Anda di halaman 1dari 32

PEMELIHARAAN KELISTRIKAN

KENDARAAN RINGAN
(C3) KELAS XII

Azip Shabari
Imam Muzakki

PT KUANTUM BUKU SEJAHTERA


PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN
SMK/MAK Kelas XII
© 2020
Hak cipta yang dilindungi Undang-Undang ada pada Penulis.
Hak penerbitan ada pada PT Kuantum Buku Sejahtera.

Penulis : Azip Shabari


Imam Muzakki
Editor : Diana Agus Sari
Desainer Kover : Achmad Faisal
Desainer Isi : Agista Dwi Reviana
Tahun terbit : 2020
ISBN : 978-623-7591-73-3

Diterbitkan oleh
PT Kuantum Buku Sejahtera
Anggota IKAPI No. 212/JTI/2019
Jalan Pondok Blimbing Indah Selatan X N6 No. 5 Malang - Jawa Timur
Telp. (0341) 438 2294, Hotline 0822 9951 2221;
Situs web: www.quantumbook.id

Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik
secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan sistem penyimpanan
lainnya, tanpa izin tertulis dari PT Kuantum Buku Sejahtera.
Daftar Isi

Prakata ...................................................................................................................... v
Bab 1 Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman...... 1
A. Mengenal Wiring Diagram dan Cara Kerja Sistem Power Window,
Central Lock, dan Alarm.................................................................................................... 2
B. Prosedur Trouble Shooting Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman.... 13
C. Pemeriksaan dan Perbaikan Komponen Sistem Kelistrikan Tambahan
dan Pengaman.................................................................................................................... 17
Uji Kompetensi............................................................................................................................... 22

Bab 2 Mendiagnosis Kerusakan Sistem Starter......................................................... 27


A. Mengenal Wiring Diagram dan Cara Kerja Sistem Starter.................................... 28
B. Prosedur Trouble Shooting Sistem Starter................................................................. 29
Uji Kompetensi............................................................................................................................... 37

Bab 3 Mendiagnosis Kerusakan Sistem Pengisian..................................................... 41


A. Mengenal Wiring Diagram dan Cara Kerja Sistem Pengisian.............................. 42
B. Prosedur Trouble Shooting Sistem Pengisian........................................................... 44
Uji Kompetensi............................................................................................................................... 52

Bab 4 Mendiagnosis Kerusakan Sistem Pengapian Konvesional dan Elektronik... 57


A. Mengenal Wiring Diagram dan Cara Kerja Sistem Pengapian............................ 58
B. Prosedur Trouble Shooting Sistem Pengapian......................................................... 61
Uji Kompetensi............................................................................................................................... 68

Bab 5 Perawatan Sistem Penerangan dan Panel Instrumen..................................... 73


A. Mengenal Wiring Diagram, Cara Kerja Sistem Penerangan, dan Panel
Instrumen............................................................................................................................... 74
B. Prosedur Trouble Shooting Penerangan dan Panel Instrument........................ 83
C. Pemeriksaan dan Perbaikan Komponen Sistem Penerangan dan
Instrumen............................................................................................................................... 87
Uji Kompetensi............................................................................................................................... 96

Bab 6 Mendiagnosis Kerusakan Sistem Air Conditioning (AC)................................. 101


A. Mengenal Wiring Diagram dan Cara Kerja Sistem Air Conditioning (AC)....... 102
B. Prosedur Trouble Shooting Sistem Air Conditioning (AC).................................... 104
Uji Kompetensi............................................................................................................................... 112

Bab 7 Mendiagnosis Sistem Audio.............................................................................. 117


A. Mengenal Wiring Diagram dan Cara Kerja Sistem Audio..................................... 118
B. Prosedur Trouble Shooting Sistem Audio.................................................................. 121
C. Pemeriksaan dan Perbaikan Komponen Sistem Audio......................................... 124
Uji Kompetensi............................................................................................................................... 129

iii
Bab 8 Mengevaluasi Hasil Perbaikan Kelistrikan Kendaraan Ringan...................... 133
A. Mengenal Wiring Diagram Sistem Kelistrikan Kendaraan Ringan.................... 134
B. Prosedur Trouble Shooting Sistem Kelistrikan Kendaraan Ringan.................... 135
C. Evaluasi Perbaikan Komponen Sistem Kelistrikan Kendaraan Ringan............ 139
Uji Kompetensi............................................................................................................................... 155

Glosarium ...................................................................................................................... 159


Daftar Pustaka.................................................................................................................... 167
Biodata Penulis................................................................................................................... 171
Biodata Konsultan.............................................................................................................. 172
Tim Kreatif........................................................................................................................... 173

iv
Prakata

Tidak ada kata yang terindah untuk mengungkapkan kebahagian selain rasa syukur kepada
Allah SWT. yang telah memberikan nikmatnyNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
buku teks ini, dengan judul “Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XII”.
Buku teks Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XII ini disusun sebagai bahan
ajar siswa dalam melaksanakan Pembelajaran di sekolah berdasarkan standar dan kurikulum
revisi 2013. Isi materi buku teks ini berpedoman pada Kompentensi Inti (KI) dan Kompetensi
dasar (KD) pada kelompok mata pelajaran kompetensi keahlian Teknik kendaraan Ringan
Otomotif (C3) yang terdiri dari:
BAB 1 : Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman
BAB 2 : Mendiagnosis Kerusakan Sistem Starter
BAB 3 : Mendiagnosis Kerusakan Sistem Pengisian
BAB 4 : Mendiagnosis Kerusakan Sistem Pengapian Konvensional dan Elekronik
BAB 5 : Perawatan Sistem Penerangan dan Panel Instrumen
BAB 6 : Mendiagnosis Kerusakan Sistem AIr Conditioning (AC)
BAB 7 : Mendiagnosis Sistem Audio
BAB 8 : Mengevaluasi Hasil Perbaikan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Setiap bab dalam buku ini berisi soal-soal latihan yang membutuhkan daya nalar tinggi,
atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan pembelajaran berbasis STEM (Science, Technology,
Engineering, and Mathematic) sehingga setelah mempelajari siswa tidak hanya menguasai
pengetahuan tetapi seluruh keterampilan yang dapat meningkatkan kompetensi siswa
Penghargaan kepada beberapa pihak yang telah memberikan bantuan, masukan,
bimbingan, dan dukungan dalam penyelesaian buku Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan
Ringan Kelas XII.

Purbalingga, November 2019

Penulis

v
Do not Pray
for an Easy life,
pray for the strength to
endure a difficult one
Jangan kamu berdoa untuk hidup yang mudah,
Berdoalah agar diberi kekuatan supaya dapat
menghadapi hidup yang sulit.

"Bruce Lee"

vi
B AB

1
Mendiagnosis
Kerusakan Sistem
Kelistrikan Tambahan
dan Pengaman

Kompetensi Dasar
3.12 Mendiagnosis kerusakan sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan
4.12 Memperbaiki sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan
3.20 Mendiagnosis kerusakan sistem pengaman
4.20 Memperbaiki sistem pengaman

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, siswa dapat:
1. memahami wiring diagram beserta cara kerja sistem kelistrikan tambahan dan pengaman;
2. menganalisis gangguan (trouble shooting); serta
3. melakukan pengujian dan perbaikan.

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman 1


Sistem utama kendaraan dilengkapi dengan sistem kelistrikan tambahan, meliputi power
window, central lock, sistem mirror, sistem lampu kabut, air bag dan immobilizer, termasuk
sistem pengamanan alarm. Sistem tambahan bertujuan memberikan perhatian pada
segi keamanan dan kenyamanan saat berkendara. Pada bab ini hanya akan membahas
sistem power window, alarm, dan central lock yang meliputi pengenalan wiring diagram
beserta cara kerjanya, prosedur trouble shooting, dan perbaikannya.

A. Mengenal Wiring Diagram dan Cara Kerja Sistem Power Window,


Central Lock, dan Alarm

1. Wiring Diagram dan Cara Kerja Sistem Power Window


Saat posisi sakelar utama power window yang terletak di depan ruang pengemudi
dalam keadaan lock (terkunci), semua pintu penumpang belakang dan depan tidak
dapat dioperasikan melalui sakelar penumpang (passenger switch). Sakelar utama
(driver) dapat bekerja secara manual dan otomatis. Ketika sakelar ditarik dan ditekan
secara penuh, kaca akan naik dan turun sampai dengan titik maksimum. Hal itu juga
dapat dioperasikan secara manual dengan cara menarik dan menekan setengah
sehingga kaca dapat dibuka sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 1.1 Pengoperasian sakelar power window


Sumber: Yunus Aris, 2015

Gambar 1.2 Rangkaian sakelar utama saat posisi netral


Sumber: Yunus Aris, 2015

2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


a.
Menurunkan kaca (driver) secara otomatis
Ketika kunci kontak pada posisi ON dan sakelar power window di tekan penuh
(AUTO DOWN) sekali, arus mengalir ke kumparan relai utama PW  massa. Hal
ini menyebabkan relai utama aktif.
Ketika relai utama aktif, arus akan mengalir melalui fuse  ke titik kontak
relai utama  ke rangkaian kontrol. Begitu pula arus mengalir dari baterai
 ke sakelar power window AUTO DOWN  rangkaian kontrol. Rangkaian
kontrol akan mengolah dan memerintahkan Tr utama ON dan Tr turun ON. Hal
ini menyebabkan arus mengalir dari baterai ke Tr utama  ke kumparan relai
turun  ke Tr turun  massa. Akibatnya relai turun aktif.
Ketika relai turun aktif, arus akan mengalir dari baterai ke titik kontak pada
relai turun  motor power window  massa. Arus mengalir ke motor power
window membuat motor bergerak ke kiri (jendela turun). Pada saat otomatis,
motor akan berhenti jika terbuka penuh. Rangkaian kontrol akan mendeteksi
penguncian motor power window melalui sensor switch dan menjaga agar Tr
utama dan Tr turun dalam posisi ON. Rangkaian tersebut akan mati sekitar 10
detik.

Gambar 1.3 Rangkaian sakelar utama saat posisi turun otomatis


Sumber: Yunus Aris, 2015

Gambar 1.4 Rangkaian sakelar utama saat posisi turun otomatis


Sumber: Imam Muzakki

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman 3


b.
Menaikan kaca (driver) secara otomatis.
Ketika kunci kontak pada posisi ON dan sakelar power window di tarik penuh
(AUTO UP), arus mengalir  ke kumparan relai utama PW  massa. Hal ini
menyebabkan relai utama aktif.
Ketika relai utama aktif, arus akan mengalir melalui fuse  ke titik kontak
relai utama  ke rangkaian kontrol. Begitu pula arus mengalir dari baterai 
ke sakelar power window AUTO UP  rangkaian kontrol. Rangkaian kontrol
akan mengolah dan memerintahkan Tr utama ON dan Tr naik ON. Hal ini
menyebabkan arus mengalir dari baterai ke Tr utama  ke kumparan relai naik
 ke Tr naik  massa. Akibatnya relai naik aktif.
Ketika relai naik aktif, arus akan mengalir dari baterai ke titik kontak pada
relai naik–motor power window  massa. Arus mengalir ke motor power
window membuat motor bergerak ke kanan (jendela naik), otomatis motor
akan berhenti jika sudah terbuka penuh. Rangkaian kontrol akan mendeteksi
penguncian motor power window melalui sensor switch dan menjaga agar Tr
utama dan Tr naik dalam posisi ON. Dalam hal ini rangkaian akan mati sekitar
10 detik.

Gambar 1.5 Rangkaian sakelar utama saat posisi naik otomatis Transistor Tipe NPN
Sumber: Yunus Aris, 2015

Gambar 1.6 Rangkaian sakelar utama saat posisi naik otomatis Xenia/Avanza
Sumber: Imam Muzakki

4 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


c.
Menaikkan kaca kiri (penumpang) dari sakelar utama (driver)
Ketika kunci kontak pada posisi ON dan power window control switch Front LH
diposisikan UP, arus mengalir  ke kumparan IG relai  massa. Hal tersebut
menyebabkan IG relay aktif.
Ketika IG relai aktif, arus akan mengalir melalui fuse  ke Terminal UP power
window control switch Front LH  ke terminal UP PW Regulator SW Front LH
 ke Power window Regulator Motor  ke terminal DOWN PW Regulator SW
Front LH  ke Terminal DOWN power window control switch Front LH  massa.
Hal ini membuat motor menaikan jendela kaca penumpang belakang kiri.

Gambar 1.7 Rangkaian sakelar utama saat posisi naik otomatis


Sumber: Imam Muzakki
d.
Menurunkan kaca kiri (penumpang) dari sakelar utama (driver)
Ketika kunci kontak pada posisi ON dan power window control switch Front
LH diposisikan DOWN, arus mengalir  ke kumparan IG relai  massa. Hal ini
menyebabkan IG relay aktif.
Ketika IG relai aktif, arus akan mengalir melalui fuse  ke Terminal DOWN
power window control switch Front LH  ke terminal DOWN PW Regulator SW
Front LH  ke Power window Regulator Motor  ke terminal UP PW Regulator
SW Front LH  ke Terminal UP power window control switch Front LH  massa.
Hal ini membuat motor menurunkan jendela kaca penumpang belakang kiri.

