Anda di halaman 1dari 5

SDS / Sodium Dodecyl Sulfate Or Sodium Lauryl Sulfate

LAS / Linear alkyl benzene sulfonate

SDBS/ Sodium dodecyl benzene sulfonate


Surfaktan Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) dalam lahan pertanian dapat menghambat
pertumbuhan bakteri aerobik tertentu yang berpengaruh pada aktivitas biologis dalam tanah
(Elsgaard, et al., 2001). Hal ini dapat mengganggu fungsi tanah pertanian (Budiawan, dkk., 2009).
Selain itu, pembuangan surfaktan dalam tanah juga dapat menurunkan kesuburan tanah yang
berakibat pada penurunan produktivitas tanaman pertanian (MorenoCaselles, et al., 2006).

Adanya LAS dalam tanah memiliki dampak merugikan terhadap pertumbuhan bakteri aerobik
tertentu, yang dapat mengganggu fungsi tanah pertanian

Kurniawan 2017

Akumulasi konsentrasi LAS melampaui0,5mg/L bersifat toksit bagi berbagai organisme akuatik. LAS
pada konsentrasi tersebut akan membentuk busa sehingga dapat menurunkan estetika lingkungan
dan bila busa tersebut tertiup angin bisa menyebarkan mikrobiapathogen.Hasil pengujian
memperlihatkan bahwa kulit manusia hanya mampu memiliki toleransi kontak terhadap senyawa
LAS sebesar 1% dengan akibat iritasi sedang pada kulit.

Deterjen umumnya tersusun atas tiga komponen utama yaitu,surfaktan sebagai bahan dasar
detergen) yang berkisar antara 22–30 %, bahan builders (senyawaposfat) dan bahan aditif (pemutih
dan pewangi). Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus polar yang suka air (hidrofilik) dan
gugus non polar yang suka minyak (lipofilik) sekaligus, sehingga dapat mempersatukan campuran
yang terdiri dari minyak dan air. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan, yang bekerja menurunkan
tegangan permukaan cairan,sifat aktif ini diperoleh dari sifat ganda molekulnya. Bagian molekul
polarnya dapat bermuatan positif, negatif ataupun netral, bagian Netral, bagian polar mempunyai
gugus hidroksil sementara bagian nonpolar biasanya merupakan rantai alkil yang panjang. Surfaktan
pada umumnya disintesis dari turunan minyak bumi dan limbahnya dapat mencemarkan
lingkungan,karena sifatnya yang sukar terdegradasi

xxxx

Surfaktan dapat terurai sebagian dalam kondisi aerobik dalam air limbah, tetapi jarang terurai secara
hayati dalam kondisi anaerobik [7, 10-12]. Akibatnya, mereka dibuang ke air permukaan dan air
tanah melalui air limbah rumah tangga dan industri [13]. Mereka juga menyebabkan buih di sungai
dan instalasi pengolahan limbah dan menurunkan kualitas air, dan juga menyebabkan kerusakan
lingkungan jangka pendek dan jangka panjang [14-16]. Surfaktan berbahaya bagi ikan dan manusia
[14] - misalnya LAS dalam konsentrasi rendah (mis., 1 mgL-1 dapat meracuni organisme akuatik)
[17]. Keracunan LAS dapat meningkat secara proporsional dengan kandungan karbon total dari
rantai alkil [2].

Mehrvar dkk. melaporkan bahwa biodegradabilitas LAS tergantung pada konsentrasinya. Larutan
LAS dengan konsentrasi 100 mgL-1 tidak dapat terurai secara hayati dan memiliki efek
penghambatan pada mikroorganisme [12]. Oleh karena itu, karena ketahanannya terhadap
biodegradasi, mereka dapat terakumulasi di lingkungan berair dan dapat mengancam kesehatan
organisme akuatik, hewan, dan manusia.

Mirandazeh
LAS mengandung cincin aromatik tersulfonasi pada posisi para dan dilekatkan pada rantai alkil linier
pada posisi apapun kecuali yang terminal. Produk komersial utamanya terdiri dari campuran
kompleks dari berbagai homolog dan isomer, yang mewakili panjang rantai alkil yang berbeda (mulai
dari 10 hingga 14 atom karbon) dan posisi cincin aromatik sepanjang rantai alkil linier.

Mojtaba 2014

Biasanya diolah dengan biodegradasi, membran, fotokatalitik, tp mahal

Analisa Sampel Air Limbah Laundry LAS (Linear Alkylbenzene Sulfonat)

Prinsip pengujian LAS adalah surfaktan anionik bereaksi dengan biru metilen membentuk pasangan
ion berwarna biru yang larut dalam pelarut organik. Intensitas warna biru yang terbentuk diukur
dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 652 nm. Serapan yang terukur setara dengan
kadar surfaktan anionik. Prosedur pengujian sesuai dengan SNI 06- 6989.51-2005.

Prosedur Uji : Ukur contoh uji (air limbah laundry) yang telah disiapkan sebanyak 100 mL secara
duplo dan masukkan ke dalam corong pemisah 250 mL, tambahkan 3 tetes sampai dengan 5 tetes
indikator fenoltalin dan larutan NaOH 1N tetes demi tetes ke dalam contoh uji sampai timbul warna
merah muda, kemudian hilangkan dengan menambahkan H2SO4 1N tetes demi tetes dan
selanjutnya lakukan langkah pada pembuatan kurva kalibrasi.

NaCl

Tren ini mungkin disebabkan oleh peningkatan konduktivitas dan juga pembentukan ion Cl2 dan OCl-
hasil oksidasi anodik ion Cl-. Jadi penambahan NaCl tidak hanya meningkatkan konduktivitas tetapi
juga menyumbang oksidator kuat (Cl2 dan OCl-)

Reaksi

Ion besi yang di-elektrogenerasi dapat membentuk ion monomerik, kompleks besi hidrokso dengan
ion hidroksida dan spesies polimer, tergantung pada kisaran pH, yang akhirnya berubah menjadi
Fe(OH)3 (Benefield et al, 1982; Rubin, 1974; Pykhteev et al, 1999)
Umumnya, tiga proses utama terjadi selama elektrokoagulasi: reaksi i pada permukaan elektroda, ii-
pembentukan koagulan dalam fasa air, iii- adsorpsi polutan terlarut atau koloid pada koagulan dan
pembuangan dengan sedimentasi atau flotasi.

Mahmoud 2014

Yuksel 2009

Mahmoud 2014
Konsen NaCl optimum 1500ppm, konsen surfaktan optimum 150ppm

Jarak elektroda 2cm

100 mg/L as the initial concentration of the surfactant, current density of 1 mA/cm2, pH of 5, time of
electrolysis of 10 min. and temperature of 25° C. The results of Figure 1 indicate that the removal
increases with the increase of NaCl concentration up to 1.5g/L

The electrolysis process was carried out under the following operating conditions: 100 mg/L as initial
concentration of the surfactant, current density of 1 mA/cm2, time of electrolysis of 10 min and
temperature of 25° C. The obtained results, Figure 2, indicated that the removal of the surfactant
increased with increasing pH up to 7 and started to decrease at higher pH values (9, 11). This means
that the optimal pH values ranged from 5 to 7.

under the following operating conditions: 100mg/L initial concentration of the surfactant, current
density of 1 mA/cm2, pH of 6 and temperature of 25° C. The plot of Figure 4 reveals that the removal
of the surfactant increases with increase electrolysis time up to 10 min.
under the following operating conditions: current density of 1 mA/cm2, pH of 6, time of electrolysis
of 10 min and The plot of Figure 5 revealed that the removal remains unchangeable with increase
the initial dose up to 150 mg/L. The removal slightly decreases in presence of 200 mg/L and greatly
in presence of higher concentration

Anda mungkin juga menyukai