Salam Pembuka
Setelah kata “Dengan Hormat” menggunakan koma
Kata dengan hormat sebaiknya dijadikan satu dengan kalimat selanjutnya, walaupun diganti baris
seperti biasa juga tetap dapat digunakan.
Contoh :
Dengan Hormat, berdasarkan . . . . . . . . . . ( yang dianjurkan )
Dengan Hormat,
Berdasarkan . . . . . . . . . . ( tetap dapat digunakan )
Alinea pembuka
Dalam alinea pembuka sebaiknya menggunakan bahasa yang baik dan sopan serta membuat instansi
yang membacanya tidak tersinggung.
Isi
Dalam isi terdapat :
Identitas
Yaitu keterangan berupa nama, tempat tanggal lahir, alamat, pendidikan terakhir dan dapat dtambah
lagi sesuai dengan kebutuhan. Dalam menuliskan keterangan diatas, awalan kata tidak menggunakan
huruf besar.
Contoh :
nama : Nitriana Safitri
tempat tanggal lahir : Jakarta, 7 Januari 1995
pendidikan terakhir : S1 Sastra Inggris
alamat : Dukuhturi, Bumiayu, Brebes, 52273
Maksud dan tujuan
Merupakan keterangan tentang alasan pengirim atau pelamar pekerjaan menulis surat itu.
Menyatakan lampiran
Dalam lamaran pekerjaan terdapat beberapa lampiran tentang syarat yang telah diminta oleh instansi
yang membutuhkan pekerja, maka sang pelamar harus memenuhi lampiran yang diminta tersebut.
Dalam lampiran ini setiap akhir kalimatnya menggunakan tanda titik dua, dan di akhir lampiran
mengggunakan titik.
Contoh : 1. fotokopi ijazah yang telah dilegalisir;
2. fotokopi kartu tanda penduduk;
3. PasFoto ukuran 3×4 dua lembar.
Penutup
Dalam penutup kita harus menunjukan keantusiasan kita dalam melamar pekerjaan pada instansi yang
kita tuju.
Contoh : Demikian surat lamaran pekerjaan yang saya buat, besar harapan saya untuk dapat menjadi
bagian dari perusahaan . . . . . . . . . Atas perhatian Bapak , saya mengucapkan terima kasih.
Tanda tangan dan nama terang
Tanda tangan ini berada di pojok kanan bawah surat, kemudian dibawahnya ditulis nama lengkap.
Contoh : Hormat saya,
Nitriana Safitri
KALIMAT EFEKTIF/BAKU
A
abis = habis
accu = aki
action = aksi
adap = adab
adzan = azan
aktifitas = aktivitas
aktip = aktif
analisa = analisis
anarkhi = anarki
anggauta = anggota
antri = antre
apotik = apotek
aquarium = akuarium
atheis = ateis
atlit = atlet
atmosfir = atmosfer
autobiografi = otobiografi
azas = asas
azasi = asasi
B
banget = sekali
biosfir = biosfer
bis = bus
C
cabe = cabai
capek = capai
centimeter = sentimeter
cidera = cedera
cinderamata = cenderamata
culture = kultur
D
dalem = dalam
debet = debit
defaluasi = devaluasi
deputy = deputi
detil = detail
diagnosa = diagnosis
difinisi = definisi
dipersilahkan = dipersilakan
do’a = doa
duit = uang
duren = durian
dzat = zat
E
ekstrim = ekstrem
ekwivalen = ekuivalen
elit = elite
enggak = tidak
F
faham = paham
familiar = familier
fihak = pihak
fikir = pikir
frekwensi = frekuensi
frustasi = frustrasi
G
gampang = mudah
genteng = genting
glukosa = glukose
goa = gua
goncang = guncang
group = grup
gubug = gubuk
H
hadist = hadis
hakekat = hakikat
hektar = hektare
hembus = embus
hempas = empas
hetrogen = heterogen
himbau = imbau
himpit = impit
hipotesa = hipotesis
hipotik = hipotek
hirarkhi = hierarki
hisap = isap
hutang = utang
I
idiologi = ideologi
ihlas = ikhlas
ijasah = ijazah
ijin = izin
ilang = hilang
imajinasi = imaginasi
influensa = influenza
inpus = infus
institute = institut
insyaf = insaf
inteligen = intelijen
interograsi = interogasi
interospeksi = introspeksi
intrupsi = interupsi
isteri = istri
J
jadual = jadwal
jaman = zaman
jenasah = jenazah
jenius = genius
K
kaedah = kaidah
kalo = kalau
kangguru = kanguru
kantung = kantong
kaos = kaus
karir = karier
katagori = kategori
kharisma = karisma
konggres = Kongres
kongkrit = konkret
konperensi = konferensi
kreatifitas = Kreativitas
kwalifikasi = kualifikasi
kwalitas = kualitas
kwantitas = kuantitas
kwitansi = kuitansi
L
laba-laba = labah-labah
langganan = pelanggan
lempeng = lurus
lesung pipit = lesung pipi
linier = linear
lobang = lubang
M
managemen = manajemen
mangkok = mangkuk
mantep = mantap
masaalah = masalah
massal = masal
mempesona = memesona
menejer = manajer
menyuci = mencuci
merk = merek
merubah = mengubah
mesjid = masjid
meterei = meterai
metoda = metode
mikroba = microbe
milyar = miliar
missi = misi
monarkhi = monarki
monopause = menopause
moril = moral
mozaik = mosaik
mulya = mulia
musium = museum
N
nafas = napas
nampak = tampak
nasehat = nasihat
netralisir = netralisasi
nomer = nomor
O
obyek = objek
omset = omzet
otentik = autentik
otopsi = autopsy
P
pasport = paspor
pegi = pergi
pengen = ingin
pengreditan = pengkreditan
perduli = peduli
phisik = fisik
photo = foto
pondasi = fondasi
praktek = praktik
proffesor = professor
propinsi = provinsi
pungkir = mungkir
putera = putra
Q
R
ramadhan = ramadan
rame = ramai
rapor = rapot
rejeki = rezeki
relative = relatif
resiko = risiko
roh = ruh
ronsen = rontgen
rubah = ubah
S
sanksi = sangsi
sariawan = seriawan
sate = satai
sekedar = sekadar
sembraut = kacau
senen = senin
sentausa = sentosa
silahkan = silakan
sintesa = sintesis
sistim = sistem
sistimatis = sistematis
sportifitas = sportivitas
sportip = sportif
standard = standar
standarisasi = standardisasi
sukur = syukur
sutra = sutera
syah = sah
syaraf = saraf
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: Saya suka makan nasi.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.
2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh:
Irwan S. Gatot
George W. Bush
Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
Contoh: Dwiki Halla
3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
R.A. Kartini
May.Jend. Didi Akbar
Dr. (doktor)
S.E. (sarjana ekonomi)
Kol. (kolonel)
Bpk. (bapak)
Prof. Dr. Iqbalyoko, S.Pd.,M.Pd., S.E.
Dandika Rahman S.H.
Dandika Rahman, S.H.
dr. Rodi menikah dengan Atika
4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan
yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh:
dll. (dan lain-lain) s.d. s/d u.p.
dsb. (dan sebagainya)
tgl. (tanggal)
hlm. (halaman)
5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau
jangka waktu.
Contoh:
Pukul 07.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)
0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.
7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak
menunjukkan jumlah.
Contoh:
Rp 4.900 ,00
Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada Mamat.
8. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,
badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh
masyarakat.
Contoh:
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
SMA (Sekolah Menengah Atas)
PT (Perseroan Terbatas)
WHO (World Health Organization)
UUD (Undang-Undang Dasar)
SIM (Surat Izin Mengemudi)
akronim
bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
rapim (rapat pimpinan)
akronimm...... tilang bukti pelanggaran rudal peluru kendali
Tilang itu membuat polisi makin kaya.
Saya ditilang polisi.
9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan
mata uang.
contoh:
Cu (tembaga)
52 cm
l (liter)
Rp 350,00
10. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi,
tabel, dan sebagainya.
contoh:
Latar Belakang Pembentukan
Sistem Acara
Lihat Pula
Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi. [Catatan: dengan koma sebelum "dan"]
Contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan. [Catatan: tanpa koma sebelum
"dan"]
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang
berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat
tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh:
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Karena , ia lupa akan janjinya.
3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak
kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan. KALAU HARI HUJAN, SAYA TIDAK AKAN
DATANG.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada
awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh:
Oleh karena itu, kamu harus datang.
Jadi, saya tidak jadi datang.
5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada
awal kalimat.
contoh:
O, begitu.
Wah, bukan main.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".
7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan
tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh:
Medan, 18 Juni 1984
Medan, Indonesia.
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar
pustaka.
Contoh: Lanin, Ivan,.1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: Wikipedia Indonesia.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
contoh: Rinto Jiang, S.E.
11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan
dengan angka.
Contoh:
33,5 m
Rp 10,50
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
13. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada
awal kalimat.
Contoh: Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-
sungguh.
Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan
pengembangan bahasa.
K. Huruf kapital dipakai sebagai huruf kapital setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada
nama badan/ lembaga.
Misalnya: Perserikatan Bangsa-Bangsa., Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.
L. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang
sempurna) dalam penulisan nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti
di, ke, dari, dan, dalam, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Idrus menulis buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Suara Pembaharuan.
Ia menulis makalah ”Fungsi Persuasif dalam Bahasa Iklan Media Elektronik”.
M. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti Bapak,
Ibu, Saudara, Kakak, Adik, Paman, yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
”Kapan Bapak berangkat?” tanya Nining kepada Ibu.
Para ibu mengunjungi Ibu Febiola.
Surat Saudara sudah saya terima.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai
dalam penyapaan.
Misalnya:
Kita semua harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
N. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya: Dr. : doktor Jend. : jendral dokter dr.
Ayah saya seorangf dokter. Hari ini yang piket dok Ayahku profesor. Hari ini Profesor Kunjil
sedang cuti.
O. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya: Apakah kegemaran Anda?
Penulisan Kata
A. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Misalnya: berbagai ketetapan sentuhan
B. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang
langsung
mengikuti atau mendahuluinya.
Misalnya: diberi tahu, beri tahukan bertanda tangan, tanda tangani
C. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur
gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya:memberitahukan, ditandatangani, melipatgandakan
Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Misalnya: anak-anak, buku-buku, berjalan-jalan, dibesar-besarkan, gerak-gerik, huru-hara, lauk-pauk,
mondar-mandir,
porak-poranda, biri-biri, kupu-kupu, laba-laba.
Gabungan Kata
Gabungan kata yang lazim disebutkan kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis
terpisah.
Misalnya: duta besar, kerja sama, kereta api cepat luar biasa, meja tulis, orang tua, rumah sakit,
terima kasih
Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan salah pengertian dapat ditulis
dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang berkaitan.
Misalnya: alat pandang-dengar (audio-visual), anak-istri saya (keluarga), buku sejarah-baru (sejarahnya
yang
baru), ibu-bapak (orang tua), orang-tua muda (ayat ibu muda) kaki-tangan penguasa (alat
penguasa)
Gabungan kata berikut ditulis serangkai karena hubungannya sudah sangat padu sehingga tidak
dirasakan lagi sebagai dua kata.
Misalnya: acapkali, apabila, bagaimana, barangkali, beasiswa, belasungkawa, bumiputra, daripada,
darmabakti,
halal-bihalal, kacamata, kilometer, manakala, matahari, olahraga, radioaktif, saputangan.
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis
serangkai.
Misalnya:adibusana, antarkota, biokimia, caturtunggal, dasawarsa, inkonvensional,
kosponsor, mahasiswa, mancanegara, multilateral, narapidana, nonkolesterol, neokolonialisme,
paripurna, prasangka, purnawirawan, swadaya, telepon, transmigrasi.
Jika bentuk terikan diikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, di antara kedua unsur kata itu
ditulisakan tanda hubung (-).
Misalnya: non-Asia, neo-Nazi