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman 5


Gambar 1.8 Rangkaian sakelar utama saat posisi turun otomatis
Sumber: Imam Muzakki
e. Menaikkan kaca kiri (penumpang) dari sakelar penumpang kiri

Gambar 1.9 Rangkaian sakelar penumpang saat posisi naik


Sumber: Imam Muzakki
Ketika kunci kontak pada posisi ON dan PW Regulator SW Front LH diposisikan
UP, arus mengalir  ke kumparan IG relay  massa. Hal ini menyebabkan IG
relay aktif.
Ketika IG relay aktif arus akan mengalir melalui fuse  ke Terminal UP PW
Regulator SW Front LH  ke power window regulator motor  ke terminal
DOWN PW Regulator SW Front LH  ke terminal DOWN power window control
switch Front LH  massa. Hal ini membuat motor menaikan jendela kaca
penumpang belakang kiri.

6 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


f. Menurunkan kaca kiri (penumpang) dari sakelar penumpang kiri

Gambar 1.10 Rangkaian sakelar penumpang saat posisi turun


Sumber: Imam Muzakki
Ketika kunci kontak pada posisi ON dan PW Regulator SW Front LH diposisikan
UP, arus mengalir  ke kumparan IG relay  massa. Hal ini menyebabkan IG
relay aktif.
Ketika IG relay aktif arus akan mengalir melalui fuse  ke Terminal DOWN
PW Regulator SW Front LH  ke power window regulator motor  ke terminal
UP PW Regulator SW Front LH  ke terminal UP power window control switch
Front LH–massa. Hal ini membuat motor menurunkan jendela kaca penumpang
belakang kiri.

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman 7


2. Wiring Diagram dan Cara Kerja Sistem Pengaman Alarm
Rangkaian sistem alarm dan cara kerjanya dijabarkan sebagai berikut.

Gambar 1.11 Prinsip kerja alarm


Sumber: Imam Muzakki

Pada sistem alarm juga dilengkapi bagian input yaitu, remote kontrol pintu. Remote
kontrol ini saat diaktifkan akan memberikan sinyal ke bagian pengolah data, yaitu
mainboard. Data input yang diolah juga berasal dari ignition switch, brake switch,
kemudian mainboard yang akan mengolah sinyal dan meneruskan kembali sebagai
sinyal output ke control modul, motor, sirine, lampu sein, dan memory lead sebagai
perintah untuk membuka (UNLOCK) dan menutup (LOCK). Alarm akan membuat
klakson, sirine, dan lampu akan berbunyi dan menyala. Central modul digunakan
pada sistem central lock yang berfungsi mengatur/mengontrol semua lock actuator

8 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


agar arus yang mengalir dibatasi sekitar 1-2 detik saja. Hal itu untuk mengatur arah
arus yang mengalir ke motor door lock actuator saat posisi lock atau unlock.
Alarm juga bekerja berdasarkan sensor getar yang mendeteksi adanya getaran
apabila terjadi benturan atau mobil dibuka secara paksa. Apabila pintu mobil dibuka
secara paksa tanpa melalui remote atau saat terjadi benturan, sensor pada pintu
akan mengirimkan sinyal ke ECU (mainboard), kemudian diolah dan dikirimkan ke
alarm modul. Alarm modul akan mengirimkan sinyal perintah arus dari baterai akan
mengalir ke sirine dan klakson  massa. Akibatnya klakson, sirine, dan lampu akan
berbunyi dan menyala.
3. Wiring Diagram dan Cara Kerja Sistem Central Door Lock

Gambar 1.12 Rangkaian system door lock


Sumber: Mazda6, 2014
Sistem door lock meliputi door control relay, door control relay, dan solenoid. Berikut
merupakan cara kerja dari sistem tersebut.
a. Posisi lock menggunakan I
Ketika kunci dimasukkan ke dalam silinder kunci pintu depan (front door key
cylinder switch) dan diputar posisi mengunci, Rear Body Control Module (RBCM)
akan mendeteksi sinyal kunci dari door key cylinder switch (1).
Modul kontrol bagian belakang RBCM/rear body control module mendeteksi
sinyal kunci door key cylinder switch (1) dan transistor (2) aktif, dan menghidupkan
relay kunci pintu. Ketika relay kunci aktif, arus dari baterai mengalir  ke relay
kunci pintu  motor front door lock actuator dan rear door lock actuator 
massa sehingga motor bergerak ke arah mengunci. Akibatnya, pintu depan
dan belakang mengunci.

Gambar 1.13 Letak door lock switch dan RBCM


Sumber: Mazda6, 2014

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman 9


Gambar 1.14 Front door key silinder
Sumber: Mazda6, 2014

Gambar 1.15 Rangkaian sakelar penumpang saat posisi mengunci


Sumber: Mazda6, 2014
b. Posisi unlock menggunakan key cylinder switch
Ketika kunci dimasukkan ke dalam silinder kunci pintu depan (front door key
cylinder switch) dan diputar posisi membuka, Rear Body Control Module (RBCM)
akan mendeteksi sinyal kunci dari door key cylinder switch (1).
Ketika modul kontrol bagian belakang RBCM/rear body control module
mendeteksi sinyal buka door key cylinder switch (1), transistor (2) dan (5) aktif
serta menghidupkan relay buka pintu (3) dan (6). Ketika relay buka aktif, arus
dari baterai mengalir  ke relay buka pintu (3)  motor front door lock (driver)
 massa. Arus juga mengalir dari baterai  ke relay buka pintu (6)  motor
front/rear door lock (passenger)  massa sehingga motor bergerak ke arah
membuka. Akibatnya, pintu depan dan belakang membuka.

10 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


Gambar 1.16 Rangkaian sakelar penumpang saat posisi membuka
Sumber: Mazda6, 2014
c.
Posisi lock menggunakan door lock switch
Pada saat door lock switch dioperasikan mengunci, RBCM/rear body control
module mendeteksi sinyal kunci door lock switch (1), kemudian menghidupkan
transistor (2) dan menghidupkan relai kunci pintu (3). Akibatnya, titik kontak
pada relai kunci pintu tertarik.
Ketika relay kunci aktif, arus mengalir dari baterai  ke titik kontak relai
kunci pintu (3)  motor front doorlock actuator (driver dan passenger)  motor
rear doorlock actuator (passenger)  massa sehingga motor bergerak ke arah
mengunci. Akibatnya, pintu depan dan belakang mengunci.

Gambar 1.17 Posisi lock menggunakan door lock switch


Sumber: Mazda6, 2014

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman 11


d. Posisi unlock menggunakan door lock switch

Gambar 1.18 Posisi unlock menggunakan door lock switch


Sumber: Mazda6, 2014
Pada saat door lock switch dioperasikan membuka, RBCM/Rear Body Control
Module mendeteksi sinyal kunci door lock switch (1), kemudian menghidupkan
transistor (2) dan menghidupkan kedua relai buka pintu (3). Akibatnya, titik
kontak pada relai buka pintu tertarik.
Ketika relai buka pintu (3) aktif, arus mengalir dari baterai  ke titik kontak
relai buka pintu (3-1)  ke motor front/rear door lock actuator (passenger) 
massa. Kemudian, arus dari baterai juga mengalir dari baterai  ke ke titik
kontak relai buka pintu (3-2)  ke motor rear door lock actuator (driver)  massa.
Akibatnya, pintu depan dan belakang melakukan operasi buka (4) dan pintu
depan dan belakang membuka.
e. Posisi unlock menggunakan keyless entry remote transmitter
Pada saat keyless entry remote transmitter tekan pada posisi UNLOCK, keyless
entry remote transmitter mengirimkan ID data dan rolling code ke keyless
receiver (1). Kemudian, keyless receiver (1) mengirim sinyal buka ke (RBCM/Rear
Body Control Module) (2), Rear Body Control Module (RBCM) menerima sinyal
buka, kemudian akan menghidupkan transistor (3) sehingga relay membuka.
Ketika transistor menyala, relay buka (4) menyala dan pintu pengemudi
membuka (5). Jika modul kontrol bagian belakang (RBCM/Rear Body Control
Module) menerima sinyal membuka lagi, dalam 5 detik setelah menerima sinyal
buka kunci pertama, transistor (6) aktif.
Ketika transistor menyala, relai penguncian 2  langkah menyala (7), lalu
semua pintu membuka (8).

12 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


Gambar 1.19 Posisi unlock menggunakan keyless entry remote
Sumber: Mazda6, 2014

B. Prosedur Trouble Shooting Sistem Kelistrikan Tambahan dan


Pengaman
1. Prosedur Trouble Shooting Sistem Power Window
Gangguan yang biasa terjadi pada power window adalah tidak dapat bekerja dan
tidak dapat diturunkan atau dinaikkan. Penyebab yang paling mungkin terjadi adalah
gangguan pada sakelar, motor power window, dan gangguan pada rangkaian kabel.
Prosedur untuk mendiagnosis kerusakan ini dimulai pada bagian paling mudah
untuk diperiksa.

Gambar 1.20 Trouble shooting sistem power window


Sumber: Imam Muzakki
a. Power window tidak bekerja
Power window yang tidak bekerja akan menyebabkan kerusakan yang meliputi
gangguan pada sakelar, motor power window, dan gangguan pada rangkaian
kabel sakelar. Oleh karena itu, untuk memeriksa kesalahan pada sambungan

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman 13


kabel dan komponen mekanik (regulator), motor power window harus melepas
door trim.
Saat tidak ada jendela yang bergerak saat posisi tarik (UP) atau tekan (Down)
maka perlu terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan pada sekring. Lihat pada
buku manual letak posisi sekringnya. Periksa kontinuitas dengan ohm meter.
Jika putus, ganti sekring dengan kapasitas yang sama. Kemudian, nyalakan
kunci kontak dan operasikan power window. Apabila sekring langsung terputus
artinya telah terjadi hubungan singkat pada sirkuit power window. Jika sekring
dalam kondisi baik, kerusakan mengarah pada saklear, power window regulator
motor, dan sambunganya.
Kerusakan yang terjadi hanya pada saat menurunkan atau menaikkan,
kemungkinan terjadi pada bagian sakelar pintunya. Periksa pada bagian konektor
kabel dari kemungkinan kendor, lepas, atau karat. Posisikan kunci kontak dalam
keadaan ON, gunakan volt meter untuk memeriksa tegangan pada posisi naik
atau turun. Jika tidak ada tegangan, penyebab power window tidak bekerja
pada salah satu posisi berada pada sakelarnya.
b. Power window pada salah satu pintu tidak bekerja
Hal-hal yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan tegangan. Jika sakelar
menerima tegangan, tetapi motor tidak melakukan apa pun saat sakelar ditekan
atau ditarik. Masalah tersebut dapat terjadi karena sakelar yang buruk dan motor
power window.
Lepas konektor sakelar atau kabel yang terhubung dengan motor power
window. Gunakan kabel jumper, arahkan langsung ke motor power window. Jika
jendela bergerak, masalah yang terjadi terletak pada sakelar dan sambungan
yang putus antara sakelar pintu dan motor. Periksa sakelar dan sambungan
kabel ke motor power window. Jika rusak, ganti sakelar tersebut. Sebaliknya, jika
tidak bergerak, masalahnya terletak pada motornya. Pasang kembali sakelar.
Ganti motor power window.
c. Satu power window tidak berfungsi tetapi membuat kebisingan
Power window yang tidak berfungsi dan terdengar suara bising atau
mendengung dari dalam pintu akan menyebabkan jendela tidak bergerak saat
sakelar ditekan (Down) atau Tarik (Up). Kerusakan ini disebabkan gangguan pada
mekanisme regulator atau komponen mekanik power window. Beberapa power
window mengunakan regulator tipe X-Arm untuk menaikan dan menurunkan
jendela. Jika digunakan dalam waktu lama akan terjadi macet karena karat.
Apabila komponen mekanik pada regulator power window berkarat akan
menyebabkan jendela tidak bergerak
Beberapa jendela menggunakan mekanisme kabel baja untuk menaikkan
dan menurunkan jendela. Apabila kabel putus dapat menyebabkan jendela
tidak bergerak. Jika jendela diturunkan dengan baik, tetapi gagal untuk kembali,
mungkin keluar jalur di dalam pintu. Hal itu akan melepas panel pintu untuk
melihat apakah trek jendela atau bushing panduan rusak.
2. Prosedur Trouble Shooting Sistem Alarm
Sebelum melakukan pemeriksaan sistem alarm, pastikan keadaan mobil dalam
keadaan baik seperti baterai dan starter. Kerusakan yang sering terjadi pada alarm
biasanya mobil berbunyi terus menerus dam remote alarm tidak dapat mengirimkan

14 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


sinyal (tidak dapat berfungsi). Untuk kendaraan tertentu, seperti Xenia/Avanza, alarm
dalam keadaan normal mode dapat dilihat sebagai berikut.
a. Jika tombol lock pada remote ditekan, hazard akan menyala satu kali dan sirine
berbunyi satu kali, kemudian pintu tertutup.
b. Jika tombol unlock pada remote ditekan, hazard akan menyala satu kali dan
sirine berbunyi dua kali, kemudian pintu terbuka.
Dalam kedaan silent mode hampir sama, tetapi sirine tidak berbunyi. Berikut
adalah daftar kemungkinan penyebab-penyebabnya.
a. Car remote key (remote alarm)
Remote alarm berfungsi untuk mengunci/membuka kunci pintu mobil, yang
sering terjadi saat remote alarm rusak adalah remote tidak dapat mengirimkan
sinyal. Hal ini sangat mengganggu saat alarm mobil berbunyi terus menerus
saat kendaraan terkena getaran/benturan.

Gambar 1.21 Car remote key


Sumber: Shofiul Anam, 2020
Untuk memperbaiki masalah pada remote yang rusak, biasanya terjadi
pada baterai yang rusak sehingga perlu diganti. Jika remote telah diganti tetapi
alarm masih tidak berfungsi, coba lakukan reset alarm.
Reset alarm dapat dilakukan ketika lampu alarm kendaraan berbunyi dan
sirine berbunyi terus menerus. Untuk memperbaiki kesalahan ini, masukkan
kunci kontak saat pintu terbuka, putar kunci kontak pada posisi ON, kemudian
putar ke posisi OFF. Langkah ini dilakukan selama 4 kali. Kemudian tunggu
sampai lampu LED mati.
b. Tegangan baterai rendah
Pada kendaraan tertentu alarm akan berbunyi jika mesin dihidupkan saat
tegangan pada baterai rendah. Misalnya KIA. Periksa aki mobil dengan
multimeter. Jika bacaan menunjukkan kurang dari 12,6 volt berarti aki lemah
c. Sensitive shock sensor
Shock sensor yang terlalu sensitif menyebabkan benda yang sedikit menyentuh
mobil akan membuat alarm mudah berbunyi. Jika ini terjadi akan menguras
arus baterai. Shock sensor dapat disetel ke sensitivitasnya dengan cara memutar
switch setelannya. Jika diputar ke kanan akan menambah dan sebaliknya diputar
kekiri akan mengurangi kesensitivitasnya.
d. Kerusakan pada switch pintu
Alarm yang eror dan berbunyi terus menerus disebabkan oleh kerusakan sensor
pintu yang mengakibatkan sensitivitas mobil semakin tinggi. Ketika pintu
belum tertutup rapat, kemudian pada remote kita tekan lock biasanya untuk
beberapa alarm pada kendaraan akan memberi tanda berupa sirine berbunyi
3 kali dan hazard menyala 3 kali meskipun sentral lock bergerak mengunci
seperti Avanza/Xenia. Begitu pun hood switch yang terletak di kap mobil yang
rusak maka alarm akan menyala terus.

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman 15


e.
Terminal baterai habis
Terminal baterai berkarat menyebabkan baterai menyuplai daya secara tidak
merata di seluruh komponen listrik yang berbeda di dalam mobil. Dalam kasus
seperti itu, sensor alarm akan berpikir bahwa level baterai rendah dan mematikan
alarm. Anda dapat membersihkan terminal baterai yang berkarat menggunakan
pembersih baterai. Namun jangan lupa untuk melepas sambungan listrik terlebih
dahulu dan kenakan sarung tangan pelindung.
f. Instalation alarm yang tidak benar
Apabila Anda baru saja menginstal sistem alarm mobil baru kemudian alarm
terus menyala tanpa alasan atau tidak dapat berfungsi sama sekali maka perlu
dilakukan reset alarm. Beberapa cara mereset ulang, yaitu dengan cara mengatur
ulang remote alarm. Sebagian besar prosedur akan bervariasi dari mobil ke mobil.
Anda dapat mencoba untuk melepas dan mengganti baterai remote terlebih
dahulu atau untuk mobil merk Avanza dan Xenia dapat dilakukan seperti cara
(a) di atas. Cara lain dapat dilakukan dengan menyetel ulang alarm dengan
mencabut baterai.
Saat mencoba metode ini, Anda harus berhati-hati karena kendaraan dapat
berbahaya. Lepaskan kabel negatif baterai terlebih dahulu, kemudian sekitar
satu menit pasang kembali kabel negatif baterai. Ketika melepas terminal
baterai, sistem kelistrikan lainnya juga akan ikut terreset, seperti radio. Hal lain
yang dapat dilakukan dengan mengganti sekring. Anda mungkin juga ingin
mencoba mengganti sekring yang dikaitkan dengan alarm kendaraan Anda.
Pada mobil sekarang, sekring terintegrasi dengan modul alarm.
3. Prosedur Trouble Shooting Door Lock
Door lock dalam kondisi normal akan bekerja ketika tombol lock pada remote ditekan.
Sirine akan berbunyi satu kali dan hazard akan menyala satu kali disertai lampu LED
menyala dengan tempo lebih lambat dan pintu terkunci. Pada saat tombol unlock
di tekan maka sirine akan berbunyi dua kali dan hazard akan menyala dua kali
disertai lampu LED menyala dengan tempo lebih cepat, pintu akan terbuka. Pada
saat pintu tidak tertutup rapat dan tombol lock ditekan sirine akan berbunyi tiga kali
dan hazard akan menyala tiga kali disertai lampu LED menyala dengan tempo lebih
cepat, door lock akan bergerak mengunci, tetapi pintu masih dapat dibuka. Pada
door lock kadang akan terjadi gangguan atau kerusakan karena usia atau kurang
perawatan. Beberapa penyebab lain dijabarkan berikut ini.
a. Periksa baterainya
Sekarang, mobil telah menggunakan smart entry key atau keyless untuk membuka
atau mengunci pintu dengan mengandalkan baterai yang ada pada remote. Hal
ini sangat merepotkan meskipun sudah ter-setting dengan tersedianya kunci
dari pabrikan. Untuk remote yang memiliki baterai kecil harus selalu diperiksa.
Baterai yang lemah dapat diketahui dengan mencoba dengan jarak yang lebih
dekat. Jika dapat digunakan, kemungkinan baterainya hampir habis.
b. Periksa sekring
Sebelum membuka door trim, jika door lock pada semua pintu tidak bekerja hal
yang paling mudah dilakukan adalah memeriksa sekring D/L. Jika fuse putus,
perlu diganti dengan rate amp yang sama. Biasanya fuse D/L terletak pada relay
box di bawah setir kemudi.

16 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


c. Periksa door lock actuator
Jika hanya salah satu pintu tidak bekerja dan masih ada tegangan kabel yang
ke door lock utama, kemungkinan yang terjadi adalah pada solenoid (door lock
actuator) atau sambungan mekanismenya. Oleh karena itu, untuk mendiagnosis
masalahnya perlu membuka door trim. Jika terjadi kerusakan pada door lock
actuator utama yang terletak di pengemudi, semua pintu tidak akan terbuka/
terkunci. Hal itu disebabkan door lock actuator utama selain sebagai actuator
juga berfungsi memberi informasi ke central lock module untuk memerintahkan
central lock aktuator pada semua pintu untuk bergerak bersama-sama. Jika door
lock bekerja tetapi locking link tidak bergerak, kemungkinan kawat putus atau
sambungan kendor di daerah engsel.

C. Pemeriksaan dan Perbaikan Komponen Sistem Kelistrikan Tambahan


dan Pengaman
1. Pemeriksaan dan Perbaikan Sistem Power Window
Jendela yang tidak berfungsi disebabkan oleh sakelar utama yang terletak di
pintu samping kemudi pada posisi dikunci. Selain itu, sakelar utama yang rusak
kemungkinan disebabkan oleh sambungan kabel yang putus. Kemudian yang dapat
terjadi lagi adalah masalah pada motor. Berikut ini pemeriksaan dan perbaikannya.
a. Nyalakan kunci kontak pada posisi ON. Coba operasikan sakelar utama di sisi
pintu pengemudi. Jika tidak berfungsi, periksa sambungan dari kunci kontak
yang ke sekring power window seperti fuse IG1/back dan IG relay. Cari letak
sekring power window. Kemudian periksa kontinuitas. Apabila terputus, ganti
yang sesuai dengan kapasitasnya (30 A).

Gambar 1.22 Lletak sekring power window mobil Avanza


Sumber: Imam Muzakki
b. Periksa tegangan pada dudukan fuse. Jika ada tegangan berarti tidak terjadi
open sircuit pada sambungan kabel ke fuse power.

Gambar 1.23 Letak sekring mobil Avanza


Sumber: Imam Muzakki

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman 17


c. Jika sekring masih baik, periksa sakelar power window dan periksa apakah ada
tegangan ke sakelar utama atau tidak. Jika tidak ada, terdapat sambungan kabel
ke sakelar yang terputus. Periksa konektor dari kemungkinan kendor atau lepas.

Gambar 1.24 Pemeriksaan tegangan dan konektor pada sakelar utama


Sumber: Imam Muzakki
d. Jika masih ada tegangan dari sekring, tetapi jendela power tetap tidak berfungsi,
langkah selanjutnya adalah periksa tegangan yang masuk ke dalam motor power
window. Jika tidak ada kemungkinan kerusakan pada sakelar.
e. Selanjutnya, jika terdapat tegangan ke motor periksa kontinuitas motor power
window dengan menggunakan ohm meter. Jika terdapat kontinuitas berarti
masih baik atau jumper dengan menghubungkan baterai ke motor power window.
Jika jendela bergerak menunjukan bahwa power window masih baik.

Gambar 1.25 Pemeriksaan tahanan motor power window


Sumber: Imam Muzakki
f. Jika motor tidak terjadi kerusakan atau dapat bergerak, tetapi jendela pintu
tidak bergerak, kemungkinan regulator macet, putus, atau berkarat. Berikan
pelumas pada bagian regulator. Pada jalur kaca semprotkan dengan cairan
yang mengandung silikon.

Gambar 1.26 Pemeriksaan tegangan dan konektor pada sakelar utama


Sumber: Imam Muzakki

18 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


2. Pemeriksaan dan Perbaikan Sistem Alarm
Pemeriksaan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Pada setiap kendaraan mempunyai jenis pengoperasian yang berbeda. Apabila
alarm mobil terus menyala, ingatlah bahwa Anda terlebih dahulu harus
mempertimbangkan jenis alarm mobil kendaraan tersebut. Ada beberapa
perbedaan antara mobil yang diluar pabrikan dan alarm dari pabrikan.
Komponen alarm mengalami kerusakan komponen alarm dapat disebabkan
kualitas alarm. Hal itu disebabkan salah penggunaan. Untuk mencegah hal
tersebut, biasanya dalam pembelian 1 perangkat alarm dilengkapi instruksi
pengoperasian.
b. Jika remote tidak dapat memberikan sinyal, hal yang perlu dilakukan adalah
periksa car remote key (remote alarm). Sumber listrik pada remote alarm
menggunakan daya baterai. Sebaiknya, setiap satu tahun sekali untuk mengganti
baterai remote alarm secara rutin.
c. Jika telah diganti baterai remote, alarm berbunyi terus menerus. Untuk
sementara, alarm dapat dinonaktifkan dengan cara mencabut kabel alarm
yang terhubung dengan kunci kontak. Untuk keamanan saat alarm berbunyi,
mobil tidak dapat distarter atau dapat dilakukan dengan mencabut konektor
pada modul alarm.
d. Pemeriksaan selanjutnya, jika alarm terlalu sensitif perlu dilakukan penyetelan
pada bagian shock sensor. Shock sensor dapat disetel tingkat sensitivitasnya
dengan cara memutar switch setelan. Jika diputar ke kanan akan menambah
dan diputar ke kiri akan mengurangi kesensitivitasnya.
e. Kerusakan pada door switch dan hood switch, alarm dapat terjadi error dan
alarm berbunyi terus menerus dapat disebabkan oleh rusaknya sensor pintu
yang menyebabkan sensitivitas mobil semakin tinggi ketika pintu dan kap
mobil belum tertutup rapat. Bila perlu, periksa tahanan. Jika tahanan terlalu
besar maka perlu diganti.
f. Gangguan frekuensi di sekitar mobil. Pemancar radio, kamera CCTV, BTS serta
logam protektor di sekitar mobil dapat menyebabkan gangguan frekuensi. Hal
ini dapat dicegah dengan memindahkan mobil ke tempat lain yang mempunyai
frekuensi berbeda agar sistem alarm kembali normal.
g. Modul alarm abnormal, masalah pada alarm yang dapat terjadi yaitu alarm
bunyi secara terus-menerus. Namun remote yang tidak berfungsi disebabkan
masalah pada modul alarm. Cara mengatasinya adalah dengan menonaktifkan
alarm terlebih dahulu dengan melepas modul sementara terutama untuk modul
alarm yang masih terpisah dengan ECU mesin. Jika modul alarm dalam satu
unit ECU harus dilakukan reset atau perbaikan sistem alarm.
h. Instalation alarm yang tidak benar, jika Anda baru saja menginstal sistem alarm
mobil baru dan Anda melihat bahwa alarm terus menyala tanpa alasan atau
tidak dapat berfungsi sama sekali maka perlu dilakukan reset alarm.
3. Pemeriksaan dan Perbaikan Sistem Door Lock
Sebaiknya, sediakan diagram door lock kabel untuk kendaraan Anda saat
memecahkan masalah sirkuit untuk mencari dan mengidentifikasi kabel dan
komponen dengan mudah. Sebagian besar manual servis kendaraan dilengkapi
dengan diagram pengabelan untuk sistem kelistrikan yang berbeda. Berikut ini
langkah-langkahnya.

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman 19


a. Periksa baterainya
Sekarang, pada mobil telah menggunakan smart entry key atau keyless untuk
membuka atau mengunci pintu mengandalkan baterai yang ada pada remote.
Baterai yang lemah dapat diketahui dengan mencoba menggunakannya jarak
yang lebih dekat. Jika dapat digunakan, kemungkinan baterainya hampir habis.
b. Periksa sekring
Sebelum membuka door trim, ketika door lock semua pintu tidak bekerja hal
yang paling mudah dilakukan adalah memeriksa sekring D/L (door lock), periksa
kontinuitas dengan menggunakan ohm meter. Jika ada, sekring masih baik.

Gambar 1.27 Pemeriksaan tegangan dan konektor pada sakelar utama


Sumber: Imam Muzakki
c. Jika kemungkinan terjadi kerusakan pada door lock control motor atau
sambungan mekanismenya perlu membuka door trim.
1) Lepas sekrup pengikat door inside handle

Gambar 1.28 Melepas sekrup pengikat door inside handle


Sumber: Imam Muzakki
2) Lepas sekrup pengikat sakelar power window

Gambar 1.29 Melepas sakelar utama


Sumber: Imam Muzakki

20 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


3) Lepas door trim

Gambar 1.30 Melepas door trim


Sumber: Imam Muzakki
4) Jika door lock control motor bekerja tetapi locking link tidak bergerak,
kemungkinan kawat putus atau sambungan kendor di daerah engsel.

Gambar 1.31 Kawat putus


Sumber: Imam Muzakki
5) Periksa door lock actuator. Lakukan dengan cara memeriksa tegangan
pada kabel door lock actuator yang dibantu oleh remote. Tekan posisi
lock dan unlock. Jika terdapat tegangan, door lock actuator mengalami
kerusakan.

Gambar 1.32 Pemeriksaan tegangan dan konektor pada sakelar utama


Sumber: Imam Muzakki
6) Jika pada door lock actuator tidak terdapat tegangan, periksa tegangan
yang masuk ke door control relay yang terdapat di bawah dashboard.
Lepas konektor door control relay periksa tegangan. Jika ada tegangan,
berarti door control relay rusak. Jika ada kemungkinan sambungan kabel
terputus.

Gambar 1.33 Pemeriksaan tegangan dan konektor pada sakelar utama


Sumber: Imam Muzakki

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman 21


Tugas Individu
Alarm mobil yang tidak berfungsi sama sekali atau tidak berfungsi dengan benar dapat
mengganggu. Sebuah alarm kendaraan berbunyi terus menerus, untuk mengatasinya
kadang perlu dilakukan pengresetan alarm. Bagaimana caranya dan dalam kondisi apa
alarm perlu direset?

Rangkuman
Dalam mendiagnosis gangguan yang biasa terjadi pada power window, alarm,
dan door lock adalah mencari penyebab yang paling mungkin terjadi. Mulailah
pada bagian yang paling mudah untuk diperiksa. Jika power window tidak bekerja,
kerusakan yang terjadi adalah gangguan pada sakelar, motor power window, dan
gangguan pada rangkaian kabel sakelar.
Sebelum melakukan pemeriksaan sistem alarm, pastikan keadaan mobil dalam
keadaan baik seperti baterai dan starter. Kerusakan yang sering terjadi pada alarm
biasanya karena car remote key (remote alarm), tegangan baterai rendah, sensitive
shock sensor, kerusakan pada sensor pintu gangguan frekuensi disekitar mobil, dan
modul alarm abnormal.
Jika jendela tidak berfungsi, masalah pertama yang terjadi adalah sakelar utama
yang terletak di pintu samping kemudi pada posisi dikunci atau sakelar utama rusak.
Masalah yang kedua, yang kemungkinan terjadi ada sambungan kabel yang putus,
kemudian yang dapat terjadi lagi adalah masalah pada motor dan mekanisme
(regulator) pada power window.
Jika door lock tidak bekerja, gangguan dapat diselesaikan dengan langkah
periksa baterainya, sambungan kabel, sekring, door lock actuator, door lock relay,
sambungan mekanisme (engsel).

Uji Kompetensi
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Ketika door lock dalam kondisi normal, alarm akan bekerja ketika tombol lock pada
remote ditekan maka hal yang terjadi adalah ….
a. sirine akan berbunyi dan hazard akan menyala satu kali disertai lampu LED
menyala
b. sirine akan berbunyi dan hazard akan menyala satu kali disertai lampu LED
mati
c. sirine akan berbunyi dan hazard akan menyala dua kali disertai lampu LED
menyala
d. sirine akan berbunyi dan hazard akan menyala dua kali disertai lampu LED mati
e. sirine akan berbunyi dan hazard akan menyala tiga kali disertai lampu LED
menyala

22 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


2. Saat sirine berbunyi dan hazard menyala tiga kali disertai lampu LED menyala dengan
tempo lebih cepat, door lock akan bergerak mengunci, hal ini terjadi saat ….
a. pintu tidak tertutup rapat
b. saat posisi lock
c. saat posisi unlock
d. saat posisi silent mode
e. saat posisi pencarian kendaraan
3. Pada power window dilengkapi dengan switch yang berada di sakelar utama. Jika
sakelar dalam keadaan diaktifkan, semua pintu penumpang belakang dan depan
tidak dapat dioperasikan melalui sakelar penumpang (passenger switch). Switch
tersebut adalah ….
a. window lock switch
b. power window control switch
c. power window regulator switch
d. ignition switch
e. magnetic switch
4. Sistem power window pada sebuah kendaraan mengalami gangguan saat posisi
tarik (UP) atau tekan (DOWN) jendela pintu utama dan penumpang tidak bergerak
pada semua pintu. Analisis penyebab gangguan tersebut terjadi pada, kecuali ….
a. fuse putus
b. sakelar utama power window rusak
c. motor power window
d. sambungan kabel dan massa lepas
e. konektor pada sakelar utama lepas
5. Pada saat sakelar dioperasikan posisi UP untuk menaikkan jendela kaca, power
window dalam keadaan normal, tetapi saat sakelar posisi DOWN power window
tidak bekerja, kemungkinan yang terjadi kerusakan adalah pada bagian ….
a. fuse
b. sakelar power window
c. motor power window
d. sambungan kabel dan massa
e. konektor pada sakelar utama lepas
6. Ketika sistem power window pada kendaraan dioperasikan salah satu pintu
penumpang tidak dapat dibuka atau ditutup. Penyebab gangguan yang terjadi saat
power window pada pintu tersebut, kecuali ….
a. sakelar rusak
b. motor power window rusak
c. konektor lepas
d. sambungan kabel ke sakelar pintu putus
e. fuse putus
7. Jika power window tidak berfungsi dan terdengar suara bising atau mendengung
dari dalam pintu, tetapi jendela tidak bergerak saat sakelar ditekan (DOWN) atau
Tarik (UP) disebut ….
a. fuse d. regulator power window
b. sakelar e. sambungan kabel atau massa
c. motor power window

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman 23


8. Seorang pengemudi akan membuka pintu, tetapi ketika remote dioperasikan
ternyata semua pintu pengemudi dan penumpang tidak bekerja. Biasanya gangguan
tersebut dapat terjadi karena ….
a. fuse putus
b. door control relay rusak
c. door lock control switch rusak
d. baterai lemah
e. connector sambungan massa lepas/putus
9. Pada mobil sekarang telah menggunakan smart entry key atau keyless untuk
membuka atau mengunci pintu saat tombol remote pada posisi unlock, door lock
tidak dapat bekerja, dan dapat bekerja ketika remote berada jarak yang lebih dekat.
Gangguan tersebut terjadi ketika ….
a. baterai remote lemah
b. tegangan baterai lemah
c. door control relay rusak
d. door lock control motor rusak
e. sambungan yang kendor
10. Ketika lampu alarm kendaraan berbunyi dan sirine berbunyi terus menerus, berikut
adalah kemungkinan penyebabnya ….
a. shock sensor terlalu sensitif
b. kunci dibuka tanpa remote
c. switch pintu rusak
d. tegangan baterai habis
e. modul alarm rusak
11. Door lock pada mobil penumpang sebelah kanan tidak dapat bekerja. Sementara
itu, pintu yang lain dapat bekerja dengan normal. Berikut yang bukan penyebab
gangguan tersebut adalah ….
a. door lock control motor rusak
b. sambungan kabel ke actuator kendor/putus
c. sambungan engsel kendor
d. kawat door lock putus
e. sambungan massa kendor
12. Sistem power window sebuah kendaraan mengalami gangguan, kaca jendela pada
pintu penumpang tidak berfungsi, dan yang berfungsi hanya kaca pintu utama pada
sisi pengemudi. Berikut ini yang bukan termasuk penyebab gangguannya adalah
….
a. sambungan kabel ke sakelar penumpang putus
b. sambungan massa sakelar penumpang putus
c. window lock switch rusak
d. tegangan ke sakelar penumpang terputus
e. sakelar utama rusak

24 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


13. Saat pemeriksaan tegangan pada kabel door lock motor dengan dibantu oleh remote
tekan posisi lock dan unlock terdapat tegangan, tetapi door lock control motor tidak
bekerja maka kemungkinan yang terjadi adalah ….
a. door lock actuator mengalami kerusakan
b. sakelar mengalami kerusakan
c. fuse putus
d. door control relay rusak
e. baterai drop
14. Door lock pada sebuah kendaraan tidak berfungsi. Jika door lock control motor tidak
terdapat tegangan, kerusakan terjadi pada komponen ….
a. doorlock control motor mengalami kerusakan
b. sakelar mengalami kerusakan
c. sambungan massa putus
d. door control relay rusak
e. baterai drop
15. Jika Anda baru saja menginstal sistem alarm mobil baru dan Anda melihat bahwa
alarm terus menyala tanpa alasan, atau tidak dapat berfungsi sama sekali maka perlu
dilakukan ….
a. reset alarm
b. ganti alarm dengan kualitas yang lebih baik
c. jauhkan alarm dari kemungkinan gangguan frekuensi
d. ganti module alarm
e. charge baterai

B. Soal Esai
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Sistem penguncian pintu yang dikontrol secara elektrik yang dapat dikunci secara
bersamaan dan dapat dikendalikan secara terpusat oleh sakelar pada pintu
pengemudi disebut ….
2. Pada saat sakelar power window ditekan atau tarik, komponen ini berfungsi
mengaktifkan relai turun atau naik sehingga arus dapat mengalir ke motor power
window adalah ….
3. Komponen yang mendeteksi adanya getaran apabila terjadi benturan atau mobil
dibuka secara paksa adalah ….
4. Pada sistem central lock, komponen ini berfungsi mengatur/mengontrol semua lock
actuator agar arus yang mengalir ke door lock motor dibatasi sekitar 1-2 detik saja.
Yang mengatur arah aliran arus ke door lock motor agar dapat posisi lock dan unlock
adalah ….
5. Komponen yang berfungsi mengolah sinyal dari input data (remote kontrol, kunci
kontak, brake switch) dan meneruskan kembali sebagai sinyal output ke control modul,
motor, sirine, lampu sein, dan memory lead adalah ….
6. Sebelum membuka door trim, ketika door lock semua pintu tidak bekerja, hal yang
paling mudah dilakukan adalah memeriksa ….
7. Jika fuse putus, ganti dengan kapasitas yang sama. Kemudian nyalakan kunci kontak
dan operasikan power window. Jika sekring langsung terputus maka telah terjadi ….

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan Tambahan dan Pengaman 25


8. Alarm dapat terjadi error dan alarm berbunyi terus menerus yang disebabkan oleh
rusaknya switch pintu dapat meningkatkan ….
9. Keadaan alarm pada sebuah kendaraan abnormal. Ketika mobil dipindahkan mobil
ke tempat lain, alarm kembali normal. Kemungkinan alarm mengalami gangguan
karena ….
10. Langkah kedua dalam memeriksa dan memperbaiki sistem door lock yaitu ….

C. Soal Esai Uraian


Jawablah dengan ringkas dan benar.
1. Saat pengendaran menekan tombol remote control, pintu tidak dapat terbuka secara
otomatis. Padahal terdengar door lock motor bekerja. Kemungkinan, gangguan apa
yang terjadi? Bagaimana prosedur pemeriksaan dan perbaikanya? Jelaskan!
2. Pintu penumpang sebelah kanan tidak dapat diturunkan dan dinaikkan. Sementara
itu pintu yang lain dapat dioperasikan dengan normal. Bagaimana langkah
pemeriksaan dan perbaikannya? Jelaskan!
3. Hampir semua kendaraan sekarang untuk membuka kaca jendela di kontrol secara
elektrik. Ketika power window tidak dapat berfungsi, bagaimana langkah-langkah
pemeriksaan dan perbaikannya? Jelaskan!
4. Mobil pada sebuah kendaraan remote kontrol tidak berfungsi. Kemudian, ketika
pintu dibuka alarm bunyi dan mobil tidak dapat distarter. Apa penyebabnya dan
bagaimana cara mengatasinya? Jelaskan!
5. Sebuah kendaraan remote posisi unlock dalam keadaan normal, tetapi saat posisi
lock terdengar tidak normal, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Jelaskan!

26 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

Anda mungkin juga menyukai