PENGADAAN BARANG
2. Latar Belakang
Automatic voltage regulator (AVR) merupakan peralatan yang sangat vital pada sistem
generator dan eksitasi. AVR berfungsi mengatur besaran arus eksitasi yang akan disuplai ke
field generator sehingga dihasilkan tegangan keluaran generator sesuai dengan yang
dikehendaki jaringan. Oleh karena itu, diperlukan tingkat ketepatan dan keakuratan
pengontrolan yang baik. Apabila terjadi kesalahan dalam pengontrolan AVR, gangguan
ataupun kerusakan pada part eksitasi dan generator berpotensi terjadi.
Adapun history gangguan pada peralatan AVR dan eksitasi adalah sebagai berikut:
Saat ini, AVR yang digunakan merupakan tipe LCT-1. Menurut instruction book dari pabrikan,
AVR tersebut seharusnya digunakan untuk generator dengan kapasitas 100MW dan
dibawahnya. PLTU pelabuhanratu memiliki generator dengan kapasitas 350MW, sehingga
penggunaan AVR tipe LCT-1 tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan AVR. Disamping itu,
unit 3 mempunyai history kerusakan pada part eksitasi akibat kegagalan AVR merespon
perubahan tegangan jaringan pada saat terjadi gangguan di jaringan. Dengan demikian,
penggantian AVR sangat dibutuhkan dan layak untuk meningkatkan keandalan unit
pembangkit.
3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dengan diadakan kebutuhan barang tersebut adalah
terlaksananya Retrofit Automatic Voltage Regulator Unit 2 PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu,
sehingga diharapkan dapat memenuhi, antara lain:
1. Mengurangi potensi kehilangan kesempatan (of opportunity production) akibat
kerusakan pada sistem AVR dan eksitasi Generator Unit 2.
2. Keandalaan unit lebih terjamin karena AVR sistem eksitasi diganti dengan yang baru
yang mempunyai realibility lebih tinggi.
3. Kemudahan penggantian spare part yang rusak, mengingat spare part AVR yang baru
mempunyai avaibility (ketersediaan) yang baik karena masih diproduksi.
4. Ruang Lingkup
Menjelaskan mengenai detil ruang lingkup pengadaan jasa, antara lain :
a. Hasil Pekerjaan yang diinginkan diantaranya :
1. Pekerjaan dilakukan tepat waktu dan jadwal yang sudah disepakati.
2. Scope Pekerjaan Retrofit Automatic Voltage Regulator Unit 2 meliputi pembongkaran
Cubicle AVR eksisting dan pemasangan cubicle AVR yang baru.
3. Pelaksanaan Pekerjaan lnstalasi Cubicle AVR unit 2 dilakukan saat schedule Overhaul
Unit.
4. Monitoring parameter kerja AVR dan eksitasi serta indikasi - indikasi alarm dapat
tampil di DCS.
5. Pekerjaan dilakukan tepat sesuai kuantitas barang dan jasa yang sudah tertera di
kontrak.
6. Pekerjaan harus dilakukan dengan memperhatikan kebersihan dan meminimalisir
resiko yang ditimbulkan oleh kotoran hasil proses perbaikan.
7. Pekerjaan harus dilakukan dengan memperhatikan safety dan environment.
8. Kehandalan dari AVR Unit 2 harus lebih baik daripada AVR eksisting
9. Sistem Proteksi pada AVR Unit 2 dan eksitasi dapat bekerja dengan baik dan andal.
10. Spare part AVR Unit 2 harus mudah dicari di pasaran.
11. Dukungan service manufaktur (di Indonesia), manual book, dan desain harus terjamin
12. Ruang lingkup:
Ruang lingkup Pekerjaan Retrofit Automatic Voltage Regulator ini termasuk dan tidak
terbatas pada yang diharapkan memiliki spesifikasi sebagai berikut:
- Menyusun DMR
- Persetujuan DMR RPB
- Penetapan Anggaran
- Pengadaan Barang
- Tanda Tangan Kontrak
- Pelaksanaan pekerjaan
- Pengecekan pekerjaan
- Berita acara serah terima pekerjaan
13. Pemeriksaan hasil pekerjaan harus disaksikan oleh tim quality control dan hasil
pemeriksaan tersebut dituangkan dalam berita acara hasil pemeriksaan yang
meliputi:
- General check terhadap hasil lnstalasi Cubicle AVR unit 2 dan semua terminasinya
serta wiring kontrol
- Hasil Pengujian Electrical Sistem AVR (Power Up dan Parameter Setting, I/O Signal
Test, Protection Signal Test, Full speed No Load Test, On Line and Load Test)
- Power supply circuit test
- Functional test of the hardware (auxiliaries, breakers, sensors, trip circuits)
- Functional test of the power converter (IEC 60146-1-1:2009)
- Functional test of extra monitoring/protection functions
14. Rekomendasi Manufacture Retrofit AVR Unit 2 diharapkan setara dengan: ABB
(UNITROL 6000), dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut:
- Track record performance sistem AVR dan eksitasi dari manufacture tersebut sudah
teruji di unit-unit PLN Group (Suralaya 8, Lontar, Pacitan, Tanjung Priok).
- Kemudahan untuk joint inventory spare part untuk sistem AVR dan eksitasi
dikarenakan sudah banyak digunakan di beberapa pembangkit di PLN Group
(Suralaya 8, Lontar, Pacitan, Tanjung Priok).
- Adanya dukungan Service Engineer di indonesia yang sudah bersertifikat, dukungan
dari regional Singapura dan factory support di Swiss.
• Tabel kebutuhan barang dan jasa:
NO Nama Barang Keterangan dan Spesifikasi Detail Jumlah Satuan Dokumen Penyertaan
& Jasa
Pekerjaan
1 Set Automatic Type of Indirect Excitation System (AVR) or also called 1 set 1. Garansi 1 Tahun
Voltage Excitation brushless excitation system supplying the field dari Manufaktur
Regulator current to the exciter machine of the generator.
Supply Type of supply : PMG 2. Surat pernyataan
Mode Converter supply : 3-phase Manufaktur
Power : 31.6 KW ketersediaan spare
Phase : 3 phase part minimum 10
Voltage : 95 V Tahun setelah
Current : 202 A suplai
Cos phi : 0.95
Frequency : 350 Hz 3. Support Letter
Output Rated excitation system current : sebagai otoriasasi
Value 225 A dc keagenan dari
Excitation system ceiling current : manufaktur
360 A dc (Authorized Letter
Ceiling application time : 20 from manufaktur)
s
Exciter machine field ceiling voltage : 32 4. Barang datang
V dc lengkap dengan
Source 1 voltage condition for ceiling voltage: COO/COM,
1.00 p.u. manufacture dari
System voltage response time :20 negara anggota
ms OECD
Thyristor blocking voltage safety margin :
2.75
Control Channel Configuration:
Electronic - Dual channel includes 2 identical automatic
channels providing 100% redundancy.
- Only one of both channels is in operation at
any one time.
- Each channel includes controller with
Automatic Voltage Regulator (AUTO) and
integrated manual field current regulator
(MANUAL).
- AUTO control provides all control, limiter, PSS
and monitoring functions.
- The limiter circuits have to prevent the
machine to operate outside its permissible
operating range.
- MANUAL control is an alternative to the
automatic voltage regulator and is used
mainly for commissioning and servicing the
system.
- A channel includes also a 3- phase (6-pulse) or
single-phase (full wave) (single-phase only for
AVRs up to 60 A dc) thyristor converter with
the required Interface board to the controller,
providing input-output voltage measurement
Usyn, UE and current measurement from CTs.
Main Controller:
- The communication control and
measurement device is an intelligent control
device.
- The CPU is a 400 MHz processor with a 64-bit
IEEE floating-point unit for applications with
very fast control cycles.
- The controller comprises a low power circuit
with high reliability.
- The hardware can be configured freely,
depending on the process requirements and
the selected communication with the upper
control.
Converter Power Interface Board:
Electronic - The Power Interface Board is the main
interface between main controller board and
the power stage of the excitation system
- The Power Interface Board is a fully passive
board, implementing measurements of
converter current, voltage and temperature
as well as the output drivers for thyristor
firing pulses. The
- The power interface board divides the system
synchronization voltage (Usyn) as well as the
DC converter output voltage from high to low
voltage levels.
- The converter synchronous current is
measured on burden resistors.
- Temperature signal is routed from the
converter part to the main controller board.
- The Power Interface Board is generating the
firing pulses for the thyristors of the
converter.
Power Total number of converters installed :2
Converter Thyristor bridge type : D3
The main components of each bridge are :
- Main Controller CCM6080
- Power Interface Board PIN6080
- Service Control Panel (SCP)
- 3 thyristor modules (2 per module)
- 2 CTs in the incoming lines for current
measurement
- Channel overcurrent protection
- Sensor to indirect monitoring of the thyristor
heat sink temperatures
- 1 x AC overvoltage protection circuit (snubber
circuit)
- 3-phase synchronous voltage measurement
- 24 V dc fan cooling
Interface Hardwired IO Interface:
Unit - The Combined Input Output device (CIO) is an
interface device which provides digital and
analog inputs and outputs to the
superimposed control system.
- The CIO are includes 2 combined Input
Output device (CIO) based on PEC80 control
platform
- A CIO provides the following IOs:
12 digital inputs 24/48 V
16 relay outputs
3 analog inputs +/-10 V or +/-20 mA
3 analog outputs +/-10 V
3 PT100 or 3 PTC inputs for transformer
temperature
Limiters:
· Maximum field current limiter
· Minimum field current limiter
· Overexcitation stator current limiter
· Underexcitation stator current limiter
· P/Q underexcitation limiter
· V/Hz limiter
b. Lingkup tambahan:
a. Menyediakan pelatihan Operation Maintenance oleh instruktur yang bersertifikat
atau berkompeten dalam bidang AVR dan Eksitasi.
b. Menyediakan manual book operation and maintenance sistem AVR dan eksitasi
dalam bahasa inggris dan Indonesia, sekurang-kurangnya 3 (tiga) set buku dalam
bentuk hard copy dan 1 (satu) set dalam bentuk file (soft copy)
c. Menyediakan software untuk kebutuhan setting Modul AVR (termasuk special
cable for configuration, original software for setting, Laptop)
d. Menyediakan Back-up Software untuk HMI (Human Machine Interface) sistem
AVR dan eksitasi.
e. Seluruh Hardware dan software yang disediakan harus compatible dengan sistem
eksisting dengan spesifikasi minimum sesuai dengan tabel kebutuhan barang dan
jasa di atas.
f. Selama periode satu minggu pasca implementasi, principal engineer wajib ada di
site PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu.
g. Seluruh hardware dan software yang disediakan harus merupakan 100% barang
baru, bebas cacat, dapat beroperasi normal dan versi yang paling mutakhir (latest
version), adapun Tabel Kebutuhan Barang dan Jasa di atas merupakan sebagai
panduan spesifikasi minimum pengadaan barang dan jasa.
h. Semua alarm harus tersimpan dan operator / maintenance dapat memanggil
alarm history seperti historical data.
i. Menyediakan As Built Drawing, yang terdiri dari:
- Schematic & Lay Out Diagram
- Wiring diagram kontrol sistem AVR dan Eksitasi.
- Part List
- Commisioning Test Data
j. Pada saat penawaran, peserta lelang minimal harus menyerahkan dokumen teknis
sebagai berikut :
- Spesifikasi teknis setiap barang yang disediakan
- Design sistem AVR dan eksitasi yang ditawarkan
- Dokumen Authorized letter dari manufaktur sebagai dukungan dari
manufaktur
- Prosedur Factory Test yang dilakukan
- Prosedur SAT (Site Acceptance Test) dan Commisioning
- Jadwal Pelaksanaan
k. Komisioning hasil pekerjaan dilakukan bersama pihak PT. Indonesia Power UJP
Pelabuhan Ratu
l. Pekerjaan komisioning harus dilengkapi dengan prosedur komisioning.
m. Untuk On Site Test dan Commissionning Sistem AVR dan eksitasi minimal harus
melakukan:
- Electrical Continuity Test pada electrical wiring diagram
- Site Test Meliputi:
1. Tests Performed Before Turbine Start-UP (Static Test)
Safety Check
Inspection Of Construction
Verify hardware setting and connect the wires.
Insulation Resistance Measurement
Software setting check and upgrade
Check power supply
Parameters Check
Converter and Indicator Calibration
Sequence Test
Loop Check
SCR Test
2. Tests Performed during generator no-load operation (dynamic test)
Pre-Start-Up Check
Excitation Start Up In Manual Mode
Excitation Start Up In Auto Mode
Manual Mode Change Over Test
Step Respone Test
Over Exciter Limiter (OEL)
Volt/Hertz Limiter (VFL)
Follow up control Manual-Auto
Follow-up control CH1-CH2
PT Failure Test
3. Tests Performed During Generator On-Load Operation
Step response in Manual mode and Auto mode
Changeover between CH1 and CH2 in manual and auto mode
Under Excitation Limiter (UEL)
Power System Stabilizer (PSS)
Cos Phi Control Mode
MVAR control mode
Field Current Limiter (If limiter)
Capacitive Ig Limiter
Inductive Ig Limiter
Manual Restriction
n. Penyedia dan jasa yang ditetapkan menyediakan dokumen pendukung yang
disebutkan di bawah ini dalam format hard copy dan softcopy:
1. Dokumen Factory Acceptance Test (FAT)
2. Dokumen Site Acceptance Test (SAT)
3. Dokumen Site Commissionning Test + Form Test
4. Spesifikasi teknis setiap barang yang disediakan
5. Dokumen Maintenance Strategy bagi operator dan maintenance (dalam
bahasa inggris dan indonesia)
6. Dokumen Manual Book Pengoperasian (SOP/Operational manual book)
dalam bahasa inggris dan indonesia, Sekurang-kurangnya 3 (tiga) set buku
Operation Manual dalam bentuk hard copy dan 1 (satu) set dalam bentuk
file (soft copy)
7. Dokumen Manual Book Perawatan (Maintenance manual book) dalam
bahasa inggris dan indonesia, Sekurang-kurangnya 3 (tiga) set buku
Maintenance Manual dalam bentuk hard copy dan 1 (satu) set dalam
bentuk file (soft copy)
8. Dokumen Schematic & Lay Out Diagram
9. Dokumen Part List
10. Dokumen Wiring Diagram Kontrol sistem AVR dan Eksitasi
11. Dokumen Garansi 1 satu tahun dari manufaktur untuk setiap barang yang
disediakan
12. Dokumen COO (Certificate Of Origin) dan COM (Certificate of
Manufacture) untuk setiap barang yang disediakan
13. Dokumen surat pernyataan darimanufaktur untuk ketersediaan spare part
minimum 10 tahun setelah suplai barang
o. Training diberikan oleh Engineer Manufaktur yang berpengalaman dalam bidang
Sitem Excitasi Generator diutamakan pada bidang kepembangkitan listrikan dan
dibuktikan dengan pengalaman proyek yang telah dilakukan. Adapun training ini
terdiri dari dua jenis yaitu:
1. In-class training
Jumlah peserta training minimal 10 orang terdiri dari personil enjinering,
pemeliharaan, dan operasi.
Lokasi training dilakukan di luar area PLTU Pelabuhan Ratu
Materi training disampaikan dalam bahasa Indonesia
Materi training minimal yang harus disampaikan adalah sebagai
berikut:
a) Fungsi masing-masing Komponen dan sistem kerja dari
peralatan/ masing-masing komponen dari Sistem AVR dan
eksitasi.
b) Sistem Proteksi pada AVR dan Eksitasi
c) SOP (Standard Operasional Penggunaan) untuk peralatan dan
sistem keseluruhan
d) SOP pengoperasian Lokal dan Remote
e) Prosedure Setting Parameter Sistem AVR dan eksitasi
f) Prosedur pemeliharaan dan Trouble Shooting peralatan
Excitasi
2. On-site training
Jumlah peserta training minimal 10 orang terdiri dari personil
enjinering, pemeliharaan dan operasi.
