Anda di halaman 1dari 28

KONSEP DASAR PROGRAM PENYEDIAAN SARANA

DAN PRASARANA SANITASI DI LEMBAGA


PENDIDIKAN KEAGAMAAN (LPK) TA. 2021
Gambaran Umum
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Sanitasi di LPK

Latar Belakang Tujuan

Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Sanitasi di 1. Menyediakan sarana prasarana sanitasi di LPK;
LPK dilaksanakan dengan memperhatikan arahan Wakil 2. Meningkatkan kualitas sanitasi dan pola hidup
Presiden terkait bantuan untuk Institusi Pendidikan bersih sehat di lingkungan LPK;
Keagamaan di masa pandemi Covid-19 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
pemberdayaan masyarakat; dan
Kegiatan ini juga diharapkan dapat menggerakkan 4. Mengurangi adanya penyebaran Covid-19 di LPK
perekonomian masyarakat setempat sehingga dapat melalui peningkatan kebersihan sarana prasarana
mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional sanitasi
(PEN)

Sasaran Sarana dan Prasarana yang dibangun


Sasaran kegiatan penyediaan sarana prasarana sanitasi 1. Bangunan MCK yang terdiri dari tempat cuci tangan,
adalah warga di Lembaga Pendidikan Keagamaan yang tempat cuci, tempat wudhu, bilik kamar mandi dan
memiliki sarana prasarana sanitasi yang tidak layak bilik kakus; serta
dengan prioritas jumlah siswa bermukim sebanyak 50-
2. Bangunan pengolahan air limbah domestik.
100 siswa
Kriteria Teknis Penetapan Lokasi
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Sanitasi di LPK

1. Untuk LPK Muslim:


a. Termasuk dalam list 29.667 Lokasi berdasarkan Surat Kementerian Agama No. B-2649/DJ.I/Dt.I.U/HM.01/11/2020
tanggal 16 November 2020 perihal Surat Dukungan Data Pesantren;
b. Tidak termasuk dalam list 29.667 Lokasi berdasarkan Surat Kementerian Agama tersebut namun LPK Muslim telah
memiliki Izin Operasional/Nomor Statistik Pesantren (NSP) dan sedang dalam proses registrasi atau meng-upload
NSP tersebut ke dalam Sistem Informasi Kementerian Agama yaitu Education Management Information System
(EMIS) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;
c. Tidak termasuk dalam list 29.667 Lokasi berdasarkan Surat Kementerian Agama tersebut namun LPK Muslim
sedang melakukan proses pengurusan NSP yang dibuktikan dengan nomor registrasi pengajuan izin (sebelum SK
penetapan lokasi).
2. Untuk LPK Non Muslim: terdaftar di Kementerian Agama.
3. Tersedianya sumber air bersih di lokasi;
4. Diprioritaskan pembangunan baru;
5. Surat keterangan lahan tersedia untuk pembangunan dengan minimum luasan total 60 m2;
6. Minimal jumlah siswa bermukim 50 (lima puluh) sampai dengan 100 (seratus) siswa (dengan minimal 50 jiwa dengan
gender yang sama), sebagai jumlah minimal pemanfaat; dan
7. Membutuhkan sarana dan prasarana sanitasi.
Mekanisme Pelaksanaan
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Sanitasi di LPK

MEKANISME
PELAKSANAAN

SWAKELOLA
KONTRAKTUAL ATAU (BERBASIS MASYRAKAT)
• Melibatkan pengelola LPK sebagai
PENGADAAN LANGSUNG TENDER UMUM Tim Pelaksana dan Tim Pengelola
(MAKSIMAL PAGU RP 200 JUTA) (PAGU > RP 200 Juta)
• Pekerja dapat berasal dari
Untuk paket dengan nilai Mengutamakan masyarakat di sekitar LPK namun
tertentu dan pekerjaan keikutsertaan badan usaha tidak menutup kemungkinan akan
yang berskala kecil jasa konstruksi kecil dilaksanakan oleh pihak LPK

Dapat dilakukan jika:


Dapat dilakukan jika: • Tim di balai cukup tersedia
• Penyedia jasa tersedia • LPK mampu menjadi tim utama dalam pelaksanaan
• Tidak tersedia SDM yang cukup untuk mengawal pelaksanaan kegiatan pembangunan
• LPK bersedia menerima hibah dan menyerahkan mekanisme pelaksanaan • LPK bersedia menerima hibah dan menyerahkan
kepada BPPW mekanisme pelaksanaan kepada BPPW

“Seluruh pilihan mekanisme pengadaan yang dipilih harus mengutamakan penyerapan


tenaga kerja dan material setempat semaksimal mungkin”
Tahapan Pelaksanaan Penyediaan Prasarana Dan Sarana Sanitasi di LPK
(Swakelola Berbasis Masyarakat)

1 2 3 4
Tahap Tahap Tahap Tahap
Persiapan Perencanaan Pelaksanaan Pasca Konstruksi
a. Sosialisasi g. Verifikasi Hasil a. Sosialisasi dan Pembentukan a. Peningkatan Kapasitas a. Operasional,
Memperkenalkan Survey oleh Tim Pelaksana Pekerja (Penyiapan Tenaga
kegiatan kepada pihak Pemeliharaan dan
Direktorat Pembentukan Tim Pelaksana Kerja)
LPK Kampanye PHBS
b. List 29.667Lokasi Sanitasi yang berasal dari pihak LPK Meningkatkan kemampuan Oleh Tim Pengelola di
dari Kemenag Melakukan verifikasi berjumlah minimal 3 orang pekerja
hasil survey sesuai
bawah LPK
Daftar 29.667 lokasi b. Pembentukan Tim Pengelola
dengan kriteria teknis b. Pencairan Dana b. Pengelolaan
berdasarkan database Berasal dari pihak LPK
Dilakukan sebanyak minimal 4x Prasarana Sarana
Kemenag di 34 Provinsi h. Penyampaian
c. Penyiapan List Usulan Lokasi c. Penyusunan Sanitasi
c. Tahap Pelaksanaan
Konsultan Advisory (shortlist) dari Rencana Kerja (RKM)
Dilakukan oleh pihak LPK dan
Konstruksi
Konsultan advisory BPPW ke Dit.
direkrut oleh Dit. Sanitasi didampingi oleh TFL Dilakukan oleh tenaga
Sanitasi
d. Penyiapan Tenaga Berdasarkan hasil
pelaksana dan didampingi TFL
Fasilitator Lapangan survey lokasi yang d. Commisioning Test
d. Penyesuaian Desain
sesuai dengan kriteria
(TFL) dan Konsultan Dilakukan oleh KI Perencanaan di
i. Surat Kesediaan
Individual (KI) BPPW
Menerima Hibah dari LPK
Perencanaan dan menyerahkan e. Serah Terima
TFL direkrut oleh Dit. mekanisme pengadaan ke Pengelolaan dan Serah
Sanitasi dan BPPW, KI BPPW e. Penandatanganan Kontrak
direkrut oleh BPPW antara Tim Pelaksana dan Terima Aset
J. Pengesahan daftar
e. Penentuan lokasi pelaksanaan PPK
Lokasi (longlist) TA 2021 dengan SK
Berasal dari hasil Dirjen Cipta Karya
koordinasi dengan
Kementerian k. Penyiapan Tim
Agama/Kanwil Agama Monev dan Pelaporan
f. Survey oleh Tim Monev dan Pelaporan
BPPW berasal dari BPPW yang
bertugas untuk mendampingi
BPPW melakukan survey pelaksanaan konstruksi dan
berdasarkan longlist menyiapkan pelaporan
Organisasi Pelaksana

ORGANISASI PELAKSANA
TINGKAT PUSAT:
1. Direktorat Sanitasi,
Kementerian PUPR
2. Direktorat BPB, Kementerian
PUPR
3. Direktorat PD-Pontren,
Kementerian Agama
4. Konsultan Advisory
ORGANISASI PELAKSANA
TINGKAT PROVINSI:
1. BPPW Provinsi
2. KI Perencana, TFL, Tim Monev dan
Pelaporan
3. Kanwil Agama

ORGANISASI PELAKSANA
TINGKAT MASYARAKAT:
1. Tim Pelaksana
2. Tim Pengelola
Mekanisme Pendanaan

1 2 3 4 5

Dana disalurkan ke Tim Pelaksana Kontrak Kerjasama antara Penyaluran dari KPPN Tim Pelaksana melakukan
DIPA BPPW membuka rekening Tim Pelaksana dan PPK ke Rek. Tim Pelaksana Pencairan Tahap I (70%)
Untuk keperluan penyaluran Penyaluran Tahap I ke Dapat dilakukan jika dokumen
Sesuai dengan baru
dan pencairan maka PPK dan Rekening Tim Pelaksana RKM telah diverifikasi.
jumlah lokasi yang Harus membuka
Tim Pelaksana Penarikan dilakukan minimal 2x
akan dikerjakan rekening baru dan tidak
menandatangani Kontrak (tidak bisa 1x penarikan)
oleh BPPW atas nama pribadi

9 8 7 6
Penutupan Buku Pembuatan Pelaporan Tim Pelaksana melakukan Penyaluran Dana Tahap II
*) Catatan: Rekening Penggunaan Dana Pencairan Tahap II (30%) Penyaluran dana tahap II ke
- Setiap melakukan Setelah seluruh Setelah dilakukan Dapat dilakukan jika rekening Tim Pelaksana
penarikan diwajibkan pekerjaan selesai, penarikan 100% maka pekerjaan fisik mencapai
berdasarkan RPDB diwajibkan untuk dibutuhkan Laporan 60% dan LPj tahap I telah
- Penarikan dilakukan menutup rekening agar Penggunaan Dana (LPD) diberikan ke PPK.
oleh 2 personil Tim
Pelaksana diketahui
tidak banyak rekening yang turut dilampirkan Penarikan dilakukan
TFL pasif di Bank dalam LPj minimal 2x
Tahap Persiapan Pelaksanaan Kegiatan

1 2 3 4 Perekrutan Tenaga 5 Peningkatan


Kapasitas Teknis
Pemastian Penyiapan Tim Perekrutan
Fasilitator Lapangan Pendamping
Komitmen dari LPK Monev dan Konsultan Individual oleh Direktorat Sanitasi dan
Perencanaan (KI) Lapangan oleh
dilakukan melalui Pelaporan BPPW
oleh BPPW Direktorat Sanitasi dan
penyiapan surat: Tim Monev dan
BPPW
1. kesediaan LPK Pelaporan dibentuk
setempat untuk dan ditetapkan oleh
membentuk Tim BPPW untuk
Pelaksana dan
melaksanakan
memberikan
kegiataan dukungan terhadap
penyediaan pelaporan dan
2. kesediaan menerima pengawasan teknis
sarana dan pelaksanaan
prasarana sanitasi kegiatan.
yang telah
dibangun. 7 Sosialisasi di 6 Penandatanganan
melakukan operasi Lingkungan LPK Kontrak Kerja KI
dan pemeliharaan Perencanaan dan TFL
(OP) serta bersedia sebagai dasar kerja dalam
untuk menyerahkan proses pendampingan
mekanisme
kegiatan
pelaksanaan
pengadaan kepada
BPPW
Tahap Perencanaan

1 Pembentukan Tim Pelaksana 2 Pembentukan Tim Pengelola


dilakukan berdasarkan keputusan
3 Penyesuaian DED oleh KI
Perencanaan di BPPW
dari pihak pengurus LPK. Tim dilakukan dengan
Pengelola tidak hanya mempertimbangkan kondisi
dikhususkan untuk dapat eksisting di lapangan namun tetap
mengelola kegiatan penyediaan memperhatikan spesifikasi teknis
sarana prasarana sanitasi saja minimal yang telah ditetapkan
namun juga sarana terbangun oleh Direktur Jenderal Cipta Karya
yang berasal dari kegiatan lain.
Tim Pengelola dibentuk melalui
Surat Keputusan Ketua/Pengurus
LPK
Penyusunan Rencana Kerja
4 Masyarakat (RKM) oleh Tim
Pelaksana didampingi oleh TFL

Pembentukan Tim Pelaksana


dilaksanakan pada rembuk di
lingkungan LPK yang berasal dari
pengurus LPK. Tim dibentuk melalui Penandatanganan Kontrak
Surat Keputusan (SK) Kuasa Pengguna 5 Kerja PPK dengan Tim
Anggaran BPPW Pelaksana
Tahap Perencanaan
Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM)

Mekanisme Penyusunan RKM


Tahap Pelaksanaan [1/2]

1 Tahap Persiapan Konstruksi 2 Pelaksanaan Konstruksi 3 Addendum dan Amandemen


Kontrak

Pengadaan barang dan jasa di Apabila terdapat perbedaan antara


1. Memeriksa atau memastikan
tingkat masyarakat adalah kondisi lapangan pada saat
kembali jadwal pelaksanaan yang
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun pelaksanaan dengan gambar
telah disusun di dalam RKM,
2018 tentang Pengadaan dan/atau spesifikasi teknis/KAK yang
disesuaikan dengan kondisi saat
Barang/Jasa, serta turunannya yaitu ditentukan dalam dokumen RKM
ini jika memang diperlukan
Peraturan Lembaga Kebijakan bagian dari kontrak
penyesuaian kembali;
2. Mengidentifikasi pekerjaan dan Pengadaan Barang dan Jasa
tenaga pelaksana pembangunan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2018
seperti: tenaga terampil yang tentang Pedoman Pelaksanaan
dibutuhkan dalam hal ini adalah Swakelola
pekerja untuk tahapan
pembangunan; dan pelaksanaan konstruksi mengacu
3. Membentuk tim pekerja pada Rencana Kerja dan Syarat-
konstruksi. syarat (RKS)

Pada tahap persiapan konstruksi


harus dilakukan penguatan kapasitas
oleh TFL terhadap pekerja, Tim
Pelaksana, Tim Pengelola.
Tahap Pelaksanaan [2/2]

4 Commisioning Test
5 Serah Terima

Dilakukan oleh pihak Tim Pelaksana Serah terima terdiri dari serah terima pekerjaan dan serah terima
didampingi oleh TFL memastikan bahwa pengelolaan.
seluruh pekerjaan terselesaikan dengan baik
sesuai dengan RKM yang telah ditetapkan
sebelumnya
A. Kegiatan serah terima pekerjaan dilakukan dengan
penandatanganan Berita Acara serah terima yang
ditandatangani antara Tim Pelaksana selaku penerima
1. Jika sarana terbangun selesai sesuai bantuan penyediaan sarana prasarana sanitasi di LPK dan PPK
dengan RKM dan dapat berfungsi dengan BPPW selaku pemberi pekerjaan. Pada saat proses serah
baik, maka Tim Pelaksana segera terima pekerjaan, status rekening bank Tim Pelaksana sudah
melaporkan kepada Satker/PPK untuk harus ditutup.
mengagendakan kegiatan serah terima
sarana dari Tim Pelaksana kepada
pemberi pekerjaan tugas yaitu PPK Balai
B. Kegiatan serah terima pengelolaan dilakukan dari Tim
Pelaksana kepada PPK untuk selanjutnya diserahkan kepada
Prasarana Permukiman Wilayah untuk pihak LPK melalui Kanwil Agama setempat
kemudian diserahkan kepada pihak LPK
yang difasilitasi oleh TFL;
2. Jika sarana belum dapat berfungsi dengan
baik maka Tim Pelaksana bersama
masyarakat akan segera memperbaiki
sarana tersebut.
Tahap Paska Konstruksi

Diperlukan pemahaman tentang cara penggunaan dan pengelolaan sarana


agar tetap berfungsi dengan baik melalui sistem dan mekanisme operasi
dan pengelolaan yang baik.

