Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN ANALISA TINDAKAN

(LAT)

Nama presepte : Tsamara Dhila Utami


Defisi praktek : Keperawatan Anak
Nim : 18301112

1. Identitas pasien
Nama pasien : An. A
Diagnosa medis : Gizi buruk
Tanggal : 20 juni 2021
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Pemasangan infus
3. Diagnose keperawatan
Diare b/d malabsorbsi
4. Tujuan dilakukan Tindakan
a. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit
b. Pemenuhan nutrisi
c. Pencegahann injuri
d. Menstabilkan aliran vena
5. Langkah Langkah dilakukannya
1. Pengkajian
a. Tentukan alasan dipasang infuse: kekurangan cairan, pengobatan
atau kekurangan nutrisi
b. Kaji usia anak, tingkat perkembangan, dan kemampuan kooperatif,
alergi terhadap jenis plaster tertentu atau betadin
2. Tahap pre-interaksi
a. Cek instruksi dokter: tipe cairan, jumlah dan tetesan/menit, waktu
pemberian
b. Persiapkan alat alat yang akan digunakan
 Infuse set ( gunakan tetesan mikro)
 Cairan yang dibutuhkan
 Jarum infuse/abocat sesuai kebutuhan (23-25)
 Spuit 1 cc yang berisi NaCl 0,9%
 Kain kassa steril dalam tempatnya
 Kapas alcohol dalam tempatnya
 Betadin/salep antiseptic ( dapat dimasukan ke dalam spuit 10
cc)
 Tourniket
 Sarung tangan steril
 Pengalas
 Plaster
 Gunting plaster
 Perban
 Bengkok
 Standar infus
c. Perawat mencuci tangan
3. Tahap kerja
1) Menejelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada orang
tua/anak
2) Memasang pengalas
3) Memasang set infuse dengan botol
4) Mengalirkan cairan ke selang infuse dan mengeluarkan udara
dari selang, bila digunakan set jarum kupu-kupu, isi set jarum
dengan cairan
5) Memasang sarung tangan
6) Memilih tempat penususkan intravena. Jika vena sulit
ditemukan kompres hangat atau balut dengan kain hangat area
penusukan dengan melebarkan pembuluh darah vena
7) Memasang tourniket
8) Mendesinfeksi kulit di atas vena yang dipilih dengan
menggunakan kapas alcohol dan biarkan kering
9) Minta pertolongan asisten untuk membantu menekan kulit
sekitar vena yang berfungsi sebagai tourniket dan restrain. Bila
menggunakan vena ditangan, kaki, lengan atau tungkai, asisten
menggerak-gerakan anggota gerak diatas daerah inseri yang
dipilih. Bila menggunakan vena kulit kepala, asisten menekan
vena dibawah daerah inseri yang dipilih. Bayi direstrain dengan
“mummy restrain” (dibedong).
10) Bersihkan kulit diatas vena yang dipilih dengan menggunakan
kapas alcohol, biarkan mengering
11) Tusukan jarum ke kulit dengan lubang jarum menghadap ke
atas dengan sudut 23-30ᵒ
12)
 bila mengunakan jarum kupu-kupu sejumlah kecil darah
akan masuk kembali ke dalam pipa infuse saat
jarum menusuk vena. Jangan memasukan jarum lebih
dalam lagi
 bila menggunakan kanula saat darah sudah mengisi
ujung kanula, Tarik kembali sebagian jarum sambil
mendorong kanula lebih dalam dan bila pangkal kanula
sudah mencapai kulit tempat tusukan, Tarik kembali
keseluruh jarum
13) sambungkan kanula dengan spuit ukuran 1 cc dan suntikan
cairan untuk melihat kepatenan vena tempat penusukan
14) fiksasi kanula atau jarum kupu-kupu. Jika diperlukan gunakan
bantalan fiksasi.
15) hubungkan set infuse ke kanula atau jarum kupu-kupu.
16) masukan cairan infuse ke dalam vena beberapa detik untuk
meyakinkan bahwa kanula sudah berhasil masuk ke dalam
vena.
17) cairan harus mengalir dengan lancer dan tidak terjadi
pembekakan. Jika terjadi pembekakan di sekitar infuse, cabut
jarum dan ulangi prosedur dengan mengunakan vena yang lain.
18) menghitung tetesan infus sesuai kebutuhan
19) membereskan peralatan
20) perawat mencuci tangan
6. Evaluasi diri tentang pelaksanaan Tindakan tersebut (kesiapan,
keterampilan, DLL)
Saya siap melakukan Tindakan pemasangan infus pada klien dan saya
sudah memahami prosedur pemasangan infus tersebut.
7. Dokumentasi
Melakukan pendokumentasian meliputi nama pasien dan perawat, waktu
pemasangan, tempat penususkan, jenis cairan/infuse yang diberikan,
kecepatan aliran (jumlah tetesan), tujuan pemberian cairan, keadaan
tempat tusuk jarum, tipe dan ukuran jarum yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai