Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/325216467

MENGEMBANGKAN LITERASI INFORMASI MELALUI BELAJAR BERBASIS


KEHIDUPAN TERINTEGRASI STEM UNTUK MENYIAPKAN CALON GURU SAINS
DALAM MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0: REVIEU LITER....

Article · April 2018


DOI: 10.33086/ehdj.v3i1.90

CITATIONS READS

5 11,082

4 authors:

Hasan Subekti Mohammad Taufiq


Universitas Negeri Surabaya Nahdlatul Ulama University of Surabaya Generation prepare Rahmatan lil 'Alamin
32 PUBLICATIONS   11 CITATIONS    4 PUBLICATIONS   5 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Herawati Susilo Hadi Suwono


State University of Malang State University of Malang
61 PUBLICATIONS   168 CITATIONS    30 PUBLICATIONS   33 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Teaching Biology Education Students Life Based Learning through Quantitative Research Methods Course View project

Teaching Strategy to Improve Scientific and Biological Literacy of Student in Secondary School and Teacher Training View project

All content following this page was uploaded by Hasan Subekti on 18 May 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Hasan Subekti, et al., Mengembangkan Literasi Informasi melalui Belajar Berbasis Kehidupan Terintegrasi STEM
untuk Menyiapkan Calon Guru Sains dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0: Revieu Literatur

MENGEMBANGKAN LITERASI INFORMASI MELALUI BELAJAR


BERBASIS KEHIDUPAN TERINTEGRASI STEM UNTUK MENYIAPKAN
CALON GURU SAINS DALAM MENGHADAPI ERA REVOLUSI
INDUSTRI 4.0: REVIEU LITERATUR

Hasan Subekti1), Mohammad Taufiq2), Herawati Susilo3), Ibrohim4), and Hadi Suwono5)
1
Universitas Negeri Surabaya
2
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
3,4,5
Universitas Negeri Malang
e-mail: herawati.susilo.fmipa@um.ac.id

Abstrak: Perubahan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0, di mana pola kehidupan
manusia basis berbasis informasi. Dengan demikian, menyiapkan lulusan yang berkualitas dan
mampu bersaing secara global, dan menguasai perkembangan teknologi merupakan hal yang penting
untuk semua orang dan penting bagi masa depan suatu negara. Makalah ini mengupas tentang
strategi mengembangkan literasi informasi melalui belajar berbasis kehidupan terintegrasi STEM
untuk menyiapkan calon guru sains dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Secara rinci
mengungkap Kajian itu meliputi (a) literasi informasi, (b) (b) keterampilan riset, (c) belajar berbasis
kehidupan, (d) pembelajaran terintegrasi STEM, dan, (e) kapabilitas calon guru sains, dan (f) era
Revolusi Industri 4.0. Kajian lebih mendalam tersaji dalam artikel ini.

Kata kunci: literasi informasi, riset, kapabilitas, STEM, revolusi industri 4

Abstract: The change of the world is now entering the era of industrial revolution 4.0, in which the
pattern of human life base is information-based. Thus Preparing graduates who are qualified and
able to compete globally, and mastering the development of technology is important for everyone
and important for the future of a country. This paper explores the strategy of developing informa-
tion literacy through STEM’s integrated life-based learning to prepare prospective science teachers
in the era of industrial revolution 4.0. In detail the study covered (a) information literacy, (b) (b)
research skills, (c) life-based learning, (d) integrated learning of STEM, and, (e) prospective teacher
science capabilities; and (f) era industrial revolution 4.0. A deeper study is presented in this article.

Keywords: literacy of information, research, capability, STEM, industrial revolution 4.0

PENDAHULUAN Barry, 2016). Dengan demikian, dukungan dan


peran pendidikan tinggi diharapkan untuk me-
Perubahan dunia kini tengah memasuki era
ningkatkan daya saing bangsa Indonesia di tengah
revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia
persaingan global pesatnya perkembangan tekno-
keempat di mana teknologi informasi telah men-
logi informasi.
jadi basis dalam kehidupan manusia (Kemris-
Berkait dengan konteks Amanat dari Per-
tekdikti, 2018a). Menyiapkan lulusan yang ber-
pres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pemba-
kualitas dan mampu bersaing secara global, dan
ngunan Jangka Menengah Nasional (2015–2019)
menguasai perkembangan teknologi merupakan
yang menyatakan bahwa peranan iptek diharap-
hal yang penting untuk semua orang dan penting
kan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap
bagi masa depan suatu negara (Kanematsu &
perekonomian nasional (Kemristekdikti, 2017).

