Anda di halaman 1dari 4

REDOKS PADA MINYAK BUMI

1. Pengetian Redoks
Redoks adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan
oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.Hal ini
dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang
menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen
menghasilkan metana(CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang
kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan
transfer elektron yang rumit.
Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat
dijelaskan dengan mudah sebagai berikut:
Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul,
atom, atau ion
Contoh:
Na
Zn

Na + e
+

Zn

+2

+ 2e

Al
Al + 3e
Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul,
+3

atom, atau ion.


Contoh:
Na + e
+

Fe + e
+3

Na
Fe

+2

2. Pengertian Minyak Bumi


Minyak bumi adalah hasil dari peruraian (dekomposisi) materi tumbuhan
dan hewan di suatu daerah yang subsidence (turun) secara perlahan. Daerah
tersebut biasanya berupa laut,batas lagoon (danau) sepanjang pantai ataupun
danau dan rawa di daratan. Sedimen diendapkan bersama-sama dengan materi
tersebut dan kecepatan pengendapan sedimen harus cukup cepat sehingga
paling tidak bagian materi organik tersebut dapat tersimpan dan tertimbun
dengan baik sebelum terjadi pembusukan. Pada kondisi sirkulasi dan reduksi
tertentu akumulasi hidrokarbon banyak ditemukan pada bagian air laut dalam.

. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon,


sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi,
dan kemurniannya. Minyak bumi diambil dari sumur minyak di
pertambangan-pertambangan minyak.
Komposisi minyak bumi sebagai berikut :
Senyawa n-alkana
Senyawa alkana merupakan komponen utama minyak bumi. Pada
suhu kamar, metana dan etana berupa gas. Metana dan etana
merupakan komponen utama LNG. Sementara itu, propana dan butana
merupakan komponen utama LPG berbentuk cair.
Senyawa sikloalkana
Senyawa sikloalkana merupakan komponen terbesar kedua setelah
n-alkana. Senyawa sikloalkana yang paling banyak terdapat pada
minyak bumi yaitu siklopentana dan sikloheksana.
Senyawa isoalkana
Hanya sedikit isoalkana yang terkandung dalam minyak bumi.
Senyawa aromatik
Hanya sedikit senyawa aromatik dengan titik didih rendah dalam
minyak bumi
Kegunaan senyawa-senyawa alkana sebagai berikut :
Metana (CH4) dan etana (C2H6) sebagai bahan utama LNG.
Propana (C3H8) dan butana (C4H10) sebagai bahan utama LPG.
Pentana (C5H12) dan heptana (C7H16) sebagai bahan pelarut, cairan

pencuci kering (dry clean), dan produk cepat kering lainnya.


C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan dimanfaatkan sebagai

bensin.
C10 sampai C15 dimanfaatkan sebagai bahan utama minyak tanah.
C10 dan C20 dimanfaatkan sebagai bahan utama diesel dan bahan

bakar minyak untuk mesin kapal.


C16 sampai C20 dimanfaatkan sebagai bahan utama solar untuk

bahan bakar mesin jet.


C20 ke atas yang berbentuk setengah padat digunakan sebagai

bahan utama minyak pelumas dan vaselin.


Mulai C25 berbentuk padat dan dimanfaatkan sebagai lilin dan
bitumen aspal

3 . Reaksi Redoks Pada Hidrokarbon

Reaksi senyawa hidrokarbon pada umumnya merupakan pemutusan dan


pembentukan ikatan kovalen . Ada beberapa jenis reaksi senyawa
hidrokarbon , diantaranya yaitu reaksi substitusi, adisi,oksidasi dan eliminasi.
A. Reaksi Reduksi Oksidasi pada Senyawa Hidrokarbon
Suatu senyawa alkana yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan
karbon dioksida dan air disebut dengan reaksi pembakaran. Perhatikan
persamaan reaksi oksidasi pada senyawa hidrokarbon berikut.
CH4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)
Reaksi pembakaran tersebut, pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi.
Pada senyawa metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) mengandung satu
atom karbon. Kedua senyawa tersebut harus memiliki bilangan oksidasi nol
maka bilangan oksidasi atom karbon pada senyawa metana adalah 4,
sedangkan bilangan oksidasi atom karbon pada senyawa karbon dioksida
adalah +4.Bilangan oksidasi atom C pada senyawa karbon dioksida
meningkat (mengalami oksidasi), sedangkan bilangan oksidasi atom C pada
senyawa metana menurun.
B. Reaksi Substitusi pada Senyawa Hidrokarbon
Reaksi substitusi merupakan reaksi penggantian gugus fungsi (atom
atau molekul) yang terikat pada atom C suatu senyawa hidrokarbon.Pada
reaksi halogenasi alkana, atom hidrogen yang terikat pada atom C senyawa
alkana digantikan dengan atom halogen. Ketika campuran metana dan
klorin dipanaskan hingga 100C atau radiasi oleh sinar UV maka akan
dihasilkan senyawa klorometana, seperti reaksi berikut.
100 C
CH4(g) + Cl2(g)

CH3Cl(g) + HCl(g)
Jika gas klorin masih tersedia dalam campuran, reaksinya akan berlanjut seperti
berikut.
CH3Cl(g) + Cl2(g)
CH2Cl2(g) + Cl2(g)

100 C

100 C

100 C

CH2Cl2(g) + HCl(g)
CHCl3(g) + HCl(g)

CHCl3(g) + Cl2(g)

CCl4(g) + HCl(g)
Reaksi substitusi tersebut digunakan dalam pembuatan senyawa
diklorometana. Jika reaksi dilakukan pada senyawa etana, reaksi akan
menghasilkan dikloroetana. Diklorometana digunakan untuk pengelupasan
cat, sedangkan triklorometana digunakan untuk dryclean.
C. Reaksi Adisi pada Senyawa Hidrokarbon
ika senyawa karbon memiliki ikatan rangkap dua (alkena) atau rangkap
tiga (alkuna) dan pada atom-atom karbon tersebut berkurang ikatan
rangkapnya, kemudian digantikan dengan gugus fungsi (atom atau
molekul). Reaksi tersebut dinamakan reaksi adisi. Perhatikan reaksi antara
1-propena dengan asam bromida menghasilkan 2-bromopropana sebagai
berikut.

Hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua atau rangkap tiga


merupakan senyawa tak jenuh. Pada senyawa tak jenuh ini memungkinkan
adanya penambahan atom hidrogen. Ketika suatu senyawa tak jenuh
direaksikan dengan hidrogen halida maka akan menghasilkan produk
tunggal.
D. Reaksi Eliminasi pada Senyawa Hidrokarbon
Reaksi eliminasi merupakan reaksi kebalikan dari reaksi adisi. Reaksi
eliminasi melibatkan pelepasan atom atau gugus atom dari sebuah molekul
membentuk molekul baru. Contoh reaksi eliminasi adalah eliminasi etil
klorida menghasilkan etana dan asam klorida.
C2H5Cl(aq) C2H4(aq) + HCl(aq)
Reaksi eliminasi terjadi pada senyawa jenuh (tidak memiliki ikatan
rangkap) dan menghasilkan senyawa tak jenuh (memiliki ikatan rangkap).

Anda mungkin juga menyukai