Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR TETAP PENGOBATAN PASIEN

TB
No. Dokumen No Revisi Halaman :

00 1/3

STANDAR Ditetapkan oleh


PROSEDUR Tanggal Terbit DIREKTUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Merty Supriharti

Pasien yang didiagnosis TB dan telah ditetapkan klasifikasi serta


tipe nya, akan mendapat pengobatan dengan Obat Anti
PENGERTIAN
Tuberkulosis (OAT), baik mempergunakan OAT per resep
maupun OAT program
1. Menyembuhkan pasien TB
2. Mencegah kematian
TUJUAN
3. Mencegah kekambuhan
4. Menurunkan resiko penularan
Bahwa pengobatan pasien TB adalah mengacu pada standar
WHO dan ISTC (International Standard of Tuberculosis Care) :
1. Setiap praktisi yang mengobati pasien TB tidak hanya wajib
memberikan panduan obat yang memadai tapi juga harus
mampu menilai kepatuhan berobat pasien dan dapat
menangani ketidakpatuhan bila terjadi
2. Semua pasien TB (termasuk mereka yang terinfeksi
KEBIJAKAN
HIV/AIDS) yang belum pernah diobati harus diberikan
panduan obat lini pertama yang disepakati secara
internasional menggunakan obat yang bioavaibilitasnya telah
diketahui, terdiri atas fase awal (paduan : isoniazid,
rifampisin, pirazinamid dan etambutol selama 2 bulan) dan
fase lanjutan (paduan : isoniazid dan rifampisin selama 4
bulan)
PROSEDUR TETAP PENGOBATAN PASIEN
TB
No. Dokumen No Revisi Halaman :

00 2/3

3. Dosis obat anti TB yang digunakan harus sesuai dengan


rekomendasi internasional, dalam bentuk kombinasi
beberapa jenis dan sediaan kombinasi dosis tetap sangat
direkomendasikan terutama jika menelan obat tidak diawasi
KEBIJAKAN 4. Untuk membina dan menilai kepatuhan pasien dilakukan
pengawasan langsung menelan obat (directly observed
therapy-DOT) oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) yang
dapat diterima dan dapat dipercaya oleh pasien dan sistem
kesehatan

1. Pasien yang telah didiagnosis TB dan telah ditetapkan


klasifikasi serta tipenya kemudian diberikan pengobatan
dengan obat anti TB (OAT), mempergunakan OAT
program maupun OAT per resep dengan paduan regimen
yang sesuai
2. Paduan regimen OAT :
a. Kategori 1 : 2 (RHZE) / 4 (RH)3
b. Kategori 2 : 2 (RHZE)S / (RHZE) / 5 (RH)3E3
PROSEDUR c. Kategori anak : 2 (RHZ) / 4 (RH)
d. Kategori sisipan : RHZE

Kategori Pasien TB Paduan OAT


Kategori 1  Pasien baru TB BTA (+) FDC :
 Pasien baru TB BTA (-) 2 (RHZE) /
4 (RH)3
 Pasien TB ekstra paru
Kategori 2  Pasien TB BTA (+) yang sudah FDC :
diobati yaitu : kambuh, gagal, 2 (RHZE) S /
atau setelah putus (default) 1 (RHZE) /
5 (RH)3 E3
PROSEDUR TETAP PENGOBATAN PASIEN
TB
No. Dokumen No Revisi Halaman :

00 3/3

Dengan dosis yang disesuaikan dengan berat badan pasien


3. Prinsip : multi drug : 2 fase (fase intensif minum OAT
1x/hari, fase lanjutan minum OAT 3x/minggu) dan ada
pengawasan serta kelengkapannya
4. Untuk pengawasan minum obat, selanjutnya ditunjuk
seorang PMO (keluarga/tetangga) yang dapat membantu
melakukan pengawasan minum obat pasien
5. Perjalanan pengobatan pasien TB selain dicatat dalam
rekam medis pasien juga dicatat dalam lembar pengobatan
TB (TB.01)
6. Dilakukan konseling dan edukasi kepada pasien maupun
PMO mengenai TB dan pentingnya untuk berobat secara
PROSEDUR teratur dan lengkap sampai masa pengobatan selesai
7. Pasien TB dibuatkan kartu kontrol (TB.02) yang akan
dibawa pasien saat pasien kontrol, yang dipergunakan
untuk mengingatkan pasien jadwal kunjungan kontrol dan
jadwal kunjungan pemeriksaan dahak ulang
8. Form TB.01 selanjutnya disimpan di poliklinik rawat jalan
yang merawat pasien (klinik DOTS)
9. Form TB.01 dilengkapi setiap pasien tersebut kunjungan
kontrol selama masa pengobatannya sampai dengan akhir
pengobatan
10. Pasien dapat mengambil obat sesuai dengan
kebutuhan/sesuai jadwal kontrol yang diberikan ke klinik
DOTS atau klinik spesialis paru

UNIT TERKAIT Seluruh Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai