Anda di halaman 1dari 3

"Freon" chlorofluorocarbon (CFC) adalah merek dagang dari

DuPont. Chlorofluorocarbon (CFC) adalah senyawa organik yang


mengandung karbon, klorin, dan fluorin, diproduksi sebagai
volatile turunan dari metana dan etana . Sebuah turunan umum
dari hydrochlorofluorocarbons (HCFC), yang berisi hidrogen.

Ketika freon (CFC) terlepas ke atmosfer, maka molekul CFC


akan terurai atom C sendiri sangat reaktif terhadap atom O (rumus
molekul ozon adl O3), ketika atom C dari pecahan freon bertemu
dengan molekul O3, maka atom C akan menarik satu atom O dari
ozon, yang akan mengakibatkan timbulnya karbon monoksida (CO)
dan ozon menjadi oksigen biasa (O2) karena kehilangan satu atom
O-nya, ditambah lagi, ketika CO terbentuk, maka mereka akan
menarik lagi satu atom O dari ozon-ozon (O3) lain sehingga
menciptakan CO2, oleh karena itu ozon sebagai pelindung bumi
dari sinar ultraviolet menjadi rusak, sementara CO2 memiliki efek
rumaha kaca yang dapat menahan panas di bumi,dengan demikian
bumi akan semakin panas.

CFC mengurai ozon menjadi oksigen dan sebuah oksigen


bebas radikal. Menimbulkan suatu lapisan oksigen sehingga
lapisan ozon menjadi semakin tipis yang mudah tertembus sinar
ultraviolet dari matahari. Semakin menipisnya lapisan ozon di
atmosfir, apa lagi sampai berlubang, dapat menimbulkan bencana.
Karena manusia akan bermandikan sinar ultraviolet dengan
intensitas tinggi yang dapat mengundang penyakit kanker kulit,
katarak, serta penurunan sistem kekebalan tubuh.
Catalytic converter merupakan salah satu inovasi terbesar di
industri otomotif. Pasalnya, peranti ini mampu mengubah zat-zat
hasil pembakaran seperti, hidrokarbon (HC), karbon oksida (CO),
dan NOx, menjadi zat yang lebih ramah lingkungan.

Untuk mengurangi gas polutan, catalytic converter


menggunakan beberapa bahan baku. Berdasarkan bahan baku
yang dipakai, catalytic converter bisa dibagi menjadi dua model,
yaitu oxidation catalyst (OC) atau 2-way Catalyst dan three way
catalyst (TWC). Jenis OC menggunakan material platinum dan
paladium, yang dapat mengurangi CO dan HC. Sedangkan TWC
mengandung platinum dan rhodium yang mampu mengurangi CO,
HC, dan NOx.

Re-heater System Pada dasarnya alat yang dirancang untuk


menurunkan kadar karbon monoksida (CO) menggunakan sistem
re-heater yaitu dengan memanaskan kembali gas sisa hasil
pembakaran yang dibuang pada ujung knalpot dengan
memanfaatkan panas dari ruang bakar pada kendaraan tersebut.
Panas dari ruang bakar dicerat dengan menggunakan pipa
pelaluan yang dipertahankan panasnya dengan menggunakan
isolasi, Adapun panas yang dicerat tersebut digunakan untuk
memanaskan kembali gas yang keluar dari knalpot untuk
menguraikan senyawa CO menjadi unsur C + O2, Untuk
menguraikan setiap mol CO menjadi C + O2, diperlukan kalor
sebesar 26 kkal/mol [3]. maka dapat dijelaskan bahwa kedua unsur
CO dan CO2 terurai menjadi unsur C dan O2, sedangkan unsur HC
terurai menjadi unsur H2 dan C. Selanjutnya unsur H2 akan
bersenyawa dengan unsur O2 membentuk gugus H2O. Hal inilah
yang menyebabkan unsur O2 yang dilepas ke lingkungan hanya
sebesar 10%, karena telah bersenyawa untukmembentuk H2O.

Anda mungkin juga menyukai