Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN PERTAMA

KELAS XI OTKP

KONSEP DASAR
ADMINISTRASI KEUANGAN

1. Tata Kelola Keuangan

a. Pengertian administrasi keuangan Secara umum dapat disimpulkan bahwa administrasi

adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh

sekelompok orang dalam kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Administrasi sebagai

suatu proses dapat diperinci menjadi 8 unsur umum yang bersifat dinamis, yaitu : (1) Tata

Keorganisasian, (2) Tata Pimpinan, (3) Tata Hubungan, (4) Tata Keterangan, (5) Tata

Kepegawaian, (6) Tata Keuangan, (7) Tata Perbekalan, (8) Tata Humas.

Dari 8 unsur diatas, salah satu unsur administrasi yang bersifat dinamis adalah “Tata Keuangan”

atau juga pada umumnya disebut sebagai “Administrasi Keuangan”. Hal ini menjadi logis bahwa

semua aktivitas yang dilakukan di organisasi baik pemerintah atau swasta dalam rangka

mencapai tujuan perlu adanya dukungan dana/biaya yang memadai. Oleh karena itu perlu

adanya suatu pengelolaan (administrasi) dana yang baik sehingga dengan biaya yang terbatas

dapat mencapai hasil yang maksimal.

Secara ringkas, keuangan diartikan segala sesuatu yang berkaitan dengan keuangan. Dengan

demikian administrasi keuangan berarti pengelolaan yang meliputi segala aktivitas yang
berkaitan dengan keuangan dengan pencapaian tujuan sebuah organisasi. Administrasi

keuangan juga dapat berarti rangkaian kegiatan penataan yang berupa penyusunan anggaran

belanja, penentuan sumber biaya, cara pemakaian, pembukuan, dan pertanggungjawaban atas

pembiayaan dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.

Administrasi keuangan terbagi dalam 2 kegiatan :

a) Pengelolaan Keuangan, pengertian ini adalah pengertian administrasi keuangan secara luas.

Dalam pengertian ini terkandung proses pengaturan serta penetapan kebijakan yang berkaitan

dengan pengadaan atau pemanfaatan keuangan sehingga tugas-tugas pokok organisasi dapat

terwujud secara efektif dan efektif.

b) Tata Usaha Keuangan. Hal ini adalah pengertian administrasi keuangan secara sempit bahwa

administrasi keuangan berkaitan dengan prosesproses menerima, menyimpan, serta

mengeluarkan dengan aktivitas penatabukuan. Aktivitas ini dilaksanakan berdasarkan

ketentuan yang sedang berlaku.

b. Komponen-komponen administrasi keuangan Sebagai bentuk pengelolaan, perlu ada

beberapa komponen didalam administrasi keuangan. Komponen tersebut setidaknya terdiri

dari :

a) Perencanaan keuangan, yaitu merencanakan pemasukan serta pengeluaran keuangan

maupun aktivitas-aktivitas lainnya untuk kurun waktu tertentu.

b) Penganggaran keuangan. Pemasukan, pengeluaran maupun aktivitas yang telah

direncanakan sebelumnya kemudian didetailkan dan dibuatkan anggarannya.


c) Pengelolaan keuangan. Penggunaan dana sedemikian rupa agar dapat bermanfaat secara

maksimal.

d) Pencarian keuangan. Upaya mendapatkan pendanaan agar segala aktivitas organisasi dapat

berjalan lancar.

e) Penyimpanan keuangan. Upaya mengumpulkan dana organisasi kemudian menyimpannya

dalam keadaan terkondisi aman.

f) Pengendalian keuangan. Berkaitan dengan penilaian dan perbaikan sistem maupun kinerja

keuangan di dalam organisasi.

g) Pemeriksaan keuangan. Berkaitan dengan pemeriksaan atau audit internal terhadap

pengunaan keuangan agar penyimpangan dapat dicegah.

c. Fungsi dan manfaat administrasi keuangan Berfungsinya komponen-komponen dalam

administrasi keuangan di atas akan sangat membantu kinerja organisasi secara organisasi

keseluruhan.

Adapun manfaat dan fungsinya adalah sebagai berikut:

a) Teraturnya penerimaan maupun pengeluaran organisasi.

b) Pemanfaatan uang mampu dikendalikan dan dikoordinasikan dengan baik.

c) Berkurangnya kekeliruan dalam pembuatan laporan keuangan

Menurut pendapat lainnya fungsi administrasi keuangan adalah sebagai berikut:

1) Fungsi Investasi, meliputi bagaimana pengelolaan dana ke dalam aktivaaktiva yang akan

digunakan untuk berusaha mencapai tujuan tersebut. Dana tersebut bisa berasal dari modal
sendiri atau dari luar. Secara garis besar keputusan investasi ini dikelompokkan kedalam 2 jenis,

yaitu :

a. Investasi jangka pendek meliputi investasi dalam kas, persediaan, piutang, dan lain-lain.

b. investasi jangka panjang berupa gedung, tanah, peralatan produksi, kendaraan dan lain-lain.

2) Fungsi Mencari dana, meliputi fungsi pencarian modal yang dibutuhkan untuk membelanjai

usaha-usaha yang dijalankan. Disamping itu, juga berfungsi untuk memilih sumber-sumber

dana yang tepat terhadap berbagai jenis kebutuhan.

3) Fungsi Pembelanjaan, meliputi kegiatan tentang penggunaan dana baik dana dari luar

maupun dana milik sendiri yang dipergunakan untuk membelanjai seluruh kegiatan. Dalam hal

ini pembelanjaan berhubungan dengan proses produksi maupun pendukung proses produksi.

4) Fungsi Pembagian Laba, yaitu menentukan policy dalam mengadakan pembagian laba usaha.

Fungsi pembagian laba ini sebenarnya dapat dimasukkan di dalam fungsi mencari dana.

Maksudnya adalah bahwa diusahakan adanya dana yang berasal dari dalam perusahaan itu

sendiri untuk mengembangkan usaha-usaha perusahaan tersebut.

Kegiatan administrasi keuangan yang terdapat dalam suatu perusahaan, fungsi administrasi

keuangan perusahaan khususnya mereka yang menjadi staff (administrator) adalah sebagai

berikut:

a. Pembayaran dan Penagihan

Tugas staff administrasi keuangan membayar tagihan untuk korporasi. Fungsi

administrasi keuangan, misalnya melakukan prosedur perjanjian pembelian dengan

faktur vendor dan menerima laporan untuk memastikan pembayaran yang dikirim untuk
pembelian resmi oleh perusahaan hingga diterima. Administrator Keuangan mempunyai

rekening penjual dan memastikan keakuratan faktur pada semua bahan yang diterima.

b. Entri Jurnal Seorang administrator keuangan melakukan tugas akuntansi seperti

membuat jurnal secara teratur. Jurnal entri dalam prinsip dasar akuntansi adalah

catatan kronologis semua transaksi untuk sebuah perusahaan. Entri dibuat menjadi

buku besar akuntansi, yang dibuat oleh akun. Administrator keuangan bekerja dengan

departemen akuntansi untuk menyelesaikan jurnal ini.

c. Akun Rekonsiliasi dan Penutupan.

Administrator Keuangan berpartisipasi dalam kegiatan penutupan organisasi.

Penutupan adalah proses akuntansi yang dapat mencakup rekonsiliasi perbedaan

persediaan, depresiasi aset tetap perusahaan dan posting informasi penagihan.

Administrator juga berpartisipasi dalam kegiatan penggajian untuk korporasi. Menutup

akun rekonsiliasi yang dilakukan setiap bulan atau tahun di kebanyakan organisasi.

d. Penganggaran.

Sebuah perusahaan menganalisa informasi keuangan yang digunakan untuk membuat

anggaran bulanan oleh staff administrasi keuangan. Fungsi administrasi keuangan juga,

memantau anggaran dan melakukan analisis biaya dan peramalan keuangan. Karyawan

di posisi administrator keuangan juga mempersiapkan laporan keuangan untuk

manajemen yang mencakup laporan biaya dan laporan arus kas. Administrator

keuangan memonitor investasi perusahaan.

e. Pajak

Tugas administrator keuangan dalam sebuah organisasi mempersiapkan pajak bagi


organisasi, sesuai dengan ketentuan dan prosedurnya.

d. Dasar pengelolaan administrasi keuangan

Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama yang terdapat disetiap perusahaan yang harus

dilakukan oleh seorang wirausaha yang ingin berhasil di dalam mengelola usahanya. Keuangan

merupakan faktor penting dalam keberhasilan dan pendukung dalam menggiatkan usaha atau

bisnis. Keuangan digunakan untuk modal operasional perusahaan, baik untuk produksi,

membeli bahan baku, promosi dan pemasaran, penjualan maupun tenaga kerja.

Fungsi keuangan dalam bisnis menitikberatkan kepada upaya menjaga sirkulasi arus uang

didalam kegiatan usaha supaya tetap stabil. Seorang pengusaha usaha perlu

mengadministrasikan keuangan perusahaan antara lain sebagai berikut.

a) Menerima, menyiapkan uang, serta melaksanakan administrasinya.

b) Menyiapkan bukti-bukti yang lengkap mengenai penerimaan dari pengeluaran keuangan

sesuai dengan peraturan.

c) Menyusun laporan kas.

d) Meneliti kelengkapan dan kebenaran bukti-bukti pembukuan keuangan.

e) Menata dan mengatur administrasi keuangan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

f) Menyimpan dan memelihara semua dokumen pembukuan secara teratur.

g) Menyiapkan serta menata keuangan berupa neraca penghitungan laba atau rugi lengkap

dengan penjelasan atau lampirannya.

Dalam pengadministrasian keuangan perusahaan selalu berhubungan dengan catatan-catatan

baik setiap ada kegiatan jual beli atau penerimaan maupun pengeluaran uang. Catatan yang

sering digunakan dalam perusahaan adalah sebagai berikut.


1) Buku Jurnal, terdiri dari sebagai berikut:

a) Jurnal penjualan, digunakan untuk mencatat penjualan produk secara kredit.

b) Jurnal pembelian, digunakan untuk mencatat pembelian produk secara kredit.

c) Jurnal penerimaan kas, digunakan untuk mencatat penerimaan uang kas.

d) Jurnal pengeluaran kas, digunakan untuk mencatat pengeluaran uang kas.

e) Jurnal umum, digunakan untuk mencatat semua transaksi yang belum tercakup kedalam

keempat jurnal tersebut.

2) Buku besar, digunakan untuk mencatat perubahan harta, utang modal, pendapatan, dan

beban.

3) Buku piutang, digunakan untuk mencatat piutang-piutang dagang.

4) Buku utang, digunakan untuk mencatat utang-utang perusahaan.

e. Dasar kebijakan pengelolaan keuangan

a) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2003 tanggal 5 April 2003, tentang

Keuangan Negara.

b) Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004, tentang Perbendaharaan

Negara.

c) Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tanggal 19 Januari 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara.

d) Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tanggal 3 April 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

e) Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2006, tentang Perubahan Keempat atas Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 80 tahun 2003, Tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

f) Keputusan Presiden Nomor 72 tahun 2004, tanggal 5 Agustus 2004, tentang Perubahan Atas

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 tahun 2002, tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara.

g) Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor Kep-547/KMK.O4/2000 tentang Penunjukan

Bendaharawan Pemerintah, Badan-badan tertentu dan Instansi Pemerintah tertentu untuk

memungut, menyetor, dan melaporkan PPN dan PPNBM.

h) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 548/KMK.O4/2000,tentang Tata Cara pemungutan,

penyetoran dan pelaporan PPN dan PPNBM oleh Pemungut Pajak.

i) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005, tanggal 16 Nopember

2005, tentang Organisasi dan Tata Kerja Depkes.

j) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK/06/2005 tanggal 20 Juli 2005 tentang Sistem

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

k) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.O6/2005 tanggal 27 Desember 2005,tentang

Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

l) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-66/PB/2005 tanggal 08 Desember

2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas beban Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara;

m) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER 24/PB/2006 tanggal 31 Mei tahun

2006 tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga


f. Regulasi tentang pengelolaan keuangan

a) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi RKPD Tahun 2015

b) Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 15/PMK.07/2014

dan 10 Tahun 2014 Tentang Tahapan Persiapan dan Pelaksanaan Pengalihan PBB Perkotaan

dan Pedesaan Sebagai Pajak Daerah

c) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah

d) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

e) Peraturan Pemeerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

f) Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

g) Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Permendagri Nomor 13 Tahun

2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

h) Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Permendagri Nomor 13

Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

i) Permendagri Nomor 12 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pengelolaan dan Pertanggungjawaban

Belanja Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

j) Permendagri Nomor 21 Tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Permendagri Nomor 12 Tahun

2005 Tentang Pedoman Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Pemilihan Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah

k) Permendagri Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik

Pemerintah Daerah
l) Permendagri Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif

Air Minum Pada PDAM

m) Permendagri Nomor 44 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Pemilihan

Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

n) Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 TentangPedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum Daerah

o) Permendagri Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu Atas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah

p) Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan

Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya.

q) Permendagri Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Dana Alokasi

Khusus

r) Permendagri Nomor 69 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif

Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

s) Permendagri Nomor 71 Tahun 2011 Tentang Koordinasi Penyusunan Petunjuk Teknis Dana

Alokasi Khusus

t) Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial

Yang Bersumber Dari APBD

u) Permendagri Nomor 39 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Permendagri Nomor 32 Tahun

2011 Tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari APBD

v) Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 Tentang Pinjaman Daerah

w) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Hibah Daerah


x) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pengelolaan

Investasi Daerah

y) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan Barang Milik Daerah

z) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penyerahanan

Sarana, Prasarana, dan Utilitas Perumahan dan Pemukiman di Daerah

Anda mungkin juga menyukai