SOAL PERENCANAAN HIDROLIS BENDUNG

Data yang diperlukan sesuai dengan desain dan telah tersedia yaitu:

- Peta Topografi ( Cari Peta DAS)

- Peta situasi sungai,skala 1:2000 dimana diketahui :

* Lebar palung sungai 72.00 m (Normalisasi)
* Elevasi dasar sungai rata-rata disekitar rencana bendung + 26.0 m

- Peta daerah irigasi dimana dikletahui :

* Luas daerah sawah irigasi yang akan diairi 840 hektar

* Elevasi lahan yang tertinggi yang akan diairi + 35.0 m

- Debit banjir sungai rencana pada Q50 = 405 m³/det

- Debit desain intake = 1.85 m³/det

- Jenis mercu bendun = Type Mercu Oge IV

- Kondisi geologis dan mekanika tanah

* Jenis batuan dilokasi bendu = Coars Sand (Pasir Kasar)
* Karakteristik fisik material tanah dilokasi bendung
°
» Sudut geser dalam (Φ) = 31
» Spesific gravity (Gs) = 2.61
» Void Ratio (e) = 31 %

- Perencanaan kantong lumpur

* Selang waktu pembilasan = 3 Minggu sekali
* Diameter butiran partikel sediment = 0.063 mm
 TUGAS IRIGASI II (PERENCANAAN HIDROLIS BENDUNG TETAP)
1. Penentuan Elevasi Mercu Bendung

Gambar 1. Sketsa penentuan elevasi mercu bendung (KP-01. BAB V. Halaman 117)

a. Perhitungan penentuan elevasi mercu bendung dengan memperhatikan faktor

ketinggian elevasi sawah tertinggi yang akan diairi.
A. Elevasi sawah tertinggi = + 35.0 m
a.Tinggi air di sawah yang diambil = 0.10 m
b. Kehilangan tekanan dari sawah ke sal.tersier = 0.10 m
c. Kehilangan tekanan dari sal.tersier ke sal.sekunder = 0.10 m
d. Kehilangan tekanan dari sal.sekunder ke sal.induk = 0.10 m
e. Kehilangan tekanan akibat bangunan ukur = 0.40 m
f. Kehilangan tekanan dari sedimen trap ke intake = 0.25 m
g. Kehilangan tekanan akibat kemiringan saluran induk
ke sedimen trap = 0.15 m
H. Kehilangan tekanan pada intake = 0.20 m
h. Kehilangan tekanan akibat ekploitasi = 0.10 m +
Jadi, Elevasi mercu bendung rencana = 36.500 m

b. Perhitungan penentuan elevasi mercu bendung dengan memperhatikan faktor tinggi tekanan yang diperlukan
untuk pembilasan sedimen. Bendung ini direncanakan dilengkapi dengan penagkap sedimen dan bangunan
pembilas lurus tipe undersluice. Penangkap sedimen direncanakan dengan ukuran seperti berikut:

• Panjang penangkap sedimen = 212.88 m

• Panjang saluran pengantar ke penangkap sedimen = 20.00 m
• Kemiringan permukaan dipenangkap sedimen = 0.003
• Elevasi dasar penangkap sedimen dibagian hilir = + 32.50 m
• Elevasi muka air dipenangkap sedimen bagian hilir = + 33.04 m
• Elevasi permukaan air dikantong sedimen bagian udik
= + 33.04 m + ( 212.88 m x 0.003 )
= + 33.59 m

• Elevasi permukaan air diudik sal.pengantar di hilir intake bendung

= + 33.04 m + ( 212.88 m + 20.00 ) x 0.003
= + 33.64 m

• Kehilangan tekanan pada intake = 0.20 m

• Elevasi muka air diudik intake
= + 33.64 m + 0.20 m
= + 33.84 m

• Kehilangan tekanan akibat ekploitasi = 0.10 m

jadi, ketinggian Elevasi Mercu Bendung
= Elevasi muka air di udik intake + Kehilangan tekanan akibat eksploitasi
= + 33.84 m + 0.10 m
= + 33.94 m = + 33.9 m

• Elevasi dasar sungai diudik bendung = + 26.00 m

Tinggi mercu = Elevasi mercu rencana - elevasi dasar sungai di udik bendung
= 36.50 - 26.00 = 10.50 m

= 10.50 m

###

32.5 m

Gambar 2. Pengaturan tinggi mercu bendung, p dari lantai udik

Karena tinggi mercu bendung (p), dianjurkan tidak lebih dari 4,00 m dan minimum 0,5 H.
Ma ka, tinggi mercu bendung yang digunakan 4,00 m. Sehingga, e levasi lantai udik ditinggikan
dari dasar sungai dengan melakukan penimbunan

Tinggi timbunan = 10.50 - 4.00 = 6.50 m

2. Lebar Bendung
* Perhitungan Tinggi Muka Air sebelum dibendung
Tinggi muka air banjir di hilir bendung dapat dihitung dengan sistem Trial dan Error dengan rumus :

1
V = x R 2/3 x I1/2
n
Q = V x A

A = ( b + m x h ) x h

P = b + 2 x h x 1 + m2

A
R =
P

Pada penampang sungai lokasi bendung kemiringan sungai (i) = 0.003

dengan mengambil nilai manning (n) = 0.04

Berdasarkan rumus diatas dapat diketahui besarnya debit untuk tiap ketinggian.
Hasil perhitungan dapat diperlihatkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 1. Analisa Perhitungan

h1 b A P V Q
NO m n I
(m) (m) ( m2 ) (m) ( m/ dtk ) ( m 3/dtk )
1 0.00 1 72 0.00 72.00 0.04 0.003 0.000 0.0
2 1.00 1 72 73.00 74.83 0.04 0.003 1.243 90.8
3 1.50 1 72 110.25 76.24 0.04 0.003 1.616 178.2
4 2.46 1 72 182.97 78.95 0.04 0.003 2.213 405.00
5 2.50 1 72 186.250 79.07 0.04 0.003 2.238 416.75
6 3.00 1 72 225.00 80.49 0.04 0.003 2.508 564.35
7 3.50 1 72 264.25 81.90 0.04 0.003 2.760 729.28
Sumber : Hasil Perhitungan

Tinggi muka air (h) m

GRAFIK LENGKUNG DEBIT SUNGAI SEBELUM DIBENDUNG
4.00
7
3.50
f(x) = − 4.0486 6015613 673E-06 x² + 0.0074034 6494234 6 x + 0.182430 1343249 18 6
3.00 R² = 0.98891 4543044 131
4 5
2.50
2.00
3
1.50
2
1.00

0.50
1
0.00
0 100 20 0 3 00 400 500 600 700 800

Debit ( Q ) m³/det

Grafik 1. Grafik lengkung debit sungai sebelum dibendung

Dari perhitungan di atas didapat = 2.46 m

Elevasi pada dasar sungai = + 26.00 m
Elevasi muka air banjir di hilir bendung adalah:
= + 26.00 m + 2.46 m

= + 28.46 m

• Lebar sungai rata-rata = 72.00 m

• Lebar maksimum bendung
= 1.20 x 72.00 m
(KP-02 BAB IV Hal.48)
= 86.40 m
• Lebar pembilas + tebal pilar

1 1
### Lebar Sungai = x 72.00 m
7 7
(KP-02 BAB V Hal.116)
= 10 m
• Pembilas dibuat 4 buah dengan lebar masing-masing = 0.50 m
Jadi lebar total

= 4 x 0.50 m
= 2m
• Pilar pembilas dibuat 4 buah dengan tebal masing-masing = 1.50 m
Jadi lebar/tebal total

= 4 x 1.50 m
= 6m
Dengan demikian lebar pembilas + tebal pilar

= 2m + 6m
= 8m

Tu buh B endu ng

Gambar 3. Sketsa Pembilas dan Pilar Bendung

86.40 78.4

Gambar 4. Sketsa Profil Melintang Sungai

- Menghitung kecepatan aliran (V) :

Q
V =
A

A = B x a
A = 86.40 x 12.96
= 1119.52 m²
405
V =
1119.52
= 0.362 m/det

- Menghitung tinggi energi hulu bendung (H1)

V²
H1 = h1 +
2g

0.362 2 0.00667034807638
= 2.46 m +
2 x 9.81
= 2.46 m
49=114
- Lebar efektif bendung efektif dihitung dengan menggunakan rumus :

Be = Bb – 2 ( n.kp + ka ) H 1
(KP-02 BAB IV hal. 49)

Dimana:
Be = Lebar efektif mercu bendung, m
B = Lebar mercu bendung yg sebenarnya = 86.40 m
n = Jumlah pilar pembilas = 4 buah
kp = koefisien kontraksi pilar = 0.01
(KP-02 BAB IV hal. 50)
ka = koefisien kontraksi pangkal bendung = 0.10
H1 = tinggi energi = 2.46 m
P = tinggi mercu = 4.00 m

Jadi lebar mercu bendung efektif :

Be = B - Lebar bersih Be ndung - { 2 ( n . K p + Ka ) H1 }
= 86.40 m - 8 - { 2 ( 4 x 0.01 + 0.1 ) 2.46 }
= 79.09 m ≈ 79.10 m

P = 4.00 P = 4.00 H1 = 2.46

H1 2.46 hd 2.46 hd 2.46
= 1.62 = 1.63 = 1.00

Harga koefisie n C 0, untuk bendung Mercu O gee IV adalah konstanta se besar 1,30

(KP-02 BAB IV hal. 58)

C0 = 1.30 …………

0.05
0.0031
0.0469

Grafik 3. Koefisien C1, sebagai fungsi perbandingan H1/hd dan P/hd

C1 = 0.990 …………
(KP-02 BAB IV hal. 58)

Grafik 4. Koefisien C2, sebagai fungsi perbandingan P/H1

C2 = 0.990
(KP-02 hal. 118)

Q = Cd . 2/3 . ( 2/3 . g .Be)1/ 2 . H11,5 (KP-02 BAB O4 hal. 56)

2 2 1.5
= 1.27 x x ( x 9.81 x 79 m x 79.10 )1 /2 2.46
3 3
= 74.7 m³/det

Untuk hasil selanjutnya dapat dilihat pada tabel :

Tabel 2. Analisa Perhitungan
No hd A V H1 r P/r H 1/ r P/ H1 C0 C1 C2 Cd B eff Q

1 0.50 40 1.89 0.68 0.41 10 1.67 6 1.3 0.990 0.990 1.274 79.10 10.9
2 0.57 45 1.65 0.71 0.43 9 1.67 5.6 1.3 0.990 0.990 1.287 79.10 11.7

3 1.00 79 0.94 1.05 0.63 6 1.67 3.8 1.3 0.990 0.990 1.287 79.10 20.9
4 1.50 119 0.63 1.52 0.91 4 1.67 2.6 1.3 0.990 0.990 1.287 79.10 36.6
5 1.70 134 0.56 1.72 1.03 4 1.67 2.3 1.3 0.990 0.990 1.287 79.10 43.9

6 2.00 158 0.47 2.01 1.21 3 1.67 1.99 1.3 0.990 0.990 1.287 79.10 55.7

7 2.44 193 0.39 2.45 1.47 3 1.67 1.63 1.3 0.990 0.990 1.287 79.10 74.7

8 2.50 198 0.38 2.51 1.50 3 1.67 1.6 1.3 0.990 0.990 1.287 79.10 77.5

9 3.00 237 0.31 3.01 1.80 2 1.67 1.3 1.3 0.990 0.990 1.287 79.10 101.7

Sumber : Hasil Perhitungan

T in ggi mu ka a ir (h ) m

GRAFI K LENGKU NG DEBIT SU NGAI SESUDAH DI BEND UNG

3.5
3.00
3
f(x) = − 0.000 1319494 35408 x² + 0.041 3674577 48076 x + 0.12 2817210 064303 2.442.5 0
2.5 R² = 0 .99761 019703 7706
2.00
2 1.70
1.50
1.5
1 .00
1
0.5 7
0.50
0.5
0
0 50 100 15 0

Debit ( Q ) m³/de t
Grafik 5. Grafik lengkung debit sungai sesudah dibendung

Dari hasil perhitungan didapat :

hd = 2.44 m

H1 = 2.45 m
r = 0.6 x H1
= 0.6 x 2.45
= 1.47 ≈ 1.50 m

Sehingga :

Be = B - Lebar bersih Bendung - 2 ( n . K p + Ka ) H 1

= 86.40 m - 8 - { 2 ( 4 x 0.01 + 0.1 ) 2.45 }
= 79.1 m

38.95
H1 2.45 36.50

+32.50
+26.
00

3. Tipe Mercu Bendung (KP-02 BAB O4 hal. 57)

Sungai ini membawa pasir kasar ( Coars Sand ) yang mudah terangkut melewati bendung.
Untuk mengatasi hal ini maka sebaiknya dipilih mercu bendung type oge IV dan bidang tubuh

Gambar 7. Bentuk mercu Ogee IV

4. Penentuan Elevasi Dekzert

* Pada saat kondisi banjir Q50 (KP-03 BAB 03 hal. 20)

Q 50
Vo =
( h1 ) Be
 405
=
( 2.44 ) 79.1 m
= 2.10 m/dtk

〖𝑉𝑜〗 ^2 (KP-02 BAB O4 hal. 54)

He =
2g

2.10
=
2 x 9,81

= 0.22 m

Elevasi Dekze = Elevasi mercu rencana + h1 + he

= 36.50 m + 2.44 + 0.22 = 39.16
Untuk lebih amannya elevasi Dekzert ditambahkan dengan tinggi jagaan sebesar 1 m
sehingga men =
Ele vasi
De kzer t di Hulu
+40 . 16
w=1 .0 0
+ 3 8 .95 + 3 9 .16
he =0 .22
Ta ngga
Ele vasiM er cu
hd = 2.4 4 r en cana
+ 36. 50

P= 4 .00
Elevas i timbun an
+3 2 .5 0

Ti n g gi Ti mbu n an = 6 .50

Ele vasi d asa r su ngai

+ 26. 0 0

Gambar 8. Sketsa Elevasi Dekzert

KOLAM OLAK
Untuk menentukan tipe kolam yang digunakan maka tergantung pada sedimen disungai
tersebut dan nilai Froud Number nya (Fr)

Debit desain persatuan lebar :

Q
q = (KP 04. BAB VI. Halaman 157)
B eff

405
=
79.1

= 5.12 m3/dtk/m

Tinggi air kritis di atas bendung :

3 q2
hc = (KP 02. BAB IV. Halaman 73)
g

3 5.12 2
=
9.81

= 1.39 m

Tinggi energi pada hulu bendung (H)

= P' + hd + he
H

= 10.50 + 2.44 + ###

= 13.16 m

Tinggi energi pada hilir bendung (H2)

V0²
H2 = h1 +
2g
= 2.46 + 2.10 2
2 x 9.81
= 2.68 m
ΔH = H - H2

= 13.165 - 2.68

= 10.48 m

Tinggi air minimum dihilir (Tmi n)

(KP 02. BAB IV. Halaman 74)

ΔH 10.48 m
=
hc 1.39 m

= 7.55 m dari grafik USBR didapat:

T min ΔH 0.330
= 1.70 x (KP 02. BAB IV. Halaman 75)
hc hc

10.48 m 0.330
= 1.70 x
1.39 m

= 3.31

T min = 3.31 x hc

= 3.31 x 1.39 m

= 4.60 m

Untuk amannya ditambahkan 20% sehingga menjadi = 5.52 m ≈ 5.5 m

Nilai Froud Number (Fr) (KP 02. BAB IV. Halaman 67)

1
V1 = 2g x ( H1 + Z )
2

Dimana
V1 = Kecepatan awal loncatan ( m/dtk )
H1 = Tinggi energi di atas ambang (m)
Z = Tinggi jatuh ( m)
g = percepatan gravitasi, ( m/dtk )

Perhitungan :

1
V1 = 2g x ( H1 + Z )
2

Elevasi muka air minimum = elevasi sungai diudik bendung -Tmin

= 36.50 - 5.50
= + 31.00 m

Elevasi olak = 31.00 - 5.50

= + 25.5 m

Z = 38.94 - 25.5
= 13.44 m

1
V1 = 2 x 9.81 ( x 2.45 + 13.44 m )
2

= 16.96 m/dtk

q
yu =
V1

5.121
= = 0.30 ≈ 0.30 m
16.962

V1 (KP 02. BAB IV. Halaman 68)

Fr =
√g x yu

16.96 m/dtk
=
9.81 x 0.3

= 9.89 (Kolam olak USBR III Fr > 4,5 )

Gambar 9. Kolam Olak USBR Type III

y2 1 2 (KP 02. BAB IV. Halaman 68)

= x 1 + 8 x Fr - 1
yu 2

Dimana
y2 = Kedalaman air di atas ambang ujung ( m)
yu = Kedalaman air di awal loncat air ( m)
Fr = Bilangan Froude

Perhitungan :

y2 1 2
= x 1 + 8 x Fr - 1
yu 2

1 2
= x 1 + 8 x 9.887 - 1
2

1 2
y2 = yu x x 1 + 8 x 9.89 - 1
2

1 2
= 0.30 x x 1 + 8 x 9.89 - 1
2

= 4.19 m

yu ( 18 + Fr )
n = (KP 02. BAB IV. Halaman 70)
18

0.30 ( 18 + 9.89 )
=
18
= 0.46 m

L = 2.7 x y2
(KP 02. BAB IV. Halaman 70)

= 2.7 x 4.19 m

= 11.33 m ≈ 11.30 m

Jarak antara blok halang dan blok muka

L' = 0.82 x y2
(KP 02. BAB IV. Halaman 70)

= 0.82 x 4.19 m

= 3.44 m ≈ 3.40 m

Tinggi blok halang (n3)

yu ( 4 + Fr )
n3 = (KP 02. BAB IV. Halaman 70)
6

0.30 ( 4 + 9.89 )
=
6

= 0.69 m ≈ 0.70 m
Tebal blok halang
(KP 02. BAB IV. Halaman 70)
= 0.2 x n3

= 0.2 x 0.70 m = 0.14 m

jarak blok halang

(KP 02. BAB IV. Halaman 70)
= 0.75 x n3
= 0.75 x 0.70 m = 0.53 m

n3 = 0.70 m - (h+y) + 0.6 H = 13.48 m

H = 13.16 m - 0,5 yu = 0.15 m
h = 1.39 m - 0,2 n3 = 0.14 m
Fru = 9.89 m - 0,675 n3 = 0.47 m
yu = 0.30 m - 0,75 n3 = 0.53 m
n = 0.46 m - 0,82 y2 = 3.4 m
y2 = 4.19 m - 2,7 y2 = 11.3 m

13.48
0.14

0.15 0.47
0.30 0.53
0.30
0.30 0.53

0.
3 0.70 0.46
0
3.4
11.3

Gambar 10. Proyeksi Kolam Olak USBR Type III

Elevas i
Dekze rt di Hulu
+40.16
w=1 .00
+38.95 +39.16
he =0.22 T angga
Elevasi Mer cu
h d=2 .4 4 r encana
+36.5 0

P=4 .0 0
Elevasi timb unan Tm in=5 .50 H=1 0 .4 8

+32.50
1 3 .1 6
Z=1 3.4 4

Z=1 1 .0 0 Elev asi De kzert Hilir

+29.68
Ti n ggi Ti mb un an = 6 .50 w=1 .0 0
+28.68
Tm in=5 .50 y 2=4 .1 9

Ele vasi dasa r su ngai H2 =2.6 8

+26.00 +26.00
y u =0 .3 0 n 3 =0.7 0 n =0.4 6 Ripr ap
3 .40 Pasir Ur ug
Tan ah Asli
1 1.3 0

SKESTA KOLAM OLAK USBR III

6. Intake Bendung

a. Bentuk Intake
Direncanakan bangunan undersluice sama tinggi dengan lantai udik bendung
Tinggi lubang undersluice = 1.00 m
Tebal Plat undersluise = 0.25 m direncanakan
Elevasi udik bendung = + 26.00 m
Elevasi plat atas undersluice = + 27.25 m
Elevasi lantai intake = + 27.25 m

b. Dimensi Lubang Intake

Rumus pengaliran :

Q = μ x b x a 2gz (KP 02. BAB V. Halaman 113)

Dimana :
Q = Debit Intake = 1.85
μ = Koefisien Debit 0,80 = 0.80
a = Tinggi Bukaan = 0.45
g = Percepatan Gravitasi ( 9,81 ) = 9.81
z = Kehilangan Tinggi Energi pada Bukaan = 0.25

Sehingga:

1.85 = 0.8 x b x 0.45 x 2x 9.81 x 0.25

1.85
b =
0.8 x 0.45 x 2 x 9.81 x 0.25

= 2.32 m ≈ 2.30 m

c. Pemeriksaan Diameter Sedimen yang masuk ke Intake

Rumus yang digunakan untuk memperkirakan diameter partikel yang akan

masuk ke intake,yaitu:
(KP-02 BAB 06 hal. 113)
v = 0.396 x ( ( Qs x 1 ) x d )0 ,5

Dimana :
v = kecepatan aliran, m/det
Qs = berat jenis partikel = 2.61
d = diameter partikel = 0.063 mm

Kecepatan aliran yang mendekat ke intake dihitung dengan rumus :

Q = A x v = m³/detik

Q (KP-03 BAB 03 hal. 20)

v =
Dimana :
Q =
A =
v =
= m/detik
A
Debit Intake = 1.85 m³/det
Luas Penampang Basah , m²
Kecepatan Aliran ,m/det

Perhitungan :

Q A = 2.30 x 0.43 = 1.00 m²

v =
A

1.85
= = 1.85 m/det
1.00

Diameter partikel yang akan masuk ke intake diperkirakan 0.06 mm = 0.063 mm

7. Perhitungan Kantong Sedimen

- Ukuran partikel sedimen diketahui sebesar (D)
- Volume kantong sedimen (V)
Sedimen yang terangkat dan masuk melebihi intake antara antara 0.1⁰/00 s/d 0.5⁰/00
dari debit air yang masuk (KP 02. BAB VII. Halaman 138)

Diketahui :
Q = 1.85
T = Periode pembilasan 3 minggu sekali
= 21 x ( 24 x 3600 )
= ###

Penyelesaian :
V = 0.0005 Q x T
= 0.0005 x 1.85 x ###
= 1678 m3

- Estimasi awal panjang kantong sedimen (L) (KP 02. BAB VII. Halaman 169)
 Q
LB = (KP 02. BAB VII. Halaman 166)
w

Dimana :
w = kecepatan endapan sedimen = 0.0032 m/dtk
(dari grafik hubungan antara diameter saringan dan
kecepatan endap untuk air tenang)
B = Lebar kantong sedimen
Q = 1.85 m³/detik

1.85
LB =
0.0032 m/dtk

= 578.13 m

L L
> 8 = 8 (KP 02. BAB VII. Halaman 167)
B B

L x B = 578.13m 8B² = 578.13m

8B x B = 578.13m = 578.13m = 72.26563

B2
8

B = 8.50 m ≈ 8.50 m B < 8.50 m

L = 8 B

= 8 ( 8.50 m )

= 68.0 m L > 68.0 m

-
Penentuan kemiringan hidrolis In (saat eksploitasi normal,kantong sedimen dianggap penuh)
Untuk mencegah tumbuhnya vegetasi dan agar partikel-partikel yang besar tidak lebih
langsung mengendap dihilir bangunan pengambilan diasumsikan Vn = ###

Q
An =
Vn

1.85
=
0.40

= 4.625 m²

Dengan B = 8.5 m maka hn :

An
hn =
B

4.625
=
8.5

Keliling basah (Pn) :

Pn = B + 2 x hn

= 8.5 + 2 x 0.5

= 9.59 m

Jari-jari hidrolis (Rn) :

Pn
Rn =
An

9.59
=
4.63

= 2.07 m

Kemiringan normal In :

Vn2
In =
( Rn 2 /3 x K )2

0.40 m 2 K = 40 Nilai kekasaran strickler

= 2/3
( 2.1 x 40 )2

= 0.000038

- Penentuan kemiringan dasar kantong sedimen Is ( saat pembilas,kantong lumpur kosong)

Sedimen yang mengendap dikantong lumpur berupa pasir kasar,maka diasumsikan
kecepatan aliran untuk pembilasan (Vs) = 1.00 m/dtk

- Debit pembilasan

Qs = 1.20 x Q

= 1.20 x 1.85

= 2.220 m³/det

Qs
As =
Vs

2.220
= = 2.2 m²
1.00

Dengan B = 8.5 m maka hs:

hs = As = 2.22 = 0.3 m

Keliling basah (Ps) :

Ps = B + 2 x hs

= 8.5 + 2 x 0.3

= 9.022 m

Jari-jari hidrolis (Rs) :

Rs = As = 2.22 = 0.25 m

Kemiringan normal Is :

Vs 2
Is =
( Rs2 /3 x K )2

1.00 m/dtk K = 40 Nilai kekasaran strickler

= 2/ 3
( 0.25 x 40 )2

= 0.00405

Agar pembilasan dapat dilakukan dengan baik,kecepatan aliran harus agar tetap dijaga
subkritis atau Fr < 1.

Vs
Fr =
√ g x ks

1.00 m/dtk
=
9.81 x 40

= 0.05

Panjang kantong sedimen ( L )

Volume kantong sedimen yang diperlukan adalah 1678 m3

Panjang kantong sedimen yang dibutuhkan dihitung dengan persamaan :

V = 0.50 x B x L + 0.5 x (Is-In) x L² x B

###
= 0.5 x 8.5 x L + 0.5 x ( 0.00405 - 0.000038 ) x L² x 8.5

1678 = 4.2504595339798 x L + 0.0170687 x L²

= 0.000 Ok
0.0170687 x L² + 4.2504595 x L - 1678.3

Dengan rumus ABC, didapatkan :

L 1,2


 b  b 2 4 a c  0 ,5

2a

- 4.25  ( 4.25 ² - 4 x 0.0170687 x - 1678.3 )1/ 2

=
2 x 0.0170687
L 1, 2

=
- 4.25
 11.5175
0.03414

7.27 -15.768
L1 = L2 =
0.03414 0.03414

= 212.88 = -461.90

Perhitungan Panjang Lantai Udik

Rumus yang digunakan berdasarkan teori Lane's :

1 (KP 02. BAB VI. Halaman 149)

C = Lv + LH
3
ΔH
Dimana: `

C = Angka rembesan lane

Lv = panjang total vetikal rayapan (m)
LH = panjang total horizontal rayapan (m)
ΔH = beda tinggi muka air (m)

Tabel 3. Nilai minimum angka rembesan lane ( C )

Jenis material dibawah bendung Angka rembesan lane ( C )
Pasir sangat halus atau lanau 8.5
Pasir halus 7.0
Pasir sedang 6.0
Pasir kasar 5.0
Kerikil halus 4.0
Kerikil sedang 3.5
Kerikil kasar termasuk berangkal 3.0
Bongkah dengan sedikit berangkal dan kerikil 2.5
Lempung lunak 3.0
Lempung sedang 2.0
Lempung Keras 1.8
Lempung sangat keras 1.6
Sumber KP 02 bab VI hal 150
Perhitungan :
Jadi panjang lantai minimum Lm
Lm = C x ∆H (KP 02. BAB VI. Halaman 149)

= 5.0 x 10.48
= 52.41 ≈ 52.4 m

Faktor keamanan (SF) = 2 ,sehingga panjang lantai udik adalah :

Lb = 52.4 x 2 (KP 02. BAB VI. Halaman 151)

= 104.8 m

Tabel 4. Panjang Creep Line Bendung Balanae

Panjang (L) Lh Lv
No Bagian ∆H = ∆H =
Horizontal (Lh) Vertikal (Lv) C C
1 a-b - 3.00 - 0.60
2 b-c 0.60 - 0.12 0.00
3 c-d 0.40 2.00 0.08 0.40
4 d-e 3.00 - 0.60 -
5 e-f - 2.00 - 0.40
6 f-g 0.60 - 0.12 -
7 g-h - 2.00 - 0.40
8 h-i 3.00 - 0.60 -
9 i-j - 2.00 - 0.40
10 j-k 0.60 - 0.12 -
11 k-l - 2.00 - 0.40
12 l-m 3.00 - 0.60 -
13 m-n - 2.00 - 0.40
14 n-o 0.60 - 0.12 -
15 o-p - 2.00 - 0.40
16 p-q 3.00 - 0.60 -
17 q-r - 2.00 - 0.40
18 r-s 0.60 - 0.12 -
19 s-t - 2.00 - 0.40
20 t-u 3.00 - 0.60 -
21 u-v - 2.00 - 0.40
22 v-w 0.60 - 0.12 -
23 w-x - 2.00 - 0.40
24 x-y 3.00 - 0.60 -
25 y-z - 2.00 - 0.40
26 z-aa 0.60 - 0.12 -
27 aa-ab - 2.00 - 0.40
28 ab-ac 3.00 - 0.60 -
29 ac-ad - 2.00 - 0.40
30 ad-ae 0.60 - 0.12 -
31 ae-af - 2.00 - 0.40
32 af-ag 3.00 - 0.60 -
33 ag-ah - 2.00 - 0.40
34 ah-ai 0.60 - 0.12 -
35 ai-aj - 2.00 - 0.40
36 aj-ak 3.00 - 0.60 -
37 ak-al - 2.00 - 0.40
38 al-am 0.60 - 0.12 -
39 am-an - 2.00 - 0.40
40 an-ao 3.00 - 0.60 -
41 ao-ap - 2.00 - 0.40
42 ap-aq 0.60 - 0.12 -
43 aq-ar - 2.00 - 0.40
44 ar-as 3.00 - 0.60 -
45 as-at - 2.00 - 0.40
46 at-au 0.60 - 0.12 -
47 au-av - 2.00 - 0.40
48 av-aw 3.00 - 0.60 -
49 aw-ax - 2.00 - 0.40
50 ax-ay 0.60 - 0.12 -
51 ay-az - 2.00 - 0.40
52 az-ba 3.00 - 0.60 -
53 ba-bb - 2.00 - 0.40
54 bb-bc 0.60 - 0.12 -
55 bc-bd - 2.00 - 0.40
56 bd-be 3.00 - 0.60 -
57 be-bf - 2.00 - 0.40
58 bf-bg 0.60 - 0.12 -
59 bg-bh - 2.00 - 0.40
60 bh-bi 3.00 - 0.60 -
61 bi-bj - 2.00 - 0.40
62 bj-bk 0.60 - 0.12 -
63 bk-bl - 2.00 - 0.40
64 bl-bm 3.00 - 0.60 -
65 bm-bn - 2.00 - 0.40
66 bn-bo 0.60 - 0.12 -
67 bo-bp - 2.00 - 0.40
68 bp-bq 3.00 - 0.60 -
69 bq-br - 2.00 - 0.40
70 br-bs 0.60 - 0.12 -
71 bs-bt - 2.00 - 0.40
72 bt-bu 3.00 - 0.60 -
73 bu-bv - 2.00 - 0.40
74 bv-bw 0.60 - 0.12 -
75 bw-bx - 2.00 - 0.40
76 bx-by 3.00 - 0.60 -
77 by-bz - 2.00 - 0.40
78 bz-ca 0.60 - 0.12 -
79 ca-cb - 2.00 - 0.40
80 cb-cc 3.00 - 0.60 -
81 cc-cd - - 0.00
82 cd-ce 0.60 - 0.12 -
83 ce-cf - 2.00 - 0.40
84 cf-cg 3.00 - 0.60 -
85 cg-ch - 2.00 - 0.40
86 ch-ci 0.60 - 0.12 -
87 ci-cj - 2.00 - 0.40
88 cj-ck 3.00 - 0.60 -
89 ck-cl - 2.00 - 0.40
90 cl-cm 0.60 - 0.12 -
91 cm-cn - 2.00 - 0.40
92 cn-co 3.00 - 0.60 -
93 co-cp - 2.00 - 0.40
94 cp-cq 0.60 - 0.12 -
95 cq-cr - 2.00 - 0.40
96 cr-cs 3.00 - 0.60 -
97 cs-ct - 2.00 - 0.40
98 ct-cu 0.60 - 0.12 -
99 cu-cv - 2.00 - 0.40
100 cv-cw 3.00 - 0.60 -
101 cw-cx - 2.00 - 0.40
102 cx-cy 0.60 - 0.12 -
103 cy-cz - 2.00 - 0.40
104 cz-da 3.00 - 0.60 -
105 da-db - 2.00 - 0.40
106 db-dc 0.60 - 0.12 -
107 dc-dd - 2.00 - 0.40
108 dd-de 3.00 - 0.60 -
109 de-df - 2.00 - 0.40
110 df-dg 0.60 - 0.12 -
111 dg-dh - 2.00 - 0.40
112 dh-di 3.00 - 0.60 -
113 di-dj - 2.00 - 0.40
114 dj-dk 0.60 - 0.12 -
115 dk-dl - 2.00 - 0.40
116 dl-dm 3.00 - 0.60 -
Jumlah 104.80 115.00 20.96 23.00
Sumber : Hasil Perhitungan

1
Lp = Lv + x Lh
3

1
= 115.00 + x 104.8
3
 = 149.93 m

Jadi : Lb yang dibutuhkan = 104.80 m

Lp hasil perhitungan = 149.93 m

Lp = 149.93 > Lb = 104.80 ………………… OK

10. Penentuan Dimensi Tembok Pangkal dan Tembok Sayap

a. Tembok Pangkal

- Ujung tembok pangkal bendung tegak kearah hilir ditempatkan ditengah-tengah

panjang lantai peredam energi. Dalam desain ini,panjang dari mercu
bendung sampai dengan ujung ambang akhir ditambah dengan setengah dari panjang peredam energi yaitu
Lpi = Lb + 1/2 Ls (KP 02. BAB IV. Halaman 80)
= 9.21 m + 1/2 11.30 m
= 14.86 m
Jadi ujung tembok pangkal bendung tegak kearah hilir panjangnya = 14.86 m
`
- Panjang pangkal tembok bendung tegak bagian udik dihitung dari mercu
bendung,diambil sama dengan panjang lantai peredam energi yaitu = 11.30 m

- Elevasi dekzert tembok pangkal dihulu mercu :

= Elevasi mercu bendung + h1 + he + w
= + 36.50 m + 2.44 m + 0.22 m + 1
= + 40.16 m

- Elevasi dekzert tembok pangkal hilir mercu :

= Elevasi dasar sungai + H2 + w
= + 26.0 m + 2.68 + 1
= + 29.68 m

b. Tembok sayap
- Panjang tembok sayap hilir :

Lsi = 1.5 x Ls (KP 02. BAB IV. Halaman 80)

Lsi = 1.5 x 11.30 m = 17.0 m

- Elevasi dekzert tembok sayap hilir = + 29.68 m

11. Perhitungan Ukuran Pintu Kayu dan Stang Pintu

a). Ukuran tebal pintu

Lebar pintu = 2.3 m (L)

Lebar teoritis = 2.46 m (Lt)

Tinggi pintu = 3.00 m

Tinggi satu blok diambil = 0.2 m

Muka air banjir = + 38.94 m

Gaya tekanan air dihitung dengan rumus:

P1 = γw x h Buku Bendung Tetap, Hal.85

Gaya tekanan lumpur dihitung dengan rumus :

(KP 02. BAB VI. Halaman 141)
1 1 - sin θ
P2 = γs x h2 x ( )
2 1 + sin θ
dimana:

h = tinggi lumpur = 1.00 m

θ = sudut geser lumpur = 31
γs = berat jenis lumpur = 2.61

+38.94 MAB

2.44

5 .44

3.00
P1 b
0.20
+33.50 P1
P2
P2 0 .20
a
1.00
+32.50
- dibagian b

1 1 - sin θ
P1 = γw x h1 + γs x h12 x ( )
2 1 + sin θ

1 1
= 1 x ( 5.4 - 0.20 ) + x 2.61 x ( 1.00 - 0.20 ) x
2 3

= 5.24 + 0.28

= 5.52 t/m

- dibagian a

1 x 1 - sin θ
P2 = γw x h1 + γs x h12 ( )
2 1 + sin θ

1 2 1
= 1 x 5.4 + x 2.61 x 1 x
2 3

= 5.4 + 0.43065

= 5.87 t/m

Jadi tekanan
P = P1 + P2
( ) x t
2

= 5.52 + 5.87
( ) x 0.20
2

= 1.14 t/m

Momen maximum pada pintu :

1 2
M max (Momen yang timbul) = x P x Lt
8

1 2
= x 1.14 x 2.46
8

= 0.861525 ton.m

= 86152.47 kg.cm

Digunakan kayu jati ζd = 80 kg/cm²

M
W perlu =
ζd

86152.47
=
80

1076.91 cm 3
=

1
W (Momen Kelembaban) = x t x b2
6

1
1076.91 = x 0.20 x b2
6

6 x W
b =
t

6 x 1076.9059
b =
20
4

b = 18.0cm

Ukuran pintu direncanakan ;

lebar = 18.0 cm
tinggi = 20.0 cm

Kontrol tegangan :

M
ζ =
W

86152.47
=
1 2
x 20 x 18.0
6

= 80 kg/cm ………… .OK

b). Ukuran Stang Pintu

Pintu bilas direncanakan dengan ukuran seperti dibawah :

Lebar pintu = 2.30 m

Lebar antara anslag tembaga = 2.46 m

Tinggi angkat = 1.00 m

Koefisien Geser = 0.40

Tekanan:
Tekanan air pada P1 = 2.44 x 1000 = 2440 kg/m²

Tekanan air pada P3 = 5.44 x 1000 = 5440 kg/m²

P1 + P3
Tekanan air (P) =
2

2440 + 5440
=
2

= 3940 kg/m²

Jumlah tekanan pada pintu:

= 2.46 x 3.0 x 3.940 = 29 ton

Untuk Berat sendiri pintu :

Berat sendiri kayu = 3.00 x 2.46 x 0.20 x 0.16

= 0.24 ton

Berat sendiri besi = 0.70 ton

Berat Sendiri pintu = Berat sendiri kayu + Berat sendiri besi

= 0.24 ton + 0.70 ton
= 0.94 ton

Kekuatan tarik = Jumlah tekanan pada pintu x Koef.Geser + berat sendiri pintu
Kekuatan tarik = 29 x 0.4 + 0.94 ton

= 12.57 ton

Untuk 1 stang = 12.57

2

= 6.28 ton ≈ 6.30 ton

Kekuatan tekan = Jumlah tekanan pada pintu x Koef.Geser - berat sendiri pintu

= 29 x 0.40 - 0.94 ton

= 10.69 ton

Untuk 1 stang = 10.69

2

= 5.347 ton ≈ 5.30 ton

Perhitungan pada tarik :

P = 1 x µ x d² x 6 (kg/mm)
4

6300 = 1 x 3.14 x d² x 6
4

6300
d² =
1
x 3.14 x 6
4

d =
1337.58

d = 36.57 ≈ 36.60 mm

Perhitungan pada tekan:

Angka keamanan 5 x
µ² x E x I 1 4
5 x P = ............... i besi = x µ x d
L² 64

µ³ x d4 x E 6
5 x 5300 = ………. E besi = 2 x 10
64 x L²

6
5 x 5300 = 3.14 4 x d4 x 2 x 10 ………. L = 580 cm
64 x 580 2

5 x 5300 x 64 x 5802
d4 = = 9202.17
31 x 2 x 1000000
d = 9.8cm ≈ 10cm

Jadi ukuran stang pintu dengan diameter (d) = 10cm

12. Tebal lantai olak

Px - Wx (KP 02. BAB VI. Halaman 148)
dx > S
γ
dimana :
dx = tebal lantai pada titik x,m
Px = gaya angkat pada titik x,m
Wx = kedalaman air pada titik x,m
γ = berat jenis beton ( 2,4 ton/m³)
S = faktor keamanan 1,5 ( pada kondisi normal )

Penyelesaian :
Hx = tinggi energi di hulu bendung
= 13.16 m

ΔH = Beda tinggi energi

= 10.48 m

Lx = 1
Lv + x Lh
3

= 1
126.32 + x 117.5
3

= 165.48 m

L = 128.27

Lx (KP 02. BAB VI. Halaman 140)

Px = Hx - ( ( ) x ΔH )
L

165.5 m
= 13.2 - ( ( ) ) 10.48 )
128.27

= 13.2 - ( ( 12.5 ) ) = 0.66

0.66 - 0.30
dx > 1.5 x
2.4

1 > 0.104 ……………. OK

13. Stabilitas Tubuh Bendung

a. Perhitungan Akibat berat sendiri bangunan

Rumus Dasar

G = V x γ

Dimana :
G = gaya akibat berat sendiri ( ton )
V = Volume tubuh bendung ( m3 )
γ = Berat jenis beton 2,4 ( ton / m3 )

Gambar 10. Berat Sendiri Tubuh Bendung

• Besarnya gaya berat sendiri segmen G1

V = panjang x tinggi x 1 meter lebar sungai

= 104.80 x 1.00 x 1

= 104.8 m3

G1 = V x γ
 = 104.8 x 2.4

= 251.52 ton

Untuk tahananan ( MT ) = G1 x Lengan Momen

= 251.52 ton x 54.54 m

= 13718.40 tm

Tabel 5. Dari design diperoleh gaya akibat berat sendiri ( MT ) adalah sebagai berikut :

Berat Jenis Beton = 2.4

No Segmen Gaya Berat Sendiri ( ton ) Arah Lengan (m)

1 G1 104.8 x 1.00 x 2.4 = 251.52 -54.54

2 G2 0.60 x 2.00 x 2.4 = 2.88 -106.64

3 G3 0.40 x 2 x 0.5 x 2.4 = 0.96 -106.21

4 G4 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -102.64

5 G5 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -99.04

6 G6 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -95.44

7 G7 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -91.84

8 G8 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -88.24

9 G9 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -84.64

10 G10 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -81.04

11 G11 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -77.44

12 G12 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -73.84

13 G13 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -70.24

14 G14 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -66.64

14 G14 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -66.64

15 G15 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -63.04

16 G16 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -59.44

17 G17 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -55.84

18 G18 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -52.24

19 G19 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -48.64

20 G20 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -45.04

21 G21 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -41.44

22 G22 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -37.84

23 G23 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -34.24

24 G24 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -30.64

25 G25 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -27.04

26 G26 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -23.44

27 G27 0.60 x 2 x 2.4 = 2.88 -19.84

28 G28 0.60 x 2 x 2.4 = 2.880 -16.24

29 G29 0.60 x 2 x 2.4 = 2.880 -12.64

30 G30 0.60 x 2 x 2.4 = 2.880 -9.04

31 G31 0.60 x 2 x 2.4 = 2.880 -5.44

32 G32 1.00 x 3.31 x 2.4 = 7.95 -1.64

33 G33 1.00 x 3.00 x 0.50 x 2.4 = 3.600 -1.81

34 G34 0.10 x 0.30 x 0.50 x 2.4 = 0.04 -1.11

35 G35 0.05 x 0.15 x 0.50 x 2.4 = 0.01 -1.03

36 G36 0.03 x 0.07 x 0.50 x 2.4 = 0.00 -0.98

37 G37 0.08 x 0.13 x 0.50 x 2.4 = 0.01 -0.94

38 G38 0.17 x 0.17 x 0.50 x 2.4 = 0.035 -0.83

39 G39 0.17 x 0.21 x 2.40 = 0.086 -0.80

40 G40 0.71 x 0.13 x 0.50 x 2.4 = 0.11 -0.71

41 G41 1.42 x 0.16 x 2.40 = 0.545 0.004

42 G42 0.71 x 0.13 x 0.50 x 2.4 = 0.111 0.240

43 G43 1.17 x 0.21 x 2.40 = 0.590 0.151

44 G44 2.35 x 0.15 x 0.50 = 0.18 0.188

45 G45 2.65 x 0.34 x 0.50 = 0.45 0.283

46 G46 0.29 x 0.17 x 0.50 x 2.40 = 0.059 0.815

47 G47 0.36 x 0.21 x 0.50 x 2.4 = 0.09 1.129

48 G48 0.24 x 0.15 x 0.50 x 2.40 = 0.044 1.447

49 G49 0.47 x 0.36 x 0.50 x 2.4 = 0.20 1.763

50 G50 2.75 x 4.67 x 2.40 = 30.789 0.233

51 G51 0.47 x 1.40 x 2.40 = 1.557 1.859

52 G52 0.66 x 0.47 x 0.50 x 2.4 = 0.37 2.293

53 G53 0.66 x 0.92 x 0.00 = 0.00 2.403

54 G54 0.56 x 0.44 x 0.50 x 2.4 = 0.30 2.920

55 G55 0.56 x 0.48 x 2.40 = 0.649 3.014

56 G56 0.56 x 0.48 x 0.50 x 2.40 = 0.324 3.483

57 G57 2.25 x 5.77 x 2.40 = 31.16 2.733

58 G58 0.56 x 0.52 x 0.50 x 2.40 = 0.353 4.045

59 G59 0.56 x 0.57 x 2.40 = 0.772 4.139

59 G59 0.56 x 0.57 x 2.40 = 0.772 4.139

60 G60 0.56 x 0.57 x 0.50 x 2.4 = 0.39 4.590

61 G61 1.13 x 1.32 x 2.40 = 3.553 4.420

62 G62 0.56 x 0.63 x 0.50 x 2.4 = 0.42 5.170

63 G63 0.56 x 0.69 x 2.40 = 0.93 5.284

64 G64 0.56 x 0.69 x 0.50 x 2.4 = 0.466 5.733

65 G65 2.25 x 5.86 x 2.40 = 31.649 4.983

66 G66 0.69 x 0.94 x 0.50 x 2.4 = 0.776 6.335

67 G67 0.68 x 1.10 x 2.40 = 1.794 6.449

68 G68 0.68 x 1.10 x 0.50 x 2.4 = 0.897 7.017

69 G69 1.36 x 3.89 x 2.40 = 12.728 6.790

70 G70 0.68 x 1.31 x 0.50 x 2.4 = 1.075 7.699

71 G71 0.68 x 1.68 x 2.40 = 2.742 7.813

72 G72 0.68 x 1.68 x 0.50 x 2.4 = 1.371 8.382

73 G73 1.36 x 0.90 x 2.40 = 2.943 8.154

74 G74 0.29 x 0.90 x 0.50 x 2.4 = 0.311 8.932

75 G75 3.10 x 1.98 x 2.40 = 14.743 7.658

76 G76 1.36 x 0.28 x 2.40 = 0.911 9.889

77 G77 1.36 x 0.68 x 0.50 x 2.4 = 1.112 9.662

78 G78 8.92 x 0.29 x 0.50 x 2.4 = 1.31 13.542

79 G79 11.20 x 0.69 x 2.40 = 18.547 14.867

80 G80 0.92 x 0.97 x 0.50 x 2.4 = 1.075 20.095

81 G81 0.92 x 0.46 x 0.50 x 2.4 = 0.508 20.144

82 G82 0.92 x 2.41 x 2.40 = 5.32 20.868
∑V = 521.95
Sumber : Hasil Perhitungan

b. Akibat gaya gempa

Perhitungan gaya gempa dapat di hitung dengan menggunakan rumus berikut :

K = f x G Di buku Bendung

Dimana :
K = gaya gempa komponen horizontal
G = gaya akibat berat sendiri ( ton )
f = koefisien gempa
Di buku Bendung
Ad
f =
g Ad = n ( ac x z

Dimana :
ad = Percepatan gempa rencana ( cm/det² )
n,m = koefisien jenis tanah
AC = percepatan kejut dasar ( cm/det² )
g = Percepatan gravitasi ( 9,81 m/det2 = 981 cm/det2 )
z = Koefisien zona
f = koefisien gempa

Tabel 8. Koefisien Jenis Tanah

Tabel 9. Periode ulang dan percepatan dasar gempa ( AC )

Jika tanah yang terdapat di lokasi merupakan jenis tanah batuan coars sand maka kategorikan jenis tanah
aluvium maka koefisien gempa :
n = 1.56
m = 0.89
z = 0.56
ac = 146.25 cm/det2

ad
f =
g
ad = n ( ac x z ) m

0.89
ad = 1.56 x ( ### x 0.56 )

= 78.70 cm/dt²

78.70
f = = 0.080
981
 Gambar 13. Gaya Akibat Gempa pada tubuh bendung

• Untuk segmen K1

Diketahui =

G1 = 251.52 ton
f = 0.080
Maka
K1 = G1 x f

= 251.52 ton x 0.080

= 20.18 ton ( )

Untuk tahananan ( MT ) = K1 x Lengan Momen

= 20.18 ton x 8.18 m

= 165.07 tm

Tabel 10. Hasil perhitungan adalah sebagai berikut

Koefisien Gempa = 0.080

Momen G
Gaya yang bekerja
No Segmen Arah Lengan (m) (MG
( K = G x f ) (ton.met
1 K1 251.52 x 0.080 = 20.177 8.18 165.0

2 K2 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

3 K3 0.96 x 0.080 = 0.077 6.68 0.51

4 K4 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

5 K5 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

6 K6 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

7 K7 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

8 K8 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

9 K9 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

10 K10 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

11 K11 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

12 K12 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

13 K13 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

14 K14 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

15 K15 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

16 K16 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

17 K17 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

18 K18 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

19 K19 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

20 K20 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

21 K21 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

22 K22 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

23 K23 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

24 K24 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

25 K25 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

26 K26 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

27 K27 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

28 K28 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

29 K29 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

29 K29 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

30 K30 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

31 K31 2.88 x 0.080 = 0.231 6.68 1.54

32 K32 7.95 x 0.080 = 0.638 7.11 4.54

33 K33 3.60 x 0.080 = 0.289 7.55 2.18

34 K34 0.04 x 0.080 = 0.003 6.95 0.02

35 K35 0.01 x 0.080 = 0.001 7.05 0.01

36 K36 0.00 x 0.080 = 0.000 7.09 0.00

37 K37 0.01 x 0.080 = 0.001 7.24 0.01

38 K38 0.03 x 0.080 = 0.003 7.42 0.02

39 K39 0.09 x 0.080 = 0.007 7.68 0.05

40 K40 0.11 x 0.080 = 0.009 7.75 0.07

41 K41 0.55 x 0.080 = 0.044 7.45 0.33

42 K42 0.11 x 0.080 = 0.009 7.75 0.07

43 K43 0.59 x 0.080 = 0.047 7.68 0.36

44 K44 0.18 x 0.080 = 0.014 7.07 0.10

45 K45 0.45 x 0.080 = 0.036 7.02 0.25

46 K46 0.06 x 0.080 = 0.005 7.42 0.04

47 K47 0.09 x 0.080 = 0.007 7.65 0.06

48 K48 0.04 x 0.080 = 0.004 7.05 0.02

49 K49 0.20 x 0.080 = 0.016 6.96 0.11

50 K50 30.79 x 0.080 = 2.470 9.38 23.16

51 K51 1.56 x 0.080 = 0.125 11.01 1.38

52 K52 0.37 x 0.080 = 0.030 11.39 0.34

53 K53 0.00 x 0.080 = 0.000 10.78 0.00

54 K54 0.30 x 0.080 = 0.024 10.94 0.26

55 K55 0.65 x 0.080 = 0.052 10.56 0.55

56 K56 0.32 x 0.080 = 0.026 10.48 0.27

57 K57 31.16 x 0.080 = 2.499 7.43 18.57

58 K58 0.35 x 0.080 = 0.028 9.97 0.28

59 K59 0.77 x 0.080 = 0.062 9.51 0.59

60 K60 0.39 x 0.080 = 0.031 9.41 0.29

61 K61 3.55 x 0.080 = 0.285 8.57 2.44

62 K62 0.42 x 0.080 = 0.034 8.81 0.30

63 K63 0.93 x 0.080 = 0.075 8.25 0.62

64 K64 0.47 x 0.080 = 0.037 8.14 0.30

65 K65 31.65 x 0.080 = 2.539 4.98 12.63

66 K66 0.78 x 0.080 = 0.062 7.28 0.45

67 K67 1.79 x 0.080 = 0.144 6.42 0.92

68 K68 0.90 x 0.080 = 0.072 6.23 0.45

69 K69 12.73 x 0.080 = 1.021 3.92 4.01

70 K70 1.07 x 0.080 = 0.086 4.99 0.43

71 K71 2.74 x 0.080 = 0.220 3.72 0.82

72 K72 1.37 x 0.080 = 0.110 3.44 0.38

72 K72 1.37 x 0.080 = 0.110 3.44 0.38

73 K73 2.94 x 0.080 = 0.236 2.43 0.57

74 K74 0.31 x 0.080 = 0.025 2.28 0.06

75 K75 14.74 x 0.080 = 1.183 0.99 1.17

76 K76 0.91 x 0.080 = 0.073 0.83 0.06

77 K77 1.11 x 0.080 = 0.089 0.24 0.02

78 K78 1.31 x 0.080 = 0.105 0.79 0.08

79 K79 18.55 x 0.080 = 1.488 1.32 1.96

80 K80 1.08 x 0.080 = 0.086 0.32 0.03

81 K81 0.51 x 0.080 = 0.041 2.29 0.09

82 K82 5.32 x 0.080 = 0.427 1.07 0.46

∑H = 41.87 ∑G

c. Gaya akibat tekanan lumpur

Rumus Dasar :

1 - sin θ
Ws1 = A x γs x ( 1+ sin θ
)

Diketahui
A = Luas ( m3 )
γs = berat volume lumpur = 1.6 ton/m³
P = dalamnya lumpur = 10.50 m
θ = sudut geser dalam = 31 ˚

Y
0.99
0.51 ws2 0.88

P = 4.00
 Y
0.99
0.51 ws2 0.88

P = 4.00
3.49
ws1
Elevasi Timbunan
+32.50

2.34

9.81

Gambar 16. Gaya Akibat Lumpur

X
Penyelesaian

1 1 - sin
Ws1 = (
2
x 2.34 x 3.49 ) x
1.6
x ( 1 + sin

= 2.091 ton

1
Ws2 = ( x 0.51 x 0.99 ) x
2 1.6
= 0.404 ton

Tabel 13. Hasil perhitungan Gaya Tekan Lumpur

Gaya ( ton ) Lengan Momen ( tm )

No Arah
H V (m) Tahan Guling
1. - 2.091 ton 9.81 20.52 -

2. 0.404 ton - -0.88 - -0.355

∑ 0.404 ton 2.091 ton 20.52 -0.355

d. Gaya Hidrostatis Akibat Tekanan Air

Dalam perhitungan gaya hidrostatis di tinjau pada keadaan

1. Kondisi air normal

2. Kondisi air banjir

Rumus Dasar
W = A x γ air

Dimana :
G = Besar gaya hidrostatis ( ton )
A = Luas ( m3 )
γ air = Berat jenis air 1 ( ton / m3 )

Y
0.99
0.51 ws2 0.88

P = 4.00
3.49
ws1
Elevasi Timbunan
+32.50

2.34

9.81

X
Gambar 17. Gaya Hidrostatik

1
W1 = ( x 2.34 x 3.49 ) x
2 1.0
= 4.083 ton
 1
W2 = ( x 0.51 x 0.99 ) x
2 1.0
= 0.25 ton

Tabel 14. Hasil perhitungan Hidrostatik m.a Normal

Gaya ( ton ) Momen ( tm )
No Arah Lengan ( m )
H V Tahan Guling
1. - 4.083 ton 9.810 40.06 -

2. 0.25 ton - -0.88 - -0.222

∑ 0.252 ton 4.083 ton 40.06 -0.222

Elevasi
Dekzert di Hulu
+40.17
w=1.00
+39.17 y
he=0.22 +38.95
w4
hd=2.44
w5
w6

w7

w8
w3
w1 w2 w9
P=4.00
w10
Elevasi Timbunan
+32.50 w11

ck cn co cr cs cv cw cz da dd de dh di dl dm
dp dq

cl cm cp cq ct cu cx cy db dc df dg dj dk dn
do
dr
ds

dt
cn du

x dv

Gambar 18. Gaya Hidrostatik pada kondisi Air Banjir

Dengan cara yang sama diperoleh hasil perhitungan pada saat kondisi air banjir
Sebagai berikut :

Tabel 15. Hasil perhitungan Hidrostatis m.a Banjir

Gaya ( ton ) Lengan ( m ) Momen ( tm )

NO Arah
NO Arah
H V x y Tahan Guling

W1 8 10.01 80.107

W2 4.920 10.68 52.546

W3 4.28 11.35 48.564

W4 0.8415 1.51 1.273

W5 2.31 -1.23 -2.844

W6 1.5232 -2.20

W7 1.8032 -2.20 -3.973

W8 1.29605 -11.18 -14.486

W9 1.13505 -11.18 -12.687

W10 1.0011 -8.86 -8.865

W11 1.1218 -8.86 -9.934

W12 1.2482 -6.77 -8.452

W13 1.8565 -6.77 -12.571

W14 0.3916 -4.12 -1.614

W15 2.41 -4.70 -11.315

W16 3.09 -4.63 -14.280

W17 15.13 -5.33 -80.581

0 17.20 35.15 -131.765 132.652

e. Gaya Hidrolis Akibat Tekanan Air ( Uplift Pressure )

Rumus Dasar :
lx
Ux = Hx - x ∆H
∑l
 Dimana
Ux = Gaya angkat pada titik x ( ton / m2 )
Hx = Tinggi titik x terhadap air muka ( m )
lx = Jarak sepanjang bidang kontak dari hulu sampai x
∑l = Panjang total bidang kontak bendung dengan tanah ( m )
∆H
= Beda tinggi energi ( m )
Hx

1. Gaya Hidrolis Akibat Tekanan Air di Tubuh Bendung ( Uplift Pressure )

Gambar 19. Gaya Hidrolis Akibat Tekanan Air di Tubuh Bendung ( Uplift Pressure )
Diketahui :

∑l = 33.83

Tabel 17. Gaya uplift presure pada setiap titik tubuh bendung
Lx
No Titik Tinggi Hx ( m ) Lx ( m ) X ∆H ∑l
∑l
1 4 0 #DIV/0! #DIV/0!
a 7.136 3.13 #DIV/0! #DIV/0!
b 7.136 4.14 #DIV/0! #DIV/0!
c 5.642 5.71 #DIV/0! #DIV/0!
d 5.642 7.96 #DIV/0! #DIV/0!
e 8.142 10.46 #DIV/0! #DIV/0!
f 8.142 12.71 #DIV/0! #DIV/0!
g 10.642 15.21 #DIV/0! #DIV/0!
h 10.642 17.46 #DIV/0! #DIV/0!
i 13.142 19.96 #DIV/0! #DIV/0!
j 13.142 22.21 #DIV/0! #DIV/0!
k 15.642 24.71 #DIV/0! #DIV/0!
l 15.642 26.96 #DIV/0! #DIV/0!
 m 17.228 28.54 #DIV/0! #DIV/0!
n 17.228 31.50 #DIV/0! #DIV/0!
o 14.893 33.83 #DIV/0! #DIV/0!

Tabel 17.Gaya dan momen Uplift HorizOntal pada tubuh bendung

Uplift Jarak ke titik berat Momen

No Horizontal Besar Gaya ( ton ) ke titik nol Guling
1 UH1 4 x 3.32 = 13.28 11.65 154.69
2 UH2 ( ### - #DIV/0! ) 3.32 x 0.5 = #DIV/0! 11.13 #DIV/0!
3 UH3 ### x 2.5 = #DIV/0! 10.33 #DIV/0!
4 UH4 ( ### - #DIV/0! ) 2.5 x 0.5 = #DIV/0! 9.92 #DIV/0!
5 UH5 ### x 2.5 = #DIV/0! 7.63 #DIV/0!
6 UH6 ( ### - #DIV/0! ) 2.5 x 0.5 = #DIV/0! 7.42 #DIV/0!
7 UH7 ### x 2.5 = #DIV/0! 5.33 #DIV/0!
8 UH8 ( ### - #DIV/0! ) 2.5 x 0.5 = #DIV/0! 4.92 #DIV/0!
9 UH9 ### x 2.5 = #DIV/0! 2.83 #DIV/0!
10 UH10 ( ### - #DIV/0! ) 2.5 x 0.5 = #DIV/0! 2.42 #DIV/0!
11 UH11 ### x 1.67 = #DIV/0! 1.04 #DIV/0!
12 UH12 ( ### - #DIV/0! ) 1.67 x 0.5 = #DIV/0! 0.67 #DIV/0!
13 UH13 ### x 2.465 = #DIV/0! 1.26 -
14 UH14 ( ### - #DIV/0! ) 2.465 x 0.5 = #DIV/0! 0.79 -
∑H = #DIV/0! #DIV/0!

Tabel 18.Gaya dan momen Uplift Vertikal pada tubuh bendung

Uplift Jarak ke titik berat Momen

No Vertikal Besar Gaya ( ton ) ke titik nol Guling
1 UV1 ( ### - #DIV/0! ) 2.25 x 0.5 = #DIV/0! 13.46 #DIV/0!
2 UV2 ### x 2.25 = #DIV/0! 13.08 -
3 UV3 ( ### - #DIV/0! ) 2.25 x 0.5 = #DIV/0! 10.46 #DIV/0!
4 UV4 ### x 2.25 = #DIV/0! 10.84 #DIV/0!
5 UV5 ( ### - #DIV/0! ) 2.25 x 0.5 = #DIV/0! 8.21 #DIV/0!
6 UV6 ### x 2.25 = #DIV/0! 8.59 #DIV/0!
7 UV7 ( ### - #DIV/0! ) 2.25 x 0.5 = #DIV/0! 5.96 #DIV/0!
8 UV8 ### x 2.25 = #DIV/0! 6.34 #DIV/0!
9 UV9 ( ### - #DIV/0! ) 2.25 x 0.5 = #DIV/0! 3.71 #DIV/0!
10 UV10 ### x 2.25 = #DIV/0! 4.09 #DIV/0!
11 UV11 ( ### - #DIV/0! ) 2.95 x 0.5 = #DIV/0! 1.00 #DIV/0!
12 UV12 ### x 2.95 = #DIV/0! 1.49 #DIV/0!
∑V = #DIV/0! #DIV/0!

2. Gaya Hidrolis Akibat Tekanan Air di Hulu Bendung ( Uplift Pressure )

Diketahui :
∑l = 140.24

Tabel 19. Gaya uplift presure pada setiap titik hulu bendung
Lx
No Titik Tinggi Hx ( m ) Lx ( m ) X ∆H ∑l
∑l
 a 4 0.00 #DIV/0! #DIV/0!
b 7 3.00 #DIV/0! #DIV/0!
c 7 3.60 #DIV/0! #DIV/0!
d 5 5.72 #DIV/0! #DIV/0!
e 5 8.72 #DIV/0! #DIV/0!
f 7 10.72 #DIV/0! #DIV/0!
g 5 11.32 #DIV/0! #DIV/0!
h 7 13.32 #DIV/0! #DIV/0!
i 5 16.32 #DIV/0! #DIV/0!
j 7 18.32 #DIV/0! #DIV/0!
k 5 18.92 #DIV/0! #DIV/0!
l 7 20.92 #DIV/0! #DIV/0!
m 5 23.92 #DIV/0! #DIV/0!
n 7 25.92 #DIV/0! #DIV/0!
o 5 26.52 #DIV/0! #DIV/0!
p 7 28.52 #DIV/0! #DIV/0!
q 5 31.52 #DIV/0! #DIV/0!
r 7 33.52 #DIV/0! #DIV/0!
s 5 34.12 #DIV/0! #DIV/0!
t 7 36.12 #DIV/0! #DIV/0!
u 5 39.12 #DIV/0! #DIV/0!
v 7 41.12 #DIV/0! #DIV/0!
w 5 41.72 #DIV/0! #DIV/0!
x 7 43.72 #DIV/0! #DIV/0!
y 5 46.72 #DIV/0! #DIV/0!
z 7 48.72 #DIV/0! #DIV/0!
aa 5 49.32 #DIV/0! #DIV/0!
ab 7 51.32 #DIV/0! #DIV/0!
ac 5 54.32 #DIV/0! #DIV/0!
ad 7 56.32 #DIV/0! #DIV/0!
ae 5 56.92 #DIV/0! #DIV/0!
af 7 58.92 #DIV/0! #DIV/0!
ag 5 61.92 #DIV/0! #DIV/0!
ah 7 63.92 #DIV/0! #DIV/0!
ai 5 64.52 #DIV/0! #DIV/0!
aj 7 66.52 #DIV/0! #DIV/0!
ak 5 69.52 #DIV/0! #DIV/0!
al 7 71.52 #DIV/0! #DIV/0!
am 5 72.12 #DIV/0! #DIV/0!
an 7 74.12 #DIV/0! #DIV/0!
ao 5 77.12 #DIV/0! #DIV/0!
ap 7 79.12 #DIV/0! #DIV/0!
aq 5 79.72 #DIV/0! #DIV/0!
 ar 7 81.72 #DIV/0! #DIV/0!
as 5 84.72 #DIV/0! #DIV/0!
at 7 86.72 #DIV/0! #DIV/0!
au 5 87.32 #DIV/0! #DIV/0!
av 7 89.32 #DIV/0! #DIV/0!
aw 5 92.32 #DIV/0! #DIV/0!
ax 7 94.32 #DIV/0! #DIV/0!
ay 5 94.92 #DIV/0! #DIV/0!
az 7 96.92 #DIV/0! #DIV/0!
ba 5 99.92 #DIV/0! #DIV/0!
bb 7 101.92 #DIV/0! #DIV/0!
bc 5 102.52 #DIV/0! #DIV/0!
bd 7 104.52 #DIV/0! #DIV/0!
be 5 107.52 #DIV/0! #DIV/0!
bf 7 109.52 #DIV/0! #DIV/0!
bg 5 110.12 #DIV/0! #DIV/0!
bh 7 112.12 #DIV/0! #DIV/0!
bi 5 115.12 #DIV/0! #DIV/0!
bj 7 117.12 #DIV/0! #DIV/0!
bk 5 117.72 #DIV/0! #DIV/0!
bl 7 119.72 #DIV/0! #DIV/0!
bm 5 122.72 #DIV/0! #DIV/0!
bn 7 124.72 #DIV/0! #DIV/0!
bo 5 125.32 #DIV/0! #DIV/0!
bp 7 127.32 #DIV/0! #DIV/0!
bq 5 130.32 #DIV/0! #DIV/0!
br 7 132.32 #DIV/0! #DIV/0!
bs 5 132.92 #DIV/0! #DIV/0!
bt 7 134.92 #DIV/0! #DIV/0!
bu 5 137.92 #DIV/0! #DIV/0!
a 7.134 140.24 #DIV/0! #DIV/0!

Tabel 20. Gaya dan momen Uplift Horizontal pada Hulu bendung
Uplift Jarak titik berat ke Momen
No Horizontal Besar Gaya ( ton ) titik nol Guling
1 UH1 ### x 3 = #DIV/0! 11.72 #DIV/0!
2 UH2 ( ### - #DIV/0! ) 3 x 0.5 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
3 UH3 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
4 UH4 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
5 UH5 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
6 UH6 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
7 UH7 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
8 UH8 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
9 UH9 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
10 UH10 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
11 UH11 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
12 UH12 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
13 UH13 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
14 UH14 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
15 UH15 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
16 UH16 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
17 UH17 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
18 UH18 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
19 UH19 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
20 UH20 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
21 UH21 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
22 UH22 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
23 UH23 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
24 UH24 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
25 UH25 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
26 UH26 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
27 UH27 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
28 UH28 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
29 UH29 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
30 UH30 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
31 UH31 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
32 UH32 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
33 UH33 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
34 UH34 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
35 UH35 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
36 UH36 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 0.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
37 UH37 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
38 UH38 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 2.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
39 UH39 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
40 UH40 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 3.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
41 UH41 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
42 UH42 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 4.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
43 UH43 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
44 UH44 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 5.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
45 UH45 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
46 UH46 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 6.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
47 UH47 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
48 UH48 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 7.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
49 UH49 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
50 UH50 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 8.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
51 UH51 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
52 UH52 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 9.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
53 UH53 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
54 UH54 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 10.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
55 UH55 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
56 UH56 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 11.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
57 UH57 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
58 UH58 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 12.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
59 UH59 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
60 UH60 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 13.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
61 UH61 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
62 UH62 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 14.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
63 UH63 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
64 UH64 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 15.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
65 UH65 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
66 UH66 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 16.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
67 UH67 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
68 UH68 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 17.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
69 UH69 ### x 2 = #DIV/0! 11.22 #DIV/0!
70 UH70 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 18.5 = #DIV/0! 10.88 #DIV/0!
71 UH71 ### x 2 = #DIV/0! 11.13 #DIV/0!
72 UH72 ( ### - #DIV/0! ) 2 x 18.5 = #DIV/0! 10.80 #DIV/0!
∑H = #DIV/0! #DIV/0!
 Tabel 21. Gaya dan momen Uplift Vertikal pada Hulu bendung

Uplift Jarak ke titik berat Momen

No Vertikal Besar Gaya ( ton ) ke titik nol Guling
1 UV1 ( ### - #DIV/0! ) 0.6 x 0.5 = #DIV/0! 81.07 #DIV/0!
2 UV2 ### x 0.6 = #DIV/0! 80.97 #DIV/0!
3 UV3 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 76.67 #DIV/0!
4 UV4 ### x 0.60 = #DIV/0! 76.57 #DIV/0!
5 UV5 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 73.07 #DIV/0!
6 UV6 ### x 0.60 = #DIV/0! 72.97 #DIV/0!
7 UV7 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 69.47 #DIV/0!
8 UV8 ### x 0.60 = #DIV/0! 69.37 #DIV/0!
9 UV9 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 65.87 #DIV/0!
10 UV10 ### x 0.60 = #DIV/0! 65.77 #DIV/0!
11 UV11 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 62.27 #DIV/0!
12 UV12 ### x 0.60 = #DIV/0! 62.17 #DIV/0!
13 UV13 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 58.67 #DIV/0!
14 UV14 ### x 0.60 = #DIV/0! 58.57 #DIV/0!
15 UV15 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 55.07 #DIV/0!
16 UV16 ### x 0.60 = #DIV/0! 55.03 #DIV/0!
17 UV17 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 51.47 #DIV/0!
18 UV18 ### x 0.60 = #DIV/0! 51.37 #DIV/0!
19 UV19 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 47.87 #DIV/0!
20 UV20 ### x 0.60 = #DIV/0! 47.77 #DIV/0!
21 UV21 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 44.27 #DIV/0!
22 UV22 ### x 0.60 = #DIV/0! 44.17 #DIV/0!
23 UV23 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 40.67 #DIV/0!
24 UV24 ### x 0.60 = #DIV/0! 40.57 #DIV/0!
25 UV25 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 37.06 #DIV/0!
26 UV26 ### x 0.60 = #DIV/0! 36.97 #DIV/0!
27 UV27 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 33.47 #DIV/0!
28 UV28 ### x 0.60 = #DIV/0! 33.37 #DIV/0!
29 UV29 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 29.87 #DIV/0!
30 UV30 ### x 0.60 = #DIV/0! 29.77 #DIV/0!
31 UV31 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 26.27 #DIV/0!
32 UV32 ### x 0.60 = #DIV/0! 26.17 #DIV/0!
33 UV33 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 22.67 #DIV/0!
34 UV34 ### x 0.60 = #DIV/0! 22.57 #DIV/0!
35 UV35 ( ### - #DIV/0! ) 0.60 x 0.5 = #DIV/0! 19.07 #DIV/0!
36 UV36 ### x 0.60 = #DIV/0! 18.97 #DIV/0!
∑V = #DIV/0! #DIV/0!

3. Gaya Hidrolis Akibat Tekanan Air di Hilir Bendung ( Uplift Pressure )

Gambar 22. Gaya Hidrolis Akibat Tekanan Air di Hilir Bendung ( Uplift Pressure )

Diketahui :

∑l = 13.07
 Tabel 22. Gaya uplift presure pada setiap titik hilir bendung
Lx
No Titik Tinggi Hx ( m ) Lx ( m ) X ∆H ∑l
∑l
a 16.68 0.00 #DIV/0! #DIV/0!
b 16.68 9.32 #DIV/0! #DIV/0!
c 17.231 10.29 #DIV/0! #DIV/0!
d 17.231 10.62 #DIV/0! #DIV/0!
e 14.78 13.07 #DIV/0! #DIV/0!

Tabel 23.Gaya dan momen Uplift Horizontal pada Hilir bendung

Uplift Jarak ke titik berat Momen
No Horizontal Besar Gaya ( ton ) ke titik nol Guling
1 UH1 ### x 2.451 = #DIV/0! -1.20 -
2 UH2 ( ### - #DIV/0! ) 2.451 x 0.5 = #DIV/0! -0.80 -
∑H = #DIV/0! 0.00

Tabel 24.Gaya dan momen Uplift Vertikal pada hilir bendung

Uplift Jarak ke titik berat Momen
No Horizontal Besar Gaya ( ton ) ke titik nol Guling
1 UV1 ( ### - #DIV/0! ) 10.16 x 0.5 = #DIV/0! -3.91 -
2 UV2 ### x 10.2 = #DIV/0! -5.47 -
3 UV3 ( ### - #DIV/0! ) 0.80 x 0.5 = #DIV/0! -10.69 -
4 UV4 ### x 0.80 = #DIV/0! -10.55 -
5 UV5 ( ### - #DIV/0! ) 0.35 x 0.5 = #DIV/0! -11.07 -
6 UV6 ### x 0.35 = #DIV/0! -11.128 -
∑V = #DIV/0! 0.00

f. Kontrol Stabilitas

Tabel 24. Resume gaya - gaya yang bekerja

Besar Gaya ( ton ) Momen ( ton. M )
No Gaya
 No Gaya
Vertikal Horizontal Tahan ( MT )
1 Berat Sendiri 0.00 0.00
2 Gaya Gempa 0.00
Gaya Hidrostatis
3 - Kondisi m.a Normal V #VALUE! H ### Tahan #VALUE!
- Kondisi m.a. Bainjir 35.15 35.15 17.20 17.20 131.7651 131.77
Gaya Uplift
a. Horizontal
- Tubuh Bendung - #DIV/0! #DIV/0!
- Hulu Bendung - #DIV/0! 0.00
4 - Hilir Bendung - #DIV/0! #DIV/0!
b. Vertikal
- Tubuh Bendung #DIV/0! - 134.41
- Hulu Bendung #DIV/0! - 0.00
- Hilir Bendung #DIV/0! - #DIV/0!
5 Tekanan Lumpur 0.00 0.00 0.00
tanpa tanpa gempa #VALUE!
Uplift #VALUE! 131.77
dengan gempa #VALUE!
dengan tanpa gempa #VALUE!
Uplift #VALUE! #DIV/0!
dengan gempa #VALUE!

a. Tidak ada air

1. Kontrol terhadap Guling

Diketahui :
∑MT = 0.000
∑MG = 0.000

∑MT
SF <
∑MG

0.000
1.5 <
0.000

1.5 < #DIV/0! ……………… ( AMAN)

2. Kontrol terhadap Geser

Diketahui :
∑V = 0.00
∑H = 0.00
 ∑V
SF <
∑H

0.00
1.5 <
0.00

1.5 < #DIV/0! ……………… ( AMAN)

3. Kontrol terhadap Eksentrisitas

∑MT - ∑MG
a =
∑V

0.000 - 0.000
= = #DIV/0!
0.00

B
e = - a
2

7.00
= - ( #DIV/0! )
2 B = 7.00

= #DIV/0!

B
e ≤
6

7
#DIV/0! ≤
6

#DIV/0! ≤ 1.167 ……………… ( AMAN)

b. Kondisi air normal

1. Kontrol terhadap Guling

Diketahui :
∑MT = 0.00
∑MG = #VALUE!

∑MT
SF <
∑MG
 0.000
1.5 <
#VALUE!

1.5 < ### ……………… ( AMAN)

2. Kontrol terhadap Geser

Diketahui :
∑V = 0.00
∑H = #VALUE!

∑V
SF <
∑H

0.00
1.5 <
###

1.5 < ### ……………… ( AMAN)

3. Kontrol terhadap Eksentrisitas

∑MT - ∑MG
a =
∑V

0.000 - #VALUE! =
= #VALUE!
0.00

B
e = - a
2

7.00
= - ( #VALUE! )
2 B = 7.00
= #VALUE!
B
e ≤
6

7
#VALUE! ≤
6
#VALUE! ≤ 1.167 ……………… ( AMAN )
c. Kondisi air banjir

1. Kontrol terhadap Guling

Diketahui :
∑MT = 131.765
∑MG = 132.652

∑MT
SF <
∑MG

131.765
1.5 <
132.652

1.5 < 0.993 ……………… ( AMAN)

2. Kontrol terhadap Geser

Diketahui :
∑V = 35.15
∑H = 17.20

∑V
SF <
∑H

35.15
1.5 <
17.20

1.5 < 2.04 ……………… ( AMAN)

3. Kontrol terhadap Eksentrisitas

∑MT - ∑MG
a =
∑V

131.765 - ( 132.652 )
= = -0.025
35.15

B
e = - a
2
 7
= - ( -0.025 ) = 3.525
2

B
e ≤
6

7
3.525 ≤
6

3.525 ≤ 1.167 ……………… ( AMAN)

g. Periksa terhadap daya dukung tanah

* Kontrol pada saat air banjir

σt ≤ σt ijin

Dimana :
σt = Tegangan tanah yang timbul (kg/cm²)
σt ijin = Tegangan tanah yang diizinkan pada tanah pondasi (kg/cm²)

Tegangan izin dihitung dengan rumus Terzaghi : Hal. 423 KP 06

qu = C x Nc + γ x D x Nq+ 0.5 x γ x B

dimana :
qu = Daya dukung keseimbangan (ton/m²)
C = Kohesi,dalam hal ini C
γ = Berat tanah ( ton/m )
D = Dalamnya pondasi ( m )°
B = Lebar pondasi ( m )
Nc,Nq,Ny = Faktor daya dukung tergantung pada sudut perlawanan
geser tanah (Φ) 28˚

Tabel 25. Koefisien gaya dukung Terzaghi

 Diketahui
C = 30
γ = 1.50 ton/m
D = 8.50 m
B = 7.00 m
Nc28 = 37.2
Nq28 = 22.5
Nγ28 = 19.7

qu = 30 x 37.2 + 1.50 x 8.50 x 22.5 + 0.5 x 1.50 x 7.00

= 1116 + 286.88 + 103.43
= 1506.30 ton/m2
Tegangan tanah yan diizinkan :
qu n = faktor keamanan 5
σt ijin =
n

1506.300
=
5

= 301.260 ton/m² = 30.126 kg/cm²

• pada saat m.a Normal

V 6 x 6xe
σt = x ( 1 + )
B B

0.00 6 x #VALUE!
σt = x ( 1 + )
7.00 7.00

= #VALUE! ton/m² = #VALUE! kg/cm² < 30.126

0.00 6 x #VALUE!
σt = x ( 1 - )
7.00 7.00
 = #VALUE! ton/m² = #VALUE! kg/cm² < 30.126

• pada saat m.a Banjir

V 6 x 6xe
σt = x ( 1 + )
B B

35.15 6 x 3.525
σt = x ( 1 + )
7.00 7.00

= 20.194 ton/m² = 2.019 kg/cm² < 30.126

35.15 6 x 3.525
σt = x ( 1 - )
7.00 7.00

= -1.269 ton/m² = -0.127 kg/cm² < 30.126

Momen Tahanan
(MT)
(ton.meter) LEBAR TITIK BERAT

G1
-13718.40 104.800 0.500

G2
-307.13 0.600 0.500

G3
-101.96 0.400 0.667

G4
-295.61 0.600 0.500

G5
-285.24 0.600 0.500

G6
-274.87 0.600 0.500

G7
-264.50 0.600 0.500

G8
-254.14 0.600 0.500

G9
-243.77 0.600 0.500

G10
-233.40 0.600 0.500

G11
-223.03 0.600 0.500

G12
-212.66 0.600 0.500

G13
-202.30 0.600 0.500

G14
-191.93 0.600 0.500
-191.93 0.600 0.500

G15
-181.56 0.600 0.500

G16
-171.19 0.600 0.500

G17
-160.82 0.600 0.500

G18
-150.46 0.600 0.500

G19
-140.09 0.600 0.500

G20
-129.72 0.600 0.500

G21
-119.35 0.600 0.500

G22
-108.98 0.600 0.500

G23
-98.62 0.600 0.500

G24
-88.25 0.600 0.500

G25
-77.88 0.600 0.500

G26
-67.51 0.600 0.500

G27
-57.14 0.600 0.500

G28
-46.78 0.600 0.500

G29
-36.41 0.600 0.500

G30
-26.04 0.600 0.500

G31
-15.67 0.600 0.500

G32
-13.06 1.000 0.500

G33
-6.51 1.000 0.667

G34
-0.04 0.100 0.667

G35
-0.01 0.050 0.667

G36
0.00 0.030 0.667
 G37
-0.01 0.080 0.667

G38
-0.03 0.170 0.667

G39
-0.07 0.170 0.500

G40
-0.08 0.710 0.667

G41
0.002 1.420 0.500

G42
0.03 0.710 0.667

G43
0.09 1.170 0.500

G44
0.03 2.350 0.500

G45
0.13 2.650 0.500

G46
0.05 0.294 0.667

G47
0.10 0.356 0.667

G48
0.06 0.242 0.667

G49
0.35 0.465 0.667

G50
7.17 2.750 0.500

G51
2.89 0.465 0.500

G52
0.84 0.660 0.667

G53
0.00 0.660 0.500

G54
0.87 0.563 0.667

G55
1.95 0.563 0.500

G56
1.13 0.563 0.667

G57
85.15 2.250 0.500

G58
1.43 0.563 0.667

G59
3.19 0.563 0.500
 3.19 0.563 0.500

G60
1.77 0.563 0.667

G61
15.71 1.125 0.500

G62
2.19 0.563 0.667

G63
4.93 0.563 0.500

G64
2.67 0.563 0.667

G65
157.71 2.250 0.500

G66
4.92 0.685 0.667

G67
11.57 0.682 0.500

G68
6.29 0.682 0.667

G69
86.42 1.364 0.500

G70
8.27 0.682 0.667

G71
21.42 0.682 0.500

G72
11.49 0.682 0.667

G73
24.00 1.364 0.500

G74
2.78 0.288 0.667

G75
112.90 3.101 0.500

G76
9.01 1.361 0.500

G77
10.75 1.361 0.667

G78
17.75 8.919 0.667

G79
275.74 11.200 0.500

G80
21.61 0.920 0.667

G81
10.23 0.920 0.667
 G82
111.04 0.920 0.500

∑T = -17468.59
: Hasil Perhitungan

ku Bendung (KP 06. BAB III. HALAMAN 68)

(KP 06. BAB III. HALAMAN 68)

(KP 06. BAB III. HALAMAN 69)

(KP 06. BAB III. HALAMAN 71)

(KP 06. BAB III. HALAMAN 70)

kategorikan jenis tanah
Momen Guling
(MG)
(ton.meter)
TINGGI TITIK BERAT
165.07
K1 1.000 0.500
1.54
K2 2.000 0.500
0.51
K3 2.000 0.333
1.54
K4 2.000 0.500
1.54
K5 2.000 0.500
1.54
K6 2.000 0.500
1.54
K7 2.000 0.500
 K7 2.000 0.500
1.54
K8 2.000 0.500
1.54
K9 2.000 0.500
1.54
K10 2.000 0.500
1.54
K11 2.000 0.500
1.54
K12 2.000 0.500
1.54
K13 2.000 0.500
1.54
K14 2.000 0.500
1.54
K15 2.000 0.500
1.54
K16 2.000 0.500
1.54
K17 2.000 0.500
1.54
K18 2.000 0.500
1.54
K19 2.000 0.500
1.54
K20 2.000 0.500
1.54
K21 2.000 0.500
1.54
K22 2.000 0.500
1.54
K23 2.000 0.500
1.54
K24 2.000 0.500
1.54
K25 2.000 0.500
1.54
K26 2.000 0.500
1.54
K27 2.000 0.500
1.54
K28 2.000 0.500
1.54
1.54
K29 2.000 0.500
1.54
K30 2.000 0.500
1.54
K31 2.000 0.500
4.54
K32 3.134 0.500
2.18
K33 3.000 0.333
0.02
K34 0.300 0.333
0.01
K35 0.150 0.333
0.00
K36 0.070 0.333
0.01
K37 0.130 0.333
0.02
K38 0.170 0.333
0.05
K39 0.210 0.500
0.07
K40 0.130 0.333
0.33
K41 0.160 0.500
0.07
K42 0.130 0.333
0.36
K43 0.210 0.500
0.10
K44 0.150 0.500
0.25
K45 0.340 0.500
0.04
K46 0.168 0.333
0.06
K47 0.214 0.333
0.02
K48 0.152 0.333
0.11
K49 0.356 0.333
23.16
K50 4.665 0.500
 K50 4.665 0.500
1.38
K51 1.395 0.500
0.34
K52 0.465 0.333
0.00
K53 0.921 0.500
0.26
K54 0.441 0.333
0.55
K55 0.480 0.500
0.27
K56 0.480 0.333
18.57
K57 5.770 0.500
0.28
K58 0.522 0.333
0.59
K59 0.571 0.500
0.29
K60 0.571 0.333
2.44
K61 1.316 0.500
0.30
K62 0.626 0.333
0.62
K63 0.691 0.500
0.30
K64 0.691 0.333
12.63
K65 5.861 0.500
0.45
K66 0.944 0.333
0.92
K67 1.096 0.500
0.45
K68 1.096 0.333
4.01
K69 3.888 0.500
0.43
K70 1.313 0.333
0.82
K71 1.675 0.500
0.38
 0.38
K72 1.675 0.333
0.57
K73 0.899 0.500
0.06
K74 0.899 0.333
1.17
K75 1.981 0.500
0.06
K76 0.279 0.500
0.02
K77 0.681 0.333
0.08
K78 0.294 0.333
1.96
K79 0.690 0.500
0.03
K80 0.974 0.333
0.09
K81 0.460 0.333
0.46
K82 2.141 0.500
∑G = 292.53
X

31
31
)

omen ( tm )
Guling
-

-0.355

-0.355
X
omen ( tm )
Guling
-

-0.222

-0.222

w4

w5
w6

w7

w8

w9

w10

w11
w12

w13 w14

dp dq w15

do
w16
dr Tmin=5.50
ds
w17

dt
du yu=0.30 n=0.46
cn
1.00
PX dx dy
dv
dw

Momen ( tm )
Guling
w1 4 0.3333333 8.68 10.01
80.107
w2 4 0.5 8.68 10.68
w3 4 0.6666667 8.68 11.35
52.546
w4 1.7 0.6666667 0.38 1.51
w5 1.7 0.5 0.38 -1.23
w6 2.24 0.6666667 0.71 -2.20
w7 2.24 0.6666667 0.71 -2.20
w8 1.61 0.6666667 10.104 -11.18
w9 1.61 0.6666667 10.104 -11.18
w10 1.42 0.6666667 7.909 -8.86
w11 1.42 0.6666667 7.909 -8.86
w12 1.58 0.6666667 5.718 -6.77
w13 1.58 0.6666667 5.718 -6.77
w14 0.89 0.6666667 3.528 -4.12
w15 1.65 0.5 3.872 -4.70
w16 1.65 0.6666667 3.528 -4.63
w17 5.5 0.6666667 1.661 -5.33

132.652
ift Pressure )

∑l
#DIV/0!
#DIV/0! DeltaH
#DIV/0! 0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

Momen Momen
Guling Tahan
154.69 -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
- #DIV/0!
- #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!

Momen Momen
Guling Tahan
#DIV/0! -
- 134.41
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! 134.41

0
∑l
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

Momen Momen
Guling Tahan
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! 0.00
Momen Momen
Guling Tahan
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
 #DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! -
#DIV/0! 0.00

t Pressure )
 ∑l
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

Momen Momen
Guling Tahan
- #DIV/0!
- #DIV/0!
0.00 #DIV/0!

Momen Momen
Guling Tahan
- #DIV/0!
- #DIV/0!
- #DIV/0!
- #DIV/0!
- #DIV/0!
- #DIV/0!
0.00 #DIV/0!

Momen ( ton. M )
ahan ( MT ) Guling ( MG )
0.00
0.00

#VALUE! ### ### V H

131.77 132.7 132.65 35.15 17.20

#DIV/0! #DIV/0!
0.00 #DIV/0!
#DIV/0! 0.00

134.41 #DIV/0!
0.00 #DIV/0!
#DIV/0! 0.00
0.00 0.000
#VALUE!
131.77
#VALUE!
#VALUE!
#DIV/0!
#VALUE!
asi (kg/cm²)

Hal. 423 KP 06

x Ny
 x 19.7

30.126 … AMAN
30.126 … AMAN

30.126 … AMAN

30.126 … AMAN
 3.6

JARAK LENGAN
MOMEN

2.142 54.542

106.342 106.642

105.942 106.209

102.342 102.642

98.742 99.042

95.142 95.442

91.542 91.842

87.942 88.242

84.342 84.642

80.742 81.042

77.142 77.442

73.542 73.842

69.942 70.242

66.342 66.642
66.342 66.642

62.742 63.042

59.142 59.442

55.542 55.842

51.942 52.242

48.342 48.642

44.742 45.042

41.142 41.442

37.542 37.842

33.942 34.242

30.342 30.642

26.742 27.042

23.142 23.442

19.542 19.842

15.942 16.242

12.342 12.642

8.742 9.042

5.142 5.442

1.142 1.642

1.142 1.809

1.042 1.109

0.992 1.025

0.962 0.982
 0.882 0.935

0.712 0.825

0.712 0.797

0.236 0.709

0.004 ###

0.24 0.24

0.15 0.15

0.19 0.19

0.28 0.28

0.82 0.82

0.82 1.129

0.57 1.447

0.57 1.763

-2.18 0.233

-2.64 1.859

-2.64 2.293

-0.38 2.403

-0.28 2.920

-3.21 3.014

-0.94 3.483

-2.63 2.733

-3.19 4.045

-0.84 4.139
-0.84 4.139

-0.84 4.590

-1.97 4.420

-0.84 5.170

-0.84 5.284

-1.41 5.733

-3.09 4.983

-3.78 6.335

0.00 6.449

0.00 7.017

0.00 6.790

0.00 7.699

0.00 7.813

0.00 8.382

0.00 8.154

0.00 8.932

0.00 7.658

0.00 9.889

0.00 9.662

0.00 13.542

-9.84 14.867

8.00 20.095

8.00 20.144
8.00 20.868
 LENGAN
JARAK
MOMEN
2.142
8.181

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681
6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681

6.681
 6.681

6.681

5.681
6.681

5.546 7.113

6.546 7.546

6.846 6.946

6.996 7.046

7.066 7.089

7.196 7.239

7.366 7.423

7.576 7.681

7.706 7.749

7.366 7.446

7.71 7.749

7.58 7.681

7.00 7.071

6.85 7.016

7.37 7.422

7.58 7.647

7.00 7.047

6.85 6.965

7.05 9.379
7.05 9.379

10.32 11.015

11.24 11.393

10.32 10.778

10.80 10.944

10.32 10.557

10.32 10.477

4.55 7.431

9.80 9.969

9.22 9.510

9.22 9.414

7.91 8.566

8.60 8.807

7.91 8.253

7.91 8.137

2.05 4.977

6.96 7.278

5.87 6.415

5.87 6.232

1.98 3.923

4.55 4.992

2.88 3.717
2.88 3.437

1.98 2.430

1.98 2.280

0.00 0.990

0.70 0.835

0.01 0.241

0.70 0.793

0.97 1.319

0.00 0.325

2.14 2.294

0.00 1.071
 H Tahan #VALUE!
17.20 131.765 132.652
#VALUE!
132.652