Teknik Menyampaikan Berita Buruk Dan Prinsip Komunikasi Dalam Perawatan Paliatif
Di Susun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah
“Keperawatan Menjelang Ajal Dan Paliatif”
Dosen Pembimbing : Wenny Nugraha Carsita, S.Kep.,NS.,M.Kep
Di susun Oleh :
Selvi Alfiani
R.19.01.069
Ada 2 model :
SPIKES
PRIPARED
Pengertian SPIKES :
Robert Buckman (2005) memperkenalkan the SPIKES strategi untuk menyampaikan
berita buruk. Buckman mendefinisikan berita buruk sebagai sesuatu yang memiliki
dampak buruk terhadap masa yang akan dating dalam perspektif ataupan dangan
seseorang
S : Setting
P : Perception
I : Invitation
K : Knowledge
E : Empathy
S : Summar
1. Setting :
Setting mencakup upaya untuk menjamin lingkungan yang privasi dan memungkinkan
orang terdekat dan keluarga untuk hadir.
2. Perception :
Perception merupakan upaya untuk meyakinkan sebagai petugas kesehatan telah memahami
persepsi pasien, orang terdekat atau keluarga mengenaisituasinya sebelum berita buruk
tersebut disampaikan.
3. Invitaton :
Merupakan strategi untuk mengundang pasien, orang terdekat, atau keluarga
4. Knowledge :
Knowledge berarti kondisi dimana petugas kesehatan memberikan beberapa pertanda pada
mereka bahwa berita buruk akan segera disampaikan.
5. Empathy
Tunjukkan rasa Emphaty dengan mengidentifikasi dan merespon emosi yang timbul pada
pasien atau keluarga yang selanjutnya akan membantu memvalidasi perasaan mereka.
6. Summary
Selanjutnya pada tahap akhir lakukan Summary atau ringkasan komunikasi yang telah
dilakukan dan tetap memberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau butuh
penjelasan mengenai rencana pengobatan atau perawatan selanjutnya yang akan disetujui
dan diikuti oleh pasien dan keluarganya.
5. Realistic hope
Realistic hope yaitu memberikan harapan yang realistis, hal ini dapat dicapai dengan
menyeimbangkan antara kejujuran secara realistic dengan memberikan jaminan
dukungan, perawatan dan bantuan
6. Encourage questions
Encourage questions yaitu memberikan kesempatan untuk bertanya.
7. Document
Document yaitu ringkasan komunikasi harus didokumentasikan dalam catatan rekam
medic pasien, dan komunikasi oleh petugas kesehatan lainnya
A. Komunikasi pada pasien mencakup 2 hal penting yaitu komunikasi mengenai informasi
kesehatan pasien dan dialog yang berpusat pada perasaan dan emosi pasien.
B. CLASS merupakan metode wawancara yang menggunakan 5 langkah sebagai protokol.
C. Metode ini menggunakan teknik langsung untuk mengatasi emosi yang dirasakan oleh
pasien.
CLASS
C : (Context atau setting)
L : (Listening skills)
A : Acknowledgement of the patient’s emotions
S : Strategy for clinical management
S: Summary
2. Listening skills
Saat memulai dialog dengan pasien, sebagai seorang professional harus memastikan
bahwa ia melakukan wawancara atau dialog dengan memiliki keterampilan mendengar
yang baik.
Secara umum ada 4 poin yang sangat esensial dari keterampilan mendengarkan yaitu
pertanyaan terbuka, teknik fasilitasi, klarifikasi, dan mengendalikan waktu dan interupsi.
A. Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan terbuka merupakan salah bentuk pertanyaan yang dapat dijawab dalam
berbaga ipandangan. Pertanyaan terbuka memberikan kesempatan pada pasien untuk
mengekspresikan perasaannya berdasarkan pemahamannya mengenai pertanyaan yang
diberikan.
B. Teknik Fasilitasi
Hal pertama dan sekaligus merupakan hal yang sangat penting dari teknik fasilitasi
dalam komunikasi antar perawat-pasien adalah diam. Jika pasien sedang berbicara,
upayakan untuk tidak memotong pembicaraannya. Tunggu pasien berhenti berbicara
sebelum Anda memulai berbicara. Diam juga merupakan kondisi dimana pasien
berpikir atau merasakan sesuatu yang penting. Jika perawat mampu memberikan waktu
untuk kondisi diam pasien maka memungkinkan pasien akan mengungkapkan atau
mengekspresikan apa yang dipikirannya.
C. Klarifikasi
Masih sering ditemukan petugas kesehatan saat berkomunikasi dengan pasien terkesan
bahwa informasi yang diterimanya pergi dan berlalu begitu saja tanpa berupaya untuk
mengetahuinya secara jelas apakah perkataan itu maknanya dapat dipahami atau tidak
D. Mengendalikan waktu dan interupsi
Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa para praktisi kesehatan memiliki
kemampuan yang buruk dalam hal mengelola interupsi saat komunikasi dengan pasien.
5. S : Summary
Summary merupakan bagian akhir dari wawancara. Dalam pelayanan onkologi,
komunikasi merupakan hubungan antara perawat dengan pasien menjadi salah satu
aktivitas yang berlangsung terus menerus secara berkala dan merupakan komponen utama
dari pengobatan pasien.
3 Tahapan untuk Melakukan Summary
A. Ikhtisar atau pengulangan poin utama yang dibahas dalam dialog
B. Memberikan kesempatan pada pasien untuk mengajukan pertanyaan
C. Merencanakan pertemuan atau interaksi berikutnya (kontrak yang jelas untuk
kontak)
Summary merupakan bagian yang penting dari proses wawancara, aktivitas ini tidak perlu
tidak membutuhkan waktu yang lama namun yang terpenting adalah focus terhadap
masalah utama yang dialami oleh pasien.