Anda di halaman 1dari 14

REFRIGERANT

NAMA KELOMPOK 3 :
1. ANDRE PRATAMA
2. M.IMAM RIDWAN S
3. SYAMSU HARMAN
PEMBAHASAN

Refrigeran merupakan bahan pendingin atau fluida yang


digunakan untuk menyerap panas melalui perubahan fase dari cair ke
gas (evaporasi) dan membuang panas melalui perubahan fase dari gas
ke cair (kondensasi), sehingga refrigeran dapat dikatakan sebagai
pemindah panas dalam sistem pendingin. Adapun pengertian lainnya
adalah Refrigeran atau pendinginan merupakan proses pengambilan
atau pengeluaran kalor dari suatu materi atau ruangan dan
mempertahankan keadaannya sedemikian rupa sehingga
temperaturnya lebih rendah dari pada lingkungan sekitarnya. Pada
prinsipnya refrigerasi adalah terapan dari mata kuliah Perpindahan
Panas dan Thermodinamika, dimana kalor akan mengalir atau
berpindah dari suatu keadaan yang mempunyai temperatur tinggi ke
suatu keadaan yang bertemperatur rendah.
JENIS-JENIS REFRIGERANT

Jenis refrigeran adalah sangat banyak dimana pemilihan


refrigeran secara tidak tepat akan bisa membuat kerja refrigerator
menjadi tidak optimal.Refrigeran ada dua macam yaitu refrigeran
primer dan sekunder.Adapun pengertian refrigeran primer adalah
refrigeran yang digunakan dalam sistem kompresi uap. Dan
refrigeran sekunder adalah cairan-cairan yang digunakan untuk
membawa energi kalor bersuhu rendah dari satu lokasi ke tempat
lain. Nama lain dari refrigersai sekunder adalah cairan anti beku
atau brines (larutan garam).
Dibawah ini ada beberapa jenis refrigeran yang biasa dipergunakan,
antara lain :
• Udara
Refrigeran ini sangat murah, tidak beracun dan tidak
mudah terbakar.Koefisien prestasi rendah.Biasanya digunakan pada
pesawat terbang.
• Carbon Dioksida (CO2)
Senyawa ini tidak berwarna, tidak berbau dan lebih berat
dari udara. Titik didihnya -78,5˚C, berat jenisnya 1,56 dan hanya
dapat beroperasi pada tekanan tinggi sehingga pemakaiannya
terbatas dan biasanya dipakai pada proses refrigerasi dengan
tekanan per ton yang besar.
• Methil Clorida (CH3Cl)
Berupa cairan tidak berwarna dan tidak berbau
merangsang. Titik didihnya – 23,70F.
• Freon atau Cloro Fluoro Carbon (CFC)
Freon merupakan refrigeran yang paling banyak
digunakan dalam sistem pendingin.Bahan dasarnya ethane dan
methane yang berisi fluor dan chlor dalam komposisinya.
Karena mengandung unsur chlor refrigeran jenis ini
mempunyai dampak penipisan ozon dimana akan berpengaruh
negatif terhadap kehidupan makhluk hidup di bumi. Selain itu,
juga berdampak negatif terhadap iklim, yaitu meningkatkan
suhu rata-rata dan perubahan iklim global serta pencemaran
udara.
 Uap Air

Refrigeran ini paling murah dan paling


aman.Pemakaiannya terbatas untuk pendingin suhu tinggi
karena mempunyai titik beku yang tinggi, yaitu 0˚C.pemakaian
utamanya untuk comfort air cionditioning dan water cooling.

 Hidrocarbon

Dipakai pada industri karena harganya


murah.Jenisnya butana, iso butana, propana, propylana, etana
dan etylana.Semuanya mudah terbakar dan meledak.
o Amonia (NH3)
Amonia ini digunakan secara luas pada mesin
refrigerasi industri atau refrigerasi kapasitas besar. Titik
didihnya kurang lebih -33˚C.Zat ini mempunyai
karakteristik bau meskipun pada konsentrasi kecil di
udara. Tidak dapat terbakar, tetapi meledak jika bereaksi
dengan udara dengan prosentase 13,28 %. Oleh karena
itu efek korosi amonia, tembaga atau campuran tembaga
tidak boleh digunakan pada mesin dengan refrigeran
amonia.
o Azetropes
Merupakan campuran dari beberapa refrigeran
yang mempunyai sifat berbeda.
 Larutan Garam (brine)
Larutan garam (brine) juga digunakan untuk
refrigeran misalnya untuk pendinginan lokasi lapangan es
(ice skating rinks).
 Sulfur Dioksida (SO2)
Berupa gas atau cairan yang tidak berwarna, sangat
beracun dan berbau merangsang.Senyawa ini tidak mudah
terbakar dan tidak mudah meledak. Dengan titik didih –
10,1˚C.
 Hydro Fluoro Carbon (HFC)
HFC merupakan refrigeran baru sebagai alternatif
untuk menggantikan posisi freon. Hal ini disebabkan karena
refrigeran freon mengandung zat chlor (Cl) yang dapat
merusak lapisan ozon. Sedangkan HFC terdiri dari atom-
atom hidrogen, fluorine dan karbon tanpa adanya zat chlor
(Cl).
Persamaan yg digunakan
Dari definisi COP, untuk siklus tenaga berlaku persamaan:

……..6-1

Sedangkan untuk siklus pendingin berlaku :

.......................... 6-2
Koefisien penampilan (COP) siklus absorbsi ideal atau siklus
pendinginan yang digerakkan dengan panas didefinisikan
sebagai :

....................6-3

Dengan memasukkan persamaan [6-1] dan [6-2] diperoleh koefisien


penampilan ideal :

.......................... 6-4
CONTOH SOAL

Suatu mesin pendingin jenis absorbsi air-LiBr bekerja dengan suhu di


generator 100 oC, kondensor 40 oC, evaporator 10 oC, dan absorber 30
oC. Kapasitas pompa adalah 0,6 kg/det.
Tentukan :
a. laju aliran refrigeran (air) yang melalui kondensor dan
evaporator
b. energi masuk/keluar pada generator, kondensor,
evaporator, dan absorber.
c. COP sistem.
Jawab :
a. Keadaan jenuh air murni terjadi di kondensor dan evaporator,
sehingga dengan memasukkan suhu-suhu yang telah diketahui diperoleh
tekanan uap jenuh di :
kondensor (Tk = 40 oC) = 7,38 kPa
evaporator (Te = 10 oC) = 1,23 kPa

Uap jenuh di kondensor keluar dari generator pada suhu 100 oC, sehingga
konsentrasi LiBr yang terkandung pada uap air setelah keluar dari
generator adalah perpotongan antara suhu larutan 100 oC dengan suhu
jenuh 40 oC, yaitu 66,4 %.
Uap jenuh dari evaporator masuk ke absorber yang berada pada
suhu 30 oC, sehingga meninggalkan absorber dengan konsentrasi
LiBr (dengan cara yang sama) sebesar 50 %. Dengan demikian,
keseimbangan massa di generator, dapat dituliskan :

Keseimbangan laju massa total : m2 + m4 = m1 = mc = 0,6


Keseimbangan LiBr : m1x1 = m2x2
0,6(0,50) = m2 (0,664)
m2 = m3 = ma = 0,452 kg/det
dan
m4 = mr = 0,148 kg/det.

Sehingga, laju aliran massa refrigeran yang melalui kondensor


dan evaporator adalah m4 = m5 = m6 = m7 = mr = 0,148 kg/det,
sedangkan laju aliran massa penyerap adalah m2 = m3 = ma =
0,452 kg/det, dan mc = 0,6 kg/det.
b. Entalpi larutan dapat dibaca , yaitu :
h1 = h8 = (pada T = 30 oC dan x1 = 0,50) = -168 kJ/kg
h2 = h3 = (pada T = 100 oC dan x2 = 0,664) = -52 kJ/kg
Entalpi air dan uap air pada keadaan jenuh dapat dibaca dari Tabel Uap pada
Lampiran, yaitu :
h4 (uap jenuh pada T = 100 oC) = 2676,0 kJ/kg
h5 = h6 = (cair jenuh pada T = 40 oC) = 167,5 kJ/kg
h7 (uap jenuh pada T = 10 oC) = 2520,0 kJ/kg
Sehingga laju pertukaran energi yang terjadi adalah :
qg = m2h2 + m4h4 - m1h1 = 0,452(-52) + 0,148(2676,0) - 0,6(-168) =
473,3 kJ
qk = mr(h4 - h5) = 0,148(2676,0 - 167,5) = 371,2 kJ
qa = mrh7 + mah3 - mch8 = 0,148(2520,0) + 0,452(-52) - 0,6(-168) =
450,3 kJ/kg
qe = mr(h7 - h6) = 0,148(2520,0 - 167,5) = 348,2 kJ/kg

c. COP = qe / qg = (348,2) / (473,3) = 0,736


COP ideal sistem dapat dihitung dengan menggunakan Ta rata-rata =
(30+40)/2 = 35 oC, yaitu :
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai