KATA PENGANTAR
Puji Tuhan kami panjatkan rasa syukur ini karena buku panduan penulisan
judul, outline, proposal dan skripsi Program Studi Hubungan Internasional,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Cenderawasih dapat
terselesaikan. Buku panduan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
akademik di Program Studi Hubungan Internasional, khususnya bagi mahasiswa/i
yang akan memasuki proses pembelajaran akhir yaitu penulisan tugas akhir.
Akhirnya, kami berharap buku panduan ini dapat memberikan manfaat
proses kegiatan akademik di lingkungan Program Studi Hubungan Internasional.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------------- 1
DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------------- 2
PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------- 3
BAGIAN I PENULISAN JUDUL -------------------------------------------------------- 3
BAGIAN II PENULISAN OUTLINE PROPOSAL ------------------------------------ 5
BAGIAN III PENULISAN PROPOSAL ------------------------------------------------ 7
BAGIAN IV PENULISAN SKRIPSI -------------------------------------------------- 15
BAGIAN V TATA CARA PENGUTIPAN DAN PENULISAN DAFTAR
PUSTAKA MODEL OXFORD --------------------------------------------------------- 23
2
PENDAHULUAN
Mahasiswa yang akan menyelesaikan program strata satu di Program Studi
Hubungan Internasional, Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Cenderawasih diwajibkan menulis tugas akhir (skripsi).
Tahapan yang dilalui sebelum membuat skripsi, mahasiswa sudah menyelesaikan
magang, ujian komprehensif, mengajukan judul skripsi untuk dijadikan outline
kemudian proposal penelitian. Penulisan skripsi ini diharapkan mampu
mengembangkan kaidah penulisan akademik, kemampuan analisis dan
pengembangan dan merealisasikan ilmu yang selama ini didapat dibangku kuliah
dalam sebuah karya ilmiah. Penulisan panduan penulisan skripsi ini ditujukan
untuk membantu mahasiswa dalam mengerjakan tugas akhir baik dari segi
pengetahuan substantif dan teknis. Karenanya, penting bagi setiap mahasiswa
yang akan menulis tugas akhir membaca dan memahami isi dari buku panduan
ini.
3
BAGIAN I
PENULISAN JUDUL
4
“Peran WHO (World Health Organization) terhadap Kebijakan Pemerintah
Kota Jayapura dalam Mencegah Penyebaran Covid-19”
BAGIAN II
PENULISAN OUTLINE PROPOSAL
Setelah judul tersebut disetujui oleh dosen, maka mahasiswa dapat
mengerjakan outline. Adapun fungsi outline ditujukan untuk mengukur sejauh
mana mahasiswa mengerti dan memahami tentang isu yang hendak diteliti atau
judul yang diambil. Outline ini berisikan 3 – 4 halaman. Berikut dilampirkan
struktur penulisan outline proposal:
2.1 Alasan Pemilihan Judul.
Mahasiwa diwajibkan untuk menuliskan alasan dipilihnya judul
tersebut. Alasan ini muncul karena keingintahuan penulis terhadap topik
atau isu tersebut. Jadi penggambaran alasan ini mencerminkan
ketertarikan mahasiswa terhadap isu yang hendak dikaji. Beberapa hal
yang bisa menjadi dasar alasan dipilih judul tersebut diantaranya:
pengalaman belajar mengajar menuntut ditelusuri isu atau kasus tersebut
lebih jauh atau pengalaman pada waktu magang di instansi tertentu serta
pembacaan literatur-literatur memunculkan pertanyaan kritis untuk
pendalaman isu tersebut. Disamping itu, pengalaman riil atas satu
fenomana bisa memunculkan keinginan untuk meneliti fenomena atau
kasus tersebut dengan mengaplikasikan Ilmu Hubungan Internasional. Isu
atau permalasahan tersebut belum banyak ditulis oleh orang lain atau
belum ditulis sama sekali dan isu yang hendak ditulis menjadi trend
global namun kajian akademis belum dilakukan secara mendalam.
2.2 Permasalahan
Pada bagian ini perlu dijelaskan apa yang menjadi masalah terkait
dengan isu yang diangkat, karena, setiap judul atau isu yang hendak dikaji
atau diteliti digerakan oleh satu masalah yang ditemukan, maka bagian ini
perlu dimunculkan masalah tersebut yang perlu dikaji untuk mendapat
pemecahan atau mengisi kekosongan informasi yang ada. Masalah
5
tersebut harus dapat dikaji atau diuji secara empiris dan dirumuskan
secara spesifik.
6
BAGIAN III
PENULISAN PROPOSAL
Bagian ini merupakan lanjutan dari outline yang telah dibuat mahasiswa.
Proposal penelitian merupakan penjelasan lebih lengkap atau pengembangan dari
outline yang nantinya akan diajadikan acuan untuk melakukan penelitian dan
menulis skripsi. Di dalam proposal akan memuat sampul dan isi proposal. Sampul
proposal memuat tentang judul penelitian dan identitas penulis. Isi proposal terdiri
dari alasan pemilihan judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat, landasaan teori dan konsep, hipotesis, waktu penelitian, sistematika
penulisan dan daftar pustaka. Isi proposal secara keseluruhan berkisar antara 10 –
15 halaman, tidak termasuk daftar pustaka.
3.1 SAMPUL PROPOSAL
Sampul proposal dibuat agar pembaca dapat mengetahui judul dan
identitas penulis. Ketentuan sampul proposal yakni:
a. Berisi Judul Penelitian;
Judul Proposal Penelitian ditulis dengan menggunakan huruf besar/huruf
kapital, font 14pt, ditebalkan (ctrl+b), ditempatkan paling atas dan disusun
secara simetris.
b. Logo Universitas;
Logo Universitas sebaiknya berwarna dengan ukuran 5 cm x 5 cm
ditempatkan setelah judul proposal.
c. Identitas Penulis (Nama Mahasiswa/I dan Nomor Induk Mahasiswa
(NIM), font size 12pt, ditebalkan (ctrl+b) disusun secara simetris;
d. Nama program studi, jurusan, fakultas dan universitas, diketik
menggunakan hurus besar, font 12pt, ditebalkan (ctrl+b);
e. Tahun pembuatan proposal (disesuaikan);
7
Tahun penulisan diketik dan ditempatkan setelah nama universitas.
f. Penulisan proposal menggunakan dua spasi (double space);
g. Ukuran kertas A4;
h. Margin = Atas 4 cm
Bawah 3 cm
Kiri 4 cm
Kanan 3 cm
i. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman.
Catatan : Format sampul proposal terlampir.
3.2 ISI PROPOSAL
Bagian-bagian isi proposal ditulis dengan angka romawi. Apabila ada
sub-bagian maka ditulis dengan angka arab dan nomor sub-bagian tersebut
dipisah dengan tanda titik dan tanpa diakhiri tanda titik. Kedua bagian
tersebut ditebalkan atau dibold dengan cara ctrl+b.
Contoh :
BAB I
1.1
8
kesenjangan antara fakta dan seharusnya dan inti masalah yang akan
diteliti dan keterkaitan dengan judul. Dengan kata lain, bagian ini
harus mencakup 5 W (What, Who, When, Where, Why) dan 1 H
(How).
Bagian ini juga berisi tentang faktor-faktor apa saja yang
melatarbelakangi perlunya penelitian ini dilakukan. Perlu disampaikan
arti penting dan motivasi penelitian ini dilakukan. Di dalam latar
belakang dapat juga ditambahkan data-data empirik mengenai
permasalahan yang akan diteliti. Perlu juga penulis menyampaikan
argumentasi mengapa penelitian ini harus dilakukan.
3.2.3 Rumusan Permasalahan
Bagian ini menjelaskan secara singkat, jelas dan padat serta
menunjukan variable-variable yang akan diteliti, jenis dan hubungan
antara variable-variable tersebut. Rumusan malasah berisi pertanyaan
penelitian. Pertanyaan penelitian ini merupakan pertanyaan kunci
yang digunakan penulis untuk menjawab penelitiannya. Pertanyaan ini
muncul karena ada persoalan atau masalah yang belum terjawab atau
dipecahkan. Oleh sebab itu, pertanyaan penelitian perlu dirumuskan
dalam kalimat tanya, dibuat sejelas mungkin, spesifik dan terukur.
Untuk Prodi HI FISIP UNCEN, penulis diberikan batasan
menggunakan pertanyaan penelitian seperti bagaimanakah, apakah,
apa dan mengapa.
3.2.4 Tujuan dan Manfaat
A.Tujuan
Tujuan penelitian merupakan target yang hendak dicapai
dalam penelitian. Perumusan tujuan penelitian didasarkan pada
batasan masalah dan menjawab pertanyaan penelitian. Untuk
membantu perumusan tujuan penelitian, penulis bisa bertanya
pada dirinya sendiri dengan pertanyaan “Kenapa (why) dan
Karena (because)”.
B. Manfaat
9
Dalam bagian ini penulis perlu mengungkapkan manfaat atau
apa yang bisa diperoleh dari penelitian yang akan dilakukan dan
kontribusi apa yang bisa diberikan kepada penulis, pihak
pengguna maupun untuk pengembangan keilmuan. Pertanyaan
yang bisa membantu untuk merumuskan manfaat penelitian ini
misalnya Manfaat apa saja yang saya dan orang lain peroleh
dari penelitian yang akan saya lakukan?
Manfaat yang merupakan konsekwensi logis dari suatu
penulisan tidak perlu disebutkan. Misalnya, penelitian ini
bermanfaat bagi penulis untuk memperdalam dan menambah
pengetahuan dalam Ilmu Hubungan Internasional.
3.2.5 Landasan Teori dan Konsep
Teori dan konsep adalah alat atau sarana untuk menganalisa
permasalahan. Jadi, bagian ini berisi uraian mengenai teori atau
konsep yang relevan dalam ilmu hubungan internasional yang akan
digunakan untuk menganalisa permasalah atau fenomena yang
diangkat. Bagian ini perlu didefinisikan landasan konseptual dan
operasional. Dalam uraian mengenai teori dan konsep, perlu
diungkapkan sejauh mana teori dan konsep tersebut akan digunakan
untuk menganalisa permasalahan yang dihadapi atau dengan kata lain
menjawab pertanyaan “Bagaimana teori dan konsep yang dipilih
membantu penulis untuk menganalisa permasalahan yang diteliti”.
Selain itu, mahasiswa atau penulis membuat argumen pribadi tentang
keterkaitan teori dengan penelitian yang akan dibahas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bagian ini seperti
sumber uraian teori dan konsep harus bersumber dari buku atau jurnal
terakreditasi. Dengan demikian, sumber online berupa website,
blogspot atau laporan tidak diterima. Boleh menggunkan teori saja
(tanpa konsep); atau konsep saja (tanpa teori) atau bisa menggunakan
keduanya sekaligus. Yang penting penulis bisa menunjukan kegunaan
teori dan konsep tersebut maksimum 3 (tiga) teori dan konsep yang
10
digunakan. Pemilihan sampai tiga teori bisa disebabkan karena adanya
keterbatasan satu teori dalam menjelaskan satu fenomena sehingga
dibutuhkan teori atau konsep lain untuk melihat hal tersebut.
3.2.6 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan awal yang perlu dibuktikan dalam
penelitian. Bahasa hipotesis harus memuat pernyataan singkat dan
tegas dan merupakan jawaban sementara dari masalah yang dihadapi.
3.2.7 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan sebuah alat atau cara yang
digunakan penulis untuk mendapat data penelitian. Metode penelitian
terdiri dari:
a. Jenis Penelitian
Ada banyak jenis penelitian (types of research) yang dapat
digunakan, namun dua jenis penelitian yang populer adalah
penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.1 Penelitian
kualitatif digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang “apa
(what)”, “bagaimana (how)”, atau “mengapa (why)” atas suatu
fenomena, sedangkan penelitian kuantitatif menjawab pertanyaan
“berapa banyak (how many, how much)”.2 Dalam penjabarannya,
penulis diharapkan memberikan definisi pada jenis penelitian
yang di gunakan (kualitatif atau kuantitatif). Dalam kasus
tertentu, penulis juga dapat menggunakan penelitian gabungan
(kombinasi) antara kualitatif dan kuantitatif. Apabila penulis
menggunakan jenis penelitian yang lain, harap mencantumkan
sumbernya.
1
Jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif seringkali juga di sebut dengan istilah ‘metode
kualitatif/kuantitatif’ atau ‘pendekatan kualitatif/kuantitatif’. Hal ini tergantung dari sumber
referensi yang di gunakan. Namun, penulis perlu konsisten dalam penggunaan terminologi dalam
penulisan karya ilmiah.
2
K. McCusker, dan S. Gunaydin. Research using qualitative, quantitative or mixed methods and
choice based on the research. Perfusion, SAGE, 2014, halaman 1.
11
b. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penulis akan
melakukan penelitian. Lokasi penelitian cukup ditulis nama
lokasinya saja seperti Jayapura, Timika, Bali, Jakarta. Jika
penelitian tersebut dilakukan ke desa-desa, maka cukup dengan
menuliskan nama desanya seperti Skouw Yambe. Lokasi
penelitian ini dicantumkan apabila penulis mengambil studi
lapangan (turun ke lapangan untuk melakukan penelitian). Jika
hanya studi pustaka, maka lokasi penelitian tidak perlu
dicantumkan.
c. Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara
langsung dari lapangan, seperti melalui observasi, interview,
questionnaire, dan lainnya. Data sekunder, disisi lain, merujuk
pada data yang telah di kumpulkan dan di analisis oleh orang lain,
seperti publikasi pemerintah daerah, provinsi atau pusat, publikasi
organisasi atau pemerintah luar negeri, jurnal, buku, majalah,
koran, laporan-laporan, catatan dan statistik publik, dokumen
sejarah, dan sumber informasi publikasi lainnya.3 Penulis tidak
disarankan untuk mengambil data sekunder dari situs wikipedia,
blogspot, wordpress atau jenis blog lainnya.
d. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang di gunakan
untuk mengumpulkan data seperti melalui studi pustaka,
observasi, wawancara, studi dokumen, grup diskusi (FGD), dan
lain-lain. Studi kepustakaan (library research) merupakan teknik
pengumpulan data yang paling populer untuk kajian Ilmu
Hubungan Internasional.
3
C.R.Kothari, ‘Research Methodology: Methods and Techniques (second revised edition)’, New
Age International Publishers, New Delhi, 2004, halaman 95-111.
12
e. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian digunakan untuk membatasi agar
penelitian tidak terlalu luas. Penulis juga harus menjelaskan
alasan pembatasan ruang lingkup penelitian tersebut. Pembatasan
ruang lingkup dapat dilakukan terhadap kurun waktu, individu,
atau wilayah geografis tertentu. Penulis juga bisa menjelaskan
tentang pembatasan ruang lingkup teori. Contohnya penulis
menyatakan bahwa teori decision-making ditekankan hanya pada
faktor politik domestik saja. Atau, konsep kepentingan nasional
hanya dibatasi/ditekankan pad unsur kesejahteraan ekonomi, dan
lainnya.
f. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan proses mengatur data yang
diperoleh, mengorganisasikannya ke dalam pola, kategori dan
satuan uraian dasar. Teknik analisis data tergantung dari jenis
penelitian yang digunakan dan pertanyaan penelitian yang ingin
di jawab. Contoh teknik analisis data yang dapat digunakan
adalah seperti yang di jabarkan oleh Miles dan Huberman yaitu:
1) Reduksi data (data reduction); 2) Penyajian data (data
display); 3) Penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion
drawing/verification).4
3.2.8 Waktu Penelitian
Bagian ini berisikan rencana waktu penelitian yang dibuat dalam
dalam bentuk tabel yang mencakup kurun waktu mingguan – bulanan
dan rencana atau target penyelesaian bagian-bagian (Bab-Bab) skripsi
atau banyaknya kata-kata. Misalnya, Minggu pertama dan kedua
bulan maret targetnya BAB II selesai, dst.
3.2.9 Sistematika Penulisan
4
M.B. Miles., & A.M. Huberman. Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook. SAGE,
London, 1994, halaman 10-12.
13
Bagian ini berisi tentang heading atau pokok-pokok bahasan dan
sub-sub bahasanya yang akan diuraikan dalam proposal dengan
format penulisan sbb:
1. Alasan Pemilihan Judul
2. Latar Belakang Masalah
3. Rumusan Permasalahan
4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
5. Landasan Teori dan Konsep
6. Hipotesis
7. Metode Penelitian
8. Waktu Penelitian
9. Sistematika Penulisan
10. Daftar Pustaka
Pada bagian sistematika penulisan, penulis juga menyertakan
kerangka penulisan BAB I, BAB II, BAB III dan BAB IV sebagai
acuan untuk menulis skripsi. Dalam artian lain, penulis juga dapat
langsung membuat sistematika penulisa dengan memasukkan bagian
proposal tersebut ke dalam BAB I, kemudian diikuti dengan kerangka
BAB II, BAB III, BAB IV.
3.2.10 Daftar Pustaka
Referensi awal yang dipakai dalam penulisan proposal minimal
tujuh (buku dan atau jurnal) dan sumber tambahan lain berupa media
online, dokumen dll. Penulisan referensi atau daftar pustaka mengacu
pada model oxford.
14
BAGIAN IV
PENULISAN SKRIPSI
Penulisan skripsi ditujukan sebagai salah satu syarat kelulusan program
sarjana. Untuk itu mahasiswa wajib membuat tulisan akhir berupa skripsi.
Sebelum masuk ke tahap ini, mahasiswa akan melewati proses penulisan outline,
proposal skripsi kemudian skripsi. Penulisan skripsi dibuat dengan
mempertimbangan masukan dan catatan yang diberikan oleh penguji pada saat
ujian proposal. Penulisan skripsi diharapkan selesai dalam satu semester yaitu
enam bulan. Jumlah halaman skripsi berkisar antara 50 – 75 halaman atau kurang
lebih 15.000 – 20.000 kata dihitung mulai dari BAB I – BAB IV. Selain itu,
penulisan skripsi wajib menggunakan font Times New Roman, font size 12pt,
Double Space. Skripsi terdiri dari tiga bagian :
1. Bagian Awal :
a. Sampul Cover Skripsi
b. Halaman Depan Skripsi
c. Halaman Persetujuan
d. Halaman Pengesahan
e. Halaman Keaslian Skripsi
f. Halaman Moto
g. Halaman Persembahan
h. Halaman Abstrak (dalam Bahasa Indonesia)
i. Halaman Abstrak (dalam Bahasa Inggris)
j. Daftar Isi
15
k. Daftar Tabel (jika diperlukan)
l. Daftar Gambar (jika diperlukan)
m. Daftar Istilah (jika diperlukan)
n. Daftar Singkatan/Lambang (jika diperlukan)
o. Daftar Lampiran (jika diperlukan)
2. Bagian Isi :
a. BAB I Pendahuluan
- Alasan pemilihan judul
- Latar belakang masalah
- Rumusan Permasalahan
- Tujuan dan Manfaat Penulisan
- Landasan Teori dan Konsep
- Hipotesis
- Metode Penelitian
- Waktu Penelitian
- Sistematika Penulisan
b. BAB II Gambaran Umum
c. BAB III Pembahasan / Analisa
d. BAB IV Penutup
3. Bagian Akhir :
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran (opsional)
4. 1 BAGIAN AWAL SKRIPSI
4.1.1 Sampul depan skripsi memuat :
a. Judul Skripsi
Judul skripsi diketik dengan menggunakan huruf besar semua
(huruf kapital) ditebalkan (ctrl+b), ditempatkan paling atas,
disusun secara simetris, menggunakan font 14pt.
b. Tujuan Skripsi
Tujuan skripsi ditulis percis di bawah judul skripsi. Tujuan skripsi
berisi kalimat “Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Gelar
16
Sarjana Program Studi Hubungan Internasional”, font 12pt,
diketik dengan huruf miring (ctrl+i), spasi single/satu.
c. Logo Universitas
Menggunakan logo berwarna dengan ukuran 5 cm x 5,05 cm.
d. Nama dan NIM Penulis Skripsi
Bagian ini berisi nama lengkap mahasiswa disertai dengan nomor
induk mahasiswa.
e. Nama Program Studi, Jurusan, Fakultas dan Univeritas
Bagian ini ditulis dengan huruf kapital semua, font 12pt, ditebalkan
(ctrl+b).
f. Tahun Penulisan Skripsi
Tahun penulisan ditempatkan percis di bawah nama program studi,
fakultas dan universitas. Ukuran font 12pt, ditebalkan (ctrl+b).
Catatan : Format penulisan sampul terlampir.
4.1.2 Lembar Persetujuan
Pada bagian ini, seluruh halaman menggunakan angka romawi
kecil (i, ii, iii, dst). Halaman Persetujuan berisi persetujuan dari
pembimbing pertama dan pembimbing kedua. Tujuannya adalah
menekankan bahwa skripsi yang penulis buat telah selesai dibimbing
oleh pembimbing dan harus mengetahui Dekan atau yang mewakili.
Catatan : Format lembar persetujuan terlampir.
4.1.3 Lembar Pengesahan
Halaman pengesahan memuat tentang bukti pengesahan yang
ditandatangani oleh Ketua Program Studi, Penguji I, Penguji II (jika ada).
Catatan : Format lembar pengesahan terlampir.
4.1.4 Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi
Bagian ini memuat tentang pernyataan yang ditulis atau diketik
mahasiswa bahwa penelitian yang ditelitinya adalah orisinil, bukan hasil
dari orang lain.pernyataan tersebut diberikan tandatangan oleh penulis
atau mahasiswa di atas materai.
Catatan : Format lembar pernyataan keaslian skripsi terlampir.
17
4.1.5 Halaman Moto
Bagian ini berisi tentang moto penulis yang menjadi semangat
penulis selama mengerjakan skripsi.
Contoh Halaman Moto
18
4.1.6 Halaman Persembahan
Halaman persembahan dibuat oleh penulis untuk
menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis baik dari segi dukungan dan doa dalam
menyelesaikan tugas akhir atau skripsi. Pihak-pihak tersebut
disesuaikan dengan penulis. Misalnya, keluarga, instansi dan
sahabat.
Contoh Halaman Persembahan
19
4.1.7 Abstrak
Abstrak merupakan intisari skripsi yang berisi tentang
uraian singkat dari keseluruhan skripsi. Artinya, di dalam abstrak
harus memuat komponen utama seperti tujuan, metode dan hasil
temuan. Format abstrak yaitu:
1. Spasi 1 (single);
2. Isi abstrak tidak lebih dari 250 kata;
3. Abstrak ditulis dalam dua bahasa yaitu Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris;
4. Penulisan abstrak dalam Bahasa Inggris menggunakan
huruf miring (ctrl+i);
5. Tidak perlu mencantumkan nama lengkap penulis dan
NIM di dalam abstrak.
6. Format abstrak terlampir.
4. 2 BAGIAN ISI
Isi skripsi terkait dengan pengorganisasian tulisan.
Pengoraginasisan penulisan ini dianggap memadai dan berkualitas
apabila memperhatian beberapa hal. Pertama, menempatkan argumen
penulis sebagai pijakan pertama. Artinya, isi harus berlandaskan pada
pendapat atau argumentasi. Kedua, penempatan isi harus logis. Artinya,
tulisan tersebut harus memiliki alur yang sejalan dan memudahkan
pembaca. Misalnya disatu paragraf harus memuat induk atau inti kalimat
dan saling berhubungan dengan paragraf lainnya dan juga sejalan dengan
20
bab-bab berikutnya. Ketiga, membuat penjelasan yang sesuai dengan
pokok permasalahan (pertanyaan peneitian). Keempat, dapat memberikan
contoh agar dapat memudahkan pembaca dalam memahami eksplanasi
tersebut yaitu contoh yang relevan dengan keinginan penulis.
4.2.1 BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi pendahuluan sebagaimana yang telah penulis buat
pada proposal. Sehingga pada BAB I penulis dapat menginput hasil
proposal yang telah penulis buat ke dalam bagian ini.
4.2.2 BAB II GAMBARAN UMUM
Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan secara umum tentang
lokasi/subyek/obyek penelitian. Penulis juga menambahkan data
untuk memperkuat penjelasan tentang lokasi/subyek/obyek penelitian.
Uraian tentang gambaran umum penelitian bisa dibuat dalam sub-bab
atau anak sub-bab. Dalam gambaran umum, penjelasan mengenai
letak geografis atau administrasi pemerintahan satu wilayah tidak
dibenarkan untuk diuraikan.
4.2.3 BAB III PEMBAHASAN
Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan hasil temuan dari
penelitian yang dibuat dengan mengaplikasikan teori atau konsep
yang penulis ambil. Pembahasan memuat tentang jawaban dari
pertanyaan penelitian dan pembuktian hipotesis yang telah dibuat
pada bab sebelumnya. Untuk memperkuat argumen penulis, pada
bagian ini perlu dilampirkan data-data atau bukti-bukti kuat tentang
apa yang dibahas. Penulis juga bisa menguraikan pembahasan dengan
membaginya ke dalam sub-bab atau anak sub-bab.
4.2.4 BAB IV PENUTUP
Bagian ini merupakan akhir dari penulisan yang dibuat oleh
peneliti/penulis. Penutup berisi dua hal yang pertama kesimpulan dan
saran.
- Kesimpulan merupakan pernyataan singkat
dan tepat berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang
21
berhubungan dengan masalah penelitian yang dibahas dalam
bab sebelumnya. Dapat juga diartikan bahwa kesimpulan
penelitian memuat tentang jawaban dari pertanyaan penelitian.
- Saran dan rekomendasi ini bersifat opsional
tergantung dari jenis tulisan yang penulis ambil. Misalnya,
ketika penelitian merujuk pada kebijakan pemerintah, maka
perlu memberikan saran atau rekomendasi. Saranatau
rekomendasi menguraikan tentang apa yang perlu dilakukan
untuk menyelesaikan persoalan yang ditemukan atau saran
untuk penelitian lebih lanjut bila ada hal yang penulis rasa
perlu untuk dieksplorasi lebih dalam.
4. 3 BAGIAN AKHIR
Bagian akhir skripsi berisi dua hal:
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat tentang referensi yang penulis gunakan
selama menyelesaikan atau menulis skripsi. Referensi tersebut dapat
berupa buku, jurnal akadamik, berita yang dimuat dalam media cetak
atau media online, hasil wawancara serta sumber-sumber yang valid.
Semua referensi tersebut disusun rapi berdasarkan abjad dan aturan
penulisan model oxford (tata cara tulis akan dijelaskan terinci pada
panduan penulisan/pengutipan).
2. Lampiran
Lampiran skripsi bersifat opsional. Apabila penulis melakukan
penelitian langsung atau turun ke lapangan dengan melakukan
wawancara, penulis dapat melampirkan kegiatan selama melakukan
penelitian lapangan baik berupa foto, lampiran surat penelitian, lampiran
pedoman wawancara dan lain sebagainya.
22
BAGIAN V
TATA CARA PENGUTIPAN DAN PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
MODEL OXFORD
Bagian ini adalah bagian penting dalam penulisan skripsi. Bahwa
mahasiswa banyak yang tidak menggunakan aturan baku dalam mengutip sumber
yang akan dimasukkan ke dalam penulisan. Karenanya, penting bagi mahasiswa
untuk mengetahui tat acara pengutipan dan tidak kalah penting juga dalam
penulisan daftar pustaka. Secara umum tat acara pengutipan dan penulisan daftar
pustaka yang dibuat oleh Prodi HI UNCEN mengacu pada model oxford.
5.1 Definisi Catatan Kaki (Footnote)
Catatan Kaki atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan ‘Footnote’ adalah
sebuah teknik penulisan dibagian bawah halaman yang bertujuan untuk
memberikan informasi detail terkait sumber-sumber yang digunakan. Widodo dan
Jasmadi menjelaskan bahwa catatan kaki (footnote) adalah keterangan yang
ditambahkan dibagian bawah halaman untuk menjelaskan sumber asalnya sebuah
kutipan, baik kutipan langsung atau tidak langsung. Catatan kaki juga sering
digunakan untuk menjelaskan teks atau istilah khusus yang perlu penjelasan lebih
panjang. Setiap teks yang dijelaskan dalam catatan kaki akan ditandai dengan
nomor.5
Hidayah mengatakan bahwa catatan kaki (footnote) adalah catatan dikaki
halaman yang dipergunakan untuk memberikan penjelasan tambahan atau
5
C. Widodo & Jasmadi, Panduan Menyusun bahan Ajar Berbasis Kompetensi, PT. Alex Media
Komputindo, Jakarta, 2008, halaman. 119.
23
mencantumkan keterangan yang panjang. Selain itu, dia menambahkan bahwa
catatan kaki (footnote) adalah daftar keterangan khusus yang ditulis dibagian
bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Besar font catatan kaki
(footnote) adalah lebih kecil dari teks utama, yaitu dengan besar font 10.6
Sedangkan menurut Merriam-Webster (Kamus Bahasa Inggris), catatan kaki
(footnote) adalah ‘a note of reference, explanation, or comment usually placed
below the text on a printed page’ (sebuah catatan referensi, penjelasan, atau
komentar yang biasanya diletakkan dibagian bawah teks sebuah halaman).7
5.2 Fungsi Catatan Kaki (Footnote)
Secara umum, catatan kaki (footnote) berfungsi untuk memberikan
informasi detail tentang sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan
sebuah karya ilmiah, dan terlebih, untuk mencegah terjadinya penjiplakan
karya tulis orang lain (plagiarism). Arifin menjelaskan bahwa catatan kaki
(footnote) berfungsi untuk menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan
ilmiah, keterangan tambahan, dan penghargaan terhadap karya orang lain
yang dikutip.8 Selain itu, Hidayah juga menjabarkan fungsi catatan kaki
(footnote) sebagai berikut :
a) Untuk menunjukkan atau menguatkan evidensi (pembuktian) semua
pernyataan dan keterangan tentang sesuatu yang harus dikuatkan
penjelasannya. Keterangan pada footnote adalah menunjukkan tempat
dimana evidensi tersebut didapatkan.
b) Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan
yang digunakan. (Untuk fakta-fakta yang bersifat umum tidak perlu diberi
footnote).
c) Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu diluar konteks dan teks.
d) Untuk memberikan keterangan atau petunjuk. Misalnya untuk
menunjukkan bahan dalam lampiran, atau persoalan-persoalan yang sudah
6
N. Hidayah, Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, Garudhawaca, Yoyakarta,
2016, halaman 88.
7
Merriam-Webster, Definition of Footnote, <https://www.merriam-
webster.com/dictionary/footnote> diakses tanggal 12 Agustus 2019.
8
J. Arifin, SPSS 24 Untuk Penelitian dan Skripsi, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2017,
halaman. 28.
24
dibahas dalam halaman, sub-bab, atau bab dalam karya ilmiah yang
bersangkutan.9
5.3 Tujuan dan Manfaat Pedoman Catatan Kaki (Footnote)
5.3.1 Tujuan
a) Mendukung peningkatan mutu akademik di Universitas Cenderawasih
berdasarkan Keputusan Rektor UNCEN Nomor: 232/U N20/D L/2016
Tentang Peraturan Akademik Universitas Cenderawasih (BAB VII
Karya Ilmiah Akhir Studi).
b) Mendukung tercapainya visi Program Studi Hubungan Internasional,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Cenderawasih untuk
menjadi pusat keunggulan Ilmu Hubungan Internasional di Tanah
Papua melalui penguatan Sumber Daya Manusia dan kemampuan
praktis berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
c) Menerapkan nilai-nilai Etika / kode etik dalam penyusunan karya
ilmiah dengan menggunakan teknik penulisan footnote yang benar dan
konsisten.
d) Menjadikan pedoman penulisan catatan kaki (footnote) ini sebagai
bahan ajar yang dapat dipakai pada Program Studi Hubungan
Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Cenderawasih.
5.3.2 Manfaat
a) Pedoman penulisan catatan kaki ini dapat digunakan sebagai bahan ajar
pada mata kuliah Metode Penelitian Sosial (kode: HI 4310) dan
Metodologi Penelitian dalam HI (kode: HI 4322) Program Studi
Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Cenderawasih.
b) Mahasiswa/i Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Cenderawasih akan semakin
percaya diri (self-confidence) dalam melakukan penulisan catatan kaki
9
Hidayah, loc.cit.
25
(footnote) pada tugas karya ilmiah mereka (paper, laporan magang,
outline proposal, skripsi, dan lain-lain).
c) Penulis dapat menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitment Mutu, Anti-
Korupsi) dalam proses pembuatan pedoman penulisan catatan kaki
(footnote) ini.
5.4 Catatan Kaki Oxford (Oxford Style)
5.4.1 Justifikasi Penggunaan Catatan Kaki Oxford
Dengan mempertimbangkan banyaknya versi footnote yang sering
digunakan seperti APA (American Psychological Association), MLA
(Modern Language Association), Chicago Manual, maka penulis
mengusulkan penggunaan style Oxford pada Program Studi Hubungan
Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Cenderawasih. Pengusulan ini telah melalui diskusi dengan dosen-dosen
Program Studi dan didampingi oleh bapak Dekan sebagai Mentor. Alasan
pemilihan catatan kaki Oxford (Oxford style) adalah karena penjabarannya
yang lebih komprehensif, sederhana, dan menggunakan teknik
pengulangan (ibid, op.cit, loc.cit) yang tidak digunakan pada beberapa
footnote lainnya seperti APA dan MLA.
Penentuan style footnote sangatlah penting untuk mempertahankan
konsistensi penulisan dan memberi rasa percaya diri (self-confidence) pada
mahasiswa ketika melakukan penulisan karya ilmiah. Penggunaan catatan
kaki Oxford (Oxford style) ini juga telah disesuaikan dengan kondisi dan
kendala-kendala yang sering dihadapi pada Program Studi Hubungan
Internasional Universitas Cenderawasih, seperti masih banyaknya
kesalahan mahasiswa dalam penulisan footnote pada tugas paper, proposal
maupun skripsi, dan juga terkait konsistensi dimana footnote (catatan kaki)
sering kali digunakan bersamaan dengan bodynote (catatan tubuh).
Dalam penulisan panduan ini, penulis merujuk pada contoh
26
penggunaan catatan kaki Oxford dari Deakin University10 dan The
University of Western Australia11 sebagai bahan referensi untuk
Menghasilkan Catatan Kaki Oxford (Oxford style) pada Program Studi
Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Cenderawasih.
5.4.2 Komponen Catatan Kaki Oxford
Catatan kaki Oxford pada umumnya terdiri dari tiga elemen penting:
1) Citations in the body of the paper: Artinya bahwa harus ada sitasi (ide
atau pikiran yang dikutip / di parafrase) di badan kertas yang merujuk pada
catatan kaki di bagian bawah kertas. Hal ini ditandai dengan adanya nomor
superskrip (terangkat), dan umumnya berada di akhir kalimat.
2) Footnotes: Artinya bahwa bagian ini (catatan kaki) harus memberikan
rincian bibliografi dari suatu sumber yang digunakan dan muncul di
bagian bawah halaman. Catatan kaki juga dikenal sebagai catatan akhir
(endnotes) jika muncul di akhir bab atau bagian. Catatan kaki diberi nomor
secara berurutan di seluruh bab atau kertas.
3) A Bibliography: juga disebut dalam bahasa Indonesia ‘Daftar Pustaka’
adalah daftar lengkap sumber-sumber yang dikutip dalam teks, sumber
yang dikonsultasikan dalam menyiapkan tulisan, dan sumber lain yang
dianggap menarik bagi pembaca. Format penulisan bibliography diurutkan
sesuai abjad nama keluarga atau nama belakang penulis yang ditulis pada
bagian pertama. 12
5.5 PRINSIP-PRINSIP UMUM (OXFORD STYLE)
5.5.1 Pertama Kali Melakukan Sitasi (First Citations)
Pertama kali sumber digunakan, catatan kaki harus memberikan
rincian informasi secara lengkap. Dengan kata lain, setiap ide dari
10
Deakin University, ‘Oxford’, Deakin University, 2019,
<https://www.deakin.edu.au/students/studying/study-support/referencing/oxford> diakses tanggal
15 Agustus 2019.
11
The University of Western Australia, ‘Oxford referencing style: All examples’, The University
of Western Australia, 2019, < https://guides.library.uwa.edu.au/c.php?g=325241&p=2177430>
diakses tanggal 15 Agustus 2019.
12
Deakin University, loc.cit.
27
sumber yang dibahas, dirangkum, diparafrasekan atau dikutip, adalah
wajib untuk dimasukan pada catatan kaki. Nomor superskrip13 yang
ditempatkan setelah teks/diakhir tulisan harus merujuk pada catatan
kaki di bagian bawah halaman. Catatan kaki harus memberikan
informasi tentang penulis, judul, dan detail publikasi, namun kadang
tergantung dari jenis sumber yang dipakai (buku, jurnal, website, dan
lain-lain). Spasi footnote adalah single (1 cm).
Contoh:
Hilapok mengatakan bahwa mahasiswa/i Program Studi Hubungan
Internasional memiliki tingkat kompetensi yang perlu di eksplore lebih
jauh.1
1
Y. Hilapok, Papua Dalam Bingkai NKRI: Peluang dan Tantangan, Universitas
Cenderawasih Press, Jayapura, 2019, halaman. 29.
Bagaimana cara membuat catatan kaki di laptop/komputer?
GAMPANG. Aktifkan program Microsoft Word, setelah mengetik ide /
kutipan dari sumber yang dibahas, pilih dan klik menu Reference > Insert
Footnote ATAU tekan tombol Ctrl+Alt+F. Selanjutnya format footnote
akan muncul dengan otomatis di bagian bawah.
28
a. Ibid (Ibidem)
Jika sebuah sumber digunakan lebih dari satu kali, maka penulis
tidak perlu melakukan penulisan detail catatan kaki lagi. Sebaliknya,
penulis dapat menggunakan ‘ibid’.
Gunakan ‘ibid’ pada catatan kaki di mana catatan kaki tersebut
mengacu pada sumber yang sama (halaman yang sama).
Contoh:
1
Y. Hilapok, Papua Dalam Bingkai NKRI: Peluang dan Tantangan, Universitas
Cenderawasih Press, Jayapura, 2019, halaman. 29.
2
Ibid.
Jika sumbernya sama, tetapi halaman berbeda, ‘ibid’ tetap digunakan
dan tambahkan nomor halaman.
Contoh:
1
Y. Hilapok, Papua Dalam Bingkai NKRI: Peluang dan Tantangan, Universitas
Cenderawasih Press, Jayapura, 2019, halaman. 29.
2
Ibid., halaman. 30.
29
2
R. Kambuaya, Peran UNICEF di Tanah Papua, Universitas Negeri Papua
Press, Manokwari, halaman. 30.
3
Hilapok, op.cit., halaman. 40.
4
Kambuaya, loc.cit.
Untuk kutipan lebih dari 30 kata, jangan gunakan tanda kutip. Mulai
kutipan pada baris baru, di masukan 1 cm ke dalam, ukuran font 11, dan
spasi 1 cm.
Contoh:
China membutuhkan BRI sebagai pondasi dasar untuk merangkul dunia
dalam konteks ekonomi dan politik serta mendukung kebangkitannya secara
damai. Seperti yang dikatakan oleh Mitrovic:
Both the Belt and the Road represent a roadmap for how China wants
to become integrated into the world economy and strengthen its
political, economic, and cultural influence in the Belt and Road
regions while combining its internal and external economic, political,
cultural, and security interests. 1
1
D. Mitrovic, China’s Belt and Road Initiative: Connecting and Transforming Initiative,
Institute for Asian Studies, Belgrade, 2018, halaman. 18.
30
melakukannya, misalnya, ke dalam Sumber Primer dan Sekunder. Penting
untuk dicatat bahwa istilah ‘Daftar Pustaka’ kadang juga disebut ‘Daftar
Referensi’ (yang hanya terdiri dari sumber-sumber yang dikutip dalam
tulisan).
Penulisan Daftar Pustaka mengikuti urutan yang sama seperti catatan kaki,
kecuali:
Nama keluarga /nama belakang di pindahkan ke bagian depan.
Disusun berdasarkan abjad.
Nomor halaman (awal dan akhir) bab dalam buku atau jurnal harus
disertakan.
Menggunakan paragraf gaya indentasi (baris kedua atau ketiga setelah
penulisan daftar pustaka di masukan agak kedalam 1 cm).
Spasi: 1.5
Contoh:
Ayomi, A., ‘Pengungsi Nduga, Papua: Berhari-hari diluar, bisa mati
kelaparan dihutan’, BBC News Indonesia, 2019,
<https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49113687> diakses
tanggal 02 Agustus 2019.
Gabriella, C., ‘Peran Diplomasi Kebudayaan Indonesia Dalam Pencapaian
Kepentingan Nasionalnya’, Skripsi, Universitas Hasanuddin,
Makassar, 2013,
<http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/6316/skrip
si %20HI%20clarissa%20gabrella.pdf?> diakses tanggal 15 Januari
2017.
Hilapok, K., Papua Dalam Bingkai NKRI: Peluang dan Tantangan,
Universitas Cenderawasih Press, Jayapura, 2019.
Kambuaya, R., Peran UNICEF di Tanah Papua, Universitas Negeri Papua
Press, Manokwari.
31
Kumbubui, P., ‘Indonesia’s Role in Overcoming Illegal Fishing’, Jurnal
Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1, 2019, halaman 1-15.
Windesi, O., ‘Peluang Indonesia Dalam Perjanjian IA-CEPA’, Jurnal
Hubungan Internasional, Vol. 1, No. 2, 2019, halaman 1-15.
Cara mengurutkan daftar pustaka sesuai alfabet yaitu :
1. Blok semua list daftar pustaka;
2. Jika menggunakan windows 2007 – terbaru, pada toolbar “home” klik
“AZ” pastikan pada box “Paragraph” dan “Test”;
3. Klik OK;
4. List daftar pustaka anda akan tersusun secara alfabetis.
5.5.5 Penulis Berjumlah Lebih Dari Satu (Multiple authors of a single work)
Untuk sumber yang ditulis oleh 2 atau 3 penulis, pisahkan dua penulis
terakhir dengan menggunakan ‘&’.
Contoh:
Footnote:
1
Y. Kawer, D. Fouw, & Y. Walianggen., Peran KOMNAS HAM di Tanah Papua,
Gramedia, Biak, halaman 13.
Daftar Pustaka
Kawer, Y., Fouw, D. & Walianggen, Y., Peran KOMNAS HAM di Tanah
Papua, Gramedia, Biak, halaman 1-100.
Untuk sumber yang ditulis lebih dari 3 penulis, gunakan hanya nama
keluarga penulis yang terdaftar pertama, diikuti oleh ‘et al.’ (Artinya ‘dan
lain-lain’).
Contoh:
32
Footnote:
J. Waromi et al., ‘Peran Pos Lintas Batas Negara Skouw Dalam Menangani Kasus
1
Daftar Pustaka
Waromi, J. et al., ‘Peran Pos Lintas Batas Negara Skouw Dalam
Menangani Kasus Kejahatan Lintas Batas di Perbatasan RI-PNG’,
Jurnal Ilmu Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1, 2019, halaman
1-20.
Daftar Pustaka
Awom, M.B., Sepak Terjang China di Era Revolusi 4.0, Erlangga,
33
Surabaya, n.d.
34
. Contoh:
Satu Penulis
1
Y. P. Hermawan, Transformasi Dalam Studi Hubungan
Footnote Internasional : Aktor, Isu dan Metodologi, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2007, halaman 2.
5
Footnote H. Miall, O. Ramsbotham, & T Woodhouse., Resolusi
Damai Konflik Kontemporer: Menyelesaikan, Mencegah,
Mengelola dan Mengubah Konflik Bersumber Politik,
Social, Agama, dan Ras, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2000, halaman 20.
3
Footnote A. Kring et al., Abnormal Psychology, edisi ke-11, John
Wiley & Sons, New Jersey, 2010, halaman.. 40.
Buku (Editor)
14
Footnote J. Edkins & M. Zehfuss (ed), Global Politics: A New Introduction,
35
edisi ke-2, Routledge, New York, 2014, halaman. 40.
Footnote
5
J. R. Rumi, ‘Peran Fidel Castro Dalam Revolusi Kuba’, dalam K. C.
Maryen (ed), Hubungan AS-Kuba Tahun 1976-2008, Gramedia,
Jayapura, 2018, halaman. 112.
E-Book
17
Footnote V. Msiren, N. Yoangka & F. Widyaningrum, Memory, conflict and
reconcilitation, Taylor & Francis, Oxford, 2017, halaman. 31, Ebook
Library (online database), diakses tanggal 29 Juni 2017.
36
2017, Ebook Library (online database), diakses tanggal
29 Juni 2017.
Footnote
11
A. S. Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current
English, Oxford University Press, Oxord, 2010, halaman 123.
11.
Footnote R. Kmur., Encyclopedia of Ethnics in Papua, Gramedia, Jayapura,
2017,
<http://www.uncen.library.edu > diakses tanggal 13 Januari 2018.
37
Urutan Footnote (Jurnal) : Urutan Daftar Pustaka (Jurnal) :
1. Nama depan di singkat dan 1. Nama belakang dipindahkan ke
nama belakang ditulis full bagian depan, diikuti singkatan
2. ‘Judul jurnal’ –tanda petik nama depan
3. Nama Jurnal – Huruf miring 2. Judul jurnal’ –tanda petik
4. Volume 3. Nama Jurnal – Huruf miring
5. Nomor 4. Volume
6. Tahun 5. Nomor
7. Halaman 6. Tahun
7. Halaman (awal – akhir)
Contoh:
JURNAL
Satu Penulis
Footnote
1
B. Yumame, ‘The China-Australia Free Trade Agreement (CHAFTA):
Its implications for Australia-Indonesia Relations’, Jurnal Ilmiah
Hubungan Internasional, Vol. 11, No. 1, 2019, halaman. 43.
38
Footnote 5
J. Elmslie & C. Webb-Gannon, ‘MSG headache, West Papua
heartache? Indonesia’s Melanesian’, The Asia Pacific Journal, Vol. 12,
No. 3, 2014, halaman. 5.
Footnote
15
Fitria et al., ‘Dampak Revolusi Teknologi 4.0 Pada Sosial Media’,
Jurnal Hubungan Internasional, Vol. 1, No. 2, 2019, halaman. 15.
Footnote 7
P. Gwijangge, ‘Peran WWF di Tanah Papua’, Papuan Review (online
jurnal), Vol. 3, No. 2, 2019, halaman. 9,
<http://www.papuareview.com> diakses tanggal 01 Agustus 2019.
39
Urutan Footnote (Website) : Urutan Daftar Pustaka (Website) :
1. Nama penulis / nama 1. Nama penulis (dibalik) /
lembaga nama lembaga
2. ‘Judul artikel/dokumen’, 2. ‘Judul artikel/dokumen’,
3. Nama website – Huruf 3. Nama website – Huruf miring
miring 4. Tahun
4. Tahun 5. <URL>
5. <URL> 6. Tanggal akses
6. Tanggal akses
Contoh:
Footnote
1
A. Ayomi, ‘Pengungsi Nduga, Papua: Berhari-hari diluar, bisa mati
kelaparan dihutan’, BBC News Indonesia, 2019,
<https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49113687>
diakses tanggal 02 Agustus 2019.
Footnote
11
Kedutaan Besar China di Afrika Selatan, ‘Jointly Building the Belt
and Road for Win-Win Development’, Kedutaan Besar China di Afrika
Selatan, 2018, <http://za.china-embassy.org/eng/sgxw/t1616698.htm>
diakses tanggal 6 Februari 2019.
40
Kedutaan Besar China di Afrika Selatan, 2018,
<http://za.china-
embassy.org/eng/sgxw/t1616698.htm> diakses tanggal
6 Februari 2019.
. Contoh:
SKRIPSI / THESIS
Skripsi
Footnote
3
C. Gabriella, ‘Peran Diplomasi Kebudayaan Indonesia Dalam
Pencapaian Kepentingan Nasionalnya’, Skripsi, Universitas Hasanuddin,
Makassar, 2013, halaman 27-8,
<http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/6316/skripsi%
20HI%20clarissa%20gabrella.pdf?> diakses tanggal 15 Januari 2017.
41
Dalam Pencapaian Kepentingan Nasionalnya’, Skripsi,
Universitas Hasanuddin, Makassar, 2013,
<http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/12345678
9/6316/skripsi %20HI%20clarissa%20gabrella.pdf?>
diakses tanggal 15 Januari 2017.
Thesis
Footnote
4
G. Wuryandari, ‘Human Rights in Australian Foreign Policy, with
specific reference to East Timor and Papua’, PhD Thesis, The University
of Western Australia, 2006, halaman. 176 <https://research-
repository.uwa.edu.au/files/3221353/Wuryandari_Ganewati_2006.pdf>
diakses tanggal 29 Februari 2018.
42
8. Tanggal akses 7. <URL> Alamat web
8. Tanggal akses
Contoh:
Footnote
1
N. I. Widiasari, ‘Perlindungan Hukum Terhadap Korban Perkosaan Anak dan
Pencegahan Kekerasan Seksual di Indonesia’, paper dipresentasikan pada
Konferensi Internasional Feminisme: Persilangan Identitas, Agensi dan Politik
(20 Tahun Jurnal Perempuan), Jakarta, 23-24 September 2016, halaman. 1108,
<https://www.jurnalperempuan.org/uploads/1/2/2/0/12201443/prosiding_final.p
df> diakses tanggal 2 Agustus 2019.
Laporan (Print)
5
Footnote D. Fouw, Pelanggaran HAM di Kabupaten Jayapura, Kantor Komnas
HAM RI Perwakilan Papua, 2018, halaman 12.
43
NB: Urutannya: nama penulis/lembaga, judul laporan
(huruf miring), penerbit, tahun, halaman.
Laporan (Web/Online)
11.
Footnote Komnas HAM, Road Map Reformasi Birokrasi Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia (Komnas HAM) Tahun 2015-2019, Komnas HAM, 2017,
<https://www.komnasham.go.id/files/20171013-road-map-reformasi-
birokrasi-komisi-$I4XSA0S.pdf> diakses tanggal 11 Agustus 2019.
44
Urutan Footnote (Wawancara) : Urutan Daftar Pustaka
1. Nama depan informan di (Wawancara) :
singkat dan nama belakang 1. Nama belakang informan
ditulis full dipindahkan ke bagian
2. Jabatan informan – huruf depan, diikuti singkatan
miring nama depan
3. Di wawancarai oleh 2. Jabatan informan – huruf
4. Tempat wawancara miring
5. Tahun 3. Di wawancarai oleh
4. Tempat wawancara
5. Tahun
. Contoh:
Wawancara (interview)
1
Footnote J. Numberi, Administrator PLBN Skouw, diwawancarai oleh
Melpayanty Sinaga, Kantor PLBN Skouw Jayapura, 2019.
45
DAFTAR PUSTAKA
Disusun oleh:
Nama Mahasiswa
NIM
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2020
Format Cover Skripsi
Disusun oleh:
Nama Mahasiswa
NIM
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2020
Format Halaman Depan Skripsi
Disusun oleh:
Nama Mahasiswa
NIM
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2020
Format Lembar Pesetujuan
LEMBAR PERSETUJUAN
JUDUL :
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
NAMA MAHASISWA
NIM
Pembimbing I Pembimbing II
TTD TTD
Mengetahui,
Dekan
TTD
(NAMA LENGKAP)
NIP
Format Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : _____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
Nama :
NIM :
Program Studi :
Jurusan :
Fakultas
: Pada :
Hari/Tgl :
Pukul :
Tempat :
TIM PENGUJI
SURAT PERNYATAAN
Nama :
NIM :
Program Studi :
Jurusan :
Jenjang Program :
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi dengan judul:
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Jayapura, Tanggal/Bulan/Tahun
Yang membuat pernyataan,
Materai 6000
Abstrak merupakan intisari skripsi yang berisi tentang uraian singkat dari
keseluruhan skripsi. Artinya, di dalam abstrak harus memuat komponen utama
seperti tujuan, metodologi dan hasil temuan. Format abstrak yaitu: menggunakan
bentuk tulisan times new roman dengan ukuran 12; Spasi 1 (single); penulisan
menggunakan rata kiri kanan (justify); Isi abstrak tidak lebih dari 250 kata;
Abstrak ditulis dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris;
Penulisan abstrak dalam Bahasa Inggris menggunakan huruf miring (ctrl+i);
Tidak perlu mencantumkan nama lengkap penulis dan NIM di dalam abstrak.
Keywords: 3 – 6 words.