Lokasi training dilakukan di area PLTU Pelabuhan Ratu
Materi training disampaikan dalam bahasa Indonesia
Materi training minimal yang harus disampaikan adalah sebagai
berikut:
a) Fungsi masing-masing komponen dan sistem kerja dari
peralatan/ masing-masing komponen dari sistem AVR dan
eksitasi.
b) Sistem Proteksi pada AVR dan Eksitasi
c) SOP (Standard Operasional Penggunaan) untuk peralatan dan
sistem keseluruhan
d) SOP pengoperasian Lokal dan Remote
e) Prosedure Setting Parameter Sistem AVR dan eksitasi
f) Prosedur pemeliharaan dan Trouble Shooting peralatan AVR
dan Eksitasi
g) Membaca indikasi gangguan pada HMI
h) Membaca trending parameter dan identifikasi abnormal
parameter.
p. Lingkup tambahan sesuai mitigasi risiko
q. dan lain-lain lingkup tambahan yang disepakati bersama
c. Spesifikasi dan Persyaratan Pekerjaan:
Spesifikasi pekerjaan dan kriteria penerimaan hasil pekerjaan dan barang, antara lain:
1. Kualitas dan kuantitas barang dan/atau jasa terkait pelaksanaan pekerjaan antara lain:
Jumlah peralatan dan spesifikasi sesuai dengan yang ada di kontrak
2. Personii/Engineer yang melakukan pekerjaan setting dan commisioning harus
berkualifikasi dan memiliki sertifikat yang masih berlaku dan berpengalaman
3. Untuk pekerjaan welding, personil yang bekerja memiliki kualifikasi Welder yang
memiliki sertifikat (ASME Certified) masih berlaku dan berpengalaman
4. Kriteria kualitas pelaksanaan pekerjaan tidak ada kecelakaan dan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan
5. Kriteria kualitas hasil pekerjaan yaitu Retrofit AVR dapat beroperasi dengan handal
6. Sistem AVR dan eksitasi serta proteksinya dapat memberikan nilai pembacaan measure
electric yang valid, dan keandalan dalam memproteksi gangguan.
7. Parameter kinerja yang diinginkan yakni tepat waktu, sesuai jadwal target scope kerja
8. Kewajiban atas asuransi kargo dari tempat asal barang sampai dengan titik serah
terima
9. Pengkondisian dalam pengiriman
10. Pengepakan
11. Moda pengangkutan (udara/laut/darat)
12. Aspek teknis lainnya (kecepatan pemuatan/pembongkaran)
13. Aturan lain sesuai mitigasi risiko
14. dan lain-lain sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak
5. Waktu
2018 2019
No UraianPekerjaan Feb Ma Apr Mei Jun Jul Ag Sep Okt No Des Jan Feb Ma
r u v r
1 Persetujuan DMR
2 Penetapan RKA
3 Pembuatan RKS
4 Penerbitan SKI
5 Pengusulan RPB
Penerbitan
6 Anggaran (PA)
7 Proses Pengadaan
8 TT Kontrak
9 Delivery Barang
10 Komisioning / Test
11 Pembayaran Akhir
6. Persyaratan Pengiriman
a. Kewajiban atas asuransi kargo dari tempat asal barang sampai dengan titik serah terima
b. Pengkondisian dalam pengiriman
c. Pengepakan
d. Moda transportasi (udara /laut / darat)
e. Aspek teknis lainnya (kecepatan pemuatan / pembongkaran)
9. Jaminan / Garansi
a. Jaminan / garansi penggantian baru apabila ternyata ditemukan
kerusakan/ketidaksesuaian yang disebabkan kualitas barang dengan yang
dipersyaratkan selama 365 (tiga ratus enam puluh lima)hari kalender sejak barang
diserahterimakan/ dioperasikan.
b. Semua biaya yang timbul akibat adanya penggantian barang adalah tanggung jawab
Penyedia tanpa berhak atas pembayaran dari PT Indonesia Power
c. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa barang / material / parts yang diserahkan, tidak
sesuai dengan spesifikasi teknik, dan atau apabila barang / material / parts diterima dan
dipasang / dioperasikan ternyata terdapat adanya cacat / kerusakan, karena
penggunaan material bermutu rendah atau kesalahan Pabrik pembuat / Pemasangan /
lnstalasi dan bukan kesalahan operasi, maka Pihak Penyedia barang berkewajiban
mengganti dengan yang baru.
d. Jika dikemudian hari ditemukan / terjadi permasalahan pada peralatan tersebut maka
Pihak Penyedia barang dan Engineernya siap dipanggil dalam waktu 2 x 24 jam, untuk
memperbaiki / mengatasi gangguan pada peralatan tersebut pada masa Garansi.
Aris Cahyono
Ria Indrawan
Rolly