Anda di halaman 1dari 8

PENCATATAN DAN PELAPORAN TB

No.Dokumen :

No.Revisi : 02
SOP
Tgl Terbit : Tahun 2022

Halaman :1/2

DEFRI
PUSKESMAS
NIP.1966020119
TIKU 89031006
Merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan, atas seluruh kegiatan
pelayanan di unit pelayanan Kesehatan kepada pasien TB, dengan
Pengertian
mempergunakan form baku pencatatan dan pelaporan semua kasus TB.

1. Monitoring dan evaluasi


Tujuan 2. Menilai keberhasilan pengobatan pasien
3. Menilai keberhasilan program penanggulangan TB

Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tiku Nomor 01 tahun 2022


Kebijakan tentang jenis-jenis layanan di puskesmas dengan indikator
masing-masing layanan.
1. Buku Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2019.
Referensi 2. KMK Nomor HK 01.07/ MENKES/ 755/ 2019 Tentang Pedoman
Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis.

1. Alat Tulis
Alat dan
2. Form TB
Bahan 3. Buku

1. Form TB yang dipergunakan meliputi :


a. TB-06 : Untuk mencatat data jumlah suspek pasien TB yang
diperiksa dahak dan nomer sediaan dahak untuk penegakan
diagnosis TB.
b. TB-05 : Untuk permintaan pemeriksaan dahak S-P, baik untuk
penegakan diagnosis maupun follow up pengobatan.
Langkah- c. TB-01 : Untuk mencatat perjalanan pengobatan pasien TB, yang
langkah diberikan pengobatan Obat Anti TB (OAT).
d. TB-02 : Untuk kartu kontrol pasien TB dalam pengambilan obat
e. TB-04 : Untuk mencatat data pasien yang dilakukan
pemeriksaan dahak, baik untuk penegakan diagnosis maupun
untuk follow up pengobatan, ada di laboratorium, diisi oleh
pelaksana laboratorium.
f. Pencatatan dan pelaporan melalui SITB
TB-06 : Untuk mencatat data jumlah suspek pasien TB yang
diperiksa dahak dan nomer sediaan dahak untuk penegakan
diagnosis TB

TB-05 : Untuk permintaan pemeriksaan dahak S-P, baik


untuk penegakan diagnosis maupun follow up pengobatan.

TB-01 : Untuk mencatat perjalanan pengobatan pasien TB,


yang diberikan pengobatan Obat Anti TB (OAT).

Bagan Alir
TB-02 : Untuk kartu kontrol pasien TB dalam pengambilan
obat

TB-04 : Untuk mencatat data pasien yang dilakukan


pemeriksaan dahak, baik untuk penegakan diagnosis maupun
untuk follow up pengobatan, ada di laboratorium, diisi oleh
pelaksana laboratorium.

Unit Terkait 1. Pelayanan umum KIA, UGD


2. Laboratorium.

Rekaman Yg Tgl Mulai


No Isi Perubahan
Historis Dirubah Perubahan
perubahan
1.
PENGOBATAN PASIEN TB
No.Dokumen :

No.Revisi : 02
SOP
Tgl Terbit :

Halaman :1/3
DEFRI
PUSKESMAS
NIP.1966020119
TIKU 89031006
Adalah pengobatan yang diberikan kepada pasien yang sudah
terdiagnosis sebagai TB paru baru, TB paru ulang/ gagal/ kambuh/
Pengertian
default/ maupun TB ekstra paru dan TB anak menggunakan OAT (Obat
Anti Tuberkulosis).

1. Menyembuhkan pasien TB
2. Mencegah kematian
3. Mencegah kekambuhan
Tujuan
4. Menurunkan risiko penularan
5. Mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti
Tuberkulosis (OAT)

Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tiku Nomor 01 tahun


Kebijakan 2022 tentang jenis-jenis layanan di puskesmas dengan
indikator masing-masing layanan.

1. Buku Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2019.


Referensi 2. KMK Nomor HK 01.07/ MENKES/ 755/ 2019 Tentang Pedoman
Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis.

1. Rekam medis
Alat dan 2. Alat-alat tulis dan register kunjungan
Bahan 3. OAT KDT/FDC
4. Laboratorium
Langkah- 1. Pengobatan TB terbagi menjadi 2 fase, yaitu: fase intensif dan
langkah fase lanjutan (Intermiten)
2. Menggunakan KDT OAT Dewasa lini 1 (INH, Rifampisin,
Pirazinamid dan Ethambutol) dan KDT OAT Anak (INH dan
Rifampisin)
3. OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis
obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan
kategori pengobatan, kecuali dalam kondisi yang tidak
memungkinkan untuk diberikan OAT kombinasi.
4. Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan
pengawasan langsung(DOT = Directly Observed Treatment) Oleh
seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).
5. Kategori1 : 2(HRZE)/4(HR)3.
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien:
- Pasien baru TB paru BTA positif.
- Pasien TB paru BTA negatif foto toraks positif
- Pasien TB ekstra paru

6. Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3

Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah
diobati sebelumnya:

- Pasien kambuh
- Pasien gagal
- Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat
(default).
7. Kategori Anak : 2(HR)/4(HR)
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien Anak dengan scoring ≥ 6.

Pengobatan TB terbagi menjadi 2 fase, yaitu: fase intensif


dan fase lanjutan (Intermiten)

Menggunakan KDT OAT Dewasa lini 1 (INH, Rifampisin,


Pirazinamid dan Ethambutol) dan KDT OAT Anak (INH dan
Rifampisin)

OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa


jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai
Bagan Alir
dengan kategori pengobatan, kecuali dalam kondisi yang
tidak memungkinkan untuk diberikan OAT kombinasi.

Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat,


dilakukan pengawasan langsung(DOT = Directly Observed
Treatment) Oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).

Kategori1 : 2(HRZE)/4(HR)3 :
- Pasien baru TB paru BTA positif.
- Pasien TB paru BTA negatif foto toraks positif
- Pasien TB ekstra paru

Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3

- Pasien kambuh
- Pasien gagal
- Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat
(default).

Unit Terkait 1. Pelayanan Umum, KIA, IGD


2. Laboratorium
3. Apotik

Rekaman Yg Tgl Mulai


No Isi Perubahan
Historis Dirubah Perubahan
perubahan
1.

PENEMUAN SUSPEK TB PARU


No.Dokumen :

No.Revisi : 00
SOP
Tgl Terbit :

Halaman :1/2

DEFRI
PUSKESMAS
NIP.1966020119
TIKU 89031006
Suspek tuberculosis paru adalah seseorang dengan gejala batuk
Pengertian berdahak selama 2 – 3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan
gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak
nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun,
berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari
satu bulan.

Tujuan
Menemukan suspek TB.
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tiku Nomor 01 tahun 2022
Kebijakan tentang jenis-jenis layanan di puskesmas dengan indikator
masing-masing layanan.

KMK Nomor HK 01.07/ MENKES/ 755/ 2019 Tentang Pedoman


Referensi
Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis.

1. Mencatat data identitas pasien suspek TB pada form TB-06


kolom 1 s/d kolom 6
2. Buatkan lembar permintaan pemeriksaan dahak S-P pada form
TB-05, untuk menegakkan diagnosis
3. Buatkan lembar permintaan pemeriksaan penunjang lainnya
sesuai indikasi seperti foto thorax
Langkah-
4. Dilakukan konseling dan edukasi mengenai : pentingnya
langkah dilakukan 3 x pemeriksaan dahak dan cara mengeluarkan dahak
yang benar
5. Dan pasien dipersilahkan ke laboratorium
6. Setelah diperoleh hasil pemeriksaan dahak S-P, maka data hasil
pemeriksaan dahak di catat pada form TB-06, kolom 8 s.d 14
7. Melengkapi catatan rekam medik pasien.

Mencatat data identitas pasien suspek TB pada form TB-06


kolom 1 s/d kolom 6

Buatkan lembar permintaan pemeriksaan dahak S-P pada form


TB-05, untuk menegakkan diagnosis
Bagan Alir

Buatkan lembar permintaan pemeriksaan penunjang lainnya


sesuai indikasi seperti foto thorax

Dilakukan konseling dan edukasi mengenai : pentingnya


dilakukan 3 x pemeriksaan dahak dan cara mengeluarkan
dahak yang benar

Dan pasien dipersilahkan ke laboratorium

Setelah diperoleh hasil pemeriksaan dahak S-P, maka data


hasil pemeriksaan dahak di catat pada form TB-06, kolom 8 s.d
14

Melengkapi catatan rekam medik pasien.


1. Pelayanan Umum, KIA, IGD
Unit Terkait
2. Laboratorium.

Rekaman Yg Tgl Mulai


No Isi Perubahan
Historis Dirubah Perubahan
perubahan
1.

Anda mungkin juga menyukai