Modul Learning Tekla Structures
Modul Learning Tekla Structures
TEKLA STRUCTURES
Modeling and Reinforcement
of Building Structures
Dibuat Oleh:
Imam Agung Baskoro
BIM WEGE
PRESENTED BY
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
MEMBUAT AS GRID DAN IMPORT DENAH
1.2. Persiapan :
1. File Data yang diperlukan untuk membuat as grid dan file yang akan di input berupa
file *dwg.
Contoh : file “DENAH PONDASI EL. -1600” pada folder Bahan Modul Tekla
Structures.
2. Software Tekla Structures & Komputer/ Laptop dengan RAM 16Gb min.
3
1.4. Langkah – langkah :
1. Buka software Tekla Structures. Maka akan tampil jendela awal membuat file
baru.
2. Buatlah Workspace dan Workset dengan cara memilih keperluan sesuai project
yang akan dikerjakan. Pada latihan kali ini, environment yang digunakan adalah
South-East Asia, Role adalah All dan Configuration adalah Educational.
4
Gambar 1.4.3 Menentukan Role
5
Gambar 1.4.3 Membuat Lembar Kerja Baru dan Folder Penyimpanan
4. Beri nama file dan simpan file di tempat folder yang telah anda sediakan. Setelah
memasukkan nama file, folder dan lokasi folder sesuai keinginan anda, Kemudian
klik create.
5. Setelah melakukan perintah diatas, maka akan muncul tampilan kerja dalam
bentuk default.
6
Gambar 1.4.5 Tampilan Kerja Default
6. Buatlah As grid sesuai gambar yang akan dikerjakan, pada pelatihan ini buka file
CAD “Denah Kolom Lt. Basement 2 El. -8.100 “ pada Folder “Bahan Modul Tekla
Structures” sebagai acuan as grid yang akan dibuat pada lembar kerja.
Pada lembar kerja, klik kiri 2x pada garis grid
kemudian tentukan koordinat dan label sesuai dengan kebutuhan.
7. Buatlah tampilan sesuai dengan garis grid “view along grid lines”. Hal ini
bertujuan untuk membuat tampilan lembar kerja berupa gambar tampak atas dan
samping sesuai dengan as grid yang telah dibuat.
Pilih View pada toolbar
Klik New view
7
Pilih Along grid lines
8. Setelah itu akan muncul tampilan kotak dialog Creation of Views Along Grid
Lines, lalu pilih create.
Gambar 1.4.8 Tampilan Kotak Dialog Creation of views Along Grid Lines
9. Setelah itu pada lembar kerja akan muncul pilihan views yang akan ditampilkan.
8
Gambar 1.4.9 Tampilan View
10. View yang dapat dipilih maksimal hanya 9 views. Untuk mengaturnya kembali
dapat memilih window pada toolbar, lalu klik view list dan pilih view yang ingin
ditampilkan. Untuk menampilkan tampak 2D atau 3D pada grid atau elevasi tertentu
yaitu dengan mengklik tombol Ctrl + P.
11. Memasukkan atau melakukan import file berupa denah sebagai acuan dalam
pemodelan.
Pilih Reference Model pada sidebar
9
Pilih Add Mode
12. Pada lembar kerja akan muncul kotak dialog Add model. Pilih denah atau gambar
yang akan diimport kedalam lembar kerja.
Klik Browse, lalu pilih denah/gambar yang akan diimport
Pada Offset, ketik Z= -1600 mm, sesuai dengan elevasi denah per lantai
Setelah itu klik add model
13. Selanjutnya atur gambar denah dengan menggunakan perintah move hingga sesuai
dengan titik koordinat dan as grid yang telah dibuat.
Klik kanan pada grid
10
Pilih Move
Tentukan titik yang akan dipindahkan
14. Setelah itu, akan tertampil pada layer view Plan -1600 berupa tampilan denah
acuan kerja.
15. Import file denah per lantai lainnya, sebagai acuan kerja untuk pemodelan 3D
dengan langkah-langkah yang telah ditunjukkan diatas.
11
Gambar 1.4.15 Tampilan Show/Hide pada Reference Model
16. Denah dapat dimunculkan atau disembunyikan dengan mengklik show/hide berupa
simbol “eye” pada Reference Model yang terletak pada sidebar.
17. Selesai
12
BAB II
MEMBUAT PEMODELAN 3D STRUKTUR PONDASI
13
2.A.3 Langkah – langkah :
1. Langkah awal untuk membuat struktur pondasi adalah pilih tampilan view Plan -1600
dan aktifkan gambar denah tampak pondasi pada Reference model untuk
memudahkan dalam pemodelan. Setelah itu selanjutnya adalah memodelkan struktur
borpile sesuai spesifikasi gambar dengan memilih Create concrete column pada
toolbar.
2. Pada Properties ubah ukuran profil, jenis material, kelas warna dan posisi menjadi
sesuai seperti pada gambar dibawah berikut ini. Setelah mengisi data properties,
selanjutnya klik Modify.
14
Gambar 2.A.2 Mengatur Properties Borpile
15
4. Apabila tidak terdapat titik acuan peletakan borpile, maka borpile sementara dibuat
pada titik tengah pilecap lalu di pindahkan dengan perintah Move Special > Linier >
dan isi titik yang dikehendaki.
16
2.B MEMBUAT PONDASI PILECAP
2.B.1 Tujuan Khusus Pembelajaran:
Dengan mempelajari subbab 2B ini anda dapat memodelkan struktur pondasi
pilecap menggunakan tools yang terdapat pada Tekla Structures.
2. Pada Properties ubah ukuran profil, jenis material, kelas warna dan posisi menjadi
sesuai seperti pada gambar dibawah berikut ini. Setelah mengisi data properties,
selanjutnya klik Modify.
17
Gambar 2.B.4 Mengatur Properties Pilecap
18
4. Selain menggunakan cara diatas, untuk membuat pilecap dengan bentuk yang agak
bervariasi dapat menggunakan pilihan Create concrete slab. Pilih Create concrete
slab > pilih Slab. Setelah itu buat slab mengikuti gambar pada denah pondasi.
19
BAB III
MEMBUAT PEMODELAN 3D STRUKTUR BAWAH
20
3.A.3 Langkah – langkah :
1. Masukkan file “DENAH LANTAI 1 EL. -80” pada folder Bahan Modul Tekla Structures
dengan cara pilih Reference Models > Browse > Add Model. Lalu ubah offset Z = -
80.
2. Ubah tampilan ke tampilan view Plan -80. Pilih Window > pilih Plan -80. Apabila
tidak terdapat pilihan Plan -80, pilih View list lalu klik tanda panah ke kanan untuk file
yang akan ditampilkan dan tanda panah ke kiri untuk file yang akan disembunyikan.
3. Selanjutnya, untuk membuat tie beam pilih Create concrete beam pada toolbar. > pilih
Beam.
21
Gambar 3.A.3 Membuat Tie Beam dengan Create Concrete Beam
4. Pada Properties ubah ukuran profil, jenis material, kelas warna dan posisi menjadi
sesuai seperti pada gambar dibawah berikut ini. Setelah mengisi data properties,
selanjutnya klik Modify.
22
5. Setelah itu, Modelkan Tie beam sesuai spesifikasi dan gambar kerja. Lalu buat tipe Tie
beam lainnya dengan cara yang telah dijelaskan sebelumnya.
23
pedestal sesuai spesifikasi gambar dengan memilih Create concrete column pada
toolbar.
2. Pada Properties ubah ukuran profil, jenis material, kelas warna dan posisi menjadi
sesuai seperti pada gambar dibawah berikut ini. Setelah mengisi data properties,
selanjutnya klik Modify.
24
3. Setelah itu, Modelkan Kolom Pedestal sesuai spesifikasi dan gambar kerja dengan
meng-klik titik tengah pada gambar denah kolom.
4. Lalu buat tipe Kolom Pedestal lainnya dan modelkan semua kolom dengan cara yang
telah dijelaskan sebelumnya.
25
3.C.2 Panduan Pembelajaran :
a. Bahan belajar :
Data yang diperlukan berupa data gambar tampak denah struktur dalam bentuk
*dwg, contoh pada modul ini file “DENAH LANTAI 1 EL. -80” pada folder Bahan
Modul Tekla Structures
b. Waktu Belajar :10 Menit
2. Pada Properties ubah ukuran profil, jenis material, kelas warna dan posisi menjadi
sesuai seperti pada gambar dibawah berikut ini. Setelah mengisi data properties,
selanjutnya klik Modify.
26
Gambar 3.C.2 Mengatur Properties Slab
27
4. Untuk membuat void (lubang) ikuti langkah-langkah berikut.
Pilih Edit pada Toolbar
Lalu Pilih Construction object
Pilih Line
Setelah itu gambar garis silang mengikuti gambar denah.
5. Setelah membuat garis menyilang, lalu membuat titik acuan yaitu masih pada Edit lalu
pilih Points > pilih At any position. Setelah itu klik pada pertemuan garis menyilang.
Untuk mengukur lebar lubang masih pada Edit, pilih Measure > Pilih Distance > Klik
pada garis yang ingin diukur.
28
6. Selanjutnya adalah membuat lubang adalah dengan memilih Application &
Components, lalu pilih Hole generation (32).
7. Ubah ukuran lubang pada Hole generation (32) sesuai ukuran pada gambar denah.
29
8. Klik pada Pelat yang akan dibuat lubang, lalu klik pada pada tombol scroll, lalu klik
pada titik memotong silang. Apabila lubang tidak presisi, maka dapat diatur dengan
cara klik pada lubang, lalu klik kanan pada mouse, pilih Explode component.
Setelah di explode maka ukuran dapat diatur secara manual.
9. Buat lubang pada pelat seperti cara diatas, atau dapat dengan meng-copy lubang pada
titik yang diingankan dan atur ukurannya secara manual.
30
3.D PEMODELAN DINDING GESER (SHEARWALL)
3.D.1 Tujuan Khusus Pembelajaran:
Dengan mempelajari subbab 3D ini anda dapat memodelkan struktur shearwall
menggunakan tools yang terdapat pada Tekla Structures.
31
2. Pada Properties ubah ukuran profil, jenis material, kelas warna dan posisi menjadi
sesuai seperti pada gambar dibawah berikut ini. Setelah mengisi data properties,
selanjutnya klik Modify.
3. Setelah itu, Modelkan Shearwall sesuai spesifikasi dan denah peletakan gambar.
32
4. Atur peletakan Shearwall agar berada pada posisi yang diinginkan.
5. Setelah itu buat peletakan shearwall sesuai dengan spesifikasi dan denah gambar kerja.
33
BAB IV
MEMBUAT PEMODELAN 3D STRUKTUR ATAS
34
4.A.3 Langkah – langkah :
1. Langkah-langkah untuk membuat struktur kolom sama dengan langkah untuk membuat
struktur kolom pedestal pada subbab 3.B. Langkah awal adalah pilih tampilan view
Plan -80 dan aktifkan gambar denah tampak elevasi -80 mm pada Reference model
untuk memudahkan dalam pemodelan. Setelah itu adalah memodelkan struktur kolom
sesuai spesifikasi gambar dengan memilih Create concrete column pada toolbar.
3. Pada Properties ubah ukuran profil, jenis material, kelas warna dan posisi menjadi
sesuai seperti pada gambar dibawah berikut ini. Setelah mengisi data properties,
selanjutnya klik Modify.
35
Gambar 4.A.2 Mengatur Properties Kolom
4. Setelah itu, Modelkan Kolom sesuai spesifikasi dan peletakan pada denah gambar
kerja.
36
3. Untuk mempercepat pemodelan, model kolom yang telah dibuat dapat di copy
menggunakan perintah Copy special yaitu dengan cara. Klik kanan pada mouse >
pilih Copy special > pilih To another object, setelah itu klik pada object tujuan. Selain
itu, copy object juga dapat dilakukan dengan cara klik kanan pada mouse > pilih Copy
> klik pada titik acuan.
37
5. Untuk memodelkan struktur kolom pada lantai diatasnya dapat menggunakan bantuan
perintah copy atau membuat pemodelan seperti langkah-langkah yang telah dijelaskan
diatas. Pada contoh modul ini untuk mempercepat pekerjaan digunakan perintah copy
dengan langkah sebagai berikut.
Pastikan tampilan berada di view 3D
Pilih Selection Filter
Ubah properties pada Selection Filter sesuai gambar di bawah, Pilih Category
= Part, Property = Class dan Value = Select from model, klik pada kolom yang
akan dicopy. Pilih centang pada kotak sisi kiri.
38
6. Setelah itu akan muncul angka 12 sebagai penomoran kelas warna. Setelah itu klik
Appy.
7. Selanjutnya blok seluruh gambar maka akan terpilih kolom saja. Setelah itu copy ke
lantai diatasnya. Untuk lantai diatasnya tinggi kolom adalah 4500 mm.
8. Setelah dicopy blok kolom yang akan diubah tingginya, lalu pada sidebar ubah Top
dan Bottom sesuai elevasi yang diinginkan.
39
Gambar 4.A.9 Mengubah Elevasi Pada Kolom
3. Selanjutnya copy kolom sampai pada lantai atas atau elevasi 27500 mm.
40
Data yang diperlukan berupa data gambar tampak denah struktur per lantai
dalam bentuk *dwg, yang terdapat pada folder Bahan Modul Tekla Structures.
2. Pada Properties ubah ukuran profil, jenis material, kelas warna dan posisi menjadi
sesuai seperti pada gambar dibawah berikut ini. Setelah mengisi data properties,
selanjutnya klik Modify.
41
Gambar 4.B.2 Mengatur Properties Panel
3. Setelah itu, Modelkan Shearwall sesuai spesifikasi dan peletakan pada denah gambar
kerja.
42
4. Untuk memodelkan struktur shearwall pada lantai diatasnya dapat menggunakan
bantuan perintah copy atau membuat pemodelan seperti langkah-langkah yang telah
dijelaskan diatas. Pada contoh modul ini untuk mempercepat pekerjaan digunakan
perintah copy dengan langkah sebagai berikut.
Pastikan tampilan berada di view 3D
Pilih Selection Filter
Ubah properties pada Selection Filter sesuai gambar di bawah, Pilih Category
= Part, Property = Class dan Value = Select from model, klik pada shearwall
yang akan dicopy. Pilih centang pada kotak sisi kiri.
5. Setelah itu akan muncul angka 1 sebagai penomoran kelas warna. Setelah itu klik Appy.
43
6. Selanjutnya blok seluruh gambar maka akan terpilih shearwall saja. Setelah itu copy ke
lantai diatasnya. Untuk lantai diatasnya tinggi shearwall adalah 4500 mm.
7. Setelah dicopy blok shearwall yang akan diubah tingginya, lalu pada sidebar ubah Top
dan Bottom sesuai elevasi yang diinginkan.
44
8. Selanjutnya copy shearwall sampai pada lantai atas atau elevasi 27500 mm.
45
Gambar 4.C.1 Tampilan View Plan +4920
3. Pada Properties ubah ukuran profil, jenis material, kelas warna dan posisi menjadi
sesuai seperti pada gambar dibawah berikut ini. Setelah mengisi data properties,
selanjutnya klik Modify.
46
Gambar 4.C.3 Mengatur Properties Panel
4. Setelah itu, Modelkan balok sesuai spesifikasi dan peletakan pada denah gambar kerja.
47
5. Selanjutnya adalah memodelkan pelat sesuai spesifikasi gambar dengan memilih
Create concrete slab pada toolbar. Lalu buat lubang dengan menggunakan Hole
Generation (32) pada Applications & components.
6. Copy struktur balok dan pelat pada lantai 3 diatasnya dengan langkah sebagai berikut.
Pastikan tampilan berada di view 3D
Pilih Selection Filter
Ubah properties pada Selection Filter sesuai gambar di bawah, Pilih Category
= Part, Property = Class dan Value = Select from model, klik pada balok/pelat
yang akan dicopy, lalu pilih centang pada kotak sisi kiri.
Blok balok dan pelat
Klik kanan, lalu pilih Copy Linier
Isi dZ =4500, Number of copies =1
48
Gambar 4.C.6 Meng-copy Object dengan Copy Linier
7. Setelah itu atur balok, pelat dan void sesuai gambar denah lantai 3.
8. Selanjutnya blok balok dan pelat lantai 3, kemudian Copy Linier ke lantai tipikal.
49
Gambar 4.C.8 Meng-copy Object Balok dan Pelat
9. Setelah itu edit balok dan pelat pada lantai atap sesuai denah gambar kerja. Balok
pada lantai atap menggunakan ring balok dengan spesifikasi dan peletakan sesuai
gambar kerja.
50
4.D PEMODELAN STRUKTUR TANGGA
4.D.1 Tujuan Khusus Pembelajaran:
Dengan mempelajari subbab 4D ini anda dapat memodelkan struktur tangga
menggunakan tools yang terdapat pada Tekla Structures.
51
2. Setelah itu pada Application & components ketik dan pilih Concrete Stairs (65).
4. Atur ukuran dan komponen tangga pada Concrete Stairs (65) sesuai spesifikasi pada
gambar dan hapus komponen yang tidak diperlukan.
52
Gambar 4.D.3 Mengatur Spesifikasi Tangga menggunakan Concrete Stairs (65)
5. Dikarenakan tinggi lantai 1-2 berbeda dengan tinggi lantai diatasnya, maka modelkan
tangga dari lantai 1 ke lantai 2 terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan memodelkan
tangga tipikal.
53
Gambar 4.D.5 Pemodelan Tangga Lantai 2-3
7. Dikarenakan tinggi tangga lantai 2 hingga atap adalah tipikal, maka copy tangga lantai
2-3 yang telah dibuat tadi ke lantai diatasnya hingga lantai atap dengan langkah-langkah
berikut.
Pilih tangga lantai 2-3
Klik kanan, lalu pilih Copy Special, pilih Linier
Isi ketinggiannya dan jumlah tangga, lalu klik Apply
54
BAB V
MEMBUAT PEMODELAN PENULANGAN DAN BAR BENDING
SCHEDULE
55
b. Waktu Belajar :10 Menit
56
Gambar 5.A.1 Insert Model dengan Tekla Warehouse
2. Setelah itu akan muncul command seperti pada gambar dibawah ini. Pilih Resolve
conflicts manually, kemudian pilih Start installation
57
4. Atur tulangan utama dan sengkang pada round column reinforcement (85) sesuai
dengan spesifikasi dan detail penulangan. Klik Size > Select Reinforcing Bar
kemudian pilih diameter tulangan yang dibutuhkan.
58
Gambar 5.A.4 Pengaturan Tulangan Borpile dengan Round Column Reinforcement (85)
59
Gambar 5.A.5 Pemodelan Tulangan Borpile
60
Gambar 5.B.1 Memilih Pilecap Reinforcement (76)
2. Atur tulangan utama dan sengkang pada Pilecap reinforcement (76) sesuai dengan
spesifikasi dan detail penulangan.
61
Gambar 5.B.2 Pengaturan Tulangan Borpile dengan Pilecap Reinforcement (76)
62
Gambar 5.B.3 Pemodelan Tulangan Pilecap
63
5. Atur ukuran, jarak dan jumlah tulangan pada Rebar set. Pada Attributes ubah Grade
tulangan menjadi SD400 dan pilih tulangan sesuai dengan spesifikasi, serta ubah
beberapa ketentuan lainnya berdasarkan detail penulangan.
6. Klik pada pilecap, lalu pilih pada Select all legs dan klik tanda checklist.
64
Gambar 5.B.5 Penulangan dengan Rebar Set Pada Pilecap
7. Selanjutnya muncul tulangan lacer pada pilecap, pada pilecap atur tebal beton dengan
cara klik Pilecap > pada Custom properties pilih More > Pada Concrete cover ubah
Bottom menjadi 100 mm.
8. Selanjutnya buat tulangan sambungan lewatan (splitter). Klik tulangan yang telah
dibuat > Pilih Concrete pada Toolbar > pilih Splitter. Klik pada garis yang akan dibuat
sambungan lewatan.
65
Gambar 5.B.7 Membuat Sambungan Lewatan
66
10. Selanjutnya buat tekukan (End detail). Klik tulangan yang telah dibuat > Pilih Concrete
pada Toolbar > pilih End detail, lalu atur Hook type menjadi 90˚ > Klik pada garis
yang akan dibuat tekukan.
11. Modelkan tulangan utama lalu atur sambungan lewatan dan tekukan sesuai spesifikasi
dan detail penulangan.
67
12. Hidupkan Select rebar set saja. Lalu pilih dengan memblok tulangan yang akan di copy
ke object lain dengan klik kanan > Copy spesial > To another object
68
5.C PEMODELAN PENULANGAN KOLOM
5.C.1 Tujuan Khusus Pembelajaran:
Dengan mempelajari subbab 5C ini anda dapat memodelkan penulangan pada
struktur kolom menggunakan tools yang terdapat pada Tekla Structures.
2. Untuk memodelkan penulangan pada kolom, langkah awal adalah kita buat tulangan
sengkang dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Pilih Concrete pada Toolbar
Pilih Rebat Set
69
Pilih Create crossing rebars
Gambar 5.C.2 Pemodelan Tulangan Sengkang Kolom dengan Create Crossing Rebars
3. Atur spesifikasi tulangan pada Rebar Set di Sidebar > Klik pada kolom yang akan
dibuat tulangan > Pilih Select all legs, lalu klik checklist. Setelah diklik pada kolom,
maka akan muncul tulangan sengkang seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 5.C.3 Pemodelan Tulangan Sengkang Kolom dengan Create Crossing Rebars
4. Selanjutnya buat tekukan dengan perintah End detail, lalu atur Hook type nya
menjadi 135˚ dan klik pada bagian pinggir kolom.
70
Gambar 5.C.4 Membuat Tekukan dengan End detail
5. Untuk mengatur sengkang tumpuan dan lapangan, terlebih dahulu kita buat Spacing
zone dengan cara klik lalu pilih Edit spacing properties.
6. Atur sengkang tumpuan dan lapangan sesuai spesifikasi dan detail penulangan dengan
mengubah length pada zone 1 dan 3 = 25 % dan zona 2 = 50%. Untuk spasi zone 1
dan 3 (tumpuan) = 100 mm dan spasi zona 2 (lapangan) = 150 mm.
71
Gambar 5.C.6 Mengatur Sengkang Daerah Tumpuan dan Lapangan
Gambar 5.C.7 Pemodelan Tulangan Utama Kolom dengan Create Longitudinal Rebars
72
8. Atur spesifikasi tulangan pada Rebar Set di Sidebar > Klik pada kolom yang akan
dibuat tulangan > lalu pilih Define the legs of the rebar set, klik checklist. Atur
tulangan agar menjadi dua sisi.
Gambar 5.C.8 Mengatur Tulangan Utama Kolom dengan Create Longitudinal Rebars
Gambar 5.C.9 Mengatur Tulangan Utama Kolom dengan Create Longitudinal Rebars
73
10. Atur kebutuhan tinggi tulangannya dengan menarik garis Leg face hingga ketinggian
atas atau bawah pada kolom. Pada tulangan kolom yang bertemu dengan pilecap buat
tekukan 90˚.
11. Atur ketinggian tulangan kolom dengan menarik garis Leg face hingga kolom paling
atas. Setelah itu buat tulangan sengkang pada tiap lantai seperti langkah-langkah yang
telah dijelaskan diatas.
74
12. Atur sambungan lewatan (splitter) pada kolom dengan cara klik tulangan longitudinal
yang telah dibuat > Pilih Concrete pada Toolbar > pilih Splitter. Klik pada garis yang
akan dibuat sambungan lewatan sesuai standar dan detail penulangan.
75
5.D PEMODELAN PENULANGAN SHEARWALL
5.D.1 Tujuan Khusus Pembelajaran:
Dengan mempelajari subbab 5D ini anda dapat memodelkan penulangan pada
shearwall menggunakan tools yang terdapat pada Tekla Structures.
2. Untuk memodelkan penulangan pada Shearwall, langkah awal adalah kita buat
tulangan sengkang seperti langkah-langkah membuat tulangan pada kolom.
Pilih Concrete pada Toolbar
Pilih Rebat Set
76
Pilih Create crossing rebars
Atur spesifikasi tulangan pada Rebar Set di Sidebar
Klik pada Shearwall yang akan dibuat tulangan
Pilih Select all legs, lalu klik checklist
Gambar 5.D.2 Pemodelan Tulangan Sengkang Shearwall dengan Create Crossing Rebars
3. Selanjutnya buat tekukan dengan perintah End detail, lalu atur Hook type nya
menjadi 135˚ dan klik pada bagian pinggir Shearwall.
77
4. Selanjutnya memodelkan tulangan utama/longitudinal pada shearwall, untuk membuat
tulangan utama seperti langkah-langkah pada kolom yaitu sebagai berikut.
Pilih Concrete pada Toolbar
Pilih Rebat Set
Pilih Create longitudinal rebars
Atur spesifikasi tulangan pada Rebar Set di Sidebar
Klik pada Shearwall yang akan dibuat tulangan
lalu pilih Define the legs of the rebar set, klik checklist. Atur tulangan agar
menjadi dua sisi.
Gambar 5.D.4 Mengatur Tulangan Utama Shearwall dengan Create Longitudinal Rebars
5. Tarik garis Leg face pada shearwall ke bawah. Pada tulangan shearwall yang bertemu
dengan pilecap buat tekukan 90˚.
78
Gambar 5.D.5 Mengatur Tulangan Sambungan Antara Pilecap-Shearwall
6. Atur ketinggian tulangan longitudinal shearwall dengan menarik garis Leg face hingga
shearwall paling atas. Setelah itu buat tulangan sengkang pada tiap lantai seperti
langkah-langkah yang telah dijelaskan diatas.
7. Atur sambungan lewatan (splitter) pada kolom dengan cara klik tulangan longitudinal
yang telah dibuat > Pilih Concrete pada Toolbar > pilih Splitter. Klik pada garis yang
akan dibuat sambungan lewatan sesuai standar dan detail penulangan.
79
Gambar 5.D.7 Sambungan Lewatan (Splitter) dengan Lapping pada Shearwall
80
Gambar 5.E.1 Mengatur Ketebalan Selimut Beton Balok
2. Untuk memodelkan penulangan pada Balok, langkah awal adalah kita buat tulangan
sengkang dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Pilih Concrete pada Toolbar
Pilih Rebat Set
Pilih Create crossing rebars
Atur spesifikasi tulangan pada Rebar Set di Sidebar
Klik pada Balok yang akan dibuat tulangan
Pilih Select all legs, lalu klik checklist
Gambar 5.E.2 Pemodelan Tulangan Sengkang Balok dengan Create Crossing Rebars
81
3. Selanjutnya buat tekukan dengan perintah End detail, lalu atur Hook type nya
menjadi 135˚ dan klik pada bagian pinggir Balok.
82
Gambar 5.E.4 Mengatur Tulangan Utama Balok dengan Create Longitudinal Rebars
5. Atur panjang tulangan longitudinal balok dengan menarik garis Leg face hingga balok
sisi luar. Setelah itu buat tulangan sengkang pada tiap balok seperti langkah-langkah
yang telah dijelaskan diatas.
6. Atur sambungan lewatan (splitter) pada balok dengan cara klik tulangan longitudinal
yang telah dibuat > Pilih Concrete pada Toolbar > pilih Splitter. Klik pada garis yang
akan dibuat sambungan lewatan sesuai standar dan detail penulangan.
83
Gambar 5.E.7 Sambungan Lewatan (Splitter) dengan Cranking pada Balok
84
Gambar 5.F.1 Mengatur Ketebalan Selimut Beton Pelat
2. Untuk memodelkan penulangan pada pelat adalah pilih Applications & components,
lalu pilih Mesh Bars.
3. Atur tulangan pokok (primary) dan tulangan bagi (secondary) pada pelat sesuai
dengan spesifikasi dan detail penulangan. Atur juga splicing (sambungan lewatan)
pada pelat
85
Gambar 5.F.3 Pengaturan Tulangan Pelat dengan Mesh Bars (76)
86
4. Klik pada Pelat
87
Gambar 5.G.1 Report Rebar Bending List
2. Maka selanjutnya akan muncul laporan besi beton berupa jumlah, panjang dan kode
pola bentuk penulangan.
3. Untuk memunculkan bar bending schedule dalam bentuk laporan gambar dapat dibuat
gambar kerja sesuai dengan kebutuhan. Pada modul ini sebagai contoh dibuat
Assembly drawing pada bor pile, pilecap dan kolom. Langkah awal hidupkan terlebih
dahulu Select assemblies pada bottom bar.
88
Gambar 5.G.3 Menghidupan Select Assemblies
4. Klik kanan pada object kolom, pilecap dan borpile > lalu pilih Assembly > Pilih Make
into Assembly.
5. Selanjutnya adalah pilih Cast unit drawing > Create cast unit drawing.
89
Gambar 5.G.5 Membuat Cast Unit Drawing
6. Selanjutnya adalah pilih Document manager > lalu pilih cast unit drawing > klik
kanan pada CastUnitDrawingDocument > pilih Properties.
7. Pada Cast Unit Drawing Properties, ubah standard menjadi Rebar. Lalu klik
Modify. Setelah itu tampilan akan kembali ke tampilan Document Manager. Pada
Document Manager > pilih cast unit drawing > klik 2x pada
CastUnitDrawingDocument.
90
Gambar 5.G.7 Mengatur Rebar pada Cast Unit Drawing Properties
8. Selanjutnya akan muncul tampilan gambar kerja berserta dengan informasi Bar
Bending Schedule.
91
Gambar 5.G.8 Tampilan Bar Bending Schedule
92