Anda di halaman 1dari 3

 Apakah CFC?

bahan kimia yang merupakan gabungan dari tiga senyawa organik, yaitu karbon, khlor, floor.
Pada kebanyakan produk, CFC telah digantikan posisinya oleh HCFC, zat serupa CFC yang juga
terbuat dari air. Dikenal pula dengan sebutan freon.

Chlorofluorocarbon adalah sekelompok gas buatan. CFC mempunyai sifat-sifat, misalnya tidak
beracun, tidak mudah terbakar, dan amat stabil sehingga dapat digunakan dalam berbagai
peralatan dan mulai digunakan secara luas setelah Perang Dunia II. Chlorofluorocarbon yang
paling banyak digunakan mempunyai nama dagang ‘Freon’. Dua jenis chlorofluorocarbon yang
umum digunakan adalah CFC R-11 dan CFC R-12. Zat-zat tersebut digunakan dalam proses
mengembangkan busa, di dalam peralatan pendingin ruangan dan lemari es selain juga
sebagai pelarut untuk membersihkan mikrochip
(http://www.student.unimaas.nl/a.andono/global_warming.htm ).

Chlorofluorocarbon adalah sekelompok gas buatan. CFC mempunyai sifat-sifat, misalnya


tidak beracun, tidak mudah terbakar, dan amat stabil sehingga dapat digunakan dalam
berbagai peralatan dan mulai digunakan secara luas setelah Perang Dunia II.
Chlorofluorocarbon yang paling banyak digunakan mempunyai nama dagang ‘Freon’.

Dua jenis chlorofluorocarbon yang umum digunakan adalah CFC R-11 dan CFC R-12. Zat-
zat tersebut digunakan dalam proses mengembangkan busa, di dalam peralatan pendingin
ruangan dan lemari es selain juga sebagai pelarut untuk membersihkan mikrochip è
Perusakan Lapisan Ozon.

Pengaruh Gas-gas Rumah Kaca terhadap Terjadinya Efek Rumah Kaca

Pengaruh masing-masing gas rumah kaca terhadap terjadinya efek rumah kaca bergantung
pada besarnya kadar gas rumah kaca di atmosfer, waktu tinggal di atmosfer dan kemampuan
penyerapan energi.

Peningkatan kadar gas rumah kaca akan meningkatkan efek rumah kaca yang dapat
menyebabkan terjadinya pemanasan global

Waktu tinggal gas rumah kaca di atmosfer juga mempengaruhi efektivitasnya dalam
menaikkan suhu. Makin panjang waktu tinggal gas di atmosfer, makin efektif pula
pengaruhnya terhadap kenaikan suhu.

Kemampuan Gas-gas Rumah Kaca dalam penyerapan panas (sinar inframerah) seiring
dengan lamanya waktu tinggal di atmosfer dikenal sebagai GWP, Greenhouse Warming
Potential. GWP adalah suatu nilai relatif dimana karbon dioksida diberi nilai 1 sebagai
standar.
Zat-zat chlorofluorocarbon, misalnya, mempunyai nilai GWP lebih tinggi dari 10.000. Itu
berarti bahwa satu molekul zat chlorofluorocarbon mempunyai efek rumah kaca lebih tinggi
dari 10.000 molekul karbon dioksida. Dengan kata lain, makin tinggi nilai GWP suatu zat
tertentu, makin efektif pula pengaruhnya terhadap kenaikan suhu.

(http://abrar4lesson4tutorial4ever.wordpress.com/2010/02/20/penyebab-
pemanasan-global/ )

 Karakteristik CFC
CFC adalah bahan kimia yang sulit terurai dan berumur panjang. Sama halnya dengan plastik,
mereka tetap berada di sekitar kita dan terus memperburuk atmosfer.
Gas Rumah Kaca Waktu Tinggal di Atmosfer
(tahun)
Karbon dioksida (CO2) 50 - 200
Metana (CH4) 10
Ozon (O3) 0,1
Dinitrogen oksida (N2O) 150
CFC R-11 (CCl3F) 65
CFC R-12 (CCl2F2) 130
Sumber :

Nilai GWP (Greenhouse Warming Potential)


Gas Rumah Kaca GWP (tahun)
Karbon dioksida (CO2) 1
Metana (CH4) 21
Ozon (O3) 206
Dinitrogen oksida (N2O) 2000
CFC R-11 (CCl3F) 12.400
CFC R-12 (CCl2F2) 15.800
Sumber :

 Pemanfaatan CFC
ia sering dipakai untuk kaleng aerosol, nampan hamburger yang menyerupai
aluminium, kulkas, dan barang-barang sejenis yang ternyata dapat merusak kehidupan
bumi.

 Penghasil CFC
 LD10, LD50, LD100
 Bahaya CFC, bagi :
 Manusia
 Hewan
 Tumbuhan
 Lingkungan
CFC mulai ditinggalkan beberapa tahun belakangan ini karena terbukti dapat menyebabkan
kerusakan vital lapisan ozon dengan menyerang lapisan statosfer.
Lembaga ilmiah internasional yang beranggotakan sekitar 300 ilmuwan senior, Scientific
Assessment of Ozone Depletion, melaporkan untuk pertama kalinya pada musim gugur
tahun ini kandungan CFC12 di lapisan ozon menurun. Laporan tersebut menegaskan,
sebagian besar lapisan ozon yang ada di bumi akan kembali ke normal pada pertengahan
abad, sekitar tahun 2050. Kecuali, lubang yang terbuka di Antartika. Bukan tak mungkin,
tapi sulit untuk kembali ke normal karena memakan waktu yang lebih lama.

Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa
kurun waktu. Ini adalah gejala alam yang normal sebenarnya. Kalau tidak mendapat
pemanasan maka suhu di Bumi bisa menjadi dingin membeku seperti pada jaman es yang
pernah terjadi 15.000 tahun lalu.

Pemanasan pada permukaan Bumi dikenal dengan istilah ‘Efek Rumah Kaca’ atau
Greenhouse Effect. Proses ini berawal dari sinar Matahari yang menembus lapisan udara
(atmosfer) dan memanasi permukaan Bumi.

Permukaan Bumi yang menjadi panas menghangatkan udara yang berada tepat di atasnya.
Karena menjadi ringan, udara panas tersebut naik dan posisinya digantikan oleh udara sejuk.

Sebagian dari udara panas yang naik ke atas ditahan dan dipantulkan kembali ke permukaan
oleh lapisan gas di atmosfer Bumi yang terdiri dari Karbon Dioksida, Metan dan Natrium
Oksida. Udara panas yang dipantulkan tersebut berfungsi untuk menjaga temperatur Bumi
supaya tidak menjadi beku. Proses pemantulan udara panas untuk menghangatkan Bumi
inilah yang disebut dengan efek rumah kaca.

Anda mungkin juga menyukai