajarilah, dan berlatihlah dengan penuh keinsyafan tentang
kepanduan/kepramukaan dan olah raga Tidak ada alasan sama sekali kalau sekiranya ada orang
yang mengira bahwa ada seseorang yang tidak mem punyai bakat dalam soal ini, yaitu
kepanduan dan olah raga.
Dapat dijelaskan, bahwa kepanduan/kepramukaan d Pondok Modem Gontor telah lama
ikut masuk dalam gelanggang internasional..
Pernah mengikuti Jambore di Bogor, di Malaysia, di Philipina dan kepanduan yang
dikirim ke jambore di Saudi juga dipimpin oleh pandu latihan Gontor, (alumni Pondok Modern
Gontor) beberapa kali.
DARUSSALAM GONTOR
kampung damai
Cita-cita perdamaian adalah cita-cita suci.
Keamanan dan keselamatan adalah cita-cita segena ummat manusia.
Maka dari itu, harus dapat melaksanakan mulai da arti scsempitsempitnya, sampai kepada
arti yang seluas luasnya.
Untuk melaksanakan itu, inilah dia Darussalam kam pung damai, kampung aman,
kampung selamat, santine ketan.
Dari Darussalam Pondok Modern Gontor inilah kita mulai perdamaian menuju ke arah
perdamaian yang seluas. luasnya.
Di sini kita berkumpul, bergaul, berlatih melak samakan firman Allah: Innama-I-
Mu’minuna ikhwatu (( )إنما المؤمنون إخوة.munguhnya orangorang mu ”min itu bersaudara). dan fur
maunya pula': Waja’alnakum shu’uban wa qaba'ila lita'arafu (( )وجعلناكمشعوباوقبائل لتعرفواDan kami
menjadikan kamu. berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal).'
Di sini kita hidup dengan aman dan damai dengan teman sebangsa, bahkan lebih dari itu,
karena seagama dan lebih pula dari itu, karena ikatan guru (tunggal guru). Apabila dalam
keadaan serupa ini kita tidak dapat ia , hidup bergaul dengan amandan damai, nyatalah salah
besar dan keterlaluan.
Untuk itu akan mudah kelihatan penyakitnya atau biang keladinya, sekiranya tidak dapat
aman dari dalam. Segala sesuatu disini dasarnya ialah pendidikan sedang , suasananya ialah
keikhlasan.
Semua itu harus kita pertahankan. Tidak boleh ada, jangan sampai ada, dan harus kita
berantas rasa kedaerahan, golongan atau kepartaian ata upun gerombolan-gerombolan, yang akan
meretakkan kekompakan ukhuwah yang sebaik ini.
Marilah kita berniat dengan penuh keikhlasan; guna berlatih berukhuwwah Islamiyah
yang sekuat-kuatnya. Disamping itu harus kita artikan pula, “bahwa kampung kita adalah
kampung selamat, yang harus kita pelihara dari segala benama yang akan merusakkan,
mengotori dan mengeruhkannya.
Perkelahian, pertengkaran, Bersaingan, iri hati, qongqurentie atau perselisihan. bukan di
sini tempatnya. Di Palestina dan di medan perang lainya, di sanalah tempatnya perkelahian
sepuas-puasnya.
Jangan hanya berani sesama kawan, tetapi pengecut . terhadap musuh.
Kesemuanya itu hanya menunjukkan kerendahan budi atau mentalitasnya. '
Pandai-pandailah bergaul dengan segala bangsa, lebih lagi dengan teman sebangsa,
apalagi dengan teman seagama, akhun fi-d-din. tunggal guru ......
Guna menghidupkan ukhuwwah yang diridhoi oleh Allah, harus diperdalam dan
diperluas rasa keikhlasan untuk kebaikan bersama, sampai hari depan dalam masyarakat
nantinya.
Tidak ada iri, tidak ada dengki; 'tidak ada orang lain, semuanya saudara dengan arti kata yang
mendalam. Segala sesuatu harus diselesaikan secara damai, secara kita sama kita. Inilah
Darussalam yang :
- Besar artinya bagi pecinta damai
- Kecii artinya bagi pecinta ramai ..;
- Upang dan luas bagi yang berakal .
- Tertekan dan sempit bagi anak yang nakal.
Selamatlah pemuda-pemuda yang mempunya niat yang suci mu ini, masuk benaung di
Darussalam Gontor. Semoga akan tetap aman, tentram, damai, dan akhirnya selamat, beruntung
dunia dan akherat. Amin.
الهم أنت السال م ومنك السالم
Hal ini seperti yang disebutkan didalam kitab suci “ AI-Qur’an:
انهم فتنة امنو بربهم وزدناهمهدى
Di Pondok Modern Gontor ada jadwal atau rooster. Jadwal ada beberapa macam,
diantaranya :
1. JADWAL HARIAN
2. JADWAL MINGGUAN
3. JADWAL BULANAN .
4. JADWAL TENGAH TAHUNAN
Dan lain sebagainya.
1. JADWAL HARIAN.
Bangun tidur pagi-pagi jam 04.00 Untuk mandi, salat subuh, membaca Al-Qur’an serta
mengulangi pelajaran untuk persiapan pada pagi hari, (dengan memperhatikan jadwal
sembahyang subuh) .
Jika bermain olahraga, bermainlah mulai jam 05.30 samapi 06.30. Jam 06.30 adalah
permulaan waktu untuk makan pagi.
Semua pelajar harus sudah ada di dalam kelasnya masing-masing pada lonceng pertama
berbunyi pada jam 06.45.Dan guru mulai memberikan pelajaran kepada murid-murid pada bel
kedua jam 07.00 sampai 12.20.
Sepuluh menit sesudah keluar dari sekolah adalah waktu untuk salat Dzuhur, dan
kemudian makan siang pada jam 12.30. Sesudah 'itu istirahat dengan membaca bacaan ringan
atau surat kabar, bukan bacaan yang bertentangan dengan ajaran Islam. Dan tidak ada waktu
untuk tidur siang hari.
Kemudian pelajar-pelajar masuk ke kelas lagi untuk belajar sebagai lanjutan/tambahan
dari pelajaran pagi pada jam 14.00 sampai jam 15.00. Dan sesudah itu salat Asar. Bagi
pemain-pemain olah raga pada hari itu, harus sudah salat Asar lebih dahulu sebelum mulai
permainan. . Sedang bagi pelajar-pelajar yang tidak bermain, waktu itu digunakan untuk
mandi dan berjalan-jalarlan, istirahat, membaca-baca, sampai jam 17.15.
Kemudian semua pelajar harus pergi kemasjid pada jam 17.15 untuk mengerjakan salat
Maghrib bersama-sama, kurang lebihpada jam 17.45'(menurut jadwal salat Maghrib). Selesai
salat Maghrib, para siswa semuanya membaca“Qur'an selama kurang lebih setengah jam, 'dan
setelah itu makan malam.
Kemudian salat Isha” pada. jam 19.00. (menurut jadwal sembahyang Isha”). Selesai salat
Isha”, lalu membawa pelajaran-pelajaran (mengulangi/memperhatikan) pelajaran pada hari
tadi itu dan untuk persiapan pelajaran pada hari berikutnya. Yang belajar malam, atau belajar
terpimpin pada waktu itu juga! Sesudah itu barulah mulai tidur, dari kurang lebih jam 21.30
sampai 04.00. Waktu untuk tidur tidak boleh kurang dari 5 jam dan tidak boleh lebih dari 8
jam.
TENTANG PAKAIAN
Kita harus berkesopanan lahir pula, selain berkesopanan batin. Diantara kesopanan lahir
ialah tentang pakaian.
Pakaian banyak macamnya, masing-m'asing pada tepatnya dan waktunya. Seperti pakaian
sekolah, sembahyang, sport, waktu istirahat dan lain-lain.
SU A R A
Boleh bersuara, bebas dan boleh tertawa, bebas saja; tapi yang sopan. Artinya kita harus
dapat menyesuaikan diri kita, serta harus mengingat waktu dan tempat. Begitu juga dalam
berlatih seni suara. Berteriak keras, bersuara keras, boleh saja; tetapi asal dengan bahasa Arab
atau Inggris. Apabila hendak tertawa, tertawalah yang sopan, pada tempat dan waktunya.
CARA BERGAUL
Bagi peiajar-pelajar baru khususnya, dan pelajar-pelajar lama umumnya, boleh bergaul
dengan bebas dengan cara yang sebaik-baiknya.
Dan dalam bergaul harus diingat pula keharusan "Tenggang menenggang antara satu
sama lain. Juga harus tolong menolong, tahu menahu, Dan seharusnya mereka itu dianggap
sebagai tamu, jadi tetap hwga mernghargai.
Dalam pergaulan boleh beramai-ramai, tetapi harus kita ingat kesepanan. Dalam
pergaulan jangan sembrono atau sembarang, antara satu sama lainnya, meskipun karib atau
akrab.
Itulah syarat supaya kita pandai bergaul dan sopan. .
KESOPANAN BERJALAN
Pelajar-pelajar boleh berjalan-jalan, tetapi harus mengetahui batas daerah serta waktu.
Kompleks Pondok Modern Gontor sebenamya sudah cukup luas. Tidak ada alasan bagi
pelajarpelajar yang berjalan-jalan terlalu jauh hingga keluar kampus, apalagi keluar desa Gontor.
Apalagi berjalan-jalan sampai jauh malam, akibatnya nanti tidak akan dapat pulang ke Pondok
Modern, tetapi dipulangkan ke rumah sendiri. '
BEPERGIAN
Pelajar-pelajar kalau pergi harus minta idzin terlebih dahulu. Minta idzin kepada bagian
keamanan atau kepada bapak Direktur, baik pada waktu libur atau tidak. Bepergian yang tidak
seizin bapak direktur atau bagian keamanan, 'apabiia kena perkara dan ditangkap
polisi/keamanan, diri sendiri harus ditanggung sendiri '
Kami dapat tidak mengakui ia sebagian murid kami. Disamping itu harus diingat tentang
pertanggunganjawab' secara sipil dan kriminilnya. Segala sesuatu itu harus dilakv sanakan
dengan sebaik-baiknya. Tanyadiri dalam hati kecilmu ( ). Kalau diperingatkan terimalah dengan
sebaik-baiknya.
KESADARAN BERORGANISASI
Ummat Islam dapat dikatakan kalah pejuangannya, kalah organisasinya. Barang yang
batal akan dapat mengalahkan yang haq, dengan organisasi yang baik. Demikian sebaliknya,
barang yang haq dapat kalah karena kalah dalam 'bidang organisasi. Ini kenyataan; Ternyata jika
diselidiki hanyalah organisasinya yang rapih. Sedang isinya sudah bukan agama.
Ummat Islam harus mengejar ketinggalan dalam hal organisasi ini; demi menegakkan
agama Allah.
Pondok Modem Gontor tempat persemaian (pembenihan/pinihan) pimpinan organisasi.
Di Pondok Modern banyak pelajaran untuk ' berorganisasi. Umpamanya; Organisasi Pelajar,
cabang dan. rantingnya, Organisasi Kepanduan, Organisasi Olah raga, dengan segala macam,
Organisasi Koperasi Pelajar, Organisasi Koperasi Dapur dan lain-lainnya.
Semuanya itu adalah sebagai pelajaran-berorg'anisasi, PerSemaian benih-benih
organisator yang akan ditanam di masyarakat. Masyarakat bagaikan tanah atau sawahnya. Kalau
benih itu baik, dan ditanam di tanah'yang yang subur pula, insya-Allah akan menjadi pohOn
yang besar dan rindang daunnya.
Dalam_suatu organisasi, kita harus melihat diri, her. disiplin mengikuti segala ketetapan
organisasi itu. Segala kelaziman dalam organisasi harus dijalankan. .
Kelaziman itu di antaranya:
Tiap anggota harus membayar uang pangkal,uang, iuran tiap bulan dan memberikan
pengorbanan bagi organisasiny'a di mana perlu, dan tiap anggota harus mempunyai tanda
anggota.
Dalam suatu organisasi, tiap anggota harus mempunyai keinsyafan dan rasa tanggung
jawab yang sepenuh penuhnya.
Di Pondok Modern Gontor hanya ada satu Organisasi Pelajar; tidak ada organisasi pelajar
lainnya. Ini tidak berarti tidak setuju atau anti Organisasi lain,bukan! Tetapi hanya khawatir
kalau nanti akan tidak ada persatuan, bahkan yang ada perpecahan atau pertentangan. '
Organisasi pelajar di Pondok Modern adalah organisasi yang benar benar bebas dari
khilafiyah golOngan.
Selain dari itu fungsinya adalah sebagai pelajaran dan latihan. Oleh sebab 1tu semua
pelajar harus turut aktifdalam
organisasi pelajar Pondok Modern, baik sebagai anggota. atau sebagai pengurus. Jika
sebagai pengurus, jadilah pengurus yang baik, yang bejasa. Jika jadi anggota/warga, jadilah
warga yang . . baik. yang berjasa.
' Pelajari dan laksanakan dengan keikhlasan, kewajiban ; tiap-tiap pengurus.
Dalam suatu organisasi jangan minta jasa, tetapi berjasalah
Tunjukkanlah, perlihatkanlah kecakapanmu dan pengorbananmu dengan ikhlas. N anti
orang akan menghargai mad menilai sendiri. Tetapi Janganlah minta dihargai atau minta
dihormati. 'Orang yang tahu dan menunaikan kewajiban sebagai anggota masyarakat, anggota
organisasi, berarti mau berjasa kepada masyarakat itu namanya SOSIAWAN. ' Seorang yang
masih minta dihargai, minta balasan jasa, itulah orang yang masih dapat dibeli, meskipuh dengan
' harga tinggi, tetapi masih ' berupa barang yang murah.
Maka ingatlah, masih banyak hal-hal atau' kekayaan… kekayaan yang tidak dapat dibeli.
Apalagi sekira dibeli ha! nya dengan uang (benda), Keikhlasan, kehormatan, pe,_ ngetahuan dan
sebagainya, tidak akan dapat dibeli dengan uang '
Jadilah ORANG YANGKAYA ILMU, KAYA BUDI, KAYA JASA,BIARPUN
MISKIN/KURANG HARTA, ASAL JANGAN MISKIN BUDI, MISKIN JASA, MISKIN H477.
SYUKUR JIKA KAYA HARTA PULA;
Berjasalah kepada masyarakat/organisasi dimana kamu berada. Insya Allah kamu
menjadi orang yang berharga disisi Allah dan dalam pandangan manusia'. ” '
Hal Pondok Modern Gontor menjadi tempat pembentukkan kader organisasi ini, bukan
hanya teori atau rencana atau angan-angan atau akan. Tetapi sudah mempakan pengalaman
puluhan tahun sejak sebelum perang dunia II dan telah menjadi kenyataan hasilnya di
masyarakat.
Alhamdulillah anak-anak didik keluarga Pondok Modern Gontor telah banyak menjadi
pengurus atau organisator dalam segala golongan atau partai, ormas-ormas, dan orpol-orp'ol,
bahkan sebagai pengurus besar, ketua umum dan atau pengurus pusatnya, sampai juga yang
berada diluar negeri.
Dalam pada itu, kita tidak boleh lengah:
a. Para siswa jangan tergesa-gesa ,ingin menjadi pengurus di masyarakat, sebelum mempunyai
bekal atau persiapan ' lahir batin, dan ilmu pengetahuan yang'cukup.
b. Masih harus selalu menghajatkan bimbingan dalam praktek berorganisasi di Pondok Modern
Gontor.
PERPELONCOAN
DONGENG
Pernah terjadi disini. ada beberapa orang anak memakai pakaian yang kurang pantas,
gerak-gerik dan kelakuannya kurang sopan. Kemudian kami berikan petunjuk dan peringatan
dengan maksud, untuk memperbaiki anak itu sendiri. Tapi apa reaksi dari anak itu ?_ Kami
dikatakan' nya menyindir, menghina dan mencela atas tingkah lakunya Sedang ia merasa telah
dewasa, telah besar, dan bap ibunya sendiri segan kepadanya. . .
Akhirnya dia lari dari sini dengan harapan dia nanti akan bebas mengerjakan sesuatu
dengan tidak ada teguran; dengan tidak diinsyafi bahwa masyarakat lebih mengoreksi, balikan
memberikan balasan hukuman akan _segala perbuatannya. ' '
Bahkan mungkin sekali koreksi masyarakat nanti akan berupa pukulan, hukuman penjara,
dan atau hinaan, dengan malu besar di muka orang banyak, dan mungkin sampai ' hilang harga
dirinya..
DISINI SIAPA YANG MENGOREKSI ?
Dari segala sudut; Dari bapak pengasuh, bapak-bapak gum, kepala kelas dan ”teman-
teman sekelas, kepala kamar, kepala rayon, kepalaregu, teman _,sebangku: pengurus OPPM,
pengurus bagian, dan akhimya sampai koreksi diri ' sendiri (ZELF CORRECTIE) ' .
Dengan teman tunggal guru/tunggal. agama (akhun fi-d-din), dalam satu jamaah,
seharusnya sarnasama ikhlasmenerima nasehat dan koreksi. Baik teman yang dekat _ ataupun
teman yang Jauh Teman/saudara yang benar-benar _ _ ikut bertanggung jawab akan
kebaikanniu. Sekira. salah. seorang diantaramu ini ternoda, ia akan terbawa. , .
Rasa tanggung jawab ini pulalah yang mendorong, mengoreksi dan mengawasi segala
gerak-gerikmu. Marilah kitasama-sama ildzlas, tidak malu-malu, tidak segan-segan, dengan hati
terbuka SANGGUP MENERIMA " KOREKSI. Beruntunglah orang yang mempunyai teman yang
mau menasehati dan memperbaikinya..'
Waktu jalan demikian sudah dapat kita ikuti maka _ BISMILLAH mulai belajar, masuk
menjadi warga Pondok Modern Gontor. Hilangkanlah keadaan dan kebiasaan-kebiasaan
dirumah, ikutilah 'segala disiplin, kembali muda, karena tidak ada tua dalam belajar (NEVER TO
OLD TO LEARN)
Mungkin ada diantara pelajar, di rumah 'dia sudah menjadi guru, pemimpin, muballigh,
di-bapak-bapak kan orang, sudah tua; tapi datang di sini, kembali muda. Dengan“ ' kata lain,
datang ke sini sanggup menjadi murid, bermain main, berlariz-lari, bergaul dengan anak. anak.
Hilangkanlah ingatan ZAMAN KEEMASAN sewaktu dirumah. ' '
Hidup di Pondok Modern Gontor tidak dibeda beda kan antara anak si kaya dengan anak
si miskin, yang tua dengan anak-anak; hanya siapa yang sungguh-snngguh itulah yang
BERUNTUNG. Dalam Perguruan Tinggi, yang sedemikian itulah yang. dinamakan
”PERPELONCOAN' (mapr'am). .
Setiap mahasiswa baru (yunior), mau tak mau harus tunduk kepada apa yang
diperintahkan, dianjurkan/diingat , kan oleh mahasiswa lama (senior). Maksudnya tidak lain
ialah agar mahasiswa yang baru itu "tahu bahwa dirinya masih muda, masih bodoh, masih !
pelonco, dan supaya hilang sifat angkuhnya.
Tetapi perpeloncoan di sini, siswa-siswa baru disuruh melonco dirinya sendii'i dengan
jalan menghilangkan rasa malu, rasa tua, rasa angkuh; dan supaya selalu ingat ' "datang kesini
untuk apa? Anak-anak yang dapat melonco dirinya, dia akan beruntung.
Demikianlah hendaknya karena sebesar keinsyafananmu, sebesar itu pula keuntunganmu.
' Sekarang bacalah surat permohonan untuk masuk menjadi siswa KMI Pondok Modern Gontor.
Perhatikanlah syaratsyarat dan Janji-janjinya:
1. Percaya dan taat sepenuhnya kapada pimpinan Pondok _ Modern Gontor, serta melaksanakan
dengan sebaik-baik" , nya segala bimbingan pimpinan Pondok Modern Gontor ' .dalam segala
gerak/bidang tanpa membantah. ”
2. Mentaati segala perataran/disiplin dan sunnah Pondok Modern serta segala kebijaksanaan
Pondok Modern, dan tidak akan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak' dibenarkan oleh
pimpinan Pondok Modern.
3. Berpegang teguh kepada pansip-prinsip Pondok Modem 4 sebagimana yang telah berlaku
"BERDIRI DI A _TAS DAN UNTUK SEGALA GOLONGAN“.
'4. Memenuhi dengan sebaik-baiknya segala kewajiban . yang telah ditetapkan oleh pimpinan
Pondok Modem untuk kepentingan KMI Pondok Modem, organisasi pelajar, . pembayaran
makan dan lain-lain
5.Bersedia menerima segala tindakan. yang diberikan oleh atau atas nama pimpinan Pondok
Modern. “
SUASANA
KEIKHLASAN