Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah perawatan awal pada kecelakaan atau
cedera yangbisa dilakukan oleh orang awam sebelum dilakukan pertolongan medis atau sebelum
dibawa ke pelayanan kesehatan (Wikipedia, 2012). Menurut Dean (2009) pertolongan pertama
pada kecelakaan adalah tindakan yang dilakukan sebagai respon karena ada seseorang yang
terluka atau tiba-tiba sakit. Tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan adalah (1).
menyelamatkan nyawa, dan menjamin bahwa seseorang yang terluka tersebut sampai di
departemen emergensi dengan kondisi lebih baik dari pada tidak dilakukan pertolongan pertama.
(2) Mencegah perburukan kondisi dan menjaga agar tetap aman seperti memindah pasien dari
lokasi yang berbahaya, menghentikan perdarahan dengan menekan luka. (3) Membantu
pemulihan seperti memberikan plester pada luka keccil (Dean , 2009; Wikipedia, 2012).
Dalam panduan ini berisi tentang alur penanganan dasar tentang hal-hal apa saja yang
dilakukan oleh staf sekolah atau kader UKS yang tidak memiliki dasar pendidikan medis pada
kondisi gawat darurat.
1. Periksa keadaan apakah aman jika anda mendekat misalnya apakah ada api, aliran listrik,
kebocoran gas, kerusakan bangunan, atau kendaraan
2. Guru atau orang dewasa yang berada ditempat kejadian sebaiknya tetap berada didekat
korban sampai pertolongan datang
3. Beritahukan riwayat kejadian pada penolong, dan penolong akan mengambil alih
pertolongan atau merujuk ke fasilitas kesehatan jika diperlukan.
4. Jangan berikan obat apapun kecuali sudah ada keterangan dari orang tua, ikuti kebijakan
pengobatan dari sekolah.
5. Jangan pindahkan siswa yang terluka parah kecuali sudah dipastikan bahwa kondisi aman
dan terdapat alat keamanan, misalnya untuk cedera lher dan punggung.
6. Jika ada kondisi yang mengancam nyawa segera hubungi unit gawat darurat rumah sakit
dan orang tua.
7. Orang tua yang bertanggung jawab sebaiknya tetap bersama siswa yang cedera.
8. Catat semua insiden yang terjadi sesuai kebijakan sekolah.
Untuk mencegah penularan penyakit saat melakan pertolongan hal hal yang harus dilakukan
antara lain:
1. Hindari kontak langsung dengan cairan tubuh seperti darah dengan menggunakan
sarung tangan sekali pakai.
2. Gunakan penghalang saat memberikan nafas bantuan seperti kain kassa.
3. Cuci tangan anda dengan sabun dan air mengalir segera sebelum dan sesudah
memberikan perawatan walaupun anda sudah menggunakan sarung tangan.
4. Jangan makan, minum atau menyentuh hidung, mulut, atau mata anda ketika
memberikan pertolongan.
5. Jangan menyentuh benda yang terkontaminasi dengan darah, mucus atau substansi
tubuh lain.
Prosedur P3K
TIDAK YA
JIKA TIDAK
PANGGIL 118!
PERIKSA SISWA
Apakah sadar atau tidak
(tepuk pundak dan panggil nama: apakah
kamu baik-baik saja?
ABRASI/INSISI/LASERASI
ABRASI:
babras
INSISI: luka Gunakan sarung tangan
teriris saat bersentuhan
LASERASI: dengan darah/cairan Apakah luka KECIL
Jagged cut tubuh
TIDAK YA
REAKSI ALERGI
Siswa dengan
alergi yang
mengancam Anak-anak dapat mengalami reaksi
nyawa, harus alergi yang tertunda sampai 2 jam
diketahui oleh
setelah memakan makanan,
semua staf.
sengatan lebah, dsb.
ASMA
Cirri-ciri siswa yang mengalami asma/mengi:
• nafas cepat • cuping hidung kembang kempis
• berat di dada • bibir, lidah dan kuku kebiruan
• batuk terus-menerus.
• sulit berbicara, mengambil nafas diantara kata2 saat
bicara
• mengi saat ekspirasi
• peningkatan penggunaan otot peruts dan dada selama
bernafas.
Siswa degan riwayat, sulit bernafas atau mengi sebaikya diketahui
oleh staf sekolah. Dan sebaiknya perencanaan perawatan asma
dikembangkan.
Asma adalah penyakit yang terjadi ketika saluran udara didalam
paru menyempit sehingga mengakibatkan kesulitan bernafas.
Beberapa pencetus asma antara lain infeksi virus, seperti influenza,
asap rokok, olahraga, parfum, bau yang menyengat, debu, Jika ada,, rujuk siswa ke perawatan asma, dan ukur
bulu
binatang, cuaca dingin, dan alergi. dengan peak flow meter jika ada.
YA
Hubungi pihak sekolah
dan orang tua siswa.
Panggil ambulans atau segera
bawa ke rumah sakit
YA
BLEEDING/PERDARAHAN
Gunakan sarung tangan
ketik kontak dengan YA Panggil ambulans
Amputasi ?
darah atau cairan tubuh.
TIDAK
Tutup luka dengan kain steril dan tekan luka • letakkan patahan bagian
dengan kuat untuk menghentikan perdarahan. tubuh ke dalam kantong
- Jika kain penuh dengan darah, jangan plastik
lepaskan, tambahkan lagi kain diatasnya. • masukkan kanong plastic
- TINGGIKAN daerah yang terluka diatas ke tas yang berisi air es
jantung, jika tidak dicurigai adanya cedera • kirim tas dan siswa ke
pada kepala, leher atau punggung. Jika rumah sakit
diduga ada fraktur bantu tinggikan dengan • jangan menyentuhkan
pelan bagian yang terluka. langsung bagian tubuh
- Tutup kain pembalut dengan kassa gulung yang patah ke es
untuk menjaga tekanan.
- Torniket hanya digunakan sebagai upaya
terakhir untuk menghentikan perdarahan
yang tidak terkontrol.
Hubungi pihak sekolah
dan orang tua siswa.
legal guardian.
URGE MEDICAL
LUKA BAKAR
TIDAK
Bandage loosely
Hubungi pihak sekolah
dan orang tua siswa.
Check student’s
immunization record.
TERSEDAK (KORBAN SADAR)
Dental injuries
Ears
Eyes
Fainting
Head injuries
Impaled object
Poisoning n overdose
Puncture wounds
Seizures
Shock
Splinters
Unconciousnes