Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME

Teknik Menyampaikan Berita Buruk Dan Prinsip Komunikasi Dalam Perawatan Paliatif
Di Susun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah
“Keperawatan Menjelang Ajal Dan Paliatif”
Dosen Pembimbing : Wenny Nugraha Carsita, S.Kep.,NS.,M.Kep

Di susun Oleh :
Selvi Alfiani
R.19.01.069

YAYASAN INDRA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN 2021
TEKNIK MENYAMPAIKAN BERITA BURUK

MENYAMPAIKAN BERITA BURUK


• Beberapa isu dalam komunikasi yang biasanya sulit untuk dilakukan seperti
ketidakpastian prognosis penyakit (berapa lama lagi kemungkinan waktu yang dimiliki
oleh pasien untuk bertahan hidup), kematian (di mana dan bagaimana saya akan
meninggal), mengenai harapan (saya tidak boleh kehilangan harapan, namun apa yang
saya harapkan).
• Menyampaikan berita buruk membutuhkan keterampilan dan juga perhatian khusus.
Ketika seseorang menyampaikan pengalalamannya mengenai sesuatu yang buruk dalam
pelayanan kesehatan atau cara penyampaian berita buruk yang kurang baik, prognosis
penyakit yang buruk atau kegagalan dari upaya pengobatan sering menunjukkan respon
ketidakpuasan, sehingga pembicaraan tersebut terkadang selalu dihindari oleh mereka.

Ada 2 model :
 SPIKES
 PRIPARED

Pengertian SPIKES :
Robert Buckman (2005) memperkenalkan the SPIKES strategi untuk menyampaikan
berita buruk. Buckman mendefinisikan berita buruk sebagai sesuatu yang memiliki
dampak buruk terhadap masa yang akan dating dalam perspektif ataupan dangan
seseorang

S : Setting
P : Perception
I : Invitation
K : Knowledge
E : Empathy
S : Summar

1. Setting :
Setting mencakup upaya untuk menjamin lingkungan yang privasi dan memungkinkan
orang terdekat dan keluarga untuk hadir.

2. Perception :
Perception merupakan upaya untuk meyakinkan sebagai petugas kesehatan telah memahami
persepsi pasien, orang terdekat atau keluarga mengenaisituasinya sebelum berita buruk
tersebut disampaikan.
3. Invitaton :
Merupakan strategi untuk mengundang pasien, orang terdekat, atau keluarga

4. Knowledge :
Knowledge berarti kondisi dimana petugas kesehatan memberikan beberapa pertanda pada
mereka bahwa berita buruk akan segera disampaikan.

5. Empathy
Tunjukkan rasa Emphaty dengan mengidentifikasi dan merespon emosi yang timbul pada
pasien atau keluarga yang selanjutnya akan membantu memvalidasi perasaan mereka.

6. Summary
Selanjutnya pada tahap akhir lakukan Summary atau ringkasan komunikasi yang telah
dilakukan dan tetap memberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau butuh
penjelasan mengenai rencana pengobatan atau perawatan selanjutnya yang akan disetujui
dan diikuti oleh pasien dan keluarganya.

 Apa Itu PREPARED


P : Prepare for discussion
R : Relate to the person
E : Elicit patient and caregiver preferences
P : Provide information
A : Acknowledge emotions and concerns
R : Realistic hope
E : Encourage questions
D : Document

1. Prepare for discussion


Prepare for discussion yaitu petugas kesehatan akan mempersiapkan diskusi dengan
berupaya untuk memberikan informasi yang akurat mengenai pemeriksaan dan diagnosis
penyakit, menjamin privasi dan melakukan egosiasi terhadap keluarga yang hadir

2. Relate to the person


Relate to the person dikusiberfokus pada hal yang menjadi focus perhatian pasien untuk
membangun hubungan yang lebih akrab

3. Elicit patient and caregiver preferences


Elicit patient and caregiver preferences
Yaitu menghindari dan mencegah segala sesuatu yang berpotensi untuk mengganggu
proses komunikasi dan penyampaian informasi, termasuk factor budaya.

4. Acknowledge emotions and concerns


Acknowledge emotions and concerns merupakan upaya untuk memahami emosi dan focus
perhatian pasien dan keluarga dengan merespon secara empati

5. Realistic hope
Realistic hope yaitu memberikan harapan yang realistis, hal ini dapat dicapai dengan
menyeimbangkan antara kejujuran secara realistic dengan memberikan jaminan
dukungan, perawatan dan bantuan

6. Encourage questions
Encourage questions yaitu memberikan kesempatan untuk bertanya.

7. Document
Document yaitu ringkasan komunikasi harus didokumentasikan dalam catatan rekam
medic pasien, dan komunikasi oleh petugas kesehatan lainnya

PRINSIP KOMUNIKASI DALAM PERAWATAN PALIATIF

A. Komunikasi pada pasien mencakup 2 hal penting yaitu komunikasi mengenai informasi
kesehatan pasien dan dialog yang berpusat pada perasaan dan emosi pasien.
B. CLASS merupakan metode wawancara yang menggunakan 5 langkah sebagai protokol.
C. Metode ini menggunakan teknik langsung untuk mengatasi emosi yang dirasakan oleh
pasien.

CLASS
C : (Context atau setting)
L : (Listening skills)
A : Acknowledgement of the patient’s emotions
S : Strategy for clinical management
S: Summary

1. Context atau setting


Context dalam wawancara adalah konteks atau setting secara fisik dan termasuk 5
komponen utama yaitu menyediakan ruang yang memadai, bahasa tubuh, kontak mata,
sentuhan, dan pengantar atau perkenalan
A. Menyediakan Ruang Yang Memadai
Menyediakan ruang yang memadai dan tetap memperhatikan privacy pasien. Jika berada
di RS sebaiknya wawancara dalam ruangan dengan pintu yang tertutup untuk menjaga
privasi pasien.
B. Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh merupakan hal yang dapat memberikan makna berbeda dengan pesan yang
disampaikan. Upayakan dalam melakukan komunikasi kondisi dalam keadaan rileks,
duduk dengan posisi nyaman dengan kedua kaki berada di atas lantai tidak dalam
keadaan tergantung dari kursi. Biarkan bahu dalam keadaan rileks dan letakkan kedua
tangan anda di atas lutut. Posisi tersebut dalam term psychotherapy dikenal dengan istilah
posisi netral.
C. Kontak Mata
Upayakan menjaga dan mempertahankan kontak mata selama berkomunikasi terutama
saat pasien berbicara. Jika proses wawancara menjadi lebih emosional dimana pasien
mungkin menangis atau marah, maka perlu untuk mengalihkan pandangan sejenak.
D. Sentuhan
Sentuhan merupakan hal yang sangat membantu selama wawancara, namun tetap
mempertimbangkan beberapa hal seperti: sentuhan dilakukan pada area yang tidak
terpasang alat medikasi atau luka, perawat merasa nyaman untuk melakukan sentuhan,
pasien tidak menunjukkan respon atau reaksi menolak dengan sentuhan yang dilakukan.
E. Pengantar atau Perkenalan
Pastikan pasien mengenal siapa anda dan apa yang akan Anda lakukan. Upayakan
perawat memberikan salam atau dengan berjabat tangan dengan pasien lebih dahulu, lalu
pada keluarga pasien atau pendampingnya

2. Listening skills
Saat memulai dialog dengan pasien, sebagai seorang professional harus memastikan
bahwa ia melakukan wawancara atau dialog dengan memiliki keterampilan mendengar
yang baik.
Secara umum ada 4 poin yang sangat esensial dari keterampilan mendengarkan yaitu
pertanyaan terbuka, teknik fasilitasi, klarifikasi, dan mengendalikan waktu dan interupsi.
A. Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan terbuka merupakan salah bentuk pertanyaan yang dapat dijawab dalam
berbaga ipandangan. Pertanyaan terbuka memberikan kesempatan pada pasien untuk
mengekspresikan perasaannya berdasarkan pemahamannya mengenai pertanyaan yang
diberikan.
B. Teknik Fasilitasi
Hal pertama dan sekaligus merupakan hal yang sangat penting dari teknik fasilitasi
dalam komunikasi antar perawat-pasien adalah diam. Jika pasien sedang berbicara,
upayakan untuk tidak memotong pembicaraannya. Tunggu pasien berhenti berbicara
sebelum Anda memulai berbicara. Diam juga merupakan kondisi dimana pasien
berpikir atau merasakan sesuatu yang penting. Jika perawat mampu memberikan waktu
untuk kondisi diam pasien maka memungkinkan pasien akan mengungkapkan atau
mengekspresikan apa yang dipikirannya.
C. Klarifikasi
Masih sering ditemukan petugas kesehatan saat berkomunikasi dengan pasien terkesan
bahwa informasi yang diterimanya pergi dan berlalu begitu saja tanpa berupaya untuk
mengetahuinya secara jelas apakah perkataan itu maknanya dapat dipahami atau tidak
D. Mengendalikan waktu dan interupsi
Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa para praktisi kesehatan memiliki
kemampuan yang buruk dalam hal mengelola interupsi saat komunikasi dengan pasien.

3. Acknowledgement of the patient’s emotions


Respon empati merupakan teknik yang sangat baik selama proses komunikasi yang
penuh emosional, namun hal ini seringkali dipersepsi dengan salah. Respon empati tidak
membutuhkan perasaan pribadi dari petugas, jika pasien merasa sedih maka sebagai
perawat tidak diharuskan merasa sedih juga.
3 Tahapan dalam Melakukan Respon Empati
A. Mengidentifikasi emosi yang diekspresikan oleh pasien
B. Mengidentifikasi penyebab terhadap kondisi emosional pasien
C. Melakukan respon berdasarkan penrnyataan pasien yang telah dikemukakan dengan
menghubungkan hal-hal pada bagian 1 dan 2

4. Strategy for clinical management


Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk membantu memastikan bahwa Anda
mempersiapkan dan menyusun rencana manajemen yang mana pasien akan setuju dan
akan mengikuti:
1. Tentukan apa yang akan dinilai sebagai strategi medis yang optimal. Tentukan
rencana pengelolaan yang ideal.
2. Melakukan penilaian dalam pikiran Anda sendiri atau dengan menanyakan pada
pasien mengenai harapan pasien mengenai kondisi, pengobatan dan hasil yang ingin
dicapai.Sebagai perawat, Anda seharusnya dapat membuat kesimpulan dalam pikiran
anda. Jika Anda menyadari ada tidak cocokan antara harapan pasien dengan situasi
dan fakta-fakta medis, maka Anda harus dapat membuat rencana strategi yang logis
dan dapat diterima oleh pasien jika Anda menilai ada kejanggalan yang signifikan
antara harapan pasien dan realitis.
3. Mengusulkan strategi. Mengingat kesimpulan Anda dari langkah 1 dan langkah 2,
lalu ajarkan strategi. Ketika menjelaskannya pada pasien, terus menerus.
4. Kaji respon pasien dengan membuat catatan kemajuan pasien dalam membentuk
sebuah rencana aksi

5. S : Summary
Summary merupakan bagian akhir dari wawancara. Dalam pelayanan onkologi,
komunikasi merupakan hubungan antara perawat dengan pasien menjadi salah satu
aktivitas yang berlangsung terus menerus secara berkala dan merupakan komponen utama
dari pengobatan pasien.
 3 Tahapan untuk Melakukan Summary
A. Ikhtisar atau pengulangan poin utama yang dibahas dalam dialog
B. Memberikan kesempatan pada pasien untuk mengajukan pertanyaan
C. Merencanakan pertemuan atau interaksi berikutnya (kontrak yang jelas untuk
kontak)
Summary merupakan bagian yang penting dari proses wawancara, aktivitas ini tidak perlu
tidak membutuhkan waktu yang lama namun yang terpenting adalah focus terhadap
masalah utama yang dialami oleh pasien.

Anda mungkin juga menyukai