81 81
Education and Human Development Journal, Vol. 3, No. 1, April 2018

Oleh karena itu, peningkatan kualitas pembela- merupakan sebagian saja dari kebutuhan hidup.
jaran sains merupakan salah satu tantangan bagi Masih banyak kebutuhan lain yang harus dipe-
para dosen di program Studi Pendidikan Sains. nuhi seperti kebutuhan bersosialisasi, beribadah
Sejalan dengan alasan tersebut (Susilo, 2014) sesuai agama, memelihara lingkungan (hame-
menyatakan bahwa dosen dihadapkan pada tan- mayu ayuning bhawana), menjaga tradisi kearif-
tangan bagaimana menyiapkan calon-calon guru an lokal, bermasyarakat-berbangsa, bernegara
biologi (sains) yang profesional, yang adaptif (Sudira, 2015). Penekanan dari life-based learn-
terhadap perkembangan zaman. Adaptif dalam ing ialah pengembangan ilmu pengetahuan untuk
arti dapat menyesuaikan dengan tuntutan per- berkontribusi bagi kesejahteraan dan kebaha-
kembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. giaan masyarakat secara seimbang dan harmonis,
Literasi informasi merupakan salah satu sehingga menjadi sumber daya manusia yang
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dibu- andal. Ungkapan ini sejalan dengan pandangan
tuhkan untuk mengembangkan dan mendukung (Firman, 2015) yang mengungkapkan bahwa
kesuksesan akademis, profesional dan pribadi upaya menghadapi era persaingan global, Indo-
(Shao & Purpur, 2016). Melatihkan literasi nesia pun perlu menyiapkan sumber daya manu-
informasi dalam pembelajaran dan mengembang- sia yang andal dalam disiplin-disiplin STEM
kan keterampilan riset secara mandiri diperlukan secara kualitas dan mencukupi secara kuantitas.
bagi profesional dalam pemasaran (Schroeter & Pendidikan STEM memiliki banyak manfaat
Higgins, 2015). Bertolak dari paparan tersebut, potensial bagi individu dan bangsa secara keselu-
urgensi penguasaan akan perkembangan dan ruhan (Beatty, 2011). Sejalan dengan uraian
kemajuan teknologi yang relatif dan aktivitas tersebut, (Bybee, 2013) mengemukakan tujuan
riset merupakan bagian penting dari kebutuhan dari pendidikan STEM, agar peserta didik memi-
dasar bagi setiap orang dan mendukung kesuk- liki literasi sains dan teknologi tampak dari
sesan dalam menjalani kehidupan melalui kegiat- membaca, menulis, mengamati, serta melakukan
an riset. sains sehingga apabila mereka kelak terjun di
Riset merupakan sarana penting untuk me- masyarakat, mereka akan mampu mengembang-
ningkatkan mutu pembelajaran (Widodo, 2016: kan kompetensi yang telah dimilikinya untuk
xxiv; Subekti & Martini, 2016: 602). Komponen diterapkan dalam menghadapi permasalahan
riset terdiri dari: latar belakang, prosedur, pelak- dalam kehidupan sehari-hari yang terkait bidang
sanaan, hasil riset dan pembahasan serta publi- ilmu STEM. Bertolak dari paparan (Herawati
kasi hasil riset. Seluruh komponen tersebut mem- Susilo, Ibrohim, & Suwono, 2017) menyatakan
berikan makna penting yang dapat dilihat cara bahwa pengembangan kapabilitas siswa dan
memformulasi dan menyelesaikan permasalahan mahasiswa sangat penting karena di masa depan,
serta kemampuan dalam mengomunikasikan mereka diharapkan dapat menciptakan lapangan
manfaat hasil penelitian (Widodo, 2016: xxiv). kerja mereka sendiri, dan memecahkan permasa-
Merujuk pada pandangan Staron (2011: 3) lahan kehidupannya.
menyatakan “Life-based learning proposes that Kapabilitas itu adalah suatu karakter me-
learning for work is not restricted to learning at nyeluruh yang lebih mudah dikenali daripada
work”. Namun demikian, ungkapan Staron ini didefinisikan. Kapabilitas yang dimaksudkan
pun tidak cukup untuk kondisi Indonesia. Bagi dalam konteks ini meliputi keterampilan, penge-
masyarakat Indonesia belajar untuk bekerja tahuan, dan sikap, yang akan dibawa seseorang

82
Hasan Subekti, et al., Mengembangkan Literasi Informasi melalui Belajar Berbasis Kehidupan Terintegrasi STEM
untuk Menyiapkan Calon Guru Sains dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0: Revieu Literatur

ke dunia kerja. Kapabilitas ini meliputi keahlian dunia saat ini yang telah memasuki era revolusi
teknis, bisnis, personal, dan profesional, yang industri 4.0 saat ini.
dapat dikembangkan melalui pembelajaran for- Perubahan dunia kini tengah memasuki era
mal dan informal, pengamatan, pengarahan revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia
(mentoring), pemberian petunjuk (coaching), keempat di mana teknologi informasi telah men-
pemberian masukan, pengalaman sepanjang hayat jadi basis dalam kehidupan manusia. Segala hal
dan refleksi diri. Orang yang kapabel itu tahu menjadi tanpa batas (borderless) dengan penggu-
bagaimana cara belajarnya, kreatif, memiliki self naan daya komputasi dan data yang tidak terbatas
efficacy tingkat tinggi, percaya diri dalam mene- (unlimited), karena dipengaruhi oleh perkem-
rapkan kompetensinya, dan bekerja sama dengan bangan internet dan teknologi digital yang masif
baik dalam situasi yang sudah dikenal maupun sebagai tulang punggung pergerakan dan ko-
situasi baru (Herawati Susilo et al., 2017). nektivitas manusia dan mesin (Kemristekdikti,
Konseptualisasi kapabilitas bagi calon guru 2018a). Seturut dengan pandangan tersebut
IPA” adalah suatu kepercayaan individu (self (Zhong, et al., 2017) menyatakan Generasi di
efficacy) dalam menerapkan konsep teoretis bi- era industri 4.0 memegang komitmen pening-
dang keilmuan IPA, teori pedagogi, karakteristik katan fleksibilitas di bidang manufaktur, secara
perkembangan peserta didik, dan membangun massal, dengan kualitas dan produktivitas yang
kemampuan kinerja (berpikir kritis, penyelesaian lebih baik. Imbasnya, Perubahan pesat yang di-
masalah, komunikasi, kolaborasi, dan pengua- alami masyarakat karena pesatnya perkembangan
saan teknologi digital) melalui pengalaman em- teknologi informasi membawa banyak dampak
piris, serta sikap (tanggung jawab) yang memper- pada kehidupan manusia, secara umum bersifat
hatikan dan menerapkan budaya baik bangsa positif dan negatif (Hariastuti et al., 2017).
Indonesia (gotong royong, bhineka tunggal ika, Menteri Ristekdikti Mohamad Nasir meng-
sopan santun) dalam situasi yang sudah dikenal ungkapkan “Revolusi industri 4.0 meliputi ada-
maupun situasi baru (Subekti, Susilo, Ibrohim, nya persiapan untuk sistem pembelajaran yang
& Suwono, 2017). Seturut dengan pandangan lebih inovatif pada perguruan tinggi, atau menye-
tersebut, (Sudira, 2015) menyatakan bahwa para- suaikan dengan kurikulum yang ada terkait per-
digma baru pembelajaran pun mengalami perge- kembangan teknologi yang begitu pesat, sehingga,
seran dari proses menyerap pengetahuan dengan persiapan pada sistem jaringan harus dikembang-
cara mengikuti perintah-perintah guru atau do- kan secara terus-menerus,” (Rialita, 2018). Ber-
sen, fokus hanya pada tes dan penilaian kognitif dasarkan uraian di atas, tujuan artikel ini meng-
dengan peluang sangat terbatas, dan waktu pem- eksplorasi tentang strategi mengembangkan lite-
belajaran terpola transaksi ke pembelajaran baru rasi informasi melalui belajar berbasis kehidupan
sebagai proses aktualisasi diri, self directing, self terintegrasi STEM untuk menyiapkan calon guru
determine membangun perilaku menghargai diri sains dalam menghadapi era revolusi industri
sendiri dengan fokus pada belajar mandiri, bela- 4.0.
jar bagaimana belajar dengan baik, belajar dari
berbagai sumber yang tidak terbatas isi, ruang,
PEMBAHASAN
tempat, dan waktu melalui jaringan komputer.
Hal ini sejalan dengan kecenderungan perubahan Bagian ini berisi paparan tentang belajar
berbasis kehidupan terintegrasi STEM dengan

83
Education and Human Development Journal, Vol. 3, No. 1, April 2018

setting kkni untuk mengembangkan kapabilitas penelitian ini, yaitu: (1) mengenali sumber-sum-
calon guru sains. Kajian itu meliputi (a) literasi ber informasi; (2) mengenali tipe informasi; (3)
informasi, (b) keterampilan riset (c) belajar memilih cara mengakses informasi melalui inter-
berbasis kehidupan, (d) pembelajaran terintegrasi net; (4) menemukan kembali informasi secara
STEM, dan, (e) kapabilitas calon guru sains, online; (5) menetapkan kriteria untuk menilai
dan (f) era revolusi industri 4.0. Hal tersebut suatu informasi dari internet; (6) menetapkan
dipaparkan secara teperinci sebagai berikut. kriteria untuk menilai suatu informasi dari buku;
(7) menggunakan informasi baru untuk meren-
canakan dan menciptakan hasil; (8) mengomuni-
1. Literasi Informasi
kasikan hasil atau kinerja secara tertulis; (9)
Ragam definisi terkait literasi informasi memahami ragam isu etika, hukum dan sosial
(LI). Menurut The Association of College and ekonomi di seputar informasi dan teknologi
Research Libraries (ACRL) “Information lit- informasi; dan (10) mengakui penggunaan sum-
eracy is the set of integrated abilities encom- ber-sumber informasi yang digunakan.
passing the reflective discovery of information,
the understanding of how information is pro-
2. Keterampilan Riset
duced and valued, and the use of information in
creating new knowledge and participating ethi- Abad ini dikenal sebagai abad globalisasi
cally in communities of learning” (ACRL, 2016). dan abad teknologi informasi. Perubahan yang
Pendapat lain menyatakan penyelidikan terhadap sangat cepat dan dramatis dalam bidang ini
literasi digital melalui perspektif literasi informasi merupakan fakta dalam kehidupan mahasiswa.
yang lebih luas akan memberikan hasil yang Di dalam abad 21 peran ilmu pengetahuan (sci-
lebih bermanfaat. Tema literasi informasi adalah entific knowledge) menjadi semakin dominan
(1) menentukan sifat dan tingkat kebutuhan dalam bermasyarakat global. Masyarakat yang
informasi yang dibutuhkan, (2) mengakses infor- perikehidupannya bertumpu pada ilmu pengeta-
masi yang diperlukan, (3) menggunakan infor- huan dikenal sebagai “masyarakat berbasis
masi secara efektif dan efisien, (4) penggunaan pengetahuan” (knowledge-based society) yang
informasi etis dan hukum (Çoklar, et al., 2017), perekonomiannya semakin menuju ke ekonomi
dan (5) mengevaluasi informasi dan sumber- berbasis pengetahuan (knowledge-based econo-
sumbernya secara kritis dan menggabungkan my), yaitu melalui kegiatan industri jasa maupun
informasi terpilih ke dalam pengetahuan yang produksi yang berbasis pengetahuan atau knowl-
sudah dimiliki sebelumnya dan sistem nilai (Shao edge-based industry (Amin, 2015). Salah satu
& Purpur, 2016). Pendapat lain menyatakan, tolok ukur keberhasilan kinerja penelitian sesuai
keterampilan literasi informasi berkaitan dengan Standar Proses Penelitian (Permenristekdikti No.
kemampuan untuk mengidentifikasi kapan in- 44 Tahun 2015 pasal 46) menyatakan kegiatan
formasi dibutuhkan, dan kompetensi dan kete- penelitian yang terdiri atas perencanaan, pelaksa-
rampilan untuk menemukan, mengevaluasi dan naan, dan pelaporan yang memenuhi kaidah dan
menggunakan informasi dalam membuat kepu- metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan
tusan berdasarkan informasi (Ukachi, 2015). otonomi keilmuan dan budaya akademik. Hal
Berkait dengan kelima literasi informasi tersebut, ini sesuai dengan ide pembelajaran yang me-
dijabarkan menjadi 10 indikator literasi dalam ngembangkan keterampilan riset (research skills)

84
Hasan Subekti, et al., Mengembangkan Literasi Informasi melalui Belajar Berbasis Kehidupan Terintegrasi STEM
untuk Menyiapkan Calon Guru Sains dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0: Revieu Literatur

berasal dari Visi Humboldt’s untuk pendidikan cahkan masalah-masalah kehidupan, menjalani
tinggi. Gagasan dia menyatakan “Universities kehidupan secara seimbang dan harmonis (Su-
should treat learning as consisting of not yet dira, 2015). Hal tersebut tentulah selaras dengan
wholly solved problems and hence always in a tuntutan hidup di abad 21 dan kompetensi maha-
research mode” (Blume et al., 2015: 128). siswa yang relevan dengan kebutuhan masyarakat
Keterampilan riset (KR) dalam penelitian dan lapangan kerja.
diukur menggunakan tes tulis dan produk dengan Keterampilan berkomunikasi dalam bahasa
memperhatikan 6 aspek Research Skill Develop- lisan atau tertulis melalui berbagai media (multi
ment (RSD) yang dikembangkan oleh Willison media) menjadi sangat penting (Sudira, 2015)
(2013: 906), yaitu: (1) memulai penyelidikan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Salah
(mengajukan pertanyaan atau rumusan masalah, satu studi yang berkait dengan pengembangan
mendesain eksperimen, membuat hipotesis, dan profesional dilakukan Asghar et al., (2012) yang
membuat prediksi), (2) menemukan informasi menunjukkan bahwa pengembangan profesional
atau menghasilkan data (boolean, truncation, harus menekankan hubungan yang erat antara
file type, and phrase searching dan mengumpul- konten pedagogi dan materi pelajaran (Asghar et
kan data) (3) mengevaluasi informasi atau data al., 2012). Life-based learning mengetengahkan
(mengevaluasi informasi), (4) mengelola infor- konsep bahwa belajar dari kehidupan adalah
masi atau data (menyajikan data), (5) mengana- belajar yang sesungguhnya. Dengan kata lain
lisis, menyintesis dan menerapkan pemahaman sekolah sejati bagi manusia adalah kehidupannya
baru (menganalisis data), dan (6) mengomunikasi- itu sendiri. Untuk itu, bekerja di Abad 21 membu-
kan hasil riset (artikel [baca dan tulis], poster tuhkan kreativitas berpikir dan bekerja dengan
[visual] dan presentasi [aural]) dengan kesadaran cara berkolaborasi dengan orang-orang dari ber-
akan etika, sosial dan budaya (menggunakan bagai disiplin kerja dan sosial dan budaya kerja
information secara legal & etis). yang berbeda (Sudira, 2015).

3. Belajar Berbasis Kehidupan 4. STEM Education


Abad 21 menimbulkan persaingan antar Pengembangan profesional guru untuk pe-
sumber daya manusia terlebih dalam hal pero- laksanaan kurikulum tersebut harus diinformasi-
lehan lapangan pekerjaan (Supahar & Istiyono, kan oleh pengetahuan praktik terbaik yang ada
2015). Persoalan tersebut berkait dengan upaya dalam pengembangan profesional guru, dengan
perbaikan pembelajaran inovatif, di antaranya tujuan pendidikan STEM, dan juga dengan sifat
life-based learning (LBL) atau belajar berbasis pembelajaran berbasis masalah. (Asghar et al.,
kehidupan (BBK) untuk mempersiapkan pebe- 2012). Peningkatan kemampuan dan keteram-
lajar yang siap dalam menghadapi tantangan pilan bagi generasi muda calon tenaga kerja
zamannya. Pembentukan jati diri mahasiswa merupakan tanggung jawab dunia pendidikan
sebagai manusia utuh yang memiliki kapabilitas (Supahar & Istiyono, 2015). Merujuk pada tuju-
yang pola perkembangan secara berkelanjutan. an utama pendidikan dalam disiplin STEM
Life-based learning adalah proses pemer- (sains, teknologi, teknik dan matematika) adalah
olehan pengetahuan dan keterampilan (skills) perolehan keterampilan penelitian untuk mendu-
memahami hakikat kehidupan, terampil meme- kung produksi pengetahuan ilmiah. Penelitian

85
Education and Human Development Journal, Vol. 3, No. 1, April 2018

lebih lanjut untuk mengidentifikasi dampak melakukan argumen dari bukti; (8) mendapat-
diskrit dari praktik pendampingan khusus selama kan, mengevaluasi, dan mengomunikasikan infor-
rekrutmen fakultas-mahasiswa mengenai pe- masi (Duran, et al., 2016). Sejauh ini gerakan
ngembangan keterampilan penelitian siswa dan pendidikan STEM telah bergema di berbagai
aspek pengembangan ilmiah lainnya akan mening- negara, baik negara maju maupun negara ber-
katkan dasar pembuktian praktik dalam pendi- kembang, yang memandang pendidikan STEM
dikan (Feldon et al., 2016). sebagai jalan keluar bagi masalah kualitas SDM
Kegiatan perkuliahan, seharusnya maha- dan daya saing masing-masing negara (Firman,
siswa dapat dilatih untuk menjadi pebelajar se- 2015).
panjang hayat dan pebelajar mandiri (Susilo,
2015). Urgensi keterampilan bernalar dan ber-
5. Kompetensi Calon Guru Sains
pikir ilmiah dalam konteks sosial dan menekan-
kan bahwa literasi saintifik diperuntukkan bagi Riset, teknologi dan pendidikan tinggi meru-
semua orang, bukan hanya kepada mereka yang pakan faktor yang semakin penting dalam mem-
memilih berkarier dalam bidang sains dan tek- bangun daya saing bangsa, meningkatkan kese-
nologi (Suwono et al., 2015). Biologi adalah jahteraan dan keadilan (Kemenristekdikti,
sains utama dan asas dalam kehidupan seharian 2018c). Dengan demikian, pendidikan harus
untuk semua orang. Guru-guru pelajar biologi dapat menyikapi dan mengantisipasi perkem-
perlu dilengkapi dengan kepahaman biologi dan bangan liberalisasi pasar kerja, perkembangan
kemahiran berpikir kritis untuk mengajar biologi masyarakat berbasis ilmu pengetahuan (Santoso
pada masa akan datang (Suwono et al., 2017). et al., 2015) dan meningkatnya perdagangan
Pendidikan STEM memberikan peluang kepada secara masif serta terjadinya pertukaran budaya
guru untuk memperlihatkan kepada peserta didik keadilan (Kemenristekdikti, 2018c). Dalam
betapa konsep, prinsip, dan teknik dari sains, konteks ini, pendidikan sains sepatutnya mem-
teknologi, enjiniring, dan matematika digunakan bantu orang untuk mempunyai pengetahuan yang
secara terintegrasi dalam pengembangan produk, mencukupi supaya mereka dapat membuat pilih-
proses, dan sistem yang digunakan dalam kehi- an yang berpengetahuan, terlibat dalam pemba-
dupan sehari-hari mereka (Firman, 2015). ngunan sains, membuat keputusan mengenai isu
Pendidikan STEM (STEM Education) kom- sains dan impak/dampak mereka terhadap tek-
binasi area Science, Technology, Engineering, nologi dan masyarakat, dan memperkayakan
dan Mathematics (STEM) menghubungkan em- pengetahuan saintifik yang diperlukan untuk
pat bidang dalam kurikulum sains dan menawar- bekerja di era berasaskan pengetahuan ekonomi
kan peluang karier yang dinamis. Delapan standar (Suwono et al., 2017).
dan karakteristik pembelajaran yang berusaha Di abad 21 saat ini peran pendidikan tinggi
mengembangkan STEM education, yaitu (1) menjadi penting untuk membekali kemampuan
mengajukan pertanyaan (untuk sains); (2) me- mahasiswa terutama mahasiswa calon guru untuk
ngembangkan dan menggunakan model; (3) mampu berperan aktif dalam mengembangkan
merencanakan dan melaksanakan penyelidikan; kapabilitas. Seseorang dikategorikan cakap (ca-
(4) menganalisis dan menafsirkan data; (5) meng- pable) adalah mereka yang tahu bagaimana cara
gunakan matematika dan berpikir komputasi; belajar; kreatif; memiliki tingkat self-efficacy
(6) membangun penjelasan (untuk sains); (7) yang tinggi; dapat menerapkan kompetensi dalam

86
Hasan Subekti, et al., Mengembangkan Literasi Informasi melalui Belajar Berbasis Kehidupan Terintegrasi STEM
untuk Menyiapkan Calon Guru Sains dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0: Revieu Literatur

situasi baru dan akrab; dan bekerja dengan baik dan keterampilan riset melalui pembelajaran
dengan orang lain. Elemen-elemen kompetensi STEM melalui belajar berbasis kehidupan untuk
yang dirumuskan dalam kurikulum program studi menyiapkan guru yang siap menghadapi tantang-
harus pula memuat (1) afeksi, (2) karakter, (3) an era 4.0 disajikan pada Gambar 1 sebagai
keterampilan berpikir tingkat tinggi, (4) kemam- berikut.
puan tertentu yang relevan dengan kebutuhan
individu, kelompok, masyarakat luar, dan (5)
peluang untuk pengembangan diri. Afeksi yang
ditumbuh-kembangkan pada mahasiswa Unesa,
sesuai dengan landasan kepribadian dan sikap
perilaku berkarya di dalam Perpres Nomor 08
Tahun 2012 tentang KKNI (Widodo et al., 2015).
Keterampilan berpikir tingkat tinggi, ke-
mampuan literasi, kewirausahaan, dan life skills,
serta kemampuan tertentu seperti kemampuan-
kemampuan yang relevan dengan kebutuhan ma-
syarakat terdekat dan kepentingan integral lem- Gambar 1 Visualisasi LI, KR, BBK terinterasi STEM
baga), kemampuan-kemampuan tertentu yang untuk Menghadapi Tantangan Era 4.0
menjadi harapan/kebutuhan mahasiswa secara
individual maupun kelompok (tecermin pada Baru-baru ini, Kemenristekdikti Republik
mata kuliah pilihan), dan peluang bagi mahasiswa Indonesia mengambil kebijakan terkait program
untuk mengembangkan diri, seperti melanjutkan terkait pelaksanaan prioritas nasional dan ke-
studi, mengembangkan pribadi, memperoleh menterian yang diarahkan pada penciptaan tek-
pengetahuan dan pemahaman materi khusus se- nologi masa depan yang mendukung revolusi
suai dengan bidang studi, mengembangkan kete- industri 4.0, dan pemanfaatan teknologi maju
rampilan yang dapat dialihkan (transferable skill) untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya
dan diorientasikan ke arah karir, atau pemero- alam (Kemenristekdikti, 2018c). Hal itu sejalan
lehan pekerjaan (Widodo et al., 2015). dengan pandangan Nasir yang menyatakan “Ke-
bijakan strategis perlu dirumuskan dalam ber-
bagai aspek mulai dari kelembagaan, bidang
6. Revolusi industri 4.0 studi, kurikulum, sumber daya, serta pengem-
Presiden Republik Indonesia ke-7 Joko bangan cyber university, risbang hingga inovasi
Widodo mengungkapkan bahwa salah tantangan dalam menghadapi revolusi industri 4.0” (Kem-
kita ke depan harus mampu menguasai bidang ristekdikti, 2018a).
intelijen (intelligence) dan bioteknologi serta
menguasai hal-hal yang bersifat fisikal (Kemris-
PENUTUP
tekti, 2018b). Era ini juga akan mendisrupsi
berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya 1. Point-Poin Penting
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) Berdasar kajian literatur yang telah penulis
serta pendidikan tinggi (Kemristekdikti, 2018a). lakukan, terdapat beberapa poin yang dapat
. Visualisasi mengembangkan Literasi Informasi diambil sebagai berikut.

87
Education and Human Development Journal, Vol. 3, No. 1, April 2018

a. Perubahan dunia kini tengah memasuki era untuk menyiapkan calon guru yang siap
revolusi industri 4.0 atau revolusi industri menghadapi tantangan Revolusi industri 4.0
dunia keempat di mana teknologi informasi b. Pengembangan kapabilitas mahasiswa calon
telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. guru IPA kepada seluruh civitas akademika
b. Literasi informasi merupakan salah satu kete- serta mengimplementasikannya di dalam per-
rampilan berpikir tingkat tinggi yang dibu- kuliahan dengan mengintegrasikan STEM per-
tuhkan untuk mengembangkan dan mendu- lu penyebarluasan ide dalam bentuk.
kung kesuksesan akademis, profesional, dan
pribadi.
DAFTAR PUSTAKA
c. Life-based learning ialah pengembangan ilmu
pengetahuan untuk berkontribusi bagi kese- ACRL, B. 2016. Framework for Information
jahteraan dan kebahagiaan masyarakat secara Literacy for Higher Education. Retrieved
seimbang dan harmonis, sehingga menjadi from http://acrl.ala.org/framework/
sumber daya manusia yang andal. Amin, M. 2015. Biologi Sebagai Sumber Belajar
d. Pendidikan STEM memiliki banyak manfaat untuk Generasi Masa Kini dan Mendatang
potensial bagi individu dan bangsa secara yang Berintegritas dan Berperadaban Tinggi,
keseluruhan. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar
e. Kapabilitas itu adalah suatu karakter menye- dalam Bidang Ilmu Biologi pada Fakultas
luruh yang lebih mudah dikenali daripada Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
didefinisikan. Kapabilitas yang dimaksudkan Disampaikan dalam Sidang Terbuka Senat
dalam konteks ini meliputi keterampilan, pada Tanggal 17 September 2015. Malang:
pengetahuan, dan sikap, yang akan dibawa Universitas Negeri Malang.
seseorang ke dunia kerja. Asghar, A., Ellington, R., Rice, E., Johnson, F.,
f. Generasi di era industri 4.0 memegang komit- & Prime, G.M. 2012. Supporting STEM
men peningkatan fleksibilitas di bidang manu- Education in Secondary Science Contexts.
faktur, secara massal, dengan kualitas dan Interdisciplinary Journal of Problem-Based
produktivitas yang lebih baik. Revolusi industri Learning, 6(2), 85-125. doi:10.7771/1541-
4.0 meliputi adanya persiapan untuk sistem 5015.1349.
pembelajaran yang lebih inovatif pada pergu- Beatty, A. 2011. Successful STEM Education A
ruan tinggi, atau menyesuaikan dengan kuri- Workshop Summary
kulum yang ada terkait perkembangan tekno- Bybee, R.W. 2013. The case for STEM educa-
logi yang begitu pesat. tion: Challenges and opportunity. Arling-
ton, Virginia: National Science Teachers
Association (NSTA) Press.
2. Rekomendasi
Çoklar, A.N., Yaman, N.D., & Yurdakul, I.K.
Beberapa rekomendasi yang dapat penulis 2017. Information literacy and digital na-
berikan antara lain: tivity as determinants of online informa-
a. Perlu dilakukan penelitian yang mendalam tion search strategies. Computers in Hu-
tentang cara membelajarkan, bagaimana man Behavior, 70, 1–9. doi:10.1016/
mengukur, serta mengevaluasinya dalam j.chb.2016.12.050.
mengimplementasikan pembelajaran STEM

88
Hasan Subekti, et al., Mengembangkan Literasi Informasi melalui Belajar Berbasis Kehidupan Terintegrasi STEM
untuk Menyiapkan Calon Guru Sains dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0: Revieu Literatur

Duran, M., Höft, M., Medjahed, B., Lawson, dikti.go.id/pengembangan-iptek-dan-pendi-


D.B., & Orady, E.A. 2016. STEM Learn- dikan-tinggi-di-era-revolusi-industri-4-0/
ing: IT Integration and Collaborative Strat- Kemristekti. 2018b. Presiden Jokowi: Tantangan
egies. London: Springer Kita Kedepan, Revolusi Industri 4.0. Re-
Feldon, D.F., Shukla, K.D., & Anne Maher, M. trieved from https://www.ristekdikti.go.id/
2016. Faculty–student coauthorship as a presiden-jokowi-tantangan-kita-kedepan-
means to enhance STEM graduate stu- revolusi-industri-4-0/
dents’ research skills. International Jour- Rialita, N. 2018. Era Revolusi Industri 4.0,
nal for Researcher Development, 7(2), 178- Pembelajaran PT Harus Lebih Inovatif.
191. doi:10.1108/ijrd-10-2015-0027 Retrieved from http://sumut.pojoksatu.id/
Firman, H. 2015. Pendidikan Sains Berbasis 2018/01/17/era-revolusi-industri-4-0-pem-
STEM: Konsep, Pengembangan, dan Peran- belajaran-pt-harus-lebih-inovatif/
an Riset Pascasarjana. Paper presented at Santoso, M., Putra, A., Muhidong, J., Sailah, I.,
the Seminar Nasional Pendidikan IPA dan Mursid, S., Rifandi, A. Endrotomo. 2015.
PKLH Program Pascasarjana Universitas Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
Pakuan Bogor. https://www.academia.edu/ Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran
21597075/. dan Kemahasiswaan.
Hariastuti, R.T., Prawitasari, J.E., Handarini, Schroeter, C. & Higgins, L.M. 2015. The Im-
D.M., & Atmoko, A. 2017. The develop- pact of Guided vs. Self-directed Instruc-
ment of critical thinking skills based of tion on Students’ Information Literacy
patrap triloka’s Ki Hadjar Dewantara. Skills. Journal for Advancement of Mar-
International Journal of Development Re- keting Education, 23(1), 1–10.
search, 7(7), 13606–13611. Retrieved Shao, X., & Purpur, G. 2016. Effects of Infor-
from http://www.journalijdr.com/sites/de- mation Literacy Skills on Student Writing
fault/files/issue-pdf/9171.pdf and Course Performance. The Journal of
Kanematsu, H., & Barry, D. M. 2016. STEM Academic Librarianship, 42(6), 670–678.
and ICT Education in Intelligent Environ- doi:10.1016/j.acalib.2016.08.006.
ments. London: Springer International Subekti, H., Susilo, H., Ibrohim, & Suwono,
Publishing Switzerland. H. 2017. Patrap Triloka Ethno-Pedagogy
Kemenristekdikti. 2018c. Kebijakan Kemenris- With Research-Based Learning Settings to
tekdikti Menghadapi Globalisasi Pendi- Develop Capability of Pre-Service Science
dikan & Revolusi Industri 4.0 [Press re- Teachers: Literature Review. Paper pre-
lease]. sented at the 1 st International Confer-
Kemristekdikti. 2017. Panduan Teknis Indikator ence on Mathematics, Science, and Edu-
Kinerja Pengembangan Pusat Unggulan cation (ICoMSE 2017), Malang.
Iptek Tahun 2017. Jakarta: Direktorat Sudira, P. 2015. Pengembangan Model “Lis-5c”
Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti. pada Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
Kemristekdikti. 2018a. Pengembangan Iptek dan Cakrawala Pendidikan, 34(1), 1–11. doi:
Pendidikan Tinggi di Era Revolusi Industri 10.21831/cp.v1i1.4145
4.0. Retrieved from https://www.ristek-

89
Education and Human Development Journal, Vol. 3, No. 1, April 2018

Supahar, & Istiyono, E. 2015. Pengembangan Suwono, H., Pratiwi, H. E., Susanto, H., &
Asesmen Kinerja Berbasis STEM untuk Susilo, H. 2017. Enhancement of stu-
Meningkatkan Softskill dan Hardskill dents’ biological literacy and critical think-
Peserta Didik pada Pembelajaran Fisika ing of biology through socio-biological
SMA (Vol. 1–72). Provinsi Daerah Isti- case-based learning. Jurnal Pendidikan IPA
mewa Yogyakarta: DIPA BLU Universitas Indonesia, 6(2), 213–220. doi:10.15294/
Negeri Yogyakarta. jpii.v6i2.9622.
Susilo, H. 2014. Peningkatan Kualitas Pembel- Suwono, H., Rizkita, L., & Susilo, H. (2015).
ajaran Biologi untuk Membentuk Guru Peningkatan literasi saintifik siswa sma
Biologi yang Profesional dan Cerdas. melalui pembelajaran biologi berbasis ma-
Florea, 1(1), 1–9. Retrieved from http://e- salah sosiosains. Jurnal Ilmu Pendidikan,
journal.unipma.ac.id/index.php/JF/article/ 21(2), 136–144.
view/364/336. Ukachi, N.B. 2015. Exploration of Information
Susilo, H. 2015. The Development of Some Literacy Skills Status and Impacts on the
21st Century Skills through Lesson Study- Quality of Life of Artisans in Lagos, Nige-
based Classroom Action Research to Im- ria. New Library World, 116(9/10), 578–
prove the Teaching Learning Quality of 587. doi:10.1108/nlw-01-2015-0006.
Plant Physiology Course. Paper presented Widodo, W., Setiawan, B., Astriani, D., Budi-
at the Seminar Nasional Pendidikan Biologi yanto, M., & Rosdiana, L. 2015. Laporan
2015 tema: “Peran Biologi dan Pendidikan Kegiatan Sanctioning Tahap 2: dalam
Biologi dalam Menyiapkan Generasi Ung- Rangka Pengembangan Kurikulum Program
gul dan Berdaya Saing Global”, Malang. Studi Pendidikan IPA. Program Studi S-1
http://biology.umm.ac.id/files/file/729- Pendidikan IPA, Fakultas Matematika dan
741%20Herawati%20Susilo.pdf. Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Susilo, H., Ibrohim, & Suwono, H. 2017. Surabaya. (pp. 1–63). Surabaya: PIU IDB
Pengembangan Kapabilitas Peserta Didik Unesa.
Melalui Belajar Berbasis Kehidupan dalam Zhong, R. Y., Xu, X., Klotz, E., & Newman, S.
Pembelajaran Biologi (pp. 1–20). Malang: T. 2017. Intelligent Manufacturing in the
DRPM Ditjen Penguatan Risbang, Kemris- Context of Industry 4.0: a Review. Engi-
tekdikti. neering, 3(5), 616–630. doi:10.1016/
j.eng.2017.05.015.

90

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai