Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Zaitun

Jurusan Keperawatan

ISSN 2301– 5691


Artikel Penelitian
STUDI LITERATUR : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
MEDICATION ERROR

LITERATURE STUDY OF FACTORS RELATED TO MEDICATION ERROR

Cindi Claudia Harmain1, Fadly Syamsudin2, Abdul Wahab Pakaya3


1
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
2
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
3
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
(cindiclaudia001@gmail.com)

ABSTRAK
Medication Error adalah kejadian yang dapat merugikan pasien,akibat dari pemakaian obat selama
penanganan tenaga kesehatan yang masih dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-
faktor yang berhubungan dengan medication error. Penelitian merupakan studi literature dengan
menelusuri secara online berbagai sumber literature terkait melalui data base pubmed menghasilkan jurnal
sebanyak 881 jurnal, scien deret menghasilkan jurnal sebanyak 469 dan google scholar sebanyak 5.270
jurnal dengan hasil didapatkan sebanyak 6.220 jurnal. Selanjutnya dilakukan screening menghasilkan
2.271 dan diuji kelayakan sehingga menghasilkan 20 jurnal, kemudian diinklusi berdasarkan kiteria judul
yang sesuai dan terbit lima tahun terakhir menjadi 7 jurnal yang kemudian direview dan dianalisis. Hasil
studi literature didapatkan bahwa pendidikan, pengetahuan, komunikasi dan lingkungan kerja menjadi
factor yang berhubungan dengan medication error. Kesimpulan dari studi literatur ini adalah medication
error disebabkan oleh factor pendidikan dan pengetahuan, factor komunukasi, serta factor lingkungan
kerja.
Kata kunci : Pendidikan, Pengetahuan, Komunikasi, Lingkungan Kerja, Medication Error

ABSTRACT
Medication Error is an event that can be detrimental to the patient, due to the use of drugs during the
treatment of health workers that can still be prevented. This study aims to determine the factors related to
medication errors. The research is a literature study by searching online various related sources through
the pubmed data base to produce 881 journals, 469 journals and google scholar 5,270 journals with the
results obtained as many as 6,220 journals. Furthermore, screening was conducted to produce 2,271 and
tested for feasibility to produce 20 journals, then inclusion based on the appropriate title criteria and
published in the last five years into 7 journals which were then reviewed and analyzed. The results show
that education, knowledge, communication and work environment are factors related to medication
errors. The conclusion is medication errors caused by education and knowledge factors, education
factors, and work environment factors.
Keywords : Education, Knowledge, Communication, Work Environment And Medication Errors

PENDAHULUAN Keselamatan pasien adalah salah satu


konsep utama dalam bidang penyediaan

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo


perawatan kesehatan dan faktor kunci dalam Di AS >250.000 orang Amerika meninggal setiap
menjaga kualitas pelayanan kesehatan. Penerapan tahun sebagai akibat dari medication error dan
keselamatan pasien menjadi perhatian utama di menjadi penyebab kematian ketiga di AS yang
1
sistem penyediaan perawatan Kesehatan. seharusnya dapat dicegah.5
Obat (objek) dapat dianggap sama dengan Angka kejadian medication error di
produk obat, yang didefinisikan dalam istilah apa Indonesia tidak terdata dengan jelas dan
produk obat itu dan apa fungsinya. Obat kurangnya pelaporan terjadi kasus medication
mengandung senyawa dengan efek biologis yang error, namun dari penelitian di instalasi farmasi
terbukti dapat memberikan penanganan yang Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Manado periode
efektif dalam pengobatan penyakit. Namun bulan Januari 2019 dari 332 resep pasien rawat
permasalahan kesehatan yang masih banyak jalan Poli Interna, hasil penelitian menunjukan
menimbulkan berbagai dampak pada pasien saat bahwa terjadi Medication Error pada Fase
ini adalah medication error, mulai dari resiko prescribing meliputi: tidak ada tanggal lahir
ringan bahkan resiko yang paling berat yaitu yang (usia) 80.12%, tidak ada bentuk sediaan 38.85%,
dapat menyebabkan suatu kematian.2 tidak ada konsterasi / dosis sediaan 27.71%, tidak
Medication error (ME) merupakan insiden ada lengkap penulisan resep obat keras 6.32%,
serius yang dapat menimbulkan kecacatan bahkan tulisan resep tidak terbaca 3.01%, salah per tidak
kematian pasien. Penelitian di Australia pada jelas naama pasien 1.20%, tidak ada jumlah obat
tahun 2016 medication error yang paling sering 0.30% dan tidak ada aturan pakai 0.30%.
terjadi adalah kesalaahan persepan ada 3%-37%, Medication Error yang terjadi pada Fase
kesalahan persiapan obat 5%-58%, kesalahan dispensing meliputi; pemberian obat di luar
pemberian obat 72%-75% dan kesalahan dalam instruksi 8.13%, obat yang diserahkan 8.1%, dan
pendokumentasian 17%-21%. Penemuan tersebut penulisan etiket yang salah atau tidak lengkap
juga menemukan 19,2% pasien rawat inap anak- 0.30% 6.
anak mengalami efekk samping obat (Adverse Menurut World Health Organization ,
Drug Events/ADE) dan di perkirakan 12,3% medication eror dapat disebabkan oleh faktor
adalah potensi ADE, 7,0% adalah ADE actual dan yang terkait dengan profesional perawatan
3,6% dapat dicegah.3 Kesehatan seperti kurangnya pengetahuan tentang
Di Timur Tengah tingkat kesalahan resep obat-obatan dan pengalaman dalam pemberian
menonjol dengan kesalahan terkait dosis menjadi obat. Faktor lain yang juga menjadi penyebab
paling umum tingkat kesalahan pengobatan di medication error adalah faktor yang berhubungan
rumah sakit Afrika bervariasi dari 26,8% hingga dengan pasien seperti Kompleksitas kasus klinis,
58,3% untuk kesalahan resep, dari 12,5% hingga termasuk multiple health kondisi, polifarmasi, dan
41,6% untuk kesalahan administarsi dan dari obat-obatan berisiko tinggi. Faktor lingkungan
4
8,4% hingga 25% untuk kesalahan pemantuan. kerja seperti seperti beban kerja dan faktor yang

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo


berhubungan dengan obat-obatan seperti nama
obat dan pelabelan, pengemasan obat juga
menjadi penyebab medication error.7
Melihat permasalahan yang terjadi akibat
kesalahan pemberian obat atau medication error
dan faktor yang menyebabkan terjadi kesalahan
tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian literature tentang ” faktor-faktor yang
berhubungan dengan medication error”.

METODE
Penelitian merupakan studi literature
dengan menelusuri secara online berbagai sumber
literature terkait melalui database pubmed
menghasilkan jurnal sebanyak 881 jurnal,
Gambar 1. Proses Pencarian literatur
scienderet menghasilkan jurnal sebanyak 469 dan
Literatur yang ditemukan dan dibahas pada
google scholar sebanyak 5.270 jurnal dengan
penelitian ini yaitu:
hasil di dapatkan sebanyak 6.220 jurnal.
1. Medication error trends and effects of
Selanjutnya di lakukan screening menghasilkan
person-related, environment-related and
2.271 dan di uji kelayakan sehingga
communication-related factors on medication
menghasilkan 20 jurnal, kemudian di inklusi
errors in a paediatric hospital. Pubmed.
berdasarkan kiteria judul yang sesuai dan terbit
Jurnal Utama.8
lima tahun terakhir menjadi 7 jurnal yang
2. Perception and contributing factors to
kemudian di review dan di analisis
medication administration errors among
nurses in Nigeria. Sciendirect. Jurnal Utama.9
3. Factors related to medication errors in the
preparation and administration of
intravenous medication in the hospital
environment. Scientdirect. Jurnal Utama.10
HASIL 4. Iranian nurses’ medication errors: A survey
of the types, the causes, and the related
factors. Scientdirect. Jurnal Utama.11

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo


5. Faktor Perawat Terhadap Kejadian error pada pasien kemoterapi di RSUP
Medication Administration Error Di Instalasi Dr.Mohammad Hoesin Palembang tahun 2017
Rawat Inap. Google Scholar. Jurnal Utama.12 adalah variabel beban kerja petugas, pendidikan
6. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi petugas dan jenis kelamin petugas, Dokter dan
Medication Error Pada Pasien Kemoterapi Di Tenaga Teknis Kefarmasian, pengalaman kerja,
RSUP DR.Mohammad Hoesin Palembang. jadwal kerja, dan komunikasi adalah faktor
Google Scholar. Jurnal Utama.13 pendukung terjadinya medical error.13
7. Impact of Psychosocial Factors on Penelitian Manias et al (2019), tentang
Occurrence of Medication Errors among suveri kesalahan pengobatan perawat dan faktor-
Tehran Public Hospitals Nurses by faktor terkait dengan kesalahan pengobatan
Evaluating the Balance between Effort and menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh
14
Reward. Scientdirect. Jurnal Pendukung. lingkungan kerja dan keterlibatan keluarga
Hasil penelitian Budihardjo (2017), tentang terhadap kesalahan pengobatan di RS anak
Faktor Perawat Terhadap Kejadian Medication Australia.8
Administration Error Di Instalasi Rawat Inap Pada penelitian Ayorinde & Alabi tahun
menunjukkan bahwa keterampilan perawat, 2019 tentang Persepsi dan faktor penyebab
pengetahuan perawat, komunikasi antar perawat kesalahan pengobatan oleh perawat di Nigeria
perawat dan pasien berkontribusi terhadap terhadap perawat menunjukkan bahwa perawat
terjadinya kesalahan pengobatan di RSU Haji memiliki pengetahuan dan persepsi yang baik
Surabaya. Pengetahuan yang dimaksud dalam tentang kesalahan pemberian obat. Kebingungan
penelitian ini adalah pengetahuan perawat obat dengan nama yang berbeda dan peningkatan
mengenai medication error dan pemberian obat. rasio pasien terhadap staf perawat merupakan
Aspek pengetahuan yang dikaji antara lain faktor utama terjadinya kesalahan pemberian obat
definisi medication error, Pencegahan medication di antara mereka.9
error, Akibat yang ditimbulkan karena Penelitian Zaree et al (2018), yang
medication error, Pengkajian yang dilakukan bertujuan untuk menganalsis dampak faktor
dalam pemberian obat, Prinsip benar pemberian psikososial pada kesalahan pengobatan perawat
obat, Rute pemberian obat dan beberapa dengan mengevaluasi penghargaan yang diterima
pertanyan lain seputar pemberian obat dan perawat. Hasil penelitian menunjukkan ada
medication error.12 hubungan yang signifikan antara kesalahan
Penelitian Gloria et al (2017), tentang pengobatan dan stres ketidakseimbangan antara
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Medication upaya dan penghargaan dan komitmen kerja dan
Error Pada Pasien Kemoterapi Di RSUP stres. Tampaknya beberapa faktor berperan dalam
DR.Mohammad Hoesin Palembang menunjukkan terjadinya kesalahan pengobatan, dan faktor
variabel yang berpengaruh terhadap medication

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo


psikososial memainkan peran penting dan utama Dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan
dalam hal ini.14 RI Nomor 58 tahun 2014 menyebutkan bahwa
Penelitian Márquez-Hernández et al (2019) medication error adalah kejadian yang merugikan
tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pasien, akibat pemakaian obat selama dalam
kesalahan pengobatan dalam penyiapan dan penanganan tenaga kesehatan yang sebetulnya
pemberian obat intravena di lingkungan rumah dapat dicegah. Kesalahan dapat terjadi setiap fase
sakit menunjukkan bahwa secara signifikan mulai dari peresepan (dokter), dispensing
ditemukan hubungan antara pengetahuan dan (apoteker atau staf dispensing), administration
sikap, dengan kesalahan pengobatan dan (perawat atau pasien). Medication Error adalah
pengetahuan merupakan variable yang paling setiap kejadian yang dapat dihindari yang dapat
berkontribusi besar dalam kesalahan menyebabkan atau berakibat pada pelayanan obat
10
pengobatan. yang tidak tepat atau membahayakan pasien
Pada penelitian Zarea et al (2018) yang sementara obat berada dalam pengawasan tenaga
meneliti tentang penilaian kesalahan pengobatan kesehatan atau pasien.15
perawat dan faktor-faktor terkait menunjukkan Medication error adalah kejadian yang
faktor-faktor seperti rasio perawat-pasien yang dapat merugikan pasien, akibat dari pemakaian
rendah (57,3%), fungsi beban tinggi (51,1%), dan obat selama masa penanganan tenaga kesehatan
kelelahan akibat kerja ekstra (40,4%) merupakan yang masih dapat dicegah. Medication error
faktor terpenting yang mempengaruhi terjadinya terbagi menjadi 4 fase yaitu prescribing
kesalahan pengobatan. Ketakutan akan (kesalahan peresepan), transcribing (kesalahan
konsekuensi hukum (40%) adalah faktor penerjemahan resep), dispensing (kesalahan
terpenting keengganan perawat untuk melaporkan menyiapkan dan meracik obat) dan
11
kesalahan pengobatan. administration (kesalahan penyerahan obat
kepada pasien).15
PEMBAHASAN Berdasarkan ketujuh penelitian yang

Medication error adalah sesuatu yang ditemukan maka didapatkan beberapa variable

tidak benar, dilakukan melalui ketidak tahuan yang secara signifikan merupakan faktor

atau ketidak sengajaan, kesalahan, misalnya penyebab medical error yaitu pendidikan dan

dalam perhitungan, penghakiman, berbicara, pengetahuan, komunikasi dan lingkungan kerja.

menulis, tindakan, dll atau kegagalan untuk Pendidikan dan Pengetahuan adalah dua

menyelesaikan tindakan yang direncanakan diantara penyebab medical error. Pendidikan

sebagaimana dimaksud, atau penggunaan yang yang rendah secara langsung akan dapat

tidak benar rencana tindakan untuk mencapai berpengaruh pada pengetahuan yang kurang baik

tujuan tertentu.2 tentang pengobatan terutama indikasi dan tujuan


pengobatan serta cara pemberian obat maka dapat

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo


berakibat pada kesalahan pengobatan. Apabila yang terlewat), dengan kesalahan dosis yang
perawat memiliki pengetahuan yang baik maka paling umum. Ada banyak penyebab kesalahan
hal ini akan mempengaruhi Tindakan perawat ini, termasuk penyebaran pengetahuan obat yang
dimana perawat akan bertindak sesuai denga napa tidak memadai kepada dokter, informasi pasien
yang dia ketahui. Hal ini sebagaimana dibuktikan yang tidak lengkap, pelanggaran aturan,
dengan penelitian Budihardjo (2017) bahwa kesalahan transkripsi, dan penyimpangan dalam
terdapat hubungan antara pengetahuan, penilaian dan kinerja.17
keterampilan dan komunikasi perawat dengan Komunikasi yang kurang baik juga ikut
kesalahan pengobatan di RS Haji Surabaya. berperan dalam medical error. Dalam praktik
Penjelasan pengetahuan tersebut sejalan keperawatan mutlak diperlukan skill atau
dengan penjelasan dari Notoatmodjo (2012) keterampilan yang baik agar dapat memberikan
bahwa Pengetahuan merupakan hasil dari pelayanan yang berkualitas. Kesalahan medis
“tahu” yang terjadi setelah orang mengadakan dapat bermula sebagai akibat dari kegagalan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu komunikasi antara dokter atau perawat.
terutama melalui mata dan telinga. Bila Kesalahan medis yang bersumber dari perawat
seseorang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan antara lain pemberian obat diluar perintah hukum,
mengenai suatu bidang tertentu dengan lancar, pemberian obat yang salah karena kesamaan
baik secara lisan maupun tertulis maka dapat nama atau tampilan, kurang memperhatikan
dikatakan mengetahui bidang tersebut. informasi yang tertera pada kemasan, dan
Sedangkan Pendidikan yang berkesinambungan keterlambatan pemberian obat. Kesalahan yang
bagi tenaga kesehatan sangat diperlukan, terlebih bersumber dari dokter antara lain tulisan tangan
lagi pada obat-obatan yang dianggap baru di suatu dokter tidak terbaca, urutan pengobatan yang
pelayanan kesehatan tersebut. Kebijakan terkait tidak lengkap (misalnya Dosis obat dan jalur
obat-obatan, prosedur, berbagai informasi, dan pemberian), pemesanan obat yang salah dosis dan
medication error harus tersedia bagi tenaga obat yang salah, pemesanan obat yang tercatat di
Kesehatan.16 tempat yang salah, dan tidak konfirmasi pasien.18
Pendapat lain yang sejalan dengan masalah Hal ini juga sebagaimana di kemukakan
pengetahuan adalah sebagaimana yang oleh Keers et al tahun 2013 bahwa Sikap dan
dikemukakan oleh Pham et al (2012). Pham keterampilan diperlukan untuk berkomunikasi
mengemukakan bahwa Kesalahan pengobatan secara efektif antara professional pemberi asuhan
paling sering terjadi selama fase pemesanan dan dengan penderita sebagai upaya pencegahan
administrasi. Kesalahan ini dapat terjadi dalam medical error. Kegagalan dalam berkomunikasi
berbagai bentuk (misalnya, dosis yang salah, obat merupakan sumber utama terjadinya kesalahan.
yang diberikan atau diresepkan salah, alergi yang Kegagalan komunikasi ini dapat disebabkan oleh
diketahui, waktu atau rute yang salah, atau dosis ketidakjelasan serta tidak lengkapnya penulisan

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo


resep, contoh ketidaklengkapan resep yaitu tidak ketidakseimbangan yang semakin parah, stres
tercantumnya berat badan dan umur pasien, kerja, dan komitmen kerja memiliki pengaruh
padahal kedua unsur resep ini sangat penting yang signifikan terhadap kesalahan pengobatan.14
sebagai dasar perhitungan dosis. Institusi Beban kerja dan rasio kebutuhan tenaga
pelayanan kesehatan harus menghilangkan juga menjadi faktor penyebab dalam medical
hambatan komunikasi antar petugas kesehatan error. Menurut WHO, Kondisi lingkungan Untuk
dan membuat SOP bagaimana resep/permintaan menghindari kesalahan yang berkaitan dengan
obat dan informasi obat lainnya dikomunikasikan. kondisi lingkungan, area dispensing harus
Komunikasi baik antar apoteker maupun dengan didesain dengan tepat dan sesuai dengan alur
petugas kesehatan lainnya perlu dilakukan dengan kerja, untuk menurunkan kelelahan dengan
jelas untuk menghindari penafsiran ganda atau pencahayaan yang cukup dan temperatur yang
ketidak lengkapan informasi dengan berbicara nyaman. Selain itu, area kerja harus bersih dan
perlahan dan jelas. Perlu dibuat daftar singkatan teratur untuk mencegah terjadinya kesalahan.
dan penulisan dosis yang berisiko menimbulkan Obat untuk setiap pasien perlu disiapkan dalam
kesalahan untuk diwaspadai. Perawat ataupun nampan terpisah. Beban kerja Rasio antara beban
tenaga farmasi yang kurang terampil dapat kerja dan SDM yang cukup penting untuk
menyebabkan kesalahan dalam pemberian mengurangi stres dan beban kerja berlebihan
ataupun peracikan resep obat.19 sehingga dapat menurunkan kesalahan sejalan
Menurut Gordon menjelaskan bahwa dengan WHO.7
keterampilan adalah kemampuan untuk Sejalan dengan WHO, Menurut Handayani
mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan , jumlah pasien pada waktu-waktu tertentu sangat
cermat. Pengertian ini biasanya cenderung pada banyak, sehingga mengakibatkan beban kerja
12
aktivitas psikomotor. petugas yang berlebihan. Mobilitas petugas yang
Lingkungan kerja meliputi beban kerja tinggi merupakan faktor kesibukan kerja yang
serta rasio tenaga yang tidak sesuai dan juga mempengaruhi proses medikasi kepada
komunikasi kurang baik serta komitemen pasien. Faktor penyebab ME fase administration
organisasi. Komitemen organisasi dapat berupaya meliputi beban kerja yaitu rasio antara beban
penyediaan fasilitas penunjang dan penyesuaian kerja dan SDM tidak seimbang, gangguan bekerja
kebutuhan tenaga dan beban kerja oleh organisasi. yaitu terganggu dengan dering telepon, edukasi
Hal ini sebagai hasil penelitian Gloria & yaitu tidak tepat waktu pemberian obat, kondisi
Ngudiantoro tahun 2017 bahwa Stresor kerja dan lingkungan yaitu jarak unit farmasi tidak
kontrol kerja yang rendah terbukti menjadi faktor memudahkan tenaga kesehatan dalam pemberian
risiko keselamatan pasien terutama dalam obat dan komunikasi yaitu kurangnya komunikasi
pencegahan medical error. Dalam penelitiannya tenaga kesehatan dan pasien dalam penggunaan
juga didapatkan data bahwa stres akibat obat.20

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo


Dalam sasaran keselamatan pasien dalam penerapan standar dan protocol sesuai akreditasi
meningkatkaan keamanan obat yang perlu pelayanan juga memegang peranan penting.15
diwaspadai, penerapan manajemen yang benar Pham et al (2012) mengemukakan bahwa
penting/krusial untuk memastikan keselamatan proses rekonsiliasi pengobatan mencoba untuk
pasien. Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high- menangkap dan memperbaiki kesalahan
alert medications) adalah obat yang persentasinya pengobatan yang dibuat selama transisi perawatan
tinggi dalam menyebabkan terjadi kesalahan/error antara area klinis. Tujuannya adalah untuk
dan/atau kejadian sentinel (sentinel event), obat menyusun daftar yang akurat dari nama obat
yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang pasien, dosis, frekuensi, dan rute, dan
tidak diinginkan (adverse outcome) demikian pula membandingkannya dengan perintah masuk,
obat-obat yang tampak mirip/ucapan mirip (Nama transfer, atau kelua obat.17
Obat, Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Pham et al (2012) mengusulkan tiga
Look-Alike Sound-Alike/ LASA).21 langkah umum: (a) verifikasi, di mana riwayat
Medical error dalam pelayanan sebenarnya atau daftar pengobatan dikumpulkan; (b)
dapat dicegah. Tindakan pencegahan yang klarifikasi, dimana obat dan dosis diperiksa
dilakukan untuk mencegah terjadi kesalahan. kesesuaiannya; dan (c) rekonsiliasi, di mana
Orang pertama yang dapat mengambil langkah- setiap perubahan didokumentasikan. 17
langkah untuk mencegah kesalahan pengobatan Perawat memainkan peran penting dalam
adalah penulis resep. Sekarang sulit untuk proses pemberian obat sehingga dalam mencegah
mengetahui tingkat kesalahan yang berhubungan kesalahan pemberian obat perlu dilakukan upaya-
dengan peresepan, karena banyak kesalahan tidak upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan
terdeteksi atau tidak dilaporkan. Ditemukan bukti perspesi perawat dalam proses pemberian obat/
yang menunjukkan bahwa masalah ini adalah medication Administration. Peran perawat dalam
substansial Berbagai metode pendekatan pencegahan medication error adalah tidak hanya
organisasi sebagai upaya menurunkan medication menangkap kesalahan mereka sendiri, tetapi
error yang jika dipaparkan menurut urutan juga harus mampu menilai kesalahan yang
22
dampak efektifitas terbesar. dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan,
Menurut Kemenkes RI, upaya pencegahan apoteker, dan lain-lain.23
medication error adalah dengan mendorong Peran perawat sebagai pemberi asuhan
fungsi dan pembatasan (forcing function& keperawatan dapat menjalankan perannya dengan
constraints), penggunaan sisti Computerized baik seperti mampu mengidentifikiasi kesalahan
Prescribing Order Entry dalam proses penulisan pengobatan sebelum kesalahan sampai ke pasien.
resep oleh dokter diikuti dengan tanda “ atau Seorang perawat harus mampu menjalankan
tanda peringatan jika di luar standar (ada penanda perannya sebagai care giver dengan baik untuk
otomatis ketika digoxin ditulis 0.5g) dan meningkatkan derajat kesehatan seperti,

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo


memberikan informasi kepada tenaga antar perawat dan dokter atau dengan petugas
keperawatan untuk lebih meningkatkan perannya farmasi serta kurangnya komunikasi antara
sebagai care giver atau pemberi asuhan perawat dengan pasien. (3) Lingkungan kerja
keperawatan meliputi pengkajian, penetapan yang meliputi komitmen organisasi yang kurang
diagnosa, rencana tindakan, implementasi dan mendukung pelaksanaan pengobatan, beban kerja
evaluasi.24 serta kelelahan dan stress akibat kerja. Disarankan
Berdasarkan hasil studi literature dan bagi bagi keperawatan, perlunya membangun
penjelasan tentang medical error serta faktor komunikasi yang efektif dengan professional
terkait yang menjadi penyebab medical error pemberi asuhan lain yang terlibat dalam
maka peneliti berasumsi bahwa medical error pemberian pengobatan terutama dalam mencegah
dalam pelayanan Kesehatan tidak lepas dari medical error.
berbagai faktor. Pengetahuan, keterampilan,
komunikasi dan Beban kerja menjadi faktor DAFTAR PUSTAKA
penting penyebab medical error. Selain itu faktor 1. Ehsani, S. R. et al. Medication errors of
nurses in the emergency department. J. Med.
organisasi dan karakteristik perawat atau petugas Ethics Hist. Med. 6, (2013).
Kesehatan juga turut berkontribusi dalam medical 2. Aronson, J. K. Medication errors:
error. Upaya pencegahan medical error perlu Definitions and classification. Br. J. Clin.
Pharmacol. 67, 599–604 (2018).
terus dilakukan mengingat dampaknya pada
3. Gates, P. J., Baysari, M. T., Mumford, V.,
keselamatan pasien, sehingga diperlukan Raban, M. Z. & Westbrook, J. I.
Langkah-langkah yang kongkrit. Standardising the Classification of Harm
Associated with Medication Errors: The
Rumah sakit sebagai pemberi pelayanan Harm Associated with Medication Error
Kesehatan perlu melakukan peningkatan Classification (HAMEC). Drug Saf. 42, 931–
939 (2019).
teknologi terutama penggunaan komputerisasi
4. Thomas, B. et al. Medication errors in
dalam pengelolaan obat sehingga hal ini dapat hospitals in the Middle East: a systematic
meminimalir kejadian medical error. Selain itu review of prevalence, nature, severity and
contributory factors. Eur. J. Clin.
pengendalian obat dan pengawasan penggunaan Pharmacol. 75, 1269–1282 (2019).
obat juga perlu terus dilakukan. 5. Makary, M. A. & Daniel, M. Medical error-
KESIMPULAN DAN SARAN the third leading cause of death in the US.
BMJ 353, 1–5 (2016).
Berdasarkan hasil studi lieterature terhadap
6. Maalangen, T. V., Citraningtyas, G. &
tujuh jurnal penelitian tentang faktor yang Wiyono, W. I. Identifikasi Medication Error
berhubungan dengan medical error, maka dapat Pada Resep Pasien Poli Interna Di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III
disimpulkan bahwa kejadian medical error dapat Manado. Pharmacon J. Ilm. Farm. 8, 20–27
disebabkan oleh (1) pendidikan dan pengetahuan (2019).

petugas dalam memberikan pengobatan pada 7. World Health Organization(WHO).


Medication errors. Nursing standard (Royal
pasien. (2) Kurangnya komunikasi yang efektif College of Nursing (Great Britain) : 1987)

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo


vol. 30 (2016). Peraturan Menteri Kesehatan No. 58 tahun
2014 Standar Pelayanan Kefarmasian. Res.
8. Manias, E. et al. Medication error trends and
Policy 9, 155–162 (2014).
effects of person-related, environment-
related and communication-related factors on 16. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan
medication errors in a paediatric hospital. J. Ilmu Perilaku Edisi Revisi 2012. Jakarta PT
Paediatr. Child Health 55, 320–326 (2019). Rineka Cipta (2012).
9. Ayorinde, M. O. & Alabi, P. I. Perception 17. Pham, J. C. et al. Reducing medical errors
and contributing factors to medication and adverse events. Annu. Rev. Med. 63,
administration errors among nurses in 447–463 (2012).
Nigeria. Int. J. Africa Nurs. Sci. 11, 100153
18. Topcu, I., Türkmen, A. S., Sahiner, N. C.,
(2019).
Savaser, S. & Sen, H. Physicians’ and
10. Márquez-Hernández, V. V. et al. Factors nurses’ medical errors associated with
related to medication errors in the communication failures. J. Pak. Med. Assoc.
preparation and administration of 67, 600–604 (2017).
intravenous medication in the hospital
19. Keers, R. N., Williams, S. D., Cooke, J. &
environment. PLoS One 14, 1–12 (2019).
Ashcroft, D. M. Causes of medication
11. Zarea, K., Mohammadi, A., Beiranvand, S., administration errors in hospitals: A
Hassani, F. & Baraz, S. Iranian nurses’ systematic review of quantitative and
medication errors: A survey of the types, the qualitative evidence. Drug Saf. 36, 1045–
causes, and the related factors. Int. J. Africa 1067 (2013).
Nurs. Sci. 8, 112–116 (2018).
20. Handayani, T. W. Faktor Penyebab
12. Budihardjo. Faktor Perawat Terhadap Medication Error di RSU Anutapura Kota
Kejadian Medication Administration Error Palu. Perspekt. J. Pengemb. Sumber Daya
Di Instalasi Rawat Inap. Educ. Psychol. J. 2, Insa. Vol.02 Nomor 02 Juli-Desember 2017
65–72 (2017). 2, 224–229 (2017).
13. Gloria, L., Yuwono & Ngudiantoro. Analisis 21. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Faktor Yang Mempengaruhi Medication Peraturan Menteri Kesehatan R.I no 11 tahun
Error Pada Pasien Kemoterapi Di RSUP 2017 Tentang Keselamatan Pasien. in
DR . Mohammad Hoesin Palembang. Maj. regulasi (2017).
Kedokt. Sriwij. 4, 178–184 (2017).
22. Siregar, C. J. P. & Kumolosasi, E. Farmasi
14. Zaree, T. Y., Nazari, J., Asghary Jafarabadi, Klinik teori dan penerapan. Jakarta Penerbit
M. & Alinia, T. Impact of Psychosocial Buku Kedokt. EGC (2016).
Factors on Occurrence of Medication Errors
23. Durham, B. The nurse’s role in medication
among Tehran Public Hospitals Nurses by
safety. Nursing2019 45, 1–4 (2015).
Evaluating the Balance between Effort and
Reward. Saf. Health Work 9, 447–453 24. Nursalam, D. Manajemen Keperawatan"
(2018). Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. (2014).
15. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Anda mungkin juga menyukai