Dosen Pengampuh:
SEMESTER IV F
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERTITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan
pertolongan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan judul ”Laporan
penelitian kualitatif "sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Metode penelitian bisnis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu, bekerja sama,
hingga makalah ini dapat dikumpulkan tepat waktu. Kami juga menyadari penulisan dalam
makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kami memohon kritik dan saran dari seluruh
pihak yang dapat memotivasi kami untuk semakin menjadi lebih baik pada waktu yang akan
datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita, terimakasih Tuhan
Memberkati.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
BAB III.........................................................................................................................................42
PENUTUP....................................................................................................................................42
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................43
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian pengembangan bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk yang sudah ada
yang dapat dipertanggung jawabkan. Dalam dunia pendidikan produk-produk yang
dikembangkan dapat berupa model pembelajaran multimedia pembelajaran atau perangkat
pembelajaran dengan menggabungkan pengembangan kerangka pembelajaran yang
berhubungan dengan teknologi dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran (Penyusun
T, 2018).
Dalam dunia akademik laporan penelitian sudah menjadi hal biasa yang dilakukan.
Pembuatan laporan penelitian dilakukan setelah proses penelitian dilaksanakan oleh peneliti
yang tujuannya adalah untuk mengkomunikasikan hasil temuannya pada pembaca. Laporan
penelitian adalah salah satu cara menyebarluaskan ilmu pengetahuan khususnya bidang ilmu
yang berkaitan dengan apa yang diteliti (Manzilati, 2017). Penulisan laporan penelitian
terdapat dua jenis metode yang dapat digunakan yakni metode penelitian kualitatif dan
kuantitatif.
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami teknik penyusunan laporan penelitian kualitatif.
2. Untuk memahami penulisan laporan penelitian kualitatif.
3. Untuk memahami pembahasan isi laporan.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian terdahulu
dan berhubungan dengan penelitian yan akan dilakukan. Fakta yang dikemukakan
diambil dari sumber aslinya. Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan
mencantumkan nama penulis dan tahun penerbit. Uraian dalam tinjauan pustaka juga
dapat memuat landasan teori yang dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun
sendiri oleh mahasiswa sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian dan
untuk merumuskan hipotesis.
3. Metode penelitian
Metode penelitian mengandung uraian tentang; bahan atau materi penelitian, alat,
prosedur pelaksanaan penelitian atau cara kerja, dan data yang akan dikumpulkan,
serta analisa hasil. Metode penelitian dapat disesuaikan dengan kebutuhan yan terdiri
dari:
a. Waktu dan tempat penelitian
b. Jenis penelitian, menggambarkan jenis penelitian yang dilakukan. (disesuaikan
dengan bidang kajian yang dilakukan).
c. Bahan atau materi penelitian, menyebutkan bahan-bahan yang digunakan dalam
penelitian, sifat-sifat atau spesifikasi yang harus dutentukan. Bagian ini dapat juga
berwujud populasi atau sampel, tetapi jumlah populasi dan sampel harus
dikemukakan dengan jelas, cara penentuan popolasi dan sampel, serta
persyaratan-persyaratanna.
d. Alat atau instrument penelitian, menguraikan peralatan atau instrument yang
digunakan untuk menjalankan penelitian. Alat atau instrument harus diuraikan
dengan jelas beserta keterangan-keterangan fungsinya.
e. Variabel (bila perlu), adalah hal-hal yang akan dipelajari beserta data yang akan
dikumpulkan. Variabel diuraikan dengan jelas termasuk jenis dan kisarnnya.
f. Definisi operasional (bila perlu), adalah definisi atau batasan dari variabel yng
telah ditetapkan.
g. Kriteria objektif atau indicator penelitian, merumuskan ukuran variabel-variabel,
baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
h. Prosedur penelitian atau pengumpulan data, memuat uraian yang cukup terinci
tentang cara melaksanakan penelitian dan pengumpulan data.
i. Pengolahan data
j. Analisis data (hasil), mencakup uraian tentang model dan cara menganalisis hasil.
k. Jadwal penelitian, menunjukkan tahapan-tahapan penelitian, rincian kegiatan pada
setiap tahap, dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap. Jadwal
penilitian dapat disajikan dalam bentuk matriks atau uraian.
4. Peran laporan
Peran laporan dapat dilihat dari dua aspek, pertama dalam organisasi, dan kedua
dalam administratif komunikasi.
Dalam organisasi, laporan berperan sebagai:
Alat komunikasi keatas
Alat manajerial dlm melaksanakan tugas/fungsi rencana, pengawasan dan
pengendalian, serta dalam pengambilan keputusan.
Dalam administrative komunikasi, laporan berperan dalam
Pertanggungan jawab serta pengawasan dan pengendalian
Penyampaian informasi
Bahan pengambilan keputusan
Alat pembina kerja sama
Alat mengembangkan cakrawala wawasan
5. Macam laporan
Laporan secara garis besar terdiri atas laporan administratif dan laporan penelitian
atau akademik.
Laporan administrative terdiri dari berbagai macam laporan yang dapat dilihat
berdasarkan;
a. Tujuannya, laporan administrative menurut tujuannya terdiri dari:
Laporan perencanaan (planning report)
Laporan Pengendalian (Control report)
Laporan pelaksanaan tugas (performance report)
Laporan informasi (information report)
Laporan perkembangan
7. Induk laporan
Induk laporan atau body of report memuat isi pokok laporan, minimal terdiri atas:
Kata pengantar (introduction)
Fakta-fakta (the report findings)
Kesimpulan dan saran (conclution & recommendation)
Isi laporan disusun; logis dan kronologis
Bagian pokok laporan lainnya adalah disajikan dengan sistematika sebagai berikut:
a. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang/Dasar
B. Maksud dan Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Sistematika
1) Bagan
a. Bagan organisasi
b. Bagan proses
c. Bagan arus
d. Bagan perbandingan
e. Bagan gambar
f. Bagan pohon
2) Grafik
a. Grafik garis
b. Grafik lajur
c. Grafik lingkaran
3) Tabel
4) Model matematika
Menggunakan rumus2 matematik/statistik baik untuk penyajian data yang sifatnya
deskriptif maupun analitik al:
Cara pemberian nomor pada tiap kepala dan/atau sub kepala dapat mengikuti
urutan berikut:
a. Angka Romawi Besar
b. Huruf Besar
c. Angka Latin
d. Huruf Kecil
e. Angka latin dengan satu tanda kurung
f. Huruf kecil dengan satu tanda kurung
g. Angka latin di antara dua tanda kurung
h. Huruf kecil di antara dua tanda kurung
i. Angka Romawi kecil di antara dua tanda kurunghalaman), dan daftar
kepustakaan atau bibliografi.
3) Membuat Kutipan
Menulis kutipan dilakukan dengan cara mengutip kata-kata, kalimat, ejaan
maupun tanda baca yang digunakan secara persis sesuai dengan aslinya. Kutipan
yang panjangnya kurang dari lima baris, biasanya dapat dimasukkan pada teks
dengan diberi tanda petik clan diberi bernomor yang diangkat sedikit dari garis
teks. Kutipan yang panjangnya lima baris atau lebih biasanya dibuat dengan
mengosongkan empat pukulan tik dari garis margin sebelah kiri, ditik satu spasi,
tidak diberi tanda petik clan nomornya pun tidak diangkat sebagaimana kutipan
yang panjangnya kurang dari lima baris.
Apabila dari kutipan dihilangkan satu kalimat atau lebih namun kurang dari satu
baris, maka hal ini harus ditunjukkan dengan titik tiga kali; sedangkan bila yang
dihilangkan itu satu baris penuh atau lebih, maka penunjukkannya dengan titik-
titik yang memenuhi satu baris. Apabila dalam kutipan disisipkan kata atau
kalimat, maka sisipan harus ditandai dengan tanda kurung besar - [. . ] - dan
apabila pada kutipan terdapattanda petik, harus diganti dengan tanda petik satu
koma di atas – (‘…’).
15. Penutup
Teknik penyusunan laporan yang disajikan di atas, hanyalah sebagian kecil saja dari
rangkaian teknik pelaporan yang harus dipenuhi. Pengembangan selanjutnya
diserahkan kepada pengguna. Hal yang penting adalah upaya untuk melatih dan
mengembangkan diri dalam kaitannya dengan budaya menulis. Sehingga laporan
merupakan muara dari rentetan kegiatan, yang berisi berbagai hal tentang kegiatan
yang telah dilakukan yang bersifat faktual, baik yang sesuai dengan perencanaan
maupun yang belum beserta berbagai alasannya, kesimpulan dan rekomendasi yang
akan ditindak lanjuti.
BAGIAN AKHIR
1. Daftar pustaka
Daftar pustaka berisi tentang kumpulan judul buku, majalah, artikel, laporan atau
bahan pustaka lainnya seperti sumber yang diperoleh dari internet yang digunakan
sebagai acuan di dalam penulisan skripsi. Daftar pusataka disusun menurut abjad
yang berdasar pada nama penuls, judul dan subjek karangan. Penulisan daftar pustaka
wajib mengacu pada APA (American Psychological Association).
Penulisan pustaka menngikuti tata cara penulisannya (Penyusun T, 2013):
a. Buku: nama penulis, tahun terbit, judul buku (ditulis miring), jilid, terbitan ke-
(edisi), nama penerbit, kota tempat penerbit.
b. Makalah atau artikel dalam jurnal atau majalah ilmiah: nama penulis, tahun terbit,
judul makalah atau artikel, nama jurnal atau majalah ilmiah singkatan resminya
(ditulis miring), volume dan nomor terbitan (keduanya ditulis tebal. Nomor ditulis
dalam tanda kurung setelah volume), halaman (jika ada).
c. Makalah atau artikel dalam prosiding: nama penulis, tahun terbit, judul makalah
atau artikel, nama prosiding (ditulis miring), tempat pertemuan, waktu
pelaksanaan pertemuan (tanggal, bula, dan tahun), halaman.
d. Makalah atau artikel yang dipresentasikan dalam workshop atau seminar: nama
penulis, tahun penulisan, judul tulisan (ditulis mirig), nama kegiatan (workshop
atau seminar), tempat kegiatan, waktu pelaksanaan kegiatan (tanggal, bulan, dan
tahun).
e. Makalah atau artikel internet (jurnal ilmiah online); nama penulis, tahun
penulisan, judul makalah atau artikel, nama jurnal atau mjalah ilmiah dalam
singkatan resminya (ditulis miring), volume dan nomor terbitan (keduanya ditulis
tebal. Nomor ditulis dalam tanda kurung setelah volume), halaman (jika da), nama
website, waktu akses (tanggal, bulan, dan tahun).
f. Buku yang diterbitkan oleh instasi atau lembaga tertentu tanpa ada nama penulis:
nama lembaga yang menerbitkan (dalam singkatan resminya), tahun terbit, judul
buku (ditulis miring), nama lembaga, kota tempat lembaga tersebut.
g. Skripsi, tesis, atau disertasi: nama penulis, tahun, judul skripsi, tesis atau disertasi
(ditulis miring), nama Perguruan Tinggi, tempat Perguruan Tinggi.
h. Pada masing-masing bidang ilmu memiliki sedikit perbedaan satu sama lain
dalam cara penulisan (misalnya dalam penggunaan tanda baca), tetapi garis
besarnya tetap sama.
2. Lampiran
Lampiran adalah bagian skripsi yang merupakan keterangan atau informasi tambahan
yang dianggap perlu untuk menunjang kelengkapan tulisan. Keterangan yang dapat
dilampirkan dalam skripsi misalnya kuesioner, hasil uji coba, panduan wawancara,
peta objek, gambar, table, bagian yang mendukung bagian penyajian.
5. Karakteristik penelitian
Penelitian didefinisikan sebagai satu proses penyelidikan atas suatu masalah dengan
menggunakan metode ilmiah untuk menemukan solusi atas masalah atau jawaban
pertanyaan peneliti dan menambah pengetahuan baru yang dapat diaplikasikan. Dari
definisi tersebut penelitian memiliki beberapa karakteristi sebagai berikut (Silalahi,
2015) :
a. Penelitian merupakan proses penyelidikan atas suatu masalah. Penelitian harus
membicarakan suatu masalah atau isu spesifik, kadang-kadang menunjukan
sebagai masalah penelitian (research problem), dalam rangka menetapkan satu
tujuan yang dapat dijelaskan untuk kegiayan penelitian. Penelitian menyediakan
suatu peluang untuk mengenali dan memilih satu masalah penelitian dan
menyelidikinya secara bebas. Satu proyek penelitian menerapkan teori untuk
analisis, satu masalah nyata, atau menjelajah dan menganalisis isu-isu umum.
b. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Penyelidkan harus
seksama dan setepat-tepatnya pada semua tahap-tahap dari proses penelitian
sebagai prosedur terstandar yang paralel dengan tahap-tahap dalam metode
ilmiah. Penelitian menggunakan prosedur ilmiah terstandar sehingga dapat
dikomunikasikan dan diulangi. Prosedur ilmiah terstandar berarti itu adalah satu
seri tahap-tahap yang dirancang dan diikuti, dengan tujuan menemukan jawaban
ungtuk isu atau masalah yang menjadi perhatian peneliti.
c. Penelitian dilakukan untuk menemukan solusi atas masalah atau jawaban atas
pertanyaan penelitian dan untuk menambah pengetahuan. Jika tidak untuk
menemukan solusi atas masalah jawaban dan atau jawaban atas pertanyaan
penelitian dan jika bukan untuk mengembangkan pengetahuan atau kombinasi
keduanya maka pelaksanaan penelitian tidak bermakna.
d. Penelitian meliputi kegiatan penetapan dan perumusan masalah, formulasi
hipotesis, pengumpulan data atau fakta, penganalisisan fakta atau data dan
membuat kesimpulan (dalam bentuk solusi atau jawaban) terhadap masalah untuk
menentukan apakah sesuai denga formulasi teoritik atau hipotesis yang
diformulasi.
Secara sederhana penelitian kualitatif meneliti subyek penelitian dalam
lingkungan hidup sehari-hari peneliti. Oleh sebab itu para peneliti kualitatif harus
sedapat mungkin berinteraksi secara langsung dengan subyek penelitian yang
dalam hal ini adalah informan, mengenal secara dekat kehidupan informan,
mengamati dan mengikuti alur kehidupan informan.
Berikut adalah karakteristik atau ciri-ciri dalam penelitian kualitatif (Abdi,
2012):
a. Fokus penelitian
Fokus utama sebuah penelitian adalah pada proses dan interaksi subyek, serta
perilaku yang ditampilkannya. Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif
diistilahkan dengan rumusan masalah. Dalam kegiatannya akan banyak
mencandra dan mendeskripsikan bagaimana subyek dalam berinteraksi
dengan lingkungannya terkait dengan topik penelitian. Segala aktivitas gerak,
perilaku, sikap dan ungkapan verbal ataupun non verbal menjadi fokus
peneliti.
b. Sifat penelitian adalah deskriptif
Penelitian kualitatif berupaya memberikan penggambaran secara mendalam
tentang situasi atau proses yang diteliti. Oleh sebab itu dalam penelitian
kualitatif tidak berusaha menguji hipotesis karena penelitian kualitatif tidak
bermula dari keinginan untuk memecahkan masalah yang terlebih dahulu
dihipotesiskan dan dalam penelitian kualitatif memang tidak ada hipotesis
yang diajukan oleh peneliti.
c. Perspektif holistik
Penelitian kualitatif bersifat holistik yang meliputi seluruh sisi kehidupan
subyek yang diteliti. Perspektif tersebut dapat terpenuhi dengan cara
dilakukannya pengumpulan data dalam berbagai aspek dan dalam kurun
waktu yang cukup lama, maka setiap kasus, peristiwa atau fenomena yang
akan diperlukan sebagai suatu entitas unik (unique entity).
d. Berorientasi pada kasus unik
Kasus unik dalam penelitian bukan berarti aneh dalam artian tidak seperti
pada umumnya, namun dalam setiap fenomena yang sedang diteliti ada kasus-
kasus tertentu yang sifatnya khas atau unik untuk situasi itu.
e. Penelitian kualitatif memiliki sifat lentur
Dalam penelitian kualitatif sangat dimungkinkan terjadinya proses
perancangan ulang prosedur penelitian (re-design). Ini dikarenakan proses
penggalian makna berjalan melalui proses yang berkesinambungan secara
kumulatif dan bermuara pada pencapaian makna pada obyek kajian.
f. Data penelitian bersifat deskriptif
Penelitian kualitatif mengumpulkan dan menggunakan data yang berupa
narasi cerita, penuturan informan, dokumen-dokumen pribadi seperti foto,
catatan pribadi, perilaku, gerak tubuh dan lain-lain yang tidak di dominasi
dengan angka-angka sebagaimana dalam penelitian kuantitatif.
g. Sumber data
Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah orang-orang yang dianggap
tahu dengan fenomena yang diteliti dan dipilih berdasar pada kriteria yang
disepakati peneliti sendiri sehingga subyeknya terbatas dan dalam hal ini
penelitian kualitatif tidak menuntut subyek atau sempel yang banyak seperti
pada penelitian kuantitatif.
h. Pemilihan subyek atau sampel penelitian dilakukan secara purposive
Penetapan subyek atau sampel dilakukan secara purposive dan menghindari
pemilihan secara acak (random). Subyek yang terpilih merupakan orang-orang
sebagai kunci (key person) dan sumber data dari fenomena yang diteliti.
i. Penelitian kualitatif berlangsung dalam situasi alamiah (natural setting)
Desain penelitian kualitatif bersifat alamiah yang artinya peneliti tidak
berusaha untuk memanipulasi situs atau latar (setting) penelitian ataupun
melakukan intervensi terhadap aktivitas subyek atau sempel penelitian dengan
memberikan treatment (perlakuan) tertentu. Melainkan berusaha untuk
memahami fenomena yang dirasakan subyek sebagaimana adanya.
j. Kontak personal secara langsung antara peneliti dengan subyek yang diteliti
Kegiatan lapangan merupakan hal yang utama dilakukan dalam penelitian
kualitatif. Karenanya dalam proses pengambilan datanya peneliti
mengembangkan hubungan personal langsung dengan subyek penelitian. Hal
ini bertujuan agar peneliti dapat memperoleh pemahaman secara jelas tentang
realitas sosial ataupun kondisi nyata kehidupan dan perilaku yang
dimunculkan informan.
k. Peneliti merupakan instrumen penelitian
Peneliti dalam penelitian kualitatif diistilahkan sebagai human instrument atau
key instrument sehingga peneliti mempunyai kedudukan yang begitu penting.
Kemampuan peneliti untuk melakukan observasi ataupun wawancara terhadap
informan akan menentukan data apa yang akan diperolehnya. Sebagai
instrumen utama, peneliti dituntut untuk dapat memahami berbagai perilaku,
interaksi antar subyek, aktivitas atau segala apapun yang terkait dengan
subyek yang sedang ditelitinya.
l. Mengutamakan data langsung atau data primer
Seorang peneliti dalam penelitian kualitatif harus terlibat langsung untuk
melakukan observasi ataupun wawancara, maka dalam pengumpulan datanya
peneliti akan berusaha untuk memperoleh data dari sumber informasi yang
seharusnya memenuhi kriteria sebagai informan. Peneliti haruslah berusaha
untuk mendapat data secara langsung dari sumber asli (first hand), atau
sumber pertama dan bukan dari sumber kedua.
m. Proses pengumpulan data
Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi
secara langsung dan peneliti ikut terlibat dalam proses yang sedang dialami
subyek penelitian. Namun perlu diingat bahwa dalam proses pengumpulan
data ini peneliti tidak boleh menonjolkan diri agar tidak dianggap sebagai
orang luar dan tidak menganggu kewajaran situasi yang tengah berlangsung.
n. Analisis data dilakukan secara induktif
Analisis induktif dimulai dengan melakukan serangkaian observasi khusus
yang kemudian akan memunculkan tema-tema atau kategori-kategori serta
pola-pola hubungan diantara tema atau kategori. Analisa induktif digunakan
dalam penelitian kualitatif karena proses induktif lebih dapat menemukan
kenyataan-kenyataan ganda sebagaimana terdapat dalam data yang ada.
o. Dalam proses pengumpulan data dimungkinkan terjadi secara simultan
Pengumpulan data dan analisis data dapat dilakukan secara bersamaan, saat
pengumpulan data dilakukan saat itu pula dapat dilakukan analisis data dan
reduksi data sehingga peneliti dapat melacak data berikut yang diharapkan.
Adapun karakteristik lainnya yang tidak jauh beda namun juga
berpengaruh penting dalam penelitian kualitatif, yaitu (1) Sumber data ialah
situasi yang wajar atau “natural setting”; (2) Peneliti sebagai instrument
penelitian atau “key instrument”; (3) Sangat deskriptif; (4) Mementingkan
proses atau produk; (5) Memberikan makna di belakang kelakuan atau
perbuatan, sehingga dapat memahami masalah atau situasi; (6) Mengutmakan
data langsung atau “first hand”; (7) Trigulasi; (8) Menonjolkan rincian
kontektual; (9) Subjek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan
peneliti; (10) Mengutamakan perspektif emic (Ajat Rukajat, 2018).
Cara pemberian nomor pada tiap kepala dan/atau sub kepala dapat
mengikuti urutan berikut:
a. Angka Romawi Besar
b. Huruf Besar
c. Angka Latin
d. Huruf Kecil
e. Angka latin dengan satu tanda kurung
f. Huruf kecil dengan satu tanda kurung
g. Angka latin di antara dua tanda kurung
h. Huruf kecil di antara dua tanda kurung
i. Angka Romawi kecil di antara dua tanda kurung
2. Membuat tabel dan ilustrasi
Setiap tabel, ilustrasi maupun gambar harus diberi keterangan atau nama.
Penempatan keterangan atau nama tabel dan ilustrasi dapat dilakukan di atas atau
di bawahnya. Judul atau nama illustrasi dan tabel dapat ditempatkan pada bagian
atas, atau pada illustrasi atau tabel itu sendiri; dan bila terdapat lebih dari satu,
maka setiap tabel atau illustrasi harus diberi nomor secara berurutan diatasnya.
Baik tabel maupun illustrasi, judulnya ditulis dengan huruf besar. Apabila
terdapat lebih dari satu, maka setiap tabel atau ilustrasi diberi nomor secara
berurutan:
a. Penempatan tabel harus segera setelah paragraf yang menjelaskannya, tetapi
bila paragraf itu memenuhi halaman sehingga tabel tidak bisa ditempatkan
pada halaman tersebut. Atau mungkin akan terpotong, maka tabel ditempatkan
pada halaman berikutnya. Tabel yang panjang ditempatkan pada satu halaman
khusus; bila lebih panjang lagi, ditempatkan pada bagian lampiran sehingga
tidak memutuskan hubungan antar kalimat.
b. Illustrasi meliputi gambar, bagan, grafik, diagram, kurva clan peta.
Sebagaimana tabel, illustrasi ditempatkan segera setelah paragraf yang
menjelaskan, atau ditempatkan pada halarrtan lain bila paragraf yang
bersangkutan sudah memenuhihalaman, atau bila ada kemungkinan illustrasi
akan terpotong.
3. Membuat kutipan
Menulis kutipan dilakukan dengan cara mengutip kata-kata, kalimat, ejaan
maupun tanda baca yang digunakan secara persis sesuai dengan aslinya. Kutipan
yang panjangnya kurang dari lima baris, biasanya dapat dimasukkan pada teks
dengan diberi tanda petik clan diberi bernomor yang diangkat sedikit dari garis
teks. Kutipan yang panjangnya lima baris atau lebih biasanya dibuat dengan
mengosongkan empat pukulan tik dari garis margin sebelah kiri, ditik satu spasi,
tidak diberi tanda petik clan nomornya pun tidak diangkat sebagaimana kutipan
yang panjangnya kurang dari lima baris.
Apabila dari kutipan dihilangkan satu kalimat atau lebih namun kurang dari satu
baris, maka hal ini harus ditunjukkan dengan titik tiga kali; sedangkan bila yang
dihilangkan itu satu baris penuh atau lebih, maka penunjukkannya dengan titik-
titik yang memenuhi satu baris. Apabila dalam kutipan disisipkan kata atau
kalimat, maka sisipan harus ditandai dengan tanda kurung besar - [. . ] - dan
apabila pada kutipan terdapat tanda petik, harus diganti dengan tanda petik satu
koma di atas – (‘…’).
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PERSETUJUAN PEMBIMBING
DEKLARASI PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PEDOMAN TRANSLITERASI
DAFTAR SINGKATAN
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
C. Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
b. Terdapat pembahasan hasil penelitian. Teknik pembahasan hasil yang sering dipakai
adalah:
1. Komparasi hasil penelitian dengan teori, regulasi dan hasil penelitian sebelumnya.
Sumber teori, regulasi dan hasil penelitian lainnya sebaiknya diambil dari bab
landasan teori (bab II). Bila ada tambahan rujukan teori/regulasi/penelitian sebaiknya
ditambahkan dalam bab II.
2. Analisis sebab-akibat dari hasil penelitian. Dengan teknik ini peneliti menganalisis
kemungkinan penyebab timbulnya hasil penelitian, dan menganalisis akibat/dampak
yang ditimbulkan dari hasil penelitian.
Hasil penelitian di atas sejalan dengan studi yang dilakukan Yusuf (2017) di posyandu
desa A. Kader di desa tersebut bahkan telah melakukan pelayanan secara terintegrasi
dengan sektor lainnya seperti pemberdayaan ekonomi. Namun penelitian lain yang
dilakukan Luli (2017) menunjukkan peran kader yang kurang optimal, yang disebabkan
oleh dukungan tokoh masyarakat yang kurang.
Menurut Romli (2016) kader kesehatan merupakan tenaga atau personil yang
membantu pelayanan kesehatan dalam menjalankan program-program kesehatan yang
menyentuh langsung masyarakat. Dengan demikian peran kader merupakan kepanjangan
tangan dari pelayanan kesehatan seperti puskesmas. Kader posyandu RW16 telah
mendapatkan pembinaan yang cukup baik dari puskesmas setempat sehingga
kerjasamanya menghasilkan sinergi yang positif.
Dalam Pedoman Pengelolaan Posyandu (Kemenkes, 2010) dijelaskan bahwa Kartu
Menuju Sehat merupakan media yang dapat digunakan untuk mengontrol kesehatan
Balita. Ketiadaan KMS akan menyulitkan ibu balita dalam menjaga kesehatan anaknya.
Ibu balita di RW16 masih banyak yang tidak membawa KMS saat melakukan
pemeriksaan. Kader posyandu sebaiknya secara intens mengingatkan ibu balita agar
membawa KMS saat pelayanan. Dampak terhadap posyandu tentunya akan menyebabkan
pelayanan balita yang tidak optimal.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam laporan penelitian bisnis mengenai teknik menyusun laporan penelitian kualitatif,
ditemukan bahwa teknik ini melibatkan proses yang cermat dan terstruktur dalam
mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data yang bersifat deskriptif atau
interpretatif. Metode kualitatif menuntut peneliti untuk terlibat secara mendalam dengan
subjek penelitian, menggali pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang diamati.
Oleh karena itu, penyusunan laporan penelitian kualitatif memerlukan keterampilan dalam
merangkai narasi yang koheren dan menjelaskan temuan dengan jelas.
Sistematika penulisan laporan penelitian kualitatif menjadi aspek penting dalam menjaga
kejelasan dan keberhasilan komunikasi hasil penelitian. Biasanya, laporan tersebut dimulai
dengan pendahuluan yang memperkenalkan latar belakang penelitian, tujuan, dan
pertanyaan penelitian. Kemudian, disusul dengan tinjauan pustaka yang mendukung,
metodologi penelitian yang digunakan, temuan utama, dan analisis mendalam terhadap
temuan tersebut. Terakhir, laporan ditutup dengan kesimpulan yang merangkum hasil
temuan dan memberikan implikasi praktis serta saran untuk penelitian masa depan.
Introduction to Research in Education. N.Y.: Holt, Rinehan and Winson Inc.Biklen, Robert and
Sary Knopp Bigdan. (1992).
Qualitative Research for Education. New York: Allyn and Bacon.Borg, Walter R, and Meredith
Damien Gall. (1989).