Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN PENGOBATAN TB

KATEGORI 1
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Muhada Castra Dypura, SKM,
UPTD Puskesmas MSi
Serpong 2 NIP. 19660414 198902 1 004
Pemberian pengobatan TB kategori 1 adalah pemberian regimen obat anti TB
Pengertian (OAT) kategori 1 segera setelah pasien didiagnosis TB dan di klasifikasi sebaga
TB baru oleh dokter penanggung jawab
Sebagai acuan tata laksana pengobatan TB kepada pasien dengan klasifikasi TB
Tujuan
baru
SK Kepala Puskesmas Serpong 2 Kota Tangerang Selatan Nomor :
Kebijakan
445.4/055/SK/PKM SRP 2/2020 Tentang Kebijakan Klinis Pada Masa Pandemi
Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis, Kementerian Kesehatan Republik
Referensi Indonesia ,Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan
Lingkungan, 2014
1. OAT Kat 1
Alat Dan Bahan 2. Register TB 01
3. Alat Tulis
Proses 1. Pasien yang telah didiagnosis dan di klasifikasi sebagai pasien baru dengan
kriteria :
a. pasien yang belum pernah mendapatkan pengobatan TB sebelumnya atau
sudah pernah menelan OAT namun kurang dari 1 bulan (˂ dari 28 dosis).
b. Pasien TB paru baru terkonfirmasi bakteriologis
c. Pasien TB paru baru terdiagnosis klinis
d. Pasien TB baru ekstra paru
Segera mendapat terapi OAT kategori 1, dengan dokter penanggung jawab
atau pelaksana program mengisi blangko TB 13 (permintaan OAT) untuk
dikirim ke farmasi
2. OAT kategori 1 yang tersedia di Puskesmas Ponggok adalah FDC yang
sumbernya dari Dinas Kesehatan Kabupaten. merupakan kombinasi dar
Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), Etambutol (E)
3. Sebelum memulai pengobatan pasien di timbang dan berat badan di catat dalam
register TB 01.
Dosis pemberian regimen pengobatan disesuaikan dengan berat badan pasien. 1
paket OAT program diperuntukan untuk 1 pasien. Panduan pengobatan
kategori 1 adalah 2HRZE/ 4 (HR) 3 artinya pada 2 bulan (fase awal
kombinasi obat HRZE di minum setiap hari selanjutnya 4 bulan (fase lanjutan)
kombinasi obat HR di minum seminggu 3 kali
Dosis panduan pemberian OAT kategori 1 sesuai berat badan:
Berat Tahap Intensif Tahap Lanjutan
Badan tiap hari selama 56 hari RHZE 3 kali seminggu selama 16
(150/75/400/275) minggu RH (150/150)
30-37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT
38-54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT
55-70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT
>71 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT
4. Pasien TB dan keluarga menunjuk seorang PMO ( keluarga / tetangga ) yang
dapat membantu melakukan pengawasan minum obat pasien. Petugas
Kesehatan memberikan konseling kepada pasien dan PMO tata cara minum
OAT yang diminumnya sehari 1 kali (dengan jumlah obat sesuai BB) dan
sebaiknya diminum pagi hari sebelum makan (saat perut kosong) tetapi apabila
mual bisa diganti diminum malam sebelum tidur
5. Selain itu petugas kesehatan menjelaskan pentingnya minum obat teratu
sampai masa pengobatan selesai, dampak apabila putus berobat dan
mengedukasi pasien dan keluarga untuk mengenali keluhan yang timbul selama
minum OAT untuk segera kontrol atau konsultasi ke no contact pelaksana
program yang tertulis di TB 02,
Pasien diminta mengulangi penjelasan yang diberikan oleh petugas.
6. Setelah pasien dan PMO paham serta dapat mengulangi penjelasan petugas
pasien diberi resep dan form TB 13 untuk mengambil OAT kategori 1 d
farmasi, selain itu pasien TB dibuatkan kartu kontrol TB ( form TB-02 ), yang
akan dibawa pasien saat pasien kontrol, yang dipergunakan untuk
mengingatkan pasien jadwal kunjungan kontrol dan jadwal kunjungan
pemeriksaan dahak ulang
7. Perjalanan pengobatan pasien TB selain di catat dalam rekam medik pasien
juga di catat dalam lembar pengobatan TB ( form TB-01 )

Unit Terkait 1.Farmasi

1. Rekam medis
Dokumen Terkait
2. Register TB 01

Bagan Alir JIKA DIPERLUKAN

Anda mungkin juga menyukai