Anda di halaman 1dari 24

Asuhan Keperawatan

Pada Tn. H
Dengan Gangguan Sistem Perkemihan
Dengan Diagnosa Medis Benigna Prstate Hiperplasi (BPH)
Di Ruang Manalgi 2 RSUD Kab. Indramayu

Nama Kelompok : Kelompok 7


Tanggal Pengkajian : 28 Desember 2021
Tanggal Masuk RS : 23 Desember Jam : 20.50 WIB
No. Medical Record : 156049

A. BIODATA
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. H
Umur : 66 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Pendidikan : S-1
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Status Perkawinan : Cerai
Diagnosa Medis : Benigna Prostate Hiperplasi (BPH)
Alamat : Margadadi

b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. R
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S-1
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Lemah Mekar
Hubungan keluarga: Saudara

B. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN


1. Keluhan Utama
Nyeri saat BAK
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan sebelum masuk Rumah Sakit, dirumahnya pasien
mengalami kesulitan pada saat BAK . Lalu, pada tanggal 23 Desember 2021
pada pukul 20.50 WIB, pasien di bawa ke RSUD Kab. Indramayu di ruang IGD
untuk di periksa ada masalah pada saluran kencingnya. Setelah di periksa di
IGD, pasien di bawa ke ruangan Manalagi 2 untuk diberi perawatan lebih lanjut.
Pada saat pengkajian, pasien mengatakan dirinya belum pernah di rawat di
Rumah Sakit lain, lalu pasien mengeluh nyeri saat berkemih dengan skala nyeri
7 (0-10) dan terlihat pasien tampak gelisah. Pasien juga mengatakan sulit tidur
dan mengeluh kesakitan terus – menerus. Pasien terlihat terpasang selang urine
dan mengatakan khawatir dengan kondisinya ini dan pasien pun mengatakan
sulit tidur dan nafsu makanpun menurun.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit seperti
ini. Hanya saja, pasien pernah mengalami sakit yang ringan seperti demam dan
flu.

C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat kesehatan keluarga atau keturunan.

D. STRUKTUR KELUARGA
Genogram
Keterangan :
: Perempuan

: Laki-laki

: Pasien

: Meninggal

: Garis hubungan

: Tinggal serumah

E. RIWAYAT SOSIAL
Pasien mengatakan mudah bergaul dengan orang di sekitarnya dan sering
melakukan kerja bakti di sekitar rumahnya.

F. DATA BIOLOGIS
Pola Fungsi Kesehatan Kehidupan Sehari – Hari (ADL)

Pola Kehidupan Sehari –


No Saat Sehat Saat Sakit
Hari
1 Pola Nutrisi
a. Makan
1) Jenis - Nasi, bubur, sayur, - Bubur
lauk – pauk

2) Frekuensi - 3 kali sehari - Jarang makan

3) Porsi - 1 porsi - ½ porsi

4) Pantangan - Nafsu makan : Normal - Nafsu makan : Menurun

5) Keluhan - Tidak ada - Tidak ada

b. Minum
- Air putih, susu - Air putih
1) Jenis

- 6 – 7 kali sehari - 2 – 3 sehari


2) Frekuensi
Pola Kehidupan Sehari –
No Saat Sehat Saat Sakit
Hari
3) Porsi - 600 ml - 600 ml

4) Pantangan - Tidak ada - Tidak ada

5) Keluhan - Tidak ada - Tidak ada

2. Pola Eliminasi
a. Urin (BAK)
1) Frekuensi - 10 kali sehari (sering - Tepasang irigasi kateter
keluar, namun sedikit -
sedikit)

2) Warna - Kuning - Kuning bercampur darah

3) Bau - Amoniak - Amoniak dan amis

4) Perasaan saat BAK - Nyeri - Nyeri

- Nyeri - Nyeri
5) Keluhan

b. Alvi (BAB)
- 1 kali sehari - Belum pernah BAB
1) Frekuensi
- Coklat/kuning - Belum pernah BAB
2) Warna
- Lembek, padat - Belum pernah BAB
3) Konsistensi
- Khas - Belum pernah BAB
4) Bau
- Tidak ada - Belum pernah BAB
5) Keluhan

3. Pola Istirahat dan Tidur :


a. Tidur siang
1) Lamanya - 2 jam/hari - 1 jam/hari

2) Kualitas - Nyenyak - Tidak nyenyak, gelisah

3) Kebiasaan sebelum - Tidak ada - Tidak ada


tidur dan saat tidur
(pengantar tidur)
Pola Kehidupan Sehari –
No Saat Sehat Saat Sakit
Hari

4) Keadaan setelah
bangun tidur - Tenang - Gelisah

5) Keluhan
- Tidak ada - Tidak bisa tidur nyenyak,
gelisah dengan rasa sakit
yang di rasa
b. Tidur malam
1) Lamanya
- 8 jam/hari - 3 – 4 jam/hari
2) Kualitas
- Nyenyak - Tidak nyenyak, gelisah
3) Kebiasaan sebelum
tidur dan saat tidur - Tidak ada - Tidak ada
(pengantar tidur)

4) Keadaan setelah
- Tenang - Gelisah
bangun

5) Keluhan
- Tidak ada - Tidak ada

4 Pola aktivitas dan


kebersihan diri
a. Personal hygiene
1) Mandi
a. Frekuensi - 2 kali sehari - Belum mandi

b. Sarana mandi - Memakai sabun, - Belum mandi


Memakai air bersih

2) Gosok gigi
a. Frekuensi - 2 kali sehari - Belum mandi

b. Sarana gosok - Sikat gigi, pasta gigi - Belum mandi


gigi
Pola Kehidupan Sehari –
No Saat Sehat Saat Sakit
Hari
3) Keramas
a. Frekuensi - 1 kali sehari - Belum keramas

b. Sarana keramas - Memakai shampo - Belum keramas

4) Kuku
a. Keadaan kuku - Pendek - Sedikit panjang

b. Frekuensi - 1 minggu sekali - Belum memotong


potong kuku kuku

G. DATA PSIKOLOGIS
1. Pola kognisi dan persepsi sensori
a. Status mental : Sadar
b. Orientasi : Baik
c. Keadaan emosional : Sedih
d. Bicara : Normal
e. Bahasa yang digunakan : Jawa
f. Kemampuan membaca : Bisa membaca
g. Kemampua interaksi : Sesuai, pasien berinteraksi dengan
baik
h. Pengetahuan tentang penyakitnya : Kurang mengerti dan kurang
mengetahui mengani penyakit
yang di deritanya
i. Respon klien terhadap penyakitnya : Menerima dengan penyakit yang
di alaminya
2. Pola konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan menerima keadaan penyakit yang di deritanya saat
ini.
b. Ideal diri
Pasien mengatakan bahwa ia ingin berusaha menjadi pribadi yang lebih
baik dari sebelumnya, walaupun kondisi dan situasi saya saat ini sedang
tidak baik.
c. Harga diri
Pasien mengatakan bahwa ia merasa tidak berdaya dengan rasa sakit
yang saya miliki saat ini.
d. Peran diri
Pasien mengatakan bahwa ia sudah hampir seminggu di rumah sakit dan
mengatakan tidak bisa bekerja seperti biasanya.
e. Identitas diri
Pasien mengatakan bahwa ia menerima dengan penyakit yang di
deritanya, karena itu sudah Tuhan rencanakan untuk saya.

3. Pola peran – berhubungan


Pasien mengatakan bahwa orang terdekatnya adalah kakak dan adiknya
bukan istrinya, karena ia mengatakan bahwa sudah berpisah dengan istrinya
dan tidak mempunyai anak.

4. Pola seksual dan seksualitas


Data tidak terkaji

5. Pola mekanisme koping


Pasien mengatakan bahwa setip kali ada masalah, ia hanya bisa bercerita
dengan kakak dan adiknya tidak ada yang lain.
6. Pola nilai kepercayaan
Pasien mengatakan bahwa ia selalu beribadah dan sholat selalu 5 waktu
dan pasien mengatakan biasanya setelah sholat maghrib ia sering berzikir.

H. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran : Compos mentis
b. Penampilan : Tidak rapih (tidak memakai baju)
c. Kesadaran : Compos mentis
d. Orientasi : Baik,karena pasien dapat berkomunikasi dengan
baik.
e. Berat badan
- Sebelum sakit : 75 kg
- Saat sakit :72 kg
f. Tanda-tanda vital
- TD = 130/80 mmHg
- N = 65 x/menit
- S = 36,6 0C
- RR = 20 x/menit

2. Sistem pernapasan
a. Inspeksi : Hidung simetris, bentuk dada normal, bentuk tulang
belakang normal, pergerakan dada simetris, warna kulit
sawo matang, pernapasan cuping hidung tidak ada, irama
napas ireguler.
b. Palpasi : Nyeri tekan dada tidak ada
c. Perkusi : Timpani (normal)
d. Auskultasi : Suara napas vesikuler dengan jenis napas normal

3. Sistem kardiovaskuler
Konjungtiva anemis, sclera anikterik, mukosa bibir lembab, tidak ada sianosis,
irama jantung reguler, kekuatan nadi kuat, akral hangat.
4. Sistem persyarafan
a. Fungsi penciuman baik, bentuk hidung normal
b. Fungsi penglihatan baik, refleks pupil cepat, pupil isokor, gerakan bola
mata atas dan bawah baik, refleks mengunyah baik, wajah pasien simetris.
c. Fungsi pendengaran baik
d. Fungsi menelan baik, lidah simetris.
e. Fungsi pengecapan baik, orientasi tempat, waktu dan orang baik.

5. Sistem penglihatan
Bola mata simetris, sclera mata anikterik, refleks pupil cepat, tidak ada
pembengkakan pada mata.

6. Sistem pendengaran
Bentuk telinga kiri dan kanan simetris, fungsi pendengaran baik, tidak ada
pembengkakan pada telinga, telinga bersih, tidak ada nyeri tekan pada tulang
mastoid, tidak ada secret pada telinga.

7. Sistem perkemihan dan genitalia


Genitalia baik, tidak ada pembengkakan pada ginjal, genitalia terpasang
kateter, mengalami keluhan saat BAK, ketika BAK mengelami kesakitan,
frekuensi saat BAK 10 kali sehari (sering tetapi keluarnya sedikit), ketika BAK
berwarna kuning bercampur darah.

8. Sistem pencernaan
a. Inspeksi : Mulut bersih, bentuk bibr simetris, mukosa bibir lembab,
lidah bersih, reflek menelan baik, reflek mengunyah
baik, tidak ada nyeri menelan.
b. Inspeksi : Bentuk abdomen simetris, tidak ada lesi tidak ada
kemerahan.
c. Auskultasi : Bising usus ada, bising usus 10 x/menit.
d. Palpasi : Tidak ada pembengkakan, ada nyeri tekan pada
bagian abdomen dan saluran kemih, tugor kulit baik.
e. Perkusi : Tympani

9. Sistem muskuloskeletal
a. Ekstremitas atas : Tidak ada kemerahan, tidak ada edema, bentuk
simetris, terpasang infus dengan jenis cairan Nacl
0,9%
b. Ekstremitas bawah : Bentuk simetris, tidak ada edema, tidak ada
fraktur, tidak ada kemerahan.

10. Sistem endokrin


Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada edema, tidak ada penonolan
pada mata, keringat berlebihan pada telapak tangan tidak ada.

11. Sistem integumen


Warna kulit sawo matang, tugor kulit baik, kelembaban kulit hangat, tidak ada
kelainan pada kulit, keadaan kulit bersih, tidak ada edema.
I. DATA PENUNJANG

Jenis
No Pemeriksaan Tanggal Hasil Nilai Normal Interpretasi

Hematologi 23
Darah lengkap Desember
Leukosit 2021 13,100 4, 400 – 11, 300 Naik
Eritrosit 3,6 4,4 – 5,9 Turun
Hb 11,5 13,2 – 17,3 Turun
Trombosit 225.000 150.000 – 400.000 Normal
Hematokrit 35,0 % 40 – 52 Turun
MCV 95 fl 80 – 100 Normal
MCH 31,4 pg 28 – 33 Normal
MCHC 32,9 g/dl 33 – 36 Normal
RDW – CV 11,7 % 11, 5 – 14, 1 Normal

Hitung jenis
BAS % 0% 0–1% Normal
EOS % 2% 2–4% Normal
STAB % 1% 2–6% Turun
NEV % 73 % 50 – 70 % Naik
LYM % 19 % 25 – 40 % Turun
MON % 5% 2–8% Turun
Masa Pembekuan 8, 45 6 – 15 menit Normal
Masa Pendarahan 3,00 1 – 3 menit Normal

Kimia klinik
Glukosa sewaktu 209 mg/dl 74 - 180 Naik

J. PENGOBATAN
Cara
No Nama obat Dosis Waktu pemberian Ket

1. Cairan RL 20 tpm IV Untuk menggantikan


cairan yang hilang,
mengoreksi
ketidakseimbangan
elektrolit dan
menjaga tubuh agar
tetap terhidrasi
dengan baik.

2. Levofloxacine 1x750 mg 20.00 IV Untuk mengatasi


berbagai macam
oenyakit yang
disebabkan oleh
infeksi bakteri.

3. Asam 3x500 mg 23.00 IV Untuk menghentikan


Tranexamat pendarahan.

4. Kalnex 3x1 mg 12.00 IV Untuk menghentikan


proses pendarahan
pada tubuh.

5. Irigasi Nacl 40 – 60 btl - IV -


6. Durogenic Patch 25 mg - IV Untuk meredakan
nyeri yang hebat
seperti akibat
operasi.

K. ANALISA DATA
Tanggal, Data Senjang Penyebab / Masalah Tanda Tangan
Jam (DS dan DO) Etiologi Keperawatan dan Nama jelas
28 DS : Agen pencedera fisik Nyeri Akut Kelompok 7
Desember P : - Pasien mengatakan nyeri di ↓ (D.0077)
2021/11.0 bagian perut dan nyeri saat Prostate membesar
0 WIB BAK. ↓
- Pasien mengatakan setelah di Penyempitan lumen
operasi pada bagiam prosterior
prostatenya merasakan nyeri. ↓
Q : Nyeri yang di rasakan nyeri Obstruks
berat. ↓
R : Nyeri di bagian perutnya. Nyeri Akut
S : Skala nyeri 7 (0-10).
T : Nyeri yang di rasakan terus –
menerus.
DO :
- Pasien tampak meringis
kesakitan.
- Pasien tampak gelisah di
tempat tidur.
- Pasien sulit tidur .
- Nafsu amakan pasien menurun
- TD : 130/80 mmHg.

DS : Ketidakadekuatan Resiko Infeksi Kelompok 7


- Pasien mengatakan setelah di pertahanan tubuh (D. 0142)
operasi pada bagian primer
prostatenya merasakan nyeri. ↓
DO : Iritasi mukosa
- Pasien terpasang kateter. kandung kemih
- Terdapat perdarahan di bagian ↓
prostatenya. Luka
- Terdapat luka operasi di bagian ↓
prostatenya. Tempat masuknya
mikroorganisme

Resiko infeksi
DS : BPH Gangguan Kelompok 7
- Pasien mengatakan sulit untuk ↓ mobilitas fisik
menggerakan bagian tubuhnya. Pre dan post operasi (D.0054)
- Pasien mengatakan terasa sakit ↓
saat di gerakkan tubuhnya. Terjadi kompresi
- Pasien mengatakan dirinya uretra
jangan terlalu banyak bergerak. ↓
DO : Kerusakan mukosa
- Pasien terlihat membatasi urogenik
pergerakannya. ↓
- Fisik pasien tampak terlihat Menyebabkan nyeri
lemah ↓
- Pasien terlihat pada saat Gangguan Mobilitas
makan dan minum di bantu
oleh keluarganya.

L. DIAGNOSA KEPERAWATAN MENURUT PRIORITAS


1. Gangguan eliminasi urine b.d kanker d.d pembesaran kelenjar prostat
2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
3. Resiko infeksi b.d efek prosedur bedah invasif
4. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri

M. INTERVENSI KEPERAWATAN
Perencanaan Keperawatan
Tgl, No. Diagnosa
Jam Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional

28 D.0040 Setelah dilakukan tindakan


Dese gangguan keperawatan selama 2x24 jam 1. Observasi 1. Observasi
mber eliminasi urin masalah gangguan eliminasi - Identifikasi tanda dan - Untuk mengetahui
2020/ urin teratasi dengan kriteria gejala retensi atau adanya tanda dan
11.20 hasil: inkontinensia urin gejala retensi atau
WIB - Monitor eliminasi inkontinensia urine
Kriteria hasil IR ER urine (frekuensi, - Untuk mengetahui
1. Sensasi 2 4 konsistensi, aroma, frekuensi,
berkemih volume, dan warna) konsistensi, aroma,
2. Terpeutik volume, dan warna
2. Desakan 2 4
- Batasi asupan cairan urine.
berkemih 3. Edukasi 2. Terapeutik
3. Berkemih 2 4 - Ajarkan tanda dan - Agar mengurangi
gejala infeksi saluran rasa ingin
tidak tuntas
kemih berkemih
4. Frekuensi 3 5 - Ajarkan mengukur 3. Edukasi
BAK asupan cairan dan - Agar pasien
haluaran urine mengetahui tanda
4. Kolaborasi dan gejala infeksi
- Kolaborasi pemberian saluran kemih
obat supositoria uretra - Agar pasien dapat
mengatur
keseimbangan
intake dan output
cairan secara
mandiri
4. Kolaborasi
- Memudahkan
berkemih
28 D.0077 nyeri Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi 1. Observasi
Dese akut keperawatan selama 2x24 jam - Identifikasi lokasi, - Untuk mengetahui
mber masalah nyeri akut teratasi karakteristik, durasi, lokasi,
2020/ dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas, karakteristik,
11.30 dan intensitas nyeri durasi, frekuensi,
WIB - Identifikasi skala kualitas, dan
nyeri intensitas nyeri.
- Identifikasi faktor - Untuk mengetahui
Kriteria hasil IR ER yang memperberat skala nyeri.
1. Keluhan nyeri 2 4 dan memperingan - Untuk mengetahui
2. Kesulitan nyeri faktor yang
2. Terapeutik memperberat dan
tidur 2 4 - Berikan teknik memperingan
3. Gelisah nonfarmakologis nyeri.
4. Nafsu makan 2 4 untuk mengurangi 2. Terapeutik
rasa nyeri - Untuk meredakan
- Fasilitasi istirahat dan nyeri dengan terapi
tidur nonfarmakologis
3. Edukasi - Agar pasien dapat
- Anjarkan teknik istirahat dan tidur
nonfarmakoligis untuk dengan nyaman
mengurangi rasa nyeri 3. Edukasi
4. Kolaborasi - Agar pasien dapat
- Kolaborasi pemberian meredakan nyeri
analgetik secara mandiri
dengan teknik
nonfarmakologis
4. Kolaborasi
- Untuk mengurangi
rasa nyeri
28 D.0142 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi 1. Observasi
Dese resiko infeksi keperawatan selama 3x24 jam - Monitor tanda dan - Untuk mengetahui
mber masalah resiko infeksi teratasi gejala infeksi lokal adanya tanda dan
2020/ dengan kriteria hasil: dan sistemik gejala infeksi lokal
11.40 2. Terapeutik dan sistemik
WIB - pertahankan teknik 2. Terapeutik
Kriteria hasil IR ER aseptic pada pasien - Untuk mencegah
1. Kadar sel 3 5 beresiko tinggi penyebaran
darah putih 3. Edukasi mikroorganisme/
- Jelaskan tanda dan terkontaminasi
2. Nyeri 2 4
gejala infeksi 3. Edukasi
3. Kemerahan 3 5 - Anjurkan - Agar pasien
meningkatkan asupan mengetahui tanda
nutrisi dan gejala infeksi
4. Kolaborasi - Agar meningkatkan
Kolaborasi pemberian imun tubuh
Levofloxacine 4. Kolaborasi
- Mencegah infeksi
28 D.0054 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi 1. Observasi
Dese gangguan keperawatan selama 3x24 jam - Identifikasi adanya - Untuk mengetahui
mber mobilitas masalah gangguan mobilitas nyeri atau keluhan adanya nyeri atau
2020/ fisik fisik teratasi dengan kriteria fisik lain keluhan fisik yang
11.50 hasil: - Identifikasi toleransi menghambat
WIB Kriteria hasil IR ER fisik melakukan mobilisasi
1. Rentang gerak 3 5 pergerakan - Untuk mengetahui
2. Nyeri 2 4 2. Terapeutik batas toleransi
- Libatkan keluarga pergerakan pasien
3. Kecemasan 2 4
untuk membantu 2. Terapeutik
4. Gerakan 3 5 pasien dalam - Agar pasien terus
terbatas meningkatkan meningkatkan
pergerakan aktivitas
3. Edukasi pergerakan
- Jelaskan tujuan dan 3. Edukasi
prosedur mobilisasi - Agar pasen
- Anjurkan melakukan memahami tujuan
mobilisasi dini dab prosedur
- Ajarkan mobilisasi mobilisasi
sederhana yang harus - Agar pasien mau
dilakukan melakukan
mobilisasi dini
seperti miring
kanan kiri
- Agar pasien dapat
melakukan
mobilisasi
sederhana seperti
duduk di tempat
tidur

N. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No Tgl/ TTD Tgl/
. jam Implementasi keperawatan nama jam Evaluasi
DX
1 29 Tindakan: Kel 7 29 S: pasien mengatakan rasa ingin berkemih
Dese Monitor eliminasi urine (frekuensi, desem dan menahan berkemih sudah tidak ada
mber konsistensi, aroma, volume, dan warna) ber saat terpasang kateter.
2020/ DS: pasien mengatakan ketika BAK 2020/ O: Output urin di urin bag 1000ml, warna
13.00 mengelami kesakitan, frekuensi saat 13.10 urin kuning kecoklatan
WIB BAK 10 kali sehari (sering tetapi WIB A: masalah belum teratasi
keluarnya sedikit), ketika BAK P: intervensi dilanjutkan.
berwarna kuning bercampur darah.
DO: pasien terpasang kateter, pasien
diberi terapi irigasi, warna urin sedikit
kuning kecoklatan.

Tindakan:
Ajarkan tanda dan gejala infeksi
saluran kemih.
DS: pasen mengatakan mengetahui
tanda dan gejala infeksi saluran kemih.
DO:-

2 29 Tindakan: Kel 7 30 S: pasien mengatakn skala nyeri sudah


Dese Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Dese menurun, awal 7 menjadi 5, pasien juga
mber frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri mber mengatakan mulai sedikit bisa tertidur.
2020/ DS: 2020/ O: pasien tampak tidak cemas, dan lebih
13.30 P : - Pasien mengatakan nyeri di 09.00 rileks saat diajak berkomunikasi.
WIB bagian perut dan nyeri saat A: masalah belum teratasi
BAK. P: intervensi dilanjutkan
- Pasien mengatakan setelah di
operasi pada bagiam prostatenya
merasakan nyeri.
Q : Nyeri yang di rasakan nyeri
berat.
R : Nyeri di bagian perutnya.
T : Nyeri yang di rasakan terus –
menerus.
DO:-

Tindakan:
Identifikasi skala nyeri
DS: pasien mengatakan skala nyeri 7
dari 0-10
DO:-

Tindakan:
Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
DS: pasien mengatakan nyeri sedikit
berkurang menjadi skala 6 dari 0-10
DO:-

Tindakan:
Fasilitasi istirahat dan tidur
DS: pasien mengatakan sedikit lebih
tenang dan bisa tertidur
DO: pasien sudah tidak tampak gelisah

Tindakan:
Kolaborasi pemberian analgetik
DS: pasien mengatakan skala nyeri
menurun menjadi 5 dari 0-10
DO: pemberian Durogenic Patch 25
mg IV
3 29 Tindakan Kel 7 S: pasien mengatakan masih terasa nyeri di
Dese Monitor tanda dan gejala infeksi lokal area post operasi.
mber dan sistemik O: Leukosit 13,100, luka tampak sedikit
2020/ DS: Pasien mengatakan nyeri pada area kemerahan.
13.50 luka operasi A: masalah belum teratasi
WIB DO: Luka tampak sedikit kemerahan, P: Intervensi dilanjutkan
leukosit 13,100

Tindakan:
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
DS: pasen mengatakan mengetahui
tanda dan gejala infeksi
DO:-

Tindakan:
Kolaborasi pemberian Levofloxacine
DS: pasien mengatakn area luka masih
terasa nyeri
DO: Leukosit 13,100
4 29 Tindakan: Kel 7 29 S: pasien mengatakan terasa sakit saat
Dese Identifikasi adanya nyeri atau keluhan Dese tubuhnya di gerakan. Pasien mengatakan
mber fisik lain mber masih takut untuk mencoba duduk atau
2020/ DS: Pasien mengatakan terasa sakit 2020/ miring kanan dan kiri.
14.00 saat di gerakkan tubuhnya. 14.20 O: pasien tampak meringis saat mencoba
WIB DO: pasien tampak lemah dan tampak WIB latihan gerak sederhana
membatasi geraknya A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Tindakan:
Identifikasi toleransi fisik melakukan
pergerakan
DS: Pasien mengatakan dirinya jangan
terlalu banyak bergerak, Pasien
mengatakan terasa sakit saat di
gerakkan tubuhnya.
DO:-

Tindakan:
Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan pergerakan
DS: Pasien mengatakan dirinya jangan
terlalu banyak bergerak.
DO: pasien tampak membatasi
geraknya

Tindakan:
Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
DS: Pasien mengatakan dirinya jangan
terlalu banyak bergerak
DO: pasien tampak membatasi
geraknya

Tindakan:
Anjurkan melakukan mobilisasi dini
DS: Pasien mengatakan dirinya jangan
terlalu banyak bergerak
DO: pasien tampak membatasi gerak
nya

O. CATATAN PERKEMBANGAN
No. DX Tgl/jam Catatan Perkembangan Tanda Tangan dan
Keperawatan Nama Jelas
Nyeri Akut 30 S: Kelompok 7
(D.0077) Desembe Pasien mengatakan nyeri berkurang yang awalnya skala
r 2021 nyeri 7 menjadi 5
O:
Pasien terlihat tampak meringis
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
I:
T : Kolaborasi pemberian obat durogenic Patch
R : Nyeri berkurang dan bisa tidur nyenyak dengan
skala nyeri 5 menjadi 3
E:
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang 5 ke 3
O : Pasein terlihat tidurnya sudah nyenyak dan tidak
meringis
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
R:-

Resiko Infeksi 30 S : Pasien mengatakan nyeri berkurang dan tidak gatal


(D.0142) Desembe lagi
r 2021 O : Pasien terlihat sudah tidak mememgang area bekas
luka secara sering
A : Masalah intervensi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I:
T:
Berikan perawatan kulit/luka post operasi
R : Pasien terasa tidak gatal lagi
E:
S : Pasien mengatakan tidak merasa gatal lagi
O : Pasien terlihat sudah tidak gatal lagi
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
R:-
Gangguan 30 S : Pasien mengatakan bisa menggerakan badan dan
Mobilitas Fisik Desembe kakinya sedikit – sedikit
(D. 0059) r 2021 O : Pasien terlihat bisa menggerakan badan dan kakinya
sedikit – sedikit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I:
T : Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
R : Pasien bisa bergerak walaupun sedikit – sedikit
E:
S : Pasien mengatakan bisa bergerak sedikit – sedikit
O : Pasien terlihat bergerak sedikit – sedikit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
R:-

Nyeri Akut 31 S : Pasien mengatakan nyeri berkurang 5 menjadi 3


(D.0077) Desembe O : Pasien terlihat sudah tidur nyenyak dan tidak
r 2021 meringis kesakitan
A : Masalah intervensi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I:
T:
Kolaborasi pemberian terapi relaksasi masase nyeri
R : Nyeri hilang timbu saat masase
E:
S : Pasien mengatakan tidak merasa nyeri ketika di pijit
- pijit
O : Pasien terlihat sudah tidak meringis kesakitan lagi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
R:-

Resiko Infeksi 31 S : Pasien mengatakan tidak terasa gatal lagi


(D.0142) Desembe O : Pasien terlihat sudah tidak gatal - gatal
r 2021 A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I:
T:
Berikan perawatan luka operasi
R : Pasien mengatakan tidak terasa sakit
E:
S : Pasien mengatakan tidak merasa sakit
O : Pasien terlihat sudah tidak merasa sakit lagi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
R:-

Gangguan 31 S : Pasien mengatakan bisa bergerak sedikit - sedikit


Mobilitas Fisik Desembe O : Pasien terlihat bisa menggerakkannya badannya
(D.0054) r 2021 sedikit - sedikit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I:
T:
Menganjurkan pasienuntuk miring kanan dan miring
kiri
R : Pasien mengatakan bisa miring kanan miring kiri
E:
S : Pasien mengatakan sudah bergerak walaupun hanya
di tempat didur
O : Pasien terlihat sudah bisa bergerak lebih banyak dari
sebelumnya
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
R:-

Gangguan 31 S : Pasien mengatakan bisa bergerak sedikit - sedikit


Mobilitas Fisik Desembe O : Pasien terlihat bisa menggerakkannya badannya
(D.0054) r 2021 sedikit - sedikit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I:
T:
Menganjurkan pasien untuk bergerak sedikit - sedikit
E:
S : Pasien mengatakan sudah bergerak dengan normal
O : Pasien terlihat sudah bisa duduk
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
R:-

Anda mungkin juga menyukai