Tim Pengelola harus melakukan langkah langkah sebagai berikut:


1. Melakukan pemantauan rutin/berkala untuk mengetahui dan memastikan
kondisi prasarana dan sarana berjalan dengan baik;
2. Mengetahui kerusakan sedini mungkin agar dapat disusun rencana
perawatan dan pengelolaan yang baik;
3. Melakukan rehabilitasi tepat waktu;
4. Melakukan evaluasi kinerja pelayanan secara berkala;
5. Melakukan pengelolaan sesuai Standard Operating Procedure.
6. Menginformasikan penggunaan dana operasional dan pemeliharaan
Pelaporan

Pelaporan Kegiatan No. Pelaporan Penyusun Diserahkan ke- Bentuk Form dan Jadwal
dilakukan dengan 1. Laporan Bulanan TFL Satker/Balai (Tim Laporan Bulanan (Word),
memanfaatkan sistem Monev dan Pelaporan) deadline:
informasi yang tersedia, Satker/Balai (Tim Monev Konsultan Advisory Tanggal 27 setiap bulan
yaitu E-monitoring dan dan Pelaporan) (TFL)
SIM Konsultan Advisory Satgas IBM Bidang Tanggal 30 setiap bulan (Tim
Sanitasi Monev dan Pelaporan)
Dalam melakukan
2. Laporan TFL Satker/Balai (Tim • Form Progres Tahapan
pelaporan digunakan 2 Mingguan Monev dan Pelaporan) Kegiatan
(dua) form pelaporan • Form Kemajuan
berupa: Penyerapan Kegiatan
Form Progres Tahapan • Dokumentasi
Kegiatan dan Form Setiap Senin pukul 12.00
Kemajuan Penyerapan WIB setiap minggu
Kegiatan
Satker/Balai (Tim Monev Konsultan Advisory Form Rekapitulasi Provinsi
dan Pelaporan)
Kedua form tersebut Setiap Selasa pukul 12.00 WIB
dapat dijadikan acuan setiap minggu
sebagai data pada Konsultan Advisory Satgas IBM Bidang Rekapitulasi Laporan
Laporan Mingguan dan Sanitasi Mingguan
Bulanan Setiap Rabu pukul 12.00 WIB
setiap minggu
PROTOTIPE DESAIN
BANGUNAN ATAS
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN TERKAIT DESAIN PROTOTIPE

1. Desain prototipe yang meliputi Detail Engineering Design, Bill of Quantity (BoQ), dan Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) terdapat pada Buku Desain Prototipe yang merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari
Petunjuk Teknis ini.
2. Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, desain prototipe dapat dilakukan penyesuaian berdasarkan keadaan lokasi, bahan bangunan dan
pelaksanaan di lapangan.
3. BoQ dan RKS yang tertera dalam Buku Desain Prototipe merupakan BoQ dan RKS untuk pelaksanaan
kontraktual, untuk pelaksanaan secara swakelola BPPW harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di
lapangan.
4. Untuk semua kegiatan baik kontraktual dan swakelola, BoQ dan RKS harus disesuaikan sesuai dengan harga
satuan kab/kota dan ketersediaan material setempat dan dituangkan dalam dokumen DED yang telah
disesuaikan oleh KI Perencanaan.
DESAIN PROTOTIPE MCK PRIA
DESAIN PROTOTIPE MCK WANITA
PROTOTIPE DESAIN
BANGUNAN PENGOLAHAN AIR
LIMBAH
ALTERNATIF TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK

No Uraian IPAL Non-Pabrikasi IPAL Pabrikasi

1 Volume Bangunan 1 Unit: 27,02 m³ Sesuai Desain

2 Kapasitas Pengolahan 1 Unit 100 Jiwa (10 m³/hari) 100 Jiwa (10 m³/hari)

3 Kualitas Pengolahan Memenuhi Baku Mutu sesuai Permen LHK Memenuhi Baku Mutu sesuai Permen LHK
P.86 Tahun 2016 P.86 Tahun 2016
4 Proses Pengolahan Pengendap, Anaerobik Filter dan Sudah Tersertifikasi Puslitbangkim
Desinfektan (Dit.Bina Teknik)
5 Periode Pengurasan 1 Tahun Max 1 Tahun

6 Mutu Beton K 225 K 225 (casing)


PARAMETER DESAIN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK
Perhitungan Kapasitas Pengolahan
Perhitungan Kapasitas Pengolahan
• Jumlah Pengguna: 100 jiwa
• Jumlah Pengguna: 100 jiwa
• Faktor Keamanan: 1,3
• Faktor Keamanan: 1,3
• Kebutuhan air bersih: 120 liter/orang/hari
• Kebutuhan air bersih: 120 liter/orang/hari
• Total timbulan air limbah domestik: 80% dari kebutuhan air bersih = 80% x 120 liter/orang/hari
• Total timbulan air limbah domestik: 80% dari kebutuhan air bersih = 80% x 120 liter/orang/hari
• = 96 liter/orang/hari
• = 96 liter/orang/hari
• Timbulan air limbah domestik di MCK (dari kegiatan mandi, cuci, kakus, cuci tangan dan wudhu) = 80% x 96
• Timbulan air limbah domestik di MCK (dari kegiatan mandi, cuci, kakus, cuci tangan dan wudhu) = 80% x 96
liter/orang/hari = 76,8 liter/orang/hari
liter/orang/hari = 76,8 liter/orang/hari
• Timbulan air limbah domestik di MCK per hari
• Timbulan air limbah domestik di MCK per hari
= 76,8 liter/orang/hari x 100 jiwa x 1,3 = 9.984 liter/hari
= 76,8 liter/orang/hari x 100 jiwa x 1,3 = 9.984 liter/hari
= 9,984 m3/hari ~ 10 m3/hari
= 9,984 m3/hari ~ 10 m3/hari

Tabel 1. Karakteristik Influen Air Limbah Domestik


Tabel 1. Karakteristik Influen Air Limbah Domestik
Baku Mutu Efluen Karakteristik Influen
Parameter (PermenLHK No. Satuan Referensi
Besaran
P.68/2016)
BOD 30 190 mg/L
Metcalf & Eddy 4th Edition, 2003 Air limbah yang diolah adalah greywater +
COD 100 430 mg/L
TSS 30 210 mg/L
(Karakteristik Sedang) blackwater yang dihasilkan dari kegiatan
mg/L US EPA, Wastewater Treatment mandi, cuci, kakus, wudhu, dan cuci tangan
Ammonia 5 7
Design Manual dengan kapasitas pengolahan 10 m3/hari
Minyak & mg/L
10 15 Bodkhe, S, 2009
Lemak
jumlah/100 Metcalf & Eddy 4th Edition, 2003
Total Coliform 3000 106
mL (Karakteristik Rendah)
Debit 100 76,8 L/o/hari Perhitungan
PARAMETER DESAIN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK
(IPAL NON-PABTIKASI) [1/2]

Beberapa hal yang harus diperhitungkan dalam desain bangunan pengolahan air limbah domestik
Beberapa hal yang harus diperhitungkan dalam desain bangunan pengolahan air limbah domestik
antara lain:
antara lain:
1. Hydraulic Retention Time (HRT)/ Waktu Tinggal
1. Hydraulic Retention Time (HRT)/ Waktu Tinggal
Dalam bangunan IPAL non-pabrikasi ini pendekatan waktu tinggal yang digunakan adalah dengan aliran rata-rata air limbah
Dalam bangunan
domestik IPALatau
dalam 1 hari non-pabrikasi
24 jam. ini pendekatan waktu tinggal yang digunakan adalah dengan aliran rata-rata air limbah
domestik dalam 1 hari atau 24 jam.
2. Organic Loading Rate /Laju Beban Organik
2. Organic
Kandungan Loading
organik Rate /domestik
air limbah Laju Beban
yangOrganik
biasa dinyatakan dalam kg BOD/hari.
Kandungan organik air limbah domestik yang biasa dinyatakan dalam kg BOD/hari.
3. Hydraulic Loading / Beban Hidrolis
3. Hydraulic
Dinyatakan Loading
sebagai volume / Beban Hidrolis
air buangan yang dapat diolah per satuan waktu persatuan luas permukaan media.
Dinyatakan sebagai volume air buangan yang dapat diolah per satuan waktu persatuan luas permukaan media.
4. Media Filter
4. Media
Hal-hal yangFilter
perlu diperhatikan dalam memilih media filter, antara lain: Beberapa contoh media filter yang dapat digunakan
Hal-hal yang perluPermukaan
diperhatikan dalamBesar
memilih media m
filter,
2/m3antara lain: antara lain:
a.Mempunyai Luas Spesifik (150-240 ) Tabel 2. Alternatif Jenis Media Filter
a.MempunyaiFraksi
b.Mempunyai Luas Volume
Permukaan Spesifik
Rongga Besar (150-240 m2/m3)
Tinggi
c.b.Mempunyai
Dibuat dari bahanFraksiyang
Volume
tidakRongga
mudah Tinggi
rusak terendam dalam air
d.Mempunyai kekuatan mekaniknya yangrusak
c. Dibuat dari bahan yang tidak mudah baik terendam dalam air
d.Mempunyai kekuatan mekaniknya yang baik
e.Ringan
f. e.Ringan
Fleksibilitas
f. Fleksibilitas mudah
g.Pemeliharaan
g.Pemeliharaan
h.Reduksi Cahaya mudah
Catatan
i. h.Reduksi Cahaya(wetability)
Sifat Kebasahan Pemilihan jenis media filter dapat disesuaikan dengan
i. Sifat Kebasahan (wetability)
kebutuhan dan ketersediaan material di lapangan.
PARAMETER DESAIN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK
(IPAL NON-PABTIKASI) [2/2]

7. Desinfektan
7. Desinfektan
Jenis desinfektan yang digunakan dalam perencanaan ini adalah tablet klorin, dengan waktu kontak minimal 4 menit.
Jenis desinfektan yang digunakan dalam perencanaan ini adalah tablet klorin, dengan waktu kontak minimal 4 menit.
8. Target Efluen Pengolahan
8. Target Efluen Pengolahan
Untuk pengolahan air limbah domestik dengan menggunakan IPAL Non-Pabrikasi diperkirakan efluen pengolahan sebagai
Untuk pengolahan air limbah domestik dengan menggunakan IPAL Non-Pabrikasi diperkirakan efluen pengolahan sebagai
berikut:
berikut:
Tabel 3. Target Efluen Air Limbah Domestik
Tabel 3. Target Efluen Air Limbah Domestik
Baku Mutu Efisiensi Efluen Efisiensi Efluen Efisiensi Efluen
(Permen Influen (%) (mg/L) (%) (mg/L) (%) (mg/L)
Parameter
LHK No (mg/L)
Sedimentasi Anaerobic Filter Desinfeksi
P.68/2016)
BOD 30 190 25 142,5 80 28,5 0 28,5
COD 100 430 20 344 80 68,8 0 68,8
TSS 30 210 60 84 80 16,8 0 16,8
Ammonia 5 7 0 7 30 4,9 0 4,9
Minyak &
10 15 60 6 0 6 0 6
Lemak
Total Coliform
jumlah/ 100 3000 106 50 500000 90 50000 99 500
mL
DESAIN PROTOTIPE IPAL NON-PABRIKASI
DESAIN PROTOTIPE IPAL NON-PABRIKASI
DESAIN PROTOTIPE IPAL NON-PABRIKASI
CONTOH DESAIN IPAL PABRIKASI
Parameter Desain IPAL Pabrikasi
Parameter Desain IPAL Pabrikasi
• Kapasitas debit pengolahan air limbah domestik minimal 10 m3/hari;
• Kapasitas debit pengolahan air limbah domestik minimal 10 m3/hari;
• Mampu memenuhi baku mutu efluen sesuai dengan Permen LHK No. P.68 Tahun 2016 untuk karakteristik influen
• Mampu memenuhi baku mutu efluen sesuai dengan Permen LHK No. P.68 Tahun 2016 untuk karakteristik influen
seperti yang tertera pada tabel 1;
seperti yang tertera pada tabel 1;
• Wajib tersertifikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Perumahan dan Permukiman Kementerian
• Wajib tersertifikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Perumahan dan Permukiman Kementerian
PUPR (Direktorat Bina Teknik);
PUPR (Direktorat Bina Teknik);
• Wajib menggunakan casing beton bertulang untuk menghindari longsor atau kebocoran;
• Wajib menggunakan casing beton bertulang untuk menghindari longsor atau kebocoran;
• Penyedotan lumpur yang dihasilkan dari pengolahan air limbah domestik di IPAL Pabrikasi dilakukan maksimal 1
• Penyedotan lumpur yang dihasilkan dari pengolahan air limbah domestik di IPAL Pabrikasi dilakukan maksimal 1
(satu) kali dalam setahun.
(satu) kali dalam setahun.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai