2 Kti Fix - Ningrum... Acc
2 Kti Fix - Ningrum... Acc
OLEH :
TAHUN 2020
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH :
TAHUN 2020
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P07120117065
Menyatakan dengan sebanarnya bahwa karya tulis ilmiah yang saya tulis ini
pengambil alih tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulisan ini hasil
Pembuat Pernyataan
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Mataram, 2020
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
ii
LEMBAR PENGESAHAN
2019/2020 pada:
Hari :
Tanggal :
Mengesahkan:
Ketua Jurusan Keperawatan Mataram
Rusmini, S.Kep,Ns., MM
NIP. 197010161989032001
Tim Penguji,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Anak Usia 6 Tahun
5. Bapak Akhmad Fathoni, S.Kp., M. Kes. Selaku Penguji Ketua yang telah
memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
iv
6. Dosen-dosen Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes
kepada penulis.
7. Kedua orang tua Ibu dan Bapak tersayang, kakak dan semua keluarga terima
penulis bisa tetap semangat dan terus maju dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
2019/2020 kelas B Reguler D.III, terima kasih atas support dan dukungan
kekurangannya, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
Demikian, semoga Karya Tulis Ilmiah ini bisa bermanfaat dan menambah
Mataram, 2020
Penulis
v
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK USIA 6 TAHUN DENGAN
PEMBERIAN TERAPI SENAM OTAK UNTUK MENINGKATKAN
PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK DI TK NEGERI 2 LABUAPI
Kardinah Dwi Septyaningrum1, H. Moh. Arip, S.Kp., M.Kes2, Hadi
Kusuma Atmaja, SST., M.Kes3
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram Jl. Kesehatan V/10
Mataram Telp. (0370) 621383
Email: ningrum40ix@gmail.com
vi
DAFTAR ISI
vii
B. Tinjauan Kasus..................................................................................................47
C. Pembahasan Studi Kasus..................................................................................53
D. Kendala atau Hambatan Selama Penelitian....................................................57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................58
A. Kesimpulan........................................................................................................58
B. Saran..................................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................2
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6 Dokumentasi
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bertambah besar secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ-
(skill) struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam pola yang
Soe15 \l 1057 ].
yang terkoordiner antara susunan saraf pusat dan otak [ CITATION Yul15 \l
tersebut terjadi, anak akan tetap tidak berdaya. Akan tetapi, kondisi
1
digunakan dalam berjalan, berlari, melompat, berenang dan sebagainya.
2
perkembangan motorik halus dan kasar, gangguan pendengaran,
9.613.386 jiwa, dan jumlah anak usia prasekolah (4-6 tahun) di Nusa
5 tahun pada tahun 2014 dan terdapat sebnyak 472.119 anak berusia 0-5
tahun pada tahun 2015 terjadi penurunan jumlah anak dari tahun
pernah dilakukan senam otak pada anak dan belum pernah dilakukan
mengikuti tulisan yang ada, mengkobinasi warna masih sulit, dan ada
penilaian dari tugas yang diberikan, apabila tuntas diberikan bintang 3 dan
3
lainyang mempunyai perkembangan motorik kasar buruk, ternyata
kemampuan motorik kasar dan halus sama buruknya. Hal ini terjadi pada
otot, kelenjar endokrin, dan struktur tubuh atau fisik. Sistem syaraf sangat
fisik atau tubuh meliputi tinggi, berat dan proporsi. Aspek fisik yang
paling penting adalah otak sebagai pusat atau sentral perkembangan dan
terkoordinir antara susunan saraf, otot, dan otak [ CITATION san07 \l 1057 ].
sederhana dan permainan edukatif seperti senam otak atau Brain gym,
4
menggunting, dan lain sebagainya. Senam otak atau brain gym ini
kanan, otak kiri, otak depan, maupun otak belakang secara sinergis
di TK Negeri 2 Labuapi”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Negeri 2 Labuapi.
2. Tujuan Khusus
Labuapi.
5
b. Melakukan diagnosa keperawatan pada anak usia 6 tahun yang
Labuapi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Anak
2. Manfaat Praktis
anak.
b. Bagi Guru
6
c. Penelitian Selanjutnya
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tubuh yang lebih kompleks, dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
1) Faktor Genetik
kembang anak. Faktor genetic yang dapat diturunkan adalah jenis kelamin,
8
2) Faktor Lingkungan
a) Faktor prenatal
b) Faktor perinatal
c) Faktor postnatal
Digolongkan menjadi:
3) Faktor Internal
9
somatotrapik dan hormone tiroid yang menstimulasi metabolism
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia 0-6 tahun
pra sekolah adalah anak yang berumur 5-6 tahun. Pada masa ini
masa ini selain lingkungan dalam rumah maka lingkungan diluar rumah
besar waktu anak bermain di luar rumah dengan cara membawa anak ke
berikut:
1) Ciri fisik, anak pada umumnya sangat aktif mereka telah memiliki
10
kegiatan yang dilakukan sendiri seperti lari, memanjat, dan
melompat.
diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang
bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada
usia tersebut.
lain.
11
2) Kebutuhan Emosi/Kasih Sayang (ASIH)
sedini dan selanggeng mungkin akan menjalin rasa aman bagi bayi.
6. Aspek-aspek Perkembangan
12
2) Perkembangan Motorik Halus
sebagainya.
pergerakan badan melalui koordinasi aktvitas saraf pusat, saraf tepi, dan
13
a. Motorik Kasar
depan kak yang lain untuk waktu 8-10 detik. Anak juga bisa
sama.
melompat-lompat.
tungkai dan satu kaki pada ujung jari. Pada umur ini, ketika
b. Motorik Halus.
14
sangat kompleks (Soetjningsih, 2015). Adapun perkembangan
umur yaitu :
antara otot-otot dan postur terhadap fungsi otak [ CITATION Den \l 1057 ]
otak, baik otak kanan, otak kiri, otak depan, maupun otak depan secara
15
sinergis [ CITATION Den \l 1057 ]. Gerakan-gerakan dalam senam otak
yang tidak bisa lepas dari orang tuanya, serta meningkatkan motivasi
Setiap gerakan senam otak (Brain Gym) memiliki system kerja sendiri-
16
1) Cross crawl (gerakan diagonal)
17
Gerakan ini memadukan gerakan-gerakan yang terlibat dalam
4) Lazy 8 (8 Malas)
18
Gerakan memadukan bidang pengelihatan kiri dan kanan sehingga
tangan.
19
6) The Elephant (Gajah)
dan mata.Gerakan ini memadukan sisi kiri dan kanan otak untuk
20
7) Neck Rolls (Putar Kepala)
21
Gambar 2.8 The Rocker (Pompa Bokong)
sampai rileks.
22
10) Energizer (Kepala Korba)
23
Kegiatan ini menurunkan tegangan otot bahu dan leher.Pada saat
meningkat.
(Mengaktifkan Tangan)
24
13) The Footflex (Melenturkan Sendi Kaki)
25
Gambar 2.14Claf Pump (Pompa Betis)
yang positif.
selesai.
pemahaman.
26
Silangkan kaki, lutut tetap relaks. Tundukkan badan ke depan
dengan tangan lurus, buang napas waktu turun, dan ambil napas
Mulai dengan kaki terbuka, arahkan kaki kanan ke kanan, dan kaki
kiri tetap lurus kedepan.Tekuk lutut kanan sambil buang napas, lalu
27
Gambar 2.17Brain Buttons (Tombol Otak)
Sambil menyentuh pusar, pijat keras sisi kiri dan kanan tulang
28
19) Space Buttons (Tombol Ruang)
keputusan.
Taruh 2 jari di atas bibir dan tangan satunya di tulang ekor selama
29
Pelan-pelan buka daun kuping keluar, 3 kali dari atas ke bawah.
30
Gambar 2.22The Energy Yawn(Pijat otot Menguap)
Lebih dari 50% hubungan syaraf dari otak ke bagian lain tubuh
dalam situasi yang penuh tekanan dan tidak bisaseperti pada saat
satukan kedua tangan sambil terus napas dalam selam 1 menit lagi.
31
24) Positive Points (Titik Positif)
menguap.
a. Pengkajian
32
pengkajian awal terhadap kondisi pasien. Pasien akan diberikan
pertanyaan , serta akan diberikan sejumlah tes, baik fisik maupun psikis.
postnatal)
b. Diagnosa Keperawatan
a. Pengelompokan Data
33
dalam data subjektif dan objektif setiap kelompok diagnose
keperawatan.
menyebabkan masalah
34
f. Kesiapan meningkatkan status imunisasi berhubungan
c. Perencanaan
anak
takut.
35
Rasional: mengetahui adanya keluhan dalam tumbang anak
bayi.
perawatanan anak
tumbang
lingkungan.
36
Rasional: mencegah risiko keracunan makanan
tumbuh kembangnya.
tumbang
pertumbuhandan perkembangan
anaknya
anaknya
diberikan
37
Rasional: mengurangi kecemasan ibu
anak
oleh anaknya
didapatkan
tambahan
d. Implementasi
38
1) Tindakan keperawatan
2) Tindakan observasi
3) Pendidikan kesehatan/keperawatan
e. Evaluasi
perkembangan anak
39
6. Dx 6 : ibu dapat memberikan imunisasi tambahan yang bisa didapat
BAB III
satu unit penelitian secara intensif misalnya satu klien, keluarga, kelompok,
komunitas atau institusi, meskipun jumlah subjek cendrung sedikit namun jumlah
Penelitian ini menggunakan studi kasus pada Asuhan Keperawatan Anak Usia6
1. kriteria inklusi
40
a. Motorik Kasar
tungkai dan satu kaki pada ujung jari. Pada umur ini, ketika
41
2. menangkap bola, anak melakukan gerakan ke depan kea rah
b. Motorik Halus.
2. Kriteria eksklusi
penelitian.
C. Fokus Studi
Fokus studi adalah kajian utama dari masalah yang di jadikan titik acuan
studikasus [ CITATION Her17 \l 1033 ].Fokus studi dalam penelitian ini adalah
Motorik Anak.
D. Definisi Operasional
tentang fokus studi yang di rumuskan secara operasional yang digunakan pada
41
studi kasus dan bukan merupakan definisi konseptual yang berdasarkan
menyeimangkan otak kiri dan kanan sehingga logika dan kreatifitas dapat
simbang.
b) Anak usia 6 tahun adalah anak dengan priode emas dalam proses
tungkai dan satu kaki pada ujung jari. Pada umur ini, ketika
1) Motorik Halus
42
E. Instrumen Studi Kasus
data yaitu dengan format asuhan keperawatan, kuesioner, video senam otak,
TB),Prosedur terapi senam otak, Selain itu data di peroleh penulis dari data di
c. Daftar Ceklist (dengan daftar yang memuat nama observe disertai jenis
tertulis)
43
5. Skala Penilaian
meragukan (M).
1. Tempat Penelitian
Negeri 2 Labuapi.
44
2. Waktu Penelitian
H. Penyajian Data
Untuk studi kasus, data di sajikan secara narasi dan disertai cuplikan ungkapan
verbal dari subyek studi kasus yang merupakan data pendukung (Supriyatno,
2017).
kegiatan penelitan yang melibatkan pihak peneliti, pihak yang di teliti, dan
2008)
45
2. Tanpa nama ( Anonimity )
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
(Hidayat, 2008).
3. Kerahasiaan ( Confidentiality )
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Keperawatan Anak Usia 6 Tahun Dengan Pemberian Terapi Senam Otak Untuk
penelitian ini adalah anak usia 6 tahun. Penelitian dilakukan pada tanggal 27
April 2020.
adalah 54 siswa, terbagi menjadi 2 kelas yaitu kela A yang terdiri dari 27
siswa dan B yang terdiri dari 27 siswa. Adapun siswa (responden) berada di
Kepala Sekolah.
B. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian Data
47
anak pertama dari pasangan suami istri yang bernama Ny “W” berusia 36
rapi mengikuti pola yang ada dan setelah dilakukan skrining atau deteksi
mengikuti pola yang ada, dan klien belum bisa menjaga keseimbangan
dilakukan secara sesar (SC), penolong persalinan adalah dokter dan bidan,
tempat persalinan di rumah sakit, Berat badan bayi 2,9 kg, panjang badan
persalinan, dan Bayi diberi asi setalah melahirkan serta tidak ada tanda-
dan sentuhan pada anak dan adanya respon apabila anak diajak berbicara.
formula dan asi, klien diberikan makanan pendamping asi sejak usia 6
bulan, makanan yang di konsumsi saat ini adalah nasi. dengan frekuensi
makan 3 x sehari, sebanyak 1 piring dan jenis makanan seperti nasi, sayur,
48
pola aktivitas Ibu klien mengatakan anaknya dapat bergerak aktif,
dan ibu klien mengatakan anaknya dapat memberitahu ibu apabila lapar,
selama 2 jam dan tidur di malam hari selama 8 jam, pola eliminasi Ibu
konsisten padat. Dan ibu klien mangatakan anaknya BAK 5 x sehari, BAK
yaitu pagi dan sore hari, Pola perkembangan dalam keluarga (terdapat
kegiatan apapun yang dilakukan oleh anaknya, dan Riwayat penyakit yang
Keadaan umum baik, Berat badan anak 20kg, Tinggi badan 115
cm, LIKA 51,4 cm, LILA 17,00 cm, suhu 36,0°C, nadi 90 x/menit, RR 22
x/menit. Hasil pengkajian Rambut bersih tidak terdapat kutu atau ketombe,
distribusi merata, rambut berwarna hitam, tidak terdapat luka dan tidak
49
terdapat ada nya benjolan, telinga Letak simetris, tidak terdapat kotoran,
konjungtiva berwarna putih, dan sclera berwarna merah muda, Tidak ada
sumbatan dalam hidung, tidak ada secret, dan tidak terdapat cuping idung.
kelainan, tidak terdapat lesi, tidak terdapat saliva yang berlebih, jumlah
dada normal, Bentuk perut simetris, tidak terdapat massa atau benjolan,
genetalia tidak terkaji, ekstermitas lengkap dan normal serta tidak ada
2. Analisa Data
50
3. Rumusan Masalah
dengan rapi dan klien belum bisa menjaga keseimbangan pada satu
4. Intervensi Keperawatan
Nama : An “K”
Diagnosa : Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan
5. Implementasi Keperawatan
51
Pada diagnosa pertama melakukan senam otak pada tanggal 27 April
dan mengikuti gerakan yang di contohkan dari gerakan 1-16 pada tanggal
diri pada gerakan 1 dan pada tanggal 5-7 Maret responden sudah dapat
menyeimbangkan diri dengan satu tungkai dan satu kaki pada ujung jari.
6. Evaluasi Keperawatan
minggu yaitu pada tanggal 27 April, 29 April, 1 Mei, 3 Mei, 5 Mei, dan 7
lagi apakah ada perubahan pada responden apa tidak setelah dilakukan
senam otak.
52
Skrining perkembangan motorik dilakukan pada tanggal 27 April – 3
bisa menjaga keseimbangannya pada satu tungkai dan satu kaki pada
ujung jari. Dan setelah dilakukan skrining pada tanggal 5-7 Mei 2020
dengan anak sudah dapat menggunting mengikuti pola yang ada dan anak
sudah dapat menjaga keseimbangan dengan satu tungkai dan satu kaki
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 April sampai dengan 7 Mei 2020
sesudah dilakukan tindakan senam otak pada salah satu anak yang memiliki
Proses pengumpulan data yang telah dilakukan peneliti yaitu dimulai saat
sesuai dengan kriteria insklusi dan eksklusi yang sudah di tetapkan. Kemudian
tujuan, serta manfaat penelitian dan mengajukan infomed consent kepada ibu
responden, setelah itu responden diajarkan senam otak selama 6 kali dalam 2
dilakukan tindakan senam otak dan setelah dilakukan tindakan senam otak.
53
Proses tumbuh kembang seorang anak dipengaruhi oleh banyak faktor
merupakan salah satu faktor yang penting untuk perkembangan anak, karena
dengan pendidikan yang baik orang tua mampu menerima informasi dari luar
anaknya. Hal ini sesuai dengan pendapat[ CITATION Soe12 \l 1057 ], yang
mengatakan bahwa pengetahuan timbul karena adanya rasa ingin tahu dalam
54
berhubungan dengan proses perkembangan baik secara langsung maupun
tidak langsung, salah satunya adalah faktor dari anak itu sendiri.
Dari hasil penelitia yang dilakukan oleh peneliti bahwa anak yang berusia
6 Tahun belum bisa menggunting dengan rapi mengikuti pola yang ada dan
belum bisa menjaga keseimbangannya dengan satu tungkai dan satu kaki pada
bernilai 4 (Meragukan).
rapi mengikuti pola yang ada dan belum bisa menjaga keseimbangan pada satu
tungkai dan satu kaki pada ujung jari. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
otak.
yang mempelajari gerakan tubuh dan hubungan antara otot-otot dan postur
seluruh bagian otak, baik otak kanan, otak kiri, otak depan, maupun otak
otak memiliki manfaat seperti menyeimbangkan otak kiri dan kanan, sehingga
55
diri, serta berpengaruh positif terhadap peningkatakn konsentrasi, daya ingat,
baik faktor orang tua maupun faktor anak yang sudah dipaparkan diatas.
Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tingi memiliki hal untuk
orientasi kerja yang akurat dan mereka menggunakan strategi belajar yang
minggu, responden sudah dapat menggunting mengikuti pola yang sudah ada
dan satu kaki berada pada ujung jari. Dengan pemberian stimulasi senam otak
pada anak, akan melatih koordinasi mata dan tangan sehingga semakin sering
anak berlatih semakin mudah pula anak melakukannya. Senam otak sangat
mudah seperti bermain. Maka dari itu senam otak biasanya diberikan sebelum
pelajaran dimulai atau disela-sela pelajaran ketika anak mulai bosan dengan
56
Peneliti menyadari masih banyak terdapat kekurangan dari penelitian ini.
1. Mencari responden yang berumur 6 tahun dan yang sesuai dengan kriteria
BAB V
57
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
diperoleh dari wawancara dengan ibu klien dimana ibu klien mengatakan
anak nya belum bisa menggunting dengan rapi sesuai dengan pola yang
mengikuti pola yang ada dan anak belum bisa menjaga keseimbangannya
dengan satu tungkai dan satu kaki pada ujung jari. Setelah diberikan
otak atau brain gym ibu klien mengatakan anaknya sudah dapat
mampu menggunting dengan rapi mengikuti pola yang ada dan anak sudah
bisa menjaga keseimbangannya dengan satu tungkai dan satu kaki pada
ujung jari.
B. Saran
58
2. Bagi Orang tua
3. Bagi Guru
4. Penelitian Selanjutnya
1
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi NTB. 2015. Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara
Barat tahun 2015. Dinas Kesehatan Provinsi NTB: Nusa Tenggara Barat
Depkes RI. 2012. Pedoman Pelaksanaan stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
Depkes RI: Jakarta
Hurlock. (2014). Perkembangan Anaka. Jakarta: Erlangga.
Handayani, M.2015.Ciri-ciri Umum Perkembangan dan Tugas AnakUsia Pra
Sekolah. Http://mellyhandayanicyrys.wordpress.com/2015/05/16 Diaskes
Tanggal 26 November 2019
2
3
Lampiran 1
(PSP)
keperawatan anak usia 6 tahun dengan pemberian terapi senam otak untuk
1
Lampiran 2
pelayanan keperawatan.
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini
yang diberikan.
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
PENELITI
2
Lampiran 3
INFORMED CONSENT
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
Labuapi.
secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan
apapun.
KARDINAH DWI S
DOKUMENTASI
3
Lampiran 4
4
Lampiran 5