Makalah Mengenai Virus Bab II Pembahasan
Makalah Mengenai Virus Bab II Pembahasan
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan
benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya
mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki ciri-
ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan. Para penemu virus
antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern
dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and
mouth diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort dan
Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus
mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang
biologi yang mempelajari virus disebut virology.
B.Tujuan Penulisan
Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan virus.
Untuk Mengetahui Penyakit apa yang disebabkan oleh virus.
Untuk mengetahui Perana virus bagi manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya
dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan mengendalikan sel makhluk hidup karena
virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Istilah virus biasanya merujuk pada
partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel
tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel
prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam
nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang
terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang
digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi
biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik
pada manusia (misalnya virus influensa dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya
virus mosaik tembakau/TMV).
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat
disaring dengan penyaring bakteri.
Perbedaan virus dengan sel hidup
Sel hidup
1 memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus.
2 dapat mereproduksi semua bagian selnya
3 memiliki system metabolisme
Virus
1 hanya memiliki 1 tipe asam nukleat
2 tidak dapat mereproduksi semua bag. Selnya, virus hanya mereproduksi materi genetik dan selubung
proteinnya.
3 tidak memiliki system metabolisme , oleh karena itu virus tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa adanya
sel inang.
Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal atau ganda. Bahan
genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA
yang beruntai tunggal. Bahan genetik tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa
berbentuk bulat (sferik) atau heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung
dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa
RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini
disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari
sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini
berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan
asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer
dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan
untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh,
virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks,
kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri
langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan
komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.
B.Sejarah penemuan
Bakteriofag terdiri dari kepala polihedral berisi asam nukleat dan ekor untuk menginfeksi
inang.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid)
terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein
nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3
mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid.Pada
virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang,
dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-
bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
Virus cacar air memiliki selubung virus.Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus
secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks.
Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas
protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang
dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar
60t protein. Sebagai contoh, virushepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk
membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat
diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam
penginfeksian sel.
Beberapa jenis virus memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi
inang.Virus pada hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid.
Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung
protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan protein kapsid,
virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa
jenis bakteriofagyang memiliki ekor protein yang melekat pada "kepala" kapsid. Serabut-
serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri. Partikel
lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan
komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel
inang.
E.Replikasi virus
Replikasi virus terdiri atas beberapa tahapan-tahapan yaitu pelekatan virus, penetrasi,
pelepasan mantel, replikasi genom dan ekspresi gen, perakitan, pematangan, dan pelepasan.
Pelekatan Virus
Penetrasi
Penetrasi terjadi pada waktu yang sangat singkat setelah pelekatan virus pada reseptor
dimembran sel. Proses ini memerlukan energi Tiga mekanisme yang terlibat:
Translokasi partikel virus
Translokasi virus
`Proses translokasi relatif jarang terjadi diantara virus dan mekanisme belom
sepenuhnya dipahami benar, kemungkinan diperantarai oleh protein di dalam virus kapsid
dan reseptor membran spesifik.
fusi dari envelope dengan membran sel (untuk virus yang berenvelope)
Fusi
Proses fusi virus berenvelop dengan membran sel baik secara langsung maupun
dengan permukaan sel maupun mengikuti endositosis dalam sitoplasma. Diperlukan
adanyaprotein fusi spesifik dalam envelop virus, misalnya : HA influenza
dan glikoprotein transmembran (TM) Rhinovirus.
Pelepasan Mantel
Mekanisme Pelepasan Mantel
Tahap ini terjadi setelah proses penetrasi dimana kapsid virus baik seluruhnya
maupun sebagian dipindahkan ke dalam sitoplasma sel inang. Pada tahap ini genom virus
terekspos dalam bentuk kompleks nukleoprotein. Dalam beberapa kasus, tahap ini
berlangsung cukup sederhana dan terjadi selama fusipada membran virus dengan membran
plasma. untuk virus lainnya, tahap ini merupakan proses multistep yang melibatkan
jalur endositosis dan membran nukleus.
7 Klasifikasi Baltimore.
Strategi replikasi dari beberapa virus tergantung pada material genetik alami dari virus
tersebut. Dalam hal ini, virus dibagi dalam 7 kelompok seperti pengelompokan [[David
Baltimore]. Proses ekspresi gen akan menentukan semua proses infeksi virus (akut, kronis,
persisten, atau laten).
Kelas I : DNA Utas Ganda
Virus dengan polisistronik mRNA dimana kelas ini genom RNA membentuk mRNA yang
ditranslasikan untuk membentuk suatu polyprotein yang dipecah membentuk protein matang.
Contoh : Picornaviridae.
Pelepasan
Semua virus kecuali virus tanaman melepaskan diri dari sel inang melalui dia mekanisme :
untuk virus litik (semua virus non-selubung), pelepasan merupakan proses yang
sederhana, dimana sel yang terinfeksi terbuka dan virus keluar.
untuk virus berselubung, diperlukan membran lipid ketika virus keluar dari sel
melewati membran , proses ini dikenal sebagai budding.
Proses pelepasan partikel virus kemungkinan bisa merusak sel(Paramyxovirus, Rhabdovirus,
dan Togavirus) , dan kemungkinan sebagian lagi tidak merusak sel (Retrovirus).
F.Klasifikasi virus
Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan genomik
fungsional.
Klasifikasi virus berdasarkan morfologi
Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein
membranterluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu :
1. Virus DNA
2. Virus RNA
3. Virus berselubung
4. Virus non-selubung
Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran
Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:
1. Virus Enterik
2. Virus Respirasi
3. Arbovirus
4. Virus onkogenik
5. Hepatitis virus
Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional
Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini
disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:
1 Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
2 Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
3 Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
4 Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
5 Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
6 Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara
7 Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara
G.Contoh-contoh virus
Virus RNA
Virus RNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa RNA, kelompok
yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas III, IV, V, dan VI. Beberapa
contohfamilia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Retroviridae,
Picornaviridae, Orthomixoviridae, dan Arbovirus.
Retroviridae
Retroviridae merupakan virus berbentuk ikosahedral. Virus ini memiliki
genom RNAberjumlah dua buah yang keduanya identik dan memiliki polaritas positif yang
nantinya akan diekspresikan menjadi enzim polimerase yang unik yaitu reverse
traskriptase yang berguna untuk mengubah RNA menjadi DNA. DNA yang dihasilkan
nantinya akan berintegrasi ke dalam DNA sel inang sebagai provirus. Virus ini termasuk ke
dalam virus yang ganas, dapat menyebabkan penekanan sistem kekebalan tubuh dan
juga tumor. Sifatnya yang ganas tersebut disebabkan salah satunya karena virus ini mudah
mengalami mutasi.
Salah satu genus dari famili ini yang paling terkenal adalah genus Lentivirus, yang contoh
spesiesnya adalah HIV 1 dan 2.
Picornaviridae
Picornaviridae merupakan berukuran kecil. Virus ini memiliki genom RNA dengan
polaritas positif sehingga termasuk virus kelas IV dalam klasifikasi Baltimore. Virus dalam
famili ini mampu menyebabkan banyak penyakit pada manusia, diantaranya adalah penyakit
polio yang disebabkan oleh Poliovirus dan flu ringan yang disebabkan oleh Rhinovirus.
Orthomixoviridae
Orthomoxoviridae merupakan virus yang memiliki selubung dengan materi
genetikRNA bersegmen berpolaritas negatif sehingga virus ini termasuk dalam kelas V dalam
klasifikasi Baltimore. Ciri khan dari virus ini adalah virus ini memiliki protein permukaan
yang merupakan antigen utama yaitu Hemmaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA).
Hemmaglutinin merupakan bagian virus yang menempel pada sel target oleh sebab
itu antibodi terhadap hemmaglutinin dapat melindung dari infeksi virus. Neuraminidase
berperan untuk melepaskanvirion dari sel oleh sebab itu antibodi terhadap NA dapat menekan
tingkat keparahan infeksi virus.
Parvoviridae
Parvoviridae merupakan virus dengan DNA utas tunggal polaritas positif atau negatif
sehingga termasuk dalam kelas II dalam klasifikasi Baltimore. Virus ini tidak
memiliki selubung virus dan merupakan virus manusia yang berukuran paling kecil. Virus
merupakan virus yang tidak sempurna sehingga perlu berasosiasi dengan adenovirus sehingga
sering disebut Adeno-Associated Virus(AAV). Salah satu contoh kelompok ini adalah virus
B-19 yang dapat menyebabkan cacat atau keguguran pada janin.
Poxviridae
Poxviridae merupakan virus dengan materi genetik DNA untai ganda sehingga virus
ini di termasuk dalam kelas I dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khas dari virus ini adalah virus
ini memiliki morfologi besar dan kompleks.Virus yang terkenal dalam kelompok ini
adalahSmallpox. Smallpox cukup terkenal karena menimbulkan pandemik yang sangat besar
diseluruh dunia. sekarang virus Smallpox sudah dimusnahkan.
H.Ciri-ciri virus
Kata virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Ilmu yang mempelajari tentang
virus disebut virology. Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan
antara makhluk hidup dan benda mati. Virus ini dapat digolongkan sebagai benda mati,
karena tidak mempunyai protoplasma dan dapat dikristalkan; sedangkan dapat digolongkan
sebagai benda hidup, karena mempunyai kemampuan untuk kemampuan untuk reproduksi
(berkembang biak) walaupun hanya pada sel hidup, dan memiliki asam nukleat yaitu DNA
atau RNA
1 Virus mempunyai ukuran sebesar 2 – 20 mµ. tetapi ada juga beberapa virus yang
berukuran sampai 300 mµ. karena ukuran yang sangat kecil inilah maka virus hanya
dapat dilihat dengan mikroskop electron. Bentuk virus bervariasi yaitu ada yang oval,
memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong.Tubuh virus
terdiri atas kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh dan serabut ekor. Isi tubuh
hanya satu macam asam nukleat yaitu DNA atau RNA. Ciri lainnya adalah virus tidak
dapat bergerak maupun melakukan metabolisme.
2 Perkembangbiakan Virus
Dalam perkembangbiakannya virus memerlukan sel yang hidup. Oleh karena itu
virus harus menyerang organism lain, yang disebut sel inang. Sel inang dapat berupa
sel dari bakteri, hewan, manusia dan tumbuhan. Virus yang menyerang bakteri disebut
bakteriofage atau fag. Salah satu contoh bakteri yang diserang virus adalah bakteri
Echericia coli. Cara virus menginfeksi bakteri dibedakan menjadi dua macam yaitu
secara litik (virus yang menghancurkan sel induk setelah berhasil mereproduksikan
diri) dan secara lisogenik (virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus
berintegrasi dengan DNA sel bakteri), sehingga jika bakteri membelah diri maka virus
akan ikut membelah.
Ciri-ciri Virus Berdasarkan Struktur Tubuhnya
Berukuran ultra mikroskopis
Parasit sejati/parasit obligat
Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
Dapat dikristalkan
Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
Struktur Virus
Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya
terdiri dari:
a. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang
menyusun kapsid disebut kapsomer.
b. Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga
dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid
untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang
merugikan virus.
c. Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai
virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat
virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus
T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus
terdapat beberapa enzim.
d. Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus
bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik
tidak mempunyai ekor.
Reproduksi Virus
Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:
a. Daur litik (litic cycle)
1 Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus
mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada
dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
2 Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam
tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
3 Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga
terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan
protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
4 Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah
virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.
5 Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim,
akhirnya virus akan mencari inang baru.
1 Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian
DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan
kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
2 Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri
mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
3 Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus
4 Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam
akan membentuk virus baru
5 Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang
akan mencari inang baru.
Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka.
Jika ada virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan sel fagosit,
antibodi, dan interferon (protein khas).
K.Penyakit manusia akibat virus
Contoh paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah pilek (yang
bisa saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus), cacar, AIDS (yang disebabkan
virusHIV), dan demam herpes (yang disebabkan virus herpes simpleks). Kanker leher
rahim juga diduga disebabkan sebagian oleh papilomavirus (yang menyebabkan papiloma,
atau kutil), yang memperlihatkan contoh kasus pada manusia yang memperlihatkan hubungan
antara kanker dan agen-agen infektan. Juga ada beberapa kontroversi mengenai apakah virus
borna, yang sebelumnya diduga sebagai penyebab penyakit saraf pada kuda, juga
bertanggung jawab kepada penyakit psikiatris pada manusia.
Potensi virus untuk menyebabkan wabah pada manusia menimbulkan kekhawatiran
penggunaan virus sebagai senjata biologis. Kecurigaan meningkat seiring dengan
ditemukannya cara penciptaan varian virus baru di laboratorium.
Kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus sejenis cacar, yang
telah menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia, dan mampu menyebabkan
kepunahan suatu bangsa. Beberapa suku bangsa Indian telah punah akibat wabah, terutama
penyakit cacar, yang dibawa oleh kolonis Eropa. Meskipun sebenarnya diragukan dalam
jumlah pastinya, diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah besar. Penyakit ini secara tidak
langsung telah membantu dominasi bangsa Eropa di dunia baru Amerika.
Salah satu virus yang dianggap paling berbahaya adalah filovirus. Grup Filovirus
terdiri atas Marburg, pertama kali ditemukan tahun 1967 di Marburg, Jerman, dan ebola.
Filovirus adalah virus berbentuk panjang seperti cacing, yang dalam jumlah besar tampak
seperti sepiring mi. Pada April 2005, virus Marburg menarik perhatian pers dengan terjadinya
penyebaran di Angola. Sejak Oktober 2004 hingga 2005, kejadian ini menjadi epidemi
terburuk di dalam kehidupan manusia
Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus
1. lnfluenza
Penyebab influenza adalah virus orthomyxovirus yang berbentuk seperti bola. Virus
influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat pernapasan. Virus
influenza pada umumnya menyerang hanya pada sistem pernapasan. Terdapat tiga tipe
serologi virus influenza, yaitu tipe A, B, dan C. Tipe A dapat menginfeksi manusia dan
hewan, sedangkan B dan C hanya menginfeksi manusia. Gejala influenza adalah demam,
sakit kepala, pegal linu otot, dan kehilangan nafsu makan, Orang yang terserang influenza
biasanya akan sembuh dalam 3 sampai 7 hari.
Penanggulangan virus ini telah diusahakan oleh beberapa ahli dengan pembuatan vaksin.
pendekatan terbaru adalah dengan pemakaian mutan virus hidup vang dilemahkan untuk
mendorong agar respon kekebalan tubuh meningkat.Pencegahan terhadap penyakit influenza
adalah dengan menjaga daya tahan tubuh dan menghindari kontak dengan penderita
influenza.
2. Campak
Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim
neurominidase.Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh.Di
awal masa inkubasi, virus berlipat ganda di saluran pernapasan atas. Di akhir masa inkubasi,
virus menuju darah dan beredar keseluruh bagian tubuh, terutama kulit.
3. Cacar air
Cacar air disebabkan oleh virus Herpesvirus varicellae. Virus ini mempunvai DNA
ganda dan menyerang sel diploid manusia.
4. Hepatitis
Hepatitis (pembengkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 3 macam virus
hepatitis yaitu hepatitis A, B, dau C (non-A,non-B). Gejalanya adalah demam, mual, dan
muntah, serta perubahan warna kulit dan selaput lendir menjadi kuning. Virus hepatitis A
cenderung menimbulkan hepatitis akut, sedangkan virus hepatitis B cenderung menimbulkan
hepatitis kronis. Penderita hepatitis B mempunyai risiko menderita kanker hati. Penyakit ini
dapat rnenular melalui minuman yang terkontaminasi, transfusi darah, dan penggunaan jarum
suntik yang tidak steril.
5. Polio
Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila virus
menginfeksi selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf yang berhubungan dengan saraf
tepi.
Virus ini menyerang anak - anak berusia antara 1 - 5 tahun . virus polio dapat hidup di air
selama berbulan - bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang diminum. Dalam
keadaan beku virus ini dapat ditularkan lewat lingkungan yang buruk, melalui makanan dan
minuman. penularan dapat terjadi melalui alat makan bahkan melalui ludah.
6. Gondong
Penyakit gondong disebabkan oleh paramyxovirus dapat hidup dijaringan otak ,
selaput otak, pankreas, testis, kelenjar parotid dan radang di hati. Penyakit gondong ditandai
dengan pembengkakan di kelenjar parotid pada leher di bawah daun telinga. penularannya
terjadi melalui kontak langsung dengan penderita melalui ludah, urin dan muntahan.
7. AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penurunan sistem kekebalan
tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus HIV adalah
virus kompleks yang rnempunvai 2 molekul RNA di dalam intinya. Virus tersebut diduga
kuat berasal dari virus kera afrika yang telah mengalami mutasi. Walaupun AIDS sangat
mematikan, penularannya tidak semudah penularan virus lain. Virus HIV tidak ditularkan
melalui kontak biasa seperti jabat tangan, pelukan, batuk, bersin, peralatan makan dan mandi,
asalkan tidak ada luka di kulit.
Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit atau selaput lendir.
Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan penggunaan jarum
suntik yang tidak steril. Gejala awal ditandai oleh pembesaran nodus limfa. Penyakit yang
umumnya diderita adalah pneumonia, diare, kanker, penurunan berat badan, dan gagal
jantung. Pada penderita, virus HIV banyak terkonsentrasi di dalam darah dan cairan mani.
Sekali virus menginfeksi penderita, virus akan tetap ada sepanjang hidup penderita.
8. Ebola
Gejala awal vang ditimbulkan ebola mirip influenza, yaitu demam, menggigil, sakit
kepala, nyeri otot, dan hilang nafsu makan.Gejala ini muncul setelah 3 hari terinfeksi. Setelah
itu virus ebola mulai mereplikasikan dirinya. Virus ebola menyerang sel darah.Sebagai
akibatnva sel darah yang mati akan menyumbat kapiler darah, mengakibatkan kulit memar,
rnelepuh, dan seringkali larut seperti kertas basah.
Pada hari ke-6, darah keluar dari mata, hidung, dan telinga. Selain itu penderita
memuntahkan cairan hitam vang merupakan bagian jaringan dalam tubuh yang hancur.Pada
hari ke-9, biasanva penderita akan mati.
Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita ebola (darah, feses,
urin, ludah, keringat). Sampai saat ini belum ada obat penyembuhnya.
Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di alam belum
diketahui, demikan pula bagaimana prosesnya menjadi epidemik. Virus ebola dapat hidup di
atmosfer selama beberapa menit. kemudian akan mati oleh radiasi uliraviolet.
9. Herpes simpleks
Disebabkan oleh virus anggota sukuHerpetoviridae, yang menyerang kulit dan selaput
lendir. Virus herpes simplex dapat menyerang bayi, anak-anak, dan orang dewasa.Penyakit
ini biasanya menyerang mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin, dan kadang - kadang otak.
Infeksi pertama biasanya setempat dan cenderung hilang timbul. Virus masuk ke dalam tubuh
melalui luka kecil. Pada bayi, virus sering ditularkan pada saat dilahirkan.
Selain itu virus juga ditularkan melalui hubungan seksual. Kecuali pada mata dan otak,
gejala utama penyakit adalah timbul gelembung - gelembung kecil. Gelembung tersebut
sangat mudah pecah. Infeksi pada alat kelamin diduga merupakan salah satu faktor penyebab
tumor ganas di daerah genitalia tersebut.
10. Papilloma
Disebabkan oleh salah satu virus yang diduga dapat menimbulkan tumor di kulit, alat
kelamin, tenggorokan, dan saluran utama pernapasan.Infeksi terjadi melalui kontak langsung
dan hubungan seksual dengan penderita.
11. SARS (Severe Acute Respirotory Syndrome)
Diduga disebabkan oleh virus Corona mamalia (golongan musang, rakun) yang mudah
sekali bermutasi setiap terjadi replikasi.Gejala-gejala penyakit: suhu tubuh di atas 39oC,
menggigil, kelelahan otot, batuk kering, sakit kepala, susah bernapas, dan diare.
12. Rabies
Disebabkan oleh virus rabies. Rabies sebenarnya merupakan penyakit yang
menyerang hewan, misalnya anjing, kucing, dan kelelawar penghisap darah. Hewan yang
terkena dapat menunjukkan tingkah laku agresif ataupun kelumpuhan.Virus ditularkan pada
manusia melalui gigitan binatang yang terinfeksi. Setelah masa inkubasi yang sangat
bervariasi, dari 13 hari sampai 2 tahun (rata-rata 20 - 60 hari), timbul gejaia kesemutan di
sekitar luka gigitan, gelisah, dan otot tegang. Gangguan fungsi otak, seperti hilangnya
kesadaran, terjadi kira - kira satu minggu kemudian, Rabies sering kali menyebabkan
kematian.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Setelah saya membaca materi tentang virus pada manusia,saya dapat menyimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi
sendiri.Adapun contoh-contoh dari virus yaitu Virus RNA dan Virus DNA.
Virus RNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa RNA, kelompok
yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas III, IV, V, dan VI. Beberapa
contohfamilia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Retroviridae,
Picornaviridae, Orthomixoviridae, dan Arbovirus.Virus DNA merupakan virus yang
memiliki materi genetikberupa DNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah
virus kelas I, II, VII. Beberapa contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini
adalah Herpesviridae, Parvoviridae, dan Poxviridae.
B.Saran
Bagi para pembaca dengan melihat begitu sulit untuk membunuh virus,disarankan
untuk menggunakan metode pengobatan yang paling efektif yaitu vaksinasi, untuk
merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi
gejala akibat infeksi virus.Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah-
antisipasikan dengan penggunaan antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh
terhadap kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik adalah resistansi bakteri
terhadap antibiotik. Karena itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan
apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.
DAFTAR PUSTAKA
Creager, A.N.H. (2002) (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku). The life of a virus:
tobacco mosaic virus as an experimental model, 1930-1965 (edisi ke-Edisi ke-2). Chicago:
University of Chicago Press. hlm. hlm. 119. ISBN 0226120260, 9780226120263.
Rous P (1911). "A sarcoma of the fowl transmissible by an agent separable from the tumor
cells" (pdf). J Exp Med 13: 397-399.
Stanley WM (1933). "Isolation of a crystalline protein possessing the properties of tobacco
mosaic virus" (pdf). Science 81: 644-645.
Hershey AD, Chase M (1952). "Independent Function of Viral Protein and Nucleic Acid in
Growth of Bacteriophage" (pdf). Journal of General Physiology 36: 39-56.
Strauss, JH.; Strauss, EG. (2008), Viruses and Human Disease, London: Elsevier, ISBN978-
0-12-375145-1 (lihat di Penelusuran Buku Google)
Hidari KIPJ (2010). "Glycan Receptor for Influenza Virus" (pdf). The Open Antimicrobial
Agents Journal 2: 26-33.
Mahy, BWJ.; van Regenmortel, MHW. (2010), Desk Encyclopedia of General Virology, San
Diego: Elsevier, ISBN 978-0-12-375145-1 (lihat di Penelusuran Buku Google)
Cossart, P (2005), Cellular Microbiology, Washington DC: American Society for
Microbiology Press, ISBN 1-55581-302-X (lihat di Penelusuran Buku Google)
abcd
Cheng, H.; Hammar, L. (2004), Cellular Microbiology, Singapore: World Scientifis
Publishing Co. Pte. Ltd., ISBN 981-238-614-9
Carter, JB.; Saunders, VA. (2007), Virology: Principles and Applications, England: John
Wiley & Sons, Ltd., ISBN 978-0-470-023860